seminar endo (translate)
DESCRIPTION
endoTRANSCRIPT
KEGAGALAN PREPARASI SALURAN AKAR MENGGUNAKAN HAND PROTAPER
ABSTRAK
Kegagalan pada preparasi saluran akar disebabkan karena penyimpangan bentuk
anatomis (saluran akar berbentuk C atau S) dan beberapa kesalahan dalam teknik preparasi.
Kesalahan teknik tersebut biasanya terjadi pada saat pembersihan dan tahap cleaning and
shaping. Objek penelitian: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan teknik
preparasi dengan menggunakan hand ProTaper. Metodologi penelitian: Penelitian dilakukan
dengan teknik in vitro pada 84 buah gigi yang telah diekstraksi (molar, premolar, kaninus, dan
insisif). Saluran akar gigi tersebut dibersihkan dan dibentuk menggunakan Hand ProTaper
dengan teknik crown-down dan irigasi dengan larutan NaOCl 2,5%. X-ray dilakukan sebagai
kontrol. Hasil: Selama preparasi saluran akar terjadi beberapa kegagalan, seperti instrumentasi
saluran akar yang berlebihan, fenomena zipping dan stripping, instrumen patah dalam saluran
akar. Simpulan: Hand ProTaper menunjukkan adanya kemajuan dalam perawatan endodontik,
tetapi penyimpangan saat instrumentasi saluran akar dapat memicu terjadinya kegagalan dalam
perawatan endodontik.
PENDAHULUAN
Instrumen Hand ProTaper merupakan suatu terobosan baru dalam perawatan saluran
akar. Instrumen ini memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan instrumen lain yang
terbuat dari baja atau nikel-titanium, yaitu bentuknya convex triangular cross-sectional, ujung
instrumen yang dirancang untuk membuka jalan saluran akar, serta sudut dan kemiringan
sekrupnya bervariasi.
Untuk meningkatkan efisiensi dan mencegah kegagalan instrumentasi saluran akar
dengan hand ProTaper maka ada beberapa syarat utama (golden rules) yang harus diikuti, yaitu
sebagai berikut:
1. Mendapatkan akses ke dalam saluran akar
2. Membentuk permiabilitas saluran akar secara manual dengan jarum K-file, dengan
gerakan pasif-progresif
3. Melebarkan jalur masuk saluran akar secara hati-hati dengan bur Gates-Glidden
4. Menggunakan bahan-bahan yang baik untuk irigasi dan lubrikasi (Glyde, sodium
hipoklorit)
5. Mengontrol perubahan yang terjadi dengan mengecek area yang terdistorsi
6. Menggunakan alat yang direkomendasikan sesuai pergerakannya
7. Memasukkan jarum secara paksa ke dalam saluran akar merupakan suatu kontraindikasi
Pergerakan khusus yang dianjurkan pada saat menggunakan instrumen hand ProTaper adalah:
1. Jarum yang dimasukkan dengan mudah ke dalam dentin diputar searah jarum jam
2. Jarum dikeluarkan dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam (45-90 derajat)
3. Pemotongan dentin dengan memutar searah jarum jam sambil jarum ditarik ke oklusal
4. Ulangi pergerakan tersebut sampai mendapatkan panjang kerja yang diinginkan
Berdasarkan anatomi saluran akar, jarum hand ProTaper dapat digunakan dengan
gerakan resiprokal maju-mundur.
Jarum hand ProTaper yang dibengkokkan menunjukkan sebuah pilihan instrumen dalam
perawatan saluran akar yang bentuk anatomisnya sulit, thresholds, atau resorbsi internal.
Selama instrumentasi saluran akar, kegagalan yang mungkin terjadi disebabkan karena
adanya kelainan bantuk anatomis (bentuk C atau S) dan kesalahan prosedur. Belakangan ini
kegagalan tersebut terjadi pada saat tahap pembersihan dan pembentukan saluran akar yang
disebabkan karena penyimpangan prinsip perawatan endodontik.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilakukan oleh Departemen Endodontik Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Craiova, secara in vitro, pada 84 buah gigi yang telah diekstraksi (akar tunggal atau
jamak): 42 gigi anterior, 23 premolar, dan 19 molar.
Sebelumnya peneliti melakukan akses kavitas dan membuat pori-pori saluran akar
dengan jarum Kerr nomor 10 (ungu) atau nomor 15 (putih). Panjang kerja saluran akar dibuat
dengan menggunakan jarum Kerr nomor 15. Tindakan mekanis dilakukan menggunakan hand
ProTaper, dengan teknik crown-down, diikuti dengan penggantian jarum di tiap tahapnya sesuai
dengan urutan nomor jarum (yang telah ditentukan pabrik). Tahap preparasi disertai dengan
irigasi saluran akar menggunakan sodium hipoklorit 2,5%.
Setelah penggunaan jarum hand ProTaper dan penggunaan jarum yang dibengkokkan,
pada kasus saluran akar yang bengkok, peneliti menggunakan jarum Kerr nomor 10 untuk
menghilangkan debris intrakanal yang tersisa.
Dengan menggunakan x-ray, peneliti memeriksa ketepatan preparasi mekanis saluran
akar. Penelitian ini menunjukkan adanya kesalahan prosedur yang disebabkan karena perubahan
panjang kerja akibat instrumentasi yang kurang atau melebihi saluran akar.
HASIL DAN DISKUSI
Subinstrumentasi saluran akar merupakan kesalahan prosedur dimana jarum bekerja pada
panjang kerja yang lebih pendek daripada yang telah diteteapkan pada odontometer, sehingga
menyebabkan obstruksi saluran akar, dimana jarum tidak mencapai apikal
Gambar 1. Subinstrumentasi saluran akar pada akar mesial
Pada penelitian ini (Gambar 1), subinstrumentasi terjadi ketika syarat utama penggunaan
jarum tidak dilakukan saat preparasi saluran akar, seperti:
1. Kesalahan pengukuran panjang kerja awal.
2. Permiabilitas saluran akar yang kurang baik dengan menggunakan jarum Kerr nomor 10.
3. Irigasi saluran akar yang kurang baik menggunakan sodium hipoklorit.
4. Cara kerja jarum hand ProTaper dalam periode waktu yang singkat, dalam saluran akar,
tanpa mempertimbangkan panjang kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kesalahan prosedur lainnya yang memicu terjadinya subinstrumentasi adalah tertutupnya
apeks saluran akar oleh serbuk dentin atau instrument yang rusak/patah. Peneliti menemukan
bahwa penutupan apeks saluran akar oleh benda asing atau serbuk dentin merupakan akibat dari:
1. Serbuk dentin yang memadat (smear layers, fragmen dentin)
2. Jaringan debris yang memadat
3. Perpindahan partikel bahan restorasi dari kamar pulpa
Gambar 2. Penutupan saluran akar dengan instrument hand ProTaper
Tertutupnya apeks oleh instrumen hand ProTaper (Gambar 2) atau jarum Kerr nomor 10
(Gambar 3) yang rusak atau patah di dalam saluran akar disebabkan karena :
1. Tekanan yang berlebihan atau gerakan rotasi pada saat manuver
2. Mencabut/menarik jarum dengan gerakan rotasi yang cepat (berlawanan arah jarum jam)
3. Penggunaan hand ProTaper atau jarum Kerr pada area distorsi
Sebagai hasil dari perawatan yang tidak tepat akan menimbulkan thresholds pada dinding
permukaan saluran akar. Hal tersebut menyulitkan akses instrumen ke apeks dan kadang
menuntun jarum ke alur saluran akar yang salah. Timbulnya thresholds pada dinding saluran
akar dapat terjadi karena:
1. Memasukkan instrumen yang tidak dibengkokkan terlebih dahulu pada saluran akar yang
bengkok
2. Menggunakan jarum hand ProTaper yang lebih pendek daripada panjang kerja yang
telah ditentukan sebelumnya
3. Memberikan tekanan ke apikal yang berlebih selama insersi atau instrumentasi saluran
akar
Gambar 3. Penutupan Saluran Akar dengan Jarum Kerr
Selama penelitian ditemukan pula kasus instrumentasi saluran akar yang berlebih, yaitu
jarum melebihi konstriksi apikal. Pada pemeriksaan radiologi dapat terlihat bahwa master cone
melebihi apeks akar (Gambar 4).
Gambar 4. Instrumentasi Saluran Akar yang Melebihi Konstriksi Apikal
Simpulan
Walaupun instrument hand ProTaper menandakan terjadinya revolusi dalam bidang
perawatan endodontik, tetapi adanya penyimpangan prinsip perawatan endodontik dapat
memberikan efek negatif pada prognosis dan tingkat keberhasilan suatu perawatan.
Penggunaan jarum yang disertai penyimpangan dan penggerakan jarum yang kurang
tepat oleh praktisi dapat memberikan efek negatif pada prognosis dan tingkat keberhasilan
perawatan.