serumen
DESCRIPTION
serumen telingaTRANSCRIPT
PRESENTASI KASUS
SERUMEN
dr. I Wayan Marthana, M.Kes, Sp.THT
Nama : An. F Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 11 tahun Alamat : Bantul Pekerjaan : Pelajar
Identitas Pasien
Keluhan Utama
Pendengaran berkurang di telinga kanan
Keluhan Tambahan
Telinga kanan terasa penuh dengan kotoran
Anamnesis
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
An.F datang ke poli THT dengan keluhan pendengaran berkurang di telinga kanan. Telinga kanan juga dirasa penuh dengan kotoran. Bising(-), keluar cairan(-), nyeri(-), demam(-), batuk(-), pilek(-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
OS baru pertama kali merasakan keluhan seperti ini.
Riwayat alergi obat, makanan, debu, maupun udara dingin disangkal
KEADAAN UMUM Kesadaran : Compos mentisBP : 110/ 70HR : 92x/menit RR : 20x/ menit T : 36.5˚C
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Simetris, mesochepal, rambut hitam
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), oedem (-/-), reflek
cahaya (+/+) Hidung : Deformitas (-), discharge (-) Telinga : Simetris, deformitas (-/-), nyeri
tekan(-/-), serumen(+/-) Mulut : Lidah kotor (-), faring hiperemis
(-) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, JVP tidak teraba
Jantung :Inspeksi : ictus cordis tidak tampak.Palpasi : ictus cordis teraba tidak kuat angkat.Perkusi : batas jantung normal.Auskultasi: S1 > S2, reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru:Inspeksi : Dada kanan dan kiri simetris, ketinggalan
gerak (-)Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri.Perkusi : Sonor seluruh lapang pandang.Auskultas : Suara Dasar : Vesikuler +/+
Suara Tambahan: Ronchi (-/-),Wheezing (-/-)
Thorax
Inspeksi : datar Auskultasi : peristaltik (+) normal Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium
(-), Hepar tidak teraba, Lien tidak teraba, undulasi (-)
Perkusi : Tymphani (+)
Ekstremitas Akral hangat, motorik normal, oedem (-)
Abdomen
TELINGA KANAN KIRI
Bentuk Daun Telinga Normal Normal
Deformitas (-) (-)
Kelainan Kongenital Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan tragus Tidak nyeri Tidak Nyeri
Penarikan daun telinga Tidak nyeri Tidak Nyeri
Regio mastoid Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Liang telinga serumen (+) padat, keras, warna hitam, sekret (-), hiperemis (-), oedem (-)
serumen (-), sekret (-), hiperemis (-), oedem (-)
Membran timpani MT tidak dapat dinilai karena tertutup serumen
MT intak, hiperemis (-), edema (-), refleks cahaya (+) jam 5
Kanan Kiri
Deformitas (-) (-)
Nyeri tekan• Pangkal hidung• Pipi• Dahi
(-)(-)(-)
(-)(-)(-)
Krepitasi (-) (-)
Vestibulum Lapang, Rambut (+)Mukosa:Hiperemis (-) Sekret (-) Massa (-)
Lapang, Rambut (+)Mukosa:Hiperemis (-) Sekret (-) Massa (-)
Septum deviasi (-) (-)
Dasar hidung Sekret (-) Sekret (-)
Konka inferior Oedem (-)Hiperemis (-)
Oedem (-)Hiperemis (-)
Konka media Oedem (-)Hiperemis (-)
Oedem (-)Hiperemis (-)
Meatus media Sekret (-) Sekret (-)
Hidung
Arkus faring Simetris, massa (-)
Uvula Ukuran dan bentuk normal, letak lurus di tengah
Faring Hiperemis (-), post nasal drip (-) , massa (-), Pseudomembran (-), granul (-) , bercak-bercak putih (-)
Tonsil T0 – T1, hiperemis -/-,kripta normal, detritus -/-
Gigi Lengkap, Caries gigi (+) , tambalan (-) nyeri ketok (-)
KGB regional KGB tidak teraba membesar
Palatum Durum Simetris, massa (-)
Palatum Mole Simetris, massa (-), bercak-bercak keputihan (-)
Tenggorokan
Telinga kanan terdapat serumen (+) keras, warna hitam
Telinga kiri dalam batas normal
KESAN
Serumen Prop Auricular Dextra
DIAGNOSIS KERJA
• fenolgliserol 3x1 tetes
PENATALAKSANAAN
Ad Vitam : Ad bonamAd fungsionam : Ad bonam
PROGNOSIS
Campuran dari material sebasea dan sekresi apokrin dari kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut
Serumen
Kelenjar seruminosa terdapat di dinding superior dan bagian kartilaginosa kanalis akustikus eksternus. Sekresinya bercampur dengan sekret berminyak kelenjar sebasea dari bagian atas folikel rambut membentuk serumen. Serumen membentuk lapisan pada kulit kanalis akustikus eksternus bergabung dengan lapisan keratin yang bermigrasi.
KOMPOSISI DAN PRODUKSI SERUMEN
a. bagian kartilaginosa. b. bagian osseus
60% keratin 12-20% asam lemak ,alkohol, squalene 6-9% kolesterol.
Komposisi
Tipe basah: Serumen putih (White/Flaky Cerumen),
sifatnya mudah larut bila diirigasi. Serumen coklat (light-brown), sifatnya seperti jeli, lengket.
Tipe kering: Serumen gelap/ hitam, sifatnya keras,
biasanya erat menempel pada dinding liang telinga bahkan menutup liang sehingga menimbulkan gangguan pendengaran
Klasifikasi
Tipe lunak lebih sering terdapat pada anak-anak, dan tipe keras lebihsering pada orang dewasa.
Tipe lunak basah dan lengket, sedangkan tipe keras lebih kering dan bersisik.
Korneosit banyak terdapat dalam serumen namun tidak pada serumen tipe keras.
Tipe keras lebih sering menyebabkan sumbatan, dan tipe ini paling sering kita temukan di tempat praktek.
Warna serumen bervariasi dari kuning emas, putih, sampai hitam, dan konsistensinya dapat tipis dan berminyak sampai hitam dan keras.
Serumen kering
Membersihkan Lubrikasi Fungsi sebagai Antibakteri dan Antifungal
Fungsi
Staphylococcus epidermidis Corynobacterium spp Candida albicans Pseudomonas aeruginosa P. Stutzeri S. Aureus
Mikrobiologi Serumen
Ketidakmampuan korneosit di stratum korneum untuk terpisah-pisah
lembara keratin tidak mengalami migrasi secara normal
adanya komponen yang hilangyaitu “keratinocyte attachment-destroying substance”(KADS)
(KADS ini akan membantu sel-sel terpecah dan menjadi bagian yangkecil dan terdeskuamasi)
sel tidak akan terpecah dan akan mencapai bagian superfisial namun dengan bentuk yang utuh
sehingga terjadi akumulasi di kanal bagian dalam
Keratosis Obturans Kolesteatoma
PENYEBAB AKUMULASI SERUMEN
Membersihkan serumen dari lubang telinga tergantung pada konsistensi serumen
Serumen cair dibersihkan dengan mempergunakan kapas yang dililitkan pada aplikator
Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret
Penanganan
Beberapa serumen bisa dilunakkan, ini bisa dikeluarkan dari kanalistelinga dengan cara irigasi. Larutan irigasi dialirkan di canalis telinga yangsejajar dengan lantai, mengambil serumen dan debris dengan larutanirigasi mengunakan air hangat (37oC), larutan sodium bicarbonate ataularutan dan cuka untuk mencegah sekunder infeksi
Irigasi
Solusio Aqueos Solusio Organik
Zat serumenolitik ini biasanya digunakan 2-3 kali selama 3-5 hari sebelum pengangkatan serumen
Zat Serumenolisis
Solutio aqueos tersusun atas air yang dapat dengan baik memperbaiki masalah sumbatan serumen dengan melunakkannya, diantaranya :
10% Sodium bicarbonate B.P.C (sodium bicarbonate dan glycerine)
3% hidrogen peroksida 2% asam asetat Kombinasi 0,5% aluminium asetat dan
0,03% benzetonium chloride.
Solutio aqueos
Solusio organic dengan penyusun minyak hanya berfungsi sebagai lubrikan, dan tidak berefek mengubah intergitas keratin skuamosa, antara lain :
Carbamide peroxide (6,5%) dan glycerine Various organic liquids (propylene glycerol, almond
oil, mineral oil, baby oil, olive oil) Cerumol (arachis oil, turpentine, dan dichlobenzene) Cerumenex (Triethanolamine, polypeptides, dan
oleate-condensate) Docusate, sebagai active ingredient ditentukan pada
laxatives
Kuretase
HIPERSERUMINOSIS SERUMINAL GLAND ADENOMA CERUMINAL GLAND ADENOCARCINOMA CERUMINOMA
KELAINAN MENGENAI SERUMEN