seri 2 pembinaan fisik lgi

26

Upload: reni-musfika-sari

Post on 11-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bkkbn

TRANSCRIPT

Page 1: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi
Page 2: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

i

KATA SAMBUTAN

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mengamanatkan bahwa salah satu

pembangunan sumber daya manusia Indonesia adalah melalui pengendalian jumlah

penduduk.

Jumlah penduduk Indonesia menurut Sensus Penduduk (SP) tahun 2010 berjumlah 237,6

juta jiwa. Jumlah yang besar ini terdiri dari lapisan penduduk balita, anak, dewasa, dan

lansia. Khusus lansia, menurut Pendataan Keluarga tahun 2010 yang dilakukan oleh Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ternyata jumlah penduduk lansia

di Indonesia berjumlah 15,5 juta jiwa. Jumlah ini semakin tahun akan semakin besar. Hal ini

karena adanya pembangunan kesehatan dan sosial ekonomi yang diselenggarakan di

Indonesia.

Jumlah penduduk lansia yang besar ini membutuhkan penanganan yang serius, sebab mau

tidak mau penduduk lansia akan menjadi salah satu lapisan penduduk yang jika tidak

diberdayakan dengan maksimal akan menjadi lapisan penduduk yang dianggap beban

pembangunan. Agar penduduk lansia tidak menjadi beban pembangunan diperlukan adanya

pemberdayaan penduduk lansia. Hal ini sesuai dengan undang-undang No.13 tahun 1998

tentang Kesejahteraan Lansia. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa penduduk

lansia di Indonesia dibagi menjadi dua golongan, yaitu penduduk lansia potensial dan

penduduk lansia tidak potensial.

BKKBN yang merupakan instansi pemerintah yang berwenang menyelenggerakan Program

Kependudukan dan Keluarga Berencana memiliki Program Pembangunan Ketahanan dan

Kesejahteraan Keluarga (PK3). Khusus untuk keluarga lansia, BKKBN melalui Direktorat Bina

Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan membina dan memberdayakan kelompok-kelompok

kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) yang ada di seluruh kelurahan dan desa yang ada di

Indonesia.

Kelompok kegiatan BKL merupakan wadah kegiatan bagi keluarga lansia dan keluarga yang

memiliki lansia yang berusaha meningkatkan kegiatan dan keterampilan keluarga dalam

memberikan pelayanan, perawatan, dan pengakuan yang layak sebagai orang tua bagi lansia

tidak potensial dan meningkatkan kesejahteraan keluarga lansia melalui kegiatan

pemberdayaan, pembinaan, serta pengembangan potensi bagi lansia.

Tujuan utama adanya kelompok BKL adalah pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP) keluarga

lansia dan keluarga yang memiliki lansia dalam meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan

keluarga. Dengan demikian, kelompok BKL menjadi sangat penting dan strategis

keberadannya. Agar pengelolaan dan penyelenggaraan Program Pembinaan Ketahanan

Keluarga Lansia semakin optimal, maka diperlukan Pedoman Pembinaan Ketahanan

Keluarga Lansia.

Page 3: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

ii

Buku Media Pembelajaran Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia merupakan Buku untuk

penyelenggaraan Program Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia. Dengan adanya buku ini,

yang terdiri dari 10 (sepuluh) seri yaitu 1. Program Kependudukan dan KB Nasional ; 2.

Pembinaan Kesehatan Fisik Bagi Lansia; 3. Pembinaan Kesehatan Reproduksi Bagi Lansia; 4.

Pembinaan Mental Emosional Bagi Lansia; 5. Pembinaan Mental Spiritual Bagi Lansia; 6.

Pembinaan Sosial Kemasyarakatan Bagi Lansia; 7. Pengembangan Ekonomi Produktif Bagi

Lansia; 8. Teknik Fasilitasi; 9. Teknik Dinamika Kelompok; dan 10. Teknik Advokasi dan KIE.

Diharapkan penyelenggaraan Program Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia di setiap

tingkatan wilayah dapat bergairah dan berjalan dengan baik.

Semoga Buku Media Pembelajaran Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia yang terdiri dari

10 (sepuluh) seri ini dapat menjadi acuan dan pegangan bagi para pengelola dan pembina

pelaksana program Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia. Dengan demikian, akan

terwujud penduduk Lansia yang sehat, sejahtera, mandiri, dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

Jakarta, Mei 2012

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera

dan Pemberdayaan Keluarga,

Dr. Sudibyo Alimoeso, M.A.

Page 4: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, Seri Media Pembelajaran Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dapat diselesesaikan.

Ketahanan Keluarga Lansia yang dilembagakan melalui wadah kelompok kegiatan (poktan)yang bernama Bina Keluarga Lansia (BKL). Kelompok BKL diharapkan dapat meningkatkanPengetahuan, Sikap, dan Perilaku (PSP) keluarga lansia dan lansia itu sendiri. PembinaanKetahanan Keluarga Lansia adalah bagian integral dari Program Pembangunan Ketahanandan Kesejahteraan Keluarga (PK3).

Sekaitan dengan hal tersebut diatas, diperlukan adanya kumpulan Media PembelajaranPembinaan Ketahanan Keluarga Lansia yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok BKL danmengakselerasi tujuan pembinaan ketahanan keluarga lansia, yaitu peningkatan PSPkeluarga lansia dan lansia itu sendiri yang pada akhirnya dapat mendukung peningkatanketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Media Pembelajaran Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dapat digunakan juga dalamkegiatan peningkatan kapasitas tenaga pelatih dan pengelola BKL. Selain itu kami harapkanseri media pembelajaran ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang membutuhkan.

Media Pembelajaran Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia terdiri dari 10 (sepuluh) seri,dan pada seri kedua akan dibahas mengenai Pembinaan Kesehatan Fisik Bagi Lansia.

Apabila Media Pembelajaran Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia yang kami susunmemiliki banyak kekurangan kami mohon maaf, dan kami sangat terbuka terhadap sarandan kritik untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhirnya kepada semua pihak yang senantiasa membantu kami menyelesaikan MediaPembelajaran Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia, kami sampaikan terimakasih danpenghargaan yang setinggi-tingginya

Jakarta, Mei 2011Direktorat Bina Ketahanan KeluargaLansia dan RentanDirektur,

Drs. Furqan Ia Faried,MA

Page 5: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

iv

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang.............................................................................................................................. 1

B. Sasaran ................................................................................................................... 2

C. Tujuan...................................................................................................................... 2

D. Batasan Pengertian ............................................................................................... 2

BAB II KONDISI FISIK LANSIA ....................................................................................... 4

A. Proses Menjadi Tua ................................................................................................ 4

B. Penurunan Kondisi Tubuh Lansia ......................................................................... 4

BAB III PEMELIHARAAN KESEHATAN LANSIA ............................................................ 7

A. Pemberian Gizi Yang Seimbang ............................................................................ 7

B. Latihan (Olahraga) ................................................................................................. 8

C. Pemeliharaan Kebersihan Diri .............................................................................. 9

D. Kebersihan Lingkungan ......................................................................................... 10

E. Pemeriksaan Kesehatan Berkala .......................................................................... 11

F. Rujukan ................................................................................................................... 11

BAB IV PENYAKIT LANSIA ............................................................................................ 12

A. Penyakit Lansia ...................................................................................................... 12

B. Macam-Macam Penyakit Lansia ........................................................................... 13

C. Pertolongan Pertama Pada Gangguan Kesehatan .............................................. 14

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 15

LAMPIRAN ..................................................................................................................... 16

Page 6: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

1

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bagi kehidupan manusia, masa lanjut usia (Lansia) merupakan suatu sikluskehidupan manusia yangt alami, tidak dapat dihindari oleh siapapun. Proses menjadiLansia, baik secara fisik maupun psikologis akan ditandai kemunduran fungsi-fungsianggota tubuh yang akan dapat menimbulkan masalah atau gangguan akanmemperoleh aktivitas sehari-hari. Misalnya dalam kelambatan bergerak, kurangcepat bereaksi, berkurangnya daya tahan tubuh, berkurangnya sistem kesehatanreproduksi dan lain-lain.

Pada usia 60 tahun ke atas biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering puladiiringi dengan penurunan daya ingat. Walaupun pada masa kini banyak Lansia yangmengalami perubahan-perubahan tersebut lebih lambat daripada Lansia masa lalu,dikarenakan ada upaya-upaya perbaikan gizi dan mengomsumsi berbagai vitamin,namun ciri sebagai Lansia masih tetap saja tampak.

Menurut pepatah kuno diambil dari Elizabeth B. Hurlock (1980), seperti halnya buahapel matangnya pun tidak dalam waktu bersamaan, ada yang matang bulan Juli danyang lainnya matang pada bulan Desember. Demikian juga halnya dengan manusia.

Di sisi lain, meningkatnya angka harapan Hidup di Indonesia mengindikasikan bahwausia 60 tahun masih merupakan usia produktif dan memungkin seseorang mencapaibatas usia pensiun lebih dari 60 tahun, baik dikalangan pegawai negeri maupun didunia usaha. Masa Lansia cenderung merupakan periode masa meresahkan. Diakuibahwa semakin mendekati masa tua, periode ini akan terasa lebih mengkhawatirkandilihat dari seluruh kehidupan manusia, karena kadang-kadang banyak orang Lansiamenyembunyikan tanggal kelahirannya, walaupun ciri ketuaannya secara fisik sudahnampak kelihatan apabila bercermin, akan kelihatan tanda keriput di sekitar ototleher atau di bawah kelopak mata. Kadang-kadang bentuk fisik lain yang menonjolpada usia Lansia adalah adalah bentuk tubuh menjadi bungkuk, gigi ompong, matadan pendengaran berkurang. Menyikapi keadaan fisik ini, sebaiknya seorang Lansiamenyikapi kekurangan fisik ini harus diterima sebagai suatu kelebihan untukmembangun sisa-sisa hidupnya, baik untuk dirinya maupun untuk keluarganya.

B. SASARAN

Sasaran dari pemakai buku ini adalah:1. Petugas yang akan melakukan pembinaan terhadap kader Bina Keluarga Lansia.

2. Kader BKL yang akan menyampaikan penyuluhan kepada sasaran keluarga yangmemiliki Lansia dan Lansianya sendiri.

3. Masyarakat luas lainnya yang membutuhkan informasi mengenai ProgramKependudukan dan Keluarga Berencana dan Pembinaan Ketahanan KeluargaLansia.

Page 7: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

2

C. TUJUAN

1. Umum

Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pemeliharaan danpembinaan Lansia dari segi fisik

2. Khusus

Memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai:a. Kondisi fisik Lansia

b. Pemeliharaan kesehatan lansia

c. Penyakit-penyakit lanjut usia

D. BATASAN PENGERTIAN

1. KELUARGA

Adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami

istri dan anak, ayah dan anak, atau ibu dan anak.

2. KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

Adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta

mengandung kemampuan fisik–material guna hidup mandiri dan

mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam

meningkatkan kesejahteraan serta kebahagiaan lahir dan batin.

3. LANSIA (LANJUT USIA)

Adalah orang yang telah berusia 60 tahun keatas.

4. KELUARGA LANSIA

Adalah keluarga yang memiliki salah satu anggota keluarganya telah berusia 60

tahun keatas atau keluarga yang terdiri dari suami istri, yang berusia diatas 60

tahun keatas

Page 8: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

3

5. BINA KELUARGA LANSIA (BKL)

Adalah kelompok kegiatan (Poktan) keluarga yang mempunyai Lansia yang

bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki

lansia dan lansia itu sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dalam

rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber- KB bagi PUS

anggota kelompok kegiatan.

6. PEMBINAAN KETAHANAN KELUARGA LANSIA

Adalah program peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga bagi

keluarga lansia.

Page 9: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

4

BAB II

KONDISI FISIK LANSIA

A. PROSES MENJADI TUA

Perkembangan hidup manusia dimulai dari konsepsi bayi, anak-anak, remaja, dewasa,dan kemudian masa tua atau lanjut usia. Menjadi lanjut usia adalah suatu proses alamiyang tidak dapat dihindari oleh siapapun. Proses menjadi lanjut usia selalu ditandaidengan kemunduran fungsi-fungsi organ tubuh yang dapat menimbulkanmasalah/gangguan yang akan banyak mempengaruhi kegiatan/ aktivitas sehari-hari,misalnya dalam hal kelambatan gerak, kurang cepat bereaksi, berkurangnya tenaga,menurunnya daya tahan dan lain sebagainya.

B. PENURUNAN KONDISI TUBUH LANSIA

1. Sistem Syaraf dan Panca Indera

Penurunan fungsi syaraf dan pancaindera menyebabkan:a. Gangguan keseimbangan sehingga cara berjalan menjadi tidak seimbang dan

mudah jatuh;

b. Kemunduran fungsi mata, telinga, dan hidung sehingga menimbulkan gangguanpenglihatan, pendengaran, dan penciuman;

c. Kemunduran fungsi otak sehingga daya ingat menurun dan menjadi sering lupasampai pikun;

d. Kemunduran fungsi persyarafan sehingga reaksi dan gerakan menjadi lambandan kadang-kadang tidak terkontrol/terkendali.

2. Pembuluh Darah dan Jantung

Gangguan pembuluh darah dan jantung ini menyebabkan:a. Perubahan tekanan darah sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi atau

tekanan darah rendah;

b. Penyumbatan pembuluh darah pada jantung yang akan menyebabkanterganggunya fungsi jantung dengan gejala berdebar-debar dan nyeri dada;

c. Penyumbatan pembuluh darah pada otak atau pecahnya pembuluh darah padaotak yang akan menyebabkankelumpuhan;

d. Penyumbatan pembuluh darah pada angggota tubuh yang dapat menyebabkangangguan fungsi dan kesemutan.

Page 10: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

5

3. Sistem Pernapasan

Kemunduran elastisitas/kelenturan otot-otot pernafasan dan paru-paru dapatmenyebabkan gangguan sesak nafas, cepat lelah, dan batuk-batuk.

4. Sistem Pencernaan

a. Gigi mulai ompong sehingga sulit mengunyah makanan. Hal ini dapatmengakibatkan gangguan pencernaan.Kondisi gigi mulut yang jelekmengakibatkan gangguan pada jantung, persarafan dan gangguan kesehatanlainnya.

b. Kemunduran fungsi usus karena penuaan usus menyebabkan sulit mencernamakanan dan usus menjadi lebih peka, sehingga mengakibatkan kesulitan dalampenyerapan makanan. Hal ini dapat menimbulkan kurangnya nafsu makan danperut tidak nyaman.

5. Sistem Otot, Sendi dan Tulang

a. Tulang yang sudah keropos ada kalanya menyebabkan tulang menjadi mudahpatah bila terjatuh;

b. Otot menjadi lemah dan mengecil (karena kurang bergerak/sering berbaring)sehingga menyebabkan perasaan lemah, mudah lelah, mudah terpeleset danjatuh;

c. Kekurangan cairan pada sendi menyebabkan nyeri sendi;

d. Pengapuran pada sendi dan tulang menyebabkan nyeri pada sendi dan tulang.

6. Sistem Kesehatan Pasca Reproduksi

Pasca reproduksi bagi kaum laki-laki yang perlu diwaspadai adalah pembesaranprostat yang sangat mengganggu buang air kecil dan mengganggu tidur malamsehingga perlu pemeriksaan oleh tenaga medis.Sedangkan bagi kaum perempuanyang perlu diwaspadai adalah kanker mulut rahim sehingga perlu dilakukanpemeriksaan Pap smear secara berkala sesuai petunjuk dokter.

7. Saluran Kemih

Yang perlu diwaspadai bagi lansia adalah kemunduran fungsi ginjal, melemahnyasaluran kencing dan menurunnya fungsi kantong kencing yang menyebabkan seringkencing atau perdarahan dalam air kencing dan kadang-kadang kencing tidakterkontrol.

Page 11: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

6

8. Gangguan Metabolisme

Menurunnya fungsi pankreas akan menyebabkan produksi dan kualitas insulinberkurang. Keadaan ini menyebabkan orang tersebut kena sakit gula atau DiabetesMellitus. Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah.Dengandemikian seseorang harus makan dalam jumlah sedikit tetapi sering sehingga insulindapat bekerja secara optimal.

9. Gangguan lain

a. Gangguan pola tidur;

b. Rambut beruban;

c. Berkurangnya elastisitas kulit.

Page 12: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

7

BAB III

PEMELIHARAAN KESEHATAN LANSIA

A. PEMBERIAN GIZI YANG SEIMBANG

Fungsi organ tubuh lansia sudah banyak berkurang, oleh sebab itu kecukupan gizipada lansia tetap harus diupayakan untuk kelangsungan hidup yang layak, sertauntuk mengurangi penyakit penuaan. Untuk mencukupi kebutuhan gizi pada lansia,perlu diberikan makanan seimbang dengan cara :Makan dalam jumlah yang sedikittetapi sering dengan memperhatikan1. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung lemak terutama yang

berasal dari hewan;

2. Batasi gula, kopi, garam, dan makanan yang diawetkan;

3. Meminum susu rendah lemak;

4. Makan makanan yang banyak mengandung zat besi seperti kacang-kacangan,hati, daging, bayam dan sayuran hijau;

5. Konsumsi makanan yang segar dan banyak mengandung vitamin sertamembatasi penggunaan tablet vitamin bila tidak perlu. Namun diperlukansuplemen/multivitamin, terutama di daerah perkotaan karena polusi udarauntuk menetralisasi radikal bebas.

6. Mengkonsumsi cairan yang cukup dengan minum air putih minimal 2 liter (lebihkurang 6-8 gelas) per hari.

Agar tidak mudah bosan, maka pemberian makanan pada lansia perlumemperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Jenis hidangan yang berganti-ganti, bervariasi, dan menarik;

2. Hidangan dengan porsi kecil, hangat, bersih, dan rapih;

3. Pemberian lauk pauk, sayur, dan buah-buahan yang masih segar;

4. Bahan makanan yang mudah dicerna dan berserat tinggi.

Page 13: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

8

B. LATIHAN (OLAHRAGA)

Olahraga adalah bentuk kegiatan fisik yang dapat memberikan pengaruh baikterhadap tingkat kemampuan fisik seseorang bila dilaksanakan secara tepat, terarah,dan teratur dengan penyesuaian antara kondsi fisik dan jenis olahraga yangdilakukan.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat berolahraga adalah :1. Latihan dilaksanakan secara berjenjang;

2. Hindarkan pertandingan untuk prestasiatau olahraga yang bersifat kompetitif;

3. Lansia yang berpenyakit berat dan jenis olahraga yang dilarang dokter.

Olahraga untuk lansia bertujuan untuk:

1. Pengembangan otot, untuk membantu tubuh agar tetap dapat bergerak, stabil,dan bugar;

2. Perbaikan stamina agar secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik/tubuh;

3. Membangun kontak psikologis lebih luas untuk menghindari perasaan terisolir.

Manfaat Olahraga bagi Lansia adalah:

1. Pencegahan penyakit

Berlatih fisik seperti jalan kaki, berlari kecil, berenang, bersepeda minimal 20atau 30 menit dapat membangun daya tahan tubuh (imunitas).

2. Pengobatan penyakit

Olahraga yang teratur dapat memperlancar sirkulasi peredaran darah dalamtubuhdan membantu mengurangi penyakit seperti kelainan sirkulasi darah,kencing manis, kelainan jantung, kelainan pembuluh darah atau penyakit-penyakit sejenis lainnya.

3. Pemulihan dari sakit

Olahraga ringan (rehabilitasifisik) dapat dimanfaatkan untuk memulihkanpenderita dari cacat tubuh akibat sakit melalui fisioterapi.

Kegiatan dan olahraga yang baik dilakukan oleh lansia secara rutin adalah:

1. Melakukan pekerjaan di rumah;

2. Berkebun di lingkungan rumah;

3. Berjalan kaki;

4. Senam;

5. Lari pagi;

6. Berenang;

Page 14: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

9

7. Bersepeda;

8. Senam pernapasan seperti Yoga, Tai Chi.

Jenis kegiatan olahraga yang tidak dianjurkan karena dinilai membahayakan adalah :1. Sit up dengan kaki lurus;

2. Meraih ibu jari kaki;

3. Mengangkat kaki;

4. Melengkungkan pinggang.

C. PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

Kebersihan diri bagi lansia sangat bermanfaat untuk:1. Mengurangi kemungkinan terjadinya gangguan pada kulit;

2. Mencegah infeksi;

3. Menimbulkan suasana segar.

Upaya yang dilakukan dalam merawat kebersihan diri meliputi :

1. Mandi

Sebaiknya menggunakan sabun yang mengandung banyak pelembab.Setelahmandi dapat menggunakan pelembab (hand&body lotion) untuk melembutkandan melembabkan kulit, kemudian berganti pakaian yang bersih.

2. Kebersihan kepala

Rambut dicucisecara teratur paling sedikit 2 kali dalam 1 minggu.Hal ini sangatbermanfaat untuk menghilangkan debu-debu, kotoran,dan kutu rambutyangmelekat di rambut dan kulit kepala.

3. Kebersihan mulut dan gigi

Menyikat gigi sekurang-kurangnya 2 kali dalam sehari, pagi setelah sarapan danmalam sebelum tidur. Bila ada karang gigi atau gigi belubang sebaiknya segeradiobatidan ditambal. Bagi yang sudah tidak punya gigi, pembersihan dilakukandengan cara berkumur-kumur dan menyikat bagian gusi dan lidah secara halusuntuk membersihkan sisa makanan yang melekat. Lansia yang memakai gigi palsuharus rajin membersihkan gigi palsu dan gusi, serta pada waktu tidur gigi palsudilepas dan direndam dalam air bersih.

Page 15: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

10

4. Kebersihan telinga

Pada lansia, fungsi rambut-rambut getar yang bertugas mengeluarkan serumen kebagian telinga luar telah berkurang. Untuk itu penting bagi lansia membersihkantelinganya secara teratur dengan kapas yang bersih. Apabila bagian dalam telingagatal, sebaiknya tidak dikorek dengan benda tajam, gunakan kapas yang bersih.

D. KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Selain kebersihan diri, keadaan, dan suasana lingkungan tempat tinggal lansia perludiupayakan agar bersih dan menyenangkan.Tempat tidur diusahakan bersih danrapih setiap hari, lantai kamar tidur, kamar mandi, WC, dan halaman agar dijagaselalu bersih, kering dan rata. Ruangan diupayakan cukup sirkulasi udara dan terang.Penurunan aktivitas tubuh yang terjadi pada lansia dapat menyebabkan lansiamengalami gangguan pola tidur.Dengan tidur yang cukup akan memberikankesegaran jasmani/badan yang cukup pada lansia, sehingga mampu melakukankegiatan sehari-hari dengan baik. Maka perlu diperhatikan kualitas istirahatlansiamelalui beberapa upaya seperti:a. Mengusahakan tempat dan waktu tidur yang nyaman;

b. Mengatur lingkungan yang tentram dan nyaman, tidak berbau, tidak pengap, dantidak bising;

c. Minum-minuman hangat sebelum tidur;

d. Waktu tidur lebih kurang 5 jam perhari, disesuaikan kondisi lansia.Yang pentingbukan lama tidurnya, tapi lebih penting adalah kualitas tidur

Penurunan fungsi fisik yang terjadi pada lansia dapat meyebabkan meningkatnyarisiko kecelakaan, sehingga perlu peningkatan keamanan dan keselamatan padalansia seperti:

a. Anjuran penggunaan alat bantu jika mengalami kesulitan (berjalan, melihat danmendengar);

b. Lantai diusahakan tidak licin, rata, dan kering;

c. Tempat tidur dan tempat duduk tidak terlalu tinggidan terlalu rendah;

d. Jika bepergian sebaiknya selalu ditemani anggota keluarga yang lain;

e. Tidak berada dalam penerangan yang terlalu redup/silau.

Page 16: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

11

E. PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA

Lansia memerlukan pemeriksaan kesehatan berkala seperti pemeriksaan tekanandarah, jantung, fungsi ginjal, fungsi hati/liver dan gula darah.Bagi lansia yangmengidap penyakit tertentu pemeriksaan dilakukan menurut petunjuk dokter danbagi lansia yang tidak mempunyai penyakit tertentu, pemeriksaan dilakukan setiapbulan.

F. RUJUKAN

Bila mengalami gangguan dan masalah kesehatan hendaknya di atasi sedini mungkinmelalui pola rujukan. Rujukan yang diperlukan oleh lansia meliputi:1. Rujukan medis

Meminta rujukan mengenai masalah dan gangguan penyakit medis (sakitpencernaan, pernapasan, pendengaran) ke rumah sakit

2. Rujukan non medis

Meminta rujukan masalah dan gangguan non medis ke panti sosial, tempatpertemuan keluarga, dan sebagainya.

Page 17: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

12

BAB IV

PENYAKIT LANSIA

A. PENYAKIT LANSIA

Didalam kehidupan sehari-hari para lansia dibagi dalam dua kelompok yaitu:1. Kelompok aktif adalah lansia yang fisiknya masih mampu bergerak tanpa bantuan

orang lain, sehingga masih dapat melaksanakan sendiri kegiatan sehari-hari, namuntetap perlu mendapat bimbingan, pengawasan dan bantuan untuk mencegahterjadinya hal-hal yang tidak diinginkan;

2. Kelompok pasif adalah lansia yang selalu memerlukan banyak pertolongan dari oranglain dalam kegiatan sehari-hari karena sakit atau lumpuh.

Hal yang mempengaruhi timbulnya penyakit dan rasa kebosanan pada Lansia adalah :

1. Masalah pekerjaan;

2. Perlakuan dan sikap keluarga;

3. Keadaan lingkungan;

4. Keadaan status perkawinan (janda/duda);

5. Tanggapan masyarakat;

6. Persepsi internal yang menganggap dirinya sudah tidak berguna bagi dirinya sendiri,keluarga, atau masyarakat.

Karena lansia banyak mengalami kemunduran jasmani maupun rohani maka penyakityang diderita memiliki ciri-ciri khusus diantaranya adalah:

1. Berlangsung lama/menahun;

2. Semakin lama penyakit semakin bertambah parah;

3. Sering kambuh;

4. Tanpa gejala;

5. Menyebabkan cacat dalam waktu lama.

Page 18: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

13

B. MACAM-MACAM PENYAKIT LANSIA

1. Stroke

Disebabkan oleh adanya gangguan fungsi otak karena pecahnya pembuluh darahdiotak atau tidak adanya darah keotak yang disebabkan adanya penyumbatanpembuluh darah di otak.

Secara medis stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu ; stroke perdarahan yangdisebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak, dan stroke tanpa pendarahankarena penyumbatan pembuluh darah di otak. Upaya pencegahan dapat dilakukandengan melakukan gaya hidup sehat danpemeriksaan kesehatan berkala.

2. Penyakit Jantung

Disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah ke jantung dan lemahnya otot ataukatup jantung sehingga lama-kelamaan terjadi pembesaran jantung. Salah satuupaya pencegahannya adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat, yaitumelakukan latihan olahraga yang sesuai secara teratur, makan makanan bergizi,cukup istirahat, dan melakukan pemeriksaan jantung secara berkala.

3. Penyakit Gula/Diabetes Mellitus

Disebabkan oleh berkurangnya kualitas dan/jumlah insulin karena menurunnyafungsi pankreas. Penyakit ini sering berhubungan dengan kegemukan pada lansia.Penderita dianjurkan rajin memeriksakan jantung, fungsi hati dan ginjal, tekanandarah dan merawat kebersihan tangan dan kaki, serta menjaga dari kemungkinanluka karena dapat berakibat panjang seperti amputasi tungkai/kaki yang mengalamikematian jaringan. Dianjurkan patuh dengan diet yang di awasi oleh ahli gizi danberolahraga secara teratur.

4. Penyakit Tulang dan Sendi

Disebabkanberkurangnya kalsium pada tulang sehingga tulang menjadi lebih rapuhdan mudah patah serta nyeri pada tulang.Disamping itu cairan pada sendi mulaiberkurang dan kerap terjadi perkapuran pada sendi yang menyebabkan sendimenjadi kaku dan timbul rasa sakit sehingga tidak kuat menopang badan.

Page 19: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

14

C. PERTOLONGAN PERTAMA PADA GANGGUAN KESEHATAN

a. Gangguan Pernafasan

Bila terjadi gangguan pernafasan yang disebabkan sakit jantung,segera tidurkanpasien dengan kepala ditinggikan, longgarkan pakaian, dan tempatkan di ruanganberudara segar untuk mendapat oksigen. Pasien segera dibawa ke dokter/rumahsakit dan tidak boleh banyak bergerak apalagi berjalan.Bila terjadi gangguan pernafasan yang disebabkan terganggunya saluran pernafasan,segera dudukkan/tidurkan pasien dengan kepala ditinggikan dan berikan udarasegar/kipas sekitar hidungnya.

b. Gangguan Jantung dan Pembuluh Darah

Biasanya gangguan pembuluh darah menyebabkan darah tinggi dan diikuti dengangangguan jantung.Apabila seseorang mendapat serangan penyakit ini, maka segeraistirahatkan, jangan banyak bergerak, tidak boleh berjalan, longgarkan pakaian dansegera bawa ke rumah sakit.

c. Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan yang paling sering adalah mencret dan perut kembung. Untukmenolong lansia dengan keluhan ini, waspadailah agar mereka tidak mengalamidehidrasi denganmemberikan cairan gula garam, berikan minuman hangat danmakanan lembek ditambah susu,dan sering berikan larutan gula dan garamsetelahsuatu serangan diare.

d. Gangguan Persendian dan Tulang

Lansia yang mendapat gangguan persendian dan tulang yang berat, segeraistirahatkan, jangan berdiri/berjalan dan berikan obat penghilang rasa sakit

e. Gangguan Saluran Kemih

Gangguan saluran kemih yang berat biasanya berupa kolik ginjal dengan gejala rasasakit yang luar biasa, keluar keringat dingin, kadang-kadang sampai muntah dansusah kencing. Untuk itu, segera tidurkan dengan posisi yang dirasa enak, berikan airputih yang banyak.Apabila tidak ada perubahan segera bawa ke rumah sakit.

Page 20: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

15

BAB V

PENUTUP

Materi pembinaan kesehatan fisik bagi Lansia ini, merupakan materi yang dapat digunakandua fungsi, yaitu pertama bagi pelaksanaan TOT pelatihan Bina Kelompok Lansia bagifasilitator di lingkungan Diklat BKKBN pusat mapun provinsi. Kedua, materi ini dapatdigunakan sebagai bahan pembinaan ataupun sosialisasi oleh petugas di lingkungan SKPD-KB kepada kader BKL di lapangan.

Dalam penerapannya materi ini lebih bijaksana kalau memperhatikan kearifan lokal, karenabanyak sekali kearifan lokal di daerah yang peduli terhadap kesehatan fisik Lansia, dan baikjuga untuk diikuti secara bijaksana oleh pengelola dan pelaksana BKL dan rentan.Mengingat kondisi wilayah yang berbeda dan beragam dalam kondisi sosial budaya, makakearifan lokal sangat menentukan bagi pembinaan kesehatan fisik Lansia dan rentan. Dalampenerapannya diperlukan ketajaman analisis baik oleh petugas pengelola dan pelaksanamaupun oleh kader BKL nya sendiri.

Demikian juga dalam menyosialisasikan program BKL dan rentan keberhasilannya diukurdari keterlibatan petugas lapangan, dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama,tokoh perempuan dan mitra kerja lain yang peduli terhadap pembinaan Lansia dan rentan.

Page 21: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

16

LAMPIRAN : 1

Pertemuan ke - 2

Pembinaan Kesehatan Fisik Bagi Lansia (Bagian I)

Langkah – langkah Pertemuan Penyuluhan untuk Kader

A. Pembukaan (Wajib)

1.Pemeriksaan Kesehatan;

2.Senam bersama/Olah raga bersama;

3.Curahan hati (Curhat) membahas tentang masalah lansiayang dihadapi padapertemuan yang lalu.

B. Materi Penyuluhan

Proses Perubahan Fisik Pada Lansia

C. Waktu Pertemuan

120 Menit atau sesuai kesepakatan

GARIS BESAR POKOK PENYULUHAN

NO. MATERIPENYULUHAN

KEGIATAN LANSIA PERAN KELUARGA

1. ProsesPerubahanFisik padaLansia

1. Sistem syaraf dan pancaindera Keluarga harus mengetahuidan memaklumi perubahansistem syaraf pada Lansia danmembantu kekurangannya.

2. Pembuluh darah dan jantung :Memakan makanan sesuaimenu untuk menjagapembuluh darah dan jantung.

Keluarga mengingatkanancamannya danmemberikan menu yangsesuai

3. Sistem pernafasan : Lansiatinggal pada ruangan yangbersirkulasi.

Keluarga menyiapkanruangan yang sirkulasiudaranya baik dan melarangkerja berat.

4. Sistem perncernaan:Memakan makanan yanglunak

Memberikan makanan yanglunakdan selalumengingatkan Lansia tentangpencernaanya.

Page 22: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

17

5. Sistem otot sendi dan tulang :Memeriksakan diri ke dokter.

Membawa ke dokter danmengingatkan larangannyaserta menyediakankeperluannya

6. Kesehatan pasca reproduksi :Meminum air putih yangbanyak.

Untuk pria agar diberikanminum banyak, kamar mandidekat dengan tempat tidur,untuk wanita membawa keRumah Sakit untukpemeriksaan Pap’s Smearsecara rutin.

7. Saluran kemih Mengantar memeriksakansecara rutin ke Rumah Sakittentang fungsi ginjal dansaluran kemih

8. Gangguan metabolisme :lansia harus kontrol,membatasi makanan yangmengandung karbohidrat.

Membatasi makanan yangmengandung karbohidrat danmembawa ke Rumah Sakituntuk kontrol.

9. Gangguan lain : lansia dapatmemahami adanya perubahanfisik lainnya.

Menyadarkan bahwakeadaan itu akan dialamisemua orang danmenenangkannya

D. Penutup

1. Demikian Bapak-bapak dan ibu-ibu hasil pertemuan kita pada hari ini, jangan lupapertemuan berikutnya harus hadir lagi;

2. Jangan lupa materi yang diberikan hari ini, harus dipelajari lagi di rumah dandiskusikan bersama anggota keluarga;

3. Mari pertemuan kita akhiri dengan berdoa.

Page 23: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

18

LAMPIRAN : 2

Pertemuan ke - 3

Pembinaan Kesehatan Fisik Bagi Lansia (Bagian II)

Langkah – langkah Pertemuan Penyuluhan untuk Kader

A. Pembukaan (Wajib)

1. Pemeriksaan Kesehatan;

2. Senam bersama/Olah raga bersama;

3. Curahan hati (Curhat) membahas tentang masalah lansia yang dihadapi padapertemuan yang lalu.

B. Materi Penyuluhan

1. Pemeliharaan kesehatan lansia;

2. Penyakit lanjut usia.

C. Waktu Pertemuan

120 Menit atau sesuai kesepakatan

GARIS BESAR POKOK PENYULUHAN

NO. MATERIPENYULUHAN

KEGIATANLANSIA PERAN KELUARGA

1. PemeliharaanKesehatanLansia

1. Pemberian gizi seimbang(makan menu yang sesuai).

Memberikan menu yangsesuai dengan kebutuhanLansia.

2. Latihan/olah raga yangteratur.

Mengingatkan dan mengajakLansia agar olahraga teratur.

3. Pemeliharaan kebersihandiri(mempergunakan fasilitas /peralatan).

Menyediakanfasilitas/peralatan untukmembersihkan diri dan selalumengingatkannya.

4. Kebersihan lingkungan

(mempergunakan tempatbersih dan aman).

Menyiapkan tempat yangbersih dan aman bagi Lansia.

Page 24: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

19

5. Pemeriksaan kesehatanberkala.

mengantar lansia untukkonsultasi dengan doktertentang pemeriksaan apa sajayang perlu dilakukan secararutin.

6. Rujukan. Apabila ada masalah,membawanya ketempatrujukan medis atau nonmedis, sesuai kebutuhan.

2. Penyakit LanjutUsia

1. Stroke :Lansia kontrolkesehatan.

Menjaga kebersihan Lansia,menenangkan jiwanya danmembawa kontrol.

2. Jantung : Lansia minumobat/vitamin dan olahragaringan.

Mengatur menu,mengingatkan makan obat,kontrol, dan olahraga ringan.

3. Gula: Lansia menjagapantangan makanan.

Menyiapkan menu yangsesuai, membawa kontrol danmengingatkan pantangannya.

4. Tulang dan Sendi :Lansiamemakan makanan yangberkalsium.

Melarang mengangkat barangyang berat, memberikanmakanan/suplemen yangmengandung kalsium.

D. Penutup

1. Demikian Bapak-bapak dan ibu-ibu hasil pertemuan kita pada hari ini, jangan lupapertemuan berikutnya harus hadir lagi;

2. Jangan lupa materi yang diberikan hari ini, harus dipelajari lagi di rumah dandiskusikan bersama anggota keluarga;

3. Mari pertemuan kita akhiri dengan berdoa.

Page 25: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

20

LAMPIRAN : 3

Pertemuan ke - 4

Pembinaan Kesehatan Fisik Bagi Lansia (Bagian III)

Langkah – langkah Pertemuan Penyuluhan untuk Kader

A. Pembukaan (Wajib)

1. Pemeriksaan Kesehatan;

2. Senam bersama/Olah raga bersama;

3. Curahan hati (Curhat) membahas tentang masalah lansia yang dihadapi padapertemuan yang lalu.

B. Materi Penyuluhan

1. Pertolongan Pertama Gangguan Kesehatan Lansia;

2. MempraktikkanPertolongan Pertama Gangguan Kesehatan Lansia.

C. Waktu Pertemuan

120 Menit atau sesuai kesepakatan

GARIS BESAR POKOK PENYULUHAN

NO. MATERIPENYULUHAN

KEGIATANLANSIA PERAN KELUARGA

1. Pertolonganpertamagangguanlansia

Lansia mendapat pertolonganpertama dari keluarga tentang:1. Gangguan Pernafasan;

2. Gangguan JantungdanPembuluh Darah;

3. Gangguan Pencernaan;

4. Gangguan Persendian dantulang;

5. Gangguan Saluran Kemih.

Keluarga harus mengetahuidan mengingatkan kepadalansia tanda-tanda gangguanpernafasan, jantung danpembuluh darah, pencernaan,persendian dan tulang sertasaluran kemih yang datangtiba-tiba dan memberikanpertolongan pertama kepadalansia

Page 26: Seri 2 Pembinaan Fisik lgi

21

2. Mempraktikanpertolonganpertamagangguankesehatanlansia

Mempraktikkan mendapatpertolongan pertama pada :

1. Gangguan Pernafasan. 1. Akibat jantung : Tidurkanpasien dengan kepaladitinggikan, longgarkanpakaian dan tempatkandiudara segar.

2. Akibat saluranpernafasan.Dudukkan/tidurkan pasien dengan kepaladitinggikan dan berikanudara segar/kipas sekitarhidungnya.

Gangguan Jantung dan PembuluhDarah.

Segera istirahatkan, janganbanyak bergerak, tidak bolehberjalan, longgarkan pakaiandan segera bawa ke rumahsakit.

Gangguan Pencernaan: (minumtablet, minum teh panas tanpagula).

Berikan tablet gangguanpenceranaan sekaligus duatablet, berikan minuman tehpanas tanpa gula dan makananlembek. Apabila mencretnyaseperti air, banyak dan seringberikan larutan gula dangaram.

Gangguan Persendian dan tulang. Segera istirahatkan, janganberdiri/berjalan dan berikanobat menghilangkan sakit.

Gangguan Saluran Kemih Segera tidurkan dengan posisiyang dirasa enak, berikanminum air putih yang banyak.Apabila tidak ada perubahansegera bawa ke Rumah Sakit.

D. Penutup

1. Demikian Bapak-bapak dan ibu-ibu hasil pertemuan kita pada hari ini, jangan lupapertemuan berikutnya harus hadir lagi;

2. Jangan lupa materi yang diberikan hari ini, harus dipelajari lagi di rumah dandiskusikan bersama anggota keluarga;

3. Mari pertemuan kita akhiri dengan berdoa.