send sammy
DESCRIPTION
adaptasiTRANSCRIPT
ADAPTASI TERHADAP KEHAMILAN
1. PERUBAHAN PADA SISTEM REPRODUKSI
UTERUS
Uterus berkembang sampai xifisternum. Pengurangan tinggi fundus terjadi pada beberapa
bulan terakhir kehamilan, pada saat fetus turun ke bawah ke bagian bawah uterus. Hal ini
bertujuan untuk membuat jaringan pelvic menjadi lebih lunak dengan tonus uterus yang baik,
dengan formasi yang baru dari segmen bawah rahim ( Miler dan Harnetty, 1997 ). Pada akhir
kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan
panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk uterus seperti
buah alpukat agak gepeng.
Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan
kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan
tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah
wanita tersebut hamil fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa
dan sebagainya.Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau
1/3 jarak antara pusat ke prosssus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak
antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak
kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhanjanin normal, maka tinggi fundus
uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36
minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-
kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada
primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.Pada trimester III, istmus uteri lebih
nyata menjadi corpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah
rahim (SBR). Pada kehamilan tua, kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR
menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan
segmen bawah yang lebih
tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini
jauh lebih tebal daripada SBR.
SERVIKS UTERI
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Akibat
kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks
menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen.
Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka
serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan
membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin
kebawah. Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter.
Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi
yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar,
sehingga dapat mengganggu kehamilan.Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan
akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh
mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih
merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu
prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan.
Serviks menjadi lebih lunak dan lebih mudah berdilatasi sesaat sebelum persalinan.
VAGINA DAN VULVA
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan
(livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan
membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia
tersebut menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan/persalinan maka perdarahan akan
banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan
vagina mulai meningkat dan lebih kental. Sel epitel juga meningkatkan kadar glikogen. Sel ini
berinteraksi dengan hasil dedoelein yang merupakan bakteri komensal dan menghasilkan
lingkungan yang lebih asam ( Mcfadyen, 1995 ). Lingkungan ini menyedikan perlindungan
ekstra terhadap organisme tapi merupakan keadaan menguntungkan bagi Candida albican
( Symon, 1992 ).
PAYUDARA
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih
agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai
bersekresi.
2. PERUBAHAN PADA SISTEM KARDIOVASKULER
JANTUNG
Meningkatnya beban kerja menyebabkan otot jantung mengalami hipertrofi, terutama
ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung, pembesaran uterus menekan jantung ke atas
dan ke kiri. Suara sistolik jantung dan murmur yang berubag adalah normal. Selama hamil
kecepatan darah meningkat yakni jumlah darah yang dialirkan oleh jantung dalam setiap
denyutnya sebagai hasil dari peningkatan curah jantung. Hal ini meningkatkan volume darah dan
oksigen ke seluruh organ dan jaringan ibu untuk pertumbuhan janin ( Symond, 1991 ). Denyut
janyung meningkat dengan cepat setelah usia kehamilan 4 minggu, dari 15 denyut per menit
menjadi 70 -85 denyut per menit, aliran darah meningkat dari 64 ml menjadi 71 ml.
Pada trimester 3, aliran pada curah jantung mengalami pengurangan karena ada penekanan pada
vena kava inferior oleh uterus. Walaupun curah jantung meningkat pada wanita hamil namun
tekanan darah belum tentu ikut meningkat, karna reduksi perifer yang resisten sekitar 50 dari
wanita tidak hamil. Jumlah vena dan venula meningkat, hormone progesterone meningkat
menyebabkan otot polos berelaksasi dan berdilatasi ( Cruishank & Hays, 1991 ). Hal ini
menyebabkan peningkatan produksi vasodilator prostaglandin ( Cunningham et al, 1989 ).
Pada kehamilan uterus menekan vena kava sehingga mengurangi darah vena yang akan kembali
ke jantung. Curah jantung mengalami pengurangan sampai 30% dan tekanan darah turun hinggal
15% yang dapat membangkitkan pusing, mual dan muntah ( Cruishank & Hays, 1991 ). Vena
kava menjadi miskin oksigen pada akhir kehamilan sejalan dengan meningkatnya distensi dan
tekanan pada vena kaki, vulva, rectum dan pelvis akan menyebabkan edema di bagian kaki, vena
dan hemoroid ( Case & Waterhouse, 1994 ).
DARAH
Aliran dan volume darah
Tidak ada peningkatan aliran darah ke otak dan hati ( Mcfadyen, 1995 ). Aliran darah uterus
secara fisiologis meningkat karena efek dari angiotensin II di jaringan plasenta ( Symond, 1992 ).
Aliran darah ginjal meningkat sebanyak 70 – 80 % pada akhir trimester I, hal ini akan menambah
ekskresi ( Davidson & Dunlop, 1995 ). Peningkatan aliran darah pada kulit dan membran
mukosa dan disebagian kaki dan tangan, mencapai maksimum 500 ml per menit pada kehamilan
36 minggu dan untuk membentuk ekstra panas untuk metabolisme fetus. Hal ini menyebabkan
ibu hamil sering merasa kepanasan dan berkeringat ( de swiet, 1991 ).peningkatan volume darah
dimulai dari usia kehamilan 10 minggu sampai kehamilan 34 minggu secara progresif
( Cruischank & Hays, 1991 ). Sirkulasi volume darah yang tinggi diperlukan untuk :
- Persediaan aliran darah ekstra untuk plasenta di khorio desidual.
- Menyuplai kebutuhan metabolisme ekstra janin
- Persediaan untuk perfusi ekstra dari ginjal atau organ lain
- Sebagai pengimbang dari arteri yang meningkat dan kapasitas vena.
- Sebagai kompensasi terhadap hilangnya darah pada saat transportasi
Faktor pembekuan darah
Sistem pembekuan darah dan fibrinogen mengalami akselerasi yang besar pada saat kehamilan.
Hal ini mengarah pada perubahan waktu koagulasi dari 12 ke 8 menit ( Cunningham,
1989 ).kapasitas pembekuan darah meningkat yang merupakan salah satu cara untuk mencegah
hemoragi pada saat pelepasan plasenta saat bersalin.
3. PERUBAHAN PADA SISTEM RESPIRASI
Mukosa sistem respirasi menjadi hiperemik dan edema dengan mucus yang hipersekresi
mengarah pada sesak dan epiktaksis. Itulah sebabnya banyak wanita hamil yang mengeluh pilek.
Kapasitas paru total berkurang 5 % karena elevasi diafragma. Frekuensi respirasi normal berkisar
14 – 15 napas / menir dengan pernapasan diafragma dan napas yang lebih dalam ( Cruishank &
Hays, 1991 ).
4. PERUBAHAN PADA SISTEM URINARY
Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat hingga kehamilan 30 minggu,
kemudian menurun secara perlahan. Akibatnya ginjal mengalami pembesaran dan filtrasi
glomerular. Perubahan dalam filtrasi glomerulus adalah penyebab peningkatan klirens kreatinin,
urea dan asam urat yang sangat diabsopsi pada awal kehamilan ( Davidson & Dunlop, 1995 ).
Protein dan asam amino sangat sedikit direabsorpsi, sementara asam amino dan vitamin
ditemukan dalam jumlah yang banyak di dalam urine wanita hamil. Hanya protein yang tidak
dapat ditemukan pada urine wanita hamil ( Cunningham et al, 1989 ). Ekskresi glukosa
meningkat sebagai hasil peningkatan filtrasi glomerulus terhadap glukosa disbanding dengan
pengurangan reabsopsi ( Buylis & Davidson, 1991 ).