simulasi mortar busa cantilever
TRANSCRIPT
Simulasi Mortar Busa– Kasus Cantilever
Pusjatan
Anton Surviyanto, ST, MT
Penampang Jalan
Asumsi Timbunan baru failed
Properties Material Mortar Busa
• Test UCS
Tekan = 20.12 kg/cm2 = 1.973 MPa
Properties Material Mortar Busa
• Uji Tarik Belah Beton Tarik = 0.46 MPa
Properties Material Mortar Busa
• Uji Modulus Elastisitas Beton
E mortar busa = 300 MPa
Pemodelan Struktur – Material Properties
• Material Properties
Mortar BusaTanah Timbunan
Pemodelan Struktur - GeometriSimmetric Region
Model Penampang Jalan
Pemodelan Struktur - Meshing
Pemodelan - Support
Pemodelan Struktur – Pembebanan Total
Pemodelan Struktur – Pembebanan Roda 1
Pemodelan Struktur – Pembebanan Roda 2
Pemodelan Struktur – Pembebanan Aspal
Simulasi Mortar Busa– Kasus Cantilever – 1.0 m
Hasil Analisis – Deformasi – Kasus Beban Roda
Maksimum deformasi yang terjadi pada mortar busa sebesar 10.23 mm.
Hasil Analisis – Tegangan Normal arah X –Kasus Beban Roda
Tegangan Tarik maksimum arah melintang adalah sebesar 0.45 MPa,
tegangan tekan maksimum 0.743 MPa.
Kesimpulan
• Simulasi Beban Roda• Tegangan Tarik yang terjadi pada mortar busa adalah 0.45 MPa, sedangkan
Kuat tarik belah beton dari hasil uji lab adalah 0.46 MPa. Maka kuat tarikmortar busa lebih besar dari tegangan tarik yang terjadi.
• Tegangan tekan yang terjadi pada mortar busa adalah sebesar 0.743 MPa, sedangkan kuat tekan hasil uji lab adalah 1.973 MPa. Maka kuat tekan mortar busa lebih besar dari tegangan tarik yang terjadi.
• Maksimum deformasi yang terjadi pada mortar busa sebesar 10.23 mm.
Simulasi Mortar Busa– Kasus Cantilever – 1.2 m
Hasil Analisis – Deformasi – Kasus Beban Roda
Maksimum deformasi yang terjadi pada mortar busa sebesar 8.21 mm.
Hasil Analisis – Tegangan Normal arah X –Kasus Beban Roda
Tegangan Tarik maksimum arah melintang adalah sebesar 0.2903 MPa,
tegangan tekan maksimum 0.4793 MPa.
Kesimpulan
• Simulasi Beban Roda• Tegangan Tarik yang terjadi pada mortar busa adalah 0.2903 MPa, sedangkan
Kuat tarik belah beton dari hasil uji lab adalah 0.46 MPa. Maka kuat tarikmortar busa lebih besar dari tegangan tarik yang terjadi.
• Tegangan tekan yang terjadi pada mortar busa adalah sebesar 0.4793 MPa, sedangkan kuat tekan hasil uji lab adalah 1.973 MPa. Maka kuat tekan mortar busa lebih besar dari tegangan tarik yang terjadi.
• Maksimum deformasi yang terjadi pada mortar busa sebesar 8.21 mm.
Simulasi Mortar Busa– Kasus Cantilever – 1.5 m
Hasil Analisis – Deformasi – Kasus Beban Roda
Maksimum deformasi yang terjadi pada mortar busa sebesar 6.53 mm.
Hasil Analisis – Tegangan Normal arah X –Kasus Beban Roda
Tegangan Tarik maksimum arah melintang adalah sebesar 0.15323 MPa, tegangan
tekan maksimum -0.30879 MPa.
Kesimpulan
• Simulasi Beban Roda• Tegangan Tarik yang terjadi pada mortar busa adalah 0.15323 MPa,
sedangkan Kuat tarik belah beton dari hasil uji lab adalah 0.46 MPa. Makakuat tarik mortar busa lebih besar dari tegangan tarik yang terjadi.
• Tegangan tekan yang terjadi pada mortar busa adalah sebesar 0.30879 MPa, sedangkan kuat tekan hasil uji lab adalah 1.973 MPa. Maka kuat tekan mortar busa lebih besar dari tegangan tarik yang terjadi.
• Maksimum deformasi yang terjadi pada mortar busa sebesar 6.53 mm.
Resume Perbandingan Tebal Mortar Busa
Kasus Deformasi [mm] Tegangan Tarik [Mpa] Tegangan Tarik max [Mpa]
TeganganTekan [Mpa]
TeganganTekan max [Mpa]
Tebal 1.0 m 10.23 0.45 0.46 0.743 1.973
Tebal 1.2 m 8.21 0.2903 0.46 0.4793 1.973
Tebal 1.5 m 6.53 0.15323 0.46 0.30879 1.973