siaga melayani masyarakat saat mudik lebaran...
TRANSCRIPT
Siaga Melayani Masyarakat Saat Mudik Lebaran 2018
Karya Cipta infrastruKtur permuKiman
Edisi 06 tahun XVi
Juni 2018
KEMENTERIANPEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
Siaga Melayani Masyarakat Saat Mudik Lebaran 2018
02|Edisi 06Tahun XVI
daftar isi Edisi 06/tahun XVi
Juni 2018
20
04
27
18
04 berita utamasiaga Melayani Masyarakatsaat Mudik Lebaran 2018
08 info baru14 PdAM di indonesia BerkomitmenTerapkan Manajemen Aset
09 Penanganan kawasan pariwisata di Nagari Mandeh Tingkatkan Konektivitas Warga
10 direktorat KiP identifikasi Pembangunan infrastruktur Permukiman di sumatera Utara
11 direktur KiP Pantau Langsunginfrastruktur Bidang Cipta Karya di Babel
12 Cipta Karya Atasi stunting di NTB
13 Kebermanfaatan dari Program Bidang Cipta Karya di Jawa Barat Terus dipantau
14 Papua Barat Tangani Limbah sampah Plastik dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup
15 Pembangunan TPs 3R desa Maburai Akan segera Terealisasi
16 Pemerintah Provinsi NTT Tanda tangani MOU dan Pengukuhan Asosiasi KP sPAM
17 Walikota Palembang sambut Baik Kinerja Cipta Karya dalam Memerangi Kawasan Kumuh
18 Menko Kemaritiman KunjungiTPA Regional sarbagita suwung
19 PAMsiMAs iii sediakan Air Bersih di Kampung Pulau
20 inovasiBelajar Melayani Masyarakatdari PdAM Buleleng
22 inovasi Teknologi pada UnitPengolahan Air Lindidi TPA sampah Regional Banjarbakula
30 sebaiknya anda tahuTitik Rest Area selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2018
32 lensa CkHalal Bihalal PUPR 2018
34 seputar kitasinergi Pemerintah dan Pemda Realisasikan sPAM KPBU Kota Bandar Lampung
Universitas Andalas Gelar KKN Tematik infrastruktur Permukiman di Empat Kota
Cipta Karya dukung PPRG untuk Penyelenggaraan infrastruktur Permukiman yang inklusif
1208
Tahun XVIEdisi 06 |03
editorial
Cover : Pemanfaatan Toilet Mobile di Jalur Mudik
Mudik Lebaran 2018 Lancar Didukung Sarana dan Prasarana Memadai
Dari tahun ke tahun, mudik Lebaran sudah menjadi tradisi warga Indonesia. Demi menjaga keamanan dan kenyamanan pemudik, pemerintah siap siaga dalam membenahi kesiapan infrastruktur utama beserta sarana dan prasarana pen du
kungnya. Selain perencanaan yang matang dan bekerja jauh hari sebelum musim mudik Lebaran tiba, kelancaran arus mudik juga ditentukan oleh faktor lain seperti regulasi, rekayasa lalu lintas, dan perilaku pemudik sendiri.
Secara umum, kondisi jalan nasional sudah 90% siap digunakan yang meliputi pulau Jawa, Sumatera, dan beberapa provinsi lainnya. Di pulau Jawa sendiri terdapat 3 rute jalur mudik jalan nasional yang bisa menjadi pilihan pemudik selain jalan tol. Pertama adalah Pantura, Lintas Tengah, dan Lintas Selatan, dimana Lintas Selatan ini termasuk scenic road atau jalur indah. Pasalnya jalur ini melewati area yang masih relatif alami dan memiliki banyak lokasi wisata bahari. Sedangkan di pulau Sumatera, jalur Lintas Timur telah disiapkan bagi pemudik mulai dari Bakahuni hingga Aceh.
Khusus di tahun 2018 ini dengan seiring semakin bertambah panjangnya jalan tol fungsional, pemerintah menghimbau kepada pemudik untuk lebih berhatihati dalam berkendara. Selain membatasi kecepatan berkendara, pemudik dihimbau untuk ber istirahat cukup dan memeriksa kondisi kendaraan dengan baik. Sarana dan prasarana untuk beristirahat juga telah disediakan oleh pemerintah berupa Tempat Istirahat (TI), Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP), serta Tempat Istirahat Sementara (TIS) yang dilengkapi dengan fasilitas toilet mobile.
Kelancaran mudik Lebaran 2018 juga didukung dengan waktu libur yang termasuk panjang yaitu 11 sampai 19 Juni. Dengan panjangnya durasi waktu mudik dan balik, secara otomatis membagi pergerakan pemudik sehingga tidak menumpuk pada satu tanggal saja. Pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua juga lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya karena banyaknya program mudik gratis, sehingga tingkat kemacetan juga berkurang di tahun ini. (Redaksi)
pelindungsri Hartoyo
penanggung Jawabrina agustin indriani
dewan redaKsidwityo a. soeranto, iwan suprijanto, rina farida,
dodi Krispratmadi, muhammad sundoro
pemimpin redaKsiaswan nizar
penyunting redaKsiCahyani Kusrianingsih , indah raftiarty er,
astaf aji pranaya
bagian produKsiari iswanti, bramanti nawang sari, dewi savitri
bagian administrasi & distribusifajar drestha birawa, Harniati ulfah
Kontributorsri murni edi K, taufan madiasworo,
tanozisochi lase, diana Kusumastuti, dian irawati, marsaulina pasaribu, didiet a. akhdiat,
boby ali azhari, prasetyo, ade syaiful rachman, meike Kencanawulan, Komang raka maharthana,
sandhi eko bramono, andika budi prasetya, bhima dhananjaya, airyn saputri Harahap, meinar manurung
alamat redaKsiJl. pattimura no. 20, Kebayoran baru 12110
telp/fax. 021-7245754
Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id
http://ciptakarya.pu.go.id
@ditjenck
@ditjenciptakarya
ditjen Cipta Karya
ditjen Cipta Karya
04|Edisi 06Tahun XVI
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimis infrastruktur dasar dan jalan dalam melayani arus mudik tahun 2018 lebih baik dari pada tahun 2017.
berita utama
Siaga Melayani Masyarakat Saat Mudik Lebaran 2018
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, se cara umum kesiapan jalur mudik ta
hun 2018 di seluruh Indonesia lebih baik di bandingkan tahun se be lumnya. Idul Fitri identik dengan tradisi mu dik, khususnya di Indonesia. Salah satu problematika yang dihadapi para pe
mudik saat melakukan mudik adalah ke macetan dan kurangnya fasilitas toilet umum di rest area yang mereka kunjungi. “Kami memberikan dukungan fasilitas sanitasi, seperti toilet umum di rest area jalan tol. Dalam masa libur Lebaran, tidak jarang antrean panjang terlihat mengular di depan pintu masuk toilet
umum, sehingga menjadi salah satu problematika yang dihadapi masyarakat ketika melakukan perjalanan mudik Le baran,” kata Basuki beberapa waktu lalu. Untuk mengatasi hal tersebut pe merintah melalui Kementerian PUPR me lakukan berbagai macam pem ba ngunan infrastruktur berupa pem ba ngunan jalan
Tahun XVIEdisi 06 |05
tol terutama di wilayah Pulau Jawa yang sering terjadi kemacetan saat arus mudik dan balik. Selain jalan tol, untuk mengatasi ku rangnya fasilitas toilet umum, pemerintah dengan Kementerian PUPR me lalui Satuan Kerja Tanggap Darurat Per mukiman Pusat melakukan mobilisasi toi let kabin di beberapa titik rest area se bagai alternatif toilet umum sekaligus membantu para pemudik agar perjalanan mudik mereka lebih nyaman. Bantuan toilet kabin di beberapa titik rest area telah dilakukan sejak tahun 2016 dan terus berlanjut hingga sekarang. Jumlah rest area dan fasilitas toilet kabin setiap tahunnya semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh pengembangan jalan tol yang terus dilakukan oleh pemerintah dan jumlah pemudik yang meningkat. Pada tahun 2018 ini, jumlah titik rest area sebagai penempatan toilet kabin sejumlah 19 titik untuk arus mudik dan 19 titik untuk arus balik yang tersebar di wilayah Jawa dan Sumatera. Ruas jalan tol yang menjadi penempatan toilet kabin antara lain ruas tol JakartaCikampek, CikampekPalimanan, PalimananKanci, Ja kartaMerak, Purbaleunyi, PejaganPema lang, PemalangBatang, SemarangSolo, Posko Pematang Rebah (Riau), Posko Ta luk Kuantan (Riau), Posko Pal X Jambi, dan Posko Kota Palembang.
untuk arus balik sejumlah 19 unit toilet kabin dan 8 unit bus toilet. Sebanyak 70 personil juga disiagakan dan disebar di titiktitik rest area yang telah ditentukan. Jumlah tersebut bertambah dari tahun 2017 dimana hanya tersedia 13 Mobile Toilet Unit (MTU). Untuk memberikan ke nyamanan pemudik pada ruas tol fungsional disediakan 27 tempat istirahat se mentara setiap 1020 km dilengkapi fa silitas parkir kendaraan berkapasitas 250 mobil, mushola, dan tempat makan. Masa arus mudik berlangsung pada tanggal 7 Juni hingga 16 Juni 2018, sementara puncak arus mudik terjadi pada H3 (12 Juni) dengan pengguna toi let ka bin mencapai 12.508 orang di se luruh rest area. Rest area dengan jumlah pengunjung yang padat antara lain KM 166 CikampekPalimanan, KM 275 PejaganPemalang, dan KM 344 PejaganPemalang. Setelah arus mudik, perpindahan kendaraan dilakukan pada tanggal 16 Juni 2018. Perpindahan juga dikawal langsung oleh Kasatker Tanggap Darurat Per mukiman Pusat untuk memastikan ti tiktitik rest area yang terpilih layak da lam segi ketersediaan air bersih, septic tank, serta lokasi yang memadai untuk pe nempatan toilet kabin dan bus toilet. Masa arus balik berlangsung pada tanggal 17 Juni hingga 25 Juni 2018.
Titiktitik rest area yang ditentukan telah disurvei oleh tim Satker Tanggap Darurat Permukiman Pusat bekerja sama dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk menentukan kelayakan dari rest area tersebut sebelum disahkan oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Pada kegiatan ini, Satker Tanggap Darurat Permukiman Pusat menyiagakan sebanyak 17 unit toilet kabin dan 9 unit bus toilet untuk arus mudik. Sedangkan
06|Edisi 06Tahun XVI
Puncak arus balik terjadi pada H+4 (19 Juni 2018) dengan pengguna toilet kabin mencapai 17.716 orang di seluruh rest area. Rest area yang selalu mendapat banyak pengguna toilet kabin antara lain KM 282 PejaganPemalang, KM 335 PemalangBatang, dan KM 164 CikampekPalimanan. Selama kegiatan di titiktitik rest area beberapa kendala juga dihadapi di lapangan seperti kurangnya air bersih di KM 321 PemalangBatang yang diatasi dengan meminta bantuan kepada PDAM Tirta Mulia untuk memasok air bersih ke lokasi tersebut. Selain itu terjadi kendala teknis dan septic tank yang penuh di KM 344 PejaganPemalang, namun kendala teknis dapat diatasi oleh personil dan untuk kendala septic tank yang penuh teratasi dengan mobilisasi mobil pe nyedot tinja ke lokasi tersebut. Pada kegiatan di rest area seluruh personil yang berjaga di tiap rest area
selalu menjaga kondisi toilet kabin dan bus toilet dalam keadaan bersih. Ketersediaan air bersih juga selalu dijaga
agar pengunjung yang datang dapat terus menggunakan fasilitas dengan nyaman. Selain menjaga kebersihan dan air
Tahun XVIEdisi 06 |07
bersih yang selalu lancar, para personil juga tidak segan untuk membantu pengunjung orang tua dan orang dengan disabilitas yang kesulitan untuk menggunakan toilet kabin. Personil juga menyediakan tempat sholat darurat bagi para pengunjung. Dalam kegiatan rest area ini banyak pengunjung yang merasa terbantu dengan adanya toilet kabin Kementerian PUPR karena dapat mengatasi antrean panjang pengunjung pada fasilitas toilet umum di rest area tersebut. Banyak pengunjung yang juga merasa nyaman dengan fasilitas yang diberikan karena kon disi fasilitas yang selalu terjaga keber sihannya dan berharap tahuntahun be rikutnya dapat ditingkatkan lagi. Selama 19 hari fasilitas toilet kabin milik Satker Tanggap Darurat Permu kiman Pusat beroperasi semuanya ber jalan lancar dan seluruh personil ber tugas dengan baik. Diharapkan ke de
pan nya agar dapat terus meningkatkan ki nerja dalam melayani masyarakat. Kebersihan dan kenyamanan seluruh rest area dan tempat istirahat sementara pada sepanjang ruas tol operasional
dan fungsional selama masa mudik Lebaran 2018 pada dasarnya adalah tanggung jawab bersama. (Teks: Tarso-PPK Regional III Bekasi Satker Tanggap Darurat Permukiman Pusat/Redaksi)
08|Edisi 06Tahun XVI
“Kami PDAM berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan manajemen aset secara berkelanjutan untuk mewujudkan pelayanan air minum prima kepada masyarakat,” kata Direktur Utama PDAM Surabaya Mujiaman mewakili 13 PDAM lain yang hadir dalam acara Seremoni Penandatanganan Surat Pernyataan Kesediaan Penerapan Pengelolaan Manajemen Aset, Selasa (05/06/2018) di Jakarta.
14 PDAM di Indonesia Berkomitmen Terapkan Manajemen Aset
Usai menyerahkan surat pernyataan yang sudah ditandatangani, jajaran direksi juga menerima aplikasi
ma najemen aset dari Ketua Badan Pening katan Penyelenggaraan Sistem Pe nyediaan Air Minum (BPPSPAM) Bambang Sudiatmo.
Selain Direktur Utama PDAM Su rabaya, jajaran direksi PDAM yang hadir dalam acara tersebut adalah PDAM Kabupaten Bangkalan, PDAM Kota Depok, PDAM Kabupaten Sidoarjo, PDAM Kota Padang, PDAM Kota Palembang, PDAM Kota Makassar, PDAM Kabupaten Gresik, PDAM Kabupaten Indramayu, PDAM Kabupaten Malang, PDAM Kota Surakarta, PDAM Kota Payakumbuh, PDAM Kota Semarang, dan PDAM Kota Bandung. Hadir juga dalam acara ini Direktur PDAM Kota Malang Anita, advisory BPPSPAM Budi Sutjahjo, dan Effendi Mansur, serta
Kepala Bagian Pelayanan Informasi dan Kerjasama BPPSPAM.
Pernyataan kesediaan penerapan pengelolaan manajemen aset meru pakan salah satu tahapan kegiatan yang dilak sanakan oleh BPPSPAM dalam mela kukan pendampingan fasilitasi pe ne rapan aplikasi manajemen aset di PDAM pada tahun 2018.
Aplikasi mana jemen aset merupa kan sebuah ap li kasi yang dapat memudahkan PDAM da lam me laksanakan dan me ne rap kan ma na jemen aset yang telah dikem bang kan oleh BPPSPAM sejak tahun 2015.
Bambang Sudiatmo menyampaikan, bahwa saat ini Pemerintah Indonesia sedang fokus untuk membangun infrastruktur di semua bidang, termasuk infrastruktur air minum. Infrastruktur ini nantinya akan menjadi aset bangsa se
hingga harus dikelola serta dirawat secara efisien agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang.
Mengingat pengelolaan dan perawa tan aset, khususnya aset in frastruktur air minum, membutuhkan keterlibatan semua sumber daya manusia dan daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PDAM, maka dibutuhkan komitmen yang tinggi dari para direksi sebagai pengambil keputusan di PDAM. BPPSPAM berharap dengan adanya aca ra ini dapat menjadi langkah awal ba gi PDAM dan BPPSPAM untuk sa ling bersinergi dalam mewujudkan penge lola an manajemen aset agar dapat me ningkatkan kinerja PDAM menjadi le bih produktif, efektif, dan efisien yang se cara tidak langsung dapat memberikan pelayanan yang lebih prima kepada masyarakat. (Teks: el/Irn/ari)
info baru
Tahun XVIEdisi 06 |09
Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2017 telah melakukan pembangunan jalan lingkungan di Kawasan Nagari Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.
Pembangunan jalan lingkungan yang menghabiskan anggaran Rp. 2,1 miliar ini meliputi infrastruktur
ja lan dalam Kawasan Nagari Mandeh dan jalan menuju bibir pantai yang akan di gunakan masyarakat terutama anak se kolah yang menggunakan transportasi laut menuju sekolah. Pada tahun ini akan dilanjutkan pembangunan jalan ling kungan dan dermaga (tambatan pe rahu) dengan anggaran Rp. 4,3 miliar.
Menurut warga setempat Asrul, mengung kapkan, bahwasanya sebelum di ba ngun jalan menuju bibir pantai terse but, anak sekolah sangat kesulitan un tuk menuju perahu yang akan membawa mereka ke sekolah karena untuk menuju bibir pantai harus melalui rawa terlebih dahulu. “Sebelum dibangun jalan menuju bibir pantai ini, anakanak kami sangat kesulitan menuju perahu
yang menjadi prioritas untuk pem bangunan infrastruktur dasar, seperti penyediaan air minum, persampahan dan air limbah dalam rangka menunjang aktivitas pariwisata di kawasan tersebut.(Teks: randal sumbar/ari)
info baru
Penanganan kawasan pariwisata di Nagari Mandeh Tingkatkan Konektivitas Warga
yang membawa mereka ke sekolah karena harus melewati rawa,” tutur Asrul, be berapa waktu lalu.
Kawasan Nagari Mandeh yang merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Na sional (KSPN) ini merupakan ka wasan
10|Edisi 06Tahun XVI
info baru
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan identifikasi dan pe ngumpulan informasi kinerja
ke terpaduan program kegiatan dan pemba ngunan infrastruktur permukiman TA 20152017 dengan multi pelaku, multi sumber daya, dan multi sumber dana.
Maksud kunjungan ini yaitu untuk me nerapkan SE Dirjen Cipta Karya Nomor 82 Tahun 2016 tentang Evaluasi Manfaat Infrastruktur Permukiman. Selain itu, juga untuk melihat keberlanjutan infrastruktur yang sudah dibangun sekaligus melihat peran dari Pemda dalam mengelola infrastruktur yang telah dibangun dan diserahterimakan.
Pejabat Pembuat Komitmen Unit Ker ja Perencanaan dan Pengendalian Pro gram Infrastruktur Permukiman Provin si Sumatera Utara Heru Permadi, saat men dampingi kunjungan lapangan Tim Subdit Pemantauan dan Evaluasi Di rektorat KIP tersebut mengatakan sa ngat senang dengan kunjungan ini, de ngan kun jungan ini kita dapat menge tahui bagaimana manfaat hasil pem bangunan bidang Cipta Karya oleh ma syarakat
setempat. “Dan dari hasil sur vei langsung ke masyarakat ini diha rapkan dapat memacu Satker sek tor khu susnya di Sumatera Utara untuk da pat bekerja lebih baik lagi dalam mem bangun in frastruktur bagi masya rakat, sehingga Ge rakan 1000100 da pat terwujud,” tu tup Heru. Dalam
Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan kunjungan lapangan dalam rangka kegiatan Konsolidasi Evaluasi Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya di Provinsi Sumatera Utara, Selasa (26/06/2018).
Direktorat KIP Identifikasi Pembangunan Infrastruktur Permukiman di Sumatera Utara
kunjungan ini, tim Subdit Eva luasi dan Pemantauan Direktorat KIP di dampingi oleh masingmasing per wakilan dari Satker PBL, Satker PKP, Sat ker PSPAM, Satker PPLP serta PPK Pe rencanaan dan Pengendalian PIP Pro vinsi Sumatera Utara.(Teks: dhe_RandalSumut)
Tahun XVIEdisi 06 |11
info baru
Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Dwityo A.Soeranto melakukan pemantauan langsung ke lapangan terhadap infrastruktur bidang Cipta Karya di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (26/06/2018).
Direktur KIP Pantau Langsung Infrastruktur Bidang Cipta Karyadi Babel
Pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya yang di pantau oleh Direktur KIP ini adalah sektor
PSPLP dan PSPAM Provinsi Bangka Be litung, yaitu pemanfaatan Tempat Pem buangan Akhir (TPA) Kenanga, Ins talasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kenanga, dan Sistem Pengolahan Air Mi num (SPAM) Merawang. Direktur KIP
dalam penanganan sampah dan memper baiki prosedur penanganan TPA, dan harus lebih giat menyosialisasikan ke giatan pemilahan sampah sebelum ma suk ke TPA agar TPA tidak cepat penuh, serta dan meminta Pemda mengalokasikan anggaran untuk penga daan satu unit mobil tinja. TPA dan IPLT ini telah diserahterimakan asetnya ke Pe merintah Kabupaten Bangka yang diharapkan pemanfaatan TPA Kenanga dan IPLT Kenanga bisa berjalan baik de mi terkelolanya sampah yang ada di Kabupaten Bangka. Sementara itu, di SPAM IKK Merawang Direktur KIP bertemu langsung dengan Direktur PDAM Kabupaten Bangka. Da lam pertemuan itu disarankan kepada PDAM Bangka agar menyampaikan usu lan untuk ikut dalam program air mi num dan berbincang terkait pengem ba ngan jaringan sam bu ngan rumah di Ka bupaten Bangka.
Dwityo berpesan untuk mening katkan kinerja agar tercapainya pembangunan yang kebermanfaatannya bisa secara te rusmenerus dirasakan oleh masya rakat. (Teks: randalBabel/ari)
di dampingi oleh Kasatker PSPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Miarka Ris dawati, Penelaah PLP Satker PSPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ah mad Sufyan, dan PPK Satker PSPAM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ade Basara.
Dwityo menegaskan kepada Pemerintah Kabupaten Bangka agar intens
12|Edisi 06Tahun XVI
info baru
Cipta Karya Atasi Stunting di NTB
Riset kesehatan dasar tahun 2013 mencatat presentase stunting na sio nal mencapai 37,2%, mening
kat dari tahun 2010 yaitu 35,6% dan tahun 2007 sebesar 36,8%. Artinya, pertumbuhan tak maksimal diderita oleh sekitar 8,9 juta anak Indonesia, atau satu dari tiga anak Indonesia. Presentase stunting di Indonesia lebih tinggi dari pada negara lain di Asia Tenggara, seperti Myanmar (35%), Vietnam (23%), dan Thailand (16%).
Sebagai wujud kepedulian Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ter hadap kondisi tersebut, melalui Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Pro vinsi Nu sa Tenggara Barat melakukan langkah awal dalam penanggulangan masalah stunting, yaitu dengan melakukan program Sanitasi Perdesaan Padat Karya di 10 desa di Kabupaten Lombok Tengah yaitu Desa Mertak, Desa Sukadana, Desa Banyu Urip, Desa Marong, Desa Mantang,
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang terjadi mulai dan janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.
Desa Teratak, Desa Selong Belanak, Desa Mekarsari dan Desa Dakung.
Ke10 desa yang dijadikan sasaran kegiatan Satker PSPLP disebabkan tidak memiliki sarana sanitasi yang layak dan perilaku BABS masyarakatnya sebagai faktor pencetus utama tingginya jumlah penderita stunting, di samping asupan gizi yang kurang dan pola asuh anak yang belum dipahami oleh para ibu. Untuk mengatasi kondisi tersebut, maka dibangun sarana jamban individual dan tangki septik sebanyak 440 unit, dimana satu unit jamban dapat melayani 3 KK.
Pembangunan jamban dan tangki septik serta bantuan dari Dinas Ke seha tan sangat disyukuri oleh ma syara kat setempat, seperti yang diu ta rakan Salmiah Kader Posyandu di De sa Mantang, bahwa jumlah penderita stunting di Desa Mantang berjumlah 88 anak yang disebabkan asupan gizi yang kurang, baik selama masa ke ha mi lan dan pola asuh anak yang tidak memperhatikan gizi yang dikonsumsi anak
anak. Hal tersebut mengakibatkan keterhambatan dalam pertumbuhan tinggi badan anak dimana usia 3 tahun dengan tetap memiliki tinggi badan berkisar 86 cm yang semestinya harus mencapai tinggi 100 cm. Sehingga dengan adanya prasarana jamban akan mendidik anakanak dan orang tua untuk tidak melakukan BABS.
Perhatian diberikan pula oleh Dinas PUPR NTB yang diwakili oleh Kasi Perencanaan Teknis bidang Cipta Karya Radyus. Dalam sambutannya Ra dyus me ngungkapkan, penanganan stunting di fo kuskan terhadap kondisi sa rana drainase permukiman dan jaringan pe nyediaan air bersih yang belum me madai. Akan diupayakan untuk men jadi agenda perhatian rencana pem ba ngunan di tahun berikutnya. Se dang kan dari Ran dal PIP Provinsi NTB melihat kondisi permukiman dengan banyaknya jumlah ru mah tidak layak hu ni yang akan berpengaruh pada penu runan kualitas hidup sehat. (Teks: randal ntb/ari)
Tahun XVIEdisi 06 |13
info baru
Ditjen Cipta Karya melalui Subdit Pemantauan dan Evaluasi Direktur KIP melakukan evaluasi kinerja kebermanfaatan dari program bidang Cipta Karya di Provinsi Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kasubdit pemantauan dan Eva luasi yang diwakili oleh Kasi Pe matauan
dan Evaluasi 1 Bhima Dha nanjaya.Dalam sambutannya, Bhima me nga
takan maksud dan tujuan di adakannya kegiatan ini adalah pe ng evaluasian hasil pembangunan kegiatan regular atau PIP kabupaten/kota TA 2015 sampai TA 2017. “Serta untuk mengetahui dampak dan man faat dari hasil pembangunan yang di lakukan oleh Satker sektor provinsi
maupun kabupaten/kota yang dapat di lihat tingkat kebermanfaatannya melalui sebaran kuesioner kepada war ga sebagai penerima manfaat dan pe ngelola hasil pembangunan dengan ada nya monitoring evaluasi kinerja se perti ini,” ujar Bhima.
Kebermanfaatan Dari Program Bidang Cipta Karya di Jawa BaratTerus Dipantau
Dalam kunjungannya di Jawa Barat, Bhima meninjau lokasi terkait dengan akses universal air minum, sanitasi serta kontribusi peningkatan pelayanan infrastruktur dasar permukiman yang layak huni. Adapun lokasi yang dikun jungi adalah pembinaan dan pengem bangan penyehatan lingkungan permukiman Kelurahan Gumuruh Keca matan Batununggal (Sanimas IDB), fa silitasi percontohan Ruang Terbuka Pub lik yaitu Revolusi Mental Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung, pem bangunan TPS 3R Kota Bandung Ke lurahan Kebun Jeruk, Kecamatan Andir, pembangunan infrastruktur permukiman kumuh ka wasan Cigondewah Rahayu Kota Ban dung, dan pembangunan SPAM MBR IKK di Kota Cimahi.
“Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan akan terpantau keber manfaatan dari program pembangunan infra struktur yang sudah dilaksanakan, se hingga akan mening katkan tingkat pe rencanaan yang lebih baik lagi,” tutup Bhi ma.(Teks: Randaljabar/ari)
14|Edisi 06Tahun XVI
info baru
Pemerintah Provinsi Papua Barat menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup ke-44 pada, Selasa (05/06/2018). Upacara dipimpin oleh Asisten I Setda Provinsi Papua Barat Musa Kamudi, yang sekaligus membacakan pidato Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Papua Barat TanganiLimbah Sampah Plastikdalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup ini, selain upacara, Pemprov Papua Barat me
lalui Dinas Lingkungan Hidup dan Per tanahan Provinsi Papua Barat juga mem berikan penghargaan kepada petugas kebersihan di Kota Manokwari, dengan harapan penghargaan tersebut da pat terus memberikan semangat dan mo tivasi dalam menjaga kebersihan Kota Manokwari.
Mengacu tema hari lingkungan hidup tahun ini “Kendalikan Sampah Plastik”, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengajak semua pihak mewujudkan komitmen mengatasi bahaya sampah plastik.
Musa Kamudi mengatakan, komitmen itu juga sebagai gebrakan dan motivasi kerja dalam mengatasi sampah, me ngurangi sampah, mengolah sampah, dan melakukan pengelolaan sampah ber kelanjutan melalui kegiatan daur ulang atau 3R yakni Reduce, Reuse, dan Recycle serta kolaborasi semua pihak baik Pemerintah Daerah, masyarakat, dan du nia usaha.
Komposisi sampah plastik di Indo
nesia saat ini masih sekitar 16% dari total timbulan sampah secara nasional, dengan komposisi sampah di kota besar seperti Jakarta mencapai 17%. Komposisi sampah plastik ini menunjukan tren meningkat dalam 10 tahun terakhir, dari 11% di tahun 2005 menjadi 15% di tahun 2015.
Sampah plastik ini sumber utamanya dari kemasan makanan dan minuman, ke masan consumer goods, kantong belan ja serta pembungkus barang lainnya. Dari total timbulan itu, yang telah didaur ulang baru 1015%, sementara 6070% ditimbun di TPA, sementara 1530% belum terkelola dan terbuang ke lingkungan terutama lingkungan perairan seperti sungai, danau, pantai, dan laut. “Untuk mengatasi persoalan sampah kemasan ini perlu kebijakan dan
strategi yang tepat, seperti sinergi an tara per lindungan lingkungan hidup, pertum bu han ekonomi, dan stabilitas sosial de ngan tujuan akhir melaksanakan pem bangunan secara berkelanjutan (sustai nable development),” kata Musa Kamudi.
Pendekatan yang dilakukan dalam pe ngelolaan sampah yang berkelanjutan adalah dengan pendekatan circular economy, dimana sudah diadopsi oleh beberapa negara, baik itu Jepang, Korea Selatan, Cina maupun Uni Eropa.
Bank sampah, circular economy dan landasan kesadaran mulai dari rumah tangga merupakan modal dasar kita untuk secepatnya bersamasama sampai pada bebas sampah dan bebas sampah plastik pada tahun 2020. Dan itu butuh kolaborasi dengan berbagai komponen.(Teks: Lilis Randal Pabar/ari)
Komposisi sampah plastik di Indo nesia saat ini masih sekitar 16% dari total timbulan sampah secara
nasional, dengan komposisi sampah di kota besar seperti Jakarta mencapai 17%.
Tahun XVIEdisi 06 |15
Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun ini melaksanakan pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R di Desa Maburai, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong.
Pembangunan TPS 3R Desa Maburai Akan Segera Terealisasi
Kasatker PSPLP Provinsi Kalsel Patmo Suryo Wiharto mengatakan di Desa Maburai sendiri saat ini
sudah ada kegiatan pengambilan sampah yang dikelola oleh dana BUMDES. Sampah diambil dari rumah warga dan di
Rp. 30.000 untuk sampah pelaku usaha seperti warung atau toko.
“Untuk timbunan sampah sendiri terdapat sekitar 372 kg/hari di Desa Maburai. Sistem pengelolaan sampah dilakukan dengan koordinasi dengan Kepa la Desa Maburai, warga dan pengu rus KSM Maju Bersama sebagai pe ngelola TPS 3R. Pengelolaan sampah nantinya bisa dimanfaatkan oleh warga Ma burai dan sekitarnya,” kata Patmo, Se lasa (26/06/2018).
Patmo menambahkan, pembangunan TPS 3R rencananya akan selesai pada akhir September ini dengan pengelolaan sampah secara 3R ini diharapkan sampah dapat termanfaatkan dengan re sidu minimal sehingga warga hanya akan membuang sedikit sampah ke TPA. “Selain itu, dengan mengelola sampah se cara 3R masyarakat dapat me manfaat kan sampah menjadi barang yang ber nilai ekonomis karena dapat di ja dikan kompos, atau pemanfaatan sam pah plas tik yang dicacah dan dijual kem bali,” ujar Patmo.(Teks: Dyt Psplp &Hrd Kalsel/ari)
info baru
angkut kemudian dibuang langsung ke TPA menggunakan mobil tanpa diolah terlebih dahulu. Warga yang terlayani pengambilan sampahnya ada sekitar 300 KK di 4 RT dengan iuran perbulan Rp. 20.000 untuk sampah rumah tangga dan
16|Edisi 06Tahun XVI
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi NTT mengadakan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Perumahan, Permukiman dan Keciptakaryaan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun Anggaran 2018 dengan tema Memacu Pembangunan Infrastruktur Bidang Perumahan, Permukiman dan Keciptakaryaan untuk Percepatan dan Pemerataan Pembangunan di Kupang, Selasa (05/06/2018).
Pemerintah Provinsi NTT Tanda tangani MOU dan Pengukuhan Asosiasi KP SPAM Mengacu pada Rencana Pemba
ngunan Jangka Mene ngah Na sional (RPJMN) tahun 2015
2019, Ditjen Cipta Karya telah menyusun dan menerapkan sasaran program yang dicapai dalam kurun waktu 20152019, yaitu Gerakan 1000100 Salah satunya terdiri atas terpenuhinya penyediaan air minum, namun untuk memperoleh suatu penanganan sistem yang memberikan pelayanan optimal, diperlukan penyeleng garaan secara terpadu dan bersinergi antar sektor, antar daerah, serta masyarakat.
Dalam sambutan pembukaannya, Gu bernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Frans Leburaya menyampaikan bahwa ter lepas dari dokumen Renstra OPD dan RPJMN Provinsi NTT yang akan berakhir di TA 2018 ini, pemerintah pusat telah membuat instrumen perencanaan sektoral seperti memorandum program, dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) keciptakaryaan Provinsi NTT, serta Rencana Aksi Daerah Sektor Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RADAMPL) Provinsi NTT. Sedangkan Rencana Kawasan Permukiman merupa kan instrumen kolaborasi ber bagai stakeholder untuk sinkronisasi pro gram pe rumahan, permukiman dan ke cip takaryaan yang layak huni dan berke lanjutan.
“Untuk pencapaiannya, maka perlu di tangani dengan multi pendanaan, multi stakeholder, dan keterlibatan se mua pihak, kolaborasi yang baik antar se genap unsur, bersinergi dalam par tisipasi dan gotong royong bersama me lepas ego sektor yang nantinya meng hambat pem bangunan,” tutur Frans.
Lanjut Frans, sasaran akhir pembangunan perdesaan bertujuan agar masya rakat desa dapat mandiri me nguat kanper ekonomian, dan mengatasi ma salah
so sial masyarakat sehingga me wu judkan kesejahteraan yang merata dengan mem bangun komitmen di desa se bagai da sar keberhasilan kemakmuran di perde saan.
Sementara itu, Direktur Pengembang an Sistem Penyediaan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya M Sundoro menyampaikan, target dan sasa ran DAK air minum reguler tahun 2019 adalah peningkatan pelayanan air minum sebanyak 2.825.000 SR dan pe nugasan peningkatan pelayanan air mi num sebanyak 3.708.000 SR. Lokasi prioritas 11 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), 17 Kota Binaan Kementerian PUPR, 122 daerah afirmasi, 43 daerah perba
tasan, 12 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, kabupaten/kota yang memiliki SPAM Regional, serta kawasan kumuh.
Sundoro menambahkan, target dan sasaran DAK sanitasi tahun 2019 yaitu peningkatan akses sanitasi layak sarana air limbah sejumlah 6,4 juta jiwa, sarana persampahan sebesar 132 ribu jiwa, drainase lingkungan seluas 93 ha dengan lokasi prioritas untuk percepatan penangangan kumuh, 122 daerah tertinggal, 43 daerah perbatasan, dan kabupaten/kota yang telah memiliki dokumen SSK. Pada tahun 2019 akan di fo kuskan pada proyek prioritas terkait pe nanggulangan desa stunting.(Teks: randalntt/ari)
info baru
Tahun XVIEdisi 06 |17
Walikota Palembang Sambut Baik Kinerja Cipta Karyadalam Memerangi Kawasan Kumuh
Kegiatan infrastruktur berbasis ma syarakat seperti KOTAKU dan NUSP, serta juga beberapa peru sa
haan melalui dana CSR.Penanganannya dilaksanakan mela
lui pembangunan turap dan pena ta an pe destrian jalan di tepian Sungai Mu si, re habilitasi jalan lingkungan dan drai nase, pembangunan ruang terbuka pub lik, rehabilitasi jerambah beton dan der maga kayu, lalu penataan kawasan po tensial pariwisata.
Berbagai upaya ini diapresiasi oleh Ditjen Cipta Karya sebagai best practice pe nanganan kawasan kumuh prioritas.
info baru
Penanganan kawasan kumuh prioritas di Kota Palembang telah dilaksanakan sejak tahun 2016 dengan mengedepankan konsep keterpaduan pembangunan berbasis kawasan yang melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari Satker di lingkungan Ditjen Cipta Karya Provinsi Sumsel, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII, beberapa OPD di Provinsi Sumsel dan Kota Palembang.
Turut hadir Pjs. Walikota Palembang Akhmad Najib, Kadis Perkim Kota Pa lembang Erwani Matdehi, juga tokoh masyarakat dan perwakilan warga terkait ki sah keberhasilan selama perencanaan, pembangunan, serta pemeliharaan infrastruktur terbangun.
Kadis Perkim Kota Palembang Erwani Matdehi, beberapa waktu lalu me ng ungkapkan, melalui kegiatan berba gi kisah ini diharapkan berbagai penga laman penting dapat dipetik se bagai pem belajaran dan penyusunan ke bijakan strategis ke depannya. (Teks: RB-randalSumsel/ari)
18|Edisi 06Tahun XVI
info baru
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diwakili oleh Plt. Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menghadiri rapat Pembahasan Progres Pekerjaan Revitalisasi TPA Regional Sarbagita Suwung dan Pembahasan Persiapan Pembangunan Fasilitas Waste to Energy (WTE), Jumat (22/06/2018) di Denpasar.
Menko Kemaritiman KunjungiTPA Regional Sarbagita Suwung Rapat tersebut juga di hadiri oleh
Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim Safri
Burhanuddin, Staf Ahli Menteri Ke maritiman Bidang Ekonomi Maritim Sugeng Santoso, Direktur Pengembang an Pe nyehatan Lingkungan Permukiman Dit jen Cipta Karya Kementerian PUPR Dodi Krispratmadi, perwakilan dari Ke men terian ESDM, perwakilan dari Kemen terian Lingkungan Hidup dan Ke hutanan, perwakilan dari PLN, PT. Indonesia Power serta perwakilan dari Pe merintah Provinsi Bali.
Sri Hartoyo mengungkapkan kegiatan penutupan TPA seluas 22,45 ha sampai saat ini sudah mencapai 12,5%, sedangkan untuk kontruksi sanitary landfill yang baru, yaitu seluas 5 ha sudah men capai 10% dan penyiapan lahan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sam pah (WTE) seluas 5 ha sudah tercapai 100%.
Selanjutnya, Luhut menambahkan pada pembangunan WTE sebaiknya dila kukan dengan cepat dan tetap pada aturan yang berlaku mengingat hal tersebut sudah direncanakan sejak lama.(Teks: randal bali/ari)
Tahun XVIEdisi 06 |19
info baru
PAMSIMAS III Sediakan Air Bersih di Kampung Pulau
Pada tahun 2016, desa Kampung Pulau mendapatkan bantuan dari pro gram Nasional Penyediaan Air
Mi num dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas III), yang dialokasikan untuk Dusun Kampung Pulau.
Kepala Satker Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Provinsi Jambi Eko Kuncoro menjelaskan, bahwa Pamsimas desa Kampung Pulau dilaksanakan pada tahun 2017 yang memiliki satu unit sumur bor, satu unit pompa submersible, satu unit menara air, satu unit PLN, perpi paan 1.404 m, 1 unit Keran Umum (KU), satu unit jamban sekolah, tiga unit tempat cuci tangan dan sambungan rumah (SR) yang sudah terdaftar sebagai calon pemanfaat sampai saat ini ada lah sebanyak 5 SR, dengan rencana pe nambahan yang sudah mendaftar se ba nyak 30 SR. (Teks: Randal Jambi)
Desa Kampung Pulau merupakan salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan Pemayung Provinsi Jambi, dengan luas wilayah 2.050 ha dan jumlah penduduk yang tercatat berdasarkan data tahun 2016 sebanyak 643 jiwa dengan 184 KK.
20|Edisi 06Tahun XVI
Belajar Melayani MasyarakatDari PDAM BulelengCut Nourhusnul Akhirina dan Elmy Diah Larasati *)
Falsafah Tri Hita Karana merupa kan ajaran yang menekankan bahwa ke sejahteraan manusia bersumber
pada keharmonisan hubungan antara ma nusia dengan Tuhan, manusia dengan alam sekitarnya, dan manusia dengan sesa manya.
Dalam rangka menjaga keharmonisan hubungan antara manusia, PDAM be kerjasama dengan SPAM Desa dalam melakukan pelayanan air minum di Kabupaten Buleleng. Bentuk kerjasama yang dilakukan adalah melakukan pembi naan kepada SPAM Desa.
PDAM Kabupaten Buleleng juga berupaya menjaga keharmonisan dengan alam, dengan melakukan peningkatan ke sadaran dan peran aktif masyarakat da lam menjaga kelestarian sumber air dengan melakukan penghijauan di daerah sekitar sungai atau mata air baik secara mandiri maupun melaui program CSR untuk masyarakat. Sedangkan untuk keperluan ibadah, PDAM juga mensuplai air minum gratis ke Pura yang dekat dengan kantor PDAM secara gratis.
Sebagai perusahaan yang diberi ama
inovasi
Berlandaskan falsafah Tri Hita Karana PDAM Kabupaten Buleleng mampu meraih peringkat PDAM dengan kinerja terbaik berdasatkan Penilaian Kinerja PDAM yang dilakukan oleh BPPSPAM selama 3 tahun berturut-turut.
Tahun XVIEdisi 06 |21
nat untuk menyediakan pelayanan air minum kepada masyarakat, PDAM Kabu paten Buleleng juga terus meningkat kan pelayanannya untuk memenuhi kua litas, kuantitas dan kontinuitas pe layanan air minum guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Sejalan dengan falsafah tersebut, ka mi beserta jajaran PDAM Kabupaten Bu leleng selalu berusaha meningkatkan pelayanan air bersih, sehingga tercipta masyarakat yang sehat dan sejahtera,”ujar Direktur Utama PDAM Kabupaten Buleleng, I Made Lestarian.
Adapun upayaupaya yang ditempuh PDAM Buleleng untuk meningkatkan la yanan adalah dengan melakukan penam bahan kapasitas produksi dengan pem bangunan reservoir, penambahan ja ringan pipa transmisi distribusi, pe namba han sambungan rumah, mem per banyak hidran umum dan me la kukan pelayanan mobil tangki ke pada masyarakat yang daerahnya be lum ter dapat sambungan pipa trans misi dis tribusi.
Selain melakukan pembangunan sarana dan prasarana air minum, untuk meningkatkan kinerja pelayanan, Made Lestarian mengajak jajarannya melakukan pengelolaan manajemen PDAM dengan meningkatkan 4 aspek penilaian yang men jadi dasar penilaian kinerja PDAM ya itu aspek keuangan, aspek pelayanan, as pek operasional dan aspek SDM.
Untuk mempertahankan nilai aspek keuangannya, pada tahun 2018 ini, PDAM Kabupaten Buleleng melakukan pe nyesuaian tarif sebesar 10 persen dari tarif sebelumnya untuk menutup biaya operasional yang telah naik lebih dari 10 per sen dari biaya operasional tahun sebelumnya.
“Untuk melayani pelanggan, PDAM memiliki kapasitas produksi sebesar 709 liter/detik yang berasal dari 16 mata air dan 37 sumur dalam. Dari jumlah tersebut 81,95 persen diantaranya menggunakan sistem perpompaan dengan listrik PLN, sedangkan sisanya sebesar 18,05 persen menggunakan sistem gravitasi. Besarnya rekening listrik saat ini yang harus dibayar PDAM setiap bulan sebesar Rp906 juta lebih,’ujarnya.
Made Menjelaskan bahwa penghi tu ngan dan penerapan tarif air mi num di PDAM Buleleng, didasarkan atas klasifikasi pelanggan dengan meng gu nakan sistem subsidi silang yang ber tu juan agar pelanggan yang mampu men subsidi pelanggan yang kurang mam pu. PDAM juga menerapkan pola ta rif progresif yang bertujuan agar pelang gan menggunakan air secara efektif dan efisien. Penyesuaian tarif air minum yang diberlakukan mulai 1 Maret 2018 ini sudah sesuai dengan Peraturan Bupati Buleleng No 45 tahun 2014.
Sedangkan untuk meningkatkan aspek pelayanan, PDAM kabupaten Buleleng menerapkan strategi pemasaran dengan menggabungkan 4 elemen pe
masaran (produk, harga, promosi dan tempat) untuk meraih target penjualan. Se lain menyediakan layanan pengaduan pelanggan, PDAM juga memberikan apresiasi dengan menyelenggarakan aca ra untuk pelanggan pada peringatan hari ulang tahun PDAM. PDAM juga secara ru tin menyisihkan bagian labanya untuk Legiun Veteran RI di Kabupaten Buleleng dalam bentuk bantuan dana sosial guna menunjang biaya operasional.
Dalam rangka meningkatkan kinerja aspek operasionalnya, PDAM Buleleng melakukan pelayanan selama 24 jam dan menekan tingkat kehilangan air sampai 19 persen dengan cara pengaturan tekanan pada jaringan distribusi. PDAM juga menyediakan kran air siap minum di taman kota dan sekolahsekolah untuk mewujudkan Program Pemda sebagai Kota Ramah Anak.
Made Lestarian menyampaikan bahwa untuk melaksanakan semua prog ram peningkatan pelayanan masyarakat dibutuhkan dukungan dari jajaran pegawai PDAM dan juga Pemerintah Kabupaten Buleleng. Untuk itu, Made berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada semua pegawai PDAM untuk meningkatkan kompetensinya. PDAM Kabupaten Buleleng juga terus me ning katkan kontribusinya untuk Penda patan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Buleleng sebesar Rp. 4,5 miliar pada tahun 2016 dan Rp. 4,78 milyar pada tahun 2017.
*) Penulis adalah Tim Informasi dan Publikasi Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
inovasi
22|Edisi 06Tahun XVI
inovasi
Inovasi Teknologi pada UnitPengolahan Air Lindidi TPA Sampah Regional BanjarbakulaArtina Sanadia *)
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah sebagai infrastruktur pada subsistem pemrosesan akhir sampah, merupakan infrastruktur vital dalam upaya imobilisasi sampah, sehingga tidak mengakibatkan ceceran sampah di kawasan perkotaan.
Akan tetapi, kinerja TPA sampah juga harus terus dipantau, agar tidak menjadi sumber pen ce
ma ran baru, salah satunya yang disebab kan oleh air lindi (leachate). Da lam upaya menekan potensi pence maran air lindi, maka tersedia unit pengolahan air lindi pada TPA sampah, yang bertujuan untuk mengolah air lindi hing ga mencapai karakteristik yang di izinkan sebelum dibuang ke badan air pe nerima, sebagaimana diatur dalam Pe raturan Menteri Lingkungan Hidup dan Ke hutanan no P.59/Menlhk/Setjen/2016 ten tang Baku Mutu Lindi Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah.
Satuan Kerja Pengembangan Pe nyehatan Lingkungan Permukiman Stra tegis pada Direktorat Jenderal Cipta Karya, melalui kegiatan tahun jamak (20172018) dalam pembangunan TPA Sampah
Kota Balikpapan di Kota Balikpapan dan TPA Sampah Regional Banjarbakula di Kota Banjarbaru, mencoba menerapkan suatu inovasi baru dalam teknologi pengolahan air lindi. Hal ini ditujukan untuk semakin meningkatkan kinerja TPA sampah, agar mampu memenuhi baku mutu air lindi terbaru, dimana parameter ujinya menjadi lebih ketat. Upaya ini merupakan suatu terobosan berani, dimana sejumlah modifikasi satuan pro ses dan satuan operasi diterapkan, de ngan tetap mempertimbangkan aspek pembiayaan dan aspek kemudahan ope rasipelihararawat oleh operator.
Karakteristik Air LindiAir lindi merupakan cairan yang tim bul dari hasil dekomposisi biologis sampah yang telah membusuk dan me
nga lami pelarutan akibat masuknya air eksternal (air hujan, air tanah, dan drainase permukaan) ke dalam urugan atau timbunan sampah. Air lindi yang tidak terolah dengan baik, akan menjadi an caman yang signifikan terhadap pence maran air permukaan dan air tanah.
Adapun sejumlah parameter spesifik yang perlu mendapat pemantauan tinggi pada air lindi, adalah Chemical Oxygen Demand (COD) yang dapat mencapai se kitar 7.000 mg/l dan Biochemical Oxygen Demand (BOD) yang dapat men capai sekitar 5.000 mg/l. Jika kedua pa ra me ter ini tidak dapat diturunkan, ma ka akan sangat mencemari badan air penerima, dimana baku mutu yang di per syaratkan adalah COD tidak boleh melebihi 300 mg/l dan BOD tidak boleh me lebihi 150 mg/l. Selain itu, juga mulai diatur beberapa parameter yang lebih ketat perihal baku mutu air lindi, khususnya parameter senyawa nitrogen total yang tidak boleh melebihi 60 mg/l, logam kadmium dan air raksa yang masingmasing tidak boleh melebihi 0,1 mg/l dan 0,005 mg/l. Dengan semakin ketatnya parameter yang dipersyaratkan tersebut, maka pengolahan air lindi ti dak lagi dapat sekedar menggunakan pro ses pengolahan biologis konvensional (kolam stabilisasi), sebagaimana yang selama ini telah diterapkan di banyak unit pengolahan air lindi pada TPA sampah di Indonesia.
Gambar 1 Denah Unit Pengolahan Air Lindi di TPA Sampah Kota Balikpapan dan TPA Sampah Banjarbakula
Tahun XVIEdisi 06 |23
inovasiModifikasi Satuan Proses dan Satuan OperasiProses pengolahan air lindi dilakukan secara fisik, biologi dan kimia. Adapun sa tuan operasi yang dibangun terdiri atas bak prasedimentasi, bak anaerobik/Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB), bak fakultatif, bak aerobik, bak pe ngadukan cepat, bak pengadukan lam bat, bak sedimentasi, bak adsorbsi/wetland, dan bak disinfeksi. Adapun ke unikan dan mo difikasi satuan operasi da lam de sain yang dibangun, adalah de ngan meng gabung kan bak aerobik, bak pe ngadukan ce pat, bak pengadukan lam bat, bak sedimentasi, bak adsorbsi, dan bak dis infeksi, dalam sebuah bak tunggal ber bentuk heksagonal.
Air lindi dari TPA sampah dialirkan ke bak penyaring, dimana sampah padat seperti plastik, sisa kertas, pembalut, atau sampah padatan besar yang terkadang masuk ke dalam air lindi, disaring dengan menggunakan saringan dari bahan fiber/resin. Penggunaan bahan fi ber/resin ditujukan agar penyaring ti dak mu dah rusak akibat sifat korosif air lindi. Kemudian air lindi dialirkan ke bak pra sedimentasi, dimana material pa dat tersuspensi (diameter di atas 100 nm), seperti pasir, tanah, atau lumpur, akan diendapkan dalam rezim aliran la mi ner, sebelum dialirkan ke dalam bak ana erobik.
Pada bak anaerobik, air lindi dio lah dengan proses UASB, yaitu suatu pro ses pengolahan air limbah dengan meng gunakan mikroorganisme anaerobik yang di tumbuhkan dalam suatu media, se hingga mengakibatkan waktu tinggal yang singkat, lumpur yang lebih sedikit, gas bio yang lebih banyak, dan penyisihan COD dengan kinerja lebih tinggi. Penerapan teknologi UASB ini dalam pe ngolahan air lindi, merupakan yang pertama kalinya diterapkan di Indonesia dan diharapkan dapar meningkatkan ki nerja unit pengolahan air lindi se cara signifikan. Setelah kandungan COD di turunkan sekitar 60% pada bak anae robik, maka air lindi dialirkan pada bak fakultatif untuk mengolah air lindi dengan proses biologis, dimana ke dalaman bak mencapai sekitar 2 meter. Dalam upaya meningkatkan kualitas
effluent yang akan dihasilkan, maka air lin di kemudian diolah dengan aerasi atau pasokan udara melalui surface aerator pada bak aerobik yang berbentuk segi enam (sisi terdalam). Air lindi yang telah diaerasi kemudian dialirkan ke tengah pada bak pengaduk cepat (dengan meng gunakan bangunan terjun dan bahan kimia tawas/alumunium sulfat/Al2(SO4)3) dan bak pengaduk lambat (de ngan menggunakan plat berlubang), un tuk kemudian diarahkan bergerak ke da lam bak heksagon sisi yang lebih luar, un tuk proses pengendapan lumpur pada bak sedimentasi dengan tube settler. Sisa COD dan logam berat yang masih ter dapat dalam effluent, kemudian diad sorbsi melalui bak adsorbsi (wetland), sebelum dialirkan ke bak disinfeksi yang berisi tablet kaporit/Ca(ClO)2). Melalui rang kaian proses ini, maka diharapkan air lindi akan mampu memenuhi baku mutu air lindi yang disyaratkan, yaitu COD di bawah 300 mg/l.
Inovasi yang berani dan diterapkan oleh Satuan Kerja Pengembangan Penye
hatan Lingkungan Permukiman Strategis ini, merupakan suatu cerminan keteguhan dalam mendorong nilainilai kompetensi dan keinginan untuk menjadikan unit pengolahan air lindi di TPA sampah yang sudah baik di Indonesia menjadi semakin baik lagi. Selain itu, penerapan teknologi ini menjadikan unit pengolahan air lindi pada TPA Sampah Kota Balikpapan dan TPA Sampah Regional Banjarbakula lebih efisien, terutama dalam pemanfaatan ruang yang tidak membutuhkan luasan ta nah terlalu besar. Hingga saat ini, kedua TPA sampah tersebut masih dalam tahap konstruksi dan ditargetkan selesai pada akhir November 2018.
*) Penulis adalah staf fungsional (sektor persampahan) pada Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Strategis, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis: [email protected]
Gambar 2 Tampak Atas Unit Pengolahan Air Lindi di TPA Sampah Regional Banjarbakula
Air lindi yang tidak terolah dengan baik, akan menjadi ancaman yang signifikan terhadap pencemaran air
permukaan dan air tanah.
24|Edisi 06Tahun XVI
inovasi
Menurut data terdapat sekitar 80.000 masjid dan lebih banyak lagi langgar, surau,
atau mushola yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bagi umat Islam, masjid bukan hanya sekedar tempat melaksanakan peribadahan sholat lima waktu, namun masjid juga pusat pendidikan agama (Madrasah) dan sarana dakwah bagi umat Islam. Sebagai bangunan dengan fungsi ibadah seperti yang disebutkan da lam UndangUndang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, tempat ibadah harus terjamin keandalannya dan juga harus memenuhi persyaratan teknis dan administrasi bangunan gedung.
Dalam hal menjamin keandalan bangunan gedung peribadahan, Direk torat Jenderal Cipta Karya mem berikan pen dampingan terhadap penataan bangunan dan lingkungan di tempat peribadahan. Sejak tahun 2014 sampai de ngan tahun 2018 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memberikan fasilitasi penataan ba ngunan dan lingkungan di beberapa mas jid di Indonesia yang termasuk dalam kawasan strategis. Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid AtTaqarub di Pidie Jaya, Masjid Darussalam di Kota Semarang, dan Masjid Agung Praya di Nusa Tenggara Ti mur merupakan beberapa masjid yang mem peroleh pendampingan Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Masjid Raya Sumatera Barat berdiri di lahan seluas 40.343 m². Masjid dengan
desain ikonik karya anak bangsa ini berdiri gagah di simpang ruas Jalan Khatib Sulaiman Kota Padang dan Jalan K.H. Ahmad Dahlan. Berarsitektur kontemporer yang sarat makna, desain masjid ini terinspirasi dari kisah bijak Rasulullah dalam memecahkan permasalahan saat pemasangan kembali Batu Hajar Aswad. Atap menjulang di empat sisi meng gambarkan posisi kain yang diangkat oleh empat pemuka Quraish untuk mem bawa Batu Hajar Aswad.
Disamping itu apabila dilihat dari salah satu sisi bentuk atapnya akan mengingatkan kita pada atap Bagonjong khas Rumah Minang Kabau. Ornamen dindingnya pun sarat dengan makna, berukir Asmaul Husna dari bahan tembaga.
Pembangunan Masjid Raya Sumate
ra Barat ini dimulai pada tanggal 21 De sember 2007 secara bertahap me lalui pendanaan APBD Provinsi, hibah dan APBN Kementerian PUPR. Fisik bang unannya sendiri telah rampung dan difungsikan sejak tahun 2014, selanjutnya secara bertahap dilakukan penataan ka wasan atau lingkungan di sekitar bangu nan masjid dan pembangunan menara. Mengingat bahwa Kota Padang merupakan daerah rawan bencana gem pa bumi maka Masjid Raya Sumatera Ba rat berfungsi juga sebagai tempat eva kuasi dengan struktur bangunan yang mampu bertahan dari guncangan gempa sampai dengan 10 SR.
Masjid Raya Sumatera Barat kelak men jadi salah satu masjid terbesar di Sumatera dengan kapasitas 20.000 ja maah di dalam masjid. Fasilitasi Kemen terian
Dukungan RevitalisasiKawasan Masjid di Padang, Pidie Jaya, Lombok Tengah, dan SemarangLukya Kumala Sita *)
Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia juga merupakan negara yang memiliki tempat ibadah umat Islam terbanyak di dunia.
Masjid Raya Sumatera Barat
foto
: Sat
ker P
BL P
rovi
nsi S
umba
r
Tahun XVIEdisi 06 |25
Perencanaan Penataan Kawasan Masjid Agung Praya
inovasiPUPR dalam mendukung ter ba ngunnya Masjid Raya Sumatera Barat pada tahun 2016 menambah kapasitas jamaah 5.000 orang di area sholat outdoor, sehingga total kapasitas jamaah menjadi 25.000 orang. Tidak hanya mampu menampung jumlah jamaah yang besar, Masjid Raya Sumatera Barat ju ga menyediakan fasilitas yang lengkap se perti layaknya Islamic Center. Bapak Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 ber kesempatan melaksanakan sholat Idul Fitri bersama warga Kota Padang di ha laman Masjid Raya Sumatera Barat.
Masjid Raya Sumatera Barat selain men jadi tempat ibadah diharapkan menjadi pusat peradaban dan dakwah Islam, menjadi tujuan wisata religi dengan tampil sebagai ikon baru Sumatera Barat serta menjadi pusat aktivitas warga se kitar. Keinginan Pemerintah Provinsi Su matera Barat untuk menjadikan Masjid Raya Su matera Barat sebagai pusat aktivitas war ga ditunjukkan dengan membuka kawasan masjid sebagai ruang publik yang dilengkapi dengan ruang terbuka hijau dan fasilitas pendukung lainnya.
Fasilitasi Kementerian PUPR dalam men dukung penataan kawasan Masjid Raya Sumatera Barat dilaksanakan pada tahun 2016 dan tahun 2017 yang dilaksanakan oleh Satker Penataan Ba ngunan dan Lingkungan Provinsi Su matera Barat. Penataan lingkungan ka wasan Mas jid Raya Sumatera Barat men jadi titik fokus pendampingan Ke menterian PUPR antara lain dengan mem bangun
area parkir VIP, area sholat outdoor, area parkir kendaraan, ruang ter buka hijau, area swafoto, boulevard, gerbang menuju area parkir serta jem batan penghubung antara masjid dan boulevard.
Dalam rangka MTQ Nasional ke XXIV yang diselenggarakan di Nusa Teng ga ra Barat pada tahun 2016 lalu, Kementerian PUPR memberikan dukungan dengan me lakukan penataan kawasan Masjid Agung Praya Lombok Tengah. Masjid Agung Praya merupakan salah satu venue MTQ Nasional ke XXIV sehingga diperlukan penataan kawasan yang baik dan terintegrasi untuk menyambut para pe serta dan tamu undangan.
Penataan kawasan Masjid Agung Pra
ya merupakan implementasi dari Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang telah disusun pada tahun se belumnya. Penataan kawasan Masjid Agung Praya mencakup lingkup penataan area festival halaman timur masjid, area for mal koridor Sudirman, dan area vibrant ko ridor Sudirman.
Selain mendukung penyelenggaraan MTQ Nasional ke XXIV, penataan kawasan Masjid Agung Praya sekaligus ber tujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur perkotaan Kabupaten Lombok Tengah. Dengan adanya penataan ini koridor Sudirman menjadi lebih rapi dan nyaman untuk pejalan kaki. Keindahan, ke amanan dan kenyamanan menjadi per syaratan utama fasilitas publik, untuk itu disediakan pedestrian yang memadai bagi pejalan kaki di sekitar kawasan Masjid Praya.
Pada tanggal 7 Desember 2016 gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter kembali mengguncang Bumi Rencong, te patnya di Kabupaten Pidie Jaya. Pusat gempa Pidie Jaya berada di kedalaman 15 km. Guncangan gempa pada pagi hari itu merobohkan sejumlah bangunan seperti stasiun SPBU, minimarket, masjid, dan banyak lagi rumah penduduk.
Masjid AtTaqarub di Desa Keude Ke camatan Trienggadeng, termasuk bangunan yang rusak parah. Pembangunan Masjid AtTaqarub dilaksanakan secara ta hun jamak sampai dengan tahun 2018.
Area RTH, Boulevard dan Area Parkir Masjid Raya Sumatera Barat
foto
: Sat
ker P
BL P
rovi
nsi S
umba
r
Doc
. RTB
L Ka
was
an P
erko
taan
Lom
bok
Teng
ah
26|Edisi 06Tahun XVI
inovasi
Pada Bulan Ramadhan 2018 ini telah men capai progres 94.77% (status 16 Mei 2018) dan telah digunakan untuk Shalat Tarawih berjamaah.
Masjid AtTaqarub dibangun dengan konstruksi tahan gempa mengingat ujung Pulau Sumatera dan pesisir barat Pu lau Sumatera merupakan daerah rawan bencana gempa bumi. Masjid AtTaqarub dibangun kembali pada lahan seluas 4.635 m2 dengan 2 lantai. Masjid AtTaqarub dilengkapi dengan area parkir, ruang ibadah, Mihrab, perpustakaan, ruang rapat, dan fasilitas pendukung peribadahan lainnya.
Pendampingan kegiatan penataan ka wasan dan bangunan gedung masjid oleh Kementerian PUPR selanjutnya ada lah Masjid Baiturrahman Kota Semarang. Pembangunan Masjid Raya Bai turrah man dimulai pada 10 Agustus 1968 dengan ditandai pemasangan tiang pan cang untuk pondasi masjid sebanyak 137 buah, masjid ini diresmikan oleh Pre siden Soeharto pada 15 Desember 1974. Dengan luas tanah 4.750 m2 dan luas bangunan 3.000 m2. Lokasi Masjid Raya Baiturrahman berada di kawasan Sim pang Lima Semarang yang dapat dikatakan sebagai ‘Jantungnya Kota Se marang’.
Kawasan Simpang Lima dimana masjid ini berdiri merupakan Kawasan Strategis Nasional yang perlu mendapat per hatian dalam penataan dan penge lola annya. Pada tahun 2018 ini dilakukan rehabilitasi oleh Satker PBL Provinsi Jawa Tengah. Adapun lingkup pekerjaannya
antara lain pekerjaan saluran drainase, pekerjaan pelataran street furniture, shelter PKL, lansekap, rehabilitasi tangga de pan dan selasar, plafond, perbaikan area wudhu dan pekerjaan ME.
Selain sebagai tempat ibadah Masjid Baiturrahman juga menjadi pusat kegiatan Islam. Oleh karena itu masjid ini di lengkapi dengan mushola dan aula yang terbuka untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Terkadang masyarakat meman faatkan aula tersebut untuk akad ni kah dan walimatulursy (resepsi per nikahan), pameran bukubuku islam dan kajiankajian.
Pendampingan Kementerian PUPR me lalui fasilitasi pembangunan dan pena taan bangunan dan kawasan masjid membuktikan bahwa Pemerintah menjamin kehidupan beragama masya ra katnya dengan memberikan jaminan keama nan, kenyamanan dan keselamatan tempat peribadahan dalam hal ini masjid.
*) Penulis adalah Staf Subdit PBLK Direktorat Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Masjid AtTaqarub dalam proses pembangunan
Suasana Tarawih Pertama 1 Romadhan 1439 H
foto
: Sup
ervi
si R
ekon
stru
ksi P
idie
Jaya
dan
Bire
uen
foto
: Sup
ervi
si R
ekon
stru
ksi P
idie
Jaya
dan
Bire
uen
Masjid At-Taqarub dibangun dengan konstruksi tahan gempa mengingat ujung Pulau Sumatera dan pesisir
barat Pulau Sumatera merupakan daerah rawan bencana gempa bumi.
Tahun XVIEdisi 06 |27
inovasi
MENGGALI POTENSI KPBU SEKTOR SANITASI DI INDONESIAIndrastuti *)
Saat ini angka capaian akses sanitasi di Indonesia masih berada pada angka 76,91% (BPS, 2017), dimana masih terdapat kekurangan sebanyak 23,09% menuju akses universal atau masih terdapat sekitar 57 juta jiwa penduduk Indonesia yang belum menikmati fasilitas sanitasi yang memadai. Capaian akses sanitasi di Indonesia ini ternyata masih sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain, terlebih di kawasan Asia Tenggara.
Bahkan negara tetangga terdekat Indonesia yaitu Malaysia, pada tahun 2015 sudah mampu menem
bus capaian akses sanitasi pada angka 96% dan lebih jauh lagi, negara Singapura sudah mampu bertengger di puncak teratas di antara negara–ne gara di Asia Tenggara dengan capaian akses sanitasi sebesar 100% (UN ESCAF Report 2014/2015). Di satu sisi, sumber pen danaan untuk memenuhi kebutuhan sek tor sanitasi masih sangat bergantung kepada pemerintah, baik berupa APBN dan APBD di tingkat provinsi maupun
28|Edisi 06Tahun XVI
inovasi
Instalasi Pengolahan Lindi TPA Benowo
Instalasi Pengolahan Gas Methan Power Plant
kabupaten/kota. Untuk itu, diperlukan al ternatif sumber pendanaan atau pembiayaan untuk menutup gap kebu tuhan pen danaan sektor sanitasi di Indonesia.
Salah satu alternatif sumber pendanaan yang potensial di sektor sani tasi yaitu Kerjasama Pemerintah de ngan Badan Usaha (KPBU). KPBU ini me ru pakan suatu mekanisme pendanaan di mana pihak badan usaha/swasta juga ikut berinvestasi dalam penyediaan in fra struktur dan pelayanan sanitasi ke pada ma syarakat dengan mengacu ke pada stan dar yang sudah ditetapkan oleh kemen terian/lembaga atau instansi terkait, dengan turut mempertimbangkan pembagian risiko antar pihak. Hal yang paling mendasari pelaksanaan KPBU adalah terbatasnya kemampuan pemerin tah, terutama Pemerintah Daerah dalam penyediaan serta pengoperasian mau pun pemeliharaan infrastruktur, baik dari segi pendanaan, penerapan tek nologi ataupun kapasitas SDM. De ngan me libatkan pihak swasta, diha rap kan da pat membantu pemerintah me nye diakan infrastruktur dengan tekno logi yang me madai serta membantu m e laku kan pe ngelolaan fasilitas dengan cara yang le bih profesional.
Salah satu contoh sukses penerapan KPBU sektor sanitasi di Indonesia adalah pengelolaan persampahan di TPA Benowo Kota Surabaya. Sebelum ta hun
2012, pengelolaan TPA Benowo dilakukan secara mandiri oleh Pemerintah Kota Surabaya. Dengan produksi sampah saat itu yang berkisar pada angka 1.100 ton per hari dengan jumlah yang terus bertambah, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh Pe me rin tah Ko ta Surabaya. Pada perio de tersebut sempat beberapa kali ter jadi pro tes dari war ga sekitar TPA yang ber im bas pada penutupan jalan me nuju TPA akibat bau dan gangguan es tetika lain yang ditimbulkan. Hal ini men do rong Pe merintah Kota Surabaya un tuk berino vasi terkait pengelolaan persam pahan. Solusi yang diambil adalah de ngan menggaet pihak swasta untuk me lakukan pengelolaan sampah di TPA Benowo me lalui mekanisme KPBU yang proses pe milihannya dilakukan melalui lelang. Pada akhir tahun 2012 terpilihlah PT. Sumber Organik (SO) sebagai pihak pengelola TPA Benowo Kota Surabaya.
Sejak dikelola oleh PT. SO pada Oktober 2012, TPA Benowo terus me lakukan inovasi terkait pengelolaan sam pah, mu lai dari penataan kawasan ek sisting TPA, penataan kembali landfill, pem bangu nan instalasi pengolahan gas methan sampai dengan pembangunan instalasi dan pengelolaan air lindi yang di hasilkan dari timbunan sampah di land fill. Pemerintah Kota Surabaya juga me netapkan target yang harus dipenuhi
oleh pihak badan usaha/swasta yang me lakukan kerja sama, antara lain terkait keharusan melakukan produksi gas methan serta konversinya menjadi lis trik untuk dijual ke PLN, pemenuhan stan dar baku mutu effluent dari Instalasi Pe ngolahan Lindi (IPL) dan lain se bagainya. Dengan dipenuhinya target ter sebut maka Pemerintah Kota Surabaya dapat men jamin bahwa pengelolaan TPA Be nowo sudah dilakukan dengan cukup baik. Tidak terpenuhinya target tersebut oleh pihak badan usaha/swasta, dapat ber imbas penalti berupa denda yang ha rus dibayar oleh PT. SO.
Pihak badan usaha/swasta tentunya tidak akan berpartisipasi jika tidak ada keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu, dalam hal ini Pemerintah Kota Surabaya juga mengeluarkan tipping fee sebesar Rp. 119 ribu145 ribu per ton sampah yang dikelola di TPA Benowo kepada PT. SO. Angka tipping fee ini sangat bervariasi setiap bulannya bergantung kepada hasil produksi gas methan dan penjualan listrik ke PLN. Oleh karena itu, PT. SO harus terus berupaya meningkatkan teknologi yang diterapkan baik dalam penataan timbunan sampah maupun pengambilan gas methan dari landfill, sehingga mampu memproduksi gas methan dengan maksimal. Penerapan mekanisme KPBU di TPA Benowo ini tentu nya menghasilkan keuntungan ter sen diri bagi Pemerintah Kota Sura baya. Keuntungan yang diperoleh antara lain, dapat diefisiensikannya biaya pe
Tahun XVIEdisi 06 |29
inovasi
Kolam Penampungan Hasil Pengolahan Lindi
ngelolaan sampah di landfill, dari semula Pemerintah Kota Surabaya harus mengeluarkan sekitar 400 ribu450 ribu per ton sampah untuk biaya pengelolaan sampah di TPA, dengan terlibatnya pihak swasta biaya ini dapat ditekan menjadi ku rang lebih sepertiga dari biaya semula.
Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya subsidi dari hasil penjualan listrik ke PLN. Selain itu, keuntungan lain yang diperoleh Pemerintah Kota Surabaya ada lah mendapatkan TPA dengan lingkungan yang tertata baik dan aplikasi teknologi tinggi dalam pengelolaannya. Bah kan untuk pengolahan lindi, PT. SO meng gunakan teknologi ultrafiltrasi yang dilengkapi dengan ozonisasi dengan hasil effluent yang sangat berkualitas. Dimana teknologi pengolahan lindi ini ti dak akan mampu diterapkan oleh TPA lain jika hanya dikelola secara mandiri oleh Pemerintah Kota. Alhasil, dengan pe nerapan KPBU, Pemerintah Kota Surabaya mampu menciptakan TPA Beno wo dengan luas 37,4 ha menjadi TPA yang tidak hanya menjadi sumber energi bagi masyarakat Kota Surabaya dan se ki tarnya, tetapi sekaligus tempat yang hu manis, rapi, dan bersih.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi pembelajaran dari pelaksanaan KPBU pengelolaan sampah di TPA Benowo Kota Surabaya, antara lain bahwa pengelolaan sampah di TPA ini merupakan bagian
dari pelayanan publik yang tetap harus dibiayai oleh Pemerintah Daerah, dalam hal TPA Benowo yaitu dengan adanya tipping fee yang dibayarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Namun dengan adanya kerja sama de ngan badan usaha/swasta, dapat mem ban tu meminimalkan biaya yang ha rus dikeluarkan oleh Pemerintah Ko ta Su rabaya. Selain itu, pemilihan tekno logi juga perlu mendapat perhatian khu sus, karena hal ini berkaitan erat dengan revenue yang dihasilkan oleh pi hak pe ngelola yang nantinya akan me nyub sidi biaya penge lolaan.
Ada banyak teknologi yang bisa dite rapkan dalam pengelolaan sampah di landfill mulai dari gasifikasi, pyrolisis, incenerator, RDF dan lain sebagainya, dimana pemilihan teknologi ini harus benarbenar dikaji agar sesuai dengan kondisi serta kemampuan masingmasing Pemerintah Daerah. Dukungan dari Pemerintah Pusat juga sangat diperlukan dalam keberhasilan pelaksanaan KPBU, bantuan penyediaan infrastruktur dari Ke menterian PUPR sangat membantu me ngurangi besaran investasi yang harus di keluarkan oleh pihak badan usaha, se hingga dapat meringankan besaran tipping fee yang harus dibayarkan oleh Pemerintah Daerah. Dukungan dari pihak lain, baik itu Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Bappenas, PLN
serta pihak terkait lainnya juga sangat diperlukan untuk menciptakan iklim investasi yang baik bagi pelaku usaha.
Selain Kota Surabaya, ada beberapa kota lain yang sedang dalam proses persia pan pelaksanaan KPBU bidang per sampahan yaitu Kota Cilacap, Kota Batam, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknologi yang nantinya diterapkan di kotakota tersebut bisa saja berbeda dengan yang di terapkan di Kota Surabaya, namun yang terpenting adalah implementasi dari tek nologi tersebut dapat menghasilkan revenue yang dapat mengurangi beban pe ngelolaan persampahan di kabupaten/kota ataupun provinsi.
Sampai dengan saat ini, sektor persam pahan masih merupakan sektor sanitasi yang paling potensial untuk dilirik oleh pelaku usaha dikarenakan adanya kepastian profit atau revenue bagi pelaku usaha jika terdapat komitmen yang baik dari Pemerintah Daerah. Namun di wak tuwaktu yang akan datang, ti dak me nutup kemungkinan KPBU ini juga akan merambah ke sektor sanitasi lainnya seperti air limbah. Di Kota Gresik, dengan bantuan dari IUWASH, saat ini sedang dipersiapkan pelaksanaan La yanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT), dimana dalam pelaksanaannya juga akan melibatkan pelaku usaha terutama yang berkaitan dengan usaha pengangkutan dan penyedotan tinja untuk turut dapat ber partisipasi.
Dengan pelaksanaan KPBU ini, ke depannya diharapkan dapat lebih meringankan beban kerja pemerintah dalam melakukan pengelolaan sanitasi. Pe merintah hanya perlu melakukan penga wasan terhadap kinerja badan usa ha/swasta agar sesuai dengan target yang sudah ditetapkan. Di masa yang akan datang, kami berharap akan lebih banyak lagi kabupaten/kota di Indonesia yang bisa menerapkan mekanisme ini sehingga mampu meningkatkan kualitas pengelolaan sanitasi di wilayahnya masingmasing.
*) Penulis adalah Staf Subdit Perencanaan Teknis, Direktorat Pengembangan PLP, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
30|Edisi 06Tahun XVI
sebaiknya anda tahuTITIK REST AREA ARUS MUDIK LEBARAN7-16 JUNI 2018
BUS TOILET
MUDIK
No NAMA REST AREA KM JENIS SARANA JUMLAH
1 TOL JAKARTA - MERAK 68 A Toilet Kabin 1
2 TOL MERAK - JAKARTA 68 B Toilet Kabin 1
3 TOL JAKARTA - CIKAMPEK PARKING 18 A Bus Toilet 1
4 TOL JAKARTA - CIKAMPEK PARKING 59 A Bus Toilet 1
5 TOL PURBALEUNYI 72 A Toilet Kabin 1
6 TOL PURBALEUNYI 147 A Toilet Kabin 1
7 TOL CIKAMPEK - PALIMANAN 166 A Toilet Kabin 3
8 TOL PALIMANAN - KANCI 207 A Toilet Kabin 2
9 TOL KANCI - PALIMANAN 228 A Toilet Kabin 2
10 TOL PEJAGAN - PEMALANG 275 A Bus Toilet 1
11 TOL PEMALANG - BATANG 321 A Toilet Kabin 1
12 TOL PEJAGAN - PEMALANG 344 AToilet Kabin 1
Bus Toilet 1
13 TOL BATANG - SEMARANG 413 A Toilet Kabin 1
14 TOL SEMARANG - SOLO 429 A Bus Toilet 2
15 TOL SEMARANG - SOLO 467 AToilet Kabin 1
Bus Toilet 1
16 POSKO PEMATANG REBAH - Toilet Kabin 1
17 POSKO TALUK KUANTAN - Toilet Kabin 1
18 POSKO PAL X JAMBI - Bus Toilet 1
19 POSKO KOTA PALEMBANG - Bus Toilet 1
Tahun XVIEdisi 06 |31
TITIK REST AREA ARUS BALIK LEBARAN17-25 JUNI 2018
TOILET CABIN
BALIK
No NAMA REST AREA KM JENIS SARANA JUMLAH
1 TOL JAKARTA - CIKAMPEK 62 B Bus Toilet 2
2 TOL JAKARTA - MERAK 68 A Toilet Kabin 1
3 TOL MERAK - JAKARTA 68 B Toilet Kabin 1
4 TOL PURBALEUNYI 125 B Toilet Kabin 1
5 TOL PURBALEUNYI 149 B Toilet Kabin 1
6 TOL CIKAMPEK - PALIMANAN 164 B Toilet Kabin 3
7 TOL PALIMANAN - KANCI 208 B Toilet Kabin 3
8 TOL KANCI - PALIMANAN 229 B Toilet Kabin 2
9 TOL PEJAGAN - PEMALANG 282 B Bus Toilet 1
10 TOL PEMALANG - BATANG 321 B Toilet Kabin 1
11 TOL PEMALANG - BATANG 335 Bus Toilet 2
12 TOL PEJAGAN - PEMALANG 344 BToilet Kabin 1
Bus Toilet 1
13 TOL BATANG - SEMARANG 413 B Toilet Kabin 1
14 TOL SEMARANG - SOLO 467 AToilet Kabin 1
Bus Toilet 1
15 TOL FUNGSIONAL KERTOSONO 657Bus Toilet 1
Toilet Kabin 1
16 POSKO PEMATANG REBAH - Toilet Kabin 1
17 POSKO TALUK KUANTAN - Toilet Kabin 1
18 POSKO PAL X JAMBI - Bus Toilet 1
19 POSKO KOTA PALEMBANG - Bus Toilet 1
32|Edisi 06Tahun XVI
lensa CK
Halal Bihalal
Tahun XVIEdisi 06 |33
lensa CK
Kementerian PUPR 2018
Sinergi Pemerintah dan Pemda Realisasikan SPAM KPBU Kota Bandar Lampung
“Kami harap pembangunan kontruksi proyek SPAM KPBU Bandar Lampung dapat segera selesai sehingga pada tahun 2021 warga Kota Bandar Lampung dapat segera menikmati air minum yang lebih mudah, sehat, dan murah,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Investasi dan Kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Natsir dalam sambutannya pada acara Peletakan Batu Pertama SPAM Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Kota Bandar Lampung di Kota Bandar Lampung, Senin (25/06/2018).
Natsir menyatakan, SPAM Kota Bandar Lampung merupakan proyek strategis nasional di bidang air minum yang berhasil karena adanya kerja sama sinergis dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Natsir berharap model kerja sama ini dapat direplikasi oleh daerah lain untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur di bidang air minum sehingga target pelayanan 100% cakupan air minum dapat segera terwujud. (Teks: Randal Lampung)
seputar kita
Cipta Karya Dukung PPRG untuk Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman yang Inklusif
Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan Workshop Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di Banten, beberapa waktu lalu dalam rangka menindaklanjuti permohonan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Per lindungan Anak (KPPPA) untuk menyusun Informasi Anggaran Tematik APBN Anggaran Responsif Gender (ARG) TA 2018 dan TA 2019, serta penentuan output dan komponen dari masingmasing kegiatan yang responsif gender, untuk dilakukan penandaan (tagging) ARG pada sistem KRISNA.
PPRG merupakan perencanaan dan peng ang garan yang dilakukan dengan mema
sukkan perbedaan pengalaman, aspirasi, kebu tuhan, serta permasalahan lakilaki dan pe rempuan (termasuk lansia, anakanak, pe nyandang disabilitas, kelompok rentan/MBR) untuk men jawab isu atau permasalahan gen der di ma singmasing sektor dalam rangka me ngatasi kesenjangan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pelaksanaan pembangunan.
Kasubdit Keterpaduan Perencanaan dan Kemitraan Ditjen Cipta Karya Edward Ab durrahman
menyampaikan, PUG meru pakan salah satu dari tiga kebijakan pe ngarusutamaan dan pembangunan lintas bidang, baik di tingkat nasional dan daerah. “Perlu pendalaman pem bahasan ARG yang merupakan salah satu anggaran tematik APBN dimana dalam pe nyusunan RKAK/L terdapat kewajiban un tuk mengkategorikan output kegiatan ke dalam tema APBN.(Teks: Yuke/Evi/ari)
34|Edisi 06Tahun XVI
Universitas Andalas Gelar KKN Tematik Infrastruktur Permukiman di Empat Kota
Universitas Andalas melaksanakan pembekalan terhadap mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur Permukiman (KKN Tematik IP), Senin (25/06/2018).
PPK Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Per mukiman Syafriyanti mengungkapkan, bahwa selama dilak sana kannya KKN Tematik IP dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia sudah dirasakan adanya suasana hubungan kerja yang lebih baik antara pemerintah dengan perguruan tinggi, mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan, serta rektorat sudah banyak yang mengenal program dan rencana kerja Ditjen Cipta Karya.
“Sudah dapat di lihat hasil dari karya yang dapat dirasakan langsung di masyarakat, khususnya dalam bidang penyediaan air minum dan sanitasi,” tutur Syafriyanti. (Teks: Randal Sumbar)
Ditjen Cipta Karya Ditjen Cipta Karya