siklus kegiatan pnpm mandiri-p2kp membangun...
TRANSCRIPT
-
Membangun BKM
Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP
Membangun BKM
Membangun BKM
3
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL C IPTA KARYA
PROGRAMNASIONAL
PEMBERDAYAANMASYARAKAT
MANDIRI MANDIRI
PERKOTAAN
-
Seri Siklus PNPM Mandiri-P2KP
Komik Membangun BKM
Oktober 2007
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) MandiriProgram Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan.
Departemen Pekerjaan UmumDirektorat Jenderal Cipta Karya
-
Pengenalan Tokoh
Pak Paskalis Pak AgusFasilitator Kelurahan
Pak Lurah
Bu Ketut Pak Kardi Pak Iman
Bu YuliFasilitator Kelurahan
Bu Sri Bu Ikah
-
1
Apa kabarPak Agus ? Eh, Pak Paskalis.
Kabar baik, bagaimana
kabar Bapak ?
Baik juga pak,Bapak ada perluke Pak Lurah ?
Iya nih,kebetulan ada janji dengan
Pak Lurah untuk ketemu di sini.
Oh, kokBu Adit
tidak kelihatan,apa tidak ikut ?
KebetulanBu Adit lagi
di Kelurahanlain.
PJOK = Penanggung Jawab Operasional Kegiatan
-
2
Eh iya Pak,kapan kita ada
pertemuan lagi ?
Iya, baru saya mau memberi kabar kepadaBapak, apa besok lusa
kita bisa melakukan pertemuan ?
Bisa Pak, kebetulanPak Lurah menawarkandi balai desa, katanya
biar lebih luas tempatnya
Bagus Pak,kalau begitu
sebelum pertemuan
nanti, saya danteman saya
akan ke rumah Bapak untuk
persiapanpertemuan
nanti.
DI BALAI KELURAHAN Baiklah Bapak dan Ibu,kita akan mulai musyawarah
mengenai tatacara“Pembangunan Badan
Keswadayaan Masyarakatatau BKM”.
-
3
Pada kesempatan ini,kita akan dibantu olehfasilitator kelurahan
yaitu Bapak Agus dantemannya, Ibu Yuli.
Untuk penjelasanberikutnya, saya
persilakan kepadaPak Agus dan Bu
Yuli untuk memulaikegiatan kita ini.
Terimakasih Pak Lurah.
Bapak-bapak dan Ibu-ibu,
kita akan memulaikegiatan kita
selanjutnya, yaitu Pembangunan BKM.
Oh ya, bagaimanasetelah kemarin kita
nonton VCD mengenaipembangunan BKM ? Yang di rumah
Bu Ratna? Cukup jelas,
apalagi setelahkita mendisku-
sikannya.
Apakah Bapakdan Ibu
sudah adagambaran untuk
tahapan pembangunan
BKM ini ?
-
4
Kita harus membentuk
Panitia terlebihdahulu.
Sebelum membentuk
Panitia, apa tidaksebaiknya kita
berdiskusi dahulu‘Mengapa Perlu
Membangun BKM’ ?
Ya tentuPak !
Kita kan sudahmelakukan kegiatan
PS, apa hasilnyabisa dipakai untuk
pembangunan BKM ?
Bu Yuli maumembantu
menjelaskan ?
Terimakasih Pak Agus, waktu
kegiatan PSapakah ada yangberkaitan dengankelembagaan ?
Adaaa.....
Ada LPM,BPD, dan
PKK.
KarangTaruna
juga
Apakah dari kajiankelembagaan ada
salah satu lembagadi Kelurahan kita
yang sudah mencer-minkan sebagai
“lembaga Pimpinankolektif” ?
PS = Pemetaan SwadayaBKM = Badan Keswadayaan Masyarakat
LPM = Lembaga Pemberdayaan MasyarakatBPD = Badan Perwakilan DesaPKK = Program Kesejahteraan Keluarga
-
5
Maksudnya sebagaiwadah yang dibangun
dari dan oleh masyarakat ?
Betul Pak.
Kalau yangseperti itubelum adaya di kita ?
Ya, belum...
Ya betul,nampaknyabelum ada.
Dengan demikiankita perlu lembagamilik masyarakat
yang bisa dipercaya.
Yang IbumaksudBKM ?
Iya, atau bisadengan nama
lain. Sepanjangprinsipnya
lembaga tersebutdari dan olehmasyarakat.
Kalau dalamkajian
kepemimpinanbagaimana ?
Maksud Ibuyang dipilih
langsung olehmasyarakat ?
-
6
Betul Ibu.
Nah, yang itujuga tidak ada
ya ?Iya, tidak ada.
Kalau begitu harusada syarat-syaratnya
ya jadi anggota BKM ?
Iya Bu,menurut Ibuapa syarat-syaratnya ?
Harus baikorangnya.
Jujur.
Mau kerjajuga kan
Bu ?
Iya, mau kerjatapi tidak perlu
dibayar, jadirelawan.
Betul sepertiitu syarat-
syarat anggotaBKM.
-
7
Caranyabagaimana
Bu ?
Pertama kita akanmembentuk PanitiaPembentukan BKM
terlebih dahulu.
Apakah nantipemilihannyalangsung diKelurahan ?
Pemilihandilakukan di
basis terkecil,dan dilakukan
secara tertutup.
Maksud Ibudi RT ? Dan
pemilihannyatertutup seperti
PEMILU ?
Setelah itu baru ke Kelurahan. Dan
model pemilihannyatertutup seperti PEMILU.Tapi caranya kita akan melakukan pemilihandi RT terlebih dahulu.
Selanjutnya nantikita akan melakukan
pemilihan di Kelurahan.
Iya bila basisterkecil di
kelurahan iniRT.
Siapa sajayang boleh
memilih dan dipilih ?
Semua orang dewasa,yang sesuai dengan
kriteria.
Kriterianyasiapa yang
menentukanBu ?
Kalau menurutBapak dan Ibu
sebaiknya siapayang menentukan ?
-
8
Masyarakat...!Ya, karena anggota
BKM adalah pimpinankolektif yang dipiliholeh masyarakat,
maka kriterianya punharus ditentukanoleh masyarakat.
Apakah bolehmasyarakatkampanyesebelum
pemilihan ?
Menurut Bapak dan Ibu,boleh tidak kampanyekalau persyaratannya
seperti tadi; baik, jujur, mau bekerja dan tidak
perlu dibayar (relawan) ?
Seharusnyatidak perlu
ya ?
Betuuul.....
Baiklah kitasepakat tidak
ada kampanyeya...
Perempuanjuga boleh
kan dipilih ?
-
9
Apakah sifat-sifat yang tadi
ada padaperempuan
dan laki-laki ?
Tentu adaBu...
Berarti semua orangberhak dipilih, baik laki-laki maupun perempuan
asalkan memilikisifat-sifat baik tadi.
Betul Ibu,ada lagi
yang belumjelas ataumau di-
tanyakan ?
Kami kirasemuanyasudah jelas Bu, mungkinkita sekarang
tinggal membentuk
panitia.
Iya Bu, tapinanti kalau
ada yang belumjelas kita masih bisa diskusi lagi
ya...?
Tentu Pak.
Akhirnya kamipunsepakat membentuk
Panitia dengandisaksikan oleh
Pak Lurah.
-
BKM merupakan nama ‘generic’ dari suatu lembaga pimpinan kolektif masyarakat warga di tingkat kelurahan/
desa, yang diprakarsai serta dikelola secara mandiri oleh
masyarakat warga dalam upaya memenuhi kebutuhan/
kepentingan bersama, memecahkan persoalan bersama
dan menyatakan kepedulian bersama, dengan berbasis
pada nilai-nilai luhur kemanusiaan (Ikhlas, Jujur, dan Adil).
BKM bermakna sebagai lembaga kepercayaan milik masyarakat yang menjadi wadah masyarakat bersinergi
dalam memenuhi kebutuhan bersama dan wadah
menggalang segenap potensi kekuatan masyarakat untuk
memperjuangkan kepentingan bersama maupun
mengakses berbagai peluang sumber daya dari luar.
INFORMASI TAMBAHAN
I
-
ii
BAGAIMANA PROSES PEMBANGUNAN BKM ?
Yang dimaksud dengan proses pembangunan BKM adalah serangkaianproses kegiatan yang dilakukan masyarakat kelurahan, dikoordinir panitiapembangunan BKM, baik dalam rangka untuk merevitalisasi,merestrukturisasi dan pemilihan ulang anggota-anggota lembaga yang ada sebagai BKM maupun proses membentuk lembaga baru sebagai BKM dan memilih anggota-anggotanya. Kegiatan proses pembentukan BKM dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
Menyusun Draft Anggaran Dasar dan Tata Tertib Pemilihan
Panitia pembangunan BKM bersama dengan relawan-relawan danperangkat kelurahan, difasilitasi fasilitator, membuat draft rumusanawal anggaran dasar (AD) BKM dan tata tertib pemilihan utusanwarga dan anggota BKM untuk dibahas di tingkat komunitas atausatuan unit wilayah terkecil (misalnya; RT, dan lain-lain) guna mendapatkan kesepakatan oleh sebanyak mungkin warga.Sedangkan untuk ART (anggaran rumah tangga) disusun dan ditetapkan oleh BKM setelah BKM berdiri.
A. Hasil yang Diharapkan: Panitia mampu menyusun draft AD BKM atau review AD lembaga yang ada bila yang dilakukan adalah memampukan lembaga yang ada sebagai BKM, serta menetapkan tata tertib pemilihan utusan warga (berapa jumlah per satuan unit wilayah terkecil, misal: tingkat RT, dan lain-lain) serta tata tertib pemilihan anggota BKM pada rembug warga tingkat kelurahan.
-
iii
B. Waktu Pelaksanaan:
Penyusunan draft AD BKM dan tata tertib dilaksanakan pada minggu ke-3 proses tahapan kegiatan pembentukan BKM atau pada minggu pertama setelah panitia pembentukan BKM telah ditetapkan dalam rembug warga tingkatt kelurahan.
C. Pelaksana Penyusunan Draft AD BKM dan Tata Tertib Pemilihan:
Pelaksanaan penyusunan draft AD BKM dan tata tertib dikoordinir Panitia pembentukan BKM yang dapat melibatkan relawan-relawan masyarakat bersama perangkat kelurahan/desa setempat serta difasilitasi Tim Fasilitator dan PJOK setempat.
Tim Fasilitator berkewajiban menjaga agar draft AD BKM dan tata tertib tidak menyimpang dari prinsip dan nilai universal di P2KP serta substansi dan kriteria BKM.
D. Peserta Penyusunan Draft AD BKM dan Tata Tertib:
Selain panitia pembentukan BKM, relawan-relawan dan perangkat kelurahan/desa, dapat diundang pula tokoh-tokoh masyarakat setempat dan warga miskin serta kelompok perempuan. Dalam hal yang dilakukan adalah memampukan lembaga yang ada sebagai BKM, maka pengelola lembaga dimaksud wajib hadir untuk bersama menyempurnakan AD lembaga agar sesuai dengan substansi dan kriteria BKM.
-
iv
E. Agenda Pembahasan:
Panitia pembentukan BKM membahas secara intensif draft anggaran dasar BKM dan tata tertib pemilihan anggota BKM mencakup: > Misi, tugas pokok dan fungsi BKM > Tujuan BKM > Kegiatan BKM > Berapa jumlah utusan satuan unit wilayah terkecil (RT atau lainnya) > Berapa jumlah anggota BKM > Kriteria anggota BKM > Jumlah nama yang dipilih pada pemilihan utusan warga dan pemilihan anggota BKM > Serta ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan substansi maupun kriteria BKM.
Draft rumusan anggaran dasar dan tata tertib tersebut kemudian menjadi bahan yang akan dibahas dalam pertemuan warga di tiap satuan unit wilayah terkecil (misalnya; RT dan lain-lain) untuk disempurnakan dan disepakati pada rembug warga tingkat kelurahan tentang rapat pembentukan BKM.
F. Dokumentasi:
Panitia pembentukan BKM mendokumentasikan draft AD BKM dan tata tertib untuk disampaikan melalui FGD-FGD di tingkat unit satuan wilayah terkecil (RT atau lainnya).
Relawan-relawan, Fasilitator, Lurah/Kepala Desa dan PJOK memperoleh salinan dari draft AD BKM tersebut.
-
v
G. Alat Bantu:
Agar pelaksanaan penyusunan draft AD BKM dan tata tertib dapat berjalan lancar dan efektif, maka alat-alat bantu yang perlu dipersiapkan, antara lain sebagai berikut: > Panduan AD BKM dan Contoh AD BKM sesuai lampiran buku pedoman ini; > AD lembaga yang akan dimampukan sebagai BKM, apabila pilihan masyarakat adalah revitalisasi dan restrukturisasi lembaga yang ada. > Alat tulis kantor sesuai kebutuhan, dan lain-lain.
Dalam hal masyarakat menyepakati untuk memampukan lembaga yang ada sebagai BKM, maka yang dilakukan panitia pembangunan BKM adalah mereview AD lembaga tersebut dan menyusun draft penyempurnaan agar sesuai ketentuan substansi serta kriteria BKM untuk dibahas dan disepakati seluruh masyarakat, mulai tingkat RT hingga tingkat kelurahan.
-
vi
BAGAIMANA PROSES PEMILIHAN ANGGOTA BKM ?
Filosofi dalam memilih utusan warga dan anggota BKM: “ Lebih baik mendapat pilihan pemimpin yang paling buruk dari kumpulan orang-orang baik, daripada mendapat pilihan pemimpin yang terbaik dari kumpulan orang-orang buruk”.
1. Pemilihan utusan warga di tingkat akar rumput atau di tingkat komunitas yang warganya saling kenal, misalnya tingkat unit warga terkecil (RT, dan lain-lain).
Mekanisme pemilihan utusan warga harus dilakukan dengan mekanisme tanpa kampanye, tanpa pencalonan, secara rahasia, dan tertulis, dengan proses sebagai berikut:
a. Warga yang hadir dalam pertemuan tingkat satuan unit wilayah terkecil (RT atau lainnya) bersama relawan dan fasilitator melakukan FGD kepemimpinan moral. Bila FGD ini telah dilakukan dalam pemetaan swadaya, maka kegiatan ini merupakan penyegaran/refreshing untuk mengingatkan kembali warga;
b. Setelah FGD kepemimpinan moral, masyarakat/warga setempat membahas dan menyepakati kriteria-kriteria utusan warga yang akan dipilih. Untuk lebih mempermudah, ada baiknya dari sekian banyak kriteria usulan yang diusulkan oleh warga, minta untuk diprioritaskan pada 3 atau 5 kriteria yang dianggap paling penting dan diterima semua pihak. Kriteria yang menjadi prioritas adalah kriteria yangberkaitan dengan sifat kemanusiaan seseorang;
-
vii
c. Selanjutnya atas dasar kriteria yang telah disepakati warga tersebut, Panitia pembentukan BKM mengkoordinir pelaksanaan pemilihan utusan warga di tingkat satuan unit wilayah terkecil bersangkutan. Minta semua warga yang hadir, yang memenuhi kriteria, untuk melakukan pemilihan.
d. Tiap pemilih (mempertimbangkan keterlibatan wanita dan kelompok rentan) memilih 2 s/d 3 nama berbeda (sesuai kesepakatan panitia pembentukan BKM) yang dianggap masyarakat paling dapat dipercaya dan memenuhi kriteria kualitas sifat kemanusiaan, bukan hanya kewilayahan, dengan cara menuliskan nama-nama tersebut secara rahasia, tanpa pencalonan, tanpa kampanye atau upaya mempengaruhi untuk memilih orang tertentu.
e. Hasil-hasil pilihan warga pada saat itu pula dikumpulkan dan dilakukan tabulasi secara terbuka di hadapan warga setempat.
f. Semua warga yang dipilih di FGD tingkat satuan unit wilayah terkecil kemudian menjadi Utusan warga BKM dari pilihan warga bersangkutan. Jumlah Utusan warga yang dipilih dari tiap satuan unit wilayah terkecil sebelumnya diputuskan oleh Panitia Pembentukan BKM dalam Rembug Warga penyepakatan merevitalisasi atau membentuk lembaga baru BKM.
g. Tiap Utusan warga yang terpilih ini menjadi peserta pada saat rembug warga pemilihan anggota BKM di tingkat kelurahan.
-
viii
Teknis Pelaksanaan FGD kepemimpinan moral dan pemilihanutusan warga di tingkat komunitas atau satuan unit wilayah terkecil (RT atau lainnya) harus secara cermat mempertimbang-kan waktu, tempat dan hambatan psikologis yang mungkin timbul. Hal ini dimaksudkan agar seluruh warga dewasa di wilayah bersangkutan memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam FGD tersebut. Misalnya, undangan pertemuan ditujukan kepada nama-nama seluruh penduduk dewasa, tempat pertemuan di tempat yang netral, waktu pertemuan diselenggarakan pada waktu warga yang bekerja dan kaum perempuan bisa hadir, serta penyiapan teknis lainnya yang dapat lebih mendorong keterlibatan segenap masyarakat dewasa di wilayah tersebut.
2. Pemilihan Anggota BKM pada Rembug Warga di Tingkat Kelurahan/Desa.
Panitia pembentukan BKM bekerjasama dan berkoordinasi dengan Lurah/Kepala Desa serta relawan-relawan setempat melakukan proses persiapan pelaksanaan pembentukan BKM di kelurahannya, misalnya pembuatan undangan, pengaturan tempat dan waktu, penyiapan kertas suara, dan lain-lain.
Ketentuan dan mekanisme pemilihan anggota BKM dalam rembug warga tingkat kelurahan sama dengan pemilihan utusan warga, antara lain: yakni dengan mekanisme tanpa kampanye, tanpa pencalonan, secara rahasia, dan tertulis.
-
ix
Proses pemilihan:
a. Panitia pembentukan BKM serta lurah/kepala desa memfasilitasi peserta untuk membahas masukan warga tentang draft AD BKM dan menetapkan AD BKM di kelurahan bersangkutan, sekaligus penetapan deklarasi pembentukan BKM;
b. Selanjutnya, panitia pembentukan BKM serta lurah/kepala desa meminta relawan bersama fasilitator untuk memfasilitasi peserta dalam melakukan FGD refleksi kepemimpinan moral, sebagai penyegaran/refreshing;
c. Setelah FGD refleksi kepemimpinan moral, peserta rembug membahas dan menyepakati kriteria anggota BKM di wilayahnya. Untuk lebih mempermudah, ada baiknya dari sekian banyak kriteria usulan yang diusulkan oleh peserta, minta untuk diprioritaskan pada 3 atau 5 kriteria yang dianggap paling penting dan diterima semua pihak;
d. Selanjutnya atas dasar kriteria yang telah disepakati warga tersebut, Panitia pembentukan BKM mengkoordinir pelaksanaan pemilihan anggota BKM di kelurahan/desa bersangkutan. Minta semua utusan warga yang memiliki hak suara untuk melakukan pemilihan.
e. Tiap pemilih memilih 3-5 nama berbeda (sesuai kesepakatan panitia pembentukan BKM) dari warga di kelurahannya yang dianggap paling dapat dipercaya, relawan/ikhlas, jujur, dan adil (aspek moral), dengan cara menuliskan nama-nama tersebut secara rahasia, tertulis, tanpa pencalonan,tanpa kampanye atau upaya mempengaruhi untuk memilih orang tertentu.
-
x
f. Hasil-hasil pilihan utusan warga pada saat itu pula dikumpulkan dan dilakukan tabulasi secara sempura di hadapan peserta rembug warga tingkat kelurahan setempat. Dari jumlahsuara yang terkumpul, kemudian dipilih 9 s/d 13 nama yang mendapatkan perolehan suara terbanyak untuk ditetapkan sebagai anggota BKM kelurahan bersangkutan.
g. Para anggota BKM tersebut kemudian memilih siapa di antara mereka yang akan menjabat koordinator BKM atau sebutan lain yang tidak mencerminkan hubungan struktural antar sesama anggota BKM.
Proses penyiapan pelaksanaan rembug warga kelurahan untukpembentukan dan pemilihan anggota BKM adalah tanggung-jawab Panitia Pembentukan BKM bersama dengan Lurah/KepalaDesa setempat.
Oleh karena itu, Fasilitator dan KMW tidak dibenarkan melaksa-nakan sendiri proses persiapan pembentukan BKM tersebut,misalnya membuat undangan atau membuat kertas suara danlain-lainnya untuk seluruh wilayah kelurahan binaan yang dilakukan KMW atau Fasilitator atau siapapun sama sekalidengan alasan apapun, karena menyumbat aspirasi masyarakatdan mematikan karakteristik khas kriteria anggota BKM darimasing-masing kelurahan.
Peran KMW dan Fasilitator adalah memfasilitasi substansiprinsip dan nilai P2KP dapat dilaksanakan masyarakat dalamproses pembentukan BKM.
-
Evaluasi Kesiapan
Pembentukan BKM
HasilPemetaanSwadaya
0702
Rembug Pembentukan dan Bimbingan Panitia Pembentukan BKM
( Pokja Pemilihan Anggota BKM, Pokja Perumus AD BKM, Pokja Pemantau
Partisipatif)
0701
Bimbingan Fasilitatortentang Pembentukan BKM dan
penyusunan Rencana Aksi
0703
Rapat PenyusunanTata Tertib Pemilihan
Anggota BKM(oleh Pokja Pemilihan Anggota BKM)
0704
Penyusunan AD BKM(oleh Pokja Perumus AD BKM)
0705
Rembug Warga Tkt. RW dan Kel./Desa untuk Sosialisasi dan
Pernyataan Kesiapan Masyarakat
dalam Pembentukan BKM (oleh Panitia Pembentukan BKM)
0707
Rembug Warga Tingkat Kelurahan untuk Pengesahan AD BKM, Pemilihan Anggota
BKM dan Pengukuhan Anggota BKM sebagai
Pimpinan Kolektif
0706
Pemilihan Utusan Warga Tingkat RT/ Kelompok Basis
Terkecil
0708
Pertemuan Refleksi Panitia Pembentukan BKM tentang
hasil pemantauan
0709
Rapat Pemilihan KoordinatorBKM
0712
Pelatihan Dasar BKM
0713
Pembentukan UP-UP & Sekretariat
0714
Pelatihan UP-UP & Sekretariat
0710
Sosialisasi Hasil Pembentukan BKM
0711
Pencatatan Akte Notaris BKM
Penyusunan PJM
BLM-I
BA-01 BA-02
Diagram Alir Kegiatan
PEMBANGUNAN BKM
Diagram Alir Kegiatan
PEMBANGUNAN BKM
*= kode Quick Status
* *
*
**
*
*
*
*
*
*
*
*
*
-
PNPM MANDIRI - P2KP
Website: www.p2kp.org I www.pnpm-perkotaan.org E-mail: [email protected] & [email protected] SMS: 0817148048 Po Box 2222 JKPMT
PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM)
Konsultan Manajemen Wilayah (KMW) ..........................................
Provinsi .............................................................................................Jalan .............................................................................................Telepon ..............................................................................................Fax .............................................................................................E-mail .............................................................................................
Korkot ......................
Jalan .....................................................................................Telepon ......................................................................................Fax .....................................................................................E-mail .....................................................................................
Posko Tim Faskel .......
Jalan .................................................................................................Telepon ..................................................................................................Fax .................................................................................................E-mail ..................................................................................................
Untuk Informasi Lebih Lanjut Dapat Menghubungi :
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL C IPTA KARYA
PROGRAMNASIONAL
PEMBERDAYAANMASYARAKAT
MANDIRI MANDIRI
PERKOTAAN
Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12Page 13Page 14Page 15Page 16Page 17Page 18Page 19Page 20Page 21Page 22Page 23Page 24