simbol silsilah keluarga3
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Simbol Silsilah Keluarga3
1/8
SIMBOL SILSILAH KELUARGA
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan teori tentang pewarisan sifat perolehan2. Menjelaskan Hukum Mendel I3. Menjelaskan Hukum Mendel IIGENETIKA
Genetika ialah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemindahan informasi dari satu sel ke sel lain dan pewarisan sifat (hereditas)dari induk
ke anaknya.
A. Istilah-istilah yang perlu diketahui untuk memahami Genetika1. Parental (Induk P)
Parental berarti Induk atau orang tua
2. Filial (Turunan F)Filialadalah keturunan (generasi)yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan Parental.
F1adalah keturunan pertama
F2adalah keturunan kedua
F3adalah keturunan ketiga dan seterusnya
3. DominanDominan adalah sifat-sifat yang muncul pada keturunannya, yang atinya dalam suatu
perkawinan sifat ini dapat mengalahkan sifat pasangannya.
Gen Dominan adalah gen yang dapat mengalahkan atau menutupi gen lain yang
merupakan pasangan alelanya, sifat dominan disimbolkan dengan huruf besar.
4. ResesifResesif adalah sifat-sifat yang tidak muncul pada keturunannya, yang artinya dalamsuatu perkawinan sifat ini dapat dikalahkan (ditutupi) oleh sifat pasangannya.Gen Resesif adalah gen yang dikalahkan atau ditutupi oleh gen lain yang merupakan
pasangan alelanya. Sifat resesif disimbolkan dengan huruf kecil.
5. GenotipeGenotipeadalah bentuk atau susunan genetic suatu sifat yang dikandung suatu individu
yang menyebabkan munculnya sifat-sifat pada fenotipe
6. FenotipeFenotipe adalah sifat lahiriah yang tampak atau merupakan bentuk luar yang dapat
dilihat atau diamati. Contoh : warna bunga merah, rasa buah manis, batang pohon tinggi,
warna
bulu coklat.Fenotipe merupakan gabungan antara genotype dan lingkungan.
7. AlelAlelaadalah anggota pasangan gen yang mempunyai sifat alternative sesamanya. Gen
tersebut terletak pada lokus yang bersesuaian dari suatu kromosom yang homolog.
8. HomozigotHomozigot adalah pasangan kedua alel atau gen-gen yang sama.
Contoh : Homozigot dominan : BB, AA, TT
Homozigot resesif : bb, aa , tt
9. HeterozigotHeterozigotadalah pasangan kedua alel atau gen-gen yang tidak sama
Contoh : Bb, Aa, Tt10.Pembastaran
Pembastaranadalah perkawinan antara kedua individu yang mempunyai sifat beda.
Hobridaadalah keturunan hasil penyerbukan silang dengan sifat-sifat yang berbeda
Monhibrida : hibrida yang memiliki satu sifat beda
Dihibrida :hibrida yang memiliki dia sifat beda
Polih ibrida :hibrida yang memiliki banyak sifat
-
8/13/2019 Simbol Silsilah Keluarga3
2/8
B. HUKUM MENDEL IHukum Mendel I (Hukum Segregasi bebas atau pemisahan gen sel alel)yaitu pada
pembentukan sel gamet, 2 gen yang berpasangan akan dipisahkan ke dalam dua sel anak
secara bebas.
MonohibridMendel melakukan penyilangan 2 individu kacang kapri yang memiliki satu sifat beda
(monohibrida)yaitu antara kapri berbatang tinggi dengan kapri berbatang rendah, sifat
tinggi dominan terhadap rendah.
P : TT (tinggi) X tt (rendah)
G : T t
F1 : Tt (tinggi) X Tt (tinggi)
G T , t T , t
F2
T t
T TT Tt
t Tt tt
Rasio fenotipe : Tinggi : rendah = 3 : 1
Rasio genotype: TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1
BackcrossBackcross adalah menyilangkan atau mengawinkan individu hasil hibrid (F1)dengan
salah satu induknya
Tujuan backcross adalah untuk mencari genotip orang tua
1) Tt (tinggi) X TT (tinggi dari induk)T t
T TT Tt
Hasil backcross maka 100% tinggi
2) Tt (tinggi) X tt (rendah dari induk)T t
t Tt tt
Hasil rasio fenotip backcross : tinggi : rendah = 1 : 1
Testcross
Testcross adalah perkawinan antara F1dengan salah satu induk yang resesif
Tujuannya : untuk mengetahui apakah suatu individu bergenotip homozigot (galur
murni)
atau homozigot
Jika hasil testcross menunjukkan perbandingan fenotip keturunannya 1 : 1 , makadapat disimpulkan bahwa individu yang diuji tersebut adalah bukan galur murni
(heterozigot)
Jika hasil testcross 100% berfenotip sama berarti homozigot.Hipotesis Mendel :
a. Sifat-sifat organism dikendalikan oleh sepasang factor keturunan (gen) satu dari indukjantan dan lainnnya dari induk betina
b. Tiap pasangan factor keturunan menunjukkan bentuk alternative sesamanyac. Satu dari pasangan alel bersifat dominan akan menutup alel yang resesifd. Pasangan factor keturunan akan memisah secara bebas
-
8/13/2019 Simbol Silsilah Keluarga3
3/8
C. HUKUM MENDEL IIHukum pengelompokkan gen secara bebas yaitu bila dua individu berbeda satu dengan
yang lain dalam dua macam sifat atau lebih, maka penurunan sifat yang satu tisak
tergantung pada sifat yang lain.
DihibridaContoh : Penyilangan dengan dua sifat beda antara kacang kapri bulat kuning dengan
kacang kapri keriput hijau.
B : bulat, dominan terhadap keriput
b : keriput
K : kuning, dominan terhadap hijau
k : hijau
P : BBKK (bulat kuning) X bbkk (keriput hijau)
G : BK bk
F1 : BbKk (bulat kuning)
G : BK , Bk , bK , bk
BK Bk bK bk
BKBBKK
(bulat kuning)
BBKk
(bulat kuning)
BBKK
(bulat kuning)
BbKk
(bulat kuning)
BkBBKk
(bulat kuning)
BBkk
(bulat hijau)
BbKk
(bulat kuning)
Bbkk
(bulat hijau)
bKBbKK
(bulat kuning)
BbKk
(bulat kuning)
bbKK
(keriput kuning)
bbKk
(keriput kuning)
bk
BbKk
(bulat kuning)
Bbkk
(bulat hijau)
bbKk
(keriput kuning)
bbkk
(keriput hijau)
Rasio fenotip : bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau =
9 : 3 : 3 1
Trihibrida
Contoh : Penyilangan kapri dengan 3 sifat beda yaitu tinggi batang, warna kulit biji, bentuk
Biji
T : gen untuk sifat tinggi batang, dominan terhadap rendah
t : gen untuk sifat rendah
K : gen untuk sifat warna kuning, dominan terhadap hijauk : gen untuk sifat warna hijau
B : gen untuk sifat bentuk biji bulat, dominan terhadap keriput
b : gen untuk sifat biji keriput
P : TTKKBB (tinggi,kuning,bulat) X ttkkbb (rendah, hijau, keriput)
G : TKB tkb
F1 TtKkBb (tinggi,kuning,bulat)
G : TKB , TKb , TkB , Tkb , tKB , tKb , tkB , tkb
Rasio fenotip F2 :
Tinggi kuning bulat : tinggi kuning keriput : tinggi hijau bulat : tinggi hijau keriput: rendah kuning bulat : rendah kuning keriput : rendah hijau bulat : rendah hijau
keriput = 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1
-
8/13/2019 Simbol Silsilah Keluarga3
4/8
Hubungan antara sifat beda dan jumlah kemungkinan kombinasi serta pemisahan pada F2
untuk fenotip dan genotip
Jumlah sifat
beda
Jumlah macam
gamet
Jumlah macam
kemungkinan
genotip F2
Kemungkinan
fenotip F2Rasio fenotip F2
Jumlah individu
F2
1 21: 2 3 2 3 : 1 4
2 22: 4 9 4 9 : 3 : 3 : 1 16
3 23: 8 27 8 27:9:9:9:3:3:3:1 64
N 2n
3n 2
n4
n
D. PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL1. Sifat Intermediat (semidominan atau kodominan)
Intermediat adalah penyilangan dengan satu sifat beda, yang mana sifat dominan tidak
mampu menutupi sifat resesif, tetapimenampakkan sifat diantara keduanya. Hal ini
disebabkan beberapa gen yang tidak dominan dan juga tidak resesif.
Contoh : Percobaan terhadap bungaAntherhinum mayusP : MM (Merah) X mm (putih)
F1 : Mm (merah muda)
Apabila disilangkan dengan sesamanya maka akan dihasilkan F2 :
M m
MMM
(merah)
Mm
(merah muda)
mMm
(merah muda)
Mm
(putih)
Rasio fenotip : merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1Rasio genotip: MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
2. Interaksi antargenPeristiwa dua gen atau lebih yang bekerjasama atau menghalang-halangi dalam
memperlihatkan fenotip
Bentuk jengger ayam ada empat yaitu :
1) Ercis atau biji (pea), dengan genotip rrP-2) Mawar atau gerigi (rose), dengan genotip R-pp3) Sumpel (walnut), dengan genotip R-P-4) Belah atau tunggal (single), dengan genotip rrppPerkawinan ayam berjengger rose dengan pea didapatkan F1yang semuanya bertipe
walnut.P1 : RRpp X rrPP
rose pea
G Rp rP
F1 RrPp
Walnut
Gamet RP , Rp , rP , rp
RP Rp rP rp
RPRRPP
walnut
RRPp
walnut
RrPP
walnut
RrPp
walnut
RpRRPp
walnut
RRpp
rose
RrPp
walnut
Rrpp
rose
rPRrPP
walnut
RrPp
walnut
rrPP
pea
rrPp
pea
rpRrPp
walnut
Rrpp
rose
rrPp
pea
rrpp
single
Perbadinngan fenotip F2: walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1
-
8/13/2019 Simbol Silsilah Keluarga3
5/8
3. Kriptomeri (epistasis resesif )Kriptomeri adalah peristiwa pembastaran, dimana suatu factor dominan tersembunyi
oleh suatu factor dominan lainnya dan baru tampak bila tidak bersama-sama dengan
factor penutup
Contoh : Penyilangan bunga Linaria maroccana berwarna merah (AAbb) dengan
putih (aaBB), maka hasilnya adalah bunga ungu (AaBb)P1 : AAbb X aaBBmerah putih
G Ab aB
F1 AaBb
ungu
Gamet AB , Ab , aB , ab
AB Ab aB ab
ABAABB
ungu
AABb
ungu
AaBB
ungu
AaBb
ungu
Ab AABbungu
AAbbmerah
AaBbungu
Aabbmerah
aBAaBB
ungu
AaBb
ungu
aaBB
putih
aaBb
putih
abAaBb
ungu
Aabb
merah
aaBb
putih
aabb
putih
Perbadinngan fenotip F2: ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4
4. Epistasis hipostasisEpistasis-hipotasis adalah peristiwa dimana gen dominan menutupi gen dominan lain
yang bukan alelanya.
Contoh : Gandum berkulit biji warna hitam disilangkan dengan gandum berkulit bijiwarna kuning
H = gen kulit biji warna hitam, epistasis terhadap K
h = gen kulit biji warna putih hipostasis terhadap K
K = gen kulit biji warna kuning, hipostasis(tertutup) terhadap H
k = gen kulit biji warna putih
P1 : HHkk X hhKKhitam kuning
G Hk hKF1 HhKk
hitam
Gamet HK , Hk , hK , hk
HK Hk hK hk
HKHHKK
hitam
HHKk
hitam
HhKK
hitam
HhKk
hitam
Hk
HHKk
hitam
HHkk
hitam
HhKk
hitam
Hhkk
hitam
hKHhKk
hitam
HhKk
hitam
hhKK
kuning
hhKk
kuning
hkHhKk
hitam
Hhkk
hitam
hhKk
kuning
Hhkk
putih
Perbadinngan fenotip F2: hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1
-
8/13/2019 Simbol Silsilah Keluarga3
6/8
5. PolimeriAdalah gen denngan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi mempengaruhi
bagian yang sama dari suatu organism
Contoh : Penyilangan gandum berwarna merah (M1M1M2M2) dengan gandumberwarna putih (m1m1m2m2)
P1 : M1M1M2M2 X m1m1m2m2merah putih
G M1M2 m1m2F1 M1m1M2m2
merah
Gamet M1M2 , M1m2, m1M2, m1m2
M1M2 M1m2 m1M2 m1m2
M1M2M1M1M2M2
merah
M1M1M2m2
merah
M1m1M2M2
merah
M1m1M2m2
merah
M1m2M1M1M2m2
merah
M1m1m2m2merah
M1m1M2m2
merah
M1m1m2m2merah
m1M2M1m1M2M2
merah
M1m1M2m2
merah
m1m1M2M2merah
m1m1M2m2merah
m1m2M1m1M2m2
merah
M1m1m2m2merah
m1m1M2m2merah
m1m1m2m2putih
Perbadinngan fenotip F2: merah : putih = 15 : 1
6. Gen-gen komplementerGen komplementer adalah interaksi antara dua gen dominan, jika terdapat bersama-sama akan saling melengkapi sehingga muncul fenotip alelanya, bila salah satu tidak
ada, maka pemunculan sifat terhalang
Contoh : Perkawinan pria bisu tuli dengan wanita bisu tuli
P1 : rrBB X RRbbbisu tuli bisu tuli
G rB Rb
F1 RrBb
Normal
Gamet RB , Rb , rB , rb
RB Rb rB rb
RBRRBB
normal
RRBb
normal
RrBB
normal
RrBb
normal
RbRRBb
normal
RRbb
bisu tuli
RrBb
normal
Rrbb
bisu tuli
rB
RrBB
normal
RrBb
normal
rrBB
bisu tuli
rrBb
bisu tuli
rbRrBb
normal
Rrbb
bisu tuli
rrBb
bisu tuli
rrbb
bisu tuli
Perbadinngan fenotip F2: normal : bisu tuli = 9 : 7
-
8/13/2019 Simbol Silsilah Keluarga3
7/8
7. Gen dominan rangkapPenyimpangan semu ini terjadi karena terdapat dua gen dominan yang
mempengaruhi bagian tubuh makhluk hidup yang sama. Jika berada bersama-sama ,
fenotipnya merupakan gabungan dari kedua sifat gen-gen dominan tersebut.
Sehingga perbandingan fenotipnya = 9 : 6 : 1
Contoh : Penyilangan tanaman berbuah bentuk oval dan bulat
P1 : RRBB X rrbboval bulat
G RB rb
F1 RrBb
oval
Gamet RB , Rb , rB , rb
RB Rb rB rb
RB RRBBoval
RRBboval
RrBBoval
RrBboval
RbRRBb
oval
RRbb
lonjong
RrBb
oval
Rrbb
lonjong
rBRrBB
oval
RrBb
oval
rrBB
lonjong
rrBb
lonjong
rbRrBb
oval
Rrbb
lonjong
rrBb
lonjong
rrbb
bulat
Perbadinngan fenotip F2: oval : lonjong : bulat = 9 : 6 : 1
8. Gen penghambatMerupakan penyimpangan semu hokum mendel, karena terdapat dua gen dominanyang jika bersama-sama pengaruhnya akan menghambat pengaruh salah satu gen
dominan tersebut , sehingga perbandingan fenotipnya = 13 : 3
Contoh : Persilangan ayam berbulu putih dengan ayam berbulu putih
C = gen yang menghasilkan warna
c = gen yang tidak menghasilkan warna
I = gen yang menghalang-halangi keluarnya warna (inhibitor)
i = gen yang tidak menghalangi keluarnya warna
P1 : CCII X ccii
Putih putihG CI ci
F1 CcIi
putih
Gamet CI , Ci , cI , ci
CI Ci cI ci
CICCII
putih
CCIi
putih
CcII
putih
CcIi
putih
Ci CCIiputih
CCiiberwarna
CcIiputih
Cciiberwarna
cICcII
putih
CcIi
putih
ccII
putih
ccIi
putih
ciCcIi
putih
Ccii
berwarna
ccIi
putih
Ccii
putih
Perbadinngan fenotip F2: putih : berwarna = 13 : 3
-
8/13/2019 Simbol Silsilah Keluarga3
8/8
Pustaka
Drs. Wildan Yatim, 1983, Genetika, Transito Bandung John W. Kimball 1983, Biologi Edidi kelima, Erlangga
Dra. Pratiwi dkk, 1996, Biologi SMU Jilid 3 untuk kelas 3, Erlangga