siklus hidrologi.docx

29
MAKALAH AGROKLIMATOLOGI SIKLUS HIDROLOGI Kelompok 4 Nama Kelompok : 1. Dwi Laras Pertiwi 05011181419057 2. Diana Dwi Utami 05011381419108 3. Ilham Rachmatullah 05011381419100 4. M. Reza Juliandi K 05011181419091 5. Ricky Ardiyanto 05011381419104 6. Okta Puspa Sari 05011181419053 Dosen Pengajar : Dr. Ir. Lucy Robiartini, M.Si Dr. Ir. Zachruddin Romli Samjaya, M..P

Upload: ilham-rachmatullah

Post on 09-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Makalah tentang siklus hidrologi

TRANSCRIPT

MAKALAH AGROKLIMATOLOGISIKLUS HIDROLOGI

Kelompok 4Nama Kelompok :

1. Dwi Laras Pertiwi 050111814190572. Diana Dwi Utami 050113814191083. Ilham Rachmatullah 050113814191004. M. Reza Juliandi K 050111814190915. Ricky Ardiyanto 050113814191046. Okta Puspa Sari 05011181419053

Dosen Pengajar :

Dr. Ir. Lucy Robiartini, M.SiDr. Ir. Zachruddin Romli Samjaya, M..P

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERTAS SRIWIJAYA

2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadiran Allah SWT, karena dengan

bantuan-Nya jualah makalah ini dapat tersusun dengan baik. Makalah ini kami

susun dengan tujuan memberikan informasi kepada pembacanya tentang Siklus

Hidrologi yang didapat dari berbagai sumber seperti website di internet dan juga

buku-buku yang mendukung materi ini.

Tak lupa kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar

kami dan tentunya juga teman-teman yang telah memotivasi kami untuk membuat

makalah ini dengan baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi

para pembacanya. Apabila makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan kami

mohon kritik dan sarannnya. Terima kasih.

Palembang, September 2015

Hormat Kami,

PENULIS

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ iiDAFTAR ISI............................................................................................... iiiBAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang..................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah...................................................................... 11.3 Tujuan Penulisan........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN2.1 Siklus Hidrologi

2.1.1 Definisi Siklus Hidrologi....................................................... 32.1.2 Macam-macam Siklus Hidrologi......................................... 4

2.2 Evapotranspirasi2.2.1 Definisi Evapotranspirasi..................................................... 72.2.2 Faktor yang mempengaruhi Evapotranspirasi.................. 72.2.3. Metode Pengukuran............................................................. 7

2.3 Kondensasi.................................................................................. 92.3.1 Berbagai bentuk kondensasi................................................ 92.3.2. Konvensasi Internasional Tentang Awan.......................... 92.3.3. Penyebaran awan................................................................. 10

2.4. Presipitasi (hujan)............................................................................... 112.4.1 Muson..................................................................................... 112.4.2 Manfaat Air Hujan Untuk Tanaman.................................. 122.4.3 Alat Pengukuran Curah Hujan........................................... 13

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan.................................................................................. 163.2 Saran............................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 17

iii

BAB 1PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Salah satu planet dalam tata surya yang mempunyai kandungan air yang

cukup banyak adalah bumi. Lapisan air yang menyelimuti bumi disebut hidrosfer.

Hidrosfer merupkan lapisan yang terdapat dibagian luar bumi terdiri ata air laut,

sungai, danau, air dalam tanah, dan resapan-respan. Presentase air paling banyak

terdapat dilautan, yakni sekitar 97,5%, dalam bentuk es 75%, dan dalam bentuk

uap di udara sekitar 0,001%.

Air merupakan salah satu unsur yang vital dalam kehidupan. Air dapat

ditemukan disemua tempat dipermukaan bumi ini. Air merupakan sumber daya

abiotik yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Hampir semua kegiatan hidup manusia bersinggungan langsung dengan air.

Misalnya, air digunakan untuk keperluan minum, memasak, mencuci, dan lain-

lain. Dari contoh-contoh itu bisa kita jadikan titik tolak untuk menyimpulkan

seberapa penting peran air bagi kehidupan yang ada dibumi.

Namun pada kenyataannya, dewasa ini penggunaan air terus meningkat.

Laju pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan penggunaan air juga

turut meningkat. Akibatnya, kelangkaan air bersih pun terjadi. Apalagi disaat

musim kemarau seperti sekarang ini, banyak sekali deretan orang yang mengantre

untuk mendapatkan air bersih. Kelangkaan air bersih ini merupakan salah satu

masalah yang harus segera ditanggulangi. Fenomena tersebut mendorong kami

untuk menyusun makalah ini. Dengan harapan para pembaca nantinya dapat

mengerti bagaimana peran penting air bagi kehidupan yang selanjutnya dapat

menumbuhkan kesadaran untuk menjaga ketersediaan air bersih bagi generasi

mendatang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud siklus hidrologi ?

2. Apa yang dimaksud dengan evapotranspirasi?

3. Bagaimana syarat terjadinya kondensasi?

4. Bagaimana terjadinya proses presipitasi?

1

1.3 Tujuan Penulisan

Setelah mempeljari mengenai siklus air, diharakan dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai siklus air, mulai dari pengertiannya, macam-macam, tahapan-tahapan dan lain sebagainya.

2

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Siklus Hidrologi2.1.1 Definisi Siklus Hidrologi

Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti "ilmu air".

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan,

padat, gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah

penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya

dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri.

Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk

dan kembali pada bentuk awal. Daur/siklus hidrologi atau siklus air, atau siklus

H2O merupakan sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air di bumi dimana air

dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di

bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air).

Hal ini menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi sifatnya tetap. Daur

hidrologi merupakan salah satu dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi

memainkan peran penting dalam cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi. Keberadaan

siklus hidrologi sangat significant dalam kehidupan. Meskipun tetap dengan

perubahan iklim dan cuaca, letak mengakibatkan volume dalam bentuk tertentu

berubah, tetapi secara keseluruhan air tetap. Siklus air secara alami berlangsung

cukup panjang dan cukup lama. Sulit untuk menghitung secara tepat berapa lama

air menjalani siklusnya, karena sangat tergantung pada kondisi geografis,

pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain.

Meskipun keseimbangan air di bumi tetap konstan dari waktu ke waktu,

molekul air bisa datang dan pergi, dan keluar dari atmosfer. Air bergerak dari satu

tempat ke tempat yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer,

oleh proses fisik penguapan, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan

aliran bawah permukaan. Dengan demikian, air berjalan melalui fase yang

berbeda, yaitu cair, padat, dan gas.

    Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan

perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari

3

sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi,

air melepaskan energi dengan lingkungannya, pemanasan lingkungan. Siklus air

secara signifikan berperan dalam pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi.

Bahkan saat air dalam reservoir masing-masing memainkan peran penting, siklus

air membawa signifikansi ditambahkan ke dalam keberadaan air di planet kita.

Dengan mentransfer air dari satu reservoir ke yang lain, siklus air memurnikan air,

mengisi ulang tanah dengan air tawar, dan mengangkut mineral ke berbagai

bagian dunia. Hal ini juga terlibat dalam membentuk kembali fitur geologi bumi,

melalui proses seperti erosi dan sedimentasi. Selain itu, sebagai siklus air juga

melibatkan pertukaran panas, hal itu berpengaruh pada kondisi.

Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus

hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi,

kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es

dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

2.1.1 Macam-macam Siklus Hidrologi

Macam-Macam Siklus Hidrologi - Proses terjadinya siklus hidrologi

dibedakan menjadi 3 jenis atau macam siklus hidrologi:

Siklus Pendek : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari

matahari lalu terjadi kondensasi membentuk awan yang pada akhirnya

jatuh ke permukaan laut. 

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari

2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan

3. Turun hujan di permukaan laut dan itu kan kebali berulang

4

Siklus Sedang : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari

matahari lalu terjadi evaporasi yang terbawa angin lalu membentuk awan

yang pada akhirnya jatuh ke permukaan daratan dan kembali ke lautan. 

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari

2. Terjadi evaporasi

3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat

4. Pembentukan awan

5. Turun hujan di permukaan daratan

6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali

Siklus Panjang : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari

matahari lalu uap air mengalami sublimasi membentuk awan yang

mengandung kristal es dan pada akhirnya jatuh dalam bentuk salju

kemudian akan membentuk gletser yang mencair membentuk aliran sungai

dan kembali kelaut. 

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari

2. Uap air mengalami sublimasi

3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es

4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat

5

5. Pembentukan awan

6. Turun salju

7. Pembentukan gletser

8. Gletser mencair membentuk aliran sungai

9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

Setelah prespitasi, pada perjalanannya kebumi akan berevoporasi kembali

keatas atau langsung jatuh yang diinterepsi oleh tanaman disaat sebelum mencapai

tanah. Apabila telah mencapai tanah, siklus hidrologi akan terus bergerak secara

terus menerus dengan 3 cara yang berbeda yaitu sebagai berikut.

Evaporasi (Transpirasi) - Air di laut, sungai, daratan, tanaman. sbb.

kemudian akan kembali menguap ke atmosfer menjadi awan lalu menjadi

bintik-bintik air yang akan jatuh dalam bentuk es, hujan, salju. 

Infiltrasi (Perkolasi ke dalam Tanah) - Air bergerak melalui celah-celah

dan pori-pori serta batuan yang ada dibawah tanah yang dapat bergerak

secara vertikal dan horzontal dibawah permukaan tanah hingga ke sistem

air permukaan. 

Air Permukaan - Air yang bergerak diatas permukaan tanah yang dapat

kita lihat pada daerah urban.

6

2.2 Evapotranspirasi2.2.1 Definisi Evapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah kombinasi proses kehilangan air dari suatu lahan

bertanaman melalui evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses dimana air

diubah menjadi uap air (vaporasi, vaporization) dan selanjutnya uap air tersebut

dipindahkan dari permukaan bidang penguapan ke atmosfer (vapor removal).

Evaporai terjadi pada berbagai jenis permukaan seperti danau, sungai lahan

pertanian, tanah, maupun dari vegetasi yang basah. Transpirasi adalah vaporisasi

di dalam jaringan tanaman dan selanjutnya uap air tersebut dipindahkan dari

permukaan tanaman ke atmosfer (vapor removal). Pada transpirasi, vaporisasi

terjadi terutama di ruang antar sel daun dan selanjutnya melalui stomata uap air

akan lepas ke atmosfer. Hamper semua air yang diambil tanaman dari media

tanam (tanah) akan ditranspirasikan, dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan

tanaman.

2.2.2 Faktor yang mempengaruhi Evapotranspirasi

Tahap pertumbuhan tanaman, persentase tanah yang tertutup

vegetasi, radiasi matahari, kelembaban udara, temperatur, dan angin. Meski

selama ini dipercaya bahwa vegetasi penutup tanah dapat mengurangi jumlah air

yang hilang dari tanah, namun pengujian isotop menunjukkan bahwa transpirasi

oleh tumbuhan adalah komponen yang lebih besar dari evaporasi.

2.2.3. Metode Pengukuran

1.Metode tak langsung

Data dari evaporasi dapat digunakan untuk memperkirakan evaporasi di

danau, namun transpirasi dan evaporasi yang terhalang hujan atau vegetasi tidak

bisa diketahui. Data dari evaporasi panci kemudian digunakan untuk

memperkirakan evapotranspirasi secara tidak langsung.

2. Keseimbangan air tangkapan

7

Evapotranspirasi dapat diperkirakan dengan membuat persamaan

keseimbangan air dari daerah badan air.

Jumlah air di badan air, S, dihitung dengan rumus:

dengan presipitasi P, dan evapotranspirasi ET, aliran permukaan Q, dan pengisian

ke air tanah (perkolasi) D.

3. Persamaan hidrometeorologi

Persamaan yang lebih umum dan digunakan secara luas untuk

memperkirakan evapotranspirasi adalah persamaan Penman dan Penman-

Monteith yang direkomendasikan oleh FAO.[4] Persamaan yang lebih sederhana

sepertipersamaan Blaney-Criddle banyak digunakan namun tidak akurat untuk

daerah yang memiliki kelembaban udara tinggi. Solusi lain seperti Makkink, yang

sederhana namun harus dikalibrasi sesuai dengan daerahnya, dan persamaan

Hargreaves. Untuk mengubah nilai evapotranspirasi yang didapatkan menjadi

nilai evapotranspirasi tanaman pertanian aktual, koefisien tanaman dan koefisien

stres harus digunakan. Koefisien tanaman merupakan nilai yang didapatkan dari

model percobaan yang dapat diprediksi, yang nilainya bervariasi berdasarkan

kondisi fase pertumbuhan tanaman dan musimnya.

4. Keseimbangan energi

Metode lainnya adalah menggunakan keseimbangan energi:

Di mana λE adalah energi yang dibutuhkan untuk mengubah fase air dari

cair ke gas, Rn adalah radiasi matahari, G adalah fluks panas tanah, dan H

adalah fluks panas sensibel.

Cara ini dapat digunakan untuk mencari nilai evapotranspirasi aktual dan

potensial per piksel gambar. Evapotranspirasi adalah kunci untuk manajemen air

dan performa irigasi.

5. Metode eksperimental

8

Lisimeter digunakan untuk mengukur ET secara eksperimen. Berat tanah

diukur secara kontinu dan perubahan berat tanah mengindikasikan perubahan

kadar air tanah, yang lalu dikonversi ke luas tanah yangdigunakan dalam

lisimeter. Perubahan kadar air tanah dapat disebabkan oleh ET dan perkolasi,

namun perkolasi dapat diukur dengan lisimeter karena air yang jatuh juga

ditangkap oleh lisimeter.

2.3 Kondensasi

Kondensasi adalah proses dimana uap air mengalami perubahan keadaan

fisik paling sering dari uap, menjadi cairan. Uap air mengembun ke partikel udara

kecil untuk membentuk embun, kabut, atau awan. Partikel-partikel yang paling

aktif yang membentuk awan garam laut, ion atmosfer yang disebabkan oleh petir,

dan produk-produk pembakaran belerang yang mengandung asam dan nitrous.

Kondensasi adalah dibawa oleh pendinginan udara atau dengan meningkatkan

jumlah uap di udara ke titik jenuh. Ketika uap air mengembun kembali ke keadaan

cair, jumlah yang sama besar panas (600 kalori energi per gram) yang diperlukan

untuk membuatnya uap dilepaskan ke lingkungan.

2.3.1 Berbagai bentuk kondensasi

Kondensasi minor yaitu proses terjadinya embun, kabut, frost (embun beku)

Kondensasi mayor yaitu berbagai macam bentuk awan. Salah satu hal

pentingdalam proses kondensasi (nuclei) yang memiliki afinitas yang

tinggi terhadap air.Inti-inti kondensasi adalah bagian-bagian renik

( particle)yang melayang-layangdi udara dan bersifat higroskopis.

Klasifikasi awan

2.3.2. Konvensasi Internasional Tentang Awan

I.      Awan tinggi (> 6.000 m)

1. Cirrocumus  (CC) : seperti kumpulan bulu domba

2. Cirrostratus (CS) : seperti puti halus menutupi seluruh angkasa,sering

menimbulkan lingakaran pada matahari dan bulan.

9

3. Cirrus (Cr) : halus sperti bulu berserat.tersusun seperti pita.

II.      Awan sedang (2.000-6.000)

1. Altocumulus (Ac): sekumpulan awan berbentuk bulat,berlapis-

lapis,bergelombang,berwaran putih,pucat.

2.   Altostratus (As) : seperti selendang  yang tebal ,berserat,keabuhan 

III.      Awan rendah (<2.000 m)

1. Stratocumulus (Sc) : seperti gelombang,lamgit kelihatan antra gelombang ini.

2. Nimbostratus (Ns) : suatu lapisan awan yang tebal dengan bentuk tidak teratur

disebut juga awan gangguan dan sering menimbulkan hujan lebat.

3. Stratus (St): awan yang melebar seperti kabut ,sering kali terbentuk dari kabut

yang naik dan menimbulkan hujan rnigan.

IV.      Awan dengan susunan vertical

1. Cumulus (Cn) : berbentuk seperti kubah dengan kelompok terpencar-

pencar,bagian yang berwarna putih mengkilat,sedangkan bagian yang

membelakangi kelabu.

2. Cumulonimbus (Cb) : Awan volumenya sangat besar berbentuk seperti

menara,kadang-kadang puncaknya melebar.Awan ini sering menghasilakn hujan

lebat disertai guntur dan kilat,warnanya putih kearah sinar datang dan kelabu

dibagian yang membelakangi sinar matahari.

2.3.3. Penyebaran awan

             Perlu diketahui bahwa penyebaran awan biasanya identik dengan

penyebaran hujan yaitu kawasan yang tinggi terjadi di ekuator karena merupakan

wilayah konvergensi udara dan kuatnya radiasi surya dan terendah di wilayah

subtropika sekitar 200 -300 lintang bumi karena merupakan wilayah

disvergensi.keawan maksimum biasanya siang hingga sore hari minimum malam

hari ketika udara stabil.keawanan ini terjadi pada pagi hari ketika kabut naik yang

banyak terjadi di daerah yang lembab dan danau.keawanan  terbesar terdapat

diwilayah sekitar lintang  60o lintang bumi (lintang pertengahan) karena wilayah

ini merupakn pertemuan massa udara yang hangat dan lembab dari lintang rendah

dengan massa udara dingin dari wilayah kutub.

10

            Keawanan biasanya dinyatakan dalam luas penyebaran awan yang

menutupi bidang langit yang dinyatakan dalam satuan luas keawanan

8/8,10/10,atau 100% kawanan 0 % berarti tanpa awan,keawanan 100% berarti

seluruh bidang langit tertutup aswan.ukuran kuantitatif ini berdasarkan

pengamatan kualitatif,cara ini diakui kurang akurat karena ada perbedaan persepsi

diantara pengamat.

2.4. Presipitasi (hujan)

Air hujan adalah proses yang terjadi ketika setiap dan semua bentuk

partikel air jatuh dari atmosfer dan mencapai tanah. Ada dua sub-proses yang

menyebabkan awan untuk melepaskan air hujan, proses peleburan dan proses es

kristal. Saat tetesan air mencapai ukuran kritis, jatuh terkena tarikkan gravitasi dan

gesekan. Tetesan yang jatuh meninggalkan bagian lainnya mengalami turbulensi

yang memungkinkan tetes kecil jatuh lebih cepat dan akan menyusul untuk

bergabung dan bersama-sama turun. Sub-proses lain yang dapat terjadi adalah

proses pembentukan es kristal. Hal ini terjadi ketika es berkembang di awan

dingin atau dalam formasi awan tinggi di atmosfer di mana suhu beku terjadi.

Ketika tetesan air di dekatnya mendekati kristal beberapa tetesan menguap dan

mengembun pada kristal.

2.4.1 Muson

Muson, disebut juga angin muson atau angin musim, adalah angin periodik

yang terjadi terutama di Samudera Hindia dan sebelah selatan Asia. Angin

Munsoon, Moonsun, muson adalah angin yang berhembus secara periodik

(minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan

berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Biasanya

pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun

berikutnya bertiup angin laut yang basah.Pada bulan Oktober – April, matahari

berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak

memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat

pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat

11

tekanan udara tinggi (kompresi). Musim penghujan meliputi seluruh wilayah

indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. makin ke timur curah hujan

makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit. Pada bulan April-

Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua Asia lebih panas

daripada benua Australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara

rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang

menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asia. Di indonesia terjadi

angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di

belahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak

banyak mengandung uap air oleh karena itu di indonesia terjadi musim kemarau,

kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya

2.4.2 Manfaat Air Hujan Untuk Tanaman

1. Air Hujan Mendukung Keberhasilan Pertanian

Secara umum pertanian dengan berbagai jenis tanaman seperti padi, tanaman

sayuran dan buah sangat tergantung pada air hujan. Kekeringan panjang dapat

menyebabkan hasil panen tidak maksimal. Air hujan diperlukan oleh tanaman

untuk melakukan proses pertumbuhan seperti fotosintesa.

2. Air Hujan Berfungsi untuk Menjaga Sumber Air Tanah

Sumber air tanah menjadi sumber kehidupan bagi manusia. Tanpa air tanah, maka

manusia akan mengalami berbagai kesulitan untuk menjalankan kehidupan. Air

hujan yang jatuh ke tanah akan diserap oleh tanah sebagai cadangan air yang

disimpan dalam kedalaman tertentu.

3. Air Hujan Mengurangi Erosi Tanah

Tanah menjadi tempat kehidupan bagi manusia. struktur tanah membutuhkan air

untuk mempertahankan kekuatan tanah. Salah satu bencana yang disebabkan

karena menurunnya fungsi kekuatan tanah adalah erosi. Erosi bisa menyebabkan

bencana yang sangat besar bagi manusia. hal ini biasanya disebabkan karena

penebangan pohon liar dan pembangunan rumah di pegunungan.

12

4. Air Hujan Mengurangi Konsumsi Pemakaian Air Tanah

Jumlah manusia yang tinggal di bumi terus mengalami kenaikan. Jumlah polulasi

manusia dan mahluk hidup lain akan terus meningkatkan kebutuhan air terutama

sumber air yang berasal dari air tanah. Kandungan air tanah yang terus diserap

oleh manusia dari sumur atau pengolahan air akan membuat kandungan air tanah

semakin menipis.

2.4.3 Alat Pengukuran Curah Hujan

Alat Pengukur Curah Hujan merupakan alat yang digunakan untuk

mencatat intensitas curah hujan dalam kurun waktu tertentu. Hasil pencatatan

curah hujan pada umumnya dihubungkan dengan hasil pencatatan pergerakan

tanah pada extensometer. Hasil pencatatan alat pengukur curah hujan dapat

digunakan sebagai pembanding dengan hasil pencatatan pergerakan tanah pada

extensometer yang dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas curah hujan,

maka tanah cenderung mudah bergerak, Rain Gauge atau Alat Pengukur Curah

Hujan terdiri dalam beberapa type yaitu Manual dan juga otomatis:

1.Alat Ukur Curah hujan OBS (Manual)

                             

Alat penakar curah hujan ( Jenis Obs/Observatorium)

Waktu Pengamatan

Pengamatan untuk curah hujan harus dilakukan tiap hari pada jam-jam

tertentu walaupun cuaca baik. Namun ketentuannya hujan ditakar setiap 3

jam sekali yang dimulaidari jam 00.00, 03.00, 06.00, 09.00, 12.00, 15.00

UTC, dan seterusnya.

13

Alat pengukur curah hujan

Penakar hujan merupakan peralatan meteorologi yang dipergunakan untuk

mengukur curah hujan yang terdiri atas dua macam penakar hujan yaitu penakar

hujan recording dannon recording.

Cara Mengamati Hujan Dengan Penakar Hujan Observation

Menggunakan gelas ukur yang tersedia dengan ukuran standart-

Buka mulut gelas, letakkan di bawah kran penampung curah hujan-

Upayakan air jatuh tepat di gelas ukur, sehingga tidak air yang tumpah,

kemudiantakar secara keseluruhan hingga air pada penakar habis, tutp kran

lagi-

Angkat gelas ukur sejajar mata, hindarkan pembacaan dari keslahan

paralaks Catat hasil pengukuran di ME 48 dan ME 45-

Lakuakn penyandian, dan masukkan pada grup 6-

·Setelah pembacaan dan pencatatn, buang air

2.Alat Ukur Curah Hujan Hellmann (otomatis)  

Pada umumnya penakar hujan jenis Hellman yang dipakai di BMG yaitu Rain

Fues yang di impor dari Jerman. Tetapi Penakar hujan jenis Hellman ini ada juga

yang dibuat didalam negeri. Pada bagian depan alat ini terdapat sebuah pintu

dalam keadaan tertutup.

 Penakar hujan jenis hellman beserta bagian-bagiannya keterangan gambar :

1.Bibir atau mulut corong

2. Lebar corong

14

3.Tempat kunci atau gembok

4.Tangki pelampung

5.Silinder jam tempat meletakkan pias

6.Tangki pena

7.Tabung tempat pelampung

8. Pelampung

9. Pintu penakar hujan

10. Alat penyimpan data

11.Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon)

12.selang gelas

13.Tempat kunci atau gembok

14.Panci pengumpul air hujan bervolume

Cara Kerja Alat

Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul

dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta

tangkainya terangkat atau naik keatas.Pada tangkai pelampung terdapat tongkat

pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung Gerakkan pena

dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar

dengan bantuan tenaga per.Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada

lengkungan selang gelas),pena akan mencapai tempat teratas pada pias.Setelah air

mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas,maka berdasarkan

sistem siphon otomatis (sistem selang air),air dalam tabung akan keluar sampai

ketinggian ujung selang dalam tabung.Bersamaan dengan keluarnya air,tangki

pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus

vertikal. Jika hujan masih terus-menerus turun,maka pelampung akan naik

kembali seperti diatas.Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau

ditentukan dengan menghitung garis-garis vertical

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

15

Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti "ilmu air".

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya

(cairan, padat, gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di

dalamnya adalah penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan

kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri.

Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk

dan kembali pada bentuk awal.

Evapotranspirasi adalah kombinasi proses kehilangan air dari suatu lahan

bertanaman melalui evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses

dimana air diubah menjadi uap air (vaporasi, vaporization) dan selanjutnya

uap air tersebut dipindahkan dari permukaan bidang penguapan ke

atmosfer (vapor removal).

Kondensasi adalah proses dimana uap air mengalami perubahan keadaan

fisik paling sering dari uap, menjadi cairan. Uap air mengembun ke

partikel udara kecil untuk membentuk embun, kabut, atau awan.

Presipitasi (hujan) adalah proses yang terjadi ketika setiap dan semua

bentuk partikel air jatuh dari atmosfer dan mencapai tanah. Ada dua sub-

proses yang menyebabkan awan untuk melepaskan air hujan, proses

peleburan dan proses es kristal.

16

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.Tanpa Tahun.Bahan Ajar Meteorologi Klimatologi,

http://www.academia.edu/4886710/Bahan_Ajar_Meteorologi_Klimatolo

gi.html (diakses pada tanggal 6 September 2015)

Anonim.Tanpa Tahun.Siklus Hidrologi,

http://www.academia.edu/9583192/siklus_hidrologi (diakses pada

tanggal 7 September 2015)

Anonim.Tanpa Tahun.Manfaat Air Hujan bagi Kehidupan Manusia,

http://manfaat.co.id/20-manfaat-air-hujan-bagi-kehidupan-manusia

(diakses pada tanggal 7 September 2015)

Anonim.2015.Pengertian Hidrologi, Siklus Hidrologi,

http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-hidrologi-siklus-

hidrologi-pengertian.html (diakses pada tanggal 8 September 2015)

Anonim.2013.Pengertian dan Klasifikasi Iklim,

http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-klasifikasi-

iklim.html (diakses pada tanggal 7 September 2015)

17