seminar farmasi batang 1 terbaru

8/19/2019 Seminar Farmasi Batang 1 Terbaru

1/60

SPEK LEG L

PR KTIK KEF RM SI N

KOREL SI DENG N OB T

N RKOTIK D N

PSIKOTROPIK

Oleh :

Prof. Dr. Sarsintorini Putra S! M!


2/60

ASPEK LEGAL "!#K#M$

KEFARMASIAN

1. PERMENKES NO. 9 TH 2015 TTG

PERUBAHAN PENGGOLONGANPSIKOTROPIKA

2. PERMENKES NO. 14 TH 2015 TTG

STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER

3. PERMENKES NO. 3 TH. 2015 TTG

PEREDARAN, PENYIMPANAN,PEMUSNAHAN, DAN PELAPORANNARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN

PREKURSOR FARMASI

Te!"# $% 2015


3/60

4. PERMENKES NO. 30 TH 2014 TTG STANDAR

PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

5. PERMENKES NO. 35 TAHUN 2014 TTG

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DIAPOTEK

&.PERMENKES NO. 5' TAHUN 2014 TTG

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI

RUMAH SAKIT

(. UNDANG)UNDANG NOMOR 3& TAHUN 2014

TENTANG TENAGA KESEHATAN

'. PERMENKES NO. 1& TH. 2013 TTGINDUSTRI FARMASI

9. PERMENKES NO. ''9*MENKES*PER*+*

2011 TTG REGISTRASI, IIN PRAKTIK, DAN

IIN KERJA KEFARMASIAN


4/60

10. PERMENKES NO. 1& TH. 2013 TTG INDUSTRI

FARMASI

11. PERMENKES NO.1(99 TH 2010 TTG

INDUSTRIFARMASI

12. PERMENKES NO. ''9*MENKES*PER*+*2011

TTG REGISTRASI, IIN PRAKTIK, DAN IIN

KERJA KEFARMASIAN

13.PERMENKES NO. 114'*MENKES*PER*+I*2011

TENTANG PEDAGANG BESAR FARMASI

14. KEPUTUSAN DIREKTUR BINA PRODUKSI DAN

DISTRIBUSI KEFARMASIAN NO. -

HK.03.0&*01*424*2011 TTG PEDOMAN

PELAYANAN PERIINAN PEDAGANG BESAR

FARMASI


5/60

15. PERMENKES NO. 02'*MENKES*PER*I*2011

TTG KLINIK PERATURAN

1&. PEMERINTAH NO. 51 TH 2009 TTG

PEKERJAAN KEFARMASIAN1(. KEPMENKES NO. 1'9*MENKES*SK*III*200&

TTG KEBIJAKAN OBAT NASIONAL

1'. KEPMENKES NO. 12'*MENKES*SK*II*2004

TTGKEBIJAKAN DASAR PUSAT KESEHATAN MASY

19. UNDANG)UNDANG NO. 3& TAHUN 2009 TTG

KESEHATAN

20. PERATURAN PEMERINTAH NO. (2 TAHUN

199'

TTG PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN

ALAT KESEHATAN


6/60

NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

21.PERATURAN PEMERINTAH NO. 40 TH 2013

TTG PELAKSANAAN UNDANG)UNDANG NO.

35 TH 2009 TENTANG NARKOTIKA22.PERMENKES NO. 10 TH 2013 TTG IMPOR

EKSPOR

NARKOTIKA

23. PERMENKES NO. 5( TH 2013 TTG

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN PROGRAM TERAPI

RUMATAN METADONA24. PERATURAN PEMERINTAH NO. 25 TAHUN

2011

TTG PELAKSANAAN AJIB LAPOR

PE/ANDU


7/60

25. PERMENKES NO. 2415*MENKES*PER*II*

2011 TTG REHABILITASI MEDIS PE/ANDU,PENYALAHGUNA DAN KORBAN PENYALAH

GUNAAN NARKOTIKA2&. PERATURAN PEMERINTAH NO. 25 TH.

2011 TENTANG PELAKSANAAN AJIB LAPORPE/ANDU

2(. KEPMENKES NO. 421*MENKES*SK*III*2010TTG STANDAR PELAYANAN TERAPI DANREHABILITASI GANGGUAN PENGGUNAAN

NAPA2'. PERATURAN PEMERINTAH NO. 44 TH 2010

TTG PREKURSOR

29.UNDANG)UNDANG NO. 35 TH. 2009 TTG

NARKOTIKA


8/60

2'. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

KESEJAHTERAAN RAKYAT NO. 02*PERMENKO*

KESRA*I*200( TTG KEBIJAKAN NASIONAL

PENANGGULANGAN HI+ DAN AIDS MELALUIPENGURANGAN DAMPAK BURUK PENGGUNAAN

NARKOTIKA PSIKOTROPIKA DAN AT ADIKTIFSUNTIK

29.PERPRES NO. (5 TAHUN 200& TTG KOMISI

PENANGGULANGAN AIDS NASIONAL

30. KEPMENKES NO. 5&(*MENKES*SK*+III*200& TTG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGURANGANDAMPAK BURUK NAPA

31. KEPMENKES NO.150(*MENKES*SK**2005 TTG

PEDOMAN PELAYANAN KONSELING DAN TESTINGHI+*AIDS

32. UNDANG)UNDANG NO. 5 TAHUN 199(

TENTANG PSIKOTROPIKA


9/60


10/60

K S#S %#LI

KASUS YANG KINI TENGAH MENJERAT SEORANG

APOTEKER ASAL SEMARANG , YULI SETYARINI

S.FARM. BERMULA DARI PERSETERUANNYADENGAN PEMILIK SARANA APOTIK PSA. PADA

TH 2010 YULI BEKERJA DI APOTEK DIRGANTARANGALIYAN SEMARANG.

IA MENEMUKAN TRANSAKSI YANG JANGGAL, YAKNI ADA PEMBELIAN PSIKOTROPIKA DIAPOTEK TERSEBUT. PADAHAL DIA SAMA SEKALI

TIDAK MEMESAN OBAT)OBATAN ITU. SETELAH

DITELUSURI, TERNYATA PESANAN DILAKUKANASISTENNYA ATAS DESAKAN PEMILIK APOTEK.SADAR ADA PELANGGARAN, YULI PUN

MENYERAHKAN SEMUA OBAT)OBATAN JENISPSIKOTROPIKA ITU KE DINAS KESEHATAN KOTA

SEMARANG.


11/60

JENIS OBAT)OBATAN YANG DISERAHKAN YULI

KE DINKES KOTA SEMARANG, A.L. /ODEIN

TAB 10MG 1(5,05 TAB, /ODEIN TAB 20MG199,&(5 TAB, /ODIPRONT /APS 45 /AP,

/ODIPRONT SYRUP 1 BTL, /ODIPRONT /UM

EP SYRUP 3 BTL, AMITRIPTILIN 25 MG 91

TAB, /ARBAMAEPIPN &3 TAB, HALOPERIDOL11 TAB, /P 525,5 TAB, /LOBAAM &0 TAB,

DANALGIN &1 TAB, DAN TRAMAL 15 TAB.

OBAT)OBATAN TERSEBUT BERDASARKAN UUNO 5*199( TERMASUK JENIS OBAT)OBATAN

YANG MASUK DALAM DAFTAR G

GE+AARLIJK*BERBAHAYA YANG TIDAK

BOLEH SEMBARANG DIPERJUALBELIKAN.


12/60

%#LI K N MENG#ND#RK N DIRI SEB G I PENGELOL

POTEKER DIRG NT R POTEKER % NG K N MENGG NTIK N

DIRIN% BEL#M D . SE!INGG D KEK! & TIR N 'IK OB T(

OB T N K!#S#S TERSEB#T K N DIS L !G#N K N BIL TID K

DISER !K N KE DIN S KOT SEM R NG

PEMILIK POTEK DIRG NT R % KNI &I&IK

S#PRI! RTININGSI! MEL PORK NN% SEB G I PENGGEL P N.

%#LI DI'ER T P S L )*+ K#!P DIT#NT#T ' KS K#R#NG N *

B#L N TERK IT PENGGEL P N D L M ' B T NN% . ! KIM

MEN' T#!K N ,ONNIS K#R#NG N + B#L N. KINI SED NG

MENG '#K N B NDING KE PENG DIL N TINGGI.

BEL#M D ## PR KTEK KEF RM SI N

!an-a erlin/un0 /i ## )1 th 2334 tt0 Kesehatan

/an PP no. 56 th 2334 TTG Pe7er8aan Kefar9asian


13/60

APOTEKER KORELASI DENGAN

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

PSIKOTROPIKA

OBAT NARKOTIK OPAIT , OBAT

PSIKOTROPIKA, OBAT KERASDAFTAR G*GEVAARLIJK ATAU OBAT

BERBAHAYA,HARUS DENGAN RESEP

DOKTER MISALNYA TRAMADOL DAN

FENTANIL, OBAT TIDUR APRAOLAM,ANTIBIOTIK DAN HORMON.


14/60

• SEKARANG TERJADI PERGESERAN KONSUMSI

DARI NARKOTIKA ALAMI GANJA, KOKAIN KE

NARKOTIKA JENIS SINTETIS SABU DAN EKSTASI.

• UNTUK MEMBUAT NARKOTIKA SINTETIS JENISSABU DAN EKSTASI, DIBUTUHKAN PREKURSOR

YANG BISA DIDAPATKAN DARI OBAT)OBATANSEDIAAN FARMASI.

• DITEMUKAN DI CLANDESTINE LABORATORY LAB

GELAP BERBAGAI MA/AM SEDIAAN FARMASI YANG MUNGKIN DIGUNAKAN SE/ARA ILEGAL

SEBAGAI AT AKTIF ATAUPUN AT TAMBAHANUNTUK PEMBUATAN NARKOTIKA SINTETIS.

• DIPERLUKAN FUNGSI APOTEKER DALAMMELAKUKAN KONTROL PENGAASAN

TERHADAP KOMODITAS FARMASI.


15/60

• KASUS CLANDESTINE LABORATORY DIKETEMUKAN OLEH

POLRI DI KEMAYORAN, JAKARTA, DAN SIDOARJO, JATIM,

BISA MENJADI /ONTOH.

• DITEMUKAN BEBERAPA SEDIAAN FARMASI, BAIK YANG

SUDAH TERMASUK PREKURSOR FARMASI MAUPUN YANGBELUM, DALAM +OLUME YANG RELATIF BESAR.

• PENGAKUAN TERSANGKA, SEMUA ITU DIDAPATKAN DARI

SARANA PELAYANAN KEFARMASIAN, DALAM HAL INI

APOTEK.

• APOTEKER AGAR LEBIH ASPADA LAGI SEBAGAIPENANGGUNG JAAB APOTIK

• PENTING UNTUK MELIBATKAN PARA AHLI FARMASI DAN

APOTEKER DALAM MELAKUKAN PENGAASAN

PREKURSOR NARKOTIKA DAN BACK

TRACE PENELUSURAN KEMBALI ASAL MUASAL

PREKURSOR YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN

NARKOTIKA SINTETIS

G / G G


16/60

LANGKAH PRE+ENTIF PEN/EGAHAN DALAM RANGKA

MEN/EGAH AGAR TIDAK TERJADI DI+ERSI PENYIMPANGAN

PREKURSOR.

• PERLU ADANYA KERJA SAMA PARA STAKEHOLDER YANGBERKAITAN DENGAN PREKURSOR NARKOTIKA DAN

NARKOTIKA DENGAN PARA AHLI FARMASI SERTA APOTEKER,

KHUSUSNYA DALAM PENGAASAN PRODUKSI, DISTRIBUSI,DAN PELAYANAN SEDIAAN FARMASI.

• PERLU KOMUNIKASI ANTARA PARA STAKEHOLDER YANGBERKAITAN DENGAN PREKURSOR NARKOTIKA DAN

NARKOTIKA DENGAN ORGANISASI PROFESI YANG MENAUNGI

PARA AHLI FARMASI DAN APOTEKER DALAM RANGKAPEMBINAAN MENGENAI BAHAYA NARKOTIKA SINTETIS YANG

BAHAN UTAMANYA BERASAL DARI PREKURSOR.

• PERLU MELAKUKAN SEMINAR SERTA FOCUSS GROUP

DISCUSSION FGD YANG MELIBATKAN PARA STAKEHOLDER,AHLI FARMASI, DAN APOTEKER YANG MEMBAHAS

NARKOTIKA SINTETIS DAN PREKURSOR YANG DIGUNAKAN

DALAM PRODUKSINYA


17/60

• PARA APOTEKER DAN AHLI FARMASI PERLU

KEMBALI KE KODE ETIK KEFARMASIAN YANG

MENEKANKAN

PARADIGMA PHARMACEUTICAL CARE YANGBERTUMPU PADA PELAYANAN PATIENT

ORIENTED.

• PARA APOTEKER DAN AHLI FARMASI PERLU

DILIBATKAN SEBAGAI TENAGA SUMBERDAYA MANUSIA PADA BADAN DAN LEMBAGA

PENGAASAN NARKOTIKA DAN PREKURSOR

NARKOTIKA SERTA PENEGAKAN HUKUM.

PADA HAKIKATNYA, NARKOTIKAMERUPAKAN SEDIAAN FARMASI YANG

BERSIFAT KHUSUS SEHINGGA PENANGANAN

DAN PENGAASANNYA JUGA BERSIFAT

KHUSUS.


18/60

)PBF DAN PBF /ABANG HANYA MELAKSANAKANPENYALURAN OBAT BERUPA OBAT KERAS

BERDASARKAN SURAT PESANAN YANG

DITANDATANGANI APOTEKER PENGELOLA APOTIKATAU APOTEKER PENANGGUNG JAAB PASAL 20

)PENGGUNAAN SEDIAAN FARMASI YANG BERUPA

NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA HANYA DAPAT

DILAKUKAN BERDASARKAN RESEP DOKTER ATAU

DOKTER GIGI DAN DILARANG UNTUKDISALAHGUNAKAN PASAL 102 UU NO. 3& TH

2009

)INDUSTRI FARMASI YANG MEMBUAT OBAT

DAN*ATAU BAHAN OBAT YANG TERMASUK DALAMGOLONGAN NARKOTIKA AJIB MEMPEROLEH IIN

KHUSUS UNTUK MEMPRODUKSI NARKOTIKA

SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN

PERUNDANG)UNDANGAN PASAL 4


19/60


20/60

PERMENKES NO. 9 TH 2015

TTG PERUBAHAN

PENGGOLONGAN PSIKOTROPIKA• MENGUBAH DAFTAR PSIKOTROPIKA

GOLONGAN I+ DALAM LAMPIRAN

UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN199( TENTANG PSIKOTROPIKA

DENGAN MENAMBAHKAN SATU

JENIS PSIKOTROPIKA GOLONGAN I+ YAITU OLPIDEM.

PASAL 1


21/60

PERMENKES NO. 14 TH 2015

TTG STANDAR KOMPETENSI

MANAJERIAL JABATANFUNGSIONAL APOTEKER

JABATAN FUNGSIONAL APOTEKERADALAH JABATAN YANG MEMPUNYAIRUANG LINGKUP, TUGAS, TANGGUNG

JAAB, DAN EENANG UNTUKMELAKSANAKAN PEKERJAANKEFARMASIAN PADA UNIT

PELAYANAN KESEHATAN YANG

KOMPETENSI MANAJERIAL


22/60

KOMPETENSI MANAJERIAL

ADALAH SOFT COMPETENCY YANG

MEN/AKUP ASPEK PENGETAHUAN,

KETERAMPILAN, DAN SIKAP SESUAITUGAS DAN*ATAU FUNGSI JABATAN

STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL

JABATAN FUNGSIONAL APOTEKERTERDIRI ATAS KELOMPOK KOMPETENSI

YANG MELIPUTI KEMAMPUAN-

A. BERPIKIR B. MENGELOLA DIRI /.

MENGELOLA ORANG LAIN D.

MENGELOLA TUGAS DAN E. MENGELOLA

SOSIAL DAN BUDAYA


23/60

ST ND R KOMPETENSI

' B T N M N 'ERI L

APOTEKER PERTAMA KEMENTERIAN

KESEHATANA.KEMAMPUAN BERPIKIR KB

1. INO+ASI. MENGIDENTIFIKASI ALTERNATIF

IDE*GAGASAN BARU YANG MUNGKINDAPAT

DITERAPKAN

2. BERPIKIR ANALITIS. MENGURAIKAN

FAKTORPENYEBAB DAN DAMPAK

PERMASALAHAN

TERKAIT DENGAN PEKERJAANNYA.


24/60

3. BERPIKIR KONSEPTUAL BK MENGIDENTIFIKASI

POLA*HUBUNGAN DARI DATA*INFORMASI YANG

SUDAH TERSEDIA BERDASARKAN SUATU KONSEP

YANG KONKRET DAN SEDERHANA.

B. MENGELOLA DIRI MD

1. INTEGRITAS. MENGINGATKAN ORANG LAIN UNTUK

BERTINDAK SESUAI DENGAN NILAI, NORMA DAN

ETIKA ORGANISASI DALAM SEGALA SITUASI DAN

KONDISI.

/.MENGELOLA ORANG LAIN MO

1. KERJA SAMA KS. MENJUNJUNG TINGGI

KEPUTUSAN KELOMPOK DENGAN /ARA

MENYELESAIKAN PEKERJAAN YANG MENJADI

BEBANNYA.

2 MENGEMBANGKAN ORANG LAIN MOL


25/60

2. MENGEMBANGKAN ORANG LAIN MOL.

MENGGALI POTENSI ORANG LAIN UNTUK

PEMANFAATAN DALAM PEKERJAAN.

D. MENGELOLA TUGAS MT 1. BERORIENTASI PADA PELAYANAN.

MELAKUKAN

UPAYA PERBAIKAN PELAYANAN KEPADA

PELANGGAN SE/ARA TERUS MENERUS.

2. KESADARAN AKAN KESELAMATAN KERJAK3.

MELAPORKAN KONDISI)KONDISI YANG

BERPENGARUH TERHADAP KESELAMATAN

KERJA


26/60

3. KOMUNIKASI LISAN KOMLIS. MEMBERIKAN

TANGGAPAN ATAS PERTANYAAN ORANG

LAIN DENGAN MENGGUNAKAN KALIMAT

SEDERHANA.

4. KOMUNIKASI TERTULIS KOMTUL

MENUANGKAN IDE DAN GAGASAN KEDALAM

BENTUK TULISAN DENGAN ALUR BERPIKIR

YANG LOGIS

5. PEREN/ANAAN PER. MENYUSUNREN/ANA

KEGIATAN SESUAI DENGAN REN/ANA

OPERASIONAL.

& BERORIENTASI PADA KUALITAS BPK


27/60

&. BERORIENTASI PADA KUALITAS BPK.

MEMPERBAIKI*MENELAAH ULANG PROSES

KERJA UNTUK MENDAPATKAN HASIL KERJA

LEBIH BAIK.E. MENGELOLA SOSIAL DAN BUDAYA SB

1. TANGGAP TERHADAP PENGARUH BUDAYATPB

MELAKUKAN TINDAKAN YANG SESUAIDENGAN NORMA BUDAYA YANG BERLAKU.

2. INTERAKSI SOSIAL IS. MENYESUAIKAN

DIRI DENGAN POLA PIKIR, PERILAKU DAN

ADAT YANG BERBEDA DENGAN DIRINYA


28/60

PERSAMAAN

KOMPETENSI APOTEKER PERTAMA DANAPOTEKER MUDA DAN APOTEKER

MADYA, SAMA.

PERBEDAAN

APOTEKER PERTAMA TIDAK ADA

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN

APOTEKER MUDA DAN MADYA ADA

KOMPETENSI KEPEMIMPINAN

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IAI


29/60

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IAI

NO. 05' *SK*PPIAI*I+*2011 TTG

STANDAR KOMPETENSI APOTEKER

INDONESIA.

ADA 9 STANDAR KOMPETENSI APOTEKER -

1. MAMPU MELAKSANAKAN PRAKTIK

KEFARMASIAN SE/ARA PROFESIONAL DAN ETIK

2. MAMPU MENYELESAIKAN MASALAH TERKAITDENGAN PENGGUNAAN SEDIAAN FARMASI

3. MAMPU MELAKUKAN DISPENSING SEDIAANFARMASI DAN ALAT KESEHATAN

4. MAMPU MEMFORMULASI DAN MEMPRODUKSI

SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

SESUAI STANDAR YANG BERLAKU

5 MEMPUNYAI KETRAMPILAN DALAM PEMBERIAN


30/60

5. MEMPUNYAI KETRAMPILAN DALAM PEMBERIAN

INFORMASI SEDIAAN FARMASI DAN ALAT

KESEHATAN

&. MAMPU BERKONTRIBUSI DALAM UPAYAPREENTIF DAN PROMOTIF KESEHATAN

MASYARAKAT

(. MAMPU MENGELOLA SEDIAAN FARMASI DAN

ALAT KESEHATAN SESUAI DENGAN STANDAR YANG BERLAKU

'. MEMPUNYAI KETRAMPILAN ORGANISASIDAN

MAMPU MEMBANGUN HUBUNGAN

INTERPERSONAL DALAM MELAKUKAN PRAKTIKKEFARMASIAN

9. MAMPU MENGIKUTI PERKEMBANGAN ILMU

PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI YANG

BERHUBUNGAN DENGAN KEFARMASIAN


31/60

KOMPETENSI POTEKER

A. SEBAGAI PENANGGUNG JAAB

1 MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MEMIMPIN

2 MEMPUNYAI KEMAMPUAN DAN KEMAUAN UNTUK

MENGELOLA DAN MENGEMBANGKAN PELAYANAN

KEFARMASIAN

3 MEMPUNYAI KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN

DIRI4 MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK BEKERJA SAMA

DENGAN PIHAK LAIN

5 MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MENGIDENTI

FIKASI, MEN/EGAH, MENGANALISIS DAN

MEME/AHKAN MASALAH.

B SEBAGAI TENAGA FUNGSIONAL


32/60

B. SEBAGAI TENAGA FUNGSIONAL

1 MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN

KEFARMASIAN

2 MAMPU MELAKUKAN AKUNTABILITASPRAKTEK KEFARMASIAN

3 MAMPU MENGELOLA MANAJEMEN PRAKTIS

FARMASI

4 MAMPU BERKOMUNIKASI TENTANGKEFARMASIAN

5 MAMPU MELAKSANAKAN PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN DAN

& MAMPU MELAKSANAKAN PENELITIAN DAN

PENGEMBANGANPERMENKES NO 30 TH 2014

TTG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

PERMENKES NO 3 TH 2015


33/60

PERMENKES NO. 3 TH. 2015

TTG PEREDARAN, PENYIMPANAN,

PEMUSNAHAN, DAN PELAPORAN NARKOTIKA,

PSIKOTROPIKA, DAN PREKURSOR FARMASIBERLAKU 5 JANUARI 201'

PEREDARAN :

) IJIN EDAR MENTERI MELALUI PENDAFTARAN

BPOM)PENYALURAN NARKOTIKA GOL 1, NARKOTIKA

BENTUK BAHAN BAKU DG IJIN KHUSUS IMPOR

)PENYALURAN PSIKOTROPIKA - IJIN SEBAGAI IT

PSIKOTROPIKA

)PENYALURAN PREKUSOR FARMASI - IJIN

SEBAGAI IT PREKURSOR FARMASI

)PENYALURAN DG SURAT PESANAN

PENYERAHAN NARKOTIKA PSIKOTROPIKA


34/60

PENYERAHAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA

DAN PREKUROR FARMASI DALAM BENTUK

OBAT JADI OLEH APOTEKER, KE/UALI GOL

OBAT BEBAS TERBATAS DI TOKO OBAT OLEHTENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

PENYIMPANAN HARUS DI TEMPAT KHUSUS,

GUDANG KHUSUS, RUANG KHUSUS, ALMARI

KHUSPEMUSNAHAN - SEBAB TIDAK MEMENUHI

STANDAR, KEDALUARSA, DIBATALKAN IJIN

EDARNYA, TINDAK PIDANA. PEMUSNAHAN

DG SAKSI, DG BERITA A/ARA, PEMILIKMENJADI SAKSI,

PENCATATAN PELAPORAN DISIMPAN 3 TAHUN,

PELAPORAN SETIAP TGL 10 TIAP BULAN


35/60


36/60

PERMENKES NO. 4;MENKES;PER;,;2366

TTG REGISTR SI I


37/60

POTEKER

& RG NEG R SING

LULUSAN LUAR NEGERI HARUSMEMILIKI STRA KHUSUS, YG

DIKELUARKAN OLEH KFN UNTUK 1SATU TAHUN. APOTEKER YANGTELAH MEMILIKI STRA KHUSUSTIDAK MEMERLUKAN SIPA ATAU SIKA,TETAPI AJIB MELAPOR KEPADAKEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN*KOTA


38/60

S#R T I


39/60


40/60

## NO. )1 T! 2334

TTG KESE! T N

ETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA

EMPRODUKSI ATAU MENGEDARKAN SEDIAANFARMASI DAN*ATAU ALAT KESEHATAN YANG TIDAKMEMENUHI STANDAR DAN*ATAU PERSYARATAN

KEAMANAN , KHASIAT ATAU KEMANFAATAN DANMUTU, DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARAPALING LAMA 10 TAHUN DAN DENDA PALINGBANYAK RP. 1.000.000.000 SATU MILYARD

IDAK MEMILIKI IJIN EDAR, PIDANA PENJARAPALING LAMA 15 TH DAN DENDA PALING BANYAKRP. 1.500.000.000,)

IDAK MEMILIKI KEAHLIAN DAN KEENANGAN UTKPRAKTIK FARMASI, PIDANA DENDA PALINGBANYAK RP. 100.000.000,)


41/60

PER T#R N PEMERINT !

NO. 56 T! 2334 TTG PEKER' N

KEF RM SI N

PELAKSANAAN PEKERJAANKEFARMASIAN MELIPUTI-

A. PENGADAAN SEDIAAN FARMASIB. PRODUKSI SEDIAAN FARMASI

/. DISTRIBUSI ATAU PENYALURAN

SEDIAAN FARMASID. PELAYANAN SEDIAAN FARMASI.

MENERAPKAN STANDAR PELAYANAN

KEFARMASIAN


42/60

• APOTEKER YANG MENJALANKANPEKERJAAN KEFARMASIAN HARUSMEMILIKI SERTIFIKAT KOMPETENSIPROFESI PASAL 3(1

• DALAM HAL DI DAERAH TERPEN/IL

YANG TIDAK ADA APOTEK, DOKTERATAU DOKTER GIGI YANG TELAHMEMILIKI SURAT TANDA REGISTRASI

MEMPUNYAI EENANG MERA/IKDAN MENYERAHKAN OBAT KEPADAPASIEN YANG DILAKSANAKAN SESUAI

DENGAN KETENTUAN PERATURAN

)DALAM MELAKSANAKAN KEENANGAN


43/60

DALAM MELAKSANAKAN KEENANGANKEFARMASIAN, HARUS DIDASARKAN PADASTANDAR KEFARMASIAN, DAN STANDARPROSEDUR OPERASIONAL YANG BERLAKU.

)PEKERJAAN KEFARMASIAN YANG BERKAITANDENGAN PELAYANAN FARMASI PADA FASILITASPELAYANAN KEFARMASIAN AJIB DI/ATAT OLEHTENAGA KEFARMASIAN SESUAI DENGAN TUGAS

DAN FUNGSINYA.)SETIAP TENAGA KEFARMASIAN DALAM

MENJALANKAN PEKERJAAN KEFARMASIAN AJIBMENYIMPAN RAHASIA KEDOKTERAN DAN

RAHASIA KEFARMASIAN PASAL 301)SETIAP TENAGA KEFARMASIAN DALAM

MELAKSANAKAN PEKERJAAN KEFARMASIANAJIB MENYELENGGARAKAN PROGRAM KENDALI

MUTU DAN KENDALI BIAYA PASAL 311


44/60

PERMENKES NO. 5' TAHUN 2014 TTG


45/60

PERMENKES NO. 5' TAHUN 2014 TTGSTANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DIRUMAH SAKIT

MELIPUTI

A. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DANBAHAN MEDIS HABIS PAKAI , TERDIRI DARI -

1. PEMILIHAN

2. PEREN/ANAAN KEBUTUHAN3. PENGADAAN

4. PENERIMAAN

5. PENYIMPANAN

&. PENDISTRIBUSIAN(. PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN

'. PENGENDALIAN DAN

9. ADMINISTRASI

B. PELAYANAN FARMASI KLINIK , MELIPUTI-


46/60

B. PELAYANAN FARMASI KLINIK , MELIPUTI-

1. PENGKAJIAN DAN PELAYANAN RESEP

2. PENELUSURAN RIAYAT PENGGUNAAN

OBAT3. REKONSILIASI OBAT

4. PELAYANAN INFORMASI OBAT PIO

5. KONSELING

&. VISITE;

(. PEMANTAUAN TERAPI OBAT PTO

'. MONITORING EFEK SAMPING OBAT

MESO9. E+ALUASI PENGGUNAAN OBAT EPO

10. DISPENSING SEDIAAN STERIL DAN

11. PEMANTAUAN KADAR OBAT DALAM

DARAH PKOD



47/60


TTG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN

DI PUSKESMAS

MELIPUTI -A. PENGELOLAAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS

PAKAI, TERDIRI DARI -

1. PEREN/ANAAN KEBUTUHAN

2. PERMINTAAN3. PENERIMAAN

4. PENYIMPANAN-

5. PENDISTRIBUSIAN

&. PENGENDALIAN(. PEN/ATATAN, PELAPORAN,

'..PENGARSIPAN

9. PEMANTAUAN DAN E+ALUASI

PENGELOLAAN

B. PELAYANAN FARMASI KLINIK, TERDIRI DARI -


48/60

,

1. PENGKAJIAN RESEP, PENYERAHAN OBAT,

DAN

PEMBERIAN INFORMASI OBAT2. PELAYANAN INFORMASI OBAT PIO

3. KONSELING

4. RONDE*+ISITE PASIEN KHUSUS

PUSKESMAS

RAAT INAP

5. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN EFEK

SAMPING OBAT

&. PEMANTAUAN TERAPI OBAT

(. E+ALUASI PENGGUNAAN OBAT.

RASIO UNTUK MENENTUKAN JUMLAH APOTEKER DI


49/60

PUSKESMAS ADALAH 1 SATU APOTEKER UNTUK 50

LIMA PULUH PASIEN PERHARI

PUSKESMAS YANG BELUM MEMILIKI APOTEKER SEBAGAI

PENANGGUNG JAAB, PENYELENGGARAAN PELAYANANKEFARMASIAN SE/ARA TERBATAS DILAKUKAN OLEH

TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN ATAU TENAGAKESEHATAN LAIN.

PELAYANAN KEFARMASIAN SE/ARA TERBATAS, YAITU -

PENGELOLAAN OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAIDAN

PELAYANAN RESEP BERUPA PERA/IKAN OBAT,PENYERAHAN OBAT, DAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT.

PASAL 9

PERMENKES NO 35 TH 2014 TTG


50/60

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI

APOTEK

MELIPUTI :A. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT

KESEHATAN, DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI,

TERDIRI DARI :

1. PEREN/ANAAN

2. PENGADAAN

3.PENERIMAAN

4.PENYIMPANAN

5. PEMUSNAHAN

&. PENGENDALIAN DAN

(. PEN/ATATAN DAN PELAPORAN.

B. PELAYANAN FARMASI KLINIK,


51/60

B. PELAYANAN FARMASI KLINIK,TERDIRI DARI :

1. PENGKAJIAN RESEP

2. DISPENSING

3. PELAYANAN INFORMASI OBATPIO

4. KONSELING

5. PELAYANAN KEFARMASIAN DIRUMAH HOME

PHARMACY CARE);

&. PEMANTAUAN TERAPI OBATPTO

PERMENKES NO. 66+;MENKES;PER;,I;2366


52/60

TENT NG PED G NG BES R F RM SI

)SETIAP PENDIRIAN PBF AJIB MEMILIKI IJIN

DARI DIRJEN PEMBINAAN KEFARMASIAN DANALAT KESEHATAN. IJIN PBF BERLAKU 5

LIMA TH, DAPAT DIPERPANJANG,

PENGAKUAN PBF /ABANG MENGIKUTI

JANGKA AKTU IJIN PBF PASAL 3)PBF DAPAT MENDIRIKAN PBF /ABANG, AJIB

MEMPEROLEH PENGAKUAN DARI KA DINKES

PROPINSI DI ILAYAH PBF BERADA

)PBF DAN PBF /ABANG YANG TELAHMENERAPKAN /DOB AKAN DIBERIKAN

SERTIPIKAT /DOB OLEH KEPALA BPOM

PERMENKES NO. 6*44 T!. 2363


53/60

TTG IND#STRI F RM SI

PERMENKES NO. 1& TH. 2013

TTG PERUBAHAN ATAS PERMENKES NO.

1(99*PER*MENKES*II*2010 TTG INDUSTRI FARMASI

)SETIAP PENDIRIAN INDUSTRI FARMASI AJIB

MEMPEROLEH IIN DARI DIRJEN

) INDUSTRI FARMASI MEMPUNYAI FUNGSI-A.PEMBUATAN OBAT DAN*ATAU BAHAN OBAT

B. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAN

/. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

- FARMAKO+IGILANS ADALAH SELURUH KEGIATAN

TENTANG PENDETEKSIAN, PENILAIAN ASSESSMENT,

PEMAHAMAN, DAN PEN/EGAHAN EFEK SAMPING ATAUMASALAH LAINNYA TERKAIT DENGAN PENGGUNAAN

OBAT

## NO. )1 T! 236+


54/60

TTG TENAGA KESE!ATAN

-MAHASISA BIDANG KESEHATAN PADA AKHIR

MASA PENDIDIKAN +OKASI DAN PROFESIHARUS MENGIKUTI UJI KOMPETENSI UNTUK

MENDAPAT SERTIPIKAT KOMPETENSI YANG

DITERBITKAN OLEH PERGURUAN TINGGI.

MAHASISA PENDIDIKAN PROFESI YANGLULUS AKAN MENDAPATKAN SERTIPIKAT

PROFESI.

TENAGA KESEHATAN YANG BERTUGAS DI

DAERAH TERTINGGAL PERBATASAN DANKEPULAUAN SERTA DAERAH BERMASALAH

KESEHATAN MEMPEROLEH HAK KENAIKAN

PANGKAT ISTIMEA DAN PERLINDUNGAN

DALAM PELAKSANAAAN TUGAS PASAL 2(

)DALAM KEADAAN TERTENTU, PEMERINTAH DAPAT


55/60

MEMBERLAKUKAN KETENTUAN AJIB KERJA DIDAERAH KHUSUS PASAL 2'

)TENAGA KESEHATAN NI LULUSAN LUAR NEGERI

YANG AKAN MELAKUKAN PRAKTIK DI INDONESIAHARUS MENGIKUTI PROSES E+ALUASIKOMPETENSI

)DALAM MELAKUKAN PEKERJAAN KEFARMASIAN

TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN DAPATMENERIMA PELIMPAHAN PEKERJAANKEFARMASIAN DARI TENAGA APOTEKER

))TENAGA KESEHATAN DALAM MENJALANKAN

PRAKTIK BERKEAJIBAN UNTUK MEMATUHISTANDAR PROFESI, STANDAR PELAYANANPROFESI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL,REKAM ME DIS, RAHASIA KEDOKTERAN,

INFORMED /ONSENT

PERMENKES NO 2415*MENKES*PER*II*2011


56/60

TTG REHABILITASI MEDIS PE/ANDU ,

PENYALAHGUNA DAN KORBAN

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA.

REHABILITASI MEDIS PE/ANDU, PENYALAHGUNADAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

YANG SEDANG MENJALANI PROSES PERADILANDISELENGGARAKAN DI FASILITAS REHABILITASI

MEDIS MILIK PEMERINTAH YANG MEMENUHISTANDAR KEAMANAN, ANTARA LAIN PADA

RUMAH SAKIT MILIK KEPOLISIAN DAN RUMAHSAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA DANMENJADI TANGGUNG JAAB PENYIDIK,PENUNTUT UMUM ATAU HAKIM SESUAI

TINGKAT PEMERIKSAAN PERKARA..

KESIMPULAN


57/60

S U1. PERLU UU PRAKTIK KEFARMASIAN, BODY OF

KNOLEDGE JELAS

2. APOTEKER PNS DITUNTUT MELAKSANAKANSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN

FUNGSIONAL APOTEKER

3. KEPUTUSAN PP IAI TH 2011 BAHA ADA 9

KOMPETENSI APOTEKER

4. DALAM MELAKSANAKAN KEENANGANKEFARMASIAN, HARUS DIDASARKAN PADASTANDAR KEFARMASIAN, DAN STANDAR

PROSEDUR OPERASIONAL YANG BERLAKU

5. PENGGUNAAN SEDIAAN FARMASI YANG BERUPAOBAT KERAS, NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKAHANYA DAPAT DILAKUKAN BERDASARKAN

RESEP DOKTER ATAU DOKTER GIGI DAN

DILARANG UNTUK DISALAHGUNAKAN

&. PBF DAN PBF /ABANG MENYALURKAN OBAT


58/60

KERAS BERDASARKAN SURAT PESANAN YANG

DITANDATANGANI APOTEKER PENGELOLA

APOTIK ATAU APOTEKER PENANGGUNG

JAAB

(. INDUSTRI FARMASI YANG MEMBUAT OBAT

GOLONGAN NARKOTIKA AJIB IIN KHUSUS

UNTUK MEMPRODUKSI NARKOTIKA.'. PENYERAHAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA

DAN PREKUROR FARMASI DALAM BENTUK

OBAT JADI OLEH APOTEKER, KE/UALI GOL

OBAT BEBAS TERBATAS DI TOKO OBAT OLEHTENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

9. APOTEKER YANG MENJALANKAN PEKERJAAN

KEFARMASIAN HARUS MEMILIKI SERTIFIKAT

KOMPETENSI PROFESI

10. APOTEKER DALAM


59/60

MENJALANKANKEFARMASIAN AJIBMELAKUKAN PEN/ATATAN, MEMEGANGRAHASIA KEDOKTERAN, RAHASIA

KEFARMASIAN

11. PERLU KERJASAMA DAN KOMUNIKASI BAIKSTKEHOLDER DENGAN APOTEKER BERKAITANDENGAN PREKURSOR NARKOTIKA DAN

NARKOTIKA DENGAN PARA AHLI FARMASISERTA APOTEKER, KHUSUSNYA DALAMPENGAASAN PRODUKSI, DISTRIBUSI, DANPELAYANAN SEDIAAN FARMASI

12. PARA APOTEKER DAN AHLI FARMASI PERLUKEMBALI KE KODE ETIK KEFARMASIAN YANGMENEKANKAN PARADIGMA PHARMACEUTICALCARE YANG BERTUMPU PADA

PELAYANAN PATIENT ORIENTED.


60/60

TERIMA KASIH,

SAMPAI JUMPALAGI..

seminar farmasi batang 1 terbaru

Documents