sesi 5_regulasi asuransi syariah
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
1/26
REGULASI ASURANSI SYARIAHINDONESIA
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
2/26
"pada dasarnya, segala sesuatu dalam muamalah bolehdilakukan sampai ada dalil yang mengharamkannya” (As-
Suyuthi, Al-Asybah wan Nadzair, 60).
Dasar fikih
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
3/26
1992
• No speciific rulesfor islamicinsurance &reinsurance.
• Islamic insurance& reinsuranceregulated equallyto conventionalinsurance.
2003
• Islamic Insurance& reinsurance maybe operated in fullfledged or window.
• Requirement forlicensing of islamicinsurance &reinsurancebusiness.
2008
• Insurance &reinsurance mayoperate in fullfledge or window.
• Capitalrequirement forislamic insurance& reinsurance.
2010
• Separation ofasset and liabilityof Tabarru’
fund, shareholders’ fund, andparticipant’s
investment fund.
• Akad in islamicinsurance &reinsurance.
• Distribution ofUnderwritingSurplus.
• Responsibilty toprovide qardh.
• Supervision on theimplementation ofshariah principles.
2011
• Financialsoundness ofislamic insurance& reinsurancebusiness.
• Guideleine onsolvencycalculation.
• Format of financialreport.
• Format of shariahsupervisory report.
Next
• Islamic insurance& reinsurancebusiness should beoperated in fullfledge.
• Spin-off of shariaunit.
• Transition period:3 year after thelaw enacted.
Sumber : Biro Perasuransian
Peraturan Biro Perasuransian
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
4/26
STRUKTUR REGUL SI
Usaha Perasuransian
UU No. 2/1992
Usaha Perasuransian
UU No. 2/1992
Usaha Asuransi & Reasuransi
dengan PrinsipSyariah
PP 39/2008
Usaha Asuransi & Reasuransi
dengan PrinsipSyariah
PP 39/2008
Izin Usaha Asuransidengan Prinsip Syariah
KMKNo.426/KMK.06/2003
Izin Usaha Asuransidengan Prinsip Syariah
KMKNo.426/KMK.06/2003
Penerapan PrinsipDasar UsahaAsuransi & Reasuransidengan
PrinsipSyariahPMK No.18/PMK.010/2010
Penerapan PrinsipDasar UsahaAsuransi & Reasuransidengan
PrinsipSyariahPMK No.18/PMK.010/2010
Laporan HasilPengawasan DPS
PER-08/2011
Laporan HasilPengawasan DPS
PER-08/2011
Revisi PMKNo.18/PMK.010/2010
Revisi PMKNo.18/PMK.010/2010
Kesehatan KeuanganUsahaAsuransi & Usaha Reasuransi
dengan PrinsipSyariahPMK No. 11/PMK.010/2011
Kesehatan KeuanganUsahaAsuransi & Usaha Reasuransi
dengan PrinsipSyariahPMK No. 11/PMK.010/2011
Perhitungan KesehatanKeuangan
PER-07/2011
Perhitungan KesehatanKeuangan
PER-07/2011
Format Laporan
PER-06/2011
Format Laporan
PER-06/2011
Revisi PMKNo.11/PMK.010/2011
Revisi PMKNo.11/PMK.010/2011
Tata Kelola PerusahaanAsuransi yang
MenyelenggarakanUsaha dengan Prinsip
Syariah
R PMK
Tata Kelola PerusahaanAsuransi yang
MenyelenggarakanUsaha dengan Prinsip
Syariah
R PMK
Produk Asuransi Syaiah dan
Distribusinya
RPMK
Produk Asuransi Syaiah dan
Distribusinya
RPMK
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
5/26
KMK 424/2003KMK ini mengatur tentang Kesehatan keuangan Perusahaan Asuransi danPerusahaan Reasuransi diatur dalam Ketentuan mengenai Kekayaan
(Investasidan bukan investasi) pasal 16, 17, 18 dan 19 KMK No.
424/KMK.06/2003
KMK 426/2003KMK ini mengatur tentang Perizinan Usaha Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan Reasuransi diatur dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal
5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 11
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
6/26
PP no 39/2008
Perubahan kedua atas PP no 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perasuransian
Antara lain memuat
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
7/26
PP no 39/2008
Pasal 6 Ayat 2
(2) Modal disetor minimum bagi pendirian Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
Reasuransi yang menyelenggarakan seluruh kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah adalah sebagai berikut:
a. Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), bagi Perusahaan Asuransi;
b. Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), bagi Perusahaan Reasuransi.
Pasal 6D
Modal kerja minimum Unit Syariah dari Perusahaan Asuransi dan Perusahaan
Reasuransi adalah sebagai berikut:
sebesar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) bagi UnitSyariah dari Perusahaan Asuransi;
sebesar Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) bagi Unit Syariah
dari Perusahaan Reasuransi.
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
8/26
PMK 18/2010 Mengatur tentang Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Reasuransi Dengan
Prinsip Syariah.
Mengadopsi dari fatwa – fatwa DSN tentang asuransi syariah
Antara lain berisi ketentuan akad (tabarru’ dan tijarah), surplus
underwriting, Qardh
PER BL 08/2011 Mengatur tentang Pengawasan Dewan Pengawas Syariah
Aspek yang diawasi meliputi keuangan, produk dan pemasaran Dilaporkan ke Biro Perasuransian setiap tahun (31 Maret)
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
9/26
PMK 11/2011 Mengatur tentang Kesehatan Keuangan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi
Dengan Prinsip Syariah
Memisahkan laporan keuangan menjadi Dana Tabarru’ dan Dana Pengelola
(untuk asuransi kerugian) dan Dana Tabarru’, Dana Pengelola dan Dana
Investasi Peserta (Bagi Asuransi Jiwa)
Perubahan ketentuan tentang RBC
Dana Jaminan terpisah untuk asuransi/unit syariah
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
10/26
PER BL 06/2011
Mengatur tentang bentuk dan susunan laporan keuangan asuransi syariah
Pemisahan laporan Dana Tabarru’, Dana Pengelola dan Dana Investasi Peserta
PER BL 07/2011 Mengatur tentang pedoman jumlah dana yang diperlukan untuk
mengantisipasi risiko kerugian pengelolaan Dana Tabarru’ dan perhitungan jumlah dana yang harus disediakan perusahaan untuk mengantisipasi risiko
kerugian yang mungkin timbul dalam penyelenggaraan usaha asuransi dan
reasuransi dengan prinsip syariah
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
11/26
Peran Pemerintah Dalam Mewujudkan
Penyelenggaraan Usaha Perasuransian Yang Sehat
• Melalui Pengaturan
(UU, PP, KMK/PMK, Kep KetuaBapepam LK, SE )
• Melalui Pengawasan (pelaksanaan
Analisis Laporan dan PemeriksaanLangsung)
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
12/26
Peraturan yang di dalamnya terdapat pasal-pasal
yang terkait dengan usaha asuransi dengan prinsip syariah
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 422/KMK.06/2003tanggal 30 September 2003 tentang Penyelenggaraan UsahaPerusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi;
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 424/KMK.06/2003tanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan KeuanganPerusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi;
• Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 426/KMK.06/2003tanggal 30 September 2003 tentang Perizinan Usaha PerusahaanAsuransi dan Perusahaan Reasuransi.
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
13/26
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
14/26
Perizinan Usaha Asuransi SyariahPasal 3, 4, 32 dan 33 KMK No. 426/KMK.06/2003
Usaha asuransi atau usaha reasuransi denganprinsip syariah dapat dilakukan dengan cara:
Pendirian baru perusahaan asuransi atauperusahaan reasuransi dengan prinsip syariah;
Konversi dari perusahaan asuransi atau perusahaanreasuransi konvensional menjadi perusahaan asuransiatau perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah;
Pendirian kantor cabang baru dengan prinsipsyariah oleh perusahaan asuransi atau perusahaanreasuransi konvensional;
Konversi dari kantor cabang perusahaan asuransi atauperusahaan reasuransi konvensional menjadi kantorcabang perusahaan asuransi atau perusahaan
reasuransi dengan prinsip syariah.
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
15/26
Perizinan Usaha Asuransi Syariah (cont’d)
• Persyaratan permohonan izin usaha asuransisyariah dan izin pembukaan kantor cabangdengan prinsip syariah dari perusahaan asuransikonvensional,
persyaratan umum (termasuk tenaga ahliasuransi syariah dan modal kerja kantor cabangdengan prinsip syariah);
memiliki Dewan Pengawas Syariah perusahaan;
pengesahan DPS perusahaan atas sumber modalkerja, sistem akuntansi, produk asuransi yangakan dipasarkan dll.
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
16/26
Pelaporan Produk Baru
(Pasal 2 dan 3 KMNo.422/KMK.06/2003)
• Dilaporkan sebelum dipasarkan;
• Kriteria produk baru :
- belum pernah dipasarkan, atau
- perubahan atas produk yang telah dipasarkan(perubahan nama produk, risiko yang
ditutup, ketentuan polis, rumusan premi/kontribusidan cadangan premi)
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
17/26
Pelaporan Produk Baru (cont’d)
• Ketentuan Umum, seperti halnyapelaporan produk baru perusahaanasuransi atau reasuransi konvensional:
- Specimen polis,
- Pernyataan tenaga ahli/aktuaris,
- Proyeksi underwriting untuk 3 tahun mendatang,
- Dukungan reasuransi,
- Uraian cara pemasaran dan contoh brosur,
- Perjanjian kerjasama dalam hal dipasarkan bersama
pihak lain.
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
18/26
Pelaporan Produk Baru(cont’d)
• Ketentuan Tambahan, berupa pengesahandari Dewan Pengawas Syariah atas produkbaru yang akan dipasarkan:- akad yang digunakan,
- perhitungan kontribusi, ujroh nisbah bagi hasil dsb.,
- ketentuan dalam polis,
- dukungan reasuransi,
- uraian cara pemasaran dan contoh brosur,
- dsb.
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
19/26
Kekayaan (Investasi dan bukan investasi) Pasal16, 17, 18 dan 19 KMK No. 424/KMK.06/2003
• Pemisahan kekayaan dan kewajiban usaha asuransidengan prinsip syariah dari kekayaan dan kewajibanusaha asuransi konvensional;
• Jenis-jenis Investasi yang Diperkenankan untukusaha asuransi dengan prinsip syariah,termasukpenilaian dan pembatasan penempatannya;
• Jenis-jenis Kekayaan Bukan Investasi yangDiperkenankan untuk usaha asuransi dengan prinsipsyariah, termasuk penilaian dan pembatasanpenempatannya.
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
20/26
2001
Fatwa
21/2001Fatwa
39/2002
Fatwa
51/2006
Fatwa
52/2006
Fatwa
53/2006
Fatwa
81/2011
2002 2006 20011
Fatwa – Fatwa DSN
tentang Asuransi Syariah
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
21/26
Fatwa No 21/ 2001Mengatur tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah
Ketentuan Umum (definisi asuransi syariah, akad tabarru’, akad
tijarah, premi dan klaim)
Akad dalam asuransi syariah yaitu tabarru’ (hibah) dan tijarah
(mudharabah)
Kedudukan para pihak dalam asuransi
Ketentuan akad tabarru’ dan tijarah
Jenis asuransi
Premi
Klaim
Investasi
Reasuransi
Pengelolaan
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
22/26
Fatwa No 39/ 2002
Mengatur tentang Asuransi Haji
Antara lain konsep dasar asuransi haji bersifat ta’awuni (tolong menolong)
antar sesama jama’ah haji, kewajiban membayar premi sebagai dana
tabarru’ , dan penyelesaian perselisihan diantara pihak terkait melalui Badan
Arbitrase Syari’ah (Basyarnas)
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
23/26
Fatwa No 51/ 2006
Mengatur tentang Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah
antara lain memuat
Ketentuan umum
Ketentuan hukum
Ketentuan akad
Hasil investasi
Kedudukan para pihak
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
24/26
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
25/26
Fatwa No 53/ 2006
Mengatur tentang Akad Akad Tabarru’ pada Asuransi dan Reasuransi
Syari’ah antara lain memuat
Ketentuan hukum
Ketentuan akad
Kedudukan para pihak
Pengelolaan
Surplus Underwriting
Defisit Underwriting
-
8/18/2019 Sesi 5_Regulasi Asuransi Syariah
26/26
Fatwa No 81/ 2011
Mengatur tentang Pengembalian Dana Tabarru’ bagi Peserta asuransi
yang berhenti sebelum masa perjanjian berakhir lain memuat
Ketentuan umum
Ketentuan hukum