siklus nitrogen ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
DESCRIPTION
hgTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu konsep yang sangat berkembang dewasa ini adalah bagaimana menciptakan suatu sistem pertanian berkelanjutan dengan mempertahankan bahan organil dan kadar nitrogen pada tanah yang merupakan hal penting bagi peningkatan produksi pangan.Intensifikasi dari sitem pertanian, diperlakukan tetapi bukan berarti secara otomatis memasukkan lebih banyak bahan kimia.Ada beberapa tumpang sari, pupuk hijau, mendaur ulang menur (kotoran), menanam sesuatu dengan waktu yang berbeda, menggunakan asupan berupa benih dari tanaman leguminosa.Fenomena alam, menyatakan bahwa atmosfir terdiri dari 79% Nitrogen (berdasarkan volume) sebagai gas padat N2.Namun meskipun demikian, penyediaan makanan untuk kehidupan manusia dan hewan-hewan lainnya lebih dibatasi oleh nitrogen daripada unsur-unsur lainnya. Sebagai gas padat, N2 tidak bereaksi dengan unsur-unsur lainnya untuk menghasilkan suatu bentuk nitrogen yang dapat digunakan oleh sebagian besar tanaman ( Foth, 1991).Peningkatan penyediaan nitrogen tanah untuk tanaman terdiri terutama dari meningkatnya jumlah pengikatan nitrogen secara biologis atau dengan penambahan pupuk baik sintetis juga non sintetis.Hal ini seolah-olah bertentangan, dimana unsur hara yang diabsorsi dari tanah dalam jumlah terbesar oleh tanaman adalah unsur hara yang sebagian besar sangat terbatas penyediaannya.Adanya penambahan kesuburan alami dengan pupuk-pupuk komersil merupakan praktik pertnian modern.Walaupun demikian sebagian besar masyarakat modern menolak konsep komersial tersebut dengan alasan bahwa pupuk komersial mengandung bahan-bahan kimia beracun yang berbahaya bagi manusia, hewan dan lingkungan.Kenyataan bahwa nutriea itu memasuki tumbuhan dalam bentuk ion-ion, tidak perduli apakah asal pupuk itu organik atau anorganik (Gardner, dkk, 1991).Berdasarkan latar belakang tersebut, tulisan ini mencoba mengupas masalah tentang nitrogen dalam perspektif pertanian berkelanjutan (pertanian organis).Semua makhluk hidup memerlukan atom nitrogen untuk pembentukan protein danberbagai molekul organic esensial lainnya.Udara, yang berisi 79 % nitrogen, berfungsisebaagai reservar bahan ini. Walaupun ukuran keberadaan nitrogen di atmosfer itu besar,acapkali merupakan unsure pembatas bagi makhluk hidup. Hal ini dikarenakan kebanyakanorganisme tidak dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk unsure, yakni sebagai gas N2.Konsentrasi nitrogen di atmosfir mencapai 780,90 cm3/liter udara sedangkan konsentrasinitrogen di dalam air laut hanya mencapai 13 cm3/liter air laut. Nitrogen yang penting bagi tumbuhan dijumpai pada berbagai senyawa penyusuntumbuhan dan protein.Ironisnya bahwa tumbuhan kadang-kadang menderita defisiensinitrogen, sementara atmosfer hampir 80% kandungannya adalah nitrogen.Namundemikian, nitrogen atmosfer ini adalah gas N2 dan tumbuhan tidak dapat menggunakannitrogen dalam bentuk tersebut.Tetapi harus melewati berbagai tahapan reaksi terlebihdahulu. Organisme memerlukan fosfor sebagai bahan penyusun utama asam nukleat,fosfolipid, ATP dan pembawa energi lainnya, serta sebagai salah satu mineral penyusuntulang dan gigi. Dalam beberapa hal, siklus pofor lebih sederhana dibandingkan dengansiklus karbon atau siklus nitrogen.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai
macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis maupun non-biologis. Beberapa proses penting pada siklus nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, de-nitrifikasi. Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara.Walaupun terdapat sangat banyak molekul nitrogen di dalam atmosfer, nitrogen dalam bentuk gas tidaklah reaktif. Hanya beberapa organisme yang mampu untuk mengkonversinya menjadi senyawa organik dengan proses yang disebut fiksasi nitrogen.Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang.Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir. Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02
- ), dan ion nitrat (N03- ).
Fiksasi nitrogen yang lain terjadi karena proses geofisika, seperti terjadinya kilat. Kilat
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan, tanpanya tidak akan ada bentuk kehidupan
di bumi. Walaupun demikian, sedikit sekali makhluk hidup yang dapat menyerap senyawa
nitrogen yang terbentuk dari alam tersebut. Hampir seluruh makhluk hidup mendapatkan
senyawa nitrogen dari makhluk hidup yang lain. Oleh sebab itu, reaksi fiksasi nitrogen sering
disebut proses topping-up atau fungsi penambahan pada tersedianya cadangan senyawa nitrogen.
Gas nitrogen tidak dapat digunakan secara langsung oleh sebagian besar organisme
sebelum ditransformasi yang melibatkan menjadi senyawa NH3, NH4, dan NO3 sebelum
digunakan dalam siklus.Pada tumbuhan dan hewan, senyawa nitrogen ditemukan sebagai
penyusun protein dan klorofil.Dalam ekosistem terdapat suatu daur antara organisme dan
lingkungan fisiknya.
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar
tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat
mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium
sp. yang bersifat anaerob.Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat
nitrogen.Di dalam setiap daur, terdapat gudang cadangan utama unsur yang secara terus menerus
bergerak masuk dan keluar melewati organisme. Selain itu, terdapat pula tempat pembuangan
sejumlah unsur kimia tertentu yang tidak dapat didaur ulang melalui proses biasa. Dalam waktu
yang lama, kehilangan bahan kimia tersebut menjadi faktor pembatas, kecuali apabila tempat
pembuangan itu dimanfaatkan kembali.Pada akhirnya, daur bolak balik ini cenderung
mempunyai mekanisme umpan balik yang dapat mengatur dirinya sendiri (self regulating) yang
menjaga siklus tersebut agar tetap seimbang.
Gbr. Siklus Nitrogen di Alam
B.Bentuk-bentuk Nitrogen di alam
1. Amonia
Amonia dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air.Sumber amonia di perairan adalah
pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang terdapat di dalam
tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organic oleh mikroba dan jamur
(amonifikasi).
Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer,
limbah industri dan domestik. Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui
erosi tanah. Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks dengan
beberapa ion logam.Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid
sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan dapat menghilang melalui proses
volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam larutan meningkat dengan semakin
meningkatnya pH.
2. Nitrit
Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah domestik.Kadar nitrit pada perairan relatif
karena segera dioksidasi menjadi nitrat.Perairan alami mengandung nitrit sekitar 0,001
mg/liter. Di perairan, nitrit ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit, lebih sedikit daripada
nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen.Nitrit merupakan bentuk peralihan
antara amonia dan nitrat (nitrifikasi) dan antara nitrat dan gas nitrogen (denitrifikasi) yang
terbentuk dalam kondisi anaerob.
3. Nitrat
Nitrat adalah sumber utama nitrogen di perairan, namun amonium lebih disukai oleh tumbuhan.
Kadar nitrat di perairan yang tidak tercemar biasanya lebih tinggi daripada kadar amonium.
Kadar nitrat lebih dari 5 mg/liter menggambarkan terjadinya pencemaran antropogenik yang
berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan. Kadar nitrogen yang lebih dari 0,2 mg/liter
menggambarkan terjadinya eutrofikasi perairan.
Nitrat adalah bentuk nitrogen sebagai nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga.Nitrat
nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses
oksidasi sempurna di perairan. Secara umum siklus nitrogen dilaut dapat dilihat pada Gambar 1.
C.Proses dalam Siklus Nitrogen
Gambar berikut memperlihatkan tiga diagram siklus nitrogen yang sangat kompleks tersebut.
Nitrogen di perairan sebagai molekul N2 terlarut, amonium ( ), Nitrit ( ), Nitrat ( ) dan sebagai
bentuk organik seperti urea, asam amino, serta range berbeda.
Gambar 1. Siklus Nitrogen di Alam
Beberapa tanaman mempunyai nodul pada akarnya yang di dalamnya terdapat bakteri pengikat
nitrogen.Bakteri mengubah banyak nitrogen menjadi asam amino yang dilepaskan ke jaringan
tumbuhan. Tanaman dengan nodul ini mampu hidup dalam kondisi tanah yang miskin nitrogen,
misalnya ercis, tanaman dengan daun menjari dan tanaman lain yang termasuk dalam keluarga
kacang-kacangan (legume).
Kadang-kadang tanaman ini digunakan untuk mengisi lahan yang miskin nitrogen selama masa perputaran setelah panen padi..Kemampuan yang secara besar dapat mengurangi kebutuhan pemupukan pertanian.Dalam ekosistem air, alga hijau-biru juga mampu menyerap nitrogen.Nitrogen juga dapat terikat di atmosfer melalui masuknya energi elektrik misalnya melalui penyinaran.
Gambar 2 Akar kacang-kacangan
Bakteri pemecah memecah protein dalam tubuh organisme mati atau hasil sisa mereka menjadi
amonium, kemudian nitrit atau nitrat dan akhirnya menjadi gas nitrogen yang mana akan
dilepaskan ke atmosfer dari mulai nitrogen diikat dan berputar lagi.
Gambar 3 Akar kacang-kacangan
Semua hewan hanya memperoleh nitrogen organik dari tumbuhan atau hewan lain yang
dimakannya. Protein yang dicerna akan menjadi asam amino yang selanjutnya dapat disusun
menjadi protein-protein baru pada tingkat trofik berikutnya. Ketika makhluk hidup mati, materi
organik yang dikandungnya akan diuraikan kembali oleh dekomposer sehingga nitrogen dapat
dilepaskan sebagai amonia. Dekomposisi nitrogen organik menjadi amonia lagi disebut
amonifikasi. Proses tersebut dapat dilakukan oleh beberapa bakteri dan mahkluk hidup
eukariotik.
Contoh beberapa mikroorganisme yang terlibat dalam daur nitrogen ialah :
1. Nitrosomanas mengubah amonium menjadi nitrit.
2. Nitrobacter mengubah nitrit menjadi nitrat
3. Rhizobium menambat nitrogen dari udara
4. Bakteri hidup bebas pengikat nitrogen seperti Azotobakter (aerobik) dan Clostridium
(anaerobik)
5. Alga biru hijau pengikat nitrogen seperti Anabaena, Nostoc dan anggota-anggota lain dari ordo
Nostocales
6. Bakteri ungu pengikat nitrogen seperti Rhodospirillum
D.Tahap-tahap dalam siklus nitrogen
Secara Umum Proses Daur Nitrogen di alam adalah sebagai berikut:
Nitrogen bebas merupakan 79% dari udara.Unsur nitrogen hanya dapat dimanfaatkan oleh
tumbuhan, umumnya dalam bentuk nitrat, dan pengambilannya khususnya lewat
akar.Terbentuknya nitrat karena bantuan mkroorganisme.Penyusunan nitrat dilakukan secara
bertahap oleh beberapa genus bakteri secara sinergetik.
Beberapa genera bakteri yang hidup bebas di dalam tanah mampu mengikat molekul-
molekul nitrogen untuk dijadikan senyawa-senyawa pembentuk tubuh tanaman, misalnya
protein. Jika sel-sel tanaman mati, timbullah zat hasil urai seperti karbondiosida dan gas
amoniak. Sebagian besar dari amoniak terlepas di udara, dan sebagian lain dapat dipergunakan
oleh genus bakteri untuk membentuk nitrit. Nitrit dapat dipergunakan oleh genus bakteri yang
lain untuk memperoleh energi. Oksidasi amoniak menjadi nitrit dan oksidasi nitrit berlangsung di
dalam lingkungan yang aerob.Peristiwa seluruhnya disebut nitrifikasi.Tahap pertama yaitu
pengoksidasian amoniak menjadi nitrit dilakukan oleh Nitrosomona, Nitrosococcus dan beberapa
spesies lainya, sedang pengoksidasian nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh Nitrobacter.
Belum diketahui pasti adanya penyusunan amoniak langsung dari nitrogen di
udara.Reduksi dari nitrogen menjadi amoniak disebut Amonifikasi.Genus Bacillus yang hidup
anaerob dapat melakukan amonifikasi ini.
Penguraian protein dengan mikroorganisme dimulai dengan hidrolisis protein secara enzimatik
menjadi asam amino masing-masing, selanjutnya asam amaino yang dibebaskan dimetabolisme
lebih lanjut. Selama jalannya metabolisme ini gugusan amino paling sering dibebaskan sebagai
amoniak
Karena tumbuhan dapat memanfaatkan amoniak yang dibebaskan ini sebagai sumber
nitrogen, siklus ini dapat terhenti karena menyangkut keseimbangan alam.Akan tetapi terdapat
sejumlah besar bakteri autotrof yang memperoleh satu-satunya sumber energinya dari oksidasi
amoniak menjadi nitrit. Oksidasi ini diselenggarakan oleh sekelompok mikroorganisme aerob
gram negatif yang sangat erat hubungannya. Pada tingkat ini kelompok bakteri autotrof
mengambil alih, bakteri ini memperoleh energinya dengan oksidasi nitrit menjadi nitrat.
Akibatnya bentuk nitrogen utama dalam tanah ialah nitrat, yang juga dapat diguakan oleh
tanaman sebagai sumber nitrogen.
Banyak bakteri mampu menggunakan nitrat sebagai penerima elektron terakhir mengantikan
oksigen (“pernapasan anaerob”) dan bakteri ini mereduksi nitrat kembali menjadi nitrit.Jauh
lebih kritis terhadap ekologi adalah organisme yang mampu mereduksi nitrit menjadi gas
nitrogen, yang kemudian lepas ke udara. Gas nitrogen bebas tidak dapat diasimilasi oleh
tanaman jadi produksi gas nitrogen dari sumber nitrogen anorganik merupakan kerugian
langsung dalam kesuburan. Proses ini yang disebut denitrifikasi, dilakukan oleh banyak bakteri.
Daur nitrogen yang telah dibahas menggambarkan banyak bakteri yang mengubah
senyawa-senyawa nitrogen menjadi gas nitrogen, suatu unsur yang tidak dapat dimanfaatkan
oleh tanaman hijau. Jadi apabila tidak ada mekanisme mikroorganisme untuk mengubah gas
nitrogen kembali menjadi senyawa nitrogen yang dapat dimanfaatkan keseimbangan alam akan
terganggu. Untungnya banyak bakteri mempunyai kemampuan menambat nitrogen atmosfer dan
membuatnya tersedia kembali bagi tanaman hijau sebagai amoniak atau nitrat.Bakteri yang
menambat nitrogen atmosfer dapat dikategorikan sebagai penambat ntrogen hidup bebas atau
sebagai penambat nitrogen simbiotik.Penambat nitrogen hidup yang bebas yang paling penting
terdapat diantara sianobakteri dan dalam bakteri Azetobacter. Banyak bakteri lain seperti
Clostridium dan bakteri fotosintesis juga mampu menambat nitrogen atmosfer.
Penambat nitrogen simbiotik adalah bakteri gram negatif yang kecil yang diklasifikasikan dalam
marga rhizobium. Rhizobium mampu menginfeksi akar kelas tanaman leguminosa (kacang-
kacangan, kedelai, dan sebagainya). Setelah menginfeksi akar, bakteri menjadi sel yang
berbentuk tidak teratur (bakteroid) dan membentuk bintil akar pada tempat infeksi. Di dalam
bintil ini bakteroid menambat nitrogen atmosfer (membantu tanaman) dan sebagai gantinya
menerima hara dari tanaman yang dapat digunakan dalam metabolismenya sendiri (muncullah
istilah simbiotik). Istilah simbosis umunya diartikan sebagai adanya kemitraan yang saling
menguntungkan antara dua organisme. Penambat nitrogen simbiotik agaknya jauh lebih penting
daripada penambat nitrogen yang hidup bebas dalam keseluruha penambatan nitrogen diseluruh
dunia
Proses penambatan utama terdiri atas dua reaksi yang terpisah: (1) pembentukan reduksi
(2) pengikatan gas nitrogen. ATP diperlukan untuk reaksi yang pertama, yang elektronnya
diteruskan dari feredoksin tereduksi ke reduktan yang hingga kini belum diketahui.Pada reaksi
kedua gas nitrogen ditambatkan pada protein (nitrogase) yang mengandung molibdenum dan
besi.Molibdenum penting dalam metabolsme nitrogen dan mikrorganisme.Penyediaan
molibdenum yang cukup sangat penting untuk mempercepat fiksasi nitrogen oleh legum yang
membentuk bintil.
Gambar 4 Daur Nitrogen
Protein dan sampah hasil metabolisme hewan dan tanaman didekompoisisi oleh bakteri menjadi
amonia. Amonia diubah menjadi nitrat oleh Nitrosomonas dan Nitrobacter, yang akan
digunakan oleh tanaman. Beberapa nitrat terakumulasi pada nitrogen atmosfer yang akan
kembali pada tanman legum melalui fiksasi nitrogen oleh mikroorganisme (umumnya
rhozobium) menjadi nitrat, melalui konversi amonia. Hewan (termasuk juga manusia) memakan
tanaman meliputi protein yang mengadung nitrogen. (sumber: Wesley, 1983:778)
Gambar 5 Peran Hewan dalam Daur Nitrogen
Meskipun pengikatan secara alami menghasilkan cukup nitrogen untuk proses yang berlangsung
secara alami, namun pembentukan nitrogen oleh industri yang digunakan untuk pemupukan dan
produk lain melampui kebutuhan ekosistem darat.
Peranan Nitrogen
Ada beberapa peranan nitrogen terhadap pertumbuhan tanaman diantaranya adalah:
1. Memacu pertumbuhan tanaman secara umum terutama pada fase vegetative, berperan dalam pembentukan klorofil, dan merangsang perkembang biakan mikroorganisme.
2. Peranan nitrogen dalam tanaman yaitu mensintesis karbohidrat menjadi protein dan protoplasma (melalui mekanisme respirasi) yang berperan dalam pembentukan jaringan fegetatif tanaman.
3. Peranan nitrogen dalam tanah yaitu nitrogen diserap tanaman dalam bentuk nitrat (NO3) dan ammonium (NH4), akan tetapi nitrat akan segera tereduksi menjadi amonium melalui enzim yang mengandung Mo.
Amonium merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan yang hidup di tanah masam, terutama tanah humus, nitrat, merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan yang hidup di tanah netral atau basa selanjutnya organic, merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan yang hidup di tanah organic.Nitrogen udaram merupakaan sumber nitrogen bagi tumbuhan yang bersimbiosis dengan organisme penambat nitrogen.
Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
Beberapa gejala jika tanaman kekurangan unsur nitrogen (N):
Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas.
Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses biologis, abiotik, atau sintetis dimana nitrogen (N 2) di atmosfer diubah menjadi amonia (NH 3). [1] nitrogen Atmosfer atau nitrogen unsur (N 2)adalah relatif inert: itu tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia lain untuk membentuk senyawa baru. Proses fiksasi membebaskan atom nitrogen dari bentuk diatomik mereka (N2) yang akan digunakan dengan cara lain.
Fiksasi nitrogen, alami dan sintetis, sangat penting bagi semua bentuk kehidupan karena nitrogen diperlukan untuk biosynthesize blok bangunan dasar dari tanaman, hewan dan bentuk kehidupan lain, misalnya, nukleotida untuk DNA dan RNA dan asam amino untuk protein . Oleh karena fiksasi nitrogen adalah penting untuk pertanian dan pembuatan pupuk. Ini juga merupakan proses penting dalam pembuatan bahan peledak (misalnya mesiu, dinamit, TNT, dll) fiksasi nitrogen terjadi secara alami di udara dengan cara kilat. [2] [3][ dead link ]
Fiksasi nitrogen juga mengacu pada konversi biologis lainnya nitrogen, seperti konversi kepada nitrogen dioksida .Mikroorganisme yang memperbaiki nitrogen adalah bakteri yang disebut diazotrophs . Beberapa tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa binatang ( rayap ), telah membentuk asosiasi ( simbiosis ) dengan diazotrophs. Fiksasi nitrogen biologis ditemukan oleh ahli agronomi Jerman Hermann Hellriegel dan Belanda mikrobiologi Martinus Beijerinck .
Pada umumnya derivat nitrogen sangat penting bagi kebutuhan dasar nutrisi, tetapi dalam kenyataannya substansi nitrogen adalah hal yang menarik sebagai polutan di lingkungan.Terjadinya perubahan global di lingkungan oleh adanya interaksi antara nitrogen oksida dengan ozon di zona atmosfir.Juga adanya perlakuan pemupukan (fertilization treatment) yang berlebihan dapat mempengaruhi air tanah (soil water), sehingga dapat mempengaruhi kondisi air minum bagi manusia.
Bentuk atau komponen N di atmosfir dapat berbentuk ammonia (NH3), molekul nitrogen (N2), dinitrit oksida (N2O), nitrogen oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), asam nitrit (HNO2), asam nitrat (HNO3), basa amino (R3-N) dan lain-lain dalam bentuk proksisilnitri (Soderlund dan Rosswall, 1980). Dalam telaah kesuburan tanah proses pengubahan nitrogen dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu mineralisasi senyawa nitrogen komplek, amonifikasi, nitrifikasi, denitrifikasi, dan volatilisasi ammonium (Mas’ud, 1992).
BAB III KESIMPULAN
Nitrogen dalam siklusnya, dalam bentuk bebas diikat dalam bentuk amoniakdan juga dalam bentuk nitrat. Siklus nitrogen dapat terjadi melalui rangkaian prosesyang saling berhubungan, yakni nitrifikasi, fiksasi, denitrifikasi dan jugapembusukan.Nitrogen memegang peranan kritis dalam siklus organic dalammenghasilkan asam-asam amino yang membuat protein. Nitrogen di laut dapat berbentuk N-molekuler (N2) yang berlipat gandajumlahnya daripada nitrit (NO2) atau nitrat (NO3), tetapi tidak dalam bentuk yangberguna bagi jasad hidup, sebelum terjadinya proses pengikatan dalam bentuksenyawa-senyawa. Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara.Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar(misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapatbereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir. Tumbuhanmemperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ),dan ion nitrat (N03- ). 9
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Siklus_nitrogen