sintesa trigliserida
TRANSCRIPT
a. Sintesa trigliserida
Sebagian besar sintesa trigliserida terjadi dalam hati tetapi ada juga yang disintesa
dalam jaringan adipose. Trigliserida yang ada dalam hati kemudian ditransport
oleh lipoprotein ke jaringan adipose, dimana trigliserida juga disimpan untuk
energi (Arthur C. Guyton, 1991).
b. Transport trigliserida
Kebanyakan lemak makanan dalam bentuk triasigliserol. Pencernaan lemak
terjadi di usus kecil dan isi lemak direaksikan dengan lipase karena larut dalam
air. Materi lipid diubah menjadi globula-globula kecil yang teremulsi oleh garam
empedu (Arthur C. Guyton, 1991).
Pada mukosa intestinum, trigliserida disintesa kembali dan dilapisi protein.
Selanjutnya asam lemak akan berdiskusi masuk ke sel lemak dan disintesa
menjadi trigliserida (Artur C. Guyton, 1991)
1. Faktor-Faktor Yang Dapat Menyebabkan Peningkatan Dan Penurunan Kadar
Trigliserida
a. Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan kadar trigliserida adalah konsumsi
lemak yang berasal dari nabati, lemak nabati ini memang tidak mengandung
kolesterol namun mengandung trigliserida yang tinggi contoh durian dan kelapa.
b. Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan kadar trigliserida adalah konsumsi
makanan tinggi protein yang tak berlemak, mengkonsumsi buah–buahan dan
sayuran segar yang mengandung serat tinggi, berolahraga minimal 30 menit
perhari, dan menghentikan kebiasaan merokok dan minum – minuman
beralkohol.
c. Kingdom : Plantae
d. Divisi : Spermatophyta
e. Sub-divisi : Angiospermae
f. Kelas : Dicotyledonae
g. Ordo : Oxalidales
h. Famili : Oxalidaceae
i. Genus : Averrhoa
j. Spesies : Averrhoa carambola L. (belimbing manis)
Pada tahun 2005 WHO mencatat yaitu 70% angka kematian dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular, beberapa hasil telaah para pakar menyimpulkan bahwa penyakit hipertensi pada diabetes di Indonesia meningkat menjadi 15-25 %, penyakit jantung 40-50% sedangkan komplikasi kronik lainnya adalah stroke, kebutaan, penyakit ginjal kronik, luka kaki yang sulit sembuh, impotensi merupakan masalah besar bagi kelangsungan dan produktivitas manusia yang akan mengakibatkan beban biaya kesehatan yang sangat mahal (Depkes, 2008).
Dr. P. Tedjasukmana, SpJP, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah mengungkapkan, “Jantung koroner merupakan salah satu penyakit pembunuh yang paling ditakuti di seluruh dunia. Biasanya penyakit ini dialami oleh orang berusia produktif dan menyerang secara mendadak hingga menimbulkan kematian. Sebanyak 80% meninggal secara mendadak dan 50% tanpa gejala sebelumnya.3”
Dr. Tedja menambahkan, “Menurut data klironis dan epidemiologis pada studi Framingham4, ditemukan korelasi positif antara kadar kolesterol LDL yang tinggi dengan PJK dan stroke.”
Sementara, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN) tahun 2001, dalam 10 tahun terakhir angka 26% tersebut cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1991, angka kematian akibat PJK adalah 16%. kemudian di tahun 2001 angka tersebut melonjak menjadi 26,4%. Angka kematian akibat PJK diperkirakan mencapai 53,5 per 100.000 penduduk di negara kita.
Penyakithipertensitahundemitahunterusmengalamipeningkatan.TidakhanyadiIndonesia,namunjugadidunia.Sebanyak1milyarorangdiduniaatau1dari4orangdewasamenderitapenyakitini.Bahkan,diperkirakanjumlahpenderitahipertensiakanmeningkatmenjadi1,6milyarmenjelangtahun2025.Kuranglebih10-30%pendudukdewasadihampirsemuanegaramengalamipenyakithipertensi,dansekitar50-60%pendudukdewasadapatdikategorikansebagaimayoritasutamayangstatuskesehatannyaakanmenjadilebihbaikbiladapatdikontroltekanandarahnya(Adib,2009
PrevalensihipertensidiIndonesiaberdasarkanRisetKesehatanDasartahun2007mencapai30%daripopulasi.BerdasarkanSurveyKesehatanRumahTangga(SKRT)Tahun2001,kematianakibatpenyakitjantungdanpembuluhdarahterutamahipertensidiIndonesiasebesar26,3%.DatalainmenunjukkanbahwaprevalensihipertensidiIndonesiamencapai31,7%daripopulasipadausia18tahunkeatas.Darijumlahitu,60%penderitahipertensiberakhirpadastroke.DiIndonesiabanyaknyapenderitahipertensidiperkirakan15jutaorangtetapihanya4%yangmerupakanhipertensiterkontrol.Prevalensi6-15%padaorangdewasa,50%diantaranyatidakmenyadarisebagaipenderitahipertensisehinggamerekacenderunguntukmenjadihipertensiberatkarenatidakmenghindaridantidakmengetahuifaktorrisikonya,dan90%merupakanhipertensiesensial(Marliani,2007).
Pada tahun 2005 WHO mencatat yaitu 70% angka kematian dunia disebabkan oleh penyakit tidak menular, beberapa hasil telaah para pakar menyimpulkan bahwa penyakit hipertensi pada diabetes di Indonesia meningkat menjadi 15-25 %, penyakit jantung 40-50% sedangkan komplikasi kronik lainnya adalah stroke, kebutaan, penyakit ginjal kronik, luka kaki yang sulit sembuh, impotensi merupakan masalah besar bagi kelangsungan dan produktivitas manusia yang akan mengakibatkan beban biaya kesehatan yang sangat mahal (Depkes, 2008).
Jus Buah belimbing (Averrhoa carambola L) dengan 3 tingkatan dosis yaitu :
dosis 1 = 2,52cc
dosis 2 = 5,04cc
dosis 3 = 7,56cc
Kadar trigliserida darah pada
tikus putih jantan (Rattus
norvegicus) galur wistar