seminar nasional ipa vi

SEMINAR NASIONAL IPA VI

“REVOLUSI MENTAL MENUJU MANUSIA INDONESIA YANGBERKEPRIBADIAN MELALUI PENDIDIKAN IPA”

Reviewer:Prof. Dr. Sudarmin, M.Si.Prof. Dr. Wiyanto, M.Si

Prof. Dr. Edy Cahyono, M.SiProf. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd

Editor:Arif Widiyatmoko, S.Pd, M.PdAndin Vita Amalia, S.Si, M.ScErna Noor Savitri, S.Si, M.Pd

Risa Dwita Hardianti, S.Pd., M.Pd.

Diselenggarakan Oleh:

JURUSAN IPA TERPADUFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2015

PROCEEDINGSEMINAR NASIONAL IPA VI TAHUN 2015

Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia yang Berkepribadian melalui Pendidikan IPA

ii

Diterbitkan oleh: Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes bekerja sama dengan CV. Swadaya

SEMINAR NASIONAL IPA VI2015

Reviewer:Prof. Dr. Sudarmin, M.Si.Prof. Dr. Wiyanto, M.SiProf. Dr. Edy Cahyono, M.SiProf. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd

Editor:Arif Widiyatmoko, S.Pd, M.PdAndin Vita Amalia, S.Si, M.ScErna Noor Savitri, S.Si, M.PdRisa Dwita Hardianti, S.Pd., M.Pd.

ISBN : 978 602 1034 12 5

CETAKAN PERTAMA 2015



ix

DARTAR MAKALAH

1. REKONSTUKSI MENTAL MANUSIA INDONESIA MUDA MELALUI PENDIDIKAN SAINS ............................... 1LiliasariDepartemen Pendidikan Kimia FPMIPA, UPI

2. PENERAPAN METODE MIND MAPPINGTERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF .............................. 12MAHASISWABaiq FatmawatiPendidikan Biologi, STKIP Hamzanwadi Selong

3. PEMBINAAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN BERBASIS PROFIL MAHASISWA BERPRESTASI ...................... 19SEBAGAI ROADMAP KADERISASI MAHASISWA UNGGUL YANG BERKARAKTER KONSERVASIDI FMIPA UNNESEddy Soedjoko dan ParminFMIPA, Unnes

4. PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MODEL BERPIKIR INDUKTIF DAN MODEL PENCAPAIAN ................... 26KONSEP DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISErna Noor SavitriJurusan IPA Terpadu Program Studi Pendidikan IPA UNNES

5. NOS (Nature Of Science) Sebagai Pondasi Kokoh Untuk Membangun Mental Siswa ............................... 30Insih WilujengPendidikan IPA, UNY

6. HUBUNGAN PERSEPSI ALAT PERAGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII ......................... 36SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA MATERI CAHAYAMustika Wati, Sri Hartini, dan Noormiati Z.Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

7. PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH................. 43SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPASiti Sriyati 1) dan Iwan Setiawan2)

1)Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI2)SMP Negeri 2 Jatinangor

8. STUDI PENYEBARAN DAN RASIO GURU IPA SMPN DI KABUPATEN HULU SUNGAI ................................... 52SELATAN SERTA KEMAMPUAN GURU MENYUSUN BAHAN AJAR IPASri Hartini, Mustika Wati, Ainun Jariah, Rara RahmawatiProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

9. Penguatan Kompetensi Berimbang Melalui Pengembangan Model Pendampingan ............................... 58Guru Yang Mengintegrasikan Self Assessment Dalam Mengimplementasikan Kurikulum 20131Sri Sulistyorini, 2Umar Samadi dan 3Parmin1, 2 PGSD UNNES3FMIPA UNNES



x

10. PENGARUH PELATIHAN MATERI SAINS BERBASIS ICT TERHADAP PENINGKATAN ................................ 69SCIENTIFIC LITERACY GURU SEKOLAH DASARSEKOTA SUKABUMIAstri SutisnawatiPGSD FKIP, Universitas Muhammadiyah Sukabumi

11. UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI ............................... 78MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISSTED INDIVIDUALIZATION (TAI)DENGAN MACROMEDIA FLASHBudi Utami, Endang Susilowati, Widiastuti Agustina ESDosen Prodi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

12. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING ....................... 94TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISPESERTA DIDIK PADA MATERI PERUBAHAN BENDADita Puji Rahayu, Stephani Diah PamelasariProgram Studi Pendidikan IPA – Universitas Negeri Semarang

13. SIMULASI GERAK PELURU DI UDARA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DASAR I........................ 103Winda Purwitasari1), Era Budi Prayekti2), Nugroho Adi Pramono3)

1)2)3)Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang

14. KONSEPTUALISASI PENGETAHUAN SAINS ASLI MASYARAKAT BERCOCOK TANAM ............................ 107TEMBAKAU TEMANGGUNG MENJADI PENGETAHUAN SAINS ILMIAHSudarminJurusan Kimia, FMIPA Unnes

15. EFEKTIVITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN ......................... 117BERBASIS PEMECAHAN MASALAH BERPENDEKATAN SETS1) Risa Dwita Hardianti, 2) Antonius Tri Widodo, 3) Achmad Binadja1) Jurusan IPA Terpadu, FMIPA, Universitas Negeri Semarang2) Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Semarang

16. PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA AKHIR ATAU USIA LANJUT TERKAIT........................................ 126DUNIA PENDIDIKANSatrianawatiMahasiswa Pendidikan Dasar UNY

17. KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SEKOLAH ALAM UNGARAN KABUPATEN SEMARANG .................. 134Sri Ngabekti, Lisdiana, Cecep YudistiraJurusan Biologi Fakultas FMIPA Universitas Negeri Semarang Indonesia

18. PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SUHU MELALUI PEMBELAJARAN TUTOR ................................ 142TEMAN SEBAYASuyonoSMP Juwana Pati

19. UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP MELALUI METODE ........................ 149PRAKTIKUM PADA KONSEP FOTOSINTESISWidi Purwianingsih*) dan Eneng RahmayantiUniversitas Pendidikan Indonesia*) dan SMP I Jatinangor Kabupaten Sumedang



xi

20. ANALISIS POLA BERPIKIR SISWA PADA PRETEST KONSEP MATERI KALOR.............................................. 159M. Dewi Manikta Puspitasari*, Lia Yuliati, MuhardjitoProdi Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

21. THE URGENCY OF INTERACTIVE COMPACT DISC ASISTED BY LIQUID COMPACT DISC MEDIA ............... 167ON STUDYING NATURAL SCIENCE IN A PRIMARY SCHOOLD.S. Bimo1 *, I. Choirunnisah2 *1UPBJJ - UT Semarang2SDN Kradenan 04 Pekalongan

22. MEMBENTUK HABITS OF MIND CALON GURU MELALUI PEMBELAJARAN ............................................ 174BERBASIS KONSTRUKTIVISMEEka Nurlaena1) dan Siti Sriyati2)

1)Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia2)Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

23. PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI ILMIAH TERHADAP PENINGKATAN ................ 183KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADAMATERI KALOR DALAM KEHIDUPANKhairani MuslimPRODI PENDIDIKAN IPA UPI

24. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA YANG BERPRESTASI RENDAH ................................... 190DENGAN METODE REINFORCEMENTMayarniFKIP Prodi Pendidikan Biologi UHAMKA

25. ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA CALON GURU FISIKA PADA ............................. 198MATA KULIAH OPTIK BERDASARKAN GENDERRif’ati Dina HandayaniPendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember

26. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ANIMASI KARTUN POKOK BAHASAN................................... 203ENERGI DAN USAHA UNTUK SISWA SMPAisyah Hasyim, Sentot Kusairi, HeriyantoUniversitas Negeri Malang

27. BERPIKIR REFLEKTIF SEBAGAI PROSES BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF: ................................................. 210SUATU TINJAUAN PADA KONTEKS KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM PROSESPENYELESAIAN MASALAH FISIKA MATEMATIKAEllianawati1, Rusdiana D2, Sabandar J3

1 Jurusan Pendidikan Fisika, Unnes; Progam Doktor Pendidikan IPA, UPI,2 Program Studi Pendidikan Fisika, UPI;3 Program Studi Pendidikan Matematika Sekolah Pascasarjana, UPI;

28. PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF ........................................ 218SISWA MELALUI PENERAPANMODEL PEMBELAJARAN REACT DI KELAS X-4SMAN I KEPANJEN PADA MATERI KALORIda Nur Fatmawati, Kadim MasjkuR, AsimUniversitas Negeri Malang



xii

29. PERBANDINGAN PEMANFAATAN KITOSAN DAN ARANG AKTIF ............................................................. 226SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA REMAZOLVIOLET DAN REMAZOL BLUEAmelia Herlina*, M. Lutfi Firdaus, Hermansyah AmirProgram Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Bengkulu

30. DESAIN PEMBELAJARAN KINEMATIKA BERBASIS MULTIPLE................................................................... 237MODELS INSTRUCTION (MMI) UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUANLITERASI GRAFIK MAHASISWA FISIKASubali, B.1), Rusdiana, D. 2), Firman, H. 3), Kaniawati, I. 4)

1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA - Sekolah Pascasarjana UPI,Dosen Jurusan Fisika FMIPA - Universitas Negeri Semarang

2, 3, 4) Universitas Pendidikan Indonesia.

31. PENGARUH TEKNIKSTORY TELLING MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE.................................................... 246TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VII PADAMATERI ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPANMugi Rahayu, Stephani Diah PamelasariProgram Studi Pendidikan IPA – FMIPA UNNES

32. ANALISIS DIDAKTIK MELATIHKAN LITERASI SAINS SISWA SMP............................................................... 252MENGGUNAKAN LEVELS OF INQUIRY PADA TEMA PEMANASAN GLOBALMeizuvan Khoirul AriefProgram Studi Pendidikan IPA UPI

33. PENGARUH STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) ......................................... 263TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN LUBUK ALUNGAinul Mardhiyah, Ardi, Ramadhan SumarminUniversitas Negeri Padang

34. PENGGUNAAN MULTI REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN ................................... 270KONSEP SISWA SMA PADA MATERI HUKUM II NEWTONAmbar Sari, Sutopo dan WartonoProgram Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

35. PENERAPAN METODE MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN ........................................................ 281BERPIKIR KREATIF MAHASISWAArifinPendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Pascasarjana,Universitas Pendidikan Indonesia

36. PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN .................................... 290UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMA PADA MATERI HIDROLISIS GARAMAsfia RositaSMA 1 BAE KUDUS

37. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS LITERASI SAINS ............................................. 297BERTEMA PERPINDAHAN KALOR DALAM KEHIDUPANDyah Lukito Sari, A. Rusilowati, S. LinuwihProgram Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Semarang



xiii

38. MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGGUNAAN KIT PRATIKUM IPA........................................................ 305BAGI GURU SEKOLAH DASARFerawati, S. Pd., M. PdFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

39. PEMANFAATAN BUAH BINTARO SEBAGAI BIOPESTISIDA .................................................................. 313DALAM PENANGGULANGAN HAMA PADA TANAMAN PADIDI KAWASAN PESISIR DESA BANDENGANKABUPATEN CIREBONKartimiJurusan Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FKIT)Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon

40. HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA MELALUI PENERAPAN METODE BELAJAR ........................................... 322PQRST BERORIENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS X MAN 1 PEKANBARUNeng Sholihat, Zulirfan, Zuhdi Ma’arufProgram Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau

41. PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) ............................... 334SMP DI KOTA SUKABUMISuhendar, M.Pd. dan Setiono, M.Pd.Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Sukabumi

42. IMPLEMENTASI METODE PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN IPA ......................................... 342PADA MATERI METABOLISME TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJARSISWA KELAS VII SMP N 5 SIDOARJOViki Andi Sudrajat

43. EFEKTIVITAS LEVEL OF INQUIRY MODEL OF SCIENCE TEACHING (LOI) .................................................. 347TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINSYulia1 Agnes2 Arif3 Lia4

1,3,4) Program Studi S2 Pendidikan Fisika FMIPA UM2) SMA Negeri 1 Malang

44. AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC.) ................ 356Abdul Gani Haji, M. Hasan, dan Ova Selly YantiProgram Studi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111

45. PENGEMBANGAN PERANGKAT PROJECT BASED LEARNINGMATERI .................................................... 368HIDROLISIS GARAM MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFICAmrul Munafiah1*, Edy Cahyono2, Sri Susilogati Sumarti21Guru SMAN 1 Pemalang,2Dosen Pendidikan IPA S2 Universitas Negeri Semarang

46. PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII .................................................. 375MELALUI IMPLEMENTASI MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA MATERI PERPINDAHAN KALORAndarina Indah RetnosariMahasiswa S1 Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNESA



xiv

47. PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA UNTUK ......................................................................... 382PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN IPA MELALUI PENELITIANAri WidodoFPMIPA UPI

48. PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA TENTANG MATERI SUBSTANSI GENETIKA ....................................... 392DENGAN MENGGUNAKAN ANALOGIDeasy Rosdianawati1, Riandi2, Ari Widodo2 & Diana Rochintiawati21Mahasiswa S2 Pascasarjana UPI, 2 FPMIPA UPI

49. PENALARAN ILMIAH SISWA TENTANG LINGKUNGAN DAN PEMANASAN GLOBAL ................................ 404Desti Herawati1, Ari Widodo2, Riandi2, Diana Rochintaniawati21)Mahasiswa S2 Pendidikan Biologi – Universitas Pendidikan Indonesia2)Dosen Pendidikan Biologi – Universitas Pendidikan Indonesia

50. PENGARUH DIAGRAM VEE FEEDBACK FORMATIVE DAN KEMAMPUAN AWAL ..................................... 416TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWAEko Wahyu Nur Sofianto, Wartono, Sentot KusairiProgram Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

51. MEMBANGUN KECERDASAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN IPA ......................................... 424DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE)Fanny SumiratUniversitas Islam “45” Bekasi

52. KEMAMPUAN PEDAGOGIK CALON GURU BIOLOGI DALAM MEMBANGUN ......................................... 435KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUALFransisca Sudargo TapilouwJurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

53. IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIK ......................................................... 446Haritsah AlfadPendidikan Fisika, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

54. PEMANFAATAN KONTEKS “MATERIAL PRIBUMI” UNTUK MENINGKATKAN ........................................ 452RELEVANSI PEMBELAJARAN KIMIAHernani, Ahmad Mudzakir, dan Heli Siti H.Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

55. RELEVANSI MATERI KIMIA PADA MATA PELAJARAN DI SMK BIDANG KEAHLIAN................................... 462KESEHATAN PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATANIfah Silfianah1) dan Sjaeful Anwar2)

1)Mahasiswa S2 Pendidikan Kimia Sekolah Pascasarjana UPI2)Dosen Pendidikan Kimia dan Sekolah Pascasarjana UPI

56. PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN ............................. 471MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCHIrvan Permana1), Bibin Rubini2), Ismatul Afwah1)Prodi PGSD FKIP Universitas Pakuan1), Prodi Pend. Biologi Universitas Pakuan2)

57. PERSEPSI CALON GURU FISIKA TERHADAP HAKIKAT IPA DAN PEMBELAJARAN FISIKA .......................... 483Lia Yuliati dan Nuril Munfaridah



xv

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

58. PERKEMBANGAN PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE MAHASISWA ............................................... 491CALON GURU BIOLOGI PESERTA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGANLina Herlina1, Ari Widodo2, Diana Rochintaniawati2, Riandi21,2,3 Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia

59. APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM PENAPISAN BAKTERI PENGHASIL GEN............................................... 504PALI DARI BUAH ASLI INDONESIA DAN EKSPRESINYA PADA BAKTERI E. COLIREKOMBINAN SEBAGAI UPAYA PENCARIAN ALTERNATIF GULA SEHAT GENERASI BARULiska Berlian1* dan Sony Suhandono21Jurusan Pendidikan IPA FKIP UNTIRTA2Kelompok Keilmuan Genetika dan Bioteknologi Molekuler, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati,Institut Teknologi Bandung

60. MODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC OUTBOUND UNTUK MENINGKATKAN ......................................... 516KOMPETENSI PENGETAHUAN DAN SOCIAL SKILLS SISWA KELAS VII PADA MATERICIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP DAN EKOSISTEMMarshanti Lisbania Gratia(1) , Nuryani Y. Rustaman2), Topik Hidayat (2)Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia(1)Universitas Pendidikan Indonesia(2)

61. PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP PENERAPAN ............................................... 526LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADAMATERI PEMANASAN GLOBAL KELAS VII SMP N 26 SURABAYAMiftahul JannahPendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri Surabaya

62. PEMBELAJARAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) ........................................................ 534DENGAN MEMANFAATKAN LOKASI TAMBANG TIMAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGINadia Gumaria R.R Hertien Koosbandiah Sutikanti, Taufik RahmanProgram Studi Pendidikan Biologi PPS UPI

63. KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII-A SMPN 17 SURABAYA ............................................... 545MELALUI MODEL DISKUSI STRATEGI BEACH BALL PADA MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUPNadiya Eka SafitriMahasiswa S1 Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNESA

64. PENGEMBANGAN MEDIA EDUKATIF SCIENCE-POLY BERBASIS............................................................... 554PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA TEMA ENERGI DALAM KEHIDUPANNailatun Najah, Arif WidiyatmokoIPA Terpadu – Universitas Negeri Semarang

65. PENTINGNYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) ................................................................... 565SEBAGAI BENTUK REVOLUSI MENTAL PENGGUNAAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM IPANatalia Erna SetyaningsihLaboratorium Fisika FMIPA UNNES

66. REKONSTRUKSI BAHAN AJAR IPA BERMUATAN VIEW OF NATURE OF SCIENCE..................................... 574Nur AzizahProgram Studi Pendidikan IPA PPS UPI



xvi

67. PENGELOLAAN KELAS RSBI DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SMP KABUPATEN PATI.......................... 583PrasetyaningsihPendidikan IPA Untirta

68. ANALISIS IMPLEMENTASI PENILAIAN SIKAP SISWA ............................................................................... 593YANG DILAKUKAN GURU TERHADAP SISWA BERDASARKAN KURIKULUM 2013PADA PEMBELAJARAN KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMARetno Hestuningtyas, Taufik Rahman, Didik PriyandokoProgram Studi Pendidikan Biologi PPS UPI

69. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PCK GURU MELALUI COACHING ........................................................ 605BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONLISME DALAM MENGAJARRiandi1, Ari Widodo1, Diana Rochintaniawati1, Ikmanda1 & Neri Egi Rusmana21FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia2Praktisi Pendidikan

70. PENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL ....................................................... 615PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) PADA MATERI KALORRizki Amalia IndraswariProgram Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA

71. PEMANFAATAN BIOMASSA LIMBAH INDUSTRI TAPIOKA ...................................................................... 623UNTUK PRODUKSI BIOHIDROGEN (BIO-H2) MELALUI PROSES DARK FERMENTATIONRudiana Agustini, I.G.M. Sanjaya, dan Dian NovitaJurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Surabaya

72. TEACHING MATERIAL INQUIRY BASED E-MODULE TO IMPROVE .......................................................... 633THE PROFESSIONAL COMPETENCE ABILITY AND CRITICAL THINKING OF BIOLOGY STUDENTSetiono1), Asep Budiman2)1)Departement of Biology Education, University of Muhammadiyah Sukabumi2Departement of Information Technology, University of Muhammadiyah Sukabumi

73. PENGEMBANGAN ASESMEN AUTENTIK BERBASIS INKUIRI PADA MATERI ............................................ 640KLASIFIKASI BENDA1*)Setya Triamijaya, dan 2*)Sri Haryani1*)Jurusan IPA FMIPA UNNES, dan 2*) Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNNES

74. PENGARUH PENERAPAN PAKET SCAFFOLDING BERBASIS KOOPERATIF ................................................ 652MATERI GELOMBANG DAN OPTIK TERHADAP KERJA ILMIAH DAN PRESTASIBELAJAR FISIKA MAHASISWA JURUSAN FISIKA UMSUNU WAHYUDHIUniversitas Negeri Malang

75. PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PENERAPAN MODEL .............................................................. 659EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DANKETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA TOPIK TEKANANSurya Warni Ridyah1) dan Siti Sriyati2)1)Program studi pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia2) Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

76. PELATIHAN PENGOLAHAN BUAH WALUH MENJADI PRODUK UNGGULAN ........................................... 667



xvii

BAGI WARGA KELOMPOK TANI DI DESA KLERO DAN KARANGDURENKECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANGUmi Fatmawati1, Riezky Maya P1, Harlita11Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS

77. PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI .................................................... 674BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKAUzi FauziahProgram Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI

78. PENGEMBANGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING MATERI LARUTAN ............................................ 681PENYANGGA BEEORIENTASI SOFT SKILL ENTREPRENEURWuryandini1, Sri Susilogati Sumarti2, Sudarmin21 ) SMA Negeri 1 Pekalongan2 ) Prodi Pendidikan IPA (Kimia) Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

79. PEMBELAJARAN IPA YANG MENYENANGKAN......................................................................................... 691Amaira UtamiUniversitas Pendidikan Indonesia

80. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU BERBASIS LITERASI SAINS ............................................. 697BERTEMA GEJALA ALAMArneta Dwi Safitri, A. Rusilowati, SunarnoJurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Negeri Semarang

81. PENGEMBANGAN ALAT UKUR KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS ........................................................... 706DAN KREATIF PADA PEMBELAJARAN B’BETTER POKOK BAHASAN GELOMBANG BUNYIDesi Fitria Wulandari1), Nuryani Y Rustaman2)Universitas Pendidikan Indonesia

82. PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF UNTUK MENILAI KEMAMPUAN............................................ 715LITERASI KUANTITATIF SISWA PADA MATERI EKOSISTEMEni Nuraeni1,3, Ana Ratna Wulan2,3, Adi Rahmat2,3, Sri Redjeki3, Riandi2,3,Innarotul Auliya4, Azhar Pradjadinata41.Doktoran pada Program Studi Pendidikan IPASekolah Pascasanjana Universitas Pendidikan Indonesia. Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung2.Program Studi Pendidikan IPASekolah Pascasanjana Universitas Pendidikan Indonesia. Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung3.Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Jl. Dr. Setiabudhi 229

83. PEMANFAATAN KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN IPA ............................................................ 725UNTUK PEMBANGUNAN PETA MENTAL (MENTAL MAP) SEBAGAI MODALDASAR REVOLUSI MENTALMutmainnah VitasariUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa

84. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF BENTUK MOLEKUL .................................................. 734DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PESERTA DIDIK KELAS X MIA-6SMA NEGERI 1 PEKALONGAN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014FahmiSMA Negeri 1 Pekalongan



xviii

85. ANALISIS HUBUNGAN KECERDASAN VISUAL SISWA DENGAN KEMAMPUAN ........................................ 743BERPIKIR KRITIS PADA PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASARFina Fakhriyah, Sumaji, Mila RoysaPGSD FKIP Universitas Muria Kudus

86. IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ................................................................... 751PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMPNisa Wulandari1 , Hayat Sholihin21 Program Studi Pendidikan IPA, UPI2Jurusan Kimia, FPMIPA UPI

87. MELATIHKAN PROBLEM SOLVING SISWA MELALUI IMPLEMENTASI...................................................... 760MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERIPENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP N 22 SURABAYARina YudiwatiMahasiswa S1 Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNESA

88. PROFIL HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA TOPIK SEL DAN .................................................................. 767JARINGAN TUMBUHAN YANG MENGIMPLEMENTASI BAHAN PERKULIAHANBERBASIS PENYELESAIAN MASALAHRinie Pratiwi PuspitawatiJurusan Biologi FMIPA Unesa

89. PEMBELAJARAN IPA TERPADU MENGGUNAKAN PENDEKATAN ............................................................ 775SCIENCE WRITING HEURISTIC (SWH) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMPWinda Yusefni1, Siti Sriyati21Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA, SPs UPI, Bandung, Indonesia2Dosen Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

90. STRUKTUR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ..................................................................... 784Ardian Setya AdinugrahaProgram Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

91. SOSIALISASI MODEL PENDIDIKAN KEBENCANAAN DALAM MEMBANGUN ........................................... 794SIKAP SADAR BENCANA DI DESA TAMBAKREJO KABUPATEN MALANG SELATAN JAWA TIMURAsnawi, Supriyono,Physics Departement FMIPA Unesa, Campus Ketintang Surabaya 60231.

92. MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA MELALUI IMPLEMENTASI ...................................................... 801LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN IPADidit Ardianto 1),Bibin Rubini 2)Universitas PakuanProgram Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana UNPAK

93. PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA PEMBELAJARAN IPA ............................................................ 807SEBAGAI SEBUAH ALTERNATIF TANGGAP BENCANA ALAMJoko Budi PoernomoJurusan Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Walisongo

94. MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MAHASISWA DALAM ................................................ 819MATA KULIAH GELOMBANG OPTIK BERBASIS EKSPERIMEN DI JURUSAN FISIKA UNESA



xix

Madewi Mulyanratna*,Prabowo, Asnawi.Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

95. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TALKING STICK DAN ............................................. 825FLASHCARD PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARMAHASISWA PRODI PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANGNovida Pratiwi

96. HUBUNGAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN KEMAMPUAN PEDAGOGIK........................................... 830CALON GURU FISIKANuril Munfaridah dan Lia YuliatiProdi Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Malang

97. RESONANSI SAINS TEKNOLOGI PADA MORAL MANUSIA........................................................................ 838Panji HidayatUniversitas Ahmad Dahlan

98. RESPON GURU DAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN INKUIRI ......................................................... 847TERBIMBING YANG BERORIENTASI LITERASI SAINS DAN KEPERCAYAAN DIRISISWA PADA KONSEP ASAM BASAR. Ahmad Zaky El Islami1, Nahadi2, Anna Permanasari31 Program Studi Pendidikan IPA FKIP UNTIRTA2 Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI3Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

99. REVOLUSI MENTAL DAN PENGEMBANGANNYA DALAM PENDIDIKAN IPA............................................. 855Vica Dian Aprelia RestiFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan IPAUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa

100. PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU SISWA SMP NEGERI .................................................. 866DAN SMA NEGERI KOTA BANJARMASINArif SholahuddinFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

101. PENGEMBANGAN MODEL DIAGNOSTIK THREE-TIER TEST BERBANTU .................................................. 876KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUHU DAN KALORM. Luqman Hakim AbbasJurusan Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

102. PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA UNTUK PRAKTIKUM KIMIA DASAR ......................................... 884JURUSAN PENDIDIKAN IPA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGMartin SulistyaniLaboratorium Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang

103. KAJIAN : MODEL PEMBELAJARAN ORISINAL (ORIENTASI-INSTRUKSIONAL) ........................................... 893DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMASugionoProgram Pasca Sarjana Pendidikan IPA –FKIP-Universitas Jember

104. PENGUATAN MINAT PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH GURU KIMIA: ............................................... 901SUATU MODEL SUPERVISI PENDIDIKAN IPA



xx

Nova KurniaProgram Studi Pendidikan Kimia IKIP Mataram

105. PENERAPAN PEMBELAJARAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI BERBASIS PROJEK ......................................... 908DENGAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR PADA MAHASISWA BIOLOGIUNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR PANDEGLANG BANTENAndin Vita AmaliaJurusan IPA Terpadu FMIPA UNNES

106. PENANAMAN SIKAP SPIRITUAL MELALUI PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA ......................................... 915BERINTEGRASI AYAT ALQUR’ANAhmad Misradi SuryaPascasarjana Program Studi keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat

107. PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI ..................................... 921TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAAmalisnaPascasarjana Prodi Magister Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat

108. PENGGUNAANMEDIA PEMBELAJARANBERBASIS ANIMASI DALAM MENINGKATKAN .......................... 927MOTIVASIDAN HASIL BELAJARPADA MATERI POKOK ZAT ADITIF DAN ADIKTIFBaderunSMP Negeri 4 Aranio Kab. Banjar Kalimantan SelatanPascasarjana Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat

109. LITERASI SAINS SEBAGAI TUJUAN PEMBELAJARAN SAINS:KURIKULUM, PEDAGOGI, ............................ 936ASSESSMENTChoirul AminPascasarjana Pendidikan IPA Universitas Lambung Mangkurat

110. MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR................. 947KRITIS SISWA SMP MATA PELAJARAN IPAJuni AngkowatiSMP Negeri 1 Paringin

111. MELATIHKAN KECAKAPAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE ................................... 957Kartika Drajad PrehastutiPascasarjana Program Studi Magister Keguruan IPA UNLAM

112. PENERAPAN PENEMUAN TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN .............................. 965BERPIKIR KRITIS SISWA SMPKhairunnisaSMPN 3 Paringin

113. PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI LITERASI SAINS.................................................................................. 975MaslyniSMKN 1 Daha Selatan/Mahasiswa Magister Keguruan IPA, PPs Unlam

114. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PREDICTION GUIDE ...................................... 987UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1MARTAPURA TIMUR PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANGMaulidah



xxi

SMP Negeri 1 Martapura Timur, Banjar, Kalimantan Selatan

115. PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK .........................................1000MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK PADA KONSEP IPAMayrina Rosa ParamithaProgram Studi Pendidikan Keguruan IPA, Universitas Lambung Mangkurat

116. MEMBANGUN KEPEDULIAN TERHADAP ALAM DAN LINGKUNGAN MELALUI .......................................1009PEMBELAJARAN IPAMuhammad Hayatus Shalehin

117. MEMAHAMI KONSEP IPA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE MIND MAPPING ....................1018Mumtazah MaulidaPascasarjana Prodi Magister Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat

118. PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU...................................1026UNTUK MENGGALI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWANazar MutawaliPasca Sarjana Program Studi Magister Keguruan IPA UNLAM

119. MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MA DENGAN .....................................................1034PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNINGRabiatul Adawiyah

120. MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK MENGGUNAKAN ......................................1043MODEL PROBLEM SOLVING PADA PEMBELAJARAN FISIKASri Ana YuliantiPascasarjana Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Lambung Mangkurat

121. PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN ..............................1051BERPIKIR KRITIS SISWA SMPSri Wahyuni

122. HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA................................................1056SMA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARANBERDASARKAN MASALAHMuhammad Zaini 1, Utari Intan Suwenda2, Aulia Ajizah3Pascasarjana Program Studi Magister Keguruan IPA Universitas Lambung Mangkurat

123. PENGEMBANGAN MODEL ASSESSMENT KETUNTASAN BELAJAR DAN ..................................................1063RE-TEACHING BERBANTUAN KOMPUTER BAGI SISWA MAN KELAS XAchmad FerdiansyahJurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang

124. PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN .......................................................1072PERKEMBANGAN ANAK USIA DINIAtip NurhariniDosen PGSD UNNES

125. ANALISIS ILUSTRASI GAMBAR PADA BUKU TEKS FISIKA ........................................................................1081SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)Ani Cahyati, dan Hartono



xxii

Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, Indonesia, 50229

126. PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR ANALITIS SISWA ..................1089Harto Nuroso dan Joko SiswantoUniversitas PGRI Semarang

127. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERMUATAN...................................................................1095PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SMPI Wayan SadiaProdi S2 IPA, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

128. ANALISIS AWAL IPA DI SMP MENUJU PEMBELAJARAN BERBASIS .........................................................1105PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MENGGUNAKAN PERMAINAN UNTUKMENGEMBANGKAN KARAKTER SISWAIsa Akhlis, Novi Ratna DewiProdi Pendidikan IPA Unnes

129. KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BAGI CALON GURU BIOLOGI ................................................1111Lina Herlina dan Ria Ika MaharaniJurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang

130. PELATIHAN PEMBUATAN LUBANG BIOPORI BAGI SISWA-SISWA .........................................................1119DI SD KELURAHAN JATIREJO SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANKAN DAERAH KONSERVASIMiranita Khusniati, Parmin, Muhamad Taufiq, Arif WidiyatmokoJurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes

131. DESAIN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ...........................................................1126OTENTIK (AUTHENTIC LEARNING) BERBASIS KOMPETENSI DAN KONSERVASIMuhamad TaufiqProgram Studi Pendidikan IPA FMIPA UnnesUniversitas Negeri Semarang

132. STUDI LITERASI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU DENGAN ..............................................1133TEMA GERAK BENDA ANGKASA MENGGUNAKAN FOUR STEPS TEACHINGMATERIAL DEVELOPMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWANadya Meriza*, Parlindungan SinagaProgram Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam UPI

133. IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN LKM .........................................1142BERWAWASAN STM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA DASAR 1Ni Made PujaniJurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

134. THE EFFECT OF PROJECT BASED LEARNING AND PROBLEM BASED LEARNING .....................................1151TO IMPROVE MASTERY OF CONCEPTS IN JUNIOR HIGH SCHOOLNofrianita, Any FitrianiScience Education Program Study, Post Graduate School Indonesia University of Education

135. IMPLEMENTASI PENGGUNAAN PETA KONSEP DALAM PROSES KEBERHASILAN ....................................1159PEMBELAJARAN IPA SECARA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI APLIKATIFPramita Sylvia Dewi



xxiii

Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

136. IDENTIFIKASI KEMAMPUAN PENALARAN ILMIAH PADA MATERI KALOR ..............................................1167Qurrotul AiniyahProdi Pendidikan Fisika, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang

137. KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA MELAUI PEMBELAJARAN IPA TERPADU ......................................1173DENGAN PENDEKATAN SETS PADA TOPIK PENCEMARAN LINGKUNGAN (Suatu Kajian Teoritis)Ratih NurlatifahProgram Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI

138. ANALISIS PENGUASAAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN..................................1182MASALAH PENCEMARAN LINGKUNGANRisa HartatiProgram Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

139. EKSPLORASI KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN METODE PRAKTIKUM....................................................1190BERBASIS VERIFIKASI PADA PEMBELAJARAN IPA SERTA IMPLIKASINYA PADAKETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMPSahri RamdanProgram Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana UPI

140. KONSEPSI SISWA PADA TOPIK OPTIKA GEOMETRI .................................................................................1201Yasinta Sindy Pramesti*, SutopoProgram Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

141. PEMBELAJARAN INSTRUKSI EKSPLISIT DENGAN KEGIATAN INKUIRI DAN .............................................1209DISKUSI REFLEKTIF DALAM MENGEMBANGKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAPNATURE OF SCIENCE (NOS)Yuli AndrianiProgram Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana UPI

142. SIKLUS BELAJAR DO-TALK-DO DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK ......................................................1217MENGEMBANGKAN MENTALITAS SISWAZuhdan K. PrasetyoPendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

143. PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN ....................................1225BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA MATERI PROTISTADiah Ayuningrum, Sri Mulyani Endang SusilowatiJurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

144. PERTANYAAN SOKRATIK BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK MEMBANTU.............................................1236MAHASISWA MEMAHAMI KONSEP SUHU MUTLAKDyah Palupi Rohmiati, SutopoProgram Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

145. PENGEMBANGAN ISTRUMEN TEKNIK NON TES MELALUI PENDEKATAN ..............................................1244KOOPERATIF TIPE JIGSAWFlorentina WidihastriniPGSD Unnes



xxiv

146. RANCANGAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA SMP MENGGUNAKAN ............................................1251METODE 4STMD (FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT) PADA TEMASAMPAH DALAM TUBUHGusfarina , Widi PurwianingsihPendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, UPI

147. PENERAPAN CONTEXTUAL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN ................................1259KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH REDOKS DAN ELEKTROKIMIAIndah Urwatin WusqoJurusan IPA Terpadu FMIPA UNNES

148. MULTI REPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN ............................................1269PEMAHAMAN SISWA TENTANG GERAK PARTIKEL MEDIUM SAAT PERAMBATAN GELOMBANGKartika Kusumaningtyas, SutopoProgram Studi Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Malang

149. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA ...............................................1278MATERI HUJAN ASAM TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMPM. Lutfi Syaifuddin UmarPendidikan Sains, FMIPA, Unesa

150. MENGEMBANGKAN LITERASI SAINS MELALUI PENDEKATAN ................................................................1288SCIENCE WRITING HEURISTIC DALAM PEMBELAJARAN IPAPuspo RohmiProgram Studi IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

151. PERAN KEARIFAN LOKAL DALAM MEMBANGUN LITERASI SAINS SISWA ...............................................1295Ramli Yana, Asep SutiadiDepartemen Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

152. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) ....................................1303MATERI BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN DI SMPRetno Wulan, Nugroho Edi KartijonoJurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia

153. VIDEO GAME : MEDIA POTENSIAL UNTUK MEMBELAJARKAN SAINS .....................................................1311Rosita Putri Rahmi HaeraniPendidikkan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

154. MENINGKATKAN METAKOGNISI SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS ..............................1321MASALAH BERBANTUAN MIND MAP TEMA HUJAN ASAMShelly EfwindaProgram Studi Pendidikan IPASPs Universitas Pendidikan Indonesia

155. PENGARUH PENERAPAN MODEL INKUIRI PADA PERKULIAHAN KONSEP ..............................................1332MAGNOLIOPSIDA TERHADAP PENGUASAAN KONSEPSiti Romlah Noer Hodijah1), Saefudin2), Adi Rahmat2)1)Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang2)Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

156. ANALISIS SIKAP ILMIAH DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA ..................................1341



xxv

PEMBELAJARAN IPA TEMA CAHAYASoraya AnoriPendidikan IPA, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

157. SRATEGI PQ4R DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI UPAYA ................................................1348PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPASri HartatiDosen PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes

158. PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TOPIK GEOMETRI....................................1355MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MAHASISWA S-1 PGSD UNNESWahyuningsihPGSD UNNES

159. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA SISWA SD MELALUI PENERAPAN ....................................1361PEMBELAJARAN TERPADUHartatiLecturer at PGSD UNNES

160. PENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA CALON GURU IPA MELAKSANAKAN ..................................1370PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEKRamlawatiProgram Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Makassar

161. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND .................................1377PICTURE PADA SISWA SD KELAS VUmar SamadhyPGDS, FIP, Universitas Negeri Semarang

162. PENGARUH PROJECT BASED LEARNING (PJBL) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK .................................1383DAN KREATIVITAS SISWAWoro Sumarni, Sri Wardani, Dwi Norma GupitasariJurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang

163. PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERINDIKATOR SPICES UNTUK ......................................................1390MENGEMBANGKAN KARAKTER DAN MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARANMATA KULIAH MANAJEMEN SEKOLAH DI PGSD UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGEko PurwantiFIP UNNES

164. PENGGUNAAN ASESMEN FORMATIF UNTUK MEMBENTUK HABITS OF MIND .....................................1402SISWA SMP KELAS VII PADA PEMBELAJARAN IPANoer HardiantyUniversitas Pendidikan Indonesia

165. UPAYA PEMBENTUKAN MENTAL POSITIF PESERTA DIDIK ......................................................................1411MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI INDUKTIF DAN DEDUKTIFDALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SEKOLAHAl MaryantoJurusan Pendidikan IPA FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta



xxvi

166. PEMBINAAN PROFESI GURU PASCA SERTIFIKASI MELALUI PENGUATAN ..............................................1419KOMPETENSIDENGANMENERAPKAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG)Ahmad SopyanFMIPA Unnes

167. IMPLEMENTASI PAKET IPA TERPADU BERBASIS KONSTRUKTIVISME TEMA CAHAYA ............................1428TERHADAP KOMPETENSI IPA SISWA KELAS VIIIErni YuliantiProdi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang

168. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SALINGTEMAS DENGAN MATERI PEMBUATAN .................. 1439BIOGAS UNTUK BAHAN BAKAR ALTERNATIF SEBAGAI IMPLIKASI BIOTEKNOLOGIMetri Dian InsaniProdi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang

169. SMART SEA CELL: INOVASI BIO BATERAI BERBAHAN DASAR MIX LIMBAH CANGKANG.........................1447KERANG DARAH (Anadara granosa L.) DAN KITOSAN KULIT UDANG (Penaeus monodon L.) YANG RAMAHLINGKUNGANReza FaizalJurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang

170. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA SMP KELAS VII BERBASIS REPRESENTASI MULTIPLE......................1453PADA POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MATERISafwatun NidaProdi Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang

171. INISIATIF PERGANTIAN TATANAN ESENSIAL LANGKAH AWAL PELAKSANAAN REVOLUSI .....................1460MENTALTungga BhimadiJurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik dan InformatikaUniversitas Gajayana Malang

172. PENERAPAN INQUIRY TRANING MODELS UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERTANYA ........................1469SISWA SMPVita Ria MustikasariProdi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang

173. MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ……….……….1481MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENDEKATAN INTEGRASISTEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, MATHEMATICS)

Rani OktaviaPendidikan IPA, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

174. PENGEMBANGAN SOAL FISIKA INTERAKTIF BERBASIS CAPTIVATE DENGAN TOPIK GERAK LURUS… 1491HerawatiUniversitas Terbuka

Seminar Nasional IPA VI Tahun 2015 “ Revolusi Mental Menuju Manusia Indonesia Berkepribadian Melalui Pendidikan IPA”

356

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

Abdul Gani Haji, M. Hasan, dan Ova Selly Yanti

Program Studi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111 E-mail: [email protected]

ABSTRACT

It has been conducted a study about antioxidant activity of fruit extract of andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.). In this study, 3.5 kg of andaliman fruit from Weh Ilang village of Pegasing Sub-district of Aceh Tengah was used. The sample was sorted, cleaned, and was dried outdoors to ease to make it become powder that then to be macerated by using 5 liter ethanol for 36 hours. The 265.5 g of andaliman fruit exsrtact derived from evaporation was obtained. To produce 53.5 g of concentrated of ethyl acetate, it was used 100 g of ethanolic exstract derived from fractionation. The phytochemical screening showed that there were sensitive pink and yellow flavonoids of ethanolic extract and ethyl acetate. From the eluent of TLC, it was obtained the n-hexane: ethyl acetate (8:2, v/v) that produced 6 spots with different Rf. From the result of column chromatography, it was obtained 117 fractions of ethanol and 130 fractions of ethyl acetate. After conducting TLC, the fractions that had the same spot pattern were combine and were tested by using advanced phytochemical screening, so that 4.98 g and 4.54 g fractions of ethyl acetate derived from the evaporation of ethanolic fractions were gained. From the result FTIR analysis, it was assumed that andaliman fruit had chrysin, a flavonoid compound, that was potential as an antioxidant. The antioxidant activity in andaliman fruit with 400 mg ethanolic fractions was 40.2%, the antioxidant activity in andaliman fruit with 500 mg ethyl acetate fractions was 37.3%. Keywords: antioxidant activity, extract, andaliman fruit Pendahuluan

Indonesia memiliki beragam tumbuhan yang mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia. Tumbuhan banyak manfaatnya bagi manusia baik dalam bidang pangan maupun obat-obatan. Salah satu tumbuhan yang secara turun-temurun sering digunakan sebagai obat-obat ialah buah andaliman. Andaliman mengandung senyawa terpenoid yang mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan berperan penting untuk mempertahankan produk pangan dari berbagai kerusakan seperti ketengikan, perubahan nilai gizi serta perubahan warna

dan aroma makanan. Hasil penelitian Karmakar, dkk., (2015) menunjukkan bahwa pada ekstrak buah Zanthoxylum alatum DC. mempunyai aktivitas sebagai antioksidan sitotoksik. Selanjutnya, Negi, dkk. (2012), melaporkan bahwa pada buah Zanthoxylum armatum DC. terdapat komponen kimia yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan dan antibakteri.

Menurut Wijaya (1999), pada ekstraks buah andaliman terdapat senyawa terpenoid yang dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba. Di samping itu, Devi, dkk. (2015), menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis skrining fitokimia terhadap ekstrak tumbuhan Zanthoxylum sp menunjukkan


357

indikasi terdapat senyawa golongan alkaloid, fenol, flavonoid, glikosida, steroid, dan terpenoid.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah dilaporkan memberikan peluang bagi tumbuhan andaliman sebagai bahan baku senyawa antioksidan dan antimikroba bagi industri pangan dan farmasi. Potensi buah andaliman sebagai antioksidan alami telah banyak diuji, dan mendapatkan hasil bahwa buah andaliman mempunyai aktivitas antioksidan relatif sama bahkan ada yang melebihi antioksidan sintetis (Miftakhurohmah dan Shinta, 2009). Tensiska dkk. (2003) menyatakan ekstrak andaliman menunjukkan adanya flavonoid yang bersifat relatif polar yang diduga berperan aktif sebagai antioksidan. Metode Penelitian Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas yang digunakan di laboratorium kimia seperti gelas kimia, pipet tetes, tabung reaksi, rangkaian alat rotary evaporator terdiri dari kondensor, waterbath, pipa vacum, refrigerator, hot plat, blender, alat KLT , rangkaian alat kromatografi kolom, spektrofotometer UV-Vis dan FTIR.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol, etil asetat dan kertas alumunium untuk maserasi, skrining fitokimia senyawa flavonoid digunakan etanol 96%, serbuk Zn (seng), asam klorida (HCl), ammonia (NH3), magnesium (Mg). Uji KLT bahan yang dipakai adalah asam format, toluen, asam asetat, kloroform, n-butanol, metanol dan aseton. Proses Kromatografi kolom digunakan n-heksan, etil asetat, silika gel 60 GF254, untuk Uji aktivitas antioksidan digunakan bahan buffer fosfat pH 6,8 , kalium ferisianida [K4(Fe(CN)6)], asam trikloroasetat (CCl3COOH), besi (III) klorida (FeCl3) dan vitamin C. Prosedur Kerja Preparasi Sampel; Buah andaliman disortasi

kemudian dicuci hingga bersih. Buah andaliman dikeringkan dengan cara dijemur pada ruang terbuka untuk mengurangi kadar air. Selanjutnya, dihaluskan dengan blender hingga menjadi serbuk. Prosedur ekstraksi (Kristanty, 2012); Serbuk buah andaliman dimasukkan ke dalam gelas kimia, kemudian dimaserasi masing-masing dengan pelarut etanol selama 36 jam. Ekstrak yang didapat dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 65°C, sampai didapat ekstrak kental. Ekstrak etanol kental diambil sebanyak 100 gram untuk difraksinasi menggunakan pelarut etil asetat. Fraksinasi dilakukan berulang kali hingga fraksi yang dihasilkan bening, kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator agar diperoleh ekstrak kental etil asetat. Skrining fitokimia (Harborne, 1987); Ekstrak kental sebanyak 1 mL dilarutkan dalam 1-2 mL etanol 96%. Ditambahkan 0,5 gram serbuk seng dan 1 mL asam klorida 2 N, didiamkan selama 1 menit. Ditambahkan 5 tetes asam klorida pekat dalam waktu 2 sampai 5 menit terbentuk warna merah intensif, hal tersebut menunjukkan adanya flavonoid. Uji KLT (Apriyantono, dkk., 1989); Diisi chamber dengan eluen menggunakan berbagai campuran dengan perbandingan yang bervariasi. Ditutup chamber dan dibiarkan selama beberapa menit sampai terjadi keseimbangan dimana atmosfer chamber jenuh dengan eluen. Ditotolkan sampel pada plat KLT GF254 yang telah dipotong dengan ukuran 10x1 cm dan diberi garis dengan jarak 2 cm pada kedua ujung lapis tipis. Dimasukkan plat KLT ke dalam chamber yang berisi eluen yang telah dijenuhkan. Dibiarkan eluen merambat sampai tanda batas. Dikeluarkan plat KLT dibiarkan kering pada suhu kamar. Diamati bercak noda dan dihitung harga faktor retensinya (Rf). Uji kromatografi kolom (Zuhra, dkk., 2008); Diisi kolom dengan menggunakan campuran yang sesuai dengan perbandingan yang telah


358

didapatkan dari hasil KLT. Campuran dimasukkan ke dalam kolom yang telah diisi oleh eluen. Untuk mencapai kesetimbangan, dilakukan pengaliran secara terus-menerus eluen yang ada dalam kolom dengan melihat banyaknya tetesan setiap menitnya. Fraksi yang diturunkan ditampung dalam tabung reaksi. Fraksi-fraksi hasil kromatografi kolom dianalisis dengan KLT menggunakan campuran yang sesuai perbandingan yang telah didapat sebelumnya. Fraksi yang memiliki noda yang sama atau mirip dijadikan satu fraksi besar. Fraksi gabungan di uji skrining fitokimia, fraksi yang positif mengandung senyawa flavonoid dipekatkan hinggga menghasilkan ekstrak kental. Analisis FTIR (Zuhra, dkk., 2008); Masing-masing isolat fraksi ditimbang sebanyak 0,1 g. Isolat tersebut ditempatkanantaradua plat NaCl untuk membuat film tipis. Plat NaCl ditempatkan dalam tempat sampel spektrofotometer FTIR untuk dianalisis. Optimasi Panjang Gelombang Maksimal (λmaks) (Andayani, 2012); Ekstrak kental etanol dan etil asetat buah andaliman sebanyak 30 mg dilarutkan dalam 1 mL air suling, ditambahkan 2,5 mL larutan buffer fosfat (pH 6,8) dan 2,5 mL larutan kalium ferrisianida 1%. Campuran diinkubasi pada suhu 50ºC selama 20 menit kemudian ditambahkan 2,5 mL asam trikloroasetat 10% ke dalam campuran dan disentrifugal selama 10 menit. Lapisan atas sebanyak 2,5 mL diencerkan dengan 2,5 mL air suling dan ditambahkan 0,5 mL larutan besi (III) klorida 0,1% sampai terbentuk warna hijau kebiruan. Diukur serapan panjang gelombang 585-620 nm dengan interval 5 nm menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Dilakukan langkah yang sama untuk vitamin C dengan massa 30 mg.

Uji Aktivitas Antioksidan dengan metode Reducing Power (Andayani, 2012); Fraksi etanol dan etil asetat buah andaliman sebanyak 100, 200, 300, 400 dan 500 mg dilarutkan dalam 1 mL air suling, ditambahkan 2,5 mL larutan buffer fosfat (pH 6,8) dan 2,5 mL larutan kalium ferrisianida 1%. Campuran diinkubasi pada suhu 50ºC selama 20 menit kemudian ditambahkan 2,5 mL asam trikloroasetat 10% ke dalam campuran dan disentrifugal selama 10 menit. Lapisan atas sebanyak 2,5 mL diencerkan dengan 2,5 mL air suling dan ditambahkan 0,5 mL larutan besi (III) klorida 0,1% sampai terbentuk warna hijau kebiruan. Diukur serapan panjang gelombang 485-620 nm dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis.Kenaikkan dari harga absorbansi menunjukkan tingginya aktivitas antioksida dari ekstrak tersebut. Dilakukan langkah yang sama untuk vitamin C pada konsentrasi 10, 20, 30, 40 dan 50 mg sebagai pembanding. Pembuatan larutan blanko (Aminah, 2007); Larutan buffer fosfat (pH 6,8) sebanyak 2,5 mL dilarutkan dalam 1 mL air suling dan ditambahkan 2,5 mL larutan kalium ferisianida 1%. Campuran diinkubasi pada suhu 50ºC selama 20 menit kemudian ditambahkan 2,5 mL asam trikloroasetat 10% ke dalam campuran dan disentrifugal selama 10 menit. Lapisan atas sebanyak 2,5 mL diencerkan dengan 2,5 mL air suling dan ditambahkan 0,5 mL larutan besi (III) klorida 0,1% sampai terbentuk warna hijau kebiruan. Diukur serapan panjang gelombang 604 nm dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis. Perhitungan (Aminah, 2007); Perhitungan aktivitas antioksidan pada metode reducing power masing-masing konsentrasi larutan sampel dapat dihitung menggunakan rumus :

% antioksidan =

x 100%


359

Hasil dan Pembahasan Tahap Preparasi dan Ekstraksi Buah Andaliman

Buah andaliman sebanyak 3,5 kg disortasi untuk memastikan tidak ada buah yang cacat, kemudian dicuci hingga bersih. Buah dikeringkan pada udara terbuka untuk mengurangi kadar air sehingga dapat dengan mudah dijadikan serbuk andaliman. Pengeringan dilakukan harus dalam keadaan yang terawasi untuk mencegah terjadinya perubahan kimia yang tidak diinginkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Harborne (1987) bahwa bahan harus dikeringkan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi, lebih baik dengan aliran udara yang baik. Dengan demikian, analisis flavonoid yang telah dilakukan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Ekstraksi buah andaliman dilakukan menggunakan metode maserasi secara berulang (remaserasi) dengan 5 liter pelarut etanol, kemudian ekstrak dievaporasi dan difraksinasi menggunakan pelarut etil asetat. Hal ini merujuk pada penelitian Tensiska, dkk. (2003) bahwa pelarut yang akan digunakan dipilih berdasarkan perbedaan kepolaran sampel dan sesuai dengan sifat antioksidan yang merupakan senyawa polar. Ekstrak yang diproleh dipekatkan dengan rotary evaporator pada

suhu 65ºC dan tekanan sebesar 20 mmHg, sehingga, diperoleh ekstrak kental etanol yang berwarna coklat. Pemekatan ekstrak dilakukan agar ekstrak dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, karena pemekatan dapat menjaga ekstrak agar lebih tahan lama.

Ekstrak etanol memiliki warna coklat tua yang diperoleh sebanyak 265,5 gram, ekstrak diambil sebanyak 100 gram untuk proses fraksinasi menggunakan corong pisah agar diperoleh ekstrak etil asetat. Sebelumnya, 100 gram ekstrak dicampur dengan etanol:air 6:4 v/v sebanyak 20 mL. Hal ini disebabkan karena pada proses fraksinansi untuk menghasilkan ekstrak etil asetat perbandingan yang harus dibuat adalah 1:1 v/v, karena 100 gram ekstrak etanol sama dengan 100 mL. Penambahan 20 mL etanol:air 6:4 v/v dibutuhkan 120 mL etil asetat.

Proses fraksinasi dilakukan sebanyak tiga kali, pergantian pelarut etil asetat dilakukan hingga warna lapisan menjadi bening. Hal ini sesuai pernyataan Daniel (2010) bahwa perubahan warna menjadi bening menandakan berakhirnya proses fraksinasi. Hasil fraksinasi dipekatkan denga rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak etil asetat sebanyak 53,5 gram.

Tabel 1. Rendemen Hasil Ekstraksi Buah Andaliman

Jenis sampel Pelarut ekstrak Berat serbuk (g)

Berat ekstrak (g)

Rendemen (%)

Serbuk buah andaliman

Pelarut etanol 636 265,5 41,7

Pelarut etil asetat

636

53,5

8,4

Skrining Fitokimia

Hasil penapisan fitokimia menunjukkan beberapa senyawa yang terdapat dalam tumbuhan andaliman diantaranya flavonoid, terpenoid, alkaloid dan lain-lain. Senyawa flavonoid dapat ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi merah muda sensitif. Uji dilakukan menggunakan uji shinoda, akan menghasil-

kan warna, perubahan warna orange menjadi warna magenta, yang member indikasi adanya senyawa flavonoid.

Buah andaliman dapat dijadikan sebagai antioksidan mampu menghambat zat yang bersifat racun karena mengandung flavonoid. Uji flavonoid pada sampel juga dilakukan dengan cara mereaksikan masing-masing ekstrak dengan ammonia yang akan ditandai dengan


360

perubahan warna menjadi kuning. Flavonoid pada buah andaliman ditandai dengan perubahan warna menjadi merah muda sensitif dan warna kuning. Uji skrining fitokimia senyawa flavonoid pada buah andaliman juga menujukkan bahwa pada buah ini terkandung senyawa flavon turunan flavonoid yang ditandai dengan perubahan warna kuning atau warna merah saat direaksikan dengan magnesium dan asam klorida. Ini dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk uji selanjutnya.

KLT Ekstrak buah andaliman menunjuk-

kan ekstrak yang bersifat polar. Beberapa pelarut telah diuji dengan berbagai perbandingan, tetapi hasil yang didapatkan tidak menunjukkan eluen tersebut dapat digunakan, karena ekstrak buah andaliman tidak menghasilkan spot atau noda seperti yang diinginkan. Kemudian dilanjutkan dengan eluen yang lainnya, hingga didapatkan eluen dengan hasil perbandingan antara pelarut n-heksan: etil asetat 8: 2 v/v.

Tabel 2. Hasil elusi beberapa eluen pada KLT plat silika gel GF254

No. Fasa Gerak Jumlah Noda

Rf Keterangan

EtOH EtOAc EtOH EtOAc

1 n-butanol:asam asetat:air 4:1:5

2 2 0,47; 0,61

0,47; 0,66

Noda bulat terpisah dengan baik

2 n-heksan:etil asetat 9:1

3 3 0,4; 0,58; 0,63

0,4; 0,58; 0,63


3 Kloroform:etil asetat:asam format 5:4:1

- - - - -

4 n-butanol:asam asetat:air 5:1:4

- - - - -

5 n-heksan: kloroform:etil asetat 9:1:0,5

4 4

0,27; 0,36; 0,45; 0,66

0,29; 0,4; 0,5; 0,72


6 n-heksan:etil asetat 8:2

6 6

0,2; 0,27; 0,34; 0,54; 0,68; 0,89

0,2; 0,27; 0,36; 0,54; 0,7; 0,89


7 Kloroform:etil asetat 3:2

- - - - -

8 Kloroform:etil asetat 2:8

- - - - -

9 n-heksan:aseton 2:3

1 1 0,49 0,2 Melebar dan berekor






- - - -


361

Keterangan : EtOH : Etanol ; EtOAc : Etil Asetat Eluen yang akan digunakan pada uji

kromatografi kolom adalah n-heksan:etil asetat 8:2 v/v, karena campuran eluen tersebut memberikan noda terbanyak. Pelarut n-heksan:etil asetat 8:2 v/v memiliki 4 noda dengan Rf yang berbeda, masing-masing ekstrak etanol dan etil asetat akan dikromatografi kolom dengan pelarut tersebut. Noda yang terpisah dipengaruhi oleh kepolarannya, noda yang memiliki harga Rf yang rendah cenderung memiliki kepolaran yang tinggi karena akan terdistribusi ke fasa diam yang bersifat polar. Noda yang memiliki harga Rf yang tinggi akan terdistribusi ke fasa gerak. Rf memiliki nilai konstan untuk senyawa tertentu, pelarut n-heksan: etil asetat 8:2 v/v pada ekstrak etanol memiliki 6 noda yang terpisah dengan baik, memiliki harga Rf yang berbeda yaitu (0,2; 0,27; 0,34; 0,54; 0,68; 0,89). Pada ekstrak etil asetat memiliki 6 noda yang terpisah dengan baik pula, harga Rf nya (0,2; 0,27; 0,36; 0,54; 0,7; 0,89). Kromatografi Kolom

Pemisahan suatu senyawa biokimia yang sering dilakukan menggunakan kromatografi kolom. Kolom yang dugunakan terbuat dari gelas dengan panjang dan lebarnya disesuaikan dengan jumlah senyawa yang ingin dianalisis. Hal yang harus diperhatikan adalah penyediaan kolom, operasi kolom, serta pemilihan pelarut yang sesuai dengan sampel yang akan diuji . Eluen atau fasa gerak yang digunakan adalah n-heksan:etil asetat 8:2 v/v hasil pemilihan dari KLT, adsorben yang digunakan adalah silika gel GF254.

Pemilihan pelarut sama pentingnya dengan pemilihan adsorben, selain memiliki fungsi sebagai fasa mobil juga sebagai pengangkut yang dapat mempengaruhi koefesien distribusi. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Nur dan Hendra (1987) bahwa zat terlarut dan pelarut berkompetisi untuk mengisi sisi aktif adsorben. Apabila pelarut mengelusi sampel dengan cepat tidak akan dapat memisahkan sampel dari komponen-komponennya. Selanjutnya, turunnya pelarut pada kolom dibantu dengan cara membuka keran agar larutan menetes, sampel yang dimasukkan melalui dinding kolom sebaiknya kran dibuka agar eluen (fasa gerak) menetes dan sampel masuk kedalam kolom. Adsorben pada kolom harus benar-benar padat, adsorben dimasukkan kira-kira setinggi 25 cm, penambahan eluen harus hati-hati agar apabila pelarut yang digunakan berlebih akan turun meninngalkan kolom dengan cara kolom dielusi beberapa jam dengan pelarut tersebut. Fraksi yang dihasilkan, dipisahkan berdasarkan volume yaitu sebanyak 3 mL untuk masing-masing fraksi. Ekstrak etanol menghasilkan 117 fraksi, sedangkan ekstrak etil asetat sebanyak 130 fraksi, hasil kromatografi kolom tersebut akan diuji KLT preparatif untuk mengetahui fraksi yang mengandung flavonoid. KLT Preparatif

Metode KLT prepafatif (KLTP) tidak jauh berbeda dengan KLT, hanya saja cara penotolannya pada KLTP berupa garis pada salah satu sisi plat lapisan besar dan dikembangkan secara tegak lurus pada garis cuplikan sehingga campuran akan terpisah menjadi beberapa pita. KLTP dilakukan menggunakan plat 20 x 20 cm dengan penotolan fraksi masing-masing plat dapat memeuat 39 fraksi. Hasil KLTP dari 117 fraksi dapat dikelompokkan menjadi 3 fraksi berdasarkan pola noda yang sama, fraksi ekstrak etil asetat diperoleh 4 fraksi. Fraksi yang diperoleh masing-masing dilanjutkan dengan diuji fitokimia untuk mengidentifikasi senyawa flavonoid. Cara yang digunakan adalah fraksi direaksikan dengan ammonia akan menghasilkan warna kuning, menandakan adanya flavonoid.


362

Fraksi etanol A (1-7 dan 114-117), fraksi etanol B (8-31), fraksi etanol C (32-113) hanya fraksi C positif adanya flavonoid. Selanjutnya, fraksi etil asetat A (1-16),

fraksi etil asetat B (17-42), fraksi etil asetat C (43-81) dan fraksi etil asetat D (82-130) positif adanya flavonoid. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Hasil uji fitokimia lanjutan masing-masing fraksi gabungan KLTP

No. Fraksi Warna Larutan Kandungan Flavonoid

1 Fraksi Etanol A Merah jambon muda - 2 Fraksi Etanol B Kuning pucat + 3 Fraksi Etanol C keruh - 4 Fraksi Etil asetat A Merah jambon muda - 5 Fraksi Etil asetat B Kuning pucat + 6 Fraksi Etil asetat C keruh -

7 Fraksi Etil asetat D 2 lapisan, atas tidak berwarna dan bawah merah jambon muda

-

Hasil uji fitokimia masing-masing

fraksi yang menunjukkan adanya senyawa flavonoid akan di pekatkan dengan rotary evaporator hingga menghasilkan ekstrak kental fraksi etanol maupun etil asetat. Ekstrak fraksi etanol diperoleh sebanyak 4, 98 gram dan 4,54 gram ekstrak kental fraksi etil asetat, kemudian diuji lanjut menggunakan FTIR dan UV-Vis.

FTIR

Ekstrak kental masing-masing fraksi dilanjutkan dengan uju FTIR untuk mengetahui gugus fungsi yang ada pada buah andaliman. Karena aplikasi spektroskopi ini sangat luas baik secara kualitatif maupun kuantitatif, kegunaan yang paling penting adalah identifikasi senyawa organik. Adapun gambar hasil identifikasi masing-masing spektrum untuk fraksi etanol dan etil asetat adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Spektrum IR fraksi etanol (Atas) dan etil asetat (bawah)


363

Berdasarkan gambar spektrum IR tersebut, masing-masing fraksi memiliki panjang gelombang dengan karakteristik yang berbeda, dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Analisis Gugus Fungsi Fraksi etanol

Buah Andaliman dengan Spektrofotometer FTIR

Bilangan gelombang fraksi etanol senyawa flavonoid (cm-1)

Perkiraan Gugus Fungsi

Fraksi Etanol

Fraksi Etil Asetat

Fraksi Etanol

Fraksi Etil Asetat

3513,903 3372,340 OH OH 2961,676 2924,245 -C-H -C-H 2920,621 2855,813 -C-H -C-H 2854,435 1739,123 -C-H -C=O 1739,318 1670,414 -C=O -C=O 1670,335 1636,696 -C=C -C=C 1636,266 1541,952 -C=C C-C 1441,938 1442,710 -C-H C-H 1375,564 1375,170 -C-H -C-H 1230,566 1230,749 C-O C-O 1106,577 1106,750 -C-O -C-O 1021,223 1021,358 C-C -C-C- 830 829,647 -C-H -C-H

Dari Tabel 4, dapat dilihat bahwa dalam buah andaliman mengandung senyawa flavonoid. Berdasarkan spektrum yang diperoleh yaitu adanya gugus hidroksi (OH) pada 3513,903 dan 3372,340 cm-1

farksi etanol dan etil asetat, diikuti oleh gugus karbonil (C=O) 1793,318 dan 1739,123 cm-1, gugus aromatik (C=C), eter (C-O), metin (-CH-), metilen (-CH2-) dan metil (-CH3-) dengan panjang gelombang seperti pada Tabel 4. Flavonoid yang terkadung dalam buah andaliaman diduga senyawa krisin (Chrysin) golongan senyawa flavon yang berfungsi sebagai antioksidan. Spektrum IR senyawa krisin memiliki gugus karbonil (C=O) pada 1655 cm-1 dan gugus aromatik. Oleh

karena itu, senyawa ini memiliki aktivitas antioksidan.

Spektrum buah andaliman yang diperoleh menunjukkan rumus kimia C15H10O4. Senyawa krisin juga memilki rumus kimia yang sama dengan spektrum IR buah andaliman. Hal ini juga menguatkan pada buah andaliman mengandung senyawa krisin.

Gambar 2. Struktur senyawa krisin (Yi-Bo, dkk., 2003)

Penggunaan spektrum pada penelitian masing-masing fraksi adalah pada daerah pertengahan dengan kisaran bilangan gelombang 4000 sampai 670 cm-1

atau pada panjang gelombang 2,5-15 µm.

Uji aktivitas antioksidan dengan metode reducing power

Fraksi etanol dan etil asetat diuji aktivitas antioksidannya dengan metode reducing power yang memerlukan beberapa reagen diantaranya adalah buffer fosfat pH 6,8, kalium ferisianida [K4(Fe(CN)6)] 1%, asam trikloroasetat (CCl3COOH) 10 % dan besi (III) klorida (FeCl3) 0,1%. Setiap fraksi yang ditambahkan reagen reducing power dengan langkah yang sudah ditentukan akan diuji aktivitas antioksidannya menggunakan spektro UV-Vis. Metode reducing power masing-masing fraksi yng memiliki potensi mereduksi bereaksi dengan kalium Ferrisianida (Fe3+) untuk membentuk kalium ferrosianida (Fe2+) ditentukan secara spektrometri, kemudian reaksi dengan bese klorida membentuk besi kompleks. Berikut reaksi reducing power aktivitas antioksidan.

[K3(Fe(CN)6] + FeCl3 antioksidan [K4(Fe(CN)6] + FeCl2

Langkah utama dalam analisis

spektrofotometer UV-Vis adalah pemilihan panjang gelombang, pengukuran

absorbansi biasanya dilakukan pada suatu panjang gelombang yang sesuai dengan absorbsi maksimum karena perubahan


364

absorbsi parmit. Panjang gelombang maksimaum yang dipakai pada uji aktivitas antioksidan adalah 604 nm, rentang panjang gelombang yang dipilih mulai dari 585-620 nm. Sampel memiliki warna hijau kebiruan, pada warna komplemen warna tersebut berada pada panjang gelomabang 580-610 nm. Larutan pembanding yang digunakan dalam penelitian ini adalah vitamin C. Fraksi

sampel dibuat dalam berat yang berbeda yaitu 100, 200, 300, 400 dan 500 mg, vitamin C dibuat dalam berat 10, 20, 30, 40 dan 50 mg. Uji aktivitas antioksidan ini menggunakan UV-Vis dengan panjang gelombang yang telah ditentukan. Berikut merupakan data hasil UV-Vis masing-masing sampel.

Tabel 5. Hasil Pengukuran Absorbansi Fraksi Etanol dan Etil Asetat pada

Panjang Gelombang Maksimal 604 nm

No.

Massa (mg) Absorbansi

sampel Fraksi etanol

Absorbansi sampel fraksi

etil asetat

Absorbansi vitamin C

Fraksi etanol/Fraksi etil asetat

Vitamin C

1 100 10 0,61 0,49 0,57

2 200 20 0,45 0,44 0,31

3 300 30 0,66 0,59 0,85

4 400 40 0,40 0,43 0,50

5 500 50 0,52 0,42 0,61

Andaliman yang memiliki absorbansi

tertinggi adalah pada sampel etanol 300 mg, etil asetat 300 mg dan 30 mg untuk vitamin C dengan absorbansi berturut-turut 0,88; 0,58 dan 0,84. Larutan blangko memiliki absorbansi 0,67 pada panjang gelombang maksimal 604 nm. Pada

absorbansi tertinggi diakibatkan oleh pekatnya sampel yang diuji pada UV-Vis sehingga harga absorbansi cenderung tinggi. Semakin tinggi absorbansi sampel, maka semakin rendah harga persentase aktivitas antioksidannya.

Tabel 6. Persentase Aktivitas Antioksidan Masing-masing Fraksi dan vitamin C

No.

Berat Sampel (mg) Aktivitas antiksidan

Fraksi Etanol (%)

Aktivitas antiksidan Fraksi Etil Asetat (%)

Aktivitas antiksidan Vitamin C

(%)

Fraksi etanol/etil asetat

Vitamin C

1 100 10 8,95 26,8 14,9

2 200 20 32,8 34,3 53,7

3 300 30 1,49 11,9 26,8

4 400 40 40,2 35,8 25,3

5 500 50 22,3 37,3 8,95


365

Dari Tabel 6, dapat diketahui bahwa semakin berat sampel, maka semakin besar persentase aktivitas antioksidannya. Pada vitamin C persen aktivitas antioksidan tertinggi ada pada konsentrasi 30 mg, ini terjadi saat pengukuran sampel vitamin C 30 mg sangat pekat sehingga absorbansinya cenderung tinggi. Konsentrasi sampel fraksi etanol dan etil aseatat berbeda dengan konsentrasi larutan pembanding sampel yang memiliki persen aktivitas antioksidan tertinggi adalah fraksi etanol 400 mg. Vitamin C yang memiliki persen aktivitas antioksidan tertinggi adalah vitamin C 20 mg, karena nilai absorbansinya sangat rendah sehingga aktivitas antioksidannya tinggi.

Pengukuran absorbansi yang baik merupakan hal yang harus diperhatikan seperti pemilihan sampel yang encer, jika konsentrasi tinggi jarak rata-rata di antara zat pengabsorbsi menjadi kecil sehingga masing-masing zat mempengaruhi distribusi muatan tetangganya. Interaksi ini dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengabsorbsi cahaya pada panjang gelombang yang ditentukan. Buah andaliman mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan, hal ini diketahui dari hasil persentase aktivitas antioksidan. Berikut merupakan grafik antioksidan masing-masing sampel.

Gambar 3. Grafik Persentase Aktivitas Antioksidan

Antioksidan bermanfaat bagi tubuh untuk menetralisir radikal bebas. Radikal bebas diperlukan oleh tubuh dalam jumlah tertentu sehingga dapat mempertahankan tubuh dari serangan luar seperti virus. Namun radikal bebas sangat reaktif sehingga ia mengambil elektron dari sel tubuh kita

yang dapat mengubah struktur DNA sehingga terjadi mutasi. Bila perubahan DNA ini terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, maka dapat menjadi penyakit kanker. Persentase aktivitas antioksidan vitamin C dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Grafik Persentase Aktivitas Antioksidan vitamin C

Senyawa antioksidan mempunyai sifat

yang relatif stabil dalam bentuk radikalnya,

senyawa ini sebahagian bersumber dari golongan fenolat, flavonoid dan alkaloid yang merupakan senyawa polar. Dari hasil

0

10

20

30

40

50

100 200 300 400 500

% A

nti

ok

sid

an

Fraksi Etanol

Fraksi EtilASetat

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

10 20 30 40 50

% A

ntu

iksi

da

n

Vit. C


366

penelitian diketahui bahwa, buah andaliman merupakan buah yang bersifat polar dan

memiliki kandungan senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.

Gambar 5. Grafik Persentase Aktivitas Antioksidan Sampel Buah Andaliman

dan Vitamin C

Gambar 5 menunjukkan bahwa persentase antioksidan vitamin C lebih kecil daripada fraksi etanol dan etil asetat. Hal ini disebabkan karena perbedaan konsentrasi fraksi dengan vitamin C. Konsentrasi vitamin C sangat rendah yaitu 10, 20, 30, 40 dan 50 mg, sedangkan konsentrasi fraksi lebih tinggi yaitu 100, 200, 300, 400 dan 500 mg. Semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi pula persen aktivitas antioksidan suatu zat. Apabila absorbansi sampel cenderung tinggi maka persentase aktivitas antioksidannya cenderung kecil. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa turunan senyawa flavonoid yang diperoleh dari hasil isolasi pada buah andaliman mirip senyawa krisin yaitu falvonoid golongan flavon yang berfungsi sebagai antioksidan. Buah andaliman berpotensi sebagai antioksidan, yang dilihat dari data semakin tinggi konsentrasi maka semakin besar persentase aktivitas antioksidannya.

Daftar Pustaka Aminah, A. 2007. “Uji Aktivitas Antioksidan

Pada Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.) Secara Spektrofotometri”. Skripsi. Banda Aceh: FKIP Unsyiah.

Andayani, T. 2012. “Uji Aktivitas Antioksidan

Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L.) Hasil Budidaya

Daerah Saree Aceh Besar”. Skripsi. Banda Aceh : FKIP Unsyiah.

Apriyantono, A., Dedi, F., Ni, L.H.,

Sedarnawati dan Slamet, B. 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. Bogor: IPB.

Daniel. 2010. Isolasi dan Identifikasi Senyawa

Flavonoid Pada Fraksi Etil Asetat dari Daun Tumbuhan Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav). Mulawarman Scientifie, 9(1):17-26.

Devi, A.D., Singh, T.C., Devi, O.I, Singh, S.S., Singh, A.R., dan Singh, E.J . 2015. Phythochemical analysis of some traditional aromatic plant species of Thoubal District, Manipur. Asian

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

100 (VitC 10 mg)

200 (VitC 20 mg)

300 (VitC 30 mg)

400 (VitC 40 mg)

500 (VitC 50 mg)

% A

nti

ok

sid

an

Berat Sampel (mg)

Fraksi Etanol

Fraksi EtilAsetat

Vit. C


367

Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 5(1):50-53.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Bandung: ITB.

Karmakar, I., Haldar, S., Chakraborty, M.,

Dewanjee, S. dan Haldar. P.K. 2015.

Antioxidant and cytotoxic activity of

different extract of Zanthoxylum

alatum DC. Free Radicals and

Antioxidants, 5(1):21-28.

Kristanty, R.E. 2012. “Isolasi Dan Elusidasi Struktur Senyawa Antioksidan Dan Penghambat Xantin Oksidase Dari Buah Andaliman (Zanthoxylum Acanthopodiu DC.)”. Tesis tidak diterbitkan. Depok: UI.

Miftakhurohmah dan Shinta, S. 2009. Potensi

Andaliman Sebagai Sumber

Antioksidan Dan Antimokroba Alami.

Warta Penelitian Dan

Pengembangan Tanaman Industri,

15(2):8-10.

Negi, J.S., Bisht, V.K., Bhandari, A.K., Bisht, R.

dan Negi, S.K. 2012. Major

constituents, antioxidant, and

antibacterial activity of Zanthoxylum

armatum DC. essential oil. Iranian

Journal of Pharmacology and

Therapeutics, 11(2):68-72.

Nur, M.A. dan Hendra, A. 1987. Teknik

Separasi Dalam Analisis Pangan.

Bogor : IPB.

Tensiska, Wijaya, C.H. dan Nuri, A. 2003. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Andaliman (Zanthoxylum acathopodium DC.) dalam Beberapa Sistem Pangan dan Kestabilan Aktivitasnya Terhadap Kondisi Suhu dan pH. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, XIV(1): 29-39.

Wijaya, C.H. 1999. Andaliman, rempah

tradisional Sumatera Utara dengan aktivitas antioksidan dan antimikroba. Buletin Teknologi Industri Pangan 10:59-61.

Yi-Bo, Z., Nan, Y., Wei-Sheng. L dan Ning, T.

2003. Synthesis, Characterization And DNA-Binding Properties Of La(III) Complex Of Chrysin. Journal of Inorganic Biochemistry, 97:258–264

Zuhra, C.F., Juliati, Br.T. dan Herlince, S. 2008.

Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid Dari Daun Katuk (Sauropus androgunus (L) Merr.). Jurnal Biologi Sumatera, 3(1):7-10.

seminar nasional ipa vi

Documents