seorang perempuan 68 tahun edit

12
Seorang perempuan 68 tahun, dijadwalkan akan menjalani operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) keesokan paginya. Anda adalah perawat yang ditugaskan untuk memberikan pendidikan preoperasi kepada pasien tersebut pada sore hari sehari sebelum operasi. Ketika anda melakukan tugas anda tersebut, pasien menyatakan tidak mau dioperasi karena merasa hasilnya tidak akan bagus. Namun sebelumnya dokter sudah menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa pasien harus segera menjalani CABG jika ingin selamat. Apa yang akan anda lakukan? KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH 1. IDENTIFIKASI DILEMA ETIK Dari kasus di atas dapat ditemukan permasalahah atau situasi sebagai berikut: 1. Continue or not. 2. Autonomi and infonconsent

Upload: mutmainnah-sari

Post on 15-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penugasan kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Seorang Perempuan 68 Tahun Edit

Seorang perempuan 68 tahun, dijadwalkan akan menjalani operasi Coronary Artery Bypass Graft

(CABG) keesokan paginya. Anda adalah perawat yang ditugaskan untuk memberikan

pendidikan preoperasi kepada pasien tersebut pada sore hari sehari sebelum operasi. Ketika anda

melakukan tugas anda tersebut, pasien menyatakan tidak mau dioperasi karena merasa hasilnya

tidak akan bagus. Namun sebelumnya dokter sudah menjelaskan kepada pasien dan keluarga

bahwa pasien harus segera menjalani CABG jika ingin selamat. Apa yang akan anda lakukan?

KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

1. IDENTIFIKASI DILEMA ETIK

Dari kasus di atas dapat ditemukan permasalahah atau situasi sebagai berikut:

1. Continue or not.

2. Autonomi and infonconsent

2. MENGUMPULKAN DATA

Page 2: Seorang Perempuan 68 Tahun Edit

Nama : -

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 68 tahun

Penyakit : Infark Miokard

Perencanaan Tindakan : operasi Coronary Artery Bypass Graft

Data pendukung:

Kemauan keluarga :Keluarga telah menadatangani inform consent untuk

dilakukan operasi Coronary Artery Bypass Graft

Kemauan pasien : Menolak untuk melakukan operasi Coronary Artery Bypass

Graft

Catatan dokter : Pasien harus menjalani operasi Coronary Artery Bypass

Graft

Catatan perawat : Harus memberikan pendidikan preoperation

Argumentasi pro :

sesuai dengan UU Kesehatan No.36 tahun 2009, pasal 9:

1) Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannya meliputi upaya

kesehatan perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan pembangunan

berwawasan kesehatan.

Alasan Ilmiah: Menimbang bahwa pasien menderita penyakit infark miokard dan

nyeri dada yang berat. Coronary Artery Bypass Grafting, atau Operasi CABG,

adalah teknik yang menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh yang lain untuk

Page 3: Seorang Perempuan 68 Tahun Edit

meminta (melakukan bypass) arteri yang menghalangi pemasukan darah ke jantung.

Vena kaki atau arteri mamae (payudara) internal bisa digunakan untuk operasi

bypass. Operasi ini membantu memulihkan aliran darah yang normal ke otot jantung

yang tersumbat. Pada operasi bypass, pembuluh cangkok baru, yaitu arteri atau vena

sehat yang diambil dari kaki, lengan, atau dada pasien, kemudian diambil lewat

pembedahan dan dijahitkan ke sekeliling bagian yang tersumbat. Pembuluh cangkok

ini memasok darah beroksigen ke bagian jantung yang membutuhkannya, sehingga

"mem-bypass" arteri yang tersumbat dan memulihkan aliran darah ke otot jantung.

3) Argumentasi kontra :

Pasien menolak untuk operasi setelah dilakukan pendidikan preoperasi, sesuai

dengan UU Kesehatan No.36 tahun 2009, pasal 56:

1) Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan

yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai

tindakan tersebut secara lengkap.

2) Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku pada:

a. penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke dalam

masyarakat yang lebih luas;

b. keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri; atau

c. gangguan mental berat.

3) Ketentuan mengenai hak menerima atau menolak

Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Alasan Ilmiah: Selain itu menimbang dari dampak operasi CABG yang mempunyai resiko

Page 4: Seorang Perempuan 68 Tahun Edit

kegagalan yang disebabkan atas beberapa factor diantaranya: Diabetes mellitus, usia tua,

dan fraksi ejeksi. Faktor usia tua menjadi penimbangan bagi pasien untuk menolak

dilakukannya operasi. Kegagalan yang paling berkaitan dengan operasi CABG adalah tidak

terjadinya revaskularisasi dari penyambungan arteri tersebut karena factor-faktor diatas.

Berdasarkan KEPMENKES No.148 tahun 2010, pasal 12, menyatakan bahwa perawat

dalam melaksanankan praktik, perawat wajib untuk menghormati hak pasien.

3. IDENTIFIKASI OPTION

1. Tetap dilaksanakan operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dengan

persetujuan keluarga tetapi tanpa persetujuan pasien

Rasionalnya: apabila tidak dilakukan operasi maka pasien tersebut bisa meninggal

diakibatkan terbentuknya trombus di arteri koroner sehingga menghalangi darah

masuk kejantung.

2. Tidak dilaksanakan operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) karena pasien

tidak bersedia untuk dioperasi dan pasien memiliki hak untuk dilakukannya operasi

atau tidak.

Rasionalnya: sebagai seorang perawat kita wajib menghargai keinginan pasien dan

hak pasien. Selain itu dilihat dari factor usia, karena usia dapat mempengaruhi

Page 5: Seorang Perempuan 68 Tahun Edit

berhasil atau gagalnya operasi.

4. MEMBUAT RENCANA KEPUTUSAN

1. Tetap dilaksanakan operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dengan

persetujuan keluarga tetapi tanpa persetujuan pasien karena berdasarkan prinsip etik

keperawatan yaitu :

a. Berbuat baik (Beneficience) berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.

Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan

kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.

Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini

dengan otonomi. Memilih jalan operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG)

bagi pasien dapat memberi manfaat: karena pasien memiliki penyakit arteri

koroner yang menghambat supply darah ke otot jantung sehingga dapat

disimpulkan bahwa operasi tersebut harus dilakukan meskipun hanya persetujuan

keluarga pasien tanpa persetujuan pasien, karena penyakit yang akan mengancam

Page 6: Seorang Perempuan 68 Tahun Edit

keselamatan hidupnya.

2. Tidak dilaksanakan operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) karena pasien

tidak bersedia untuk dioperasi dan pasien memiliki hak untuk menentukan

dilakukannya operasi atau tidak. Karena berdasarkan prinsip etik keperawatan yaitu:

a. Otonomi (Autonomy) didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir

logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten

dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai

keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan

hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek

profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam

membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

Page 7: Seorang Perempuan 68 Tahun Edit

5. MELAKSANAKAN KEPUTUSAN

Keputusan akhir:

Tetap dilaksanakan operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dengan persetujuan

keluarga meskipun tanpa persetujuan pasien.

Karena operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) sangat dibutuhkan oleh pasien yang

menderita jantung koroner, untuk keselamatan hidupnya dimana dengan operasi Coronary

Artery Bypass Graft (CABG) salah satu manfaatnya dapat mengembalikan aliran darah yang

cukup untuk mengantar oksigen dan nutrisi ke otot jantung sehingga jantung dapat bekerja

sebagaimana mestinya. Sedangkan jika operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) tidak

dilaksanankan maka lama kelamaan akan menimbulkan berbagai macam komplikasi seperti:

serangan jantung, gagal jantung, detak jantung yang tidak normal, bahkan sangat berpeluang

terjadinya kematian mendadak pada pasien, karena supply darah ke otot jantung semakin

berkurang. Untuk itu walaupun pasien tidak setuju untuk dioperasi, namun tim medis harus

tetap meyakinkan kepada keluarga pasien untuk meminta persetujuan agar operasi tersebut

tetap dilakukan.

Page 8: Seorang Perempuan 68 Tahun Edit

6. EVALUASI

Setelah meyakinakan keluarga pasien tentang pentingnya operasi Coronary Artery Bypass

Graft (CABG), dan selanjutnya keluarga pasien berusaha meyakinkan pasien untuk tetap

menjalankan operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG), selain itu perawat tetap

memberikan pendidikan preoperation kepada pasien agar pasien tersebut bersedia untuk

dioperasi. Hingga akhirnya pola pikir pasien menjadi terbuka dan bersedia untuk melakukan

operasi tersebut.