sinergi pengelolaan apbn pagi - anggaran.depkeu.go.id day 2017/2017... · 2 01 02 03 pengantar...
TRANSCRIPT
1
YANG LEBIH BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN
BUDGET DAY
22 NOVEMBER 2017
APBNPENGELOLAAN
SINERGI
2
01
02
03
PENGANTAR
SINERGI PENGANGGARAN DAN PELAKSANAAN PUSAT
DAN DAERAH
DUKUNGAN UNTUK TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS APBN
[OUTLINE]
Proses penyusunan APBN melibatkan banyak pihakDibutuhkan sinergi dalam pengelolaannya
3
[ ]
PERTUMBUHAN EKONOMI
MENCIPTAKAN KESEMPATAN KERJA
TEKNOKRATIK POLITIK ADMINISTRATIF
• EFISIENSI VS PARTISIPASI,
• AKURASI INFORMASI DAN TEKNIK
TANTANGAN
• AKOMODASI PROSES POLITIK
• GOVERNANCE• CAPAIAN SASARAN
• KECEPATAN VS GOVERNANCE• TRANSPARANSI & AKUNTABILITAS
TANTANGAN
FUNGSI ALOKASI, DISTRIBUSI, DAN STABILISASI
KESEJAHTERAAN RAKYAT
3MENGURANGI KESENJANGAN
MENGENTASKAN KEMISKINAN
KL, Kemenkeu, Bappenas DPR, DPD, Pemerintah KL, Kemenkeu, Bappenas
4
Volume Belanja Negara terus meningkat, dengan komposisi belanja K/L dan Transfer ke Daerah semakin berimbang[ ]
4
0
400
800
1200
2014 2015 2016 2017 2018
Belanja K/L Belanja Non KL
TKDD Pengel. Pembiayaan
Perkembangan Belanja K/L, Non KL, TKDD, dan Pengeluaran Pembiayaan
60
80
100
120
2013 2014 2015 2016
Belanja K/L Belanja Non KL
TKDD Pengel. Pembiayaan
Penyerapan Belanja K/L, Non KL, TKDD, dan Pengeluaran Pembiayaan
Output 2015 2016
Pembangunan Jalan (km) 512 559
Pembangunan Jembatan (m) 7,970 6.982
Jaringan Irigasi Rawa (km) 318 195
KIP (juta siswa) 19,9 19,4
BOS KL (juta siswa) 16,9 17,7
Rehab/Bangun Ruang Kelas KL (ruang) 20,7 rb 31,4 rb
PBI dalam rangka JKN (juta jiwa) 86,4 91,1
Program Keluarga Harapan (juta KK) 3,5 6,0
Pusat 2015 2016
LKPP WDP WTP
Laporan
Keuangan K/L
1. WTP 56 73
2. WDP 25 8
3. TMP 4 6
Capaian output Belanja K/LOpini BPK atas Laporan Keuangan
Pemda 2015 2016
Prov
1. WTP 29 31
2. WDP 5 3
Kab/Kota
1. WTP 283 347
2. WDP 182 138
3. TMP 30 23
4. TW/Belum
Mendapat Opini
13
Diperlukan sinergi agar transmisi belanja Pusat ke Daerah optimal untuk pelaksanaan berbagai program prioritas pembangunan[ ]
Perencanaan Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan
Melalui Angg K/L
BelanjaPemerintah
Pusat
TransferKe Daerah
& Dana Desa
Mendanai kewenangan
di luar 6 Urusan
Mendanaikewenangan
6 Urusan
PENDAPATAN
BELANJA
PEMBIAYAAN
APBN
Dana Vertikaldi Daerah
Pinjaman
• Dana Perimbangan• Dana Otsus dan
Penyesuaian
Dana DekonsentrasiDana Tgs Pembantuan
Subsidi dan Hibah
Masuk APBD
Mendanaikewenangan
Daerah(Desentralisasi)
PE
NG
AL
OA
SK
I D
ILA
KU
KA
N S
ES
UA
I K
EW
EN
AN
GA
N
MelaluiAngg
Non K/L
Pemerintah Pusat Daerah
Anggaran Pendidikan Anggaran Kesehatan Anggaran Infrastruktur
375,4 408,5 416,6 426,8
444,1
0
100
200
300
400
500
2014 2015 2016 2017 2018
Rp triliun
Belanja K/L Non K/L TKDD Pembiayaan .
61,0
74,8
104,1 106,7 111,0
0
50
100
150
2014 2015 2016 2017 2018
Rp triliun
Belanja K/L Non K/L TKDD Pembiayaan .
%
154,7
256,1 269,1
400,9 410,7
0
125
250
375
500
2014 2015 2016 2017 2018
Rp triliun
Belanja K/L Non K/L TKDD Pembiayaan .
Sasaran 2018
Program Indonesia Pintar 19,7 Juta Siswa
Bantuan Operasional Sekolah 56 juta Siswa
Beasiswa Bidik Misi
Pembangunan/Rehab Sekolah/Ruang Kelas
401,5 ribu mahasiswa
61,2 ribu
Program Indonesia Sehat 92,4 juta jiwa
Kesertaan ber-KB melaluipeningkatan akses dan kualitaspelayanan KBKR
1,8 juta orang
Imunisasi untuk anak usia 0-11 bulan 92,5%
Sertifikasi obat dan makanan 74,0 ribu
Sasaran 2018
Pembangunan jalur KA
Pembangunan bandara udara baru
865 km• Pembangunan Jalan Baru
25 km• Pembangunan jalan tol
620 km’sp
8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan)
13.405 unit• Pembangunan Rusun
• Pembangunan Jembatan 8.695 m
Sasaran 2018
Beberapa bidang pembangunan strategis (Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur), dilaksanakan melalui sinergi pendanaan belanja
K/L dan transfer ke daerah[ ]
Sinergi dalam Penyusunan dan Pelaksanaan APBN dilakukan melaluitahapan-tahapan proses sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan[ ]
KONSEP KEBIJAKAN RAPBN
Arah Kebijakan dan Prioritas
Pembangunan Nasional
PENYUSUNAN KEM PPKF DAN
RESOURCE ENVELOPE Review Baseline K/L dan
Indikasi Transfer ke Daerah
SURAT BERSAMA
Pagu Indikatif
Sinkronisasi Program Prioritas
SURAT MENKEU & BAPPENASPagu Anggaran
JAN
FEB
MAR
APR TRILATERAL MEETINGSinkronisasi Program dan
Anggaran
MEI
JUNI
PEMBICARAAN PENDAHULUAN
KEM, PPKF, Prioritas AnggaranRUU DAN
NOTA KEUANGAN
UNDANG-UNDANG
Pembicaraan Tingkat I
PERPRES RINCIAN APBNPenelahaan
RKAKL
DIPA
DIPA K/L dan
Non-K/L
PELAKSANAAN
ANGGARAN
JAN-DES
JUL
AGT
PENYUSUNAN DAN
PENELAHAAN RKAKL
DES
NOV
OKT
SEPPEMBAHASAN RAPBN
Pengesahan UU APBN
Siklus
Penyusunan
dan
Pelaksanaan APBN
Perubahan DIPA
Monitoring dan Evaluasi
Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB untuk APBN Berkualitas[ ]
KONSEP KEBIJAKAN RAPBN
Arah Kebijakan dan Prioritas
Pembangunan Nasional
PENYUSUNAN KEM PPKF DAN RESOURCE ENVELOPE
Review Baseline K/L dan
Indikasi Transfer ke Daerah
SURAT BERSAMA
Pagu Indikatif
Sinkronisasi Program Prioritas
SURAT MENKEU & BAPPENASPagu Anggaran
JAN
FEB
MAR
APRTRILATERAL MEETING
Sinkronisasi Program dan
Anggaran
MEI
JUNI
PEMBICARAAN PENDAHULUAN
KEM, PPKF, Prioritas AnggaranRUU DANNOTA KEUANGAN
UNDANG-UNDANG
Pembicaraan Tingkat I
PERPRES RINCIAN APBN
Penelahaan
RKAKL
DIPA
DIPA K/L dan
Non-K/L
PELAKSANAANANGGARAN JAN-
DES
JUL
AGT
PENYUSUNAN DAN PENELAHAAN RKAKL
DES
NOV
OKT
SEPPEMBAHASAN RAPBN
Pengesahan UU APBN
Telah Dilakukan Tantangan Langkah Ke depan
Aspek pemanfaatandata bersama (pagudan realisasi) untukproses alokasi sertaevaluasi kinerjapenganggaran Belanjadan PNBP
Penguatan sinergiproses alokasi APBN untuk BelanjaPemerintah Pusat danDana Transfer keDaerah/Dana Desa
Perlunya kesepakatanbersama dalambentuk peraturandan dilanjutkandengan penetapanProses bisnis yang menggambarkaninteraksi para pihakterkait (SOP Link)
Sinergi Pengelolaan PNBP termasuk BLU [ ](meliputi penetapan pagu, tarif dan penggunaan, penyusunan RKAKL dan Penelaahan RBA)
Target PNBP tahun 2018 RP275,4 T
Pendapatan SDA
Pendapatan dari Kekayaan
Negara Yang Dipisahkan
PNBP Lainnya
BLU
12,4
-35,8
2,5-0,7
5,8
-40
-30
-20
-10
0
10
20
0
100
200
300
400
500
2014 2015 2106 2017 2018
Penerimaan PNBP
Target PNBP Pertumbuhan (%)
TELAH DILAKUKAN
TANTANGAN
LANGKAH KE DEPAN
Konsolidasi Penetapan Target PNBP serta Aspek pemanfaatan data PNBP
koordinasi untuk penetapan tarif layanan satker BLU serta alokasi rupiah murni dalam penyusunan RKAKL dan Penelaahan RBA.
Perlunya kesepakatan bersama dalam bentuk peraturan dan dilanjutkan dengan penetapan Proses bisnis antara pihak terkait (SOP Link)
Dukungan untuk mewujudkan sinergi dalam rangka peningkatankualitas APBN dilakukan melalui pengembangan sistem Teknologi
dan Informasi dan aspek SDM[ ]
Langkah Pengembangan
berbagai sistem IT untuk
mendukung dan meningkatkan kualitas APBN
Proses Penyiapan Jabatan
Fungsional Analis Anggaran untuk
mendukung peningkatan kualitas SDM penyusun APBN
INPASSING
PENGANGKATAN PERTAMA
PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN
2017 2018 Pengangkatan Melalui
Penyesuaian Bagi Pegawai Existing Analis Anggaran dalam Pengelolaan APBN
Pengangkatan Melalui Penerimaan CPNS
Pengangkatan Melalui Muutasi Perpindahan Dari
Jabatan Lain (Pelaksana/Struktural)
2019 UP
2019 UP
Pengelolaan Data Kementerian Keuangan[ ]
Sistem LayananData Keuangan
(Pusintek)
Portal Data APBN(Peta Data APBN)
KebutuhanAnalisisInternal
KebutuhanTransparansiPublik atasData APBN
DJA DJPK DJPB
Pagu Belanja,
Target dan
Realisasi PNBP
Pagu dan
Realisasi
TKDD
Realisasi Belanja,
PNBP BLU
Kondisi Yang Diharapkan
Data (Pendapatan, Belanja,
Pembiayaan) untuk
kebutuhan analisis tersedia
dengan baik dan dapat
diakses bersama
Data untuk Transparansi
Publik atas Dana APBN
tersedia pada media
Kemenkeu
Tujuan SLDK
Single Point of truth data
Keuangan
Kondisi Eksisting
Beberapa kebutuhan data
masih dilakukan dengan
pola by Person (unit), by
Request
KEMENTERIAN KEUANGAN 15
Langkah-langkah Perbaikan Sistem Pengelolaan APBN
• Pembayaran PNBP lebih mudah danreal time
• Transparandan akuntanbel
• Menghindari kemungkinan terjadi human error
• Mengurangi conflict of interest (tatap muka)
• Mempermudah proses• Data tersimpan dengan
baik
• Sinergi antara perencanaan dan penganggaran
• Sistem dan data yang terintegrasi
• Monev output/kinerja
• Transparansi Anggaran• Data mudah diakses
dan dianalisa• Meningkatkan
partisipasi publik
15
• Tools monitoring danevaluasi kinerjapenganggaran
• Mengetahui RealisasiAnggaran dan Output K/L s.d. level Satker
KEMENTERIAN KEUANGAN 16
Sinergi yang dilakukan pada tahapan perencanaan, penganggaran dan pengalokasian dilakukan untuksinkronisasi kegiatan K/L dan Pemda
KONSEP KEBIJAKAN RAPBN
Arah Kebijakan dan Prioritas
Pembangunan Nasional
PENYUSUNAN KEM PPKF DAN RESOURCE ENVELOPE
Review Baseline K/L dan
Indikasi Transfer ke Daerah
SURAT BERSAMA
Pagu Indikatif
Sinkronisasi Program Prioritas
SURAT MENKEU & BAPPENASPagu Anggaran
JAN I. Sinergi untuk melakukan evaluasi atas kinerja penganggaran tahun sebelumnya secara komprehensif K/L dan Transfer ke Daerah sebagai
dasar penganggaran tahun berikutnya yang dimulaisebelum Penetapan Arah Kebijakan Nasional
II. Sinergi Perencanaan Pendapatan dan Belanja BLUIII. Sinergi perencanaan dan penganggaran belanja K/L
dan Transfer ke Daerah, agara. Tidak terjadi duplikasib. Sinkronisasi kegiatan K/L dan Pemda
Sinergi dalam penyediaan informasi capaian kegiatan/output prioritas (K/L dan Pemda) berdasarkan lokasi/bidang serta target jangka pendek, menengah dan panjang yang dapat diakses bersama
dibutuhkan
FEB
MAR
APRTRILATERAL MEETING
Sinkronisasi Program dan Anggaran
MEI
JUNI
PEMBICARAAN PENDAHULUAN
KEM, PPKF, Prioritas Anggaran
16
KEMENTERIAN KEUANGAN 17
Sinergi yang dilakukan pada tahapan pembahasan danpelaksanaan APBN dilakukan untuk menjaga agenda yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan optimal
RUU DANNOTA KEUANGAN
UNDANG-UNDANG
Pembicaraan Tingkat I
PERPRES RINCIAN APBN
Penelahaan
RKAKL
DIPA
DIPA K/L dan
Non-K/L
PELAKSANAANANGGARAN JAN-
DES
JUL
AGT
PENYUSUNAN DAN PENELAHAAN RKAKL
DES
NOV
OKT
SEPPEMBAHASAN RAPBN
Pengesahan UU APBN
I. Sinergi untuk penyusunan RUU yang komprehensifII. Sinergi untuk menjaga rencana anggaran
Pemerintah dalam NK RAPBN dapat disetujui DPRIII. Sinergi untuk pelaksanaan APBN dapat berjalan
optimala. Monitoring pelaksanaan kegiatan K/L dan
Pemda secara komprehensifb. Pencairan DAK yang mengacu pada progres
capaian kinerja kegiatan
Integrasi data pelaksanaan anggaran (APBN dan APBD) tahun yang direncanakan dalam satu system
Sistem monitoring dan evaluasi yang terintegrasi
dibutuhkan
KEMENTERIAN KEUANGAN 18
PRODUK UNGGULANDIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
• Pembayaran PNBP lebih mudah danreal time
• Transparandan akuntanbel
• Menghindari kemungkinan terjadi human error
• Mengurangi conflict of interest (tatap muka)
• Mempermudah proses• Data tersimpan dengan
baik
• Sinergi antara perencanaan dan penganggaran
• Sistem dan data yang terintegrasi
• Monev output/kinerja
• Transparansi Anggaran• Data mudah diakses
dan dianalisa• Meningkatkan
partisipasi publik
18
• Tools monitoring danevaluasi kinerjapenganggaran
• Mengetahui RealisasiAnggaran dan Output K/L s.d. level Satker
KEMENTERIAN KEUANGAN 19
PENGELOLAAN SDMDIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
19
INPASSING
PENGANGKATAN PERTAMA
PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN
2017 2018 Pengangkatan Melalui
Penyesuaian Bagi Pegawai Existing Analis Anggaran dalam Pengelolaan APBN
Pengangkatan Melalui Penerimaan CPNS
Pengangkatan Melalui Muutasi Perpindahan Dari
Jabatan Lain (Pelaksana/Struktural)
2019 UP
2019 UP
APBNLebih Baik
UntukButuh keahlian spesialisasi
Pengoptimalan potensi pegawai Gen-X
PERMENPAN-RB Nomor 21 Tahun 2016tentang JABATAN FUNGSIONAL ANALIS ANGGARAN
Perubahan Mindset dari Budget Administrator ke
Budget Analyst
Untuk Indonesia yang Lebih Baik
B. Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB untuk APBN Berkualitas
20
1. Aspek pemanfaatan data bersama (pagu dan realisasi) untukproses alokasi dan evaluasi kinerja penganggaran
2. Penguatan sinergi proses alokasi APBN untuk BelanjaPemerintah Pusat dan Dana Transfer ke Daerah/Dana Desa
3. Perlu kesepakatan bersama dalam bentuk peraturan dandilanjutkan dengan penetapan Proses bisnis yang menggambarkan interaksi para pihak (SOP Link)
Untuk Indonesia yang Lebih Baik
B. Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB untuk APBN Berkualitas
21
1. Aspek pemanfaatan data bersama (pagu dan realisasi) untukproses alokasi dan evaluasi kinerja penganggaran
a. Data Target dan Realisasi Penerimaan
b. Data Pagu dan Realisasi Belanja (K/L dan TKDD)
c. Data Target dan Realisasi Output
d. Hasil Monitoring dan Evaluasi
Untuk Indonesia yang Lebih Baik
B. Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB untuk APBN Berkualitas
22
2. Penguatan sinergi proses alokasi APBN untuk Belanja PemerintahPusat dan Dana Transfer ke Daerah/Dana Desaa. Proses Reviu Baseline dan indikasi kebutuhan dana BUN serta
Penyusunan Ketersediaan Pagu Anggaran KL dan indikasi kebutuhan BUN (termasuk Dana TKDD)
b. Sinkronisasi Alokasi DK/TP dengan TKDDc. Perencanaan BLU (meliputi penetapan pagu, tarif dan penggunaan,
penyusunan RKAKL dan Penelaahan RBA)d. Perubahan Anggaran (Penerapan e-Revisi yang Terintegrasi) dan
pelaksanaan kebijakan perubahan Anggaran pada tahun berjalane. Monitoring dan Evaluasif. Pelaporan
Untuk Indonesia yang Lebih Baik
B. Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB untuk APBN Berkualitas
23
3. Perlu kesepakatan bersama dalam bentuk peraturan dandilanjutkan dengan penetapan Proses bisnis yang menggambarkan interaksi para pihak (SOP Link)
Untuk Indonesia yang Lebih Baik
C. Detail Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB
24
No Kegiatan Waktu UIC Mitra Data Added Value Keterangan
1 Reviu baseline dan
indikasi kebutuhan dana
BUN
Februa
ri
Dit.
Anggaran,
DJA
Dit. Dana
Perimbangan,
DJPK
Dit. Pelaksanaan
Anggaran, DJPB
Data Belanja K/L
Data Dekon/TP
Data TKDD
(pagu dan realisasi nominal sampai
dengan komponen, dan penyediaan
realisasi output tahun sebelumnya dan
tahun berjalan)
Reviu Baseline Anggaran untuk
meningkatkan kredibilitas proyeksi
anggaran tahun yang direncanakan
Februa
ri
Dit.
PNBP,DJA
Dit. Dana
Perimbangan,
DJPK
Dit. Pengelolaan
Kas, DJPB
Data DBH Migas, Panas Bumi,
dan Non Migas
Koordinasi dan rekonsiliasi penyediaan
data DBH Migas, Panas Bumi, dan Non
Migas
Dit. PKN data
realisasi
Dit. PNBP data
lifting
Dit. Daper
formulasi
alokasi DBHPenyusunan
Ketersediaan Pagu
Anggaran KL dan indikasi
kebutuhan BUN
Februa
ri
Dit. PAPBN,
DJA
BKF
Dit. Dana
Perimbangan,
DJPK Dit.
Anggaran, DJA
Dit. PNBP, DJA
Dit. PPK BLU
Data Penerimaan
Data PNBP (termasuk BLU)
Data Belanja K/L dan Non K/L
Data TKDD
(data indikasi)
Otomasi pertukaran data ketersediaan
pagu berdasarkan hasil reviu dan indikasi
kebutuhan dana BUN
Tersedianya data Penerimaan dan Belanja
dalam satu dashboard
Untuk Indonesia yang Lebih Baik
C. Detail Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB
25
No Kegiatan Waktu UIC Mitra Data Added Value Keterangan
2 Sinkronisasi Alokasi
DK/TP dengan TKDD
April-
Agustu
s
Dit.
Anggaran,
DJA
Dit. Dana
Perimbangan
Data Dekon/TP
Data TKDD
(data indikasi berdasarkan usulan)
minimasi duplikasi pendanaan untuk
output, lokasi sejenis
Sinkronisasi pelaksanaan intervensi
pemerintah pusat (Dana K/L, Dekon
TP, Transfer daerah) di daerah
Percepatan pertukaran data
Langkah yang dilakukan:
Konsolidasi/sinergi kegiatan/data
Dekon/TP dan DAK
3 Perencanaan BLU
(meliputi penetapan pagu,
tarif dan penggunaan,
penyusunan RKAKL dan
Penelaahan RBA)
- Dit. PNBP,
DJA
Dit.
Anggaran,
DJA
Dit. PPK BLU,
DJPB
- Langkah yang dilakukan
Perlu dilakukan koordinasi untuk penetapan
tariff layanan satker BLU antara Dit. PNBP dan
Dit. PPK BLU
Untuk Indonesia yang Lebih Baik
C. Detail Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB
26
No Kegiatan Waktu UIC Mitra Data Added Value Keterangan
4 Perubahan Anggaran
(Penerapan e-Revisi yang
Terintegrasi)
Januari
-
Desem
ber
Dit.
Anggaran,
DJA
Dit. Pelaksanaan
Anggaran, DJPB
Kanwil DJPB,
Dit. SITP
Revisi Anggaran Langkah yang dilakukan:
Perancangan bersama untuk sistem revisi
terintegrasi
Manfaat:
1. Check and balance
Contoh: revisi yang dilakukan di kanwil DJPB
dapat dipantau di DJA sehingga check and
balance atas perencanaan dapat terjaga
2. Efektif dan efisien dalam pengalokasian.Efektifitas pelaksanaan
kebijakan pemotongan
anggaran
insiden
til
Dit.
Anggaran,
DJA
DJPB Realisasi anggaran
Data Outstanding Contract hanya
digunakan dalam rangka
pemotongan
Langkah yang dilakukan:
DJA mendapatkan akses data outstanding
contract dari database SPAN DJPB.
Manfaat:
Tidak terjadi Pagu Minus dalam pelaksanaan
anggaran setelah dilakukannya pemotongan
anggaran (karena penghitungan pemotongan
anggaran lebih akurat)
5 Monitoring dan Evaluasi
Kinerja Penganggaran
Januari
-
Desem
ber
Dit.
Anggaran,
DJA
Dit. SP, DJA
Dit. PA
Dit. SITP
Data Pagu
Data Realisasi
Data Realisasi Output
Hasil monitoring sebagai bahan evaluasi
kebijakan tahun berjalan untuk alokasi tahun
berikutnya
Untuk Indonesia yang Lebih Baik
C. Detail Area Sinergi DJA, DJPK & DJPB
27
No Kegiatan Waktu UIC Mitra Data Added Value Keterangan
6 Pelaporan
(Koordinasi penyusunan LK
BUN dan LKPP)
Desem
ber
Dit. PNBP,
DJA
Dit. PKN Data Migas Data Migas(Penerimaan) untuk keperluan
penyusunan LK BUN dan LKPP Terintegrasi
dalam SPAN,
Membuat modul di SPAN untuk
mengintegrasikan data migas (permintaan
bersama)Koordinasi
pemindahbukuan akhir
tahun dalam rangka
pencapaian PNBP Migas
Desem
ber
Dit. PNBP,
DJA
Dit. PKN Data PNBP Migas Perlu koordinasi
intensif dari level
teknis hingga
pimpinan untuk
menjaga
penerimaan
dapat dicatat
sebagai
penerimaan
tahun berjalan.
Cash Mismatch Protocol
dengan lebih
mengefektifkan Forum
CPIN
Sepanj
ang
tahun
Dit. PNBP,
DJA
Dit. PKN Data Realisasi PNBP meminimalkan cash mismatch