siklus kegiatan pnpm mandiri-p2kp membangun...

24
Membangun BKM Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP Membangun BKM Membangun BKM 3 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Membangun BKM

    Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP

    Membangun BKM

    Membangun BKM

    3

    DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL C IPTA KARYA

    PROGRAMNASIONAL

    PEMBERDAYAANMASYARAKAT

    MANDIRI MANDIRI

    PERKOTAAN

  • Seri Siklus PNPM Mandiri-P2KP

    Komik Membangun BKM

    Oktober 2007

    Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) MandiriProgram Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan.

    Departemen Pekerjaan UmumDirektorat Jenderal Cipta Karya

  • Pengenalan Tokoh

    Pak Paskalis Pak AgusFasilitator Kelurahan

    Pak Lurah

    Bu Ketut Pak Kardi Pak Iman

    Bu YuliFasilitator Kelurahan

    Bu Sri Bu Ikah

  • 1

    Apa kabarPak Agus ? Eh, Pak Paskalis.

    Kabar baik, bagaimana

    kabar Bapak ?

    Baik juga pak,Bapak ada perluke Pak Lurah ?

    Iya nih,kebetulan ada janji dengan

    Pak Lurah untuk ketemu di sini.

    Oh, kokBu Adit

    tidak kelihatan,apa tidak ikut ?

    KebetulanBu Adit lagi

    di Kelurahanlain.

    PJOK = Penanggung Jawab Operasional Kegiatan

  • 2

    Eh iya Pak,kapan kita ada

    pertemuan lagi ?

    Iya, baru saya mau memberi kabar kepadaBapak, apa besok lusa

    kita bisa melakukan pertemuan ?

    Bisa Pak, kebetulanPak Lurah menawarkandi balai desa, katanya

    biar lebih luas tempatnya

    Bagus Pak,kalau begitu

    sebelum pertemuan

    nanti, saya danteman saya

    akan ke rumah Bapak untuk

    persiapanpertemuan

    nanti.

    DI BALAI KELURAHAN Baiklah Bapak dan Ibu,kita akan mulai musyawarah

    mengenai tatacara“Pembangunan Badan

    Keswadayaan Masyarakatatau BKM”.

  • 3

    Pada kesempatan ini,kita akan dibantu olehfasilitator kelurahan

    yaitu Bapak Agus dantemannya, Ibu Yuli.

    Untuk penjelasanberikutnya, saya

    persilakan kepadaPak Agus dan Bu

    Yuli untuk memulaikegiatan kita ini.

    Terimakasih Pak Lurah.

    Bapak-bapak dan Ibu-ibu,

    kita akan memulaikegiatan kita

    selanjutnya, yaitu Pembangunan BKM.

    Oh ya, bagaimanasetelah kemarin kita

    nonton VCD mengenaipembangunan BKM ? Yang di rumah

    Bu Ratna? Cukup jelas,

    apalagi setelahkita mendisku-

    sikannya.

    Apakah Bapakdan Ibu

    sudah adagambaran untuk

    tahapan pembangunan

    BKM ini ?

  • 4

    Kita harus membentuk

    Panitia terlebihdahulu.

    Sebelum membentuk

    Panitia, apa tidaksebaiknya kita

    berdiskusi dahulu‘Mengapa Perlu

    Membangun BKM’ ?

    Ya tentuPak !

    Kita kan sudahmelakukan kegiatan

    PS, apa hasilnyabisa dipakai untuk

    pembangunan BKM ?

    Bu Yuli maumembantu

    menjelaskan ?

    Terimakasih Pak Agus, waktu

    kegiatan PSapakah ada yangberkaitan dengankelembagaan ?

    Adaaa.....

    Ada LPM,BPD, dan

    PKK.

    KarangTaruna

    juga

    Apakah dari kajiankelembagaan ada

    salah satu lembagadi Kelurahan kita

    yang sudah mencer-minkan sebagai

    “lembaga Pimpinankolektif” ?

    PS = Pemetaan SwadayaBKM = Badan Keswadayaan Masyarakat

    LPM = Lembaga Pemberdayaan MasyarakatBPD = Badan Perwakilan DesaPKK = Program Kesejahteraan Keluarga

  • 5

    Maksudnya sebagaiwadah yang dibangun

    dari dan oleh masyarakat ?

    Betul Pak.

    Kalau yangseperti itubelum adaya di kita ?

    Ya, belum...

    Ya betul,nampaknyabelum ada.

    Dengan demikiankita perlu lembagamilik masyarakat

    yang bisa dipercaya.

    Yang IbumaksudBKM ?

    Iya, atau bisadengan nama

    lain. Sepanjangprinsipnya

    lembaga tersebutdari dan olehmasyarakat.

    Kalau dalamkajian

    kepemimpinanbagaimana ?

    Maksud Ibuyang dipilih

    langsung olehmasyarakat ?

  • 6

    Betul Ibu.

    Nah, yang itujuga tidak ada

    ya ?Iya, tidak ada.

    Kalau begitu harusada syarat-syaratnya

    ya jadi anggota BKM ?

    Iya Bu,menurut Ibuapa syarat-syaratnya ?

    Harus baikorangnya.

    Jujur.

    Mau kerjajuga kan

    Bu ?

    Iya, mau kerjatapi tidak perlu

    dibayar, jadirelawan.

    Betul sepertiitu syarat-

    syarat anggotaBKM.

  • 7

    Caranyabagaimana

    Bu ?

    Pertama kita akanmembentuk PanitiaPembentukan BKM

    terlebih dahulu.

    Apakah nantipemilihannyalangsung diKelurahan ?

    Pemilihandilakukan di

    basis terkecil,dan dilakukan

    secara tertutup.

    Maksud Ibudi RT ? Dan

    pemilihannyatertutup seperti

    PEMILU ?

    Setelah itu baru ke Kelurahan. Dan

    model pemilihannyatertutup seperti PEMILU.Tapi caranya kita akan melakukan pemilihandi RT terlebih dahulu.

    Selanjutnya nantikita akan melakukan

    pemilihan di Kelurahan.

    Iya bila basisterkecil di

    kelurahan iniRT.

    Siapa sajayang boleh

    memilih dan dipilih ?

    Semua orang dewasa,yang sesuai dengan

    kriteria.

    Kriterianyasiapa yang

    menentukanBu ?

    Kalau menurutBapak dan Ibu

    sebaiknya siapayang menentukan ?

  • 8

    Masyarakat...!Ya, karena anggota

    BKM adalah pimpinankolektif yang dipiliholeh masyarakat,

    maka kriterianya punharus ditentukanoleh masyarakat.

    Apakah bolehmasyarakatkampanyesebelum

    pemilihan ?

    Menurut Bapak dan Ibu,boleh tidak kampanyekalau persyaratannya

    seperti tadi; baik, jujur, mau bekerja dan tidak

    perlu dibayar (relawan) ?

    Seharusnyatidak perlu

    ya ?

    Betuuul.....

    Baiklah kitasepakat tidak

    ada kampanyeya...

    Perempuanjuga boleh

    kan dipilih ?

  • 9

    Apakah sifat-sifat yang tadi

    ada padaperempuan

    dan laki-laki ?

    Tentu adaBu...

    Berarti semua orangberhak dipilih, baik laki-laki maupun perempuan

    asalkan memilikisifat-sifat baik tadi.

    Betul Ibu,ada lagi

    yang belumjelas ataumau di-

    tanyakan ?

    Kami kirasemuanyasudah jelas Bu, mungkinkita sekarang

    tinggal membentuk

    panitia.

    Iya Bu, tapinanti kalau

    ada yang belumjelas kita masih bisa diskusi lagi

    ya...?

    Tentu Pak.

    Akhirnya kamipunsepakat membentuk

    Panitia dengandisaksikan oleh

    Pak Lurah.

  • BKM merupakan nama ‘generic’ dari suatu lembaga pimpinan kolektif masyarakat warga di tingkat kelurahan/

    desa, yang diprakarsai serta dikelola secara mandiri oleh

    masyarakat warga dalam upaya memenuhi kebutuhan/

    kepentingan bersama, memecahkan persoalan bersama

    dan menyatakan kepedulian bersama, dengan berbasis

    pada nilai-nilai luhur kemanusiaan (Ikhlas, Jujur, dan Adil).

    BKM bermakna sebagai lembaga kepercayaan milik masyarakat yang menjadi wadah masyarakat bersinergi

    dalam memenuhi kebutuhan bersama dan wadah

    menggalang segenap potensi kekuatan masyarakat untuk

    memperjuangkan kepentingan bersama maupun

    mengakses berbagai peluang sumber daya dari luar.

    INFORMASI TAMBAHAN

    I

  • ii

    BAGAIMANA PROSES PEMBANGUNAN BKM ?

    Yang dimaksud dengan proses pembangunan BKM adalah serangkaianproses kegiatan yang dilakukan masyarakat kelurahan, dikoordinir panitiapembangunan BKM, baik dalam rangka untuk merevitalisasi,merestrukturisasi dan pemilihan ulang anggota-anggota lembaga yang ada sebagai BKM maupun proses membentuk lembaga baru sebagai BKM dan memilih anggota-anggotanya. Kegiatan proses pembentukan BKM dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

    Menyusun Draft Anggaran Dasar dan Tata Tertib Pemilihan

    Panitia pembangunan BKM bersama dengan relawan-relawan danperangkat kelurahan, difasilitasi fasilitator, membuat draft rumusanawal anggaran dasar (AD) BKM dan tata tertib pemilihan utusanwarga dan anggota BKM untuk dibahas di tingkat komunitas atausatuan unit wilayah terkecil (misalnya; RT, dan lain-lain) guna mendapatkan kesepakatan oleh sebanyak mungkin warga.Sedangkan untuk ART (anggaran rumah tangga) disusun dan ditetapkan oleh BKM setelah BKM berdiri.

    A. Hasil yang Diharapkan: Panitia mampu menyusun draft AD BKM atau review AD lembaga yang ada bila yang dilakukan adalah memampukan lembaga yang ada sebagai BKM, serta menetapkan tata tertib pemilihan utusan warga (berapa jumlah per satuan unit wilayah terkecil, misal: tingkat RT, dan lain-lain) serta tata tertib pemilihan anggota BKM pada rembug warga tingkat kelurahan.

  • iii

    B. Waktu Pelaksanaan:

    Penyusunan draft AD BKM dan tata tertib dilaksanakan pada minggu ke-3 proses tahapan kegiatan pembentukan BKM atau pada minggu pertama setelah panitia pembentukan BKM telah ditetapkan dalam rembug warga tingkatt kelurahan.

    C. Pelaksana Penyusunan Draft AD BKM dan Tata Tertib Pemilihan:

    Pelaksanaan penyusunan draft AD BKM dan tata tertib dikoordinir Panitia pembentukan BKM yang dapat melibatkan relawan-relawan masyarakat bersama perangkat kelurahan/desa setempat serta difasilitasi Tim Fasilitator dan PJOK setempat.

    Tim Fasilitator berkewajiban menjaga agar draft AD BKM dan tata tertib tidak menyimpang dari prinsip dan nilai universal di P2KP serta substansi dan kriteria BKM.

    D. Peserta Penyusunan Draft AD BKM dan Tata Tertib:

    Selain panitia pembentukan BKM, relawan-relawan dan perangkat kelurahan/desa, dapat diundang pula tokoh-tokoh masyarakat setempat dan warga miskin serta kelompok perempuan. Dalam hal yang dilakukan adalah memampukan lembaga yang ada sebagai BKM, maka pengelola lembaga dimaksud wajib hadir untuk bersama menyempurnakan AD lembaga agar sesuai dengan substansi dan kriteria BKM.

  • iv

    E. Agenda Pembahasan:

    Panitia pembentukan BKM membahas secara intensif draft anggaran dasar BKM dan tata tertib pemilihan anggota BKM mencakup: > Misi, tugas pokok dan fungsi BKM > Tujuan BKM > Kegiatan BKM > Berapa jumlah utusan satuan unit wilayah terkecil (RT atau lainnya) > Berapa jumlah anggota BKM > Kriteria anggota BKM > Jumlah nama yang dipilih pada pemilihan utusan warga dan pemilihan anggota BKM > Serta ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan substansi maupun kriteria BKM.

    Draft rumusan anggaran dasar dan tata tertib tersebut kemudian menjadi bahan yang akan dibahas dalam pertemuan warga di tiap satuan unit wilayah terkecil (misalnya; RT dan lain-lain) untuk disempurnakan dan disepakati pada rembug warga tingkat kelurahan tentang rapat pembentukan BKM.

    F. Dokumentasi:

    Panitia pembentukan BKM mendokumentasikan draft AD BKM dan tata tertib untuk disampaikan melalui FGD-FGD di tingkat unit satuan wilayah terkecil (RT atau lainnya).

    Relawan-relawan, Fasilitator, Lurah/Kepala Desa dan PJOK memperoleh salinan dari draft AD BKM tersebut.

  • v

    G. Alat Bantu:

    Agar pelaksanaan penyusunan draft AD BKM dan tata tertib dapat berjalan lancar dan efektif, maka alat-alat bantu yang perlu dipersiapkan, antara lain sebagai berikut: > Panduan AD BKM dan Contoh AD BKM sesuai lampiran buku pedoman ini; > AD lembaga yang akan dimampukan sebagai BKM, apabila pilihan masyarakat adalah revitalisasi dan restrukturisasi lembaga yang ada. > Alat tulis kantor sesuai kebutuhan, dan lain-lain.

    Dalam hal masyarakat menyepakati untuk memampukan lembaga yang ada sebagai BKM, maka yang dilakukan panitia pembangunan BKM adalah mereview AD lembaga tersebut dan menyusun draft penyempurnaan agar sesuai ketentuan substansi serta kriteria BKM untuk dibahas dan disepakati seluruh masyarakat, mulai tingkat RT hingga tingkat kelurahan.

  • vi

    BAGAIMANA PROSES PEMILIHAN ANGGOTA BKM ?

    Filosofi dalam memilih utusan warga dan anggota BKM: “ Lebih baik mendapat pilihan pemimpin yang paling buruk dari kumpulan orang-orang baik, daripada mendapat pilihan pemimpin yang terbaik dari kumpulan orang-orang buruk”.

    1. Pemilihan utusan warga di tingkat akar rumput atau di tingkat komunitas yang warganya saling kenal, misalnya tingkat unit warga terkecil (RT, dan lain-lain).

    Mekanisme pemilihan utusan warga harus dilakukan dengan mekanisme tanpa kampanye, tanpa pencalonan, secara rahasia, dan tertulis, dengan proses sebagai berikut:

    a. Warga yang hadir dalam pertemuan tingkat satuan unit wilayah terkecil (RT atau lainnya) bersama relawan dan fasilitator melakukan FGD kepemimpinan moral. Bila FGD ini telah dilakukan dalam pemetaan swadaya, maka kegiatan ini merupakan penyegaran/refreshing untuk mengingatkan kembali warga;

    b. Setelah FGD kepemimpinan moral, masyarakat/warga setempat membahas dan menyepakati kriteria-kriteria utusan warga yang akan dipilih. Untuk lebih mempermudah, ada baiknya dari sekian banyak kriteria usulan yang diusulkan oleh warga, minta untuk diprioritaskan pada 3 atau 5 kriteria yang dianggap paling penting dan diterima semua pihak. Kriteria yang menjadi prioritas adalah kriteria yangberkaitan dengan sifat kemanusiaan seseorang;

  • vii

    c. Selanjutnya atas dasar kriteria yang telah disepakati warga tersebut, Panitia pembentukan BKM mengkoordinir pelaksanaan pemilihan utusan warga di tingkat satuan unit wilayah terkecil bersangkutan. Minta semua warga yang hadir, yang memenuhi kriteria, untuk melakukan pemilihan.

    d. Tiap pemilih (mempertimbangkan keterlibatan wanita dan kelompok rentan) memilih 2 s/d 3 nama berbeda (sesuai kesepakatan panitia pembentukan BKM) yang dianggap masyarakat paling dapat dipercaya dan memenuhi kriteria kualitas sifat kemanusiaan, bukan hanya kewilayahan, dengan cara menuliskan nama-nama tersebut secara rahasia, tanpa pencalonan, tanpa kampanye atau upaya mempengaruhi untuk memilih orang tertentu.

    e. Hasil-hasil pilihan warga pada saat itu pula dikumpulkan dan dilakukan tabulasi secara terbuka di hadapan warga setempat.

    f. Semua warga yang dipilih di FGD tingkat satuan unit wilayah terkecil kemudian menjadi Utusan warga BKM dari pilihan warga bersangkutan. Jumlah Utusan warga yang dipilih dari tiap satuan unit wilayah terkecil sebelumnya diputuskan oleh Panitia Pembentukan BKM dalam Rembug Warga penyepakatan merevitalisasi atau membentuk lembaga baru BKM.

    g. Tiap Utusan warga yang terpilih ini menjadi peserta pada saat rembug warga pemilihan anggota BKM di tingkat kelurahan.

  • viii

    Teknis Pelaksanaan FGD kepemimpinan moral dan pemilihanutusan warga di tingkat komunitas atau satuan unit wilayah terkecil (RT atau lainnya) harus secara cermat mempertimbang-kan waktu, tempat dan hambatan psikologis yang mungkin timbul. Hal ini dimaksudkan agar seluruh warga dewasa di wilayah bersangkutan memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam FGD tersebut. Misalnya, undangan pertemuan ditujukan kepada nama-nama seluruh penduduk dewasa, tempat pertemuan di tempat yang netral, waktu pertemuan diselenggarakan pada waktu warga yang bekerja dan kaum perempuan bisa hadir, serta penyiapan teknis lainnya yang dapat lebih mendorong keterlibatan segenap masyarakat dewasa di wilayah tersebut.

    2. Pemilihan Anggota BKM pada Rembug Warga di Tingkat Kelurahan/Desa.

    Panitia pembentukan BKM bekerjasama dan berkoordinasi dengan Lurah/Kepala Desa serta relawan-relawan setempat melakukan proses persiapan pelaksanaan pembentukan BKM di kelurahannya, misalnya pembuatan undangan, pengaturan tempat dan waktu, penyiapan kertas suara, dan lain-lain.

    Ketentuan dan mekanisme pemilihan anggota BKM dalam rembug warga tingkat kelurahan sama dengan pemilihan utusan warga, antara lain: yakni dengan mekanisme tanpa kampanye, tanpa pencalonan, secara rahasia, dan tertulis.

  • ix

    Proses pemilihan:

    a. Panitia pembentukan BKM serta lurah/kepala desa memfasilitasi peserta untuk membahas masukan warga tentang draft AD BKM dan menetapkan AD BKM di kelurahan bersangkutan, sekaligus penetapan deklarasi pembentukan BKM;

    b. Selanjutnya, panitia pembentukan BKM serta lurah/kepala desa meminta relawan bersama fasilitator untuk memfasilitasi peserta dalam melakukan FGD refleksi kepemimpinan moral, sebagai penyegaran/refreshing;

    c. Setelah FGD refleksi kepemimpinan moral, peserta rembug membahas dan menyepakati kriteria anggota BKM di wilayahnya. Untuk lebih mempermudah, ada baiknya dari sekian banyak kriteria usulan yang diusulkan oleh peserta, minta untuk diprioritaskan pada 3 atau 5 kriteria yang dianggap paling penting dan diterima semua pihak;

    d. Selanjutnya atas dasar kriteria yang telah disepakati warga tersebut, Panitia pembentukan BKM mengkoordinir pelaksanaan pemilihan anggota BKM di kelurahan/desa bersangkutan. Minta semua utusan warga yang memiliki hak suara untuk melakukan pemilihan.

    e. Tiap pemilih memilih 3-5 nama berbeda (sesuai kesepakatan panitia pembentukan BKM) dari warga di kelurahannya yang dianggap paling dapat dipercaya, relawan/ikhlas, jujur, dan adil (aspek moral), dengan cara menuliskan nama-nama tersebut secara rahasia, tertulis, tanpa pencalonan,tanpa kampanye atau upaya mempengaruhi untuk memilih orang tertentu.

  • x

    f. Hasil-hasil pilihan utusan warga pada saat itu pula dikumpulkan dan dilakukan tabulasi secara sempura di hadapan peserta rembug warga tingkat kelurahan setempat. Dari jumlahsuara yang terkumpul, kemudian dipilih 9 s/d 13 nama yang mendapatkan perolehan suara terbanyak untuk ditetapkan sebagai anggota BKM kelurahan bersangkutan.

    g. Para anggota BKM tersebut kemudian memilih siapa di antara mereka yang akan menjabat koordinator BKM atau sebutan lain yang tidak mencerminkan hubungan struktural antar sesama anggota BKM.

    Proses penyiapan pelaksanaan rembug warga kelurahan untukpembentukan dan pemilihan anggota BKM adalah tanggung-jawab Panitia Pembentukan BKM bersama dengan Lurah/KepalaDesa setempat.

    Oleh karena itu, Fasilitator dan KMW tidak dibenarkan melaksa-nakan sendiri proses persiapan pembentukan BKM tersebut,misalnya membuat undangan atau membuat kertas suara danlain-lainnya untuk seluruh wilayah kelurahan binaan yang dilakukan KMW atau Fasilitator atau siapapun sama sekalidengan alasan apapun, karena menyumbat aspirasi masyarakatdan mematikan karakteristik khas kriteria anggota BKM darimasing-masing kelurahan.

    Peran KMW dan Fasilitator adalah memfasilitasi substansiprinsip dan nilai P2KP dapat dilaksanakan masyarakat dalamproses pembentukan BKM.

  • Evaluasi Kesiapan

    Pembentukan BKM

    HasilPemetaanSwadaya

    0702

    Rembug Pembentukan dan Bimbingan Panitia Pembentukan BKM

    ( Pokja Pemilihan Anggota BKM, Pokja Perumus AD BKM, Pokja Pemantau

    Partisipatif)

    0701

    Bimbingan Fasilitatortentang Pembentukan BKM dan

    penyusunan Rencana Aksi

    0703

    Rapat PenyusunanTata Tertib Pemilihan

    Anggota BKM(oleh Pokja Pemilihan Anggota BKM)

    0704

    Penyusunan AD BKM(oleh Pokja Perumus AD BKM)

    0705

    Rembug Warga Tkt. RW dan Kel./Desa untuk Sosialisasi dan

    Pernyataan Kesiapan Masyarakat

    dalam Pembentukan BKM (oleh Panitia Pembentukan BKM)

    0707

    Rembug Warga Tingkat Kelurahan untuk Pengesahan AD BKM, Pemilihan Anggota

    BKM dan Pengukuhan Anggota BKM sebagai

    Pimpinan Kolektif

    0706

    Pemilihan Utusan Warga Tingkat RT/ Kelompok Basis

    Terkecil

    0708

    Pertemuan Refleksi Panitia Pembentukan BKM tentang

    hasil pemantauan

    0709

    Rapat Pemilihan KoordinatorBKM

    0712

    Pelatihan Dasar BKM

    0713

    Pembentukan UP-UP & Sekretariat

    0714

    Pelatihan UP-UP & Sekretariat

    0710

    Sosialisasi Hasil Pembentukan BKM

    0711

    Pencatatan Akte Notaris BKM

    Penyusunan PJM

    BLM-I

    BA-01 BA-02

    Diagram Alir Kegiatan

    PEMBANGUNAN BKM

    Diagram Alir Kegiatan

    PEMBANGUNAN BKM

    *= kode Quick Status

    * *

    *

    **

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

  • PNPM MANDIRI - P2KP

    Website: www.p2kp.org I www.pnpm-perkotaan.org E-mail: [email protected] & [email protected] SMS: 0817148048 Po Box 2222 JKPMT

    PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM)

    Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) ..........................................

    Provinsi .............................................................................................Jalan .............................................................................................Telepon ..............................................................................................Fax .............................................................................................E-mail .............................................................................................

    Korkot ......................

    Jalan .....................................................................................Telepon ......................................................................................Fax .....................................................................................E-mail .....................................................................................

    Posko Tim Faskel .......

    Jalan .................................................................................................Telepon ..................................................................................................Fax .................................................................................................E-mail ..................................................................................................

    Untuk Informasi Lebih Lanjut Dapat Menghubungi :

    DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL C IPTA KARYA

    PROGRAMNASIONAL

    PEMBERDAYAANMASYARAKAT

    MANDIRI MANDIRI

    PERKOTAAN

    Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22Page 23Page 24