siklus bisnis indonesia

9
SIKLUS BISNIS INDONESIA Oleh: Muhammad Fajar* 1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang terjadi di dunia adakalanya mengalami pertumbuhan yang tinggi dan juga mengalami kelambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Tentu saja karena Negara kita hidup di perekonomian terbuka perubahan-perubahan apa yang terjadi, maka aktivitas perekonomian ikut terpengaruh juga. Sebagai fakta, saat krisis ekonomi di Asia Tenggara yang pertama kali muncul di Thailand bisa merambat ke negeri kita dan pengaruh krisis ekonomi global. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan membahas siklus bisnis yang terjadi di Indonesia sebagai gambaran gejolak aktivitas ekonomi yang terjadi. 2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Siklus Bisnis Siklus bisnis adalah dasar yang paling utama untuk memperkirakan indicator- indikator yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi. Siklus bisnis ini diperoleh melalui dua komponen utama, yaitu trend dan siklus. Trend adalah suatu gerakan yang menunjukan arah perkembangan secara umum ( kecenderungan menaik atau menurun) dalam jangka panjang. Siklus bisnis adalah gerakan fluktuasi output di sekitar garis trend. Gerakan siklus ini bisa terulang dalam jangka waktu tertentu (setiap lima tahun, sepuluh tahun, atau lebih). Gerakan siklus menunjukan keadaan perekonomian apakah sedang mengalami kemakmuran, resesi, depresi, atau pemulihan. Oleh karena itu, penyusunan siklus bisnis ini dilakukan terhadap perilaku PDB (Produk Domestik Bruto) riil dengan tahun 2000 sebagai tahun dasar dengan alasan perekonomian Indonesia sedang mengalami pemulihan dan pertumbuhan ekonomi telah positif. Trend PDB riil diasumsikan sebagai PDB potensial atau keadaan full employment dalam perekonomian. Jika kinerja PDB riil kurang dari PDB potensial, maka output yang dihasilkan berada di bawah kemampuan potensial yang tersedia. Dan sebaliknya, jika kinerja PDB riil lebih besar dari PDB potensial, maka output yang dihasilkan berada di atas kemampuan potensial yang tersedia yang berarti perekonomian dalam keadaan over full employment.

Upload: fajarakatsuki86

Post on 25-Jun-2015

2.285 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tentang perkiraan periode siklus bisnis di indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Siklus Bisnis Indonesia

SIKLUS BISNIS INDONESIA

Oleh: Muhammad Fajar*

1. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi yang terjadi di dunia adakalanya mengalami pertumbuhan

yang tinggi dan juga mengalami kelambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Tentu saja karena

Negara kita hidup di perekonomian terbuka perubahan-perubahan apa yang terjadi, maka

aktivitas perekonomian ikut terpengaruh juga. Sebagai fakta, saat krisis ekonomi di Asia

Tenggara yang pertama kali muncul di Thailand bisa merambat ke negeri kita dan pengaruh

krisis ekonomi global. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan membahas siklus bisnis yang

terjadi di Indonesia sebagai gambaran gejolak aktivitas ekonomi yang terjadi.

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Siklus Bisnis

Siklus bisnis adalah dasar yang paling utama untuk memperkirakan indicator-

indikator yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi. Siklus bisnis ini diperoleh melalui dua

komponen utama, yaitu trend dan siklus. Trend adalah suatu gerakan yang menunjukan arah

perkembangan secara umum ( kecenderungan menaik atau menurun) dalam jangka panjang.

Siklus bisnis adalah gerakan fluktuasi output di sekitar garis trend. Gerakan siklus ini bisa

terulang dalam jangka waktu tertentu (setiap lima tahun, sepuluh tahun, atau lebih). Gerakan

siklus menunjukan keadaan perekonomian apakah sedang mengalami kemakmuran, resesi,

depresi, atau pemulihan.

Oleh karena itu, penyusunan siklus bisnis ini dilakukan terhadap perilaku PDB

(Produk Domestik Bruto) riil dengan tahun 2000 sebagai tahun dasar dengan alasan

perekonomian Indonesia sedang mengalami pemulihan dan pertumbuhan ekonomi telah

positif. Trend PDB riil diasumsikan sebagai PDB potensial atau keadaan full employment

dalam perekonomian. Jika kinerja PDB riil kurang dari PDB potensial, maka output yang

dihasilkan berada di bawah kemampuan potensial yang tersedia. Dan sebaliknya, jika kinerja

PDB riil lebih besar dari PDB potensial, maka output yang dihasilkan berada di atas

kemampuan potensial yang tersedia yang berarti perekonomian dalam keadaan over full

employment.

Page 2: Siklus Bisnis Indonesia

Di dalam siklus bisnis, setiap siklus bisnis terdiri dari dua fase yang meliputi peak dan

trough. Peak adalah titik maksimum dalam satu siklus, sedangkan trough adalah titik

minimum dalam satu siklus yang sama. Kontraksi adalah keadaan perekonomian suatu

Negara yang sedang bergerak dari peak menuju trough, sedangkan ekspansi merupakan

keadaan perekonomian yang sedang Negara bergerak dari trough menuju peak. Kontraksi

yang terjadi untuk lebih dari dua periode berturut-turut disebut resesi. Kontraksi dalam

persentase yang sangat besar dan diiringi inflasi yang tinggi disebut depresi.

2.2 PDB

a. Pendekatan Pengeluaran

Dengan menjumlahkan nilai pengeluaran atau perbelanjaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa

yang diproduksi di dalam wilayah tersebut atau PDB adalah penjumlahan semua komponen

permintaan akhir.

PDB = Konsumsi rumahtangga + Konsumsi Pemerintah + PMTB +

Perubahan Stok + (Ekspor – Impor)

b. Pendekatan Produksi

Dengan menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor

(lapangan usaha) dalam perekonomian di wilayah tersebut atau menghitung nilai tambah seluruh

kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan biaya antara dari masing-masing total nilai

produksi (output) tiap-tiap sektor atau subsektor.

Output b,t = Produksit x Hargat

NTBb,t = Outputb,t – Biaya Antarab,t

NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo

Dimana : Output b,t = Ouput/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t

NTBb,t = Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke t

Produksit = Kuantum produksi tahun ke t

Hargat= Harga produksi tahun ke t

Rasio NTB= Perbandingan NTB terhadap Output

Rasio NTBo= Rasio NTB pada tahun dasar

PDB = Jumlah keseluruhan nilai tambah yang dihasilkan oleh unit-unit

produksi dalam suatu wilayah/region pada periode tertentu (biasanya

1 tahun)

Page 3: Siklus Bisnis Indonesia

c. Pendekatan Pendapatan

Dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan

dalam wilayah tersebut.

PDB = Upah & Gaji + Surplus Usaha + Penyusutan + Pajak Tak Langsung netto

3. Metodologi

3.1 Penyesuaian Musiman

Data time series yang diamati dalam series bulanan atau triwulan cenderung

dipengaruhi oleh faktor musiman. Penyesuaian musiman bertujuan untuk menghilangkan

fluktuasi yang diakibatkan oleh factor musiman. Penyesuaian musiman dilakukan dengan

menggunakan metode X11 yang mempunyai empat criteria, yakni: 1. Multiplikatif, 2. Aditif,

3. Pseudo-Aditif, 4. Log-Aditif. Dan seasonal filter dengan X12.

Untuk memperoleh PDB potensial dengan HP filter. Terlebih dahulu PDB riil hasil

penyesuaian musiman dipilih berdasarkan jumlah kuadrat terkecil dari selisih antara PDB riil

dengan PDB hasil penyesuaian musiman berdasarkan empat criteria di atas.

3.2 Hodrick Prescott Filter (HP Filter)

HP Filter adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan perkiraan trend yang lebih

smooth pada PDB riil sehingga dari sinilah PDB potensial diperoleh. Metode ini

dikembangkan oleh Hodrick dan Prescott pada tahun 1980.

Metode ini menerapkan filter dua sisi untuk mendapatkan series s yang telah

dismoothkan dari series y. Hal ini dilakukan dengan meminimalkan varians y disekitar s

dengan parameter λ sebagai konstrain dari jumlah kuadrat second difference series s. Dengan

demikian HP Filter memilih s untuk meminimumkan:

∑( )

Untuk data triwulan program Eviews 5.1 merekomendasikan nilai λ = 1.600.

Page 4: Siklus Bisnis Indonesia

4. Analisis dan Pembahasan

4.1 PDB yang Disesuaikan (PDB SA)

Gambar 1. PDB Riil Indonesia

Berdasarkan gambar 1, terlihat bahwa data PDB riil dipengaruhi oleh factor musiman

sehingga perlu disesuaikan. Penentuan PDB riil yang telah disesuaikan (PDB SA),

berdasarkan jumlah kuadrat terkecil dari empat criteria, yaitu:

a. Jumlah kuadrat dari selisih antara PDB riil dengan PDB SA Multiplikatif = 2,01 . 109

b. Jumlah kuadrat dari selisih antara PDB riil dengan PDB SA Aditif = 1,99 . 109

c. Jumlah kuadrat dari selisih antara PDB riil dengan PDB SA Pseudo-Aditif = 1,95 . 109

d. Jumlah kuadrat dari selisih antara PDB riil dengan PDB SA Log-Aditif = 1.99 . 109

Ternyata berdasarkan hasil di atas, PDB SA Pseudo-Aditif yang selanjutnya disebut PDB

SA mempunyai jumlah kuadrat terkecil sehingga dapat digunakan untuk penentuan PDB

potensial.

160000

200000

240000

280000

320000

360000

400000

440000

480000

86 88 90 92 94 96 98 00 02 04 06

PDB_RIIL

Page 5: Siklus Bisnis Indonesia

4.2 PDB Potensial

Berdasarkan data PDB SA diperoleh PDB potensial dengan menggunakan HP Filter,

yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. PDB Potensial Indonesia (Dalam Milyar Rp.)

Tahun Triwulan PDB Potensial Tahun Triwulan

PDB Potensial Tahun Triwulan

PDB Potensial

1986 1 173710,819 1993 1 283826,137 2000 1 351264,7506

2 176795,762 2 288986,9283 2 352735,3335

3 179883,5656 3 294144,6102 3 354504,1943

4 182977,9032 4 299263,2153 4 356569,633

1987 1 186086,0464 1994 1 304305,0176 2001 1 358925,6151

2 189217,4098 2 309235,3361 2 361565,7067

3 192382,0171 3 314017,1621 3 364481,6756

4 195592,2747 4 318614,0079 4 367665,731

1988 1 198860,6957 1995 1 322988,0668 2002 1 371107,202

2 202197,1914 2 327098,2925 2 374792,3486

3 205607,8116 3 330905,8043 3 378706,1468

4 209099,5828 4 334375,862 4 382834,1769

1989 1 212677,738 1996 1 337477,0714 2003 1 387163,0285

2 216347,599 2 340182,8142 2 391677,578

3 220115,7296 3 342471,4321 3 396363,1356

4 223986,0375 4 344331,8218 4 401206,3159

1990 1 227960,8708 1997 1 345766,4754 2004 1 406194,5678

2 232042,7786 2 346798,3171 2 411313,1622

3 236233,4937 3 347465,8973 3 416546,1377

4 240533,6635 4 347826,2828 4 421877,1501

1991 1 244943,9469 1998 1 347958,8421 2005 1 427289,2559

2 249463,3278 2 347964,5401 2 432768,048

3 254091,5716 3 347947,3984 3 438300,1372

4 258826,5637 4 347997,801 4 443873,4378

1992 1 263663,9269 1999 1 348189,8554 2006 1 449476,8954

2 268595,2453 2 348576,4343 2 455101,2556

3 273609,3845 3 349199,2298 3 460737,9147

4 278692,2236 4 350088,9312 4 466379,0847

Page 6: Siklus Bisnis Indonesia

Gambar 2. Perbandingan PDB Potensial dengan PDB Riill

Terlihat pada gambar 2, PDB potensial sangat mulus dibandingkan dengan PDB riil dan

pada akhir tahun 1997, pergerakan PDB riil dan PDB potensial mengalami titik belok yang

menggamarkan terjadinya shock ekonomi akibat krisis ekonomi.

4.3 Evaluasi Siklus Bisnis Indonesia

4.3.1 Perkiraan Rentang Waktu Siklus Bisnis Indonesia

Tabel 2. Data Siklus Bisnis Indonesia (Dalam Milyar Rp.)

Tahun Triwulan Siklus Tahun Triwulan Siklus Tahun Triwulan Siklus

1986

1 4577,076

1993

1 -9265,005

2000

1 -8209,712

2 1300,076 2 -9568,565 2 -8343,489

3 5757,679 3 -2813,713 3 -6934,633

4 3428,539 4 4872,209 4 -639,5134

1987

1 974,2744

1994

1 -3724,532

2001

1 -2876,999

2 3812,845 2 833,7589 2 706,24196

3 170,4112 3 -2110,527 3 -4608,298

4 -4162,9 4 -5183,427 4 -4910,601

1988

1 -6178,11

1995

1 3465,405

2002

1 -2054,065

2 1562,236 2 6624,146 2 966,3203

3 -2869,26 3 5354,205 3 1615,4386

4 142,0677 4 7641,038 4 -2741,26

1989

1 1987,189

1996

1 7935,985

2003

1 693,69843

2 -4249,92 2 16888,36 2 2087,3881

3 -2495,17 3 21752,35 3 1335,1114

4 321,4601 4 32691,29 4 -3485,501

160000

200000

240000

280000

320000

360000

400000

440000

480000

86 88 90 92 94 96 98 00 02 04 06

PDB_RIIL PDB_POTENSIAL

Page 7: Siklus Bisnis Indonesia

1990

1 -1305,99

1997

1 25002,28

2004

1 -1970,94

2 -1736,79 2 29625,82 2 -613,0298

3 18,84153 3 35682,96 3 -958,4806

4 -2680,64 4 34554,1 4 4057,9207

1991

1 1250,728

1998

1 4891,004

2005

1 1628,7934

2 -3007,87 2 -21820,41 2 2085,677

3 -3620,3 3 -26042,43 3 1649,8239

4 -6461,9 4 -33975,58 4 2880,3754

1992

1 -4349,72

1999

1 -17889,14

2006

1 1040,5863

2 -4778,3 2 -17603,98 2 1305,8416

3 -5607,47 3 -18364,14 3 5242,7747

4 -10513,5 4 -16906,17 4 7217,6265

Gambar 3. Siklus Bisnis Indonesia

Secara umum data siklus bisnis di setiap Negara cenderung menunjukan fluktuasi yang

kontinu disekitar trendnya. Oleh karena itu, untuk menentukan rentang waktu satu siklus

yang terjadi adalah dengan mengamati rentang waktu dari dua titik ekstrim dari peak dan

trough. Dengan menggunakan data siklus periode 1986: 1 sampai 2006: 4, hasil penghitungan

menunjukan bahwa titik-titik ekstrim terendah adalah

a. Nilai siklus pada 1988: 1 sebesar - 6178,11

b. Nilai siklus pada 1993: 2 sebesar - 9568,56

c. Nilai siklus pada 1998: 4 sebesar - 33975,58

d. Nilai siklus pada 2003: 4 sebesar - 3485,50

Berdasarkan keempat titik ekstrim terendah tersebut, maka siklus bisnis Indonesia terjadi

pada sekitar lima tahunan.

-40000

-30000

-20000

-10000

0

10000

20000

30000

40000

86 88 90 92 94 96 98 00 02 04 06

SIKLUS

Page 8: Siklus Bisnis Indonesia

4.3.2 Depresi dan Booming

Penentuan suatu Negara dalam keadaan depresi atau booming dapat dilakukan melalui

pengamatan data siklus bisnis. Perekonomian Negara mengalami booming apabila data siklus

bisnisnya pada saat tersebut berada di atas batas fluktuasi siklus bisnisnya dianggap normal.

Perekonomian Negara mengalami depresi apabila data siklus bisnisnya pada saat tersebut

berada di bawah batas fluktuasi siklus bisnisnya dianggap normal.

Penentuan batas fluktuasi normal umumnya ditentukan melalui standar deviasi nilai

siklusnya dengan pertimbangan data periode 1986:1 sampai 1995: 4 dan periode 2001: 1

sampai 2006: 4 digunakan untuk menghitung standar deviasi karena sejak tahun 1996 sampai

2000 data siklus bisnis Indonesia mengalami fluktuasi yang sangat besar dan dapat

dikategorikan terkena shock. Dengan mengeluarkan periode shock, diperoleh mean dari data

siklus bisnis Indoensia adalah – 504,609 dengan standar deviasinya adalah 4044,402.

Oleh karena itu, range data siklus bisnis Indonesia yang tidak mengalami depresi atau

booming adalah -4549,011 sampai 3539,793.

5 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas, diperoleh kesimpulan, yaitu:

a. Siklus bisnis Indonesia terjadi sekitar lima tahunan sekali;

b. Batas normal siklus bisnis yang tidak mangalami depresi atau booming adalah

-4549,011 sampai 3539,793.

Page 9: Siklus Bisnis Indonesia

Daftar Pustaka

James, D. Hamilton, 1994. Time Series Analysis. New Jersey: Princeton University

Press.

__________________ ,1994–2004. Eviews 5 User’s Guide. USA: Quantitative

Micro Software, LLC.

Cutrlbertson, Keith, 1995. Applied Econometric Techniques. The University of

Michigan Press. Michigan.

Gujarati, Damodar, 1995. Basic Econometric. New York: Mcgraw-Hill.

*) Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Angkatan 46, sekarang bekerja sebagai Koordinator Statistik Distribusi BPS Kabupaten Waropen

. Karya ini dibuat tahun 2007