seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh

5
1 | SERI KAJIAN MINHAJUL MUSLIM BAB SATU : AKIDAH PASAL PERTAMA : BERIMAN KEPADA ALLAH PASAL KEDUA : BERIMAN KEPADA RUBUBIYAH ALLAH PASAL KETIGA : BERIMAN KEPADA ULUHIYAH ALLAH PASAL KEEMPAT : BERIMAN KEPADA NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAH PASAL KELIMA : BERIMAN KEPADA PARA MALAIKAT PASAL KEENAM : BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PASAL KETUJUH : BERIMAN KEPADA AL QURAN AL KARIM PASAL KEDELAPAN : BERIMAN KEPADA PARA RASUL PASAL KESEPULUH : BERIMAN KEPADA KERASULAN MUHAMMAD SAW PASAL KESEBELAS : BERIMAN KEPADA HARI AKHIR PASAL KEDUABELAS : AZAB DAN NIKMAT KUBUR PASAL KETIGABELAS : TAUHID IBADAH PASAL KEEMPATBELAS : APA ITU WASILAH PASAL KELIMABELAS : MENGENAL WALI ALLAH DAN WALI SETAN PASAL KEENAMBELAS : BERIMAN AKAN WAJIBNYA BERAMAR MA’RUF DAN NAHI MUNKAR PASA KETUJUHBELAS : BERIMAN AKAN WAJIBNYA MENCINTAI PARA SHAHABAT DAN PASAL PERTAMA : BERIMAN KEPADA ALLAH Pasal yang paling tinggi kedudukannya dan paling mulia nilainya. Sebab seluruh kehidupan muslim berpusar disitu dan terbentuk karenanya Ia menjadi dasar segala prinsip dalam sistem umum kehidupan muslim Makna beriman kepada Allah adalah menyakini wujud Allah, dan bahwa Dialah Pencipta langit dan bumi, Rabb semesta alam. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia (Allah). Dan menyakini bahwa Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, suci dari segala kekurangan. Makna iman kepada Allah yang pertama adalah mengenal betapa pentingnya menyadari eksistensi Allah dalam kehidupan, karena ini menjadi titik awal mentauhidkan Allah karena menyadari akan kebesaran Allah. Seorang mukmin harus meyakini benar bahwa Allah itu mawjud (ada) sekalipun ia tidak dapat melihat dan tidak mendengarnya, karena sesuatu yang ada tidak mesti dapat dilihat dan didengar tapi juga bisa dirasakan pengaruhnya. Dengan apa kita membuktikan akan eksistensi Allah (wujudullah)? 1. Bukti Syara' (Naqliy). a. Bukti syara’ tentang wujud Allah SWT bahwa seluruh kitab langit berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab- kitab tersebut datang dari Rabb yang Maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluk-Nya. Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan kitab-kitab tersebut merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari Robb yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan itu.Allah sendiri memberitakan tentang wujudNya, RububiyahNya, Asma dan SifatNya dalam kitab sucinya; Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi

Upload: ira-rahmawati-madjid

Post on 29-Jul-2015

422 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh

1 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M

BAB SATU : AKIDAH

PASAL PERTAMA : BERIMAN KEPADA ALLAHPASAL KEDUA : BERIMAN KEPADA RUBUBIYAH ALLAHPASAL KETIGA : BERIMAN KEPADA ULUHIYAH ALLAHPASAL KEEMPAT : BERIMAN KEPADA NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAHPASAL KELIMA : BERIMAN KEPADA PARA MALAIKATPASAL KEENAM : BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAHPASAL KETUJUH : BERIMAN KEPADA AL QURAN AL KARIMPASAL KEDELAPAN : BERIMAN KEPADA PARA RASULPASAL KESEPULUH : BERIMAN KEPADA KERASULAN MUHAMMAD SAWPASAL KESEBELAS : BERIMAN KEPADA HARI AKHIRPASAL KEDUABELAS : AZAB DAN NIKMAT KUBURPASAL KETIGABELAS : TAUHID IBADAHPASAL KEEMPATBELAS : APA ITU WASILAHPASAL KELIMABELAS : MENGENAL WALI ALLAH DAN WALI SETANPASAL KEENAMBELAS : BERIMAN AKAN WAJIBNYA BERAMAR MA’RUF DAN NAHI MUNKARPASA KETUJUHBELAS : BERIMAN AKAN WAJIBNYA MENCINTAI PARA SHAHABAT DAN

KEUTAMAAN MEREKA, SERTA PARA SALAFUSHALIH

PASAL PERTAMA : BERIMAN KEPADA ALLAH Pasal yang paling tinggi kedudukannya dan paling mulia nilainya. Sebab seluruh kehidupan muslim berpusar

disitu dan terbentuk karenanya Ia menjadi dasar segala prinsip dalam sistem umum kehidupan muslim Makna beriman kepada Allah adalah menyakini wujud Allah, dan bahwa Dialah Pencipta langit dan bumi, Rabb

semesta alam. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia (Allah). Dan menyakini bahwa Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, suci dari segala kekurangan.

Makna iman kepada Allah yang pertama adalah mengenal betapa pentingnya menyadari eksistensi Allah dalam kehidupan, karena ini menjadi titik awal mentauhidkan Allah karena menyadari akan kebesaran Allah.

Seorang mukmin harus meyakini benar bahwa Allah itu mawjud (ada) sekalipun ia tidak dapat melihat dan tidak mendengarnya, karena sesuatu yang ada tidak mesti dapat dilihat dan didengar tapi juga bisa dirasakan pengaruhnya.

Dengan apa kita membuktikan akan eksistensi Allah (wujudullah)?1. Bukti Syara' (Naqliy).

a. Bukti syara’ tentang wujud Allah SWT bahwa seluruh kitab langit berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut merupakan dalil bahwa kitab-kitab tersebut datang dari Rabb yang Maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan makhluk-Nya. Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan kitab-kitab tersebut merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari Robb yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan itu.Allah sendiri memberitakan tentang wujudNya, RububiyahNya, Asma dan SifatNya dalam kitab sucinya;

1 يطلب��ه النه��ار اللي��ل يغش��ي الع��رش على اس��توى ثم أي��ام، س��تة في واألرض الس��موات خل��ق ال��ذي الله ربكم }إن حثيث��ا[54]األعراف: العالمين{ رب? الله تبارك واألمر، الخلق له أال بأمره مسخرات والنجوم والقمر والشمس

الل��ه أن��ا إني موس��ى }ي��االشجرة: من المباركة البقعة في األيمن الوادي بشاطئ السالم عليه موسى نبيه نادى لما وقولهQ[،30]القصص:العالمين{ رب

Vنا }إننيوقوله: [14ط�ه: ]لذكري{ الصالة وأقم فاعبدني أنا إال إله ال الله أ ه��و ال��رحيم ال��رحمن ه��و والشهادة الغيب عالم هو إال إله ال الذي الله }هووصفاته: أسمائه وذكر نفسه، تعظيم في وقوله

الل��ه ه��و يش��ركون، عم��ا الله سبحان المتكبر، الجبار العزيز المهيمن المؤمن السالم القدوس الملك هو إال إله ال الذي الله في وقول��ه ،[ الحش��ر ]الحكيم{ العزي��ز وهو واألرض السموات في ما له يسبح الحسنى األسماء له المصور البارئ الخالق نحن خطابن��ا في ،وقول��ه[ الفاتح�ة ]ال��دين{ ي�وم مال��ك ال��رحيم ال��رحمن الع��المين، رب لل��ه نفس��ه: }الحم�د على الثن��اء

hفاتقون{ وقوله ربكم آية- المؤمنون-: }وأنا وفي ،[92األنبياء:] فاعبدون ربكم وأنا واحدة أمة أمتكم هذه المسلمين: }إن لفس��دتا الل��ه إال آله��ة فيهم��ا كان لو قوله: }قل األرض في أو السموات في غيره إله أو سواه، رب وجود دعوى أبطال في

[22]األنبياء: يصفون{ عما العرش رب الله فسبحان

Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi

Page 2: Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh

2 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M

Berita dari lebih 124.000 nabi dan rasul yang diutus Allah yang mustahil menyampaikan kedustaan.Kepercayaan dan keyakinan milyaran manusia tentang hal ini. Juga berita yang disampaikan oleh jutaan ulama tentang wujud Allah. 2. Bukti Akal. Adalah proses terjadinya semua makhluk sesuai dengan sunnatullah, bahwa semua makhluk yang

terdahulu maupun yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula tercipta secara kebetulan. Tidak mungkin wujud itu ada dengan sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat menciptakan dirinya sendiri. Sebelum wujudnya tampak, berarti tidak ada. Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan karena setiap yang diciptakan pasti membutuhkan pencipta. Adanya makhluk-makhluk itu di atas undang-undang yang indah, tersusun rapi, dan saling terkait dengan erat antara sebab musababnya dan antara alam semesta satu sama lainnya. Semua itu sama sekali menolak keberadaan seluruh makhluk secara kebetulan, karena setiap sesuatu yang ada secara kebetulan, pada awalnya pasti tidak teratur. Kalau makhluk tidak dapat menciptakan diri sendiri, dan tidak tercipta secara kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk itu ada yang menciptakan, yaitu Allah Rabb semesta alam. Allah SWT menyebutkan dalil aqli dan dalil qath`i dalam surat Ath-Thuur :

pمV ق�وا� أ ل� ل مqنp ق� ي ءr غ� pى Vش pمV ق� أ qقtونV ق� pخuVل ٱل“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu ataukah mereka yang menciptakan ( diri mereka sendiri )?” (QS : Ath-Thuur/52 : 35 ) Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri. Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah SWT. Ketika Jubair bin Muth`im mendengar dari Rasulullah yang tengah membaca surat Ath-Thuur dan sampai ke ayat ayat ini :

pمV ق�وا� أ ل� ل مqنp ق� ي ءr غ� pى Vش pمV ق� أ qقtونV ق� pخuVل Vمp( 35) ٱل ق�وا� أ غ� ل� غ� وغو وغ� غ�� ضV ٱل pرV pأل Vغ��ا غ�ل ٱو Vونt tوقqن Vمp( 36) ي ق� عqندVهtمp أ �ل ا� غ� vكV غ� ب Vر pمV ق� أ ون�����V ق� tرqطp pمtصVي )37) ٱصغ ل

“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ,ataukah mereka yang menciptakan ( diri mereka sendiri )? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu ?. Sebenarnya mereka tidak meyakini ( apa yang mereka katakan ). Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Robbmu atau mereka yang berkuasa?” (QS. Ath-Thuur/52 : 35-37 ),ia yang tatkala itu masih musyrik berkata , “hatiku hampir saja terbang. Itulah permulaan menetapnya keimanan dalam hatiku.”(HR.Al Bukhari)

Dalam hal ini kami ingin memberikan satu contoh. Kalau ada seorang berkata kepada anda tentang istana yang dibangun, yang dikelilingi kebun-kebun, dialiri sungai-sungai, dialasi oleh hamparan karpet, dan dihiasi dengan berbagai hiasan pokok dan penyempurna, lalu orang itu mengatakan kepada anda bahwa istana dengan segala kesempurnaannya ini tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan tanpa pencipta, pasti anda tidak akan mempercayainya, dan menganggap perkataan itu dusta dan dungu. Kini kami bertanya kepada anda, masih mungkinkah alam semesta yang luas ini beserta apa-apa yang ada di dalamnya tercipta dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan?!Adanya firman Allah yang selalu dibaca dan dihayati menjadi bukti akan wujud Allah, karena mustahil pembicaraan tanpa adanya pembicara.

3. Bukti Fitrah. Adalah bahwa iman kepada sang Pencipta merupakan fitrah setiap makhluk, tanpa terlebih dahulu berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari tuntutan fitrah ini, kecuali orang yang di dalam hatinya terdapat sesuatu yang dapat memalingkannya. Fitrah ini merupakan pembawaan manusia sejak lahir, sebab ketika manusia berada di alam rahim, ia mengakui Allah sebagi rabb (Tuhan)nya. Allah SWT berfirman :

pذq VخVذV وVإ QكV أ ب Vن رqننننننننننننننم wىq Vن Vهtمp ظtهtورqهqمp ل"� ءVادVمV ب hت ي vرtذ pمtهVدVه pشV هqمp عVلVىwu وVأ qسtنفV ق# أ ي� غل tمp غ$� vك ب Vرq قلوا� ب و) غ'ا غ� Vا غ� هqدpن Vقلوا� غ$�ن ش ق�و VوpمV غ+ ل, ي غ� وغ ل� يل غ�-ا ٱ hاعVنp ل.� tن غ/� ك وغ�

Vينq غuVفqل

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari

Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi

Page 3: Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh

3 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M

kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (QS. Al-A'raf : 172)

Ayat ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. :

tوpدr مqنp غ"ا غ��ا مVوpل ق0 ل� غل يو ل2 عVلVى ق1 غ ي3 ل4 يل ق5 ، � غو� غ� غ$ا ل7 غ6 ل- غ�8 وو غ: Vوp ق1 ل7 ا ل- غ� و; غ> Vوp ق1 ل7 ا ل- غ�ا و= غ� ق1

"Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi” ( HR. Al Bukhari )

4. Bukti Indera. Ini dapat dibagi menjadi dua : a. Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya do’a orang-orang yang berdo’a serta pertolongan-Nya yang diberikan kepada orang-orang yang mendapat musibah. Hal ini menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah SWT. Allah berfirman :

ح<ا ق-و qذp غ@ وA إ غ8 قل ل"� غ-ا Bي غ>ا غ' Bي غ= Cغ Dي ق7ۥ غ6ٱ ق7 غل وغ> ي غ�= غ> ق7ۥ غ6 غ� ي� غ$� لG مqنV غ@ ي Hغ يل ل� ٱ Iل Jغ يل ٱ“ Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika ia berdo’a, dan kami memperkenankan do’anya, lalu kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.” (QS. Al- Anbiya/21 : 76) Firman Allah lagi : pذq tونV إ Vغqيث ت pسV tمp ت hك ب Vر VابVجV ت pس Vٱف pمt Vك ل (ingatlah), Ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu …” (QS. Al- Anfal/8 : 9)

Dalam hadits, Anas bin Malik ra. berkata : ”Pernah seorang badui datang pada hari jum’at, pada waktu itu Nabi SAW tengah berkhotbah. Lelaki itu berkata : ”Hai Rasulullah harta benda kami sudah habis, seluruh warga sudah kelaparan, oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah SWT untuk mengatasi kesulitan kami “. Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya dan berdo’a. Tiba-tiba awan mendung bertebaran bagaikan gunung-gunung. Rasulullah belum turun dari mimbar, hujan turun membasahi jenggotnya. Pada jum’at yang kedua, orang badui atau orang lain berdiri dan berkata: ”Hai Rasul Allah bangunan kami hancur dan harta bendapun tenggelam, do’akanlah akan kami ini (agar selamat) kepada Allah”. Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya, seraya berdo’a : “Ya Robbku, turunkanlah hujan di sekeliling kami dan jangan Engkau turunkan sebagai bencana bagi kami”. Akhirnya beliau tidak mengisyaratkan pada suatu tempat, kecuali menjadi terang (tanpa hujan).” (HR. Al-Bukhari)

b. Tanda-tanda para nabi yang disebut mukjizat, yang dapat disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang jelas tentang wujud yang mengutus para nabi tersebut, yaitu Allah SWT, karena hal-hal itu berada di luar kemampuan manusia. Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan penolong bagi para rasul. Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya, Musa memukulkannya, lalu terbelahlah laut itu menjadi dua belas jalur yang kering, sementara air di antara jalur-jalur itu menjadi seperti gunung-gunung yang bergulung. Allah berfirman :

Vا pن ي VحpوV و) فVأ غل ىwu ل.� Vوسtلن م vعVصVاكV ٱضpرqب غ$� VحpرV ب pب نفVلVقV ٱل Vٱف VانV ق�ل فVك Kق LM ق ي ل8 ل6 يو غ�3 ل� غKٱل Iل Jغ يل ٱ

“Lalu Kami wahyukan kepada Musa : ”Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar”. (QS. Asy- Syu’ara/26 : 63) Contoh kedua adalah mukjizat nabi Isa As ketika menghidupkan orang orang yang sudah mati; lalu mengeluarkannya dari kubur dengan izin Allah. Firman Allah menceritakan perkataan nabi Isa as. :

ي ل ي< ق$� pمVوpتVى غ@ لن ال Pي ل.ا ل7 ل� غ�� �ل “…..dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah…” (QS. Ali Imran/3 : 49) Firman-Nya lagi : pذq قQ وVإ ل Rي pمVوpتVى ق+ qذpنqي ال qإ ب “…dan (ingatlah)ketika kamu mengeluarkan orang mati dari kuburnya (menjadi hidup)dengan ijin-Ku….”(QS. Al-Maidah/5 : 110) Contoh ketiga adalah mukjizat nabi Muhammad ketika kaum Quraisy meminta tanda atau mukjizat. Beliau mengisyaratkan pada bulan, lalu terbelahlah bulan itu menjadi dua, dan orang-orang dapat menyaksikan. Allah SWT berfirman tentang hal ini : ل# غ� غ Cغ ي' ق, � Sغ غ��ا قh �ل Vشp ق وVان غ� غ� يل � .pنq ي@� وVإ غ Vة1 غ1 Vي قTو� آ ل Jي قلو� ق1 ق�و غ1 ر غ@ Vي Dر| لqمV ت pسtم “ Telah dekat (datangnya) saat (kiamat) dan telah terbelah pula bulan. Dan jika melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus.” (QS. Al-Qomar/54 :1-2)

Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi

Page 4: Seri kajian minhajul muslim bab 1 pasal 1, bab akidah pasal beriman pada alloh

4 | S E R I K A J I A N M I N H A J U L M U S L I M

Tanda-tanda yang diberikan Allah, yang dapat dirasakan oleh indera kita itu adalah bukti pasti wujud-Nya.

LALU MENGAPA MASIH ADA SEBAGIAN MANUSIA YANG INGKAR? KARENA SYAHWAT (FASIQ, SOMBONG, DZALIM, DUSTA, BANYAK DOSA) DAN SYUBHAT (BODOH, RAGU-RAGU, MENYIMPANG, LALAI)

Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi