seminar tugas akhir periode juli 2009€¦  · web viewpostgresql bersifat . open source . juga...

9
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGELOLA PUBLIKASI INFORMASI REKLAME KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN MAPSERVER Paulus Saritosa, Ary Mazharuddin S. S.Kom, M.Comp.Sc Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sepulu Abstrak - Informasi reklame saat ini terutama billboard menjadi hal penting dalam publikasi sebuah industri. Pada penerapannya tidak banyak yang tahu lokasi lokasi mana saja yang dapat di gunakan atau di pasang sebuah reklame. Karena ketidak tahuan itu terkadang banyak pihak yang memasang reklame secara ilegal sehingga mengganggu tata ruang kota di sertai banyaknya reklame billboard yang telah habis ijin operasionalnya dan tidak segera di tangani. Aplikasi berbasis web ini bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat dan pengusaha pada khususnya tempat dimana saja yang bisa di pasangi sebuah reklame billboard. Dengan menggunakan teknologi mapserver, khalayak umum akan mengetahui titik lokasi reklame berada melalui peta. Mapserver akan mengolah data spasial dan data reklame yang ada untuk di tampilkan dalam sebuah layer peta. Peta juga di sertai dengan skala grafis, navigasi, legenda dan tentu pula nama jalan yang ada. Penggunaan mapserver dan pemanfaatan teknologi peta sangat aplikatif untuk menampilkan informasi titik lokasi reklame yang tersebar sehingga dapat di ketahui oleh umum. Kata kunci: Reklame Billboard, Data Spasial, Mapserver 1. Pendahuluan Saat ini setiap event yang ingin acaranya sukses akan banyak melakukan cara promosi, begitu juga dengan suatu produk barang, apabila produk barang tersebut ingin di kenal masyarakat luas maka salah satu cara adalah dengan media reklame. Pemasangan papan reklame pada setiap tempat tidak boleh sewenang wenang. Oleh karena itu pemasangan reklame harus mendapat ijin dari Dinas Kota yang mempunyai wewenang untuk menangani perijinan tersebut. Namun masalahnya publik sering tidak tahu dimana saja lokasi yang tepat untuk di jadikan tempat pemasangan baliho, poster, spanduk atau reklame yang lain. Hal ini menyebabkan publik menjadi enggan untuk memasang reklame di suatu tempat. Banyak juga pemasangan reklame yang tidak menaati peraturan atau pemasangannya di sembarang tempat. Reklame ilegal seperti ini sangat mengganggu, terlebih lagi karena menggunakan tempat yang sudah di pasangi oleh reklame dari pihak lain. Informasi yang di dapat oleh pengguna berupa peta yang menunjukkan tempat mana saja yang bisa di pasangi sebuah reklame. Penggunaan peta sangat efektif karena pengguna akan mengetahui secara detail dimana lokasi tersebut berada. Pengguna juga akan mendapat legenda peta, informasi tempat pemasangan reklame tersebut secara detail. Sistem informasi dengan teknologi pemetaan digital di kerjakan menggunakan data spasial. Oleh karena itu dalam tugas akhir ini, pengusul mengajukan pembuatan sebuah aplikasi informasi desain geografis pemasangan reklame pada kota surabaya. Aplikasi ini akan 1 Paulus Saritosa - 5106100098

Upload: phamnhu

Post on 15-Sep-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGELOLA PUBLIKASI INFORMASI REKLAME KOTA SURABAYA

MENGGUNAKAN MAPSERVERPaulus Saritosa, Ary Mazharuddin S. S.Kom, M.Comp.Sc

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh NopemberEmail : suketi @gmail.com

Abstrak - Informasi reklame saat ini terutama billboard menjadi hal penting dalam publikasi sebuah industri. Pada penerapannya tidak banyak yang tahu lokasi lokasi mana saja yang dapat di gunakan atau di pasang sebuah reklame. Karena ketidak tahuan itu terkadang banyak pihak yang memasang reklame secara ilegal sehingga mengganggu tata ruang kota di sertai banyaknya reklame billboard yang telah habis ijin operasionalnya dan tidak segera di tangani.

Aplikasi berbasis web ini bertujuan untuk memberi informasi kepada masyarakat dan pengusaha pada khususnya tempat dimana saja yang bisa di pasangi sebuah reklame billboard. Dengan menggunakan teknologi mapserver, khalayak umum akan mengetahui titik lokasi reklame berada melalui peta. Mapserver akan mengolah data spasial dan data reklame yang ada untuk di tampilkan dalam sebuah layer peta. Peta juga di sertai dengan skala grafis, navigasi, legenda dan tentu pula nama jalan yang ada.

Penggunaan mapserver dan pemanfaatan teknologi peta sangat aplikatif untuk menampilkan informasi titik lokasi reklame yang tersebar sehingga dapat di ketahui oleh umum.

Kata kunci: Reklame Billboard, Data Spasial, Mapserver

1. PendahuluanSaat ini setiap event yang ingin acaranya

sukses akan banyak melakukan cara promosi, begitu juga dengan suatu produk barang, apabila produk barang tersebut ingin di kenal masyarakat luas maka salah satu cara adalah dengan media reklame. Pemasangan papan reklame pada setiap tempat tidak boleh sewenang wenang. Oleh karena itu pemasangan reklame harus mendapat ijin dari Dinas Kota yang mempunyai wewenang untuk menangani perijinan tersebut.

Namun masalahnya publik sering tidak tahu dimana saja lokasi yang tepat untuk di jadikan tempat pemasangan baliho, poster, spanduk atau reklame yang lain. Hal ini menyebabkan publik menjadi enggan untuk memasang reklame di suatu tempat. Banyak juga pemasangan reklame yang tidak menaati peraturan atau pemasangannya di sembarang tempat. Reklame ilegal seperti ini sangat mengganggu, terlebih lagi karena menggunakan tempat yang sudah di pasangi oleh reklame dari pihak lain.

Informasi yang di dapat oleh pengguna berupa peta yang menunjukkan tempat mana saja yang bisa di pasangi sebuah reklame. Penggunaan peta sangat efektif karena pengguna akan mengetahui secara detail dimana lokasi tersebut berada. Pengguna juga akan mendapat legenda peta, informasi tempat pemasangan reklame tersebut secara detail. Sistem informasi dengan teknologi pemetaan digital di kerjakan menggunakan data spasial.

Oleh karena itu dalam tugas akhir ini, pengusul mengajukan pembuatan sebuah aplikasi informasi desain geografis pemasangan reklame pada kota surabaya. Aplikasi ini akan digunakan untuk mengakses hasil pengolahan data yang sebelumnya telah dilakukan di server untuk kemudian ditampilkan kepada pengguna sebagai informasi tempat pemasangan iklan mana saja yang bisa di gunakan.

2. Dasar TeoriBerikut merupakan dasar teori yang

berkaitan dengan perangkat lunak yang di implementasikan.

2.1 Web GISGIS yang merupakan singkatan dari

Geographic Information System, secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif dalam suatu informasi berbasis geografis. Arsitektur minimum sebuah sistem web GIS digambarkan pada gambar 2.1 seperti yang terlihat di bawah ini:[1]

Gambar 2.1 Arsitektur Minimum Web GIS

Aplikasi berada di sisi client yang berkomunikasi dengan server sebagai penyedia data melalui web protokol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Web server bertanggung jawab terhadap proses permintaan dari client dan mengirimkan tanggapan terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web server juga

1 Paulus Saritosa - 5106100098

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

mengatur komunikasi dengan komponen server side GIS. Komponen server side GIS bertanggung jawab terhadap koneksi kepada database spasial seperti menerjemahkan query kedalam SQL dan membuat representasi yang diteruskan ke server.

2.2 Data SpasialData spasial mempunyai dua bagian penting

yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi dan informasi atribut yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Informasi lokasi atau informasi spasial. Contoh

yang umum adalah informasi lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.

Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial. Suatu lokalitas bisa mempunyai beberapa atribut atau properti yang berkaitan dengannya. Contohnya jenis vegetasi, populasi, pendapatan per tahun, dsb.[2]

Dalam GIS, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:[2]

1. Vektor : Dalam data format vektor, bumi direpresentasikan sebagai garis (arc atau line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik atau point.

2. Raster : Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel.

2.3 Database SpasialPengertian dari database spasial adalah

database yang dioptimalkan untuk menyimpan data dan melakukan query data yang berhubungan dengan obyek dalam ruang termasuk garis, titik, dan polygon. Database spasial mendukung operasi spasial seperti pengukuran spasial dan menciptakan fitur baru dengan query SQL menentukan vertex (titik-titik node) yang dapat membuat garis. - PostgreSQL : merupakan object-relational

database management system (ORDBMS). PostgreSQL bersifat open source juga mendukung penyimpanan database spasial dengan menggunakan postgis sebagai ekstensinya. PostgresSQL berbasis Client/Server. Setiap session pada PostgreSQL terdiri dari beberapa proses, yaitu proses pada server, mengatur file database, menerima koneksi dari client ke database, serta melakukan kegiatan yang diminta oleh client dan aplikasi user/client yang ingin melakukan operasi-operasi database.[3]

- Postgis : extension dari PostgreSQL yang bersifat object relational database server yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan fitur GIS dalam database server.[4]

2.4 MapserverMapServer merupakan aplikasi freeware

dan open source untuk menampilkan data spasial (peta) di web. Cara kerja MapServer ditunjukkan seperti pada gambar 2.2 di bawah ini.

Gambar 2.2 Cara Kerja Mapserver

Konfigurasi mapserver terdiri dari konfigurasi antara mapscript dan mapfile. Proses dari cara kerja mapserver diawali dengan request dari client ke server. Web server akan menjalankan fungsi-fungsi yang ada dalam library mapscript. Dengan perantara mapfile sebagai pengatur setting dari data yang akan ditampilkan, mapscript akan memprosesnya sesuai request dari client kemudian menyimpannya ke dalam bentuk file gambar. File gambar ini kemudian akan di load ke client dalam bentuk object image HTML. MapServer menggunakan file *.map sebagai file konfigurasi peta. File ini akan berisi komponen tampilan peta seperti definisi layer, definisi proyeksi peta, pengaturan legenda, skala dan sebagainya. Gambar 2.3 menunjukkan contoh kerangka sebuah file *.map dalam bentuk hirarki :

Gambar 2.3 Hirarki pada file Map

Mapserver dapat megakses data postgis/postgreSQL menggunakan setting koneksi yang terdapat dalam file map sehingga data layer yang telah tersimpan dalam database dapat digambar. Gambar 4 merupakan contoh layer pada file map yang terkoneksi dengan data layer pada postgis/postgreSQL.[5]

2 Paulus Saritosa - 5106100098

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

LAYER CONNECTIONTYPE postgis NAME "roads"

CONNECTION " dbname=thedb host=theserver port=theport user=theuse password=thepass"

DATA "the_geom from roads USING UNIQUE gid USING SRID=4326"

STATUS DEFAULTTYPE LINECLASSSTYLE COLOR 0 0 0END ENDEND

Gambar 2.4 Koneksi layer file map ke database

MapScript adalah antarmuka pemrograman MapServer. MapScript tersedia dalam bahasa pemrograman PHP berorientasi objek. Antarmuka MapScript menggunakan bahasa pemrograman PHP, atau biasa disebut dengan PHP/MapScript. PHP/MapScript memungkinkan untuk melakukan akses terhadap MapScript API (Application Programing Interface) dari lingkungan PHP, dengan menggunakan berbagai kelas PHP. PHP/MapScript tersedia sebagai sebuah modul PHP, dalam bentuk shared object pada platform Linux.[5]

2.5 P. MapperP.mapper merupakan suatu framework yang

menawarkan fungsi luas dan berbagai konfigurasi untuk memfasilitasi setup dari aplikasi MapServer berbasis PHP/ MapScript. Beberapa fungsi yang ditawarkan diantaranya adalah:- Menggunakan prinsip Object Oriented dengan

bahasa javascript- Mendukung layer berbasis shapefile dan

postGIS- Terdapat legenda peta dan tampilan tree view

untuk menampilkan list dari layer yang ingin ditampilkan. Tampilan P.Mapper terlihat pada gambar 2.5

Gambar 2.5 Tampilan P.Mapper

Beberapa fungsi yang di tawarkan di antaranya adalah :- Menggunakan prinsip Object Oriented dengan

bahasa javascript.

- Mendukung layer berbasis shapefile dan postgis.

- Terdapat legenda petadan tampilan tree view untuk menampilkan list dari layer yang ingin di tampilkan.

3. MetodologiBerikut ini merupakan ringkasan

penjelasan hal hal yang berkaitan dengan perancangan sistem yang akan di buat pada aplikasi ini.

3.1 Arsitektur SistemWeb GIS ini merupakan aplikasi berbasis

web yang terdiri atas client dan server dimana yang berlaku sebgai client adalah web browser pada suatu komputer. Data reklame dan data spasial akan disimpan ke database yang terletak pada komputer server, yang kemudian dapat diakses oleh client. Bentuk umum arsitektur aplikasi web GIS berbasis MapServer dapat dilihat pada gambar 3.1:

Gambar 3.6 Arsitektur Sistem

Pada gambar 3.1, interaksi antar client dengan server berdasarkan skenario request dan respon. Web browser di sisi client mengirim request ke web server. Karena web server tidak memiliki kemampuan pemrosesan peta, maka request berkaitan dengan pemrosesan peta akan diteruskan oleh web server ke MapServer. Hasil pemrosesan akan dikembalikan lagi melalui web server terbungkus dalam bentuk file HTML dan gambar. File gambar ini kemudian akan di load ke client dalam bentuk object image HTML.

3.2 Use Case DiagramPada gambar 3.2, ditunjukkan bahwa

administrator mempunyai hak akses penuh terhadap aplikasi sedangkan user umum mempunyai akses yang terbatas, hanya bisa melihat informasi titik reklame yang ada saja.

3 Paulus Saritosa - 5106100098

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

Gambar 3.7 Use Case Sistem

3.3 Struktur DatabasePerancangan basis data aplikasi menggunakan perancangan model konseptual basis data seperti yang terlihat pada gambar 3.3

Gambar 3.8 Model Basis data Aplikasi

4. Implementasi SistemSalah satu implementasi sistem adalah

membuat file *.map. File map yang digunakan diberi nama misalnya reklame.map. Berikut ini merupakan salah satu dari konfigurasi layer surabaya_kecamatan yang ada dalam file reklame.map.

LAYER NAME 'surabaya_kecamatan' TYPE POLYGON TEMPLATE "void"EXTENT 208173.770318 686712.079688 240255.260932 705167.732812 CONNECTIONTYPE postgisCONNECTION "dbname='reklame' host=localhost port=5432 user='tosa' password='123' sslmode=disable"DATA "the_geom from (select the_geom, id_kecamatan, kecamatan from surabaya_kecamatan) AS new_tab USING UNIQUE id_kecamatan USING srid=4326"

Gambar 4.9 Layer surabaya_kecamatan

Berikut ini merupakan konfigurasi koneksi dan query untuk menampilkan titik-titik kisaran lokasi reklame pada peta beserta metadatanya

CONNECTIONTYPE postgisCONNECTION "dbname='reklame' host=localhost port=5432 user='tosa' password='123' sslmode=disable"DATA "the_geom from (Query untuk menampilkan titik reklame beserta atributnya) AS new_tab USING UNIQUE gid USING srid=4326"METADATA 'ows_title' 'reklame' "DESCRIPTION" "reklame" "RESULT_FIELDS" "data kolom pada database" "RESULT_HEADERS" "header kolom" "LAYER_ENCODING" "UTF-8" END

Gambar 4.10 Koneksi dan query data reklame

Pada saat memasukkan data reklame baru di perlukan suatu koordinat point pada layer. Berikut merupakan pseudocode untuk mengetahui koordinat x dan y

opendialog_koordinat (x,y) {Initial variabel point_lon dan point latvar point = geocoordinat (koordinat x, koordinat y)var point_x = ambil koordinat_pointx() dan lakukan pembulatan decimal;var point_y = ambil koordinat_pointy() dan lakukan pembulatan decimal;var dlg = tampil koordinat x dan koordinat y pada form dialog}

Gambar 4.11 pseudocode koordinat x dan yKemudian selanjutnya adalah membuat titik reklame dan memasukkan datanya. Berikut pseudocodenya

list(input kolom, input nilai) = mendapatkan kolom textfield beserta nilainya();variabel val = query untuk membuat point dan mengeset SRID;jika (angka srid_geom tidak sama dengan angka srid_map) Makavariabel val = melakukan transformasi SRID pada kolom the_geom;memasukkan nilai ke array(input kolom, input the_geom);memasukkan nilai ke aray(input val);$sql = query untuk melakukan insert dengan nilai dari masing masing textfield;

Gambar 4.12 Memasukkan data lokasi reklame

Berikut ini merupakan pseudocode untuk menampilkan data reklame yang ada pada gridtabel

variabel sql = sintaks queryvariabel result = execute(koneksi, sql)fungsi logcall (result) //fungsi untuk mengconvert menjadi xmlheader xmlwhile (variabel row = fetch_array (result)){row[kolom]}fungsi logcall(return)

Gambar 4.13 menampilkan data reklameKemudian di perlukan suatu tabel view yang nantinya di gunakan untuk menampilkan status suatu reklame

4 Paulus Saritosa - 5106100098

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

CREATE OR REPLACE VIEW statusreklame AS SELECT gid, nama_reklame, isi_reklame, tanggal_pasang, tanggal_selesai, id_tipe, pengguna, id_jenis, id_biro, lokasi, CASE WHEN (reklame.tanggal_selesai - date(now())) > 0 THEN 'berlaku'::text ELSE 'expired'::textEND AS status, r.point_x, point_y, the_geomFROM reklameORDER BY reklame.gid;

Gambar 4.14 query view statusreklame

5. Uji Coba dan EvaluasiPada bagian ini akan dibahas mengenai uji

coba dan evaluasi perangkat lunak. Pembahasan meliputi uji coba, penjelasan mengenai skenario pengujian dan hasil uji coba. Perangkat lunak ini diuji coba dari segi fungsionalitas dan performa ketika dijalankan.

5.1 Uji Coba FungsionalitasUji coba ini dilakukan untuk melihat apakah

fungsi-fungsi dasar dari perangkat lunak ini berjalan sebagaimana mestinya atau tidak. Hasil uji coba ditunjukkan melalui tampilan dari aplikasi web gis yang diakses melalui web browser. Pada gambar 5.1 merupakan proses melihat data reklame dalam gridtabel beserta fitur pencariannya

Gambar 5.15 Melihat Data Reklame

Apabila ingin melihat peta dapat mengklik link ‘lihat peta’ di bagian paling kanan gridtabel dan akan terlihat peta digitasi seperti pada gambar 5.2

Gambar 5.16 Melihat titik lokasi reklame

Apabila ingin memasukkan data reklame baru, terlebih dahulu pengguna harus login sebagai admin.

Gambar 5.17 Proses login admin

Setelah dapat login akan terlihat seperti gambar 5.4

Gambar 5.18 Halaman utama admin

Gambar 5.19 Input lokasi reklame

Admin dapat membuat titik lokasi reklame pada peta dan memasukkan data seperti yang terlihat pada gambar 5.5 kemudian admin dapat melakukan perubahan data reklame apabila terdapat reklame yang telah habis masa berlakunya dan di pasang dengan content yang baru. Tampilan halaman editreklame terlihat seperti pada gambar 5.6

Gambar 5.20 Halaman edit data reklame

Pada gambar 5.6 terlihat data semua reklame, apabila ingin mengupdate cukup dengan mengklik tombol pensil pada sebelah kanan dan nanti akan terlihat form edit seperti pada gambar 5.7

5 Paulus Saritosa - 5106100098

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

Gambar 5.21 Form edit reklame

Pencarian titik reklame di lakukan dengan cara memasukkan nama reklame. Setelah klik tombol pencarian maka akan muncul info reklame yang di cari seperti pada gambar 5.8

Gambar 5.22 Pencarian lokasi reklame

5.2 Uji coba performaUji coba ini dilakukan untuk mengetahui

performa perangkat lunak dalam melakukan fungsi fungsi yang terdapat di dalamnya. Ada 2 skenario uji coba performa yang akan dilakukan antara lain: Melakukan uji coba terhadap waktu

penggambaran layer peta sampai terbentuk output gambar peta pada URL dengan menggunakan package mapserver bin shp2img.

Melakukan uji coba terhadap waktu load halaman map.phtml sampai muncul peta pada panel dengan menggunakan plugin mozilla firebug.

Akan dilakukan perbandingan performa pada tiap jenis uji coba antara peta dan data kecelakaan yang berasal dari database dan langsung dari shapefile.5.2.1 Uji coba performa terhadap waktu

penggambaran layer petaUji coba dilakukan dengan mengunakan

package mapserver bin shp2img untuk mendapatkan waktu penggambaran layer peta sampai terbentuk output gambar peta pada URL.Skenario Uji Coba dengan data peta berasal dari database dan shapefile

Uji coba dilakukan dengan mendapatkan waktu penggambaran layer peta dengan data peta yang berada di database dan shapefile. Waktu penggambaran dihitung pada setiap penggambaran layer peta. Dari 10 kali uji coba yang di lakukan dapat di ambil data sebagai berikut :

Tabel 5.1 Uji coba performa terhadap waktu penggambaran layer peta

Proses waktu untuk

penggambaran layer peta

Waktu (detik)

database shapefile

Uji coba 1 4.504 2.175Uji coba 2 3.457 2.165Uji coba 3 3.447 2.146Uji coba 4 3.441 2.151Uji coba 5 3.512 2.112Uji coba 6 3.587 2.172Uji coba 7 3.503 2.184Uji coba 8 3.495 2.182Uji coba 9 3.503 2.153Uji coba10 3.566 2.167Rata rata 3.602 2.161

5.2.2 Uji Coba Performa terhadap Waktu Load Halaman Peta

Uji coba dilakukan dengan menggunakan plugin firebug untuk mendapatkan waktu load halaman map.phtml sampai muncul peta pada panel. Uji coba di lakukan dengan membuka halaman web gis pada localhost pada jam 11.00-12.00.Skenario Uji Coba dengan data peta berasal dari database dan shapefile

Uji coba performa ini dilakukan untuk mengetahui seberapa lama browser akan menampilkan peta pada halaman map.phtml jika data peta diambil dari database dan shapefile. Uji coba akan dilakukan sebanyak sepuluh kali untuk mengetahui perbedaan waktu load halaman peta dengan data peta berasal dari database atau shapefile. Dari 10 uji coba yang dilakukan, dapat diambil data sebagai berikut :

Tabel 5.2 Uji Coba Performa terhadap Waktu Load Halaman Peta

Proses waktu untuk

penggambaran layer peta

Waktu (detik)

database shapefile

Uji coba 1 2.17 3.73Uji coba 2 2.04 1.64Uji coba 3 2.31 2.04Uji coba 4 3.92 1.68Uji coba 5 5.3 1.96Uji coba 6 5.37 1.93Uji coba 7 2.84 2Uji coba 8 3.04 3.41Uji coba 9 5.38 1.96Uji coba10 5.56 1.83Rata rata 3.793 2.218

Berdasarkan hasil kedua uji coba di atas dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk penggambaran layer peta dengan data peta

6 Paulus Saritosa - 5106100098

SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2011

yang diambil dari database lebih lama jika dibandingkan dengan dengan penggambaran layer peta dengan data yang diambil dari shapefile. Begitu juga dengan waktu load halaman peta dengan data yang diambil dari database lebih lambat dari waktu load halaman peta dengan data yang diambil dari shapefile. Hal ini disebabkan adanya waktu yang digunakan dalam koneksi database, transformasi data, dan pengiriman data antara database dan Mapserver. Untuk peta yang relatif terdiri dari sedikit fitur dan data, waktu yang diperlukan untuk penggambaran peta dari sumber data dalam database dengan bantuan postgis dapat lebih cepat. Namun untuk peta yang memiliki kepadatan fitur dan data yang tinggi, waktu yang diperlukan untuk penggambaran peta dari sumber data dalam database dengan bantuan postgis selalu lebih lambat.

6. KesimpulanDari hasil pengamatan selama

perancangan, implementasi perangkat lunak yang dilakukan, dapat diambil simpulan sebagai berikut :1. Telah di implementasikan sebuah aplikasi

berbasis web dengan menggunakan arsitektur aplikasi web berbasis mapserver sehingga dapat mengakses data spasial dan dapat melakukan proses update informasi reklame.

2. Data yang di gunakan mapserver untuk menampilkan halaman layer dapat di ambil dari database.

3. Berdasarkan hasil ujicoba, dapat dilihat bahwa waktu yang dibutuhkan untuk penggambaran layer peta dengan data peta yang diambil dari database lebih lama jika dibandingkan dengan dengan penggambaran layer peta dengan data yang diambil dari shapefile.

7. Daftar Pustaka

[1] Charter, Denny. 2004. Desain dan Aplikasi GIS. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

[2] Puntodewo, A., Dewi S., dan Tarigan J. 2003. Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam. Bogor Barat: Center for International Forestry Research.

[3] PostgreSQL, Development Team. 2010. PostgreSQL 8.4.3 Documentation, <URL: http://www. postgresql .org/ >

[4] Postgis, Team. 2010. Postgis 1.5.1 Manual, <URL: http:// postgis .refractions.net/ >.

[5] Nuryadin, Ruslan. 2005. Panduan Menggunakan MapServer. Bandung : Informatika.

7 Paulus Saritosa - 5106100098