siak siap relokasi bandara ssk

7
 Siak Siap Relokasi Bandara SSK Kamis, 25 Mei 2006  Arwin: Soal Lokasi Sudah D ipersiapkan Laporan RUSLAN, Siak [email protected] Rencana relokasi Bandar a Sutan Syar i ka si m !SS"# $$ ya n% terl et ak di "ota &ekan'aru yan% di ni lai ti dak rele(an la%i untuk menampun % kepadatan rute pen er' an% an mil ik pemer int ah mau pun komer sil, men dap at respon posit i dari &emka' Siak. Den%an posisi %eo%ra i "a'upa te n Siak ya n% dinilai se'a%ai da erah yan% 'er ede kat an den %an i'u kot a pro(insi ter se' ut, men yatakan siap 'ila suatu saa t Bandara SS" $$ terse'ut direlokasi dan dipindahkan ke daerah ini. Untuk mendukun% rencana ini, sesuai den%an kemampuannya pemerintah "a'upaten Siak siap mem'antu 'er'a%ai sarana dan prasaran penun)an% yan% diperlukan untuk kelayakan pendirian se'uah 'andara 'ertara internasional. *+Ditin )au dari 'en tuk %eo%ra is, kondisi lahan, kesiapan men tal masya rakat dan pro%ram )an%ka menen%ah yan% akan dilakukan oleh "a'upaten Siak ke depan, kita 'isa dikatakan san%at siap untuk mendukun% pro%ram pemerintah pro(insi terse'ut 'ila meman% ka)ian yan% sedan% dilakukan saat ini mem'uktikan Bandara SS" $$ ini tidak rele(an la%i untuk melayani padatnya akti(itas pener'an%an yan% ada. "ita akan 'erusaha semaksimal mun%kin untuk mem'antu perwu)udan pem'an%unan 'andara itu,++ u)ar Bupati Siak Arwin AS S kepada Riau &os, Ra'u !-/0# di Siak. al terse'ut disampaikan Arwin AS kepada Riau &os menan%%api wacana yan% saat ini han %at di% ulirkan oleh pih ak eksekuti dan le% istlati di tin%kat pro (insi unt uk memindahkan 'andara SS" $$ dari &ekan'aru. 1en uru t Bup ati , kal au meman% 'en ar Siak di) adi kan se' a%a i alt ern ati rel okasi 'andara SS", Bandara SS" $$ nantinya akan men)adi seperti Bandara 1inan%ka'au $nternasional Airport. "alaupun pada konsepnya standar kepemilikan dipe%an% oleh pro(insi secara utuh, tapi letaknya di "a'upaten Siak, dan &emka' Siak tetap akan mendapat keuntun%an. Dan ini tentunya akan semakin mem'uka akses "a'upaten Siak den%an akses luar 'aik dalam sekala nasional maupun intern asional. $ni tentu nya akan 'erdamp ak posit i 'a%a i pertu m'uh an ekon omi "a'u paten Siak itu sen dir i. 2ad i tid ak ada asalan 'a% i Siak untuk men ola k rel oka si pem'an %un an 'andara SS" $$ di Siak. Dikatakannya la%i, kesiapan "a'upaten Siak dalam menerima tawaran yan% di'erikan untuk men)adi lokasi relokasi Bandara SS" $$ terse'ut, tidak hanya didasarkan pada pro%ram pem'an%unan )an%ka menen%ah dan )an%ka pan)an% yan% saat ini di'in%kai dalam pro%ram strate%is pem'an%unan "a'upaten Siak untuk -3 tahun ke depan. Sikap ini )u%a ditun)a n% oleh nila i histo ris daerah karena nama 'andara yan% ada di &ek an' aru 'er asa l dar i nama pen %ua sa "er a)a an "a' upate n Sia k yan% per nah meraih sukses %emilan% dimasa lalu, serta tercatat se'a%ai &ahlawan Nasional dari Riau. 2adi den%an den%an relokasi pem'an%unan 'andara SS" $$ ini akan semakin men%uatkan posisi Siak dalam mem'an%un wisata.

Upload: doll-haris

Post on 08-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Siak Airport

TRANSCRIPT

Siak Siap Relokasi Bandara SSK

Siak Siap Relokasi Bandara SSK

Kamis, 25 Mei 2006

Arwin: Soal Lokasi Sudah Dipersiapkan

Laporan RUSLAN, Siak [email protected]

Rencana relokasi Bandara Sutan Syarif kasim (SSK) II yang terletak di Kota Pekanbaru yang dinilai tidak relevan lagi untuk menampung kepadatan rute penerbangan milik pemerintah maupun komersil, mendapat respon positif dari Pemkab Siak.

Dengan posisi geografi Kabupaten Siak yang dinilai sebagai daerah yang beredekatan dengan ibukota provinsi tersebut, menyatakan siap bila suatu saat Bandara SSK II tersebut direlokasi dan dipindahkan ke daerah ini.

Untuk mendukung rencana ini, sesuai dengan kemampuannya pemerintah Kabupaten Siak siap membantu berbagai sarana dan prasaran penunjang yang diperlukan untuk kelayakan pendirian sebuah bandara bertaraf internasional.

Ditinjau dari bentuk geografis, kondisi lahan, kesiapan mental masyarakat dan program jangka menengah yang akan dilakukan oleh Kabupaten Siak ke depan, kita bisa dikatakan sangat siap untuk mendukung program pemerintah provinsi tersebut bila memang kajian yang sedang dilakukan saat ini membuktikan Bandara SSK II ini tidak relevan lagi untuk melayani padatnya aktivitas penerbangan yang ada. Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu perwujudan pembangunan bandara itu, ujar Bupati Siak H Arwin AS SH kepada Riau Pos, Rabu (23/5) di Siak.

Hal tersebut disampaikan Arwin AS kepada Riau Pos menanggapi wacana yang saat ini hangat digulirkan oleh pihak eksekutif dan legistlatif di tingkat provinsi untuk memindahkan bandara SSK II dari Pekanbaru.

Menurut Bupati, kalau memang benar Siak dijadikan sebagai alternatif relokasi bandara SSK, Bandara SSK II nantinya akan menjadi seperti Bandara Minangkabau Internasional Airport. Kalaupun pada konsepnya standar kepemilikan dipegang oleh provinsi secara utuh, tapi letaknya di Kabupaten Siak, dan Pemkab Siak tetap akan mendapat keuntungan. Dan ini tentunya akan semakin membuka akses Kabupaten Siak dengan akses luar baik dalam sekala nasional maupun internasional. Ini tentunya akan berdampak positif bagai pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak itu sendiri. Jadi tidak ada asalan bagi Siak untuk menolak relokasi pembangunan bandara SSK II di Siak.

Dikatakannya lagi, kesiapan Kabupaten Siak dalam menerima tawaran yang diberikan untuk menjadi lokasi relokasi Bandara SSK II tersebut, tidak hanya didasarkan pada program pembangunan jangka menengah dan jangka panjang yang saat ini dibingkai dalam program strategis pembangunan Kabupaten Siak untuk 20 tahun ke depan. Sikap ini juga ditunjang oleh nilai historis daerah karena nama bandara yang ada di Pekanbaru berasal dari nama penguasa Kerajaan Kabupaten Siak yang pernah meraih sukses gemilang dimasa lalu, serta tercatat sebagai Pahlawan Nasional dari Riau. Jadi dengan dengan relokasi pembangunan bandara SSK II ini akan semakin menguatkan posisi Siak dalam membangun wisata.

Kesiapan kita, untuk menyambut kehadiran bandara itu tidak hanya selogan. Kita juga telah mengupayakan dengan menyiapkan program pemangunan jalan lintas (high way) dari Siak menuju Kota Pekanbaru yang akan semakin memperlancar arus transportasi. Jadi, program ini kita nilai sangat urgen dengan program pembangunan ke depan Siak terutama dalam membuka akses Siak dengan dunia internasional. Kita optimis bila hal ini teruwujud, Siak akan tumbuh menjadi pusat kota dan pertumbuhan ekonomi baru di kawasaan persisir yang turut didukung dengan terbukanya Kawasan Industri Buton, jelas Bupati.

Masih Layak

Meskipun demikian, lanjut bupati, wacana tersebut tentunya baru akan diwujudkan pemerintah provinsi dalam waktu lama.

Soalnhya, keberadaan Bandara SSK II yang ada di Pekanbaru saat ini masih relevan untuk 10-15 tahun mendatang. Sehingga pengerjaan relokasi bandara tersebut bukanlah hal yang sangat mendesak, sebab saat ini Provinsi Riau masih membutuhkan anggaran cukup besar untuk membamngu berbagai fasiltias publik yang lain yang lebih mendesak.

Ini baru setakat wacana, dan saya pikir bandara SSK II di Pekanbaru masih layak untuk 10-15 tahun ke depan. Dan relokasi pembangunan bandara SSK yang baru tidak terlalu mendesak, akan lebih bagus kalau dana untuk relokasi pembangunan bandara SSK II tersebut dialokasikan untuk membangun berbagai fasilitas publik yang lainnya yang lebih mendesak dan dibutuhkan masyarakat, imbuh Bupati Siak Arwin AS.(izl)

Lakukan Studi Kelayakan Lokasi Bandara Baru

Jalinus SH, Kasubdin Transportasi Udara Dishub Riau

Minggu, 19 Pebruari 2006

PADA tahun 2016 atau tahun 2018 Bandar Udara (Bandara) Sutan Syarif Kasim (SSK) II tidak layak lagi dipakai karena pertumbuhan ekonomi Riau yang tinggi setiap tahun. Oleh sebab itu, wacana pembentukan bandara baru harus digesah dari sekarang. Untuk 2006 ini, Dinas Perhubungan Riau telah mengajukan anggaran ke DPRD Riau untuk feasibility study (studi kelayakan) pengembangan bandara baru tersebut.

Kepada wartawan Riau Pos, Edwar Yaman dan Zulmasri, Kasubdin Transportasi Udara, Dinas Perhubungan Riau, Jalinus, SH, Rabu (15/2) lalu menjelaskan tentang rencana pemindahan Bandara SSK II itu. Kapan akan dipindahkan, seperti apa bandara yang akan dibangun nantinya, dan bagaimana dengan bandara yang sekarang ini? Berikut kutipan wawancaranya.

Saat ini telah berkembang wacana Bandara SSK II. Bisa Anda jelaskan, apakah bandara yang sekarang ini memang tidak layak lagi?

Begini, isu ataupun wacana pemindahan Bandara SSK II ini sudah lama berkembang dari berbagai kalangan masyarakat. Kami sebagai instansi yang berkewenangan dalam hal itu, tentu tidak akan memfollow up atau menerima keinginan itu begitu saja. Dalam tahun anggaran 2005 yang lalu kita mengadakan suatu studi tentang optimalisasi pembangunan bandara udara SSK II. Jadi, bandara itu sekarang itu dibangun dalam master plannya yang ada, di mana rencananya akan dibangun dua jalur landasan pacu. Tetapi ada satu hal penelitian yang sangat mengejutkan kita. Pertama, estimasi kejadian sepuluh tahun yang akan datang itu sudah tercapai hari ini, peak hour (jam sibuk).

Hasil penelitian kita dengan konsultan, apabila bandara SSK II ini dibangun sesuai dengan master plan yang ada, itu pada tahun 2018 itu sudah over lagi. Bahkan PT Angkasa Pura II yang melakukan penelitian itu mengatakan pada tahun 2016 sudah terjadi. Jadi ada selisih dua tahun analisanya. Bandara SSK II selambat-lambatnya tahun 2016 atau 2018 memang harus pindah.

Bandara sekarang sudah over maksudnya jam sibuknya sudah tidak bisa lagi melayani. Untuk tahun berikutnya akan terjadi ketidaklancaran turun naiknya pesawat di bandara. Yang kedua, fasilitas, ruang tunggu penumpang itu sudah sangat tidak ideal lagi dengan melonjaknya jumlah penumpang dari tahun ke tahun.

Jika nanti memang benar-benar dipindahkan, bandara yang sekarang itu nantinya mau dijadikan apa?

Ya, akan timbul pertanyaan, buat apa aset yang ada? Rupanya PT AP II sebagai pengelolah bandara itu sudah mempersiapkan diri sudah jauh sebelumnya. PT Angkasa Pura II telah mempersipkan perencanaan lokasi Bandara Udara SSK II existing untuk menjadi Kota Bandar Baru yang lengkap dan mandiri(sebagai aset PT Angkasa Pura II) yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan arah perkembangan Kota Pekanbaru ke depan sebagai ibukota Provinsi Riau.

Bisa Anda jelaskan, bandara baru sebagai pengganti Bandara SSK II yang akan dibangun nanti itu seperti apa?

Dari diskusi-diskusi yang berkembang untuk mempercepat proses pembangunan bandara baru sebagai pengganti Bandara SSK II existing agar dapat beroperasi pada tahun 2016-2017. Lokasi dan rancang bangun bandara tersebut harus disiapkan secara dini sesuai trend bandara masa depan. Bandara yang dibangun itu tidak hanya disiapkan untuk melayani kelancaran lau lintas udara saja, akan tetapi dirancang sedemikian rupa menjadi bandara udara internasional yang dilengkapi dengan fasilitas terintegrasi dengan Central Business District (CBD), pemukiman perkotaan ekslusif dan sekaligus sebagai sentral budaya dan pariwisata. Ini tentu sesuai dengan visi dan misi Riau 2020.

Apakah sudah dilakukan penelitian untuk menentukan lokasi bandara baru nanti?

Dari hasil studi sementara terdapat empat lokasi yang berada di empat kabupaten kota. Pertama arah ke Siak, yakni Minas, kedua Langgam Pelalawan, ketiga Tapung (Kampar) dan yang keempat Rumbai (Pekanbaru).

Dari keempat alternatif itu mana yang paling layak?

Inilah yang sekarang itu dimintakan anggaran biaya yang diusulkan ke DPRD untuk melakukan penelitin pemilihan lokasi. Kita ajukan anggaran 5,6 milyar tapi hanya disetujui 1,4 milyar. Dan pada tahun-tahun berikutnya bisa dianggarkan lagi. Jadi hasil studi itu nanti akan menentukan mana dari keempat lokasi yang paling menguntungkan untuk bandara baru itu secara teknis dan ekonomis, atau mungkin ada alternatif lain selain empat lokasi itu. Secara teknisnya arah angin, dari bentuk tanah, sedangkan secara ekonomis kenapa bandara yang akan kita bangun ini tidak seperti bandara yang sekarang, tapi adalah bandara yang di dalamnya termasuk sebagai pusat bisnis dan pariwisata. Jadi merupakan satelit baru kotanya. Artinya apa, terlalu jauh dari ibukota provisi, Pekanbaru, ekonomisnya tadi tidak terpenuhi.

Tentu untuk membangun bandara masa depan itu mengeluarkan biaya yang sangat besar. Bagaimana cara untuk mengakali hal ini?

Oleh sebab itu pembangunan fisiknya rencananya tidak akan menggunakan APBD dan APBN, tetapi bisa saja melalui investor. Buat analisa sementara untuk pembangunan lahan baru itu diperkirakan membutuhkan lahan lebih kurang 800 hektar. Hasil studi yang telah dilaksanakan diperkirakan investasi yang dibutukan untuk membangun bandara baru tersebut sekitar 3,15 triliun (NPV=212, 8 milyar pada discount rate 18 persen dihitung sampai tahun 2040. dan tingkat pengembalian investasi (IRR) sebesar 24 persen, sehingga sangat layak dibangun melalui program investasi infrastruktur transportasi udara melalui kerja sama dengan pihak swasta (Private Sector Perticipation (PSP) atau melalui program infrastruktur yang menjadi kewajiban pemerintah (public service obligation (PSO).

Kalau kita lihat pembangunan bandara ini kan sebenarnya tidak hanya untuk kepentingan daerah semata, tapi juga nasional. Bagaimana koordinasi dan sinkronisasi antara daerah dan pusat?

Bahwasanya Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE telah melakukan koordinasi yang baik untuk tercapainya fungsional bandara baru ini. Rencana ini telah dikoordinasikan ke pusat dan ke semua pihak yang berkompeten di daerah ini. Semua rencana tindak lanjut (action plan) berada di bawah koordinasi dan bimbingan langsung Dirjen Perhubungan Udara melalui tim asistensi yang akan ditunjuk untuk memberikan masukan secara teknis (langkah-langkah tahapan, urutan rangkaian kegiatan perencanaan yang meliputi, jangka waktu pelaksanaan, plafon dan sumber dana untuk masing-masing kegiatan) dengan skema yang jelas. Dengan demikian keterpaduan dan sinkronisasi program pembangunan bandara baru tersebut antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui departemen perhubungan dapat terlaksana dengan baik, mulai dari tahapan perencanaan sampai dengan pelaksanaannya sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Pengelolaan bandara baru ini dipercayakan kepada siapa nantinya?

Mengingat proyek tersebut termasuk kategori kegiatan proyek strategis, oleh sebab itu kita harus melengkapi semua dokumen-dokumen atau penyusunan proposal proyek yang dapat memenuhi standar kriteria atau persiapan yang layak dikerjasamakan dengan pihak swasta dengan alternatif pelaksanaan konstruksi menggunakan kontrak model; tipe Buid Operate Transfer (BOT), tipe Build Own Operate Transfer (BOOT), tipe Build Lease Transfer (BLT) atau bentuk lain yang menguntungkan semua pihak. Untuk pembiayaan kegiatan perencanaan kita berharap alokasi sumber dana APBN, APBD atau sumber dana lainnya, sehingga pada tahun 2009 s/d 2017 kegiatan fisik bandara baru ini sudah bisa dilaksanakan.***PEMERINTAH PROPINSI RIAU BERENCANA RELOKASI BANDARA SSK

Selasa, 14 Februari 2006, 13:03 WIB

PEKANBARU,

Pemerintah Provinsi Riau merencanakan untuk segera merelokasi Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru ke lokasi lain menginat lokasi yang ada saat ini telah tidak memadai lagi.

"Rencana relokasi bandara merupakan kebutuhan yang sangat mendesak untuk menjaga eksistensi bandara tersebut," kata gubernur Riau HM Rusli Zainal di Pekanbaru, Senin.

Berdasarkan analisis yang dibuat PT Angkasapura Bandara SSK II diprediksikan pada 2018 masih dimungkinkan bandara tersebut dimanfaatkan namun diatas 2018 sudah sangat tidak memungkinkan lagi karena padatnya penerbangan dan pemukiman.

Gubernur menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Angkasapura untuk melakukan pemindahan Bandara. Dimana lokasinya juga sedang dikaji, sebab cepat atau lambat bandara tersebut pasti dipindahkan.

Bandara yang baru akan mengacu pada perkembangan kota sehingga bangunan bandara kelak tidak jadi monumen tetapi sebagai pusat areal komersil.

Ia menjelaskan, pihaknya telah bekerjasama dengan lembaga konsultan untuk mencari lokasi yang layak bagi sebuah bandara internasional lengkap dengan pertimbangan teknis, perkembangan kota, keselamatan penerbangan dan sebagainya.

"Yang pasti, bandara baru itu akan berada diluar kota Pekanbaru," katanya. Sementara itu Kepala Bappeda Riau Emrizal Pakis mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan studi pembangunan bandara baru itu dalam APBD 2006.

"Rencanya akan dibangun Bandara Internasional di lokasi baru mengingat daya tampung bandara yang ada saat ini untuk ke depan tidak memungkinkan," ujar Emrizal. Ia menjelaskan, saat ini pihaknya belum dapat menentukan lokasi bandara internasional itu karena masih dikaji secara detail.(ms)

Dikepung Pemukiman dan Ruko, Dikaji Pemindahan Bandara SSK II Pekanbaru

PEKANBARU (Riau Online): Peristiwa tragis yang menimpa warga Padang Bulan, Medan, yang pemukimanannya beberapa hari lalu ditimpa pesawat Mandala, jadi pengalaman berharga bagi Pemprov Riau. Saat ini Pemprov Riau sedang mempertimbangkan untuk memindahkan Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru yang lokasinya kini sudah dikepung pemukiman penduduk.

Kepala Dinas Perhubungan Riau, Tezzy Dachlan kepada wartawan, Rabu (7/9) di Pekanbaru mengatakan, lokasi bandara SSK II Pekanbaru saat ini sudah tidak layak lagi, mengingat sudah dikepung oleh pemukiman penduduk. "Kita kawatir kasus di Polonia Medan itu terulang di bandara ini," jelasnya.

Dikatakannya, pengembangan Pekanbaru yang sangat pesat akhir-akhir ini menjadikan bandara SSK II semakin berada di tengah kota. Pemukiman penduduk, pertokoan dan perkantoran semakin dekat ke lokasi bandara, sehingga hal ini sangat membahayakan keselamatan penerbangan.

Mengingat hal itu, menurut dia, pihaknya mulai mempertimbangkan untuk memindahkan lokasi bandara ke tempat yang lebih tepat, yakni berada di luar kota Pekanbaru. Saat ini Dinas Perhubungan Riau telah melakukan kajian studi kelayakan pemindahan bandara ke lokasi yang dianggap paling aman.

lebih lanjut Tezy mengatakan, pengkajian tersebut dilakukan dalam rangka mematangkan rencana pemindahan bandara ke tempat yang lebih aman serta memperkecil kesalahan dalam proses pemindahan kelak. "Sebelum dipindahkan, tentunya perlu diperhitungkan lokasi mana yang dianggap tepat untuk dibangun bandara," tegasnya.

Dia mengatakan, pemindahan bandara SSK II ke lokasi yang lebih aman sangat penting dilakukan secepatnya, mengingat perkembangan kota Pekanbaru makin membuat lokasi bandara sekarang makin dikepung pemukimanan, pertokoan dan kantor. Sebab kalau kejadian di Polonia itu terjadi di Pekanbaru, maka jumlah korban yang jatuh dipastikan juga banyak.

Saat ini saja, tidak kurang 1 km dari lokasi bandara SSK II Pekanbaru telah berdiri banyak pertokoan bertingkat, gedung-gedung perkantoran dan juga hotel. Belum lagi rumah-rumah penduduk dan komplek perumahan telah bermunculan di sekitar kawasan bandara, sehingga membuat bandara semakin dikepung bangunan.

Jika dulu bandara SSK II berjarak 10 km dari pusat kota, kini malah sudah berada di dalam kota Pekanbaru. Selama ini lokasi bandara ini tetap dipertahankan karena letaknya cukup bagus, karena lokasinya berada lebih tinggi dibandingkan lokasi lainnya di kota ini.

Berkaitan dengan rencana pemindahan bandara itu, saat ini berkembang informasi yang menyebutkan ada tiga lokasi yang kemungkinan dijadikan lokasi, yakni di Kabupaten Kampar, Siak atau Pelelawan. Namun Tezzy tidak bisa memastikan lokasi yang akan digunakan.(ak/rtc)