silakan baca
TRANSCRIPT
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 1/14
Agroindustri
SUB.SISTEM 1
Pengadaan distribusi saprotan dan pengadaan sarana produksi pertanian
Pada kegiatan agroindustri, penyimpanan produk biji-bijian secara baik dapat menjaga mutudalam proses pengolahan selanjutnya
Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku,merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut[1]. Secara eksplisit
pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1981)[2] yaitu perusahaanyang memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan olehhewan). Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuanfisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapatmerupakan produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya. Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak produksi
bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai penggunaannya olehkonsumen[3]. Agroindustri merupakan kegiatan yang saling berhubungan (interlasi) produksi,
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian[4] . Dari pandangan para pakar sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian) merupakan bagian dari lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu subsistem
penyediaan sarana produksi dan peralatan. usaha tani, pengolahan hasil, pemasaran, saranadan pembinaan[5]. Agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan HasilPertanian (IPHP), Industri Peralatan Dan Mesin Pertanian (IPMP) dan Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP).
Industri Hasil Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dibagi menjadi beberapa bagiansebagai berikut :
1. IPHP Tanaman Pangan, termasuk di dalamnya adalah bahan pangan kaya karbohidrat, palawija dan tanaman hortikultura.
2. IPHP Tanaman Perkebunan, meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa, kelapa sawit,tembakau, cengkeh, kakao, vanili, kayu manis dan lain-lain.
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 2/14
3. IPHP Tanaman Hasil Hutan, mencakup produk kayu olahan dan non kayu sepertidamar , rotan, tengkawang dan hasil ikutan lainnya.
4. IPHP Perikanan, meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil laut segar, pengalengan dan pengolahan, serta hasil samping ikan dan laut.
5. IPHP Peternakan, mencakup pengolahan daging segar, susu, kulit, dan hasil samping
lainnya.
Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (IPMP) dibagi menjadi dua kegiatan sebagai berikut :
1. IPMP Budidaya Pertanian, yang mencakup alat dan mesin pengolahan lahan (cangkul, bajak , traktor dan lain sebagainya).
2. IPMP Pengolahan, yang meliputi alat dan mesin pengolahan berbagai komoditas pertanian, misalnya mesin perontok gabah, mesin penggilingan padi, mesin pengeringdan lain sebagainya.
Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP) dibagi menjadi tiga kegiatan sebagai berikut :
1. IJSP Perdagangan, yang mencakup kegiatan pengangkutan, pengemasan serta penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri pengolahan pertanian.
2. IJSP Konsultasi, meliputi kegiatan perencanaan, pengelolaan, pengawasan mutu sertaevaluasi dan penilaian proyek.
3. IJSP Komunikasi, menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainya.
Dengan pertanian sebagai pusatnya, agroindustri merupakan sebuah sektor ekonomi yangmeliputi semua perusahaan, agen dan institusi yang menyediakan segala kebutuhan pertanian
dan mengambil komoditas dari pertanian untuk diolah dan didistribusikan kepadakonsumen[6] . Nilai strategis agroindustri terletak pada posisinya sebagai jembatan yangmenghubungkan antar sektor pertanian pada kegiatan hulu dan sektor industri pada kegiatanhilir. Dengan pengembangan agroindustri secara cepat dan baik dapat meningkatkan, jumlahtenaga kerja, pendapatan petani, volume ekspor dan devisa, pangsa pasar domestik daninternasional, nilai tukar produk hasil pertanian dan penyediaan bahan baku industri [3].
Penerapan Teknologi untuk Agroindustri
proses pengolahan lanjut pada kegiatan agroindustri
Salah satu kendala dalam pengembangan agroindustri di Indonesia adalah kemampuanmengolah produk yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar komoditas
pertanian yang diekspor merupakan bahan mentah dengan indeks retensi pengolahan sebesar
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 3/14
71-75%. Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya 25-29% produk pertanian Indonesiayang diekspor dalam bentuk olahan. Kondisi ini tentu saja memperkecil nilai tambah yangyang diperoleh dari ekspor produk pertanian, sehingga pengolahan lebih lanjut menjadituntutan bagi perkembangan agroindustri di era global ini. Teknologi yang digolongkansebagai teknologi agroindustri produk pertanian begitu beragam dan sangat luas mencakup
teknologi pascapanen dan teknologi proses. Untuk memudahkan, secara garis besar teknologi pascapanen digolongkan berdasarkan tahapannya yaitu, tahap atau tahap sebelum pengolahan, tahap pengolahan dan tahap pengolahan lanjut [6]. Perlakuan pascapanen tahapawal meliputi, pembersihan, pengeringan, sortasi dan pengeringan berdasarkan mutu,
pengemasan, transport dan penyimpanan, pemotongan/pengirisan, penghilangan biji, pengupasan dan lainnya. Perlakuan pascapanen tahap pengolahan antara lain, fermentasi,oksidasi, ekstraksi buah, ekstraksi rempah, distilasi dan sebagainya. Sedangkan contoh
perlakuan pascapanen tahap lanjut dapat digolongkan ke dalam teknologi proses untuk agroindustri, yaitu penerapan pengubahan (kimiawi, biokimiawi, fisik ) pada hasil pertanianmenjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi seperti,
1. Kakao ; lemak kakao,bubuk kakao, produk coklat.2. Kopi ; Kopi bakar, produk-produk kopi, minuman, kafein.3. Teh ; Produk-produk teh, minuman kesehatan.4. Ekstrak/oleoresin ; produk-produk dalam bentuk bubuk atau enkapsulasi.5. Minyak atsiri ; produk-produk aromaterapi, isolat dan turunan kimia.
Produk-produk yang dihasilkan ada yang dapat digunakan secara langsung dari sejak tahapawal, seperti rempah-rempah, sari buah dan lainnya, serta ada pula yang menjadi bahan bakuuntuk industri lainya, seperti industri makanan, kimia dan farmasi.
[Contoh Penerapan Teknologi untuk Produk Agroindustri
Bahan
DasarTeknologi yang Diterapkan Produk
Padi Pengeringan, penggilingan Beras
Ubi kayu Sortasi, pemarutan, ekstraksi, pengayakan, pengeringan Tapioka
Buah Kelapa
Pengeringan, pengempaan, hidrolisis, penyabunan, pemucatan(bleaching ), penghilangan bau (deodorisasi)
Minyak goreng
TebuPemerasan, evaporasi, penjernihan (karbonisasi, sulfitasi),kristalisasi
Gula pasir
Daun teh Pelayuan, fermentesi, pengeringan teh hitamDaun nilam
Penyulingan (distilasi) Minyak nilam
Getahkaret
Penggumpalan (koagulan), pengepresan, pembentukan, pengasapan
Karet sit asap (RSS)
Pengembangan Agroindustri
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 4/14
Pabrik pembuatan biodisel jarak pagar sebagai pengembangan produk agroindustri non pangan
Pengembangan Agroidustri di Indonesia terbukti mampu membentuk pertumbuhan ekonomi nasional. Di tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998,agroindustri ternyata menjadi sebuah aktivitas ekonomi yang mampu berkontribusi secara
positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selama masa krisis, walaupun sektor lainmengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif, agroindustri mampu bertahan dalam
jumlah unit usaha yang beroperasi. Kelompok agroindustri yang tetap mengalami pertumbuhan antara lain yang berbasis kelapa sawit, pengolahan ubi kayu dan industri pengolahan ikan. Kelompok agroindustri ini dapat berkembang dalam keadaan krisis karenatidak bergantung pada bahan baku dan bahan tambahan impor serta peluang pasar ekspor yang besar. Sementara kelompok agroindustri yang tetap dapat bertahan pada masa krisisadalah industri mie, pengolahan susu dan industri tembakau yang disebabkan oleh
peningkatan permintaan di dalam negeri dan sifat industri yang padat karya [3]. Kelompok agroindustri yang mengalami penurunan adalah industri pakan ternak dan minuman ringan. Penurunan industri pakan ternak disebabkan ketergantungan impor bahan baku ( bungkilkedelai, tepung ikan dan obat-obatan). Sementara penurunan pada industri makanan ringan lebih disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat sebagai akibat krisis ekonomi.Berdasarkan data perkembangan ekspor tiga tahun setelah krisis moneter 1998-2000, terdapat
beberapa kecenderungan komoditas mengalami pertumbuhan yang positif antara lain, minyak sawit dan turunannya, karet alam, hasil laut, bahan penyegar seperti kakao, kopi dan teh, hortikultuta serta makanan ringan/kering[7]. Berdasarkan potensi yang dimiliki, beberapakomoditas dan produk agroindustri yang dapat dikembangkan pada masa mendatang antaralain, produk berbasis pati, hasil hutan non kayu, kelapa dan turunannya, minyak atsiri danflavor alami, bahan polimer non karet serta hasil laut non ikan[8]. Dengan demikian,agroindustri merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian
melalui pemanfaatan dan penerapan teknologi, memperluas lapangan pekerjaan sertameningkatkan kesejahteraan masyarakat[9]. Pada kenyataannya, perkembangan nilai ekspor agroindustri masih relatif lambat dibandingkan dengan subsektor industri lainnya. Hal inidapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain[3] :
1. Kurang cepatnya pertumbuhan sektor pertanian sebagai unsur utama dalammenunjang agroindustri, di pihak lain juga disebabkan oleh kurangnya pertumbuhansektor industri yang mendorong sektor pertanian.
2. Pemasaran produk agroindustri lebih dititik beratkan pada pemenuhan pasar dalamnegeri. Produk-produk agroindustri yang diekspor umumnya berupa bahan mentahatau semi olah.
3. Kurangnya penelitian yang mengkaji secara mendalam dan menyeluruh berbagaiaspek yang terkait dengan agroindustri secara terpadu, mulai dari produksi bahan
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 5/14
baku, pengolahan dan pemasaran serta sarana dan prasarana, seperti penyediaan bibit, pengujian dan pengembangan mutu, transportasi dan kelengkapan kelembagaan.
4. Kurangnya minat para investor untuk menanamkan modal pada bidang agroindustri.
Tantangan dan harapan bagi pengembangan agroindustri di Indonesia adalah bagaimana
meningkatkan keunggulan komparatif produk pertanian secara kompetitif menjadi produk unggulan yang mampu bersaing di pasar dunia. Dalam lingkup perdagangan, pengolahanhasil pertanian menjadi produk agroindustri ditunjukkan untuk meningkatkan nilai tambahkomoditas tersebut. Semakin tinggi nilai produk olahan, diharapkan devisa yang diterimaoleh negara juga meningkat serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku agoindustri
juga relatif tinggi. Untuk dapat terus mendorong kemajuan agroindustri di Indonesia antaralain diperlukan :[6]
1. Kebijakan-kebijakan serta insentif yang mendukung pengembangan agroindustri.2. Langkah-langkah yang praktis dan nyata dalam memberdayakan para petani,
penerapan teknologi tepat guna serta kemampuan untuk memcahkan masalah-masalah
yang dihadapi.3. Perhatian yang lebih besar pada penelitian dan pembangunan teknologi pascapanen
yang tepat serta pengalihan teknologi tersebut kepada sasaran pengguna.4. Alur informasi yang terbuka dan memadai.5. Kerjasama dan sinergitas antara perguruan tinggi, lembaga penelitian, petani dan
industri.
Pembangunan dan pengembangan agroindustri secara tepat dengan dukungan sumberdayalain dan menjadi strategi arah kebijakan pemerintah diharapkan dapat meningkatkankeberhasilan negara, berdasarkan tolok ukur sebagai berikut[3] :
1. Menghasilkan produk agroindustri yang berdaya saing dan memiliki nilai tambahdengan ciri-ciri berkualitas tinggi.
2. Meningkatkan perolehan devisa dan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
3. Menyediakan lapangan kerja yang sangat diperlukan dalam mengatasi ledakan penggangguran.
4. Meningkatkan kesejahteraan para pelaku agroindustri baik di kegiatan hulu, utamamaupun hilir khususnya petani, perkebunan, peternakan, perikanan dan nelayan.
5. Memelihara mutu dan daya dukung lingkungan sehingga pembangunan agroindustridapat berlangsung secara berkelanjutan.
6. Mengarahkan kebijakan ekonomi makro untuk memihak kepada sektor pemasok agroindustri.
SUB.SISTEM II
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 6/14
Produksi yang hasilnya masih hasil pertanian
file:///F:/agro/Agroindustri.htm
Cara Memilih Bibit Sawit Yang Baik | Bibit Unggul - .Buah yg bagus belum tentu bisa di
jadikan bibit unggul,Terkadang di pasaran terdapat juga bibit unggul palsu.Maka dari itu kitaharus jeli dan pintar memilih bibit sawit unggul.Mungkin bacaan ini bisa sedikit membantuanda dalam memilih bibit unggul ,Selamat membaca dan mencoba.
Akhir-akhir ini ramai diberitakan tentang benih (dalam bentuk benih berkecambah ataupun bibit) palsu kelapa sawit. Pemberitaan tentang benih palsu di beberapa harian bahkan muncul beberapa kali. Keberadaan benih palsu di pertanaman kelapa sawit di Indonesia sebenarnyatelah lama diketahui.
Kesenjangan antara produktivitas nyata dengan yang diharapkan merupakan bukti banyaknya penggunaan benih ilegitim di pertanaman kelapa sawit di Indonesia. Diperkirakan antara 20 – 25% pertanaman kelapa sawit di Indonesia ditanami dengan benih ilegitim.
Secara umum dapat dikatakan bahwa produksi tandan dan minyak dari tanaman yang berasaldari benih ilegitim setinggi-tingginya hanya 50% dari tanaman yang berasal dari benihunggul. Selain merugikan konsumen dari segi produksi, penggunaan benih ilegitimmenimbulkan kerugian pada berbagai sub sektor seperti :
1. merusak peralatan pabrik karena harus mengolah biji bercangkang tebal,2. merusak citra produsen benih yang benihnya dipalsukan,3. menurunkan tingkat produktivitas dan daya saing nasional di bidang perkelapasawitan.
Makalah ini mencoba memaparkan apa yang disebut dengan benih palsu atau benih ilegitim.
Selain itu akan dipaparkan metode pemuliaan dan sistem produksi yang secara umumdigunakan untuk menghasilkan benih kelapa sawit. Langkah-langkah yang perlu diambiluntuk menanggulangi meluasnya peredaran benih palsu kelapa sawit juga akan ikut dibahasdalam makalah ini.
Sistem Produksi BenihSistem produksi benih kelapa sawit pada dasarnya merupakan rangkaian yang tak terpisahkandari beberapa subsistem, meliputi (1) subsistem pemuliaan tanaman, (2) subsistem
pengelolaan pohon induk dura dan pohon bapak pisifera, dan (3) subsistem processing benih,serta (4) subsistem pemasaran.
Subsistem pemuliaan tanaman memiliki fungsi untuk menyediakan kandidat tetua dura dantetua pisifera yang merupakan output dari program seleksi. Subsistem pengelolaan pohon
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 7/14
induk memiliki fungsi untuk mengelola seluruh kegiatan di pohon induk dura yang ditujukanuntuk menghasilkan tandan benih, mulai dari penyediaan dan prosesing tepung sari (polen),
pengamatan identitas bunga hingga pemanenan tandan benih.
Subsistem processing benih berfungsi untuk mengolah tandan benih yang dihasilkan menjadi
kecambah siap salur dengan tetap mempertahankan aspek kemurnian varietas¬nya.Sementara itu, unit kerja pemasaran bertanggung jawab terhadap penyaluran bahan tanamanhingga ke tangan konsumen, dan secara pro aktif melakukan kegiatan pelayanan purna jual
bahan tanaman tersebut kepada para konsumen.
Prosedur Pemuliaan TanamanSecara umum, pemuliaan tanaman dapat didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan penelitiandan pengujian atau kegiatan penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai denganmetode baku untuk menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian benihvarietas yang dihasilkan. Untuk dapat menghasilkan dan mengembangkan varietas kelapasawit, setiap institusi riset kelapa sawit harus memiliki beberapa hal sebagai berikut :
a. Populasi dasar dura dan tenera/pisifera
Seluruh kegiatan pemuliaan kelapa sawit berawal dari pembentukan populasi dasar yangterdiri atas grup dura, tenera, dan pisifera dari berbagai orijin di tingkat seleksi. Jumlah dan
jenis orijin/famili yang digunakan oleh setiap lembaga riset dapat berbeda, bergantung padaarah pemuliaan dan kapasitas benih yang akan dihasilkan.
Ketersediaan populasi dura dan populasi tenera/pisifera menjadi penting bagi sumber benihkarena berkaitan dengan kesinambungan program pemuliaan. Dengan demikian diharapkan
institusi yang menjadi sumber benih dapat melakukan aktivitas pemuliaannya (perakitan dan pengembangan varietas) secara independen, tanpa bergantung pada institusi lain. Hal pentinglainnya dalam pembentukan populasi dasar ini adalah ketersediaan informasi pedigree(silsilah keturunan) yang jelas dari masing-masing orijin/famili dan dapatdipertanggungjawabkan kebenarannya.
b. Prosedur Pemuliaan
Dalam bidang pemuliaan tanaman dikenal berbagai skema seleksi, dan yang sering digunakan pada pemuliaan kelapa sawit adalah reciprocal recurrent selection (RRS) dan modifiedrecurrent selection (MRS). Secara umum, di setiap prosedur pemuliaan kelapa sawit terdapat
tahapan inti mencakup pembentukan populasi dasar, evaluasi, seleksi, serta rekombinasi.
Dari populasi dasar yang telah dibentuk dilakukan suatu tahapan evaluasi melalui pengujianketurunan (progeny test) untuk menganalisis dan menentukan persilangan terbaik yang akandireproduksi berdasarkan nilai daya gabung umum (GCA) dan daya gabung khusus (SCA)dari tetua (progenitor) yang diuji. Berdasarkan informasi daya gabung tersebut tersebutdilakukan seleksi untuk menentukan tetua-tetua yang dapat dijadikan pohon induk untuk
produksi benih.
Selain untuk menentukan materi pohon induk, pada tahapan seleksi ini juga dilakukan pemilihan tetua yang akan direkombinasikan untuk mencari materi persilangan dengan
potensi yang lebih baik yang digunakan pada siklus pemuliaan berikutnya. Melaluirekombinasi diharapkan dapat membentuk suatu populasi dasar baru dengan sifat-sifat yang
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 8/14
lebih baik dari populasi dasar sebelumnya.
c. Proses pengujian keturunan (projeni)
Pengujian keturunan merupakan rangkaian percobaan yang didesain untuk menilai dengan
akurat keragaan suatu hibrida (persilangan). Pengujian ini merupakan suatu hal yang mutlak untuk dilakukan oleh setiap sumber benih, karena materi yang sampai ke tangan konsumenadalah hibrida DxP.
Pengujian dilakukan mengikuti metode statistik baku, mencakup perancangan percobaan(jumlah persilangan, jumlah ulangan, jumlah individu, standard cross ), masa pengamatan(minimal selama 6 tahun setelah tanam), lokasi percobaan (dilakukan minimal pada 3 lokasi),dan metode analisis data yang digunakan untuk memprediksi nilai hibrida DxP yang akandireproduksi.
Prosedur produksi Benih
Pohon induk/bapak yang digunakan untuk menghasilkan benih komersial dilakukan denganmereproduksikan persilangan terbaik yang telah diuji pada pengujian projeni. Skema RRSsecara fleksibel menunjukkan cara pemilihan pohon induk/bapak yang dapat diperolehmelalui perkawinan sendiri (selfing) maupun rekombinasi intra-grup.
Secara prinsip, apabila Di dan Dj telah diketahui mempunyai daya gabung umum(GCA/general combining ability) yang baik, maka keseluruhan tanaman selfing maupunrekombinasi keduanya- Dii, Djj, Dij, dapat digunakan sebagai pohon induk untuk produksi
benih. Demikian juga dengan Pp, Tnn atau Tnm.
Namun demikian untuk memperoleh gain selection lebih tinggi biasanya dilakukan seleksiintra-persilangan terhadap karakter-karakter yang dianggap akan lebih menguntungkankonsumen, seperti pertumbuhan meninggi yang lebih lambat. Selain itu selection pressureditujukan untuk mendapatkan keseragaman yang lebih tinggi pada tanaman yang dihasilkan.Adapun pengamatan produksi dan kualitas tandan lebih ditujukan untuk kelanjutan programseleksi yaitu dengan cara memilih pohon induk yang baik dan telah diketahui karakteristik genotipenya.
Benih PalsuBenih palsu atau benih ilegitim adalah benih yang diproduksi tidak mengikuti standar proses
produksi benih seperti yang lazim dilakukan oleh produsen benih dan dipersyaratkan oleh
pemerintah melalui standar nasional Indonesia (SNI, sedang dalam tahap penggodokan final)untuk benih kelapa sawit. Benih ilegitim umumnya diproses dari biji asalan yang berasal daritanaman komersial.
Seperti layaknya tanaman hibrida, benih yang diperbanyak dari tanaman komersial akan bersegregasi menjadi tanaman yang memiliki sifat seperti induk dan bapaknya. Tipe kelapasawit dura yang dijadikan sebagai pohon induk umumnya memiliki cangkang (tempurung)tebal dan memiliki rendemen minyak rendah (< 18%), sedangkan tanaman tipe pisifera yangdigunakan sebagai pohon bapak, meskipun tidak bercangkang, umumnya tidak menghasilkantandan buah karena terjadi aborsi pada saat pembuahan.Beberapa hal yang mendorong
penggunaan benih ilegitim adalah sebagai berikut.1.Kesenjangan permintaan dan kemampuan
produksi benih.2.Kurang informasi dan pengetahuan konsumen mengenai bahan tanamanyang benar dan baik.3.Harga benih ilegitim jauh lebih murah dari benih unggul. Harga benih
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 9/14
unggul kelapa sawit tahun 2009 bervariasi dari Rp. 6.000 sampai Rp. 12.000 per butir kecambah.4.Prosedur pembelian benih dari produsen yang ditunjuk pemerintah dianggapmasih terlalu merepotkan oleh sebagian konsumen (diperlukan surat permohonan, surattanah, SP2BKS, dll.).Selain faktor-faktor di atas, pengembangan kelapa sawit yang tidak sepenuhnya mengacu pada pola pewilayahan komoditas mengakibatkan banyak tanaman
ditanam pada lahan yang tidak sesuai (kelas lahan N1 pada klasifikasi lahan kelapa sawit).Hal ini mendorong masyarakat menggunakan benih ilegitim karena kelangkaan benih ungguldan memubazirkan benih unggul (seed waste) karena tanaman yang dihasilkan tidak akan
berproduksi optimal (yield potential losses).SolusiUntuk meredam peredaran dan penggunaan benih ilegitim kelapa sawit, maka peran dan program PPKS ke depan adalah sebagai berikut.1.Sumber benih diharapkan lebih mendekatkan diri kepada konsumen dengan jalanmenggalakkan program waralaba (varietas, benih, bibit, dll.) serta ikut mengambil tanggung
jawab bagi penyediaan bahan tanaman berkualitas untuk masyarakat pekebun di wilayahyang berdekatan dengan kebun produksi benihnya.2. Perlu lebih ditingkatkan peran DinasPerkebunan di provinsi maupun di kabupaten pengembangan kelapa sawit untuk mempermudah pemasaran benih kelapa sawit, terutama kepada pekebun rakyat. Dalam hal
ini Dinas Perkebunan dapat bertindak sebagai outlet pemasaran benih dan teknologi kelapasawit yang dihasilkan oleh sumber benih.3. Sumber benih harus terus melanjutkan sosialisasikerugian penggunaan benih ilegitim, terutama untuk pekebun kecil, di seluruh wilayahIndonesia.4.Sumber benih diharapkan mendorong dan membantu pemerintah untuk terusmeningkatkan pengawasan peredaran benih/bibit kelapa sawit. file:///F:/agro/cara-memilih-bibit-sawit-yang-baik.html
SUB.SISTEM IVHasil- hasil pertanian yang sudah menjadi produk bisnis
Industri Kelapa Sawit
Indonesia merupakan salah satu penghasil komoditas kelapa sawitterbesar di dunia. Kebutuhan buah kelapa sawit meningkat tajamseiring dengan meningkatnya kebutuhan CPO dunia, seperti yangterjadi beberapa bulan terahir ini.
Dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia, menjadikanCPO sebagai pilihan untuk bahan baku pembuatan bio energi.Peluang industri pengolahan kelapa sawit (PKS) masih sangat
prospek untuk memenuhi pasar dalam dan luar negeri.
Dengan didukung tenaga ahli yang berpengalaman puluhan tahun di bidang industri pengolahan kelapa sawit, kami menawarkan JasaPembangunan Industri Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) secarakomprehensif (turn key) mulai konstruksi pabrik, mesin pengolahan
sampai dengan instalasi pengolahan limbah.
- Produk yang dihasilkan : CPO
- Bahan Baku : Kelapa Sawit.
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 10/14
- Kapasitas Bahan Baku : mulai 1 ton/jam,5 ton/jam,30 ton/jam, 60 ton/jam, atau sesuai permintaan
Gambar Alat dan Proses Pengolahan CPO (dari Kelapa Sawit Menjadi CPO)
KAPASITAS 30T/24 Jam
1. PALM FRUIT STRIPPER
Mesin ini berfungsi memisahkan buah- buahan sawit dari tandan sawit. Pemisahan buah-buahan sawit dengan tanganmembutuhkan tenaga yang sangat
besar.Tetapi dengan bantuan mesin inimemisahkan buah sawit menjadi lebihmudah dengan proses mekanikalsederhana.Alat ini terdiri dari suatu lempeng-lempeng
melengkung yang disusun dengan jarak tertentu dan diikat satu sama lainmembentuk suatu sangkar dan didalamnyaterdapat tangkai-tangkai pemukul yangdipasang pada sumbu yang berputar.Tandan dijatuhkan pada bagian ujung atas
penebah dan dipukul turun sambil diputar oleh ujung tangkai pemukul hingga turun. Buah akan terpisah dan turun melalui lubang
bawah pada sisi yang lain.Mesin ini mampu merontokkan buah yang disterilisai sebaik yang belum disterilisai dengan
sama efektifnya. Kapasitas stripper adalah 2-3 ton per jam. Sehingga satu mesin mampumelayani 2 expeller.
2. OIL EXPELLER dan KETEL PEMASAK
Buah sawit diumpankan ke dalam ketel pemasak yangmenggunakan steam dari boiler sebagai sumber panas. Steamdialirkan melalui jaket tangki pemasak. Steam sebagian jugadimasukkan langsung ke dalam ketel pemasak sehingga buahsawit lunak dan semua selnya siap mengeluarkan minyak.Proses ini tidak membutuhkan sterilisasi terpisah, karena
sudah dilakukan di ketel pemasak. Buah sawit yang telahdimasak diumpankan ke kotak pelumat yang berada di bawahketel pemasak.Tungkai expeller akan mendorong ke dalam ruang pelumat.Minyak yang keluar akan melalui celah dan jatuh ke bawah.Campuran biji sawit dan serat akan keluar dari samping.Kapasitas ekpeller adalah 400 kg buah per jam.
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 11/14
3. PEMISAH SERAT dan BUAH SAWIT
Campuran biji sawit dansabut merupakan produk samping expeller.Pemisahan biji dari sabut
menggunakan alat iniyang dioperasikanmanual. Alat ini berupasilinder yang berupasaringan. Sabut akanmenembus saringan dan
jatuh ke bawah sedangkan biji akan keluar padaujung silinder. Sabutdigunakan sebagai bahan
bakar boiler sedangkan
biji dijual atau di pecahdan diambil minyak kernelnya.
4. OIL CLARIFIER
Minyak sawit yang didapatkan dari expeller masih berupa minyak kental karena mengandung partikel padat yang berwujud seperti lumpur dan susah dipisahkan dari minyak. Berbagaimetoda telah digunakan oleh banyak ilmuwan untuk memisahkan padatan dari minyak, tetapicara yang paling efektif adalah menambahkan banyak air pada minyak. Penambahan ini akanmemisahkan minyak bening ke atas dan air bersama kotoran ke bawah.
Alat berupa dua silinder, dengan satu silinder lebih kecil berada di dalam silinder yang lebih besar. Minyak dimasukkan kedalam silinder yang besar melalui bagian bawahnya. Minyak beningan akan naik ketas, seiring penambahan minyak ke dalam silinder besar. Minyak bening dari silinder besar selanjutnya mengisi silinder kecil dan dikeluarkan melaui bagian bawah silinder kecil. Minyak ini kemudian dipanaskan untuk mengurangi kadar air dandidapatkan CPO.
5. FILTER PRESS
Filter press berguna untuk menjernihkan minyak
yang telah keluar dari Oil Clarifier. CPO akandipompa melalui filter press dan menghasilkanminyak sawit bening.
6. BOILER
Boiler digunakan sebagai pembuat steam yangmerupakan sumber panas untuk ketel pemasak.
Boiler yang dibuat dapat menggunakan sabut sebagai bahan bakarnya sehinggadapat menghemat penggunaan Bahan bakar minyak.
CPO presentasi 5 ton -baru [Compatibility Mode]
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 12/14
file:///F:/agro/industri-kelapa-sawit-pks.html
Ekspor CPO naik 3,7% jadi 1,2 juta ton
May 20th, 2009 by agroindustri
Selasa, 19/05/2009 13:22 WIBoleh : Sepudin Zuhri
JAKARTA bisnis.com): Volume ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) selama Apriltahun ini mencapai 1,219 juta ton, naik 3,68% dibandingkan bulan sebelumnya 1,175 jutaton.
Total volume ekspor periode Januari-April tahun ini turun 0,8% menjadi 4,60 juta tondibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 4,64 juta ton.
Kepala Bidang Pemasaran Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Susantomengatakan saat ini harga minyak sawit terkoreksi yang disebabkan aksi spekulasi, tetapihanya berlangsung sementara karena produksi komoditas itu di Indonesia dan Malaysia
belum naik secara signifikan.
“Posisi supply and demand vegetable oil dunia masih tidak banyak berubah, sama seperti pada April dan awal bulan ini,” ujarnya kepada Bisnis hari ini. Harga minyak sawit pada perdagangan lokal mengalami koreksi tipis dengan penurunan 4,15% menjadi Rp8.310 per kgdari sebelumnya Rp8.670 per kg pada lelang di Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PTPerkebunan Nusantara.
Dia menuturkan data resmi dari Malaysia Palm Oil Board (MPOB), stok CPO Malaysia akhir April hanya 1,295 juta ton berada di bawah stok psikologis pasar yang normal yaitu 1,5-1,6
juta ton.
Produksi kedelai, kata dia, belum mengalami perubahan terutama Argentina masih jauh dariestimasi sebelumnya, sedangkan produksi kedelai di Amerika Serikat hanya ada sedikit
perbaikan, tetapi belum mempengaruhi pasar.
Menurut Susanto, permintaan minyak sawit dari India dan China masih cukup kuat. “Estimasikami harga saat ini sampai Juni masih berkisar RM2600-RM2800 per ton atau US$700-
US$800 per ton di CIF Rotterdam.”
Dia menjelaskan harga CPO di dalam negeri berkisar Rp8.000-Rp9.000 per kg, sudahmencakup PPn FOB Belawan dan Dumai. Adapun, harga Tandan Buah Segar (TBS) petani
berkisar Rp1.400-1.600 per kg di Sumatra, sedangkan Rp 1.100-Rp1300 per kg diKalimantan, tergantung kualitas dan lokasi kebun ke pabrik. Kondisi perkembangan hargaminyak sawit, lanjutnya, sampai dengan Juli tahun ini diperkirakan masih akan terus bergerak naik.
Sub.sistem III
Hasil-hasilpertanian yang sudah mengalami perubahan
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 13/14
Kegunaan Kelapa Sawit
Buah KELAPA SAWIT menghasilkan pelbagai kegunaan setelah diproses di kilang.Terdapat tiga bahan utama yang dihasilkan :
(a) Isirung kelapa sawit(b) Minyak isirung kelapa sawit(c) Minyak sawit mentah
1. Isirung Kelapa Sawit
Isirung kelapa sawit digunakan sebagai bahan makanan ternakan dan bahan bukan makanan.Bahanbukan makanan seperti alkhohol lauryl, bahan sabun pencuci dan asid lemak.
2. Minyak Isirung Kelapa Sawitt
Minyak isirung pula digunakan untuk membuat bahan makanan seperti marjerin, lemak majmuk, krim, ais krim dan lemak masakan. Bahan bukan makanan boleh dihasilkan sepertimembuat bahan sabun pencuci, olkhohol lauryl dan asid lemak. Kandungan minyak kelapasawit dalam marjerin antara lapan peratus hingga 13.6%.
Minyak sawit juga terkenal bagoi membuat bahan bukan makanan, antaranya untuk membuatsabun, minyak gris, minyak pelincir, lilin, krim pencuci, bahan solekan dan ubat-ubatan.
Perusahaan membuat sabun yang bermutu memerlukan minyak kelapa sawit yang berkualiti,manakala bagi minyak sawit yang rendah mutunya digunakan membuat sabun biasa.
Kini, perkembangan teknologi dan pendidikan yang dijalankan oleh Institut Penyelidikan
Kelapa Sawit Malaysia (PORIM) Dan Universiti Pertanian Malaysia (UPM) mendapatiminyak sawit amat berguna sebagai bahan pembakar seperti diesel dan lilin.
3. Minyak Sawit Mentah
Minyak sawit mentah adalah dalam bentuk separa pepejal (20% pepejal) atau lemak apabiladiproses pada suhu 20°°ºc dan purata suhu air 36°°ºc. Justeru itu, minyak ini merupakan
bahan yang tidak mudah masam dan mempunyai kandungan yang sesuai untuk membuatmakanan seperti marjerin dan lelemak masakan seperti keju sayur.
Minyak sawit juga terkenal sebagai bahan bukan makanan, antaranya untuk membuat sabun,
minyak gris, lilin, minyak pelincir, krim pencuci, bahan solekan dan ubat-ubatan.
Proses pepecahan minyak sawit mentah dijalankan secara berperingkat-peringkat untuk mendapatkan bahagian cecair, olein, sterin dan bahagian pepejal.
http://ams7636.tripod.com/kegunaan_kelapa_sawit.html
5/12/2018 Silakan baca - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/silakan-baca 14/14
Kegunaan Kelapa Sawit
1. Minyak – minyak masak,2. Minyak – majerin,3. Minyak – aiskrim,
4. Minyak – krimer,5. Minyak – bahan pengganti serbuk santan kelapa,6. Minyak – bahan aditif makanan dan7. Minyak – Bahan pengganti lemak koko dalam pembuatan coklat dan konfeksi.8. Bahan tokotrieonol yang ada dalam minyak sawit juga mampu mencegah barah
payudara.9. Hampas – serbuk pengisi tilam,10. hampas – tilam kerusi11. Hampas – bantal.12. Tandan- baja organik 13. Tandan- bahan api untuk penghasilan tenaga di kilang konvensional.
14. Batang sawit yang reput dijadikan pemakanan tumbuhan15. Pelepah sawit – sebagai pemakanan untuk meningkatkan kesuburan tanah16. Pelepah sawit boleh menyimpan air serta membantu mengurangkan hakisan tanah.17. Umbut kelapa sawit boleh dijadikan sayuran atau kerabu18. Lidi dari pelepah kelapa sawit juga boleh dijadikan penyapu