siklus hidrologi.docx
DESCRIPTION
Makalah tentang siklus hidrologiTRANSCRIPT
MAKALAH AGROKLIMATOLOGISIKLUS HIDROLOGI
Kelompok 4Nama Kelompok :
1. Dwi Laras Pertiwi 050111814190572. Diana Dwi Utami 050113814191083. Ilham Rachmatullah 050113814191004. M. Reza Juliandi K 050111814190915. Ricky Ardiyanto 050113814191046. Okta Puspa Sari 05011181419053
Dosen Pengajar :
Dr. Ir. Lucy Robiartini, M.SiDr. Ir. Zachruddin Romli Samjaya, M..P
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERTAS SRIWIJAYA
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadiran Allah SWT, karena dengan
bantuan-Nya jualah makalah ini dapat tersusun dengan baik. Makalah ini kami
susun dengan tujuan memberikan informasi kepada pembacanya tentang Siklus
Hidrologi yang didapat dari berbagai sumber seperti website di internet dan juga
buku-buku yang mendukung materi ini.
Tak lupa kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar
kami dan tentunya juga teman-teman yang telah memotivasi kami untuk membuat
makalah ini dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
para pembacanya. Apabila makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan kami
mohon kritik dan sarannnya. Terima kasih.
Palembang, September 2015
Hormat Kami,
PENULIS
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ iiDAFTAR ISI............................................................................................... iiiBAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah...................................................................... 11.3 Tujuan Penulisan........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN2.1 Siklus Hidrologi
2.1.1 Definisi Siklus Hidrologi....................................................... 32.1.2 Macam-macam Siklus Hidrologi......................................... 4
2.2 Evapotranspirasi2.2.1 Definisi Evapotranspirasi..................................................... 72.2.2 Faktor yang mempengaruhi Evapotranspirasi.................. 72.2.3. Metode Pengukuran............................................................. 7
2.3 Kondensasi.................................................................................. 92.3.1 Berbagai bentuk kondensasi................................................ 92.3.2. Konvensasi Internasional Tentang Awan.......................... 92.3.3. Penyebaran awan................................................................. 10
2.4. Presipitasi (hujan)............................................................................... 112.4.1 Muson..................................................................................... 112.4.2 Manfaat Air Hujan Untuk Tanaman.................................. 122.4.3 Alat Pengukuran Curah Hujan........................................... 13
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan.................................................................................. 163.2 Saran............................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 17
iii
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Salah satu planet dalam tata surya yang mempunyai kandungan air yang
cukup banyak adalah bumi. Lapisan air yang menyelimuti bumi disebut hidrosfer.
Hidrosfer merupkan lapisan yang terdapat dibagian luar bumi terdiri ata air laut,
sungai, danau, air dalam tanah, dan resapan-respan. Presentase air paling banyak
terdapat dilautan, yakni sekitar 97,5%, dalam bentuk es 75%, dan dalam bentuk
uap di udara sekitar 0,001%.
Air merupakan salah satu unsur yang vital dalam kehidupan. Air dapat
ditemukan disemua tempat dipermukaan bumi ini. Air merupakan sumber daya
abiotik yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Hampir semua kegiatan hidup manusia bersinggungan langsung dengan air.
Misalnya, air digunakan untuk keperluan minum, memasak, mencuci, dan lain-
lain. Dari contoh-contoh itu bisa kita jadikan titik tolak untuk menyimpulkan
seberapa penting peran air bagi kehidupan yang ada dibumi.
Namun pada kenyataannya, dewasa ini penggunaan air terus meningkat.
Laju pertumbuhan penduduk yang meningkat menyebabkan penggunaan air juga
turut meningkat. Akibatnya, kelangkaan air bersih pun terjadi. Apalagi disaat
musim kemarau seperti sekarang ini, banyak sekali deretan orang yang mengantre
untuk mendapatkan air bersih. Kelangkaan air bersih ini merupakan salah satu
masalah yang harus segera ditanggulangi. Fenomena tersebut mendorong kami
untuk menyusun makalah ini. Dengan harapan para pembaca nantinya dapat
mengerti bagaimana peran penting air bagi kehidupan yang selanjutnya dapat
menumbuhkan kesadaran untuk menjaga ketersediaan air bersih bagi generasi
mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud siklus hidrologi ?
2. Apa yang dimaksud dengan evapotranspirasi?
3. Bagaimana syarat terjadinya kondensasi?
4. Bagaimana terjadinya proses presipitasi?
1
1.3 Tujuan Penulisan
Setelah mempeljari mengenai siklus air, diharakan dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai siklus air, mulai dari pengertiannya, macam-macam, tahapan-tahapan dan lain sebagainya.
2
BAB IIPEMBAHASAN
2.1. Siklus Hidrologi2.1.1 Definisi Siklus Hidrologi
Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti "ilmu air".
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan,
padat, gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah
penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya
dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri.
Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk
dan kembali pada bentuk awal. Daur/siklus hidrologi atau siklus air, atau siklus
H2O merupakan sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air di bumi dimana air
dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di
bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air).
Hal ini menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi sifatnya tetap. Daur
hidrologi merupakan salah satu dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi
memainkan peran penting dalam cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi. Keberadaan
siklus hidrologi sangat significant dalam kehidupan. Meskipun tetap dengan
perubahan iklim dan cuaca, letak mengakibatkan volume dalam bentuk tertentu
berubah, tetapi secara keseluruhan air tetap. Siklus air secara alami berlangsung
cukup panjang dan cukup lama. Sulit untuk menghitung secara tepat berapa lama
air menjalani siklusnya, karena sangat tergantung pada kondisi geografis,
pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain.
Meskipun keseimbangan air di bumi tetap konstan dari waktu ke waktu,
molekul air bisa datang dan pergi, dan keluar dari atmosfer. Air bergerak dari satu
tempat ke tempat yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer,
oleh proses fisik penguapan, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, limpasan, dan
aliran bawah permukaan. Dengan demikian, air berjalan melalui fase yang
berbeda, yaitu cair, padat, dan gas.
Siklus hidrologi melibatkan pertukaran energi panas, yang menyebabkan
perubahan suhu. Misalnya, dalam proses penguapan, air mengambil energi dari
3
sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Sebaliknya, dalam proses kondensasi,
air melepaskan energi dengan lingkungannya, pemanasan lingkungan. Siklus air
secara signifikan berperan dalam pemeliharaan kehidupan dan ekosistem di Bumi.
Bahkan saat air dalam reservoir masing-masing memainkan peran penting, siklus
air membawa signifikansi ditambahkan ke dalam keberadaan air di planet kita.
Dengan mentransfer air dari satu reservoir ke yang lain, siklus air memurnikan air,
mengisi ulang tanah dengan air tawar, dan mengangkut mineral ke berbagai
bagian dunia. Hal ini juga terlibat dalam membentuk kembali fitur geologi bumi,
melalui proses seperti erosi dan sedimentasi. Selain itu, sebagai siklus air juga
melibatkan pertukaran panas, hal itu berpengaruh pada kondisi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus
hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi,
kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es
dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
2.1.1 Macam-macam Siklus Hidrologi
Macam-Macam Siklus Hidrologi - Proses terjadinya siklus hidrologi
dibedakan menjadi 3 jenis atau macam siklus hidrologi:
Siklus Pendek : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari
matahari lalu terjadi kondensasi membentuk awan yang pada akhirnya
jatuh ke permukaan laut.
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut dan itu kan kebali berulang
4
Siklus Sedang : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari
matahari lalu terjadi evaporasi yang terbawa angin lalu membentuk awan
yang pada akhirnya jatuh ke permukaan daratan dan kembali ke lautan.
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi evaporasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
Siklus Panjang : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari
matahari lalu uap air mengalami sublimasi membentuk awan yang
mengandung kristal es dan pada akhirnya jatuh dalam bentuk salju
kemudian akan membentuk gletser yang mencair membentuk aliran sungai
dan kembali kelaut.
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
Setelah prespitasi, pada perjalanannya kebumi akan berevoporasi kembali
keatas atau langsung jatuh yang diinterepsi oleh tanaman disaat sebelum mencapai
tanah. Apabila telah mencapai tanah, siklus hidrologi akan terus bergerak secara
terus menerus dengan 3 cara yang berbeda yaitu sebagai berikut.
Evaporasi (Transpirasi) - Air di laut, sungai, daratan, tanaman. sbb.
kemudian akan kembali menguap ke atmosfer menjadi awan lalu menjadi
bintik-bintik air yang akan jatuh dalam bentuk es, hujan, salju.
Infiltrasi (Perkolasi ke dalam Tanah) - Air bergerak melalui celah-celah
dan pori-pori serta batuan yang ada dibawah tanah yang dapat bergerak
secara vertikal dan horzontal dibawah permukaan tanah hingga ke sistem
air permukaan.
Air Permukaan - Air yang bergerak diatas permukaan tanah yang dapat
kita lihat pada daerah urban.
6
2.2 Evapotranspirasi2.2.1 Definisi Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah kombinasi proses kehilangan air dari suatu lahan
bertanaman melalui evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses dimana air
diubah menjadi uap air (vaporasi, vaporization) dan selanjutnya uap air tersebut
dipindahkan dari permukaan bidang penguapan ke atmosfer (vapor removal).
Evaporai terjadi pada berbagai jenis permukaan seperti danau, sungai lahan
pertanian, tanah, maupun dari vegetasi yang basah. Transpirasi adalah vaporisasi
di dalam jaringan tanaman dan selanjutnya uap air tersebut dipindahkan dari
permukaan tanaman ke atmosfer (vapor removal). Pada transpirasi, vaporisasi
terjadi terutama di ruang antar sel daun dan selanjutnya melalui stomata uap air
akan lepas ke atmosfer. Hamper semua air yang diambil tanaman dari media
tanam (tanah) akan ditranspirasikan, dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan
tanaman.
2.2.2 Faktor yang mempengaruhi Evapotranspirasi
Tahap pertumbuhan tanaman, persentase tanah yang tertutup
vegetasi, radiasi matahari, kelembaban udara, temperatur, dan angin. Meski
selama ini dipercaya bahwa vegetasi penutup tanah dapat mengurangi jumlah air
yang hilang dari tanah, namun pengujian isotop menunjukkan bahwa transpirasi
oleh tumbuhan adalah komponen yang lebih besar dari evaporasi.
2.2.3. Metode Pengukuran
1.Metode tak langsung
Data dari evaporasi dapat digunakan untuk memperkirakan evaporasi di
danau, namun transpirasi dan evaporasi yang terhalang hujan atau vegetasi tidak
bisa diketahui. Data dari evaporasi panci kemudian digunakan untuk
memperkirakan evapotranspirasi secara tidak langsung.
2. Keseimbangan air tangkapan
7
Evapotranspirasi dapat diperkirakan dengan membuat persamaan
keseimbangan air dari daerah badan air.
Jumlah air di badan air, S, dihitung dengan rumus:
dengan presipitasi P, dan evapotranspirasi ET, aliran permukaan Q, dan pengisian
ke air tanah (perkolasi) D.
3. Persamaan hidrometeorologi
Persamaan yang lebih umum dan digunakan secara luas untuk
memperkirakan evapotranspirasi adalah persamaan Penman dan Penman-
Monteith yang direkomendasikan oleh FAO.[4] Persamaan yang lebih sederhana
sepertipersamaan Blaney-Criddle banyak digunakan namun tidak akurat untuk
daerah yang memiliki kelembaban udara tinggi. Solusi lain seperti Makkink, yang
sederhana namun harus dikalibrasi sesuai dengan daerahnya, dan persamaan
Hargreaves. Untuk mengubah nilai evapotranspirasi yang didapatkan menjadi
nilai evapotranspirasi tanaman pertanian aktual, koefisien tanaman dan koefisien
stres harus digunakan. Koefisien tanaman merupakan nilai yang didapatkan dari
model percobaan yang dapat diprediksi, yang nilainya bervariasi berdasarkan
kondisi fase pertumbuhan tanaman dan musimnya.
4. Keseimbangan energi
Metode lainnya adalah menggunakan keseimbangan energi:
Di mana λE adalah energi yang dibutuhkan untuk mengubah fase air dari
cair ke gas, Rn adalah radiasi matahari, G adalah fluks panas tanah, dan H
adalah fluks panas sensibel.
Cara ini dapat digunakan untuk mencari nilai evapotranspirasi aktual dan
potensial per piksel gambar. Evapotranspirasi adalah kunci untuk manajemen air
dan performa irigasi.
5. Metode eksperimental
8
Lisimeter digunakan untuk mengukur ET secara eksperimen. Berat tanah
diukur secara kontinu dan perubahan berat tanah mengindikasikan perubahan
kadar air tanah, yang lalu dikonversi ke luas tanah yangdigunakan dalam
lisimeter. Perubahan kadar air tanah dapat disebabkan oleh ET dan perkolasi,
namun perkolasi dapat diukur dengan lisimeter karena air yang jatuh juga
ditangkap oleh lisimeter.
2.3 Kondensasi
Kondensasi adalah proses dimana uap air mengalami perubahan keadaan
fisik paling sering dari uap, menjadi cairan. Uap air mengembun ke partikel udara
kecil untuk membentuk embun, kabut, atau awan. Partikel-partikel yang paling
aktif yang membentuk awan garam laut, ion atmosfer yang disebabkan oleh petir,
dan produk-produk pembakaran belerang yang mengandung asam dan nitrous.
Kondensasi adalah dibawa oleh pendinginan udara atau dengan meningkatkan
jumlah uap di udara ke titik jenuh. Ketika uap air mengembun kembali ke keadaan
cair, jumlah yang sama besar panas (600 kalori energi per gram) yang diperlukan
untuk membuatnya uap dilepaskan ke lingkungan.
2.3.1 Berbagai bentuk kondensasi
Kondensasi minor yaitu proses terjadinya embun, kabut, frost (embun beku)
Kondensasi mayor yaitu berbagai macam bentuk awan. Salah satu hal
pentingdalam proses kondensasi (nuclei) yang memiliki afinitas yang
tinggi terhadap air.Inti-inti kondensasi adalah bagian-bagian renik
( particle)yang melayang-layangdi udara dan bersifat higroskopis.
Klasifikasi awan
2.3.2. Konvensasi Internasional Tentang Awan
I. Awan tinggi (> 6.000 m)
1. Cirrocumus (CC) : seperti kumpulan bulu domba
2. Cirrostratus (CS) : seperti puti halus menutupi seluruh angkasa,sering
menimbulkan lingakaran pada matahari dan bulan.
9
3. Cirrus (Cr) : halus sperti bulu berserat.tersusun seperti pita.
II. Awan sedang (2.000-6.000)
1. Altocumulus (Ac): sekumpulan awan berbentuk bulat,berlapis-
lapis,bergelombang,berwaran putih,pucat.
2. Altostratus (As) : seperti selendang yang tebal ,berserat,keabuhan
III. Awan rendah (<2.000 m)
1. Stratocumulus (Sc) : seperti gelombang,lamgit kelihatan antra gelombang ini.
2. Nimbostratus (Ns) : suatu lapisan awan yang tebal dengan bentuk tidak teratur
disebut juga awan gangguan dan sering menimbulkan hujan lebat.
3. Stratus (St): awan yang melebar seperti kabut ,sering kali terbentuk dari kabut
yang naik dan menimbulkan hujan rnigan.
IV. Awan dengan susunan vertical
1. Cumulus (Cn) : berbentuk seperti kubah dengan kelompok terpencar-
pencar,bagian yang berwarna putih mengkilat,sedangkan bagian yang
membelakangi kelabu.
2. Cumulonimbus (Cb) : Awan volumenya sangat besar berbentuk seperti
menara,kadang-kadang puncaknya melebar.Awan ini sering menghasilakn hujan
lebat disertai guntur dan kilat,warnanya putih kearah sinar datang dan kelabu
dibagian yang membelakangi sinar matahari.
2.3.3. Penyebaran awan
Perlu diketahui bahwa penyebaran awan biasanya identik dengan
penyebaran hujan yaitu kawasan yang tinggi terjadi di ekuator karena merupakan
wilayah konvergensi udara dan kuatnya radiasi surya dan terendah di wilayah
subtropika sekitar 200 -300 lintang bumi karena merupakan wilayah
disvergensi.keawan maksimum biasanya siang hingga sore hari minimum malam
hari ketika udara stabil.keawanan ini terjadi pada pagi hari ketika kabut naik yang
banyak terjadi di daerah yang lembab dan danau.keawanan terbesar terdapat
diwilayah sekitar lintang 60o lintang bumi (lintang pertengahan) karena wilayah
ini merupakn pertemuan massa udara yang hangat dan lembab dari lintang rendah
dengan massa udara dingin dari wilayah kutub.
10
Keawanan biasanya dinyatakan dalam luas penyebaran awan yang
menutupi bidang langit yang dinyatakan dalam satuan luas keawanan
8/8,10/10,atau 100% kawanan 0 % berarti tanpa awan,keawanan 100% berarti
seluruh bidang langit tertutup aswan.ukuran kuantitatif ini berdasarkan
pengamatan kualitatif,cara ini diakui kurang akurat karena ada perbedaan persepsi
diantara pengamat.
2.4. Presipitasi (hujan)
Air hujan adalah proses yang terjadi ketika setiap dan semua bentuk
partikel air jatuh dari atmosfer dan mencapai tanah. Ada dua sub-proses yang
menyebabkan awan untuk melepaskan air hujan, proses peleburan dan proses es
kristal. Saat tetesan air mencapai ukuran kritis, jatuh terkena tarikkan gravitasi dan
gesekan. Tetesan yang jatuh meninggalkan bagian lainnya mengalami turbulensi
yang memungkinkan tetes kecil jatuh lebih cepat dan akan menyusul untuk
bergabung dan bersama-sama turun. Sub-proses lain yang dapat terjadi adalah
proses pembentukan es kristal. Hal ini terjadi ketika es berkembang di awan
dingin atau dalam formasi awan tinggi di atmosfer di mana suhu beku terjadi.
Ketika tetesan air di dekatnya mendekati kristal beberapa tetesan menguap dan
mengembun pada kristal.
2.4.1 Muson
Muson, disebut juga angin muson atau angin musim, adalah angin periodik
yang terjadi terutama di Samudera Hindia dan sebelah selatan Asia. Angin
Munsoon, Moonsun, muson adalah angin yang berhembus secara periodik
(minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan
berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Biasanya
pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun
berikutnya bertiup angin laut yang basah.Pada bulan Oktober – April, matahari
berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak
memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat
pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat
11
tekanan udara tinggi (kompresi). Musim penghujan meliputi seluruh wilayah
indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. makin ke timur curah hujan
makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit. Pada bulan April-
Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua Asia lebih panas
daripada benua Australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara
rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang
menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asia. Di indonesia terjadi
angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di
belahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak
banyak mengandung uap air oleh karena itu di indonesia terjadi musim kemarau,
kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya
2.4.2 Manfaat Air Hujan Untuk Tanaman
1. Air Hujan Mendukung Keberhasilan Pertanian
Secara umum pertanian dengan berbagai jenis tanaman seperti padi, tanaman
sayuran dan buah sangat tergantung pada air hujan. Kekeringan panjang dapat
menyebabkan hasil panen tidak maksimal. Air hujan diperlukan oleh tanaman
untuk melakukan proses pertumbuhan seperti fotosintesa.
2. Air Hujan Berfungsi untuk Menjaga Sumber Air Tanah
Sumber air tanah menjadi sumber kehidupan bagi manusia. Tanpa air tanah, maka
manusia akan mengalami berbagai kesulitan untuk menjalankan kehidupan. Air
hujan yang jatuh ke tanah akan diserap oleh tanah sebagai cadangan air yang
disimpan dalam kedalaman tertentu.
3. Air Hujan Mengurangi Erosi Tanah
Tanah menjadi tempat kehidupan bagi manusia. struktur tanah membutuhkan air
untuk mempertahankan kekuatan tanah. Salah satu bencana yang disebabkan
karena menurunnya fungsi kekuatan tanah adalah erosi. Erosi bisa menyebabkan
bencana yang sangat besar bagi manusia. hal ini biasanya disebabkan karena
penebangan pohon liar dan pembangunan rumah di pegunungan.
12
4. Air Hujan Mengurangi Konsumsi Pemakaian Air Tanah
Jumlah manusia yang tinggal di bumi terus mengalami kenaikan. Jumlah polulasi
manusia dan mahluk hidup lain akan terus meningkatkan kebutuhan air terutama
sumber air yang berasal dari air tanah. Kandungan air tanah yang terus diserap
oleh manusia dari sumur atau pengolahan air akan membuat kandungan air tanah
semakin menipis.
2.4.3 Alat Pengukuran Curah Hujan
Alat Pengukur Curah Hujan merupakan alat yang digunakan untuk
mencatat intensitas curah hujan dalam kurun waktu tertentu. Hasil pencatatan
curah hujan pada umumnya dihubungkan dengan hasil pencatatan pergerakan
tanah pada extensometer. Hasil pencatatan alat pengukur curah hujan dapat
digunakan sebagai pembanding dengan hasil pencatatan pergerakan tanah pada
extensometer yang dapat dinyatakan bahwa semakin besar intensitas curah hujan,
maka tanah cenderung mudah bergerak, Rain Gauge atau Alat Pengukur Curah
Hujan terdiri dalam beberapa type yaitu Manual dan juga otomatis:
1.Alat Ukur Curah hujan OBS (Manual)
Alat penakar curah hujan ( Jenis Obs/Observatorium)
Waktu Pengamatan
Pengamatan untuk curah hujan harus dilakukan tiap hari pada jam-jam
tertentu walaupun cuaca baik. Namun ketentuannya hujan ditakar setiap 3
jam sekali yang dimulaidari jam 00.00, 03.00, 06.00, 09.00, 12.00, 15.00
UTC, dan seterusnya.
13
Alat pengukur curah hujan
Penakar hujan merupakan peralatan meteorologi yang dipergunakan untuk
mengukur curah hujan yang terdiri atas dua macam penakar hujan yaitu penakar
hujan recording dannon recording.
Cara Mengamati Hujan Dengan Penakar Hujan Observation
Menggunakan gelas ukur yang tersedia dengan ukuran standart-
Buka mulut gelas, letakkan di bawah kran penampung curah hujan-
Upayakan air jatuh tepat di gelas ukur, sehingga tidak air yang tumpah,
kemudiantakar secara keseluruhan hingga air pada penakar habis, tutp kran
lagi-
Angkat gelas ukur sejajar mata, hindarkan pembacaan dari keslahan
paralaks Catat hasil pengukuran di ME 48 dan ME 45-
Lakuakn penyandian, dan masukkan pada grup 6-
·Setelah pembacaan dan pencatatn, buang air
2.Alat Ukur Curah Hujan Hellmann (otomatis)
Pada umumnya penakar hujan jenis Hellman yang dipakai di BMG yaitu Rain
Fues yang di impor dari Jerman. Tetapi Penakar hujan jenis Hellman ini ada juga
yang dibuat didalam negeri. Pada bagian depan alat ini terdapat sebuah pintu
dalam keadaan tertutup.
Penakar hujan jenis hellman beserta bagian-bagiannya keterangan gambar :
1.Bibir atau mulut corong
2. Lebar corong
14
3.Tempat kunci atau gembok
4.Tangki pelampung
5.Silinder jam tempat meletakkan pias
6.Tangki pena
7.Tabung tempat pelampung
8. Pelampung
9. Pintu penakar hujan
10. Alat penyimpan data
11.Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon)
12.selang gelas
13.Tempat kunci atau gembok
14.Panci pengumpul air hujan bervolume
Cara Kerja Alat
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul
dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta
tangkainya terangkat atau naik keatas.Pada tangkai pelampung terdapat tongkat
pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung Gerakkan pena
dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar
dengan bantuan tenaga per.Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada
lengkungan selang gelas),pena akan mencapai tempat teratas pada pias.Setelah air
mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas,maka berdasarkan
sistem siphon otomatis (sistem selang air),air dalam tabung akan keluar sampai
ketinggian ujung selang dalam tabung.Bersamaan dengan keluarnya air,tangki
pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus
vertikal. Jika hujan masih terus-menerus turun,maka pelampung akan naik
kembali seperti diatas.Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau
ditentukan dengan menghitung garis-garis vertical
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti "ilmu air".
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya
(cairan, padat, gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di
dalamnya adalah penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan
kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri.
Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk
dan kembali pada bentuk awal.
Evapotranspirasi adalah kombinasi proses kehilangan air dari suatu lahan
bertanaman melalui evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses
dimana air diubah menjadi uap air (vaporasi, vaporization) dan selanjutnya
uap air tersebut dipindahkan dari permukaan bidang penguapan ke
atmosfer (vapor removal).
Kondensasi adalah proses dimana uap air mengalami perubahan keadaan
fisik paling sering dari uap, menjadi cairan. Uap air mengembun ke
partikel udara kecil untuk membentuk embun, kabut, atau awan.
Presipitasi (hujan) adalah proses yang terjadi ketika setiap dan semua
bentuk partikel air jatuh dari atmosfer dan mencapai tanah. Ada dua sub-
proses yang menyebabkan awan untuk melepaskan air hujan, proses
peleburan dan proses es kristal.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.Tanpa Tahun.Bahan Ajar Meteorologi Klimatologi,
http://www.academia.edu/4886710/Bahan_Ajar_Meteorologi_Klimatolo
gi.html (diakses pada tanggal 6 September 2015)
Anonim.Tanpa Tahun.Siklus Hidrologi,
http://www.academia.edu/9583192/siklus_hidrologi (diakses pada
tanggal 7 September 2015)
Anonim.Tanpa Tahun.Manfaat Air Hujan bagi Kehidupan Manusia,
http://manfaat.co.id/20-manfaat-air-hujan-bagi-kehidupan-manusia
(diakses pada tanggal 7 September 2015)
Anonim.2015.Pengertian Hidrologi, Siklus Hidrologi,
http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-hidrologi-siklus-
hidrologi-pengertian.html (diakses pada tanggal 8 September 2015)
Anonim.2013.Pengertian dan Klasifikasi Iklim,
http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-klasifikasi-
iklim.html (diakses pada tanggal 7 September 2015)
17