siklus akuntansi perusahaan dagang
TRANSCRIPT
Kelompok 8
1. Citra indah
2. Merisa enjhira
3. Mila agustina
4. Prilli meli agustina lubis
5. Widya agusti
Bukti
transaksi
Neraca
lajurAJP
Neraca
saldo
Buku
besar
Jurnal
umum
Jurnal
khusus
Jurnal
Laporan
keuangan
Laba - rugi
Jurnal
penutup
Neraca saldo
setelah penutupan
Jurnal
pembalik
Perubahan
modal
neraca
Pengeluaran
Penerimaan
Penjualan
Pembelian Siklus akuntansi perusahaan dagangKeterangan bagan :
Tahap pencatatan
Tahap pengiktisaran
Tahap pelaporan
Tahap Pencatatan :Pembuatan atau penerimaan bukti transaksiPencatatan dalam jurnalPemindahbukuan ke buku besar
Tahap Pengikhtisaran :Pembuatan neraca saldoPembuatan jurnal penyesuainPembuatan neraca lajur
Tahap Pelaporan :Pembuatan laporan keuanganPembuatan jurnal penutupPembuatan neraca saldo setelah penutupanPembuatan jurnal pembalik
Tahap Pencatatan: 1. Adanya transaksi transaksi
2. Pembuatan atau penerimaan buktiuntuk transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan.(Lahirnya bukti transaksi)
Jika terjadi pembelian tunai maka perusahaan akanmenerima Nota Kontan
Pada tanggal 10 Mei 2007 PT.Makmur jaya membeliperlengkapan kantor kepada PT. Tio Jaya Yakni :
Kertas HVS 70 gr sebanyak 10 buah @Rp 25.000 Refill tinta computer sebanyak 2 buah @Rp90.000
Jika terjadi pembelian kredit maka perusahaan akanmenerima Faktur Pembelian
Pada tanggal 16 Maret 2013 Zawa’s book store membeli barang dagangan kepadaToko Makmur Pekanbaru. Yakni :
Barang dagangan @Rp 1.000.000Dengan syarat pembayaran 1/10, n/30
Jika terjadi retur pembelian maka perusahaanakanmenerima Nota debet:
Toko Kobinka melakukan pengirimanbarang kembali karna rusak kepada tokoHafiza
Jika terjadi Penjualan tunai maka perusahaan
mengeluarkan nota kontan :
PT Meviall menjual :
2 unit motor balap merk XXX @Rp 25.000.000 3
unit motor balap merk ZZZ @Rp35.000.0000
kepada PT PutraPM
Jika terjadi penjualan kredit maka perusahaan
mengeluarkan faktur penjualan :
PT Pujasari menjual barang dagangannya kepada PT Putra dengan syarat pembayaran
2/10, n/30. Yakni :
Kertas HVS A4 70gr sebanyak 240 rim @Rp 28.000
Kertas HVS A5 70gr sebanyak 300 rim @Rp 24.000
Kertas HVS F4 70gr sebanyak 150 rim @RP 34.000
Jika terjadi retur penjualan, maka perusahaan
mengeluarkan Nota Kredit
Toko Hilmi jaya menerima kembali barang
dagangannya yang rusak dari PD Berkah
Bukti bukti transaksi lainnya yang
terkait :
Kwitansi bisa digunakan untuk transaksi
yang berhubungan dengan
penjualan/pembeliantunai,pembayaran
beban-beban dan lain-lain
Dibuat oleh pihak penerima uang
Pada tanggal 26 maret 2010 Krishand menerima pembayaran
atas biaya pekerjaan instralasi jaringan listrik pulau sumatera
sebanyak Rp 188.959.850
Memo terjadi karena adanya perintah pesan dari atasan /
pimpinan perusahaan/kepala bagian untuk bagian-bagian lain
diperusahaan tersebutPada tanggal 31 desember Kepala bagian akuntansi UD
Menara mengeluarkan memo untuk pembuatan jurnal
penyesuaian kepada urusan akuntansi
Cek muncul karena adanya perintah dari nasabah
kepada banknya untuk mengeluarkan sejumlah uang
untuk diberikan kepada pembawa cek
Bilyet Giro muncul karena adanya surat perintah kepadabank dari nasabah/pembeli untuk memindahkan
sejumlah uangnya yang tertulis didalam bilyet giro
kepada perusahaan/nasabah lain
Bukti kas masuk : Untuk mencatat transaksi penerimaan unag tunai
Contoh : (Penerimaan piutang, penjualan tunai dll)
Bukti kas keluar : untuk mencatat transaksi pengeluaran
uang tunai
Kemudian transaksi dicatat kedalam jurnal,
jurnal terbagi 2:
-Jurnal Umum
-jurnal khusus
Pencatatan kedalam jurnal umum terbagi 2:
-Metode Fisik
-metode prefektual
Metode fisik =
pencatatan yang berkaitan dengan
barang dagangan tidak dilakukan
secara terus-menerus, sehingga
persediaan barang dagangan akhirnya
dihitung secara fisik yang ada
digudang.
No Transaksi Jurnal Umum Debet/Kredit
1. Pembelian barang
dagangan
Pembelian
Kas / Utang
dagang
Rp. Xxx
Rp. xxx
2. Pengiriman kembali barang
dagangan yang telah dibeli
(retur pembelian)
Utang dagang
Retur pembelian
Rp. xxx
Rp. xxx
3. Penjualan barang
dagangan
Piutang dagang
Penjualan
Rp. xxx
Rp. Xxx
4. Penerimaan kembali
barang yang telah dijual
(retur penjualan)
Retur penjualan
Kas / Piutang dagang
Rp. xxx
Rp. Xxx
5. Pembayaran biaya angkut
barang yang dibeli
Beban
angkutpembelian
Kas
Rp. xxx
Rp. Xxx
6. Pembayaran beban angkut
barang yang dijual
Beban angkut
penjualan
Kas
Rp. xxx
Rp. Xxx
7. Pembayaran utang dagang
tanpa adanya potongan
Utang dagang
Kas
Rp. xxx
Rp. Xxx
8. Pembayaran utang dagang
dengan adanya potongan
Utang dagang
Kas Potongan
Rp. xxx
Rp. Xxx
9. Penerimaan
pelunasan piutang tanpa
potongan
Kas
Piutang dagang
Rp. xxx
Rp. Xxx
10. Penerimaan pelunasan
piutang dengan potongan
Kas
Potongan
penjualan
Piutang
dagang
Rp. xxx
Rp. xxx
Rp. Xxx
Metode prefektual =
permanen terus-menerus, artinya
pencatatan yang berkaitan dengan barang
dagangan dilakukan secara terus-menerus,
sehingga bila terjadi pembelian akan
menambah persediaan barang dagangan
dan bila terjadi penjualan akan mengurangi
persediaan barang dagangan
No Transaksi Jurnal Umum
1. Pembelian barang dagangan Persediaan barang dagangan Rp. xxx
Kas / Utang dagang Rp. xxx
2. Pengiriman kembali barang
dagangan yang telah dibeli
(retur pembelian)
Kas / Utang dagang Rp. xxx
Persediaan barang dagangan Rp.
xxx
3. Penjualan barang dagangan Kas / Piutang dagang Rp. xxx
Penjualan Rp. xxx
Harga pokok penjualan Rp. xxx
Persediaan barang dagangan Rp.
xxx
4. Penerimaan kembali barang
yang telah dijual (retur
penjualan)
Retur penjualan dan PH Rp. xxx
Kas / Piutang dagang Rp. xxx
Persediaan barang dagangan Rp. xxx
Harga pokok penjualan Rp. xxx
5. Pembayaran biaya angkut
barang yang dibeli
Persediaan barang dagangan Rp. xxx
Kas Rp. xxx
6. Pembayaran beban angkut
barang yang dijual
Beban angkut penjualan Rp. xxx
Kas Rp. xxx
7. Pembayaran hutang dagang
tanpa adanya potongan
Utang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx
8. Pembayaran utang dagang
dengan adanya potongan
Utang dagang Rp. xxx
Kas Rp. xxx
Persediaan brg dagangan Rp.
xxx
9. Penerimaan
pelunasan piutang tanpa
potongan
Kas Rp. xxx
Piutang dagang Rp.
xxx
10. Penerimaan pelunasan
piutang dengan potongan
Kas Rp. xxx
Potongan penjualan Rp. xxx
Piutang dagang Rp.
xxx
4. Setelah dicatat kedalam jurnal umum,
kemudian dicatat kedalam jurnal khusus.
Jurnal khusus adalah :
jurnal yang dirancang secara khusus untuk
mencatat transaksi yang bersifat sama dan
sering terjadi atau berulang-ulang, dengan
tujuan agara dapat bekerja secara efektif
dan efisien.
Jurnal khusus (Special Journal) yang biasa
digunakan dalam akutansi perusahaan dagang ada
5 macam:
Jurnal Mencatat Transaksi
Jurnal Penjualan (Sales Journal) Penjualan secara kredit
Jurnal Penerimaan Kas (Cash
Receipts Journal)
Penerimaan uang kas dari segala sumber
Jurnal Pembelian (Purchases
Journal)
Pembelian barang dagangan dan
barang-barang lain secara kredit
Jurnal Pengeluaran Kas (Cash
Payments Journal)
Pengeluaran uang kas untuk segala tujuan
Jurnal Umum (General Journal) Transaksi yang tidak bisa dicatat ke dalam
keempat jurnal khusus di atas
Tanggal 6 Juni : Dibeli barang dagangan dari PT Toha putrasemarang seharga Rp 19.500.000 syarat pembayaran 2/10 n/30 . Faktur nomor 06
UD JAYA MANDIRI SEMARANG
Special Journal
Period June 2010
(In Rupiah)
Purchase Jurnal
Date Invoice Number Creditors Name Payment Term Ref Amount
Jun-06 06 Pt Toha Semarang 2/10, n/30 19.500.000
Amount 19.500.000
Tanggal 3 Juni : Dijual barang dagangan dengan syarat 2/10, n/30 kepada toko peni seharga Rp 3.000.000 Faktur nomor 03
Sales Journal
Date Invoice Number Debstor Name Payment Term Ref Amount
Jun-03 03 Toko Peni 2/10,n/30 3.000.000
Amount 3.000.000
Tanggal 2 juni : Diterima tagihan dari tn amanto faktur no 01 sebesar rp 1.500.000
Cash Receipt Journal
Date Account Ref
Debt Credit
CashSales
Discount
Account
ReceivableSales
Other
Account Ref Amount
Jun-02 Tn. Amanato 1.500.000 1.500.000
Amount
1.500.000 1.500.000
Tanggal 9 Juni : Dibayar kepada Pt toha putra semarangsebesar Rp 2.000.000
Cash Payment Journal
Date Account Ref
Debt Credit
Account
PayablePurchase
Other
Purchase Discount Cash
Account Ref Amount
Jun-09
Pembayaran Hutang
kepada Tp Toha 2.000.000 2.000.000
Amount
2.000.000 2.000.000
Tanggal 15 Juni : Dibeli dengan kredit inventaris toko dari tokolaris seharga Rp 2.500.000
Memorial Journal
Date Account Ref Debt Credit
Jun-15 Store inventory 2.500.000
Account Payable 2.500.000
Amount 2.500.000 2.500.000
Setelah dicatat kedalam jurnal khusus, kemudian
dicatat kedalam buku besar pembantu utang dan
piutang.
Fungsinya : untuk memberikan rincian kepada akun
buku besar
1. Buku besar pembantu piutang
Fungsinya : Mencatat perincian piutang
perusahaan kepada masing-masing
pelanggannya(debitur)
2. Buku besar pembantu utang
Fungsinya : Mencatat perincian utang perusahaan
kepada masing masing kreditur
1. Buku besar pembantu utang
Fungsinya : Mencatat perincian utang perusahaan
kepada masing masing kreditur
……………………………………….
Account Payable Subsidiary
Period ………………………….
(In Rupiah)
…………………
Date Account Payment Term Debt Credit Balance
2. Buku besar pembantu piutang
Fungsinya : Mencatat perincian piutang
perusahaan kepada masing-masing
pelanggannya(debitur)
……………………………………….
Account Receivable Subsidiary
Period ………………………….
(In Rupiah)
…………………
Date Account Payment Term Debt Credit Balance
Setelah dicatat kedalam buku besar pembantu utang dan
piutang, kemudian kita mempostingnya ke buku besar umum.
Fungsinya:
1. Untuk meringkas data transaksi yang telah dicatat kedalam
jurnal
2. Sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan
3. Sebagai dasar penggolongan transaksi yang telah dicatat
dalam jurnal
4. Sebagai data dan sumber informasi untuk mencatat
Bentuk buku besar :
Bentuk T (Sederhana)
Bentuk Skontro (Buku besar dengan bentuk sebelah-
menyebelah)
Bentuk saldo tunggal (Single balance ledger)
Bentuk saldo rangkap (Double balance ledger)
Tahap Pengikhtisaran :
Kemudian membuat neraca saldo
Neraca saldo adalah daftar yang terdiri dari
debet dan kredit tempat mencatat secara
sistematis saldo setiap akun buku besar
Fungsi Neraca Saldo :
A. Menguji keseimbangan matematis antara
sisi debet dan kredit
B. Mempermudah penyusunan laporan
keuangan
Membuat Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah proses pencatatan perubahan
saldo dalam akun sehingga menunjukkan saldo
sesungguhnyaNo Macam Penyesuaian Jurnal Penyesuaian
a.
Pemakaian perlengkapan jika dicatat sebagai aset
(Jumlah yang disesuai - kan adalah jumlah yang
terpakai)
Beban perlengkapan
Perlengkapan
Rp. Xxx
Rp. xxx
Pemakain perlengkapan jika dicatat sebagai beban Perlengkapan
Beban perlengkapan
Rp XXX
Rp XXX
b. Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus
diterima
……Yang masih harus
diterima
Rp. xxx
Pendapatan ….. Rp. xxx
c. Utang beban/beban yang masih harus dibayar Beban .… .. Rp. xxx
Utang .…… Rp. xxx
d. Utang pendapatan/pendapatan diterima di muka
1) Saat penerimaan dicatat sebagai utang(akun
neraca) (jumlah Yang disesuaikan adalah jumlah
yang sudah terlampaui)
…. diterima di muka Rp. xxx
Pendapatan .… Rp. xxx
2) Saat penerimaan dicatat sebagai
pendapatan (akun nominal) (jumlah yang
disesuaikan adalah jumlah yang belum terlampaui)
Pendapatan .… Rp. xxx
…. diterima di muka Rp. xxx
e. Beban dibayar di muka
1) Saat pembayaran dicatat sebagai harta
(Pendekatan neraca) (jumlah Yang disesuaikan
adalah jumlah yang sudah terlampaui)
Beban .… Rp. xxx
…. dibayar di muka Rp. xxx
2) Saat pembayaran dicatat sebagai beban
(Pendekatan laba-rugi) (jumlah Yang disesuaikan
adalah jumlah yang belum terlampaui)
…. dibayar di muka Rp. xxx
Beban .… Rp. xxx
f. Kerugian piutang/piutang yang tidak tertagih
(Metode langsung dan tidak langsung)
Beban kerugian piutang Rp. xxx
Piutang / Cadangan kerugian
piutang
Rp. xxx
g. Penyusutan aktiva tetap Beban penyusutan AT Rp. xxx
Akumulasi penyusutan AT Rp. xxx
h. Persediaan Barang Dagangan
Metode/Pendekatan Ikhtisar L/R Ikhtisar L/R Rp. xxx
Persed.barang dagangan (awal) Rp. xxx
Persed.barang dagangan (akhir) Rp. xxx
Ikhtisar L/R Rp. xxx
Setelah mencatat AJP, selanjutnya membuat neraca lajur (work sheet)
Neraca lajur adalah Suatu daftar berkolom kolom (berlajur lajur) yang direncanakan secara sistematis untuk menghimpun semuadata akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akanmenyusun laporan keuangan
Tujuan :•Memudahkan penyusunan laporan keuangan•Menggolongkan dan meringkas informasi informasi dari neracasaldo dan semua data•Memudahkan untuk menemukan kesalahan yang mungkindilakukan dalam membuat AJP
Nama
Perkiraan
NS AJP NSD L/R Neraca
D K D K D K D K D K
Tahap Pelaporan :
Setelah membuat neraca lajur, kemudian membuat Laporan
keuangan
Laporan keuangan terdiri atas :
Laporan laba rugi (income statement)
Laporan perubahan modal (Capital statement)
Neraca
Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan
pendapatan dan beban pada akhir
periode akuntansi.
Penyajian laporan laba/rugi dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu tahap langsung (single step) dan bentuk bertahap (multiple step).
Penyajian laporan laba/rugi secara singkat sebagai berikut :
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal adalah laporan
yang menunjukkan adanya perubahan
modal. Hal-hal yang diperhitungkan dalam
penyusunan laporan perubahan modal
adalah sebagai berikut
Besar modal awal periode
Besar laba atau rugi usaha
Besar pengambilan pribadi pemilik atau prive
Besar investasi tambahan dari pemilik
Besar modal akhir periode
Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada akhir periode, yaitu laporan tentang besarnya
harta, utang, dan modal perusahaan. Penyusunan laporan
necara pada perusahaan dagang caranya sama seperti
menyusun laporan neraca dalam perusahaan jasa dan disusun
sesuai dengan tingkat likuiditasnya
Setelah itu, membuat jurnal penutup (Closing journal)
Jurnal penutup adalah Jurnal yang dibuat pada akhir period
untuk menutup akun nominal ( Pendapatan dan beban) ke labarugi dan memindahkan saldo laba rugi ke akun modal.
Jurnal Penutup adalah ayat jurnal untuk mengenolkan saldo
perkiraan sementara, jika perusahaan ingin mengetahui laba
atau rugi usaha selama satu periode. Sumber penyusunan ayatjurnal penutup berasal dari kertas kerja kolom rugi–laba.
Fungsinya :
Menutup semua akun nominal
Memindahkan saldo akun laba rugi ke modal. Hinggamenunjukkan jumlah yang sama dengan neraca
Menutup akun Jurnal Penutup
1. Pendapatan Pendapatan
Ikhtisar L/R
Rp xxx
Rp xxx
2. Beban Ikhtisar L/R
Beban-beban
Rp xxx
Rp xxx
3. Ikhtisar Laba Rugi jika
diperoleh
Laba
Laba diperoleh apabila
Ikhtisar L/R
K > D
Ikhtisar L/R
Modal pemilik
Rp
xxx Rp xxx
4. Ikhtisar Laba Rugi jika
diderita rugi
Laba diperoleh
apabila Ikhtisar L/R
D > K
Modal pemilik
Ikhtisar L/R
Rp xxx
Rp xxx
5. Pengambilan prive Modal pemilik
Prive pemilik
Rp xxx
Rp xxx
JUJU
Neraca Saldo Setelah Penutupan
A.Pengertian Neraca Saldo Setelah Penutupan
Neraca Saldo Setelah Penutupan adalah neraca saldo
yang disusun dari akun buku besar setelah ayat jurnal
penutup dicatat.
B. Fungsi Neraca Saldo Setelah Penutupan
Untuk memastikan bahwa buku besar telah seimbang,
sebelum melakukan pencatatan untuk periode akuntansi
selanjutnya. Tetapi harus diperhatikan bahwa neraca saldo
setelah penutupan hanya terdiri perkiraan neraca saja.
C. Cara Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutupan
Bila digambarkan secara skematis terlihat sebagai berikut:
JURNAL PEMBALIK
Jurnal Pembalik (Reversing Entry) adalah jurnal kebalikan dari
jurnal penyesuaian yang dilakukan pada awal periode
berikutnya. Akan tetap tidak berarti semua jurnal penyesuaian
dilakukan penyusunan jurnal pembalik. Bentuk Jurnal
penyesuaian yang dibuat jurnal pembalik sebagai berikut :
Jurnal penyesuaian
tentang
Bentuk Jurnal penyesuaian Jurnal pembalik yang dibuat
1. Utang beban Beban …….. Rp xxx
Utang ……… Rp xxx
Utang ………. Rp xxx
Beban ………. Rp xxx
2. Piutang pendapatan Piutang ……. Rp xxx
Pendapatan …… Rp
xxx
Pendapatan….. …. Rp
xxx
Piutang ……… Rp xxx
3. Beban dibayar di
muka saat
membayar dicatat
sebagai beban
dibayar di muka............ Rp
xxx
Beban ……… Rp
xxx
Beban….. ….. Rp xxx
dibayar di muka......... Rp xxx
4. Pendapatan diterima
di muka saat Menerima
dicatat sebagai
pendapatan
Pendapatan ……… Rp
xxx
diterima di muka..... Rp
xxx
diterima di muka......... Rp xxx
Pendapatan …… Rp
xxx