sidang ujian tugas akhir -...
TRANSCRIPT
SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR
PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAMPERBAIKAN LINGKUNGAN FISIK PERMUKIMAN(STUDI KASUS : KECAMATAN RUNGKUT)
Disusun Oleh:Jeffrey Arrahman Prilaksono3608 100 077
Dosen Pembimbing:Dr. –Ing. Ir. Haryo Sulistyarso
Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya2012
LATAR BELAKANG Pentingnya partisipasi masyarakat dalam
pembangunan saat ini Penurunan kualitas lingkungan permukiman
(RDTRK UP Rungkut 2010-2030) Masih kurang optimalnya partisipasi masyarakat di
wilayah studi terkait kesadaran serta keterlibatan mereka dalam proses perencanaan maupun pengelolaan lingkungan fisik permukiman
RUMUSAN MASALAH Kurang optimalnya tingkat partisipasi masyarakat
dalam perbaikan lingkungan permukimannya Menurunnya kualitas lingkungan fisik permukiman Pertanyaan : “Faktor-faktor apakah yang
berpengaruh dalam partisipasi masyarakat pada perbaikan lingkungan fisik permukiman di wilayah studi?”
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan Merumuskan arahan peningkatan partisipasi masyarakat
yang tepat untuk perbaikan lingkungan fisik permukiman di Kecamatan Rungkut
Sasaran Identifikasi karakteristik masyarakat dan lingkungan
permukiman setempat Identifikasi tingkat partisipasi masyarakat Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi
masyarakat dalam perbaikan lingkungan permukiman Terumuskannya arahan peningkatan partisipasi
masyarakat dalam perbaikan lingkungan fisik permukiman di wilayah studi
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Wilayah Permukiman Kampung di Kecamatan Rungkut
5 RW di Kelurahan Kalirungkut 5 RW di Kelurahan Rungkut Kidul
Ruang Lingkup Pembahasan Mengidentifikasi karakteristik masyarakat Merumuskan arahan peningkatan partisipasi untuk perbaikan
lingkungan fisik permukiman Ruang Lingkup Substansi
Berkaitan dengan konsep, teori, serta strategi partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta teori mengenai permukiman
MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan ilmu dalam pembangunan dengan konsep partisipasi masyarakat
Manfaat Praktis Memberikan masukan pada pemerintah serta
masyarakat setempat akan arahan peningkatan partisipasi masyarakat dalam perbaikan lingkungan permukiman
HASIL YANG DIHARAPKAN
Terumuskannya arahan peningkatan partisipasi masyarakat untuk perbaikan lingkungan fisik permukiman di Kecamatan Rungkut
SINTESA TINJAUAN PUSTAKA
Partisipasi masyarakat Keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat dalam
proses kegiatan pembangunan dimulai dari proses perencanaan hingga pengawasannya.
Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat Terdapat beragam bentuk partisipasi dan hal ini
dipengaruhi dari kesadaran masyarakat tersebut terhadap pembangunan bersifat partisipatif
Tingkatan partisipasi masyarakat Terdapat 8 tangga partisipasi menurut Arnstein
(1969) terhadap derajat keterlibatan masyarakat dalam keterlibatannya pada program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. 8 tangga ini dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu non participation, degrees of tokenism, dan degrees of citizen.
SINTESA TINJAUAN PUSTAKA
Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat Terdapat beberapa faktor, yaitu faktor kapatsitas sumber
daya lokal yang dapat ditinjau dari aspek sosial dan ekonomi masyarakat dan eksternal yang berupa pihak berkepentingan seperti pemerintah dan swasta (LSM).
Faktor lain yang yang terlibat antara lain mengenai pola pikir masyarakat, kelembagaan, dan kapasitas sumber daya lokal
Permukiman kumuh Permukiman adalah paduan antara perumahan dengan
isinya, yaitu manusia yang hidup dan berbudaya Penurunan kualitas lingkungan fisik permukiman dapat
ditinjau dari kondisi infrastrukturnya seperti drainase, aksesibilitas, kondisi fisik bangunan, serta persampahan yang kurang dikelola dengan baik
HASIL SINTESA TINJAUAN PUSTAKANo Teori Indikator Variabel
1 Partisipasimasyarakat dalam perbaikan lingkungan permukiman
Karakteristik sosial masyarakat
- Jenis Kelamin- Usia- Tingkat Pendidikan
Karakteristik ekonomimasyarakat
- Tingkat Penghasilan- Mata Pencaharian
Lingkungan fisik permukiman
- Drainase - Tata bangunan- Aksesibilitas
2
Tingkatpartisipasi masyarakat
Partisipasi rendah - Terapi
Partisipasi Sedang - Pemberian informasi- Konsultasi- Perujukan
Partisipasi Tinggi - Kemitraan- Pelimpahan Kekuasaan- Kontrol Masyarakat
HASIL SINTESA TINJAUAN PUSTAKA
No Teori Indikator Variabel3 Faktor-faktor
PartisipasiMasyarakat
Pola Pikir Masyarakat - Tingkat Kepercayaan Masyarakat- Tingkat Kesadaran Masyarakat
Kelembagaan - Pembagian Wewenang- Wadah Partisipasi- Pembiayaan Program/ Kegiatan
Kapasitas Sumber Daya Lokal
- Perbedaan Usia Penduduk- Keanekaragaman Latar Belakang
Pendidikan- Keanekaragaman Mata Pencaharian- Tingkat Penghasilan- Perbedaan Jenis Kelamin
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian => penelitian deskriptif, karena akan banyak memaparkan kondisi realitas dalam hal partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas lingkungan permukiman yang kemudian dianalisa berdasarkan teori terkait substansi penelitian
Pendekatan penelitian => pendekatan rasionalisme => berdasar pada sumber kebenaran teori dan fakta empirik
VARIABEL PENELITIANNo. Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional
1 Identifikasi karakteristik
masyarakat dan kondisi
lingkungan fisik permukiman
Karakteristik Sosial
masyarakat
Jenis Kelamin Komposisi jenis kelamin masyarakat yang terdapat wilayah studi
Usia Tinggi rendahnya usia produktif yang terdapat pada wilayah studi
Tingkat Pendidikan
Tinggi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat pada wilayah studi
KarakteristikEkonomi
Masyarkat
Tingkat Penghasilan
Tinggi rendahnya tingkat penghasilan masyarakat pada wilayah studi
Mata Pencaharian
Komposisi mata pencaharian masyrakat yang terdapat pada wilayah studi
Lingkungan fisik Drainase
Pelayanan drainase yang terdapat pada kawasan. Dapat dilihat dari kondisi maupun ketersediaannya.
Aksesibilitas
Pelayanan aksesibilitas yang terdapat pada kawasan. Dapat dilihat dari kondisi perkerasan jalan maupun ketersediaannya. Selain itu juga dapat dilihat dari kelengkapan attributnya seperti ketersediaan penerangan jalan.
No. Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional2 Identifikasi
Tingkat Partisipasi
Masyarakat pada Wilayah Studi
Tingkat Partisipasi
Rendah Terapi
Frekuensi masyarakat terlibat dalam kegiatan/ program akan tetapi tidak dapat memberikan masukan/ pendapat mereka dalam kegiatan/ program tersebut
TingkatPartisipasi
SedangPemberian Informasi
Frekuensi masyarakat yang mendapatkan sedikit kesempatan untuk memberi masukan akan tetapi masukan tersebut hampir tidak berpengaruh pada kegiatan/ program tersebut
Konsultasi
Frekuensi masyarakat yang memiliki kesempatan untuk melakukan komunikasi dua arah dan memberikan masukan-masukan akan tetapi tidak ada jaminan bahwa masukan mereka akan diperhatikan
Perujukan
Frekuensi masyarakat yang masukan/ pendapatnya diperhatikan sesuai kebutuhan sehingga sudah memiliki beberapa pengaruh terhadap suatu kegiatan/ program
TingkatPartisipasi
Tinggi Kemitraan
Frekuensi masyarakat yang diajak berbagi tanggung jawab, pengambilan keputusan, penyusunan kebijakan, serta penyelesaian masalah dalam kegiatan/ program
Pelimpahan Kekuasaan
Frekuensi masyarakat yang mendapatkan kewenangan untuk membuat keputusan yang dominan dalam suatu kegiatan/ program
Kontrol Masyarakat
Frekuensi masyarakat yang mendapatkan kekuasaan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi suatu kegiatan/ program
VARIABEL PENELITIANNo. Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional
3 Identifikasi faktor-faktor yang
paling berpengaruh pada
partisipasi masyarakat
Pola Pikir Masyarakat
Tingkat Kepercayaan Masyarkat
Tinggi rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap terakomodirnya pendapat/ masukan/ saran mereka dalam program/ kegiatan perbaikan lingkungan yang melibatkan partisipasi masyarakat di dalamnya
Kesadaran Masyarakat
Tinggi rendahnya tingkat kesadaran masyarakat mengenai tanggung jawab dalam upaya perbaikan lingkungan mereka
Kelembagaan Pembagian wewenang
Sejauh mana pemerintah memberikan kekuasaan/ wewenang pada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan/ program perbaikan lingkungan
Wadahpartisipasi
Keberadaan wadah/ organisasi yang sudah berjalan dengan baik yang bertujuan untuk menampung masukan/ pendapat/ usul masyarakat terkait dengan perbaikan lingkungan pada wilayah studi
Pembiayaankegiatan/ program Jumlah program/ kegiatan yang berjalan dengan
sumber pembiayaan swadaya masyarakat
No. Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional3 Identifikasi faktor-
faktor yang paling berpengaruh pada
partisipasi masyarakat
Kapasitas Sumber
Daya Lokal
Perbedaan Usia Penduduk
Komposisi usia antara kaum tua dan muda berpotensi menimbulkan perbedaan pendapat dalam hal-hal tertentu yang berkaitan dengan suatu kegiatan/ program
Keanekaragaman Latar Belakang Pendidikan
Komposisi latar belakang pendidikan memiliki pengaruh pada heterogenitas input/ masukan sehingga dapat meningkatkan kualitas output/ keputusan pada setiap kegiatan/ program perbaikan lingkungan yang melibatkan partisipasi masyarakat
Keanekaragaman Mata Pencaharian
Tingginya keanekaragaman mata pencaharian memiliki pengaruh pada alokasi waktu yang dapat disediakan oleh masyarakat terkait dengan kesibukannya masing-masing
Tingkat Penghasilan
Keberadaan wadah/ organisasi yang sudah berjalan dengan baik yang bertujuan untuk menampung masukan/ pendapat/ usul masyarakat terkait dengan perbaikan lingkungan pada wilayah studi
Perbedaan Jenis Kelamin
Potensi terjadinya diskriminasi peran gender dalam partisipasi masyarakat dapat dilihat dari komposisi jenis kelamin pada wilayah studi
4 Terumuskannya arahan peningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas lingkungan fisik permukiman di
(Hasil dari sasaran 1 dan 3) (Hasil dari
sasaran 1 dan 3) -
RESPONDEN DAN SAMPEL Dalam penelitian ini menggunakan purposive sampel. Purposive sampel
bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih terfokus untuk menjawab permasalahan penelitian dengan menggunakan beberapa kriteria pada sampel yang diambil.
Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dilakukan purposive sampel, terhadap :
Sampel Kriteria Keterangan
Perwakilan Masyarakat
Memiliki kedudukan di mata masyarakat
Memiliki pengalaman dalam keterlibatan kegiatan/ program partisipasi masyarakat dalam
perbaikan lingkungan
Ketua RT setempat
Terdapat 10 RW dengan total 39 RT
Jumlah 39 orang
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Primer
Observasi secara langsung Kuisioner Wawancara terstruktur
Sekunder Pengumpulan data instansi Tinjauan teoritis
TEKNIK ANALISA DATA Sasaran I Identifikasi karakteristik masyarakat dan
lingkungan setempat Analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi
dan wawancara Output : Potensi maupun permasalahan yang terdapat
pada wilayah studi yang terkait dengan karakteristik masyarakat dan kondisi lingkungan
Sasaran II Identifikasi tingkat partisipasi masyarakat setempat Analisis deskriptif kualitatif Memakai tipologi Arnstein untuk mengukur tingkat
keterlibatan masyarakat Output : Tingkat partisipasi masyarakat setempat dalam
upaya perbaikan lingkungan berdasarkan tipologi Arnstein
Sasaran III Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan fisik permukiman Menggunakan analisis Delphi untuk mengetahui faktor
yang berpengaruh Output : Faktor-faktor partisipasi masyarakat yang
mempengaruhi dalam perbaikan lingkungan fisik permukiman
Sasaran IV Merumuskan arahan peningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas lingkungan fisik permukiman Menggunakan analisis Triangulasi Untuk mencari jalan keluar dari semua pihak Output : Arahan partisipasi masyarakat untuk
peningkatan kualitas lingkungan fisik permukiman
DIAGRAM TAHAPAN PENELITIAN
Merumuskan arahan peningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas
lingkungan fisik permukiman
Kesimpulan dan Rekomendasi
Analisa triangulasi
Arahan peningkatanpartisipasi masyarakat
Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi
Analisis Delphi
Faktor-faktor yang mempengaruhipartisipasi masyarakat dalam
peningkatan kualitas lingkungan fisik permukiman
Identifikasi karakteristik masyarakat dan lingkungan
Identifikasi bentuk dan tingkat partisipasi
Analisa deskriptif kualitatifAnalisis deskriptif kualitatif
Karakteristik masyarakat setempat dan permasalahan lingkungan fisik
permukimanBentuk dan tingkat partisipasi
masyarakat Rungkut
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat partisipasi terhadap upaya perbaikan lingkungan fisik permukiman di Kecamatan Rungkut
Merumuskan arahan peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas
lingkungan fisik permukiman
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Wilayah Studi Perkampungan yang terdapat di Kecamatan
Rungkut Kelurahan Kalirungkut (5 RW) dan Rungkut Kidul
(5 RW) Kepadatan penduduk tinggi Memiliki heterogenitas dalam mata
pencaharian, tingkat pendidikan, dan tingkat penghasilan.
KOMPOSISI JENIS KELAMIN
0
5000
10000
15000
20000
25000
Rungkut Kidul Kalirungkut
PerempuanLaki-laki
02000400060008000
1000012000
Rungkut KidulKalirungkut
KOMPOSISI USIA PENDUDUK
Sumber: Profil Kelurahan (2011)
0500
100015002000250030003500400045005000
Rungkut KidulKalirungkut
KOMPOSISI TINGKAT PENDIDIKAN
Sumber: Profil Kelurahan (2011)
GAMBARAN SOSIAL EKONOMI PADAWILAYAH STUDI
Aspek Sosial Perbedaan jenis kelamin serta usia penduduk tidak
memberikan pengaruh terhadap keterlibatan masyarakat dalam perbaikan lingkungan
Masih rendahnya kualitas sumber daya masyarakat pada wilayah studi terkait dengan pendidikan. Sehingga mempengaruhi kualitas input/ output mereka dalam setiap pertemuan/ rapat program
Aspek Ekonomi Perbedaan tingkat penghasilan di wilayah studi
tidak menimbulkan permasalahan terkait dengan keterlibatan mereka dalam perbaikan lingkungan
Sedangkan mata pencaharian yang beragam berakibat pada intensitas keterlibatan mereka dalam setiap proses perbaikan lingkungan yang ada
GAMBARAN PERMASALAHAN FISIK DANLINGKUNGAN DI WILAYAH STUDI
Permasalahan drainase Rusak dan tidak terawat Beberapa titik masih belum terdapat drainase
Permasalahan aksesibilitas Jalan yang rusak Beberapa masih belum mendapat perkerasan yang
layak (pavingisasi, aspal, dsb) Kurangnya penerangan pada beberapa titik
GAMBARAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAMPERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Tingkat Partisipasi Masyarakat Masyarakat berpartisipasi dalam program dengan
cara memberikan informasi/ masukan akan tetapi dalam beberapa kegiatan/ program keputusan akhir masih berada di pemegang kekuasaan tertinggi
Tingkat Kesadaran Masyarakat Kurang terlibat secara aktif dalam setiap program
yang ada karena kesibukan tiap individu dalam pekerjaannya
ANALISIS TINGKAT PARTISIPASIMASYARAKAT
Menggunakan skoring berdasarkan tipologi Arnstein Tingkat Partisipasi di Rungkut Kidul berupa
Consultation (skor 71) Tingkat Partisipasi di Kalirungkut berupa Placation
(skor 70) Kedua tahapan ini masuk ke golongan Tokenisme
dimana masyarakat belum bisa dianggap berpartisipasi sepenuhnya karena keputusan akhir masih dipegang oleh pemilik kekuasaan tertinggi
Hal ini juga dipengaruhi oleh terdapatnya beberapa program yang membatasi tingkat keterlibatan masyarakat
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANGBERPENGARUH PADA RENDAHNYA PARTISIPASIMASYARAKAT PADA WILAYAH STUDI
Menggunakan analisis Delphi Melalui tahapan iterasi karena ada responden yang
tidak setuju terhadap beberapa faktor yang ada Dengan analisis tersebut pada akhirnya ditemukan 5
faktor yang berpengaruh pada wilayah studi, yaitu: Tingginya tingkat kepercayaan masyarakat
Perlu adanya tingkat kepercayaan yang tinggi antar stakeholder Tingkat kepercayaan masyarakat pada beberapa program dari
pemerintah cukup rendah Keseimbangan pembagian wewenang masyarakat
Masyarakat memiliki hak untuk terlibat dalam menentukan keputusan
Pembagian wewenang belum seimbang terkait pengambilan keputusan
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANGBERPENGARUH PADA RENDAHNYA PARTISIPASIMASYARAKAT PADA WILAYAH STUDI
Ketersediaan dan keberfungsian wadah partisipasi Diperlukan adanya wadah partisipasi yang berfungsi
dengan baik Belum terdapatnya wadah pada beberapa RT-RW Wadah tingkat kelurahan pada salah satu kelurahan tidak
berfungsi Keanekaragaman latar belakang pendidikan
masyarakat Mempengaruhi dalam penerimaan masyarakat terhadap
penerimaan informasi suatu program yang ada serta output Keanekaragaman mata pencaharian masyarakat
Keterlibatan masyarakat dalam program perbaikan lingkungan tidak jarang terbentur oleh kesibukan mereka dalam pekerjaannya masing-masing
ANALISIS TRIANGULASI UNTUK MERUMUSKANARAHAN PENINGKATAN PARTISIPASIMASYARAKAT DALAM PERBAIKAN LINGKUNGAN
Analisis triangulasi pada penelitian ini menggunakan tiga sumber yang berbeda.
Beberapa sumber tersebut adalah: Hasil analisis sebelumnya dari peneliti Studi literatur yang terkait dengan strategi
peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Studi kasus yang diambil dari penelitian sebelumnya yang membahas mengenai partisipasi masyarakat dalam perbaikan lingkungan pada permukiman perkampungan di perkotaan
No FaktorHasil analisis
Peneliti
Studi Kasus di Wilayah
LainStudi Literatur
Arahan Berdasarkan Hasil Triangulasi
1
Tingginya tingkat kepercayaan masyarakat
• Tingkat kepercayaan masyarakat cukup rendah terhadap program-program perbaikan lingkungan permukiman dari pemerintah
• Perlu adanya komunikasi yang baik antar stakeholder
• Masyarakat harusmemiliki keyakinanbahwa aksi merekadapat membuatperubahan.
• Perlu adanyainteraksi yang baikantar stakeholder
• peningkatankemampuan untukmempengaruhikeputusan akhir
• Perlu adanyatransparansi dalamsetiap prosespembangunan
• Peningkatankomunikasi antarstakeholder
• Menghargaikeputusan yangdibuat masyarakat
• Hal lain yang perludilakukan adalahpemberianinformasi yang jelasdan transparanmengenai tiapproses
Proses Analisis Triangulasi
No
FaktorHasil analisis
PenelitiStudi Kasus di Wilayah Lain
Studi LiteraturArahan Berdasarkan
Hasil Triangulasi
2
Keseimbangan pembagian wewenang
• Masyarakat masih belum dilibatkan secara penuh oleh pemerintah dalam tiap proses
• Masyarakat masih belumdipercaya dalam pengambilan keputusan akhir
• Memberikan masyarakat peningkatan wewenang secara bertahap dalam keterlibatan mereka pada setiap proses
• Prioritas perencanaan dan pengambilan keputusan bersumber langsung dari masyarakat.
• Keputusan yang dibuat oleh masyarakat perlu dihargai karena masyarakat setempat yang paling mengerti kondisi lingkungannya
• Pembuatan keputusan merupakan titik pusat dari partisipasi
• Peningkatan wewenang dapat berupa pembagian yang seimbang dalam berbagai hal dengan kesepakatan bersama.
• Melibatkan masyarakat secara penuh dalam setiap proses pembangunan
• Memberikan peningkatan wewenang pada masyarakat dalam pengambilan keputusan
• Memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan prioritas pengambilan keputusan
Proses Analisis Triangulasi
No
FaktorHasil analisis
PenelitiStudi Kasus di Wilayah Lain
Studi LiteraturArahan Berdasarkan
Hasil Triangulasi
3
Ketersediaan dan keberfungsian wadah partisipasi
• Sebagianwilayah studi tidak memiliki
• Belum berfungsinya wadah partisipasi di tingkat Kelurahan pada Kelurahan Rungkut Kidul
• Masyarakat membutuhkan wadah partisipasi
• Pembentukan dan pembimbingan dalam pembentukan wadah baru bagi yang belum memiliki
• Peningkatan kinerja wadah partisipasi yang sudah ada
• Melakukan kontrol terhadap wadah yang sudah ada
• Perlu adanya wadah partisipasi yang berfungsi dengan baik
• Masyarakat membutuhkan wadah partisipasi untuk dapat terlibat secara langsung dalam kegiatan perencanaan.
• Melakukan pembimbingan pada masyarakat mengenai fungsi serta tingkat kepentingan dari keberadaan wadah partispasi
• Pembinaan mengenai pembentukan wadah partisipasi
• Melakukan kontrol serta evaluasi terhadap wadah partisipasi yang sudah ada
Proses Analisis Triangulasi
No
FaktorHasil analisis
PenelitiStudi Kasus di Wilayah
LainStudi Literatur
Arahan Berdasarkan Hasil Triangulasi
4
Keanekaragaman latar belakang pendidikan
• Heterogenitas tingkat pendidikan masyarakat wilayah studi yang merupakan wilayah perkampungan
• Rendahnya latar belakang pendidikan menimbulkan unsur individual needs oleh masyarakat
• Mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat
• Memberikan pembekalan pada masyarakat mengenai perencanaan partisipatif
• Memberi pembekalan kepada masyarakat sehingga mereka dapat melakukan identifikasi permasalahan serta memberikan prioritas
• Peningkatan kualitas SumberDaya Masyarakat
• Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pemahaman mengenai perencanaan partisipatif
• Memberikan bimbingan kepada masyarakat mengenai perencanaan partisipatif
• Meningkatkan kualitas SDM masyarakat setempat dengan cara pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat
• Melakukan pembimbingan terhadap masyarakat agar mereka dapat menentukan prioritas perbaikan lingkungan pada wilayah mereka.
Proses Analisis Triangulasi
No FaktorHasil analisis
PenelitiStudi Kasus di Wilayah
LainStudi Literatur
Arahan Berdasarkan Hasil Triangulasi
5
Keanekaragaman mata pencaharian masyarakat
• Tingkat keterlibatan masyarakat terhambat oleh kesibukan mereka dengan pekerjaan masing-masing
• Memberikan penyuluhan pada masyarakat yang terlibat dalam program jauh hari sebelumnya sehingga masyarakat dapat mencari waktu luang untuk ikut berpartisipasi
• Menggunakan manajemen waktu dalam setiap kegiatan/ pertemuan yang ada
• Menggunakan manajemen waktu untuk meminimalisir adanya kemungkinan konflik waktu yang dapat menghambat partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan perbaikan lingkungan permukiman di wilayah studi
Proses Analisis Triangulasi
KESIMPULAN
Terdapat permasalahan fisik permukiman terkait drainase, aksesibilitas, dan pencemaran sungai pada wilayah studi
Tingkat partisipasi masyarakat dalam keterlibatan mereka pada perbaikan lingkungan di wilayah studi termasuk dalam Tokenism. Dimana masyarakat masih belum mampu terlibat secara penuh dalam setiap prosesnya terutama pada penentuan keputusan akhir.
Terdapat lima faktor yang berpengaruh terkait dengan rendahnya partisipasi dalam perbaikan lingkungan di wilayah studi. Antara lain; faktor Tingkat kepercayaan masyarakat, Keseimbangan pembagian wewenang, Ketersediaan serta keberfungsian wadah partisipasi, Keanekaragaman latar belakang pendidikan dan Mata pencaharian
KESIMPULAN
Arahan peningkatan partisipasi masyarakat dalam perbaikan lingkungan Faktor Tingkat Kepercayaan
Peningkatan komunikasi yang baik antar stakeholder Perlu adanya pemberian informasi yang jelas serta
transparansi pada setiap program yang berjalan Faktor Keseimbangan Pembagian Wewenang
Peningkatan keterlibatan masyarakat pada setiap proses perbaikan lingkungan
Peningkatan wewenang masyarakat pada setiap program, terutama pada penentuan keputusan akhir
Faktor Ketersediaan dan Keberfungsian Wadah Partisipasi Melakukan pembinaan mengenai pembentukan wadah
partisipasi baru pada tingkat RT-RW Melakukan kontrol serta evaluasi terhadap wadah partisipasi
yang sudah ada akan tetapi tidak berjalan sebagaimana fungsinya
KESIMPULAN
Arahan peningkatan partisipasi masyarakat dalam perbaikan lingkungan Faktor Latar Belakang Pendidikan
Pembinaan masyarakat terkait dengan pemahaman mengenai perencanaan partisipatif dalam perbaikan lingkungan
Peningkatan kualitas sumber daya masyarakat sehingga masyarakat dapat mengidentifikasi permalahan lingkungannya dengan tepat dan dapat memberikan prioritas terkait dengan perbaikan lingkungan mereka
Faktor Mata Pencaharian Masyarakat Menggunakan manajemen waktu untuk meminimalisir
kemungkinan konflik waktu yang dapat menghambat partisipasi masyarakat dalam setiap proses perbaikan lingkungan permukiman di wlayah mereka
SARAN
Pemerintah perlu lebih menghargai pengetahuan lokal terutama dalam pengambilan keputusan
Perlu adanya kerjasama yang baik antar stakeholder terkait perbaikan lingkungan permukiman yang melibatkan partisipasi masyarakat didalamnya serta dalam pengawasan program yang berjalan untuk menghindari penyimpangan yang dapat terjadi
Sekian dan
Terima Kasih
105