sintesis dan karakterisasi senyawa basa ...digilib.unila.ac.id/59146/3/skripsi tanpa bab...

59
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA SCHIFF DARI 4-(DIMETILAMINO)BENZALDEHIDA DAN ANILINA SEBAGAI SENSITIZER PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN VARIASI ELEKTRODA PEMBANDING (Skripsi) Oleh RISYDA UMAMI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 08-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA SCHIFF DARI

4-(DIMETILAMINO)BENZALDEHIDA DAN ANILINA SEBAGAI

SENSITIZER PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

DENGAN VARIASI ELEKTRODA PEMBANDING

(Skripsi)

Oleh

RISYDA UMAMI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

ABSTRACT

SYNTHESIS AND CHARACTERIZATION OF SCHIFF BASE

COMPOUNDS FROM 4-(DIMETHYLAMINO)BENZALDEHYDE AND

ANILINE AS SENSITIZER ON DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

WITH COUNTER ELECTRODE VARIATIONS

By

RISYDA UMAMI

Synthesis of Schiff base compounds from 4-(dimethilamino)benzaldehyde and

aniline has been done with condensation method. The results of Schiff bases were

obtained yellow crystals with a yield of 76,17%. UV-Vis characterization showed

Schiff base ligand has a maximum wavelength of 355 nm with transition n→π *

and undergoes batochromic shift. The IR spectrum appear at wave number 1662

cm-1 indicates the presence of an azometine group (–C=N–). Thermal

decomposition analysis is carried out using DTA-TGA in the temperature range of

30-600 °C. A mass loss stage of the Schiff base molecule was obtained of

86,48% in the temperature range of 170-280 °C and there were carbon residues of

13,94%. Based on UV-Vis, IR, and DTA-TGA data, the synthesized Schiff base

has the ability to be used as sensitizer on Dye Sensitized Solar Cells (DSSC).

DSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

out using three variations of the counter electrode, which were the counter

electrode with pencil graphite, candle flame soot, and a combination of pencil

graphite and candle flame soot. Counter electrodes from candle soot produced the

best photovoltaic performance with an efficiency of 0,308%, maximum voltage

(Vmax) of 513,6 mV, and maximum current strength (Imax) of 0,6 mA.

Key words: Schiff base, sensitizer, Dye Sensitized Solar Cell (DSSC), counter

electrode.

Page 3: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

ABSTRAK

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA SCHIFF DARI

4-(DIMETILAMINO)BENZALDEHIDA DAN ANILINA SEBAGAI

SENSITIZER PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

DENGAN VARIASI ELEKTRODA PEMBANDING

Oleh

RISYDA UMAMI

Telah dilakukan sintesis senyawa basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida

dan anilina dengan metode kondensasi. Hasil sintesis basa Schiff diperoleh kristal

berwarna kuning dengan rendemen sebesar 76,17%. Karakterisasi UV-Vis

menunjukkan ligan basa Schiff memiliki panjang gelombang maksimum 355 nm

dengan transisi n→π* dan mengalami pergeseran batokromik. Data spektrum IR

basa Schiff muncul pada bilangan gelombang 1662 cm-1 menunjukkan adanya

gugus azometina (–C=N–). Analisis dekomposisi termal dilakukan menggunakan

DTA-TGA dengan pemanasan pada rentang suhu 30-600 °C. Diperoleh satu

tahap kehilangan massa dari molekul basa Schiff sebesar 86,48% pada rentang

suhu 170-280 °C dan terdapat residu karbon sebesar 13,94%. Berdasarkan data

UV-Vis, IR, dan DTA-TGA menunjukkan basa Schiff hasil sintesis memiliki

kemampuan untuk digunakan sebagai sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell

(DSSC). Fabrikasi DSSC menggunakan sensitizer dari basa Schiff hasil sintesis

dilakukan dengan menggunakan tiga variasi elektroda pembanding yaitu elektroda

pembanding dengan grafit pensil, jelaga api lilin, serta kombinasi grafit pensil dan

jelaga api lilin. Elektroda pembanding dari jelaga api lilin menghasilkan kinerja

fotovoltaik paling baik dengan efisiensi sebesar 0,308%, tegangan maksimum

(Vmax) 513,6 mV, dan kuat arus maksimum(Imax) 0,6 mA.

Kata kunci: basa Schiff, sensitizer, Dye Sensitized Solar Cell (DSSC), elektroda

pembanding.

Page 4: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA SCHIFF DARI

4-(DIMETILAMINO)BENZALDEHIDA DAN ANILINA SEBAGAI

SENSITIZER PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

DENGAN VARIASI ELEKTRODA PEMBANDING

Oleh

RISYDA UMAMI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

Judul Skripsi : SINTESIS DAN KARAKTERISASI

SENYAWA BASA SCHIFF DARI

4-(DIMETILAMINO)BENZALDEHIDA DAN

ANILINA SEBAGAI SENSITIZER PADA DYE

SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN

VARIASI ELEKTRODA PEMBANDING

Nama Mahasiswa : Risyda Umami

Nomor Pokok Mahasiswa : 1517011047

Program Studi : Kimia

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Zipora Sembiring, M.S. Dr. Ni Luh Gede Ratna J., M.Si.

NIP. 195901061986032001 NIP 197707132009122002

2. Ketua Jurusan Kimia

Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T.

NIP. 197407052000031001

Page 6: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Zipora Sembiring, M.S. ........................

Sekretaris : Dr. Ni Luh Gede Ratna J., M.Si. ........................

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T. ........................

2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Drs. Suratman, M.Sc.

NIP. 196406041990031002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 25 September 2019

Page 7: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

SURAT PERNYATAAN

KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Risyda Umami

NPM : 1517011047

Jurusan : Kimia

Fakultas : Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam

Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa skripsi saya berjudul :

“Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Basa Schiff dari 4-(Dimetilamino)

benzaldehida dan Anilina sebagai Sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell

(DSSC) dengan Variasi Elektroda Pembanding”

Adalah benar karya sendiri dan saya juga tidak keberatan jika sebagian atau

seluruh data di dalam skripsi tersebut digunakan oleh dosen atau program studi

untuk kepentingan publikasi sesuai dengan kesepakatan.

Bandar Lampung, 7 Oktober 2019

Yang Menyatakan

(Risyda Umami)

NPM. 1517011047

Page 8: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Tengah pada tanggal 27 Juni 1997, sebagai anak

pertama dari tiga bersaudara yang merupakan putri dari pasangan Bapak Khusnan

Hamam dan Ibu Siti Halimah. Penulis mengawali jenjang pendidikan di TK

Aisyiyah Bustanul Atfal Sridadi pada tahun 2000. Tahun 2003 penulis

melanjutkan pendidikannya di SDN 02 Sridadi yang diselesaikan pada tahun

2009. Kemudian penulis melanjutkan sekolah lanjutan pertama di SMPN 01

Kalirejo, Lampung Tengah pada tahun 2009-2012, dan sekolah menengah atas di

SMAN 01 Kalirejo, Lampung Tengah pada tahun 2012-2015. Pada tahun 2015,

penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan kimia FMIPA Universitas Lampung

melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama menjadi mahasiswa, penulis juga aktif berorganisasi. Organisasi yang

pernah diikuti adalah Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMAKI) Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung sebagai Kader

Muda Himaki (KAMI) periode 2015/2016 dan anggota Biro Penerbitan (BP)

periode 2016/2017. Selain mengikuti organisasi, penulis juga pernah menjadi

asisten Praktikum Kimia Anorganik I tahun 2018 dan Kimia Anorganik II tahun

2019 untuk mahasiswa kimia. Pada tahun 2018, penulis telah menyelesaikan

Page 9: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berjudul “Pembuatan Serbuk Pewarna Alami

untuk Bahan Makanan dari Kunyit (Curcuma domestica Valet) dan Daun Bayam

Merah (Alternanthera amoena Voss) dengan Metode Oven Drying” di

Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik FMIPA Universitas Lampung. Penulis

melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari di Desa Terang

Bumi Agung, Kecamatan Gunung Terang, Kabupaten Tulang Bawang Barat pada

tahun 2018.

Page 10: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

Kupersembahkan karya ini sebagai wujud bakti dan

tanggung jawab kepada :

Kedua orang tuaku, Bapak Khusnan Hamam dan Ibu Siti Halimah yang telah

memberikan kasih sayang, cinta, do’a, dukungan, dan motivasinya.

Rasa hormatku kepada: Ibu Dr. Zipora Sembiring, M.S.

Ibu Dr. Ni Luh Gede Ratna J., M.Si. Terima kasih atas ilmu, nasihat, dan kesabaran dalam

membimbing selama ini.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kimia atas seluruh ilmu yang telah diberikan

Keluarga besar dan sahabat

Almamater Tercinta Universitas Lampung

Page 11: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada

kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan

yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”

(Q.S. Al-Insyirah, 5-8)

“Rahasia keberhasilan adalah kerja keras dan belajar dari kegagalan”

“Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving” (Albert Einstein)

“Do the best and pray. God will take care of the rest”

Page 12: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ”Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Basa Schiff dari

4-(Dimetilamino)Benzaldehida dan Anilina sebagai Sensitizer pada Dye

Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan Variasi Elektroda Pembanding” sebagai

salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Sains pada Jurusan Kimia FMIPA

Unila. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad

SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang selalu taat mengikuti dan

mengamalkan ajaran dan sunnahnya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Suratman, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Matematika dan ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T., selaku Ketua Jurusan Kimia

FMIPA Universitas Lampung dan selaku pembahas penelitian atas

kesediaan memberikan motivasi, kritik dan saran yang membangun bagi

penulis.

3. Ibu Dr. Zipora Sembiring, M.S. selaku pembimbing 1 penelitian atas segala

bimbingan, semangat, bantuan, nasihat, dan motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 13: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

4. Ibu Dr. Ni Luh Gede Ratna Juliasih, M.Si. selaku pembimbing 2 penelitian

atas segala bimbingan, nasihat, motivasi, dan saran sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Mita Rilyanti, M.Si. selaku pembimbing akademik penulis yang

telah memberikan bimbingan, semangat, motivasi, dan saran selama

perkuliahan.

6. Segenap staf pengajar dan karyawan di Jurusan Kimia FMIPA Universitas

Lampung.

7. Kedua orang tuaku, Bapak Khusnan Hamam dan Ibu Siti Halimah

terimakasih yang tak terhingga atas segala kasih sayang, cinta, kesabaran,

dukungan, semangat dan do’a yang tak pernah berhenti.

8. Kedua adik tersayang, Abdul Halim Makhsuni dan Najih Ikmal Mubarok,

serta seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberikan kasih sayang,

semangat, dukungan, dan do’a untuk penulis.

9. Sahabat yang menemani berjuang dari awal perkuliahan : Dwi Nurhayati,

Putri Damayanti, Reni wulandari, Rifka Amalia, dan Windi Ratnasari yang

telah menemani penulis dalam berbagai keadaan dan perasaan. Terimakasih

untuk kebersamaan yang tak terlupakan, semangat, bantuan, nasihat, canda

dan tawanya.

10. Oriza Dharmawangsa yang dengan sabar selalu mendo’akan, memberi

semangat, bantuan, menjadi pendengar setia bagi penulis, dan memotivasi

penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

Page 14: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

11. Fita Muftihana, Reza Ardhia Cahyani, Rizza Sefitriana, dan Indrianti yang

telah menjadi teman satu atap, tempat berbagi cerita setiap harinya.

Terimakasih kebersamaan dan keceriannya.

12. Partner penelitian : Naina Purnama Sari, Dwi Saraswati Luthfi, Tri Julianti,

Annisa Tri Agustin yang telah berjuang bersama-sama untuk menyelesaikan

penelitian, selalu membantu dan menyemangati penulis.

13. Teman-teman seperjuangan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik yang

menemani penulis selama penelitian.

14. Keluarga Chem15try Unila, terimakasih atas kebersamaan yang telah dilalui

dalam kehidupan di kampus dari awal sampai sekarang. See you on top

guys!.

15. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

Atas segala kebaikan yang telah diberikan, semoga Allah SWT membalasnya

dengan pahala yang berlipat-lipat ganda. Penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih terdapat kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat

dan berguna bagi rekan-rekan khususnya mahasiswa kimia dan pembaca pada

umumnya.

Bandar Lampung, Agustus 2019

Penulis,

Risyda Umami

Page 15: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

C. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Basa Schiff ..................................................................................................... 6

1. Senyawa 4-(Dimetilamino)benzaldehida ................................................... 8

2. Anilina........................................................................................................ 9

B. Sintesis Senyawa Basa Schiff ...................................................................... 10

C. Karakterisasi Senyawa Basa Schiff ............................................................. 12

1. Spektrofotometri UV-Vis......................................................................... 12

2. Spektrofotometri IR ................................................................................. 15

3. Differential Thermal Analysis-Thermogravimetric Analysis (DTA-TG) 16

D. Basa Schiff sebagai Sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) ..... 17

E. Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) ............................................................... 19

1. Elektroda Kerja ........................................................................................ 20

2. Zat Warna (Dye) ...................................................................................... 21

3. Elektrolit .................................................................................................. 22

4. Elektroda Pembanding ............................................................................. 23

5. Prinsip Kerja DSSC ................................................................................. 24

III.METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 26

B. Alat dan Bahan ............................................................................................ 26

1. Alat ........................................................................................................... 26

2. Bahan .......................................................................................................

1. Sintesis Basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dan Anilina ..... 27

2. Karakterisasi Senyawa Basa Schiff Hasil Sintesis ................................... 28

a. Spektrofotometri UV-Vis ................................................................... 28

b. Spektrofotometri IR ............................................................................ 28

27

C. Prosedur Kerja ............................................................................................. 27

Page 16: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

iii

c. Differential Thermal Analysis-Thermogravimetric Analysis

(DTA-TGA) ....................................................................................... 28

3. Fabrikasi DSSC ........................................................................................ 29

a. Preparasi Pasta TiO2 ........................................................................... 29

b. Pembuatan Elektroda Kerja ................................................................ 29

c. Pembuatan Elektrolit Gel .................................................................... 30

d. Preparasi Elektroda Pembanding ........................................................ 30

e. Perangkaian Komponen DSSC ........................................................... 30

f. Pengukuran Arus dan Tegangan DSSC .............................................. 31

D. Diagram Alir Penelitian ............................................................................... 32

1. Sintesis Basa Schiff.................................................................................. 32

2. Fabrikasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) ........................................... 33

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sintesis Basa Schiff ..................................................................................... 35

B. Karakterisasi Ligan Basa Schiff Hasil Sintesis ........................................... 40

1. Spektrofotometer UV-Vis ........................................................................ 40

2. Spektrofotometer IR................................................................................. 42

3. Differential Thermal Analysis–Thermogravimetric (DTA-TGA) ........... 44

C. Aplikasi Basa Schiff pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) .................... 46

1. Pembuatan Elektroda Kerja ..................................................................... 47

2. Pembuatan Elektrolit Gel ......................................................................... 48

3. Preparasi Elektroda Pembanding ............................................................. 48

4. Pengukuran Arus dan Tegangan dari Rangkaian DSSC .......................... 49

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...................................................................................................... 53

B. Saran ............................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Spektrum cahaya tampak dengan warna komplementer .................................. 13

2. Data panjang gelombang basa Schiff dan senyawa pembentuknya ................ 41

3. Data spektrum IR basa Schiff dan senyawa pembentuknya ............................ 43

4. Data TGA pengurangan masa senyawa basa Schiff ........................................ 45

5. Data pengukuran arus, tegangan, dan efisiensi dari DSSC .............................. 50

Page 18: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Struktur umum senyawa basa Schiff .................................................................. 6

2. Reaksi pembentukan basa Schiff ....................................................................... 7

3. Struktur 4-(dimetilamino)benzaldehida ............................................................. 8

4. Struktur molekul anilina ................................................................................... 10

5. Energi yang dibutuhkan dalam transisi elektron .............................................. 14

6. Rangkaian DSSC ............................................................................................... 19

7. Skema kerja DSSC ........................................................................................... 24

8. Basa Schiff hasil sintesis .................................................................................. 36

9. Reaksi pembentukan basa Schiff hasil sintesis ................................................ 37

10. Tahap adisi pembentukan basa Schiff ............................................................ 38

11. Tahap eliminasi pembentukan basa Schiff ..................................................... 39

12. Spektrum UV-Vis basa Schiff hasil sintesis .................................................. 40

13. Spektrum IR basa Schiff hasil sintesis ........................................................... 42

14. Termogram DTA-TGA basa Schiff hasil sintesis .......................................... 45

15. Elektroda kerja ............................................................................................... 47

16. Elektroda pembanding ................................................................................... 48

17. Rangkaian DSSC ............................................................................................ 49

18. Proses pengukuran arus dan tegangan DSSC ................................................ 50

Page 19: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dan pertambahan jumlah penduduk,

kebutuhan energi di Indonesia juga semakin meningkat. Menurut Badan

Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) (2013), tingkat kebutuhan energi

di Indonesia diperkirakan meningkat sebesar 4,27% pertahun pada tahun 2011-

2030. Sumber energi utama saat ini berasal dari bahan bakar fosil yang

jumlahnya semakin menipis. Pembakaran bahan bakar fosil juga menyebabkan

polusi pada lingkungan karena menghasilkan karbon monoksida, karbon

dioksida, belerang dioksida, dan lain-lain. Hal ini mendorong pengembangan

teknologi produksi energi berdasarkan sumber energi alternatif yang

terbarukan. Energi matahari dapat menjadi sumber energi alternatif yang

sangat menjanjikan, karena jumlahnya yang tidak terbatas dan ramah

lingkungan. Energi matahari dapat dikonversi menjadi energi listrik

menggunakan perangkat fotovoltaik atau sel surya (Chadijah et al., 2016;

Ghann et al., 2017; Naik et al., 2018).

Sel surya konvensional yang banyak diproduksi saat ini menggunakan silikon

sebagai bahan dasarnya. Namun, silikon yang diperlukan untuk sel surya harus

sangat murni, diperoleh melalui proses rumit, dan biaya yang cukup mahal

Page 20: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

2

(Carella et al., 2018). Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) mulai banyak

dikembangkan sebagai alternatif pengganti sel surya konvensional karena

memiliki beberapa keunggulan seperti pembuatannya yang sederhana, biaya

produksi yang lebih murah, dan lebih ramah lingkungan (Zhou et al., 2011).

DSSC merupakan jenis sel surya yang menggunakan zat warna sebagai

sensitizer untuk meningkatkan efisiensi kerjanya. Rangkaian DSSC terdiri dari

empat komponen, yaitu elektroda kerja, zat warna (dye), elektrolit, dan

elektroda pembanding (Mir and Niasari, 2012).

Salah satu komponen terpenting dalam DSSC adalah zat warna (dye) yang

berperan sebagai sensitizer untuk menyerap foton dari cahaya matahari dan

mengubahnya menjadi energi listrik. Zat warna yang digunakan dapat berupa

zat warna anorganik seperti kompleks rutenium atau zat warna organik (alami

dan sintesis). Kompleks rutenium sebagai sensitizer dalam DSSC dapat

menghasilkan efisiensi mencapai 11%. Akan tetapi, kompleks rutenium

memerlukan proses sintesis yang rumit dan biaya yang sangat tinggi karena

termasuk golongan logam mulia (Shalini et al., 2016). Zat warna organik

sintesis banyak digunakan untuk menggantikan kompleks rutenium karena

memiliki beberapa keuntungan, yaitu lebih stabil secara kimia dan termal, tidak

mudah terdegradasi, biaya yang lebih rendah, dan proses sintesisnya lebih

mudah dibandingkan dengan sintesis kompleks rutenium (Li et al., 2013).

Penggunaan zat warna organik sintesis sebagai sensitizer pada DSSC telah

banyak dilakukan, salah satunya yaitu basa Schiff. Penelitian yang dilakukan

oleh Ghann et al. (2017) telah mensintesis basa Schiff dari salisilaldehida

Page 21: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

3

dengan etilendiamina. Basa Schiff yang dihasilkan kemudian diaplikasikan

sebagai sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Hasil pengukuran

kinerja pada DSSC menunjukkan bahwa penggunaan basa Schiff menghasilkan

efisiensi sebesar 0,14%. Naik et al. (2018) telah berhasil mensintesis zat warna

organik bebas logam berupa basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dan

asam para-aminobenzoat. Sintesis dilakukan menggunakan metode refluks

dalam pelarut metanol selama 5 jam. Basa Schiff yang diperoleh memiliki dua

puncak serapan yaitu pada 250 nm dan 371 nm. Basa Schiff hasil sintesis

digunakan sebagai sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dan

menghasilkan efisiensi sebesar 1%.

Basa Schiff merupakan senyawa yang memiliki gugus azometina (–C=N–)

yang diperoleh dari kondensasi aldehida atau keton dengan amina primer,

sehingga memiliki struktur yang fleksibel dan sangat beragam. Pembentukan

basa Schiff dapat terjadi dalam suasana asam maupun suasana basa. Basa

Schiff yang dibentuk dari aldehida aromatik lebih stabil dibandingkan dengan

aldehida alifatik karena memiliki sistem ikatan konjugasi yang panjang

(Xavier and Srividhya, 2014). Sintesis basa Schiff banyak dilakukan dengan

metode kondensasi karena relatif lebih mudah dan sederhana. Banyak peneliti

sebelumnya yang telah berhasil mensintesis basa Schiff melalui reaksi

kondensasi (Sembiring et al., 2013; Ghann et al., 2017; Al-Barody et al.,

2018). Salah satu senyawa yang dapat membentuk basa Schiff adalah

4-(dimetilamino)benzaldehida yang berperan sebagai aldehida dengan anilina

sebagai amina primer.

Page 22: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

4

Penelitian ini mensintesis basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dan

anilina dengan metode kondensasi dalam suasana asam. Basa Schiff yang

diperoleh dari penelitian ini dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer

UV-Vis, spektrofotometer IR, dan DTA-TGA. Spektrofotometer UV-Vis

digunakan untuk memperoleh panjang gelombang maksimum daerah-daerah

serapan dari ikatan antar atom, spektrofotometer IR untuk penentuan gugus

fungsi, dan DTA-TGA untuk mengetahui sifat termal. Basa Schiff hasil

sintesis juga diaplikasikan sebagai sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell

(DSSC) dengan variasi elektroda pembanding.

B. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan basa Schiff hasil

sintesis dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dan anilina yang dapat digunakan

sebagai sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC).

Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan senyawa basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dan

anilina dengan metode kondensasi.

2. Memperoleh panjang gelombang maksimum, gugus-gugus fungsi, dan sifat

termal dari basa Schiff hasil sintesis menggunakan spektrofotometer UV-

Vis, spektrofotometer IR, dan DTA-TGA.

3. Mengaplikasikan basa Schiff hasil sintesis sebagai sensitizer pada Dye

Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan menggunakan variasi karbon elektroda

pembanding.

Page 23: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

5

C. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memperoleh senyawa basa Schiff dari

4-(dimetilamino)benzaldehida dan anilina yang dapat digunakan sebagai

sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) untuk memenuhi kebutuhan

energi alternatif di masa depan.

Page 24: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Basa Schiff

Basa Schiff adalah senyawa yang memiliki gugus imina atau gugus azometina

(–C=N–). Basa Schiff ini terbentuk melalui sebuah reaksi kondensasi amina

primer dengan senyawa karbonil. Senyawa ini pertama kali disintesis oleh

seorang peneliti bernama Hugo Schiff pada tahun 1864 (Ashraf et al., 2011).

Pembentukan basa Schiff dapat terjadi dalam suasana asam maupun suasana

basa. Basa Schiff yang disintesis dari aldehid lebih mudah terbentuk

dibandingkan dengan keton (Xavier and Srividhya, 2014). Senyawa basa

Schiff dari aldehida alifatik relatif tidak stabil dan mudah dipolimerisasi. Jika

digunakan aldehida dan amina primer aromatik, maka senyawa basa schiff

yang terbentuk lebih stabil karena memiliki sistem konjugasi yang panjang

(Hassan, 2014). Struktur umum basa Schiff ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur umum senyawa basa Schiff (Silva et al., 2011)

Gambar 1 menunjukkan struktur dari basa Schiff yang memiliki keistimewan

karena adanya ikatan rangkap berupa gugus azometina (–C=N–). R1, R2, dan

Page 25: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

7

R3 dapat berupa senyawa yang sama ataupun berbeda dari golongan alkil, aril,

sikloalkil atau senyawa heterosiklik yang mungkin tersubtitusi. Atom nitrogen

terikat pada gugus aril atau gugus alkil (R) tetapi bukan atom hidrogen yang

membuat basa Schiff menjadi imina yang stabil (Cozzi, 2004). Reaksi dari

pembentukan basa Schiff ditunjukkan pada Gambar 2. Reaksi menunjukkan

bahwa nitrogen dari amina primer berikatan dengan karbon dari aldehida

sehingga terbentuk ikatan rangkap dari karbon dan nitrogen yang dikenal

dengan gugus azometina sehingga membentuk senyawa basa Schiff.

Gambar 2. Reaksi pembentukan basa Schiff (Patil et al., 2012)

Basa Schiff memiliki aplikasi yang luas dalam industri makanan, industri

pewarna, analisis kimia, katalis, fungisida, agrokimia dan aktivitas biologis

(Prakash and Ardhikari, 2011). Senyawa basa Schiff dengan ion logam transisi

merupakan senyawa penting dalam berbagai keperluan reaksi reaksi kimia baik

sebagai polimerisasi, oksidasi, reduksi maupun sebagai katalis yang memiliki

efektifitas yang tinggi (Sembiring et al., 2013). Basa Schiff juga telah banyak

digunakan sebagai zat warna (dye) untuk sensitizer pada Dye Sensitized Solar

Cell (DSSC), baik dalam bentuk ligan bebas maupun dalam bentuk senyawa

kompleks (Ghann et al., 2017; Al-Barody et al., 2018).

Page 26: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

8

1. Senyawa 4-(Dimetilamino)benzaldehida

Senyawa 4-(dimetilamino)benzaldehida adalah serbuk kristal putih dengan

titik leleh 72-75 °C dan titik didih 176-177 °C. Berat molekulnya adalah

149,19 g/mol dengan rumus molekul C9H11NO. beberapa siinonim dari

senyawa 4-(dimetilamino)benzaldehida diantaranya adalah Ehrlichovo,

reagen Ehrlich, p-(dimetilamino)benzaldehida, N, N-Dimetil-4-

aminobenzaldehida, 4-Dimetilaminobenzena karbonal, dan N, N-Dimetil-p-

aminobenzaldehida. Struktur dari senyawa ini ditunjukkan pada Gambar 3.

Struktur senyawa 4-(dimetilamino)benzaldehida pada Gambar 3 berupa

kerangka aromatik yang memiliki dua substituen dengan posisi para berupa

gugus aldehida (–CHO) dan senyawa dimetilamino.

Gambar 3. Struktur 4-(dimetilamino)benzaldehida

Penggunaan 4-(dimetilamino)benzaldehida telah banyak ditemukan dalam

proses sintesis sebagai donor karbonil. Salah satu aplikasi utama dari

senyawa 4-(dimetilamino)benzaldehida adalah dalam pembentukan berbagai

jenis basa Schiff. Basa Schiff dibentuk oleh kondensasi gugus karbonil

dengan donor amina primer. Penggunaan 4-(dimetilamino)benzaldehida

Page 27: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

9

sebagai salah satu donor aldehida dalam pembentukan basa Schiff yang

paling banyak dilaporkan yaitu dengan senyawa hidrazon dan semikarbonat

(Adegoke, 2011).

Senyawa basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dan asam

4-aminobenzoat telah berhasil disintesis melalui reaksi kondensasi dalam

pelarut etanol dengan perbandingan mol 1:1. Hasil karakterisasi yang

diperoleh menunjukkan bahwa basa Schiff hasil sintesis merupakan ligan

bidendat (Khan et al., 2013). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Salim et al. (2013), telah mensintesis basa Schiff dari kondensasi senyawa

4-(dimetilamino)benzaldehida dengan anilina. Sintesis dilakukan selama 6

jam refluks dalam pelarut etanol dengan perbandingan mol 1:1 dan

menghasilkan rendemen sebesar 95%.

2. Anilina

Anilina (fenilamina atau aminobenzena) merupakan senyawa organik yang

mempunyai gugus amino (–NH2) terikat pada cincin aromatik seperti

ditunjukkan pada Gambar 4. Anilina memiliki rumus molekul C6H5NH2,

memiliki polaritas dan kelarutan yang tinggi dalam air. Anilina dapat

disintesis dari benzena dengan proses nitrasi dan hidrogenasi. Benzena

direaksikan dengan asam nitrat dan asam sulfat pada suhu 50-60 °C yang

kemudian membentuk nitrobenzen (i). Nitrobenzen yang dihasilkan

kemudian dihidrogenasikan pada suhu 200-300 °C dengan katalis logam

seperti timah atau Sn (ii). Reaksi pembuatan anilin adalah sebagai berikut:

Page 28: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

10

C6H6 + HNO3 H2SO4→ C6H5NO2 + 2H2O (i)

C6H5NO2 + 3H2 Sn,HCL pekat→ C6H5NH2 + 2H2O (ii)

(Hart, 2003).

Gambar 4. Struktur molekul anilina

Anilina adalah senyawa representatif dari senyawa aromatik yang

mengandung N dan terutama digunakan sebagai zat kimia antara dalam

produksi polimer, pestisida, obat-obatan, dan pewarna. Anilina berupa

cairan minyak tak berwarna yang mudah menjadi coklat karena oksidasi

atau terkena cahaya, bau dan cita rasa khas, basa organik penting karena

merupakan dasar bagi banyak zat warna (Ersoz and Atalay, 2010).

B. Sintesis Senyawa Basa Schiff

Basa schiff merupakan hasil dari reaksi kondensasi amina primer dengan

senyawa karbonil. Sintesis basa Schiff dapat dilakukan dengan metode

konvensional melalui proses refluks terhadap amina primer dan aldehida atau

keton dalam suatu pelarut organik dengan adanya sedikit asam atau basa

(Anjali et al., 2013). Sintesis basa Schiff dengan metode konvensional telah

dilakukan oleh banyak peneliti. Sirumapea dan Anggraini (2016) telah

melakukan sintesis basa Schiff dari 4,4-diaminodifenileter dan ortohidroksi

Page 29: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

11

benzaldehida dengan metode refluks dalam pelarut etanol. Penelitian yang

dilakukan El-ferjani et al. (2017) mensintesis senyawa basa Schiff dari

4-(dimetilamino)benzaldehida dan beberapa asam amino seperti L-tirosin,

L-glisin, L-valin, dan L-aspargin dengan metode refluks dalam pelarut

methanol-etanol.

Pembentukan basa Schiff diawali dengan tahap adisi amina nukleofilik pada

karbon karbonil yang bermuatan positif. Proton akan terlepas dari nitrogen dan

akan diterima oleh oksigen. Tahap selanjutnya yaitu tahap eliminasi air

melalui protonasi gugus –OH. Pembentukan ligan basa Schiff bergantung pada

pH dan bersifat reversibel. Tahap adisi akan berjalan lambat jika larutan

terlalu asam, karena konsentrasi amina bebas lebih kecil dari pada konsentrasi

amina terprotonasi. Sifat nukleofil amina yang terprotonasi akan hilang karena

atom nitrogen menjadi bermuatan positif dan tidak dapat menyerang karbon

karbonil, sehingga tidak dapat membentuk amina. Tahap eliminasi akan

berjalan lambat jika keasaman menurun, karena jumlah proton yang digunakan

untuk memprotonasi gugus –OH sangat sedikit. Kondisi pH diatur pada pH

optimum sekitar pH 3-4 agar kedua tahap reaksi berjalan maksimum. Secara

umum reaksi pembentukan basa Schiff menggunakan katalis asam untuk

memperoleh pH optimum (Fessenden and Fessenden, 1982).

Beberapa katalis asam telah digunakan dalam reaksi pembentukan basa Schiff.

Thakare et al. (2010) telah mensintesis basa Schiff dari senyawa p-kloroanilina

dan 4-(dimetilamino)benzaldehida menggunakan katalis asam sulfat. Katalis

asam dari buah lemon digunakan Patil et al. (2012) untuk mensintesis beberapa

Page 30: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

12

senyawa basa schiff dari benzaldehida dan anilina. Katalis asam asetat telah

digunakan Hussain et al. (2014) dalam mensintesis lima senyawa imina

turunan dari sulfametaksazol dan digunakan Xavier and Srividhya (2014)

dalam mensintesis empat ligan basa Schiff dari aldehida aromatik dan amina

primer aromatik.

C. Karakterisasi Senyawa Basa Schiff

Karakterisasi senyawa basa Schiff dapat dilakukan dengan mengunakan

beberapa metode seperti, spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri IR, dan

Differential Thermal Analysis-Thermogravimetric Analysis (DTA-TGA).

1. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri UV-Vis merupakan metode yang digunakan untuk

mengukur panjang gelombang suatu senyawa. Spektrum UV-Vis

merupakan absorbansi radiasi UV dan Visibel sebagai fungsi dari panjang

gelombang oleh molekul. Panjang gelombang sinar UV yang terdapat pada

spektrofotometer dimulai dari 200-400 nm, sedangkan panjang gelombang

sinar tampak (Visibel) dari 400-800 nm (Robinson et al., 2005). Spektrum

cahaya tampak dengan warna dari cahaya yang diserap dan warna

komplementernya pada berbagai rentang panjang gelombang tertera pada

Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa warna merah yang diserap dengan

warna komplementer hijau memiliki panjang gelombang paling tinggi yaitu

sekitar 620-700 nm. Sedangkan warna ungu yang diserap dengan warna

Page 31: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

13

komplementer kuning memiliki panjang gelombang paling kecil yaitu

sekitar 380-430 nm.

Tabel 1. Spektrum cahaya tampak dengan warna komplementer

Panjang gelombang

(nm)

Warna dari cahaya yang

diserap

Warna

komplementer

620-700 Merah Hijau

580-620 Orange Biru

560-580 Kuning Ungu

490-560 Hijau Merah

430-490 Biru Orange

380-430 Ungu kuning

(Sumber : Housecroft and Sharpe, 2005).

Prinsip dasar spektrofotometri UV-Vis adalah terjadinya transisi elektronik

yang disebabkan penyerapan sinar UV-Vis yang mampu mengeksitasi

elektron dari orbital yang kosong. Transisi yang paling mungkin adalah

transisi pada tingkat energi tertinggi (HOMO) ke orbital molekul yang

kosong pada tingkat terendah (LUMO). Orbital molekul pada sebagian

besar molekul akan terisi pada tingkat energi terendah adalah orbital σ yang

berhubungan dengan ikatan σ, sedangkan orbital π berada pada tingkat

energi lebih tinggi. Orbital nonikatan (n) yang mengandung elektron-

elektron yang belum berpasangan berada pada tingkat energi yang lebih

tinggi lagi, sedangkan orbital-orbital anti ikatan yang kosong yaitu σ* dan

π* menempati tingkat energi yang tertinggi (Pavia et al., 2001). Berbagai

eksitasi elektron dan energi yang dikeluarkan dalam proses eksitasi

ditunjukkan pada Gambar 5.

Page 32: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

14

Gambar 5. Energi yang dibutuhkan dalam transisi elektron

Gambar 5 menunjukkan transisi elektron n→π* yang memerlukan energi

yang lebih kecil dibandingkan dengan transisi π→π*, tetapi karena orbital

non ikatan berbeda dengan orbital anti ikatan π*, maka jumlah elektron n

yang bertransisi ke π* jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumah

elektron transisi dari π→π*, sehingga absorbsi eksitasi n→π* jauh lebih

rendah (Sudjadi, 1983). Panjang gelombang cahaya ultraviolet atau tampak

bergantung pada mudahnya promosi elektron. Molekul-molekul yang

memerlukan lebih banyak energi untuk promosi elektron, akan menyerap

pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang memerlukan

energi yang lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang

lebih panjang. Senyawa yang menyerap cahaya dalam daerah tampak (yakni

senyawa berwarna) mempunyai elektron yang lebih mudah dipromosikan

daripada senyawa yang menyerap pada panjang gelombang ultraviolet

(Supratman, 2010).

Page 33: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

15

Penelitian Thakare et al. (2010) menganalisis panjang gelombang senyawa

basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dengan p-kloroanilina

menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil analisis menunjukkan basa

Schiff tersebut memiliki dua puncak serapan yaitu pada 269 nm dan 329

nm. Puncak tersebut mengindikasikan adanya transisi π →π* dan transisi

n →π*.

2. Spektrofotometri IR

Radiasi inframerah merupakan spektrum elektromagnetik yang terletak

diantara daerah tampak dan gelombang mikro. Rentangan daerah

inframerah adalah 4000-400 cm-1. Spektrum inframerah merupakan

perubahan energi vibrasi dan energi rotasi pada suatu molekul. Inti atom

yang terikat secara kovalen menimbulkan getaran atau vibrasi. Apabila

molekul menyerap radiasi inframerah menyebabkan eksitasi molekul ke

tingkat energi vibrasi yang lebih tinggi (Silverstein et al., 2005). Untuk

mengabsorpsi radiasi inframerah, maka sebuah molekul harus mengalami

perubahan momen dipol yang menjadi akibat adanya vibrasi dan rotasi

(Skoog et al., 2007).

Energi yang diemisikan pada daerah infra merah cukup untuk mengubah

tingkat vibrasi ikatan dalam suatu molekul. Vibrasi molekul yang

tereksitasi oleh radiasi inframerah pada umumnya merupakan vibrasi ulur

(streching) dan vibrasi tekuk (bending). Vibrasi ulur menunjukkan adanya

perubahan sepanjang ikatan yang menghasilkan perubahan jarak antar atom,

sedangkan vibrasi tekuk menunjukkan perubahan sudut ikatan antar atom.

Page 34: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

16

Sebuah molekul yang terdiri atas dua atom atau lebih bergabung karena

ikatan kimia, seperti vibrasi atom yang satu dengan yang lainnya. Daerah

yang paling banyak digunakan dalam penentuan struktur senyawa organik

adalah pada daerah 4000-1300 cm-1 disebut daerah gugus fungsi. Daerah

2000-1660 cm-1 disebut daerah gugus aromatis sedangkan pada daerah

1300-500 cm-1 disebut daerah fingerprint (Robinson, et.al., 2005).

Senyawa basa Schiff memiliki spektrum yang menarik, karena adanya pita

serapan khas yang muncul akibat adanya gugus azometina (–C=N–).

Beberapa penelitian yang telah dilakukan, spektrum IR dari basa Schiff

menunjukkan pita serapan kuat pada 1601 cm-1 (Thakare et al., 2010), 1640

cm-1 (Salim et al., 2013), 1650 cm-1 (Khan et al., 2013), yang berkaitan

dengan vibrasi ulur (C=N) dari gugus azometina basa Schiff.

3. Differential Thermal Analysis-Thermogravimetric Analysis (DTA-TGA)

Analisis termal merupakan pengukuran sifat fisika dan kimia dari material

sebagai fungsi temperatur. Differential Thermal Analysis (DTA) merupakan

teknik yang mengukur perbedaan temperatur antara sampel dan materi

pembanding inert sebagai fungsi temperatur jika temperatur keduanya

dinaikkan dengan kecepatan sama dan konstan. Proses yang terjadi pada

sampel yaitu eksoterm dan endoterm yang ditampilkan dalam bentuk

termogram diferensial. Thermogravimetric Analysis (TGA) secara otomatis

mencatat perubahan berat sampel sebagai fungsi temperatur atau waktu.

(Skoog et al., 2007). Analisis ini memberikan informasi tentang kestabilan

Page 35: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

17

termal, kandungan uap dan pelarut, kandungan senyawa tambahan, suhu

oksidasi dan suhu dekomposisi (Rohaeti and Surdia, 2003).

DTA-TGA dapat mengukur secara kuantitatif perubahan berat sampel

selama pemanasan. Kehilangan berat selama pemanasan dapat disebabkan

oleh dehidrasi atau dekomposisi gugus-gugus tertentu didalam sampel.

Berat sampel akan dicatat secara kontinu seiring dengan kenaikan

temperatur (Khopkar, 1990). Dekomposisi basa Schiff terjadi pada suhu

antara 143-225 °C (Ghann et al., 2017) dan 220-280 °C (Yu et al., 2009).

D. Basa Schiff sebagai Sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

Penggunaan basa Schiff saat ini semakin berkembang, salah satunya yaitu

dapat digunakan sebagai sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC).

Ghann et al. (2017) telah mensintesis ligan basa Schiff dari salisilaldehida dan

etilendiamina dengan metode refluks dalam pelarut metanol. Basa Schiff dan

senyawa kompeks Cu-basa Schiff hasil sintesis keduanya diaplikasikan sebagai

sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Hasil pengukuran kinerja

pada DSSC menunjukkan bahwa penggunaan basa Schiff tanpa logam

memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan senyawa kompleks Cu-basa

Schiff. Efisiensi konversi energi cahaya ke listrik yang dihasilkan basa Schiff

sebesar 0,14% dan kompleks Cu-basa Schiff sebesar 0,12%. Hasil fotovoltaik

yang diperoleh konsisten dengan pengukuran UV-Vis yang memiliki pita yang

lebih luas dalam spektrum serapan basa Schiff pada panjang gelombang 318

nm.

Page 36: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

18

Zat warna organik bebas logam berupa basa Schiff dari senyawa aldehid

aromatik 4-(dimetilamino)benzaldehida dan asam para-aminobenzoat telah

berhasil disintesis. Sintesis dilakukan menggunakan metode refluks dalam

pelarut metanol selama 5 jam. Basa Schiff yang diperoleh memiliki dua

puncak serapan yaitu pada 250 nm dan 371 nm. Basa Schiff hasil sintesis

digunakan sebagai sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dan

menghasilkan efisiensi sebesar 1% (Naik et al., 2018).

Penelitian yang dilakukan Abdel-Shakour et al. (2019) telah mensintesis 4

senyawa basa Schiff (S1-S4) dari salisilaldehida dan mengaplikasikannya

sebagai kromofor bebas logam untuk sensitizer pada DSSC. Sintesis senyawa

S1 (salisilaldehida dan fenildiamin), S2 (salisilaldehida dan asam antranilat), S3

(5-nitrosalisilaldehida dan asam antranilat), dan S4 (3-etoksisalisilaldehida dan

asam antranilat) dilakukan dengan metode refluks dalam pelarut metanol.

Panjang gelombang maksimum dari senyawa S1-S4 secara berturut yaitu 334

nm, 339 nm, 434 nm, dan 342 nm. Analisis DTA-TGA menunjukkan bahwa

keempat sampel basa Schiff stabil hingga 200 °C, dan dengan demikian dapat

digunakan sebagai sensitizer dalam DSSC pada suhu tinggi. Hasil fotovoltaik

dari keempat senyawa (S1-S4) secara berturut-turut memiliki efisiensi sebesar

0,101%; 0,0216%; 0,136%; dan 0,046%. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa

S3 memiliki kinerja yang paling baik sebagai sensitizer dalam DSSC dibanding

dengan 3 senyawa lainnya karena nilai efisiensinyayang paling tinggi.

Page 37: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

19

E. Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

Dye sensitized solar cell (DSSC) adalah sel surya generasi ketiga yang

diciptakan oleh Gratzel M pada tahun 1991 yang menjadikan zat warna sebagai

zat peka (sensitizer) terhadap cahaya. Efisiensi konversi energi cahaya ke

listrik dari DSSC mencapai lebih dari 11% (Gratzel, 2003). Efisiensinya masih

terbilang lebih rendah dibandingkan sel surya konvensional, namun DSSC

banyak dikembangkan sebagai alternatif yang menjanjikan sebagai pengganti

sel surya konvensional dengan keuntungan pembuatannya yang sederhana,

biaya produksi yang lebih murah, dan ramah lingkungan (Zhou et al., 2011).

Rangkaian DSSC ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Rangkaian DSSC

Gambar 6 menunjukkan bahwa Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) berupa

rangkaian yang terdiri dari empat komponen dasar yang disusun dengan

struktur sandwich. Komponen penyusunnya yaitu elektroda kerja, zat warna

(dye), elektrolit, dan elektroda pembanding. Struktur semikonduktor dari

titanium dioksida berukuran nano digunakan pada elektroda kerja. Elektroda

Page 38: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

20

pembanding terdiri dari kaca ITO yang dilapisi oleh lapisan karbon (Mir and

Niasari, 2012).

1. Elektroda Kerja

Elektroda kerja terdiri dari subtrat TCO, lapisan semikonduktor, dan lapisan

sensitizer berupa zat warna (dye). Substrat yang digunakan dalam DSSC

biasanya menggunakan kaca yang diberi lapisan oksida khusus agar mampu

menghantarkan arus listrik. Kaca yang digunakan pada DSSC disebut

dengan kaca TCO (Transparent Conductive Oxide) karena bersifat

konduktif dan transparan. Umumnya oksida yang digunakan antara lain

Fluorine-doped tin oxide (FTO), indium-doped tin oxide (ITO), antimony-

doped tin oxide (ATO) dan aluminium-doped zinc oxide (AZO). Kaca FTO

dan ITO paling sering digunakan sebagai DSSC dengan proses sintering

lapisan oksida pada substrat di suhu 450-500 °C. Material FTO dan ITO

memiliki konduktifitas yang baik sehingga tidak mengalami kerusakan pada

rentang suhu tersebut (Halme, 2002). Kaca indium-doped tin oxide (ITO)

digunakan pada penelitian ini.

Komponen kedua dari elektroda kerja yaitu semikonduktor tipe-n yang

berada di bagian atas substrat TCO. Oksida logam semikonduktor khas yang

digunakan adalah TiO2. Penelitian lain telah banyak dilakukan untuk

mencari bahan semikonduktor alternatif seperti ZnO dan SnO2, akan tetapi

TiO2 masih tetap menjadi bahan yang memberikan efisiensi terbaik dalam

perangkat fotovoltaik (Bai et al., 2014; Cavallo et al., 2017). TiO2 dibuat

dalam ukuran nanopartikel untuk memperbesar luas area penyerapan foton

Page 39: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

21

cahaya matahari. Nanopartikel TiO2 digunakan karena memiliki nilai

absorbansi yang baik terhadap sinar ultraviolet (UV) dan memiliki band gap

yang lebar sehingga elektron yang mengalir dari pita konduksi ke pita

valensi menjadi semakin banyak yang mengakibatkan ruang reaksi

fotokatalis dan absorpsi oleh zat warna menjadi lebih banyak dan spektrum

menjadi lebih lebar (Gong et al., 2012).

2. Zat Warna (Dye)

Zat warna (Dye) pada DSSC berfungsi sebagai sensitizer yang merupakan

salah satu elemen paling penting dari DSSC. Peran utama dari sensitizer

adalah menangkap foton dari cahaya matahari dan mengeksitasi elektron ke

pita konduksi semikonduktor tipe-n (TiO2). Zat warna sebagai sensitizer

harus memenuhi beberapa persyaratan untuk bekerja secara efisien dalam

DSSC. Beberapa persyaratan tersebut yaitu (Carella et al., 2018):

1. Zat warna memiliki koefisien penyerapan yang tinggi di wilayah cahaya

tampak (visible) dan melekat kuat dengan TiO2.

2. Zat warna harus memiliki stabilitas cahaya, stabilitas termal, dan

stabilitas elektrokimia kimia yang tinggi.

Menurut Sugathan et al. (2015) zat warna juga harus sangat menempel pada

molekul TiO2, mengabsorpsi pada serapan cahaya tampak, dan memiliki

gugus kromofor dan ikatan terkonjugasi, hal ini akan meningkatkan efisiensi

dari DSSC. Kompleks ruthenium sebagai sensitizer pada DSSC memiliki

efisiensi maksimum melebihi 11%. Namun, kompleks ruthenium memiliki

beberapa kekurangan seperti biaya yang tinggi, efek yang buruk pada

Page 40: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

22

lingkungan, dan proses sintesis sulit dan rumit, sehingga membatasi aplikasi

lebih lanjut mereka di DSSC. Di sisi lain, zat warna organik bebas logam

seperti senyawa basa Schiff memiliki beberapa keunggulan yaitu

kemudahan ketersediaan, karakteristik penyerapan UV-Vis yang intens dan

luas, fleksibilitas struktural, koefisien ekstinsi molar tinggi dan biaya yang

lebih rendah dalam sintesisnya dibandingkan dengan kompleks ruthenium

(Abdel-shakour et al., 2019).

3. Elektrolit

Elektrolit memiliki peran yang sangat penting dalam DSSC yaitu sebagai

media pengangkutan elektron antara elektroda kerja dan elektroda

pembanding. Elektrolit yang baik harus mempunyai beberapa syarat

diantaranya material redoks yang stabil, mempunyai potensial redoks yang

optimal, mempunyai kestabilan yang bagus, pelarut yang bagus, dan

mempunyai interaksi yang tinggi dengan zat warna. Saat ini mediator

redoks yang paling baik digunakan dalam DSSC terdiri dari elektrolit cair

yang mengandung pasangan redoks iodida/triiodida (Shelke et al., 2013).

Elektrolit mentransfer muatan positif menuju elektroda pembanding di mana

pasangan redoks tersebut mengalami proses siklus atau pengulangan oleh

elektron yang mengalir kembali melalui sirkuit eksternal. Elektrolit dapat

berupa larutan dan bersifat tidak mudah bereaksi dengan semikonduktor

TiO2 serta elektrolit tidak dapat menyerap spektrum cahaya tampak.

Penggunaan triiodida pada larutan elektrolit akan menyumbangkan elektron

dengan proses perpindahan dari elektroda pembanding. Elektron yang

Page 41: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

23

berpindah dari elektroda pembanding kembali bergabung ke dalam larutan

elektrolit triiodida. Triiodida tersebut berbentuk cair dan bertindak sebagai

katalis serta akan menyumbangkan elektron pada molekul dye yang

teroksidasi (kekurangan elektron) (Zahrok and Gotjang, 2015).

4. Elektroda Pembanding

Elektroda pembanding merupakan salah satu material yang sangat penting

dalam pembuatan DSSC. Fungsi dari elektroda pembanding adalah untuk

menerima elektron dari rangkaian luar kemudian mentransfer elektron

tersebut ke elektrolit redoks. Elektroda pembanding juga berperan sebagai

katalis yang berfungsi untuk mempercepat kinetika reaksi proses reduksi ion

triiodida (I3-) menjadi ion iodida (I-) pada TCO. Struktur permukaan yang

berpori sangat diharapkan pada lapisan elektroda pembanding. Hal ini

dikarenakan adanya struktur yang berpori menyebabkan elektron yang

ditangkap dari rangkaian luar akan semakin banyak dan memungkinkan

elektron lebih cepat diterima oleh larutan elektrolit. Proses transfer elektron

dan siklus redoks yang terjadi pada larutan elektrolit akan semakin cepat,

sehingga arus fotovoltaik yang dihasilkan oleh DSSC menjadi lebih besar

(Puspitasari et al., 2016).

Material yang umum digunakan sebagai elektroda pembanding yaitu platina

dan karbon. Platina memiliki efisiensi katalitik yang tinggi, namun platina

merupakan material yang mahal, sehingga dikembangkan desain DSSC

dengan menggunakan elektroda pembanding karbon sebagai lapisan katalis.

Karbon termasuk senyawa amorf, kemampuan karbon menyerap karena

Page 42: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

24

permukaannya yang berpori. Elektroda pembanding karbon mempunyai

keaktifan reduksi triiodida yang menyerupai elektroda platina karena

memiliki luas permukaan yang baik (Astuti, 2012). Karbon yang digunakan

pada elektroda pembanding dapat menggunakan grafit dari pensil (Hardeli

et al., 2013: Damayanti et al., 2014), atau karbon dari jelaga api lilin

(Chadijah et al., 2016).

5. Prinsip Kerja DSSC

Pada dasarnya prinsip kerja dari DSSC merupakan reaksi dari transfer

elektron. Skema kerja dari DSSC ditunjukkan pada Gambar 7.

Gambar 7. Skema kerja DSSC

Proses kerja DSSC yang ditunjukkan pada Gambar 7 diawali dengan

absorbsi foton dari sinar matahari oleh zat warna yang mengakibatkan

eksitasi elektron pada molekul zat warna (D*). Elektron yang tereksitasi

dari molekul zat warna tersebut akan diinjeksikan ke pita konduksi TiO2

Page 43: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

25

dimana TiO2 bertindak sebagai akseptor/kolektor elektron. Zat warna akan

menjadi bermuatan positif sedangkan TiO2 bermuatan negatif. Molekul zat

warna yang ditinggalkan kemudian dalam keadaan teroksidasi (D +). Donor

elektron dari elektrolit (I-) menyebabkan molekul zat warna yang teroksidasi

kembali ke keadaan awal dan menghasilkan I3- yang akan digunakan pada

transport elektron di elektroda pembanding. Elektron akan ditransfer

melewati rangkaian luar menuju elektroda pembanding (elektroda karbon).

Katalis pada elektroda pembanding menyebabkan elektron diterima oleh

elektrolit, I3- yang terbentuk akibat donor elektron pada proses sebelumnya

akan berkombinasi dengan elektron membentuk iodida (I-). Iodida ini

digunakan untuk mendonor elektron kepada zat warna yang teroksidasi

membentuk zat warna keadaan awal, sehingga terbentuk suatu siklus

transport elektron. Siklus ini menyebabkan terjadinya konversi langsung

dari cahaya matahari menjadi energi listrik (Halme, 2002).

Page 44: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dalam rentang waktu Februari–Mei 2019 di

Laboratorium Kimia Anorganik/ Fisik FMIPA Universitas Lampung. Analisis

spektrofotometer UV-Vis dan spektrofotometer IR dilakukan di UPT

Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi (LTSIT) Universitas

Lampung, serta analisis menggunakan DTA-TGA dilakukan di Laboratorium

Kimia Universitas Negeri Padang.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi gelas kimia, gelas

ukur, Erlenmeyer, pipet volume, pipet tetes, corong, kaca arloji, batang

pengaduk, termometer, satu set peralatan refluks, desikator, spatula, hotplate

stirrer merek Stuart US152, furnace, cawan porselen, mortar dan alu,

penjepit kertas, penjepit buaya, neraca analitik merk Kern ABT 220-4M,

multimeter digital merek Zotek ZT111, Spektrofotometer UV-Vis Agilent

Cary 100, Spektrofotometer IR Agilent Cary 660, dan Differential Thermal

Analysis-Thermogravimetric Analysis (DTA-TGA) Shimadzu DTG 60.

Page 45: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

27

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: anilina p.a

Merck, 4-(dimetilamino)benzaldehida p.a Merck, etanol p.a Merck, asam

sulfat pekat, alkohol 96%, bubuk TiO2, kertas saring Whattman 42,

polietilen glikol (PEG) 6000, asetonitril p.a, kalium iodida, iodin (I2), kaca

Indium Thin Oxide (ITO) berukuran2 x 2 cm x 1 mm, pensil 8B, scotch

tape, dan akuabides.

1. Sintesis Basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dan Anilina

Sintesis basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dan anilina

dilakukan dengan perbandingan mol 1:1 (Salim et al., 2013). Sebanyak

1,4919 gram (1 x 10-2 mo1) 4-(dimetilamino)benzaldehida dilarutkan dalam

20 mL etanol, kemudian larutan yang terbentuk dicampurkan dengan 0,92

mL (1 x 10-2 mol ) anilina yang telah dilarutkan dalam 20 mL etanol dan

ditambahkan 4 tetes asam sulfat pekat. Campuran ini kemudian diaduk

menggunakan pengaduk magnetik sambil direfluks selama 45 menit pada

suhu 78 °C (Thakare et al., 2010). Campuran yang telah direfluks

didiamkan pada suhu ruang hingga terbentuk kristal dan kristal yang

terbentuk disaring dengan kertas saring Whattman 42 serta dicuci dengan

akuabides. Kristal tersebut kemudian dikeringkan dalam desikator dan

ditimbang hingga diperoleh berat konstan.

C. Prosedur Kerja

Page 46: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

28

2. Karakterisasi Senyawa Basa Schiff Hasil Sintesis

a. Spektrofotometri UV-Vis

Penentuan panjang gelombang maksimum (λ maks) dari senyawa basa

Schiff (4-(dimetilamino)benzaldehida dan anilina) diukur serapannya

pada panjang gelombang 200-600 nm dengan menggunakan

spektrofotometer UV-Vis.

b. Spektrofotometri IR

Senyawa basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dan anilina

dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer IR untuk

mengetahui gugus fungsional yang dimiliki. Karakterisasi dilakukan

pada bilangan gelombang 4000-600 cm-1.

c. Differential Thermal Analysis-Thermogravimetric Analysis (DTA-

TGA)

Karakterisasi dengan menggunakan Differential Thermal Analysis-

Thermogravimetric Analysis (DTA-TGA) dilakukan untuk mengetahui

sifat termal senyawa basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dan

anilina yang diperoleh dari hasil sintesis. Karakterisasi DTA-TGA

dilakukan dengan pemanasan dari suhu 30-600 °C dengan kenaikan

temperatur 5 °C/menit.

Page 47: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

29

3. Fabrikasi DSSC

a. Preparasi Pasta TiO2

Serbuk TiO2 sebanyak 0,5 gram digerus dan diayak hingga diperoleh

serbuk yang halus. Serbuk tersebut dimasukkan dalam gelas kimia,

kemudian ditambahkan 2 mL etanol dan diaduk dengan pengaduk

magnetik selama 10 menit hingga berbentuk pasta. Pasta TiO2

ditambahkan dengan 0,25 gram zat warna dari basa Schiff hasil sintesis.

Campuran tersebut diaduk dengan pengaduk magnet selama 10 menit

hingga zat warna merata, lalu simpan dalam botol tertutup.

b. Pembuatan Elektroda Kerja

3 buah kaca ITO dicuci menggunakan alkohol 96% pada kedua bagian

sisinya, kemudian kaca dikeringkan. Kaca tersebut kemudian dites

menggunakan multimeter digital untuk mengetahui sisi konduktifnya.

Sisi konduktif kaca ITO ditutup dengan scotch tape pada bagian

pinggirnya hingga menyisakan ukuran 1 x 1 cm. Campuran dari pasta

TiO2 dan zat warna dari basa Schiff kemudian dilapiskan pada sisi

konduktif 3 buah kaca ITO dengan metode doctorblade yaitu

menggunakan bantuan batang pengaduk hingga merata. Lapisan pasta

tersebut dikeringkan selama 10 menit, lalu scotch tape dilepaskan dari

kaca. Elektroda kerja yang telah dibuat kemudian difurnace selama 10

menit pada suhu 170 °C.

Page 48: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

30

c. Pembuatan Elektrolit Gel

Elektrolit gel dibuat dari campuran larutan KI 0,5 M, I2 0,05 M, dan PEG

6000 0,1 M. Sebanyak 0,498 gram KI dilarutkan ke dalam 6 mL

asetonitril, lalu larutan yang terbentuk dicampurkan dengan 0,076 gram

I2 yang telah dilarutkan ke dalam 6 mL asetonitril. Campuran tersebut

ditambahkan 2,4 gram PEG 6000 dan diaduk dengan pengaduk magnet

hingga homogen (Damayanti et al., 2014).

d. Preparasi Elektroda Pembanding

Preparasi elektroda pembanding dilakukan pada sisi konduktif kaca ITO

dengan tiga variasi, yaitu dari grafit pensil 8B, jelaga api lilin, dan

kombinasi grafit pensil 8B dengan jelaga api lilin. 3 buah kaca ITO

dicuci menggunakan alkohol 96%, lalu dikeringkan. Kaca tersebut

kemudian dites menggunakan multimeter digital untuk mengetahui sisi

konduktifnya. Sisi konduktif kaca ITO ditutup dengan scotch tape pada

bagian pinggirnya hingga menyisakan ukuran 1 x 1 cm. Kaca ITO

pertama digores dengan menggunakan pensil 8B, kaca ITO kedua

dibakar menggunakan api lilin, dan kaca ITO ketiga digores pensil 8B

lalu dibakar dengan api lilin (Chadijah et al., 2016).

e. Perangkaian Komponen DSSC

Kaca ITO yang telah dilapisi oleh pasta campuran TiO2 dan zat warna

digunakan sebagai elektroda kerja. Elektroda kerja ditempelkan di atas

elektroda pembanding dan disusun seperti struktur sandwich dengan dua

Page 49: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

31

sisi diberi offside sebesar 0,5 cm untuk kontak elektrik. Kedua sisi lain

dijepit dengan penjepit kertas agar tidak bergeser. Larutan elektrolit

kemudian diteteskan pada sela-sela rangkaian sehingga larutan tersebut

menyebar dan DSSC siap diuji.

f. Pengukuran Arus dan Tegangan DSSC

Pengukuran arus dan tegangan DSSC dilakukan dengan menghubungkan

kabel multimeter digital yang telah diberi penjepit buaya pada rangkaian

DSSC. Probe merah pada multimeter dihubungkan dengan elektroda

pembanding (kutub positif) dan probe hitam pada elektroda kerja (kutub

negatif). Sumber cahaya yang digunakan yaitu sinar matahari pada saat

penyinaran cerah di siang hari (Hadi, 2016).

Page 50: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

32

D. Diagram Alir Penelitian

1. Sintesis Basa Schiff

1,4919 g (1 x 10-2 mol)

4-(dimetilamino)benzaldehida

yang telah dilarutkan dalam 20

mL etanol

0,92 mL (1 x 10-2 mol ) anilina

yang telah dilarutkan dalam 20

mL etanol

- ditambahkan 4 tetes H2SO4

- direfluks selama 45 menit pada

suhu 78 °C

Endapan dan filtrat

- disaring dengan Whattman 42

Filtrat

- dicuci dengan akuabides

- dikeringkan dalam

desikator

Kristal basa Schiff

Endapan

- ditimbang hingga berat

konstan

Kristal basa Schiff

dikarakterisasi menggunakan:

1. Spektrofotometer UV-Vis

2. Spektrofotometer IR

3. DTA-TGA

Page 51: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

33

2. Fabrikasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

a. Elektroda Pembanding Grafit Pensil

b. Elektroda pembanding Karbon Jelaga Lilin

Kaca ITO 1 Kaca ITO A

- dilapisi pasta TiO2 + basa

Schiff

- difurnace 10 menit (170 °C)

- digores dengan pensil 8B

- dirangkai seperti struktur sandwich

Rangkaian DSSC 1

- diteteskan elektrolit gel 0,1 M

- diuji tegangan dan kuat arus menggunakan

multimeter

Tegangan (mV) dan

kuat arus (mA)

Kaca ITO 2 Kaca ITO B

- dilapisi pasta TiO2 + basa

Schiff

- difurnace 10 menit (170 °C)

- dibakar dengan api lilin

- dirangkai seperti struktur sandwich

Rangkaian DSSC 2

- diteteskan elektrolit gel 0,1 M

- diuji tegangan dan kuat arus menggunakan

multimeter

Tegangan (mV) dan

kuat arus (mA)

Page 52: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

34

c. Elektroda Pembanding Kombinasi Grafit Pensil dan Karbon Jelaga

Lilin

Kaca ITO 3 Kaca ITO C

- dilapisi pasta TiO2 + basa

Schiff

- difurnace 10 menit (170 °C)

- digores dengan pensil 8B

- dibakar dengan api lilin

- dirangkai seperti struktur sandwich

Rangkaian DSSC 3

- diteteskan elektrolit gel 0,1 M

- diuji tegangan dan kuat arus menggunakan

multimeter

Tegangan (mV) dan

kuat arus (mA)

Page 53: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Sintesis basa Schiff dari 4-(dimetilamino)benzaldehida dan anilina

menghasilkan kristal berwarna kuning sebanyak 1,7087 gram dengan

rendemen sebesar 76,17% yang sudah cukup baik dibandingkan dengan

penelitian sebelumnya.

2. Basa Schiff hasil sintesis mengalami pergeseran batokromik dan memiliki

panjang gelombang maksimum yang cukup besar yaitu 355 nm.

3. Hasil analisis spektrum IR menunjukkan sintesis basa Schiff telah berhasil

dilakukan karena muncul puncak serapan pada daerah 1662 cm-1 dari gugus

azometina (C=N) yang merupakan ciri khas dari senyawa basa Schiff.

4. Hasil analisis termogram DTA-TGA menunjukkan bahwa basa Schiff hasil

sintesis stabil hingga suhu 170 °C.

5. Berdasarkan hasil analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis,

spektrofotometer IR, dan DTA-TGA mengindikasikan bahwa basa Schiff

memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai sensitizer pada DSSC.

6. Pengujian DSSC menghasilkan efisiensi (ƞ) sekitar 0,140-0,308%. Efisiensi

(ƞ) paling tinggi dihasilkan dari DSSC dengan variasi elektroda pembanding

dari jelaga api lilin sebesar 0,308% dengan tegangan 513,6 mV dan kuat

Page 54: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

54

arus 0,6 mA. Berdasarkan hasil uji DSSC menunjukkan bahwa basa Schiff

hasil sintesis ini dapat digunakan sebagai sebagai sensitizer pada DSSC.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka pada penelitian selanjutnya

disarankan sebagai berikut:

1. Digunakan alat tambahan seperti Lux meter dan termokopel dalam

pengukuran arus dan tegangan DSSC, agar hasil pengukuran yang diperoleh

lebih maksimal.

2. Dilakukan sintesis senyawa kompleks dengan menggunakan basa Schiff

hasil sintesis dari penelitian ini dan kemudian diaplikasikan sebagai

sensitizer pada DSSC untuk mengetahui pengaruh adanya pengompleksan

terhadap kinerja fotovoltaik.

Page 55: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

DAFTAR PUSTAKA

Abdel-Shakour, M., El-Said, W. A., Abdellah, I. M., Su, R., and El-Shafei, A.

2019. Journal of Materials Science: Materials in Electronics.

Adegoke, O. A. 2011. Review Article: Analytical, Biochemical, and Synthetic

Application of Para-Dimethylaminobenzaldehyde. Department of

Pharmaceutical Chemistry University Ibadan. International Journal of

Pharmaceutical Sciences Review and Research. 11:17-29.

Al-barody, S. M. 2018. Characterization and Thermal Study of Schiff-Base

Monomers and Its Transition Metal Polychelates and Their Photovoltaic

Performance on Dye Sensitized Solar Cells. Journal of Structural

Chemistry. 59:53-63.

Anjali, J., Yashmen, S., and Kumar, D. N. 2013. An Innovative Green Synthesis

of Some Schiff Bases and Their Antimicrobial Activity. International

Journal of Pharma and Bio Sciences. 4:197-204.

Ashraf, M. A., Mahmood, K., and Wajid, A. 2011. Synthesis, Characterization

and Biological Activity of Schiff Bases. International Proceedings of

Chemical, Biological and Environmental Engineering. 10:1-7.

Astuti. R. D. 2012. Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan senyawa Antosianin

dari Kulit Terong Ungu (Solanum Melongena L) sebagai Photosensitized.

(Skripsi). Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT). Pengembangan Energi dalam

Mendukung Sektor Transportasi dan Industri Pengolahan Mineral. PTPSE

BPPT. Jakarta.

Bai, Y., Mora-Seró, I., De Angelis, F., Bisquert, J., and Wang, P. 2014. Titanium

Dioxide Nanomaterials for Photovoltaic Applications. Chemistry Reviews.

114:10095-10130.

Carella, A., Borbone, F., and Centore, R. 2018. Research Progress on

Photosensitizers for DSSC. Frontiers in Chemistry. 6:1-24.

Page 56: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

56

Cavallo, C., Di Pascasio, F., Latini, A., Bonomo, M., and Dini, D. 2017.

Nanostructured Semiconductor Materials for Dye Sensitized Solar Cells.

Journal Nanomater. doi: 10.1155/2017/5323164.

Chadijah, S., Dahlan, D., and Harmadi. 2016. Pembuatan Counter Electrode

Karbon untuk Aplikasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Jurnal Ilmu

Fisika Universitas Andalas. 8:78-86.

Chemicalbook. 2019. https://www.chemicalbook.com/SpectrumEN_100-10-

7_IR1.htm. Diakses pada 12 Juni 2019.

Cozzi, P. G. 2004. Metal-Salen Schiff Base Complexes in Catalysis: Practical

Aspect. Chemical Society. 33:410-421.

Damayanti, R., Hardeli, and Sanjaya, H. 2014. Preparasi Dye Sensitized Solar Cell

(DSSC) Menggunakan Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea

batatas L.). Jurnal Saintek. 2:148-157.

Ersoz, G., and Atalay, S. 2010. Low-Pressure Catalytic Wet Air Oxidation of

Aniline Over CO3O4/CeO2. Industrial and Engineering Chemistry Research.

49:1625-1630.

Fessenden, R.J. and Fessenden, J. S.1982. Kimia Organik Dasar Edisi Ketiga.

Jilid 2. Terjemahan oleh A.H. Pudjaatmaka. Erlangga. Jakarta.

Ghann, W., Sobhi, H., Kang, H., Chaves-gil, T., Nesbit, F., and Uddin, J. 2017.

Synthesis and Characterization of Free and Copper (II) Complex of N,N′-

Bis(Salicylidene)Ethylenediamine for Application in Dye Sensitized Solar

Cells. Journal of Material Science and Chemical Engineering. 5:46-66.

Gratzel, M. 2003. Dye Sensitized Solar Cells. Journal of Photochemistry and

Photobiology. 4:145-153.

Gong, J., Liang, J., and Sumathy, K. 2012. Review on Dye-Sensitized Solar Cell

(DSSC ): Fundamental Concepts and Novel Materials. Renewable and

Sustainable Energy Reviews. 16:5848-5860.

Hardeli, Suwardani, R., Fernando T., Maulidis, and Ridwan, S. 2013. Dye

Sensitized Solar Cell (DSSC) Berbasis Nanopori TiO2 Menggunakan

Antosianin dari Berbagai Sumber Alami. Prosiding Semirata FMIPA

Universitas Lampung. 155-162.

Hadi, M. S. 2016. Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Kompleks Fe-Methyl

Orange Sebagai Sensitizer pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC).

(Skripsi). Universitas Airlangga. Surabaya.

Hart, H. 2003. Kimia Organik, Suatu Kuliah Singkat, Edisi Kesebelas. Erlangga,

Jakarta.

Page 57: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

57

Hassan, F. 2014. Synthesis, Characterization and Antioxidant of Some 4-Amino-

Phenyl-4h-1, 2, 4-Triazole-3-hiol Derivatives. International Journal of

Applied Science and Technology. 2:1079-1086.

Halme, J. 2002. Dye-Sensitized Nanostructured and Organic Photovoltaic Cell:

Technical Review And Preliminary Tests. (Thesis). Helsinki University Of

Technology. Finlandia.

Housecroft, C. and Sharpe, A. 2005. Inorganic Chemistry, 2nd edition. England.

Hussain, Z., Yousif, E., Ahmed, A., and Altaie, A. 2014. Synthesis and

Characterization of Schiff Bases of Sulfamethoxazole. Organic and

Medicinal Chemistry Letters.

Khan, M. I., Khan, A., Hussain, I., Khan, M. A., Gul, S., Iqbal, M., Ur-Rahman,

I., and Khuda, F. 2013. Spectral, XRD, SEM, and Biological Properties of

New Mononuclear Schiff Base Transition Metal Complexes. Inorganic

Chemistry Communications. 35:104-109.

Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia Press.

Jakarta.

Kumar, S. 2006. Organic Chemistry: Spectroscopy of Organic Compounds. Guru

Nanak Dev University. Amritsar.

Li, W., Liu, B., Wu, Y., Zhu, S., Zhang, Q., and Zhu, W. 2013. Organic

Sensitizers Incorporating 3,4-Etylenedioxythiphene as The Conjugated

Photovoltaic Performance. Dye and Pigment 99. 01:176-184.

Lokhande, P. K. M., Sonigara, K. K., Jadhav, M. M., Patil, D. S., Soni, S. S., and

Sekar, N. 2019. Multi-Dentate Carbazole Based Schiff Based Dyes with

Chlrovinylene Group in Spacer For Dye Sensitized Solar Cell: A Combined

Theoritical and Experimental Study. Chemical Publishing Society Europe.

4:4044-4056.

McMurry, J. 2007. Organic Chemistry. Baker Laboratory. New York.

Mir, N. and Niasari, S. M. 2012. Photovoltaic Properties of Corresponding Dye

Sensitized Solar Cell: Effect of Active Sites of Growth Controller on TiO2

Nanostructures. Solar Energy. 86:397-3404.

Naik, P., Babu, D. D., Su, R., and El-Shafei, A. 2018. Synthesis, Characterization

and Performance Studies of A New Metal-Free Organic Sensitizer for

DSSC Application. Materials Today: Proceedings. 5:3150-3157.

NIST Standart Reference Data. 2019.

https://webbook.nist.gov/cgi/cbook.cgi?ID=C100107&Mask=400#UV-Vis-

Spec. Diakses pada 12 Juni 2019.

Page 58: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

58

Patil, S., Jadhav, S. D., and Patil, U. P. 2012. Natural Acid Catalyzed Synthesis of

Schiff Base Under Solvent-Free Condition: as A Green Approach.

Archives of Applied Science Research. 4:1074-1078.

Pavia, L., Lampman, G., and Goerge, S. K. 2001. Introduction to Spectroscopy: a

Guide for Students or Organic Chemistry. Harcourt College. Philadhelphia.

Prakash, A., and Adhikari, D. 2011. Application of Schiff Bases and Their Metal

Complexes-A Review. International Journal of Chemtech Research.

3:1891-1896.

Puspitasari, N., Adawiyah, S. R., Fajar, M. N., Yudoyono, G., Rubiyanto, A., and

Endarko. 2017. Pengaruh Jenis Katalis pada Elektroda Pembanding

Terhadap Efisiensi Dye Sensitized Solar Cell dengan Klorofil sebagai Dye

Sensitizer. Jurnal Fisika dan Aplikasi. 13:30-35.

Robinson, J., Frame, E., and Frame, G. 2005. Undergraduate Instrumental

Analysis, 6th Edition. The Taylor and Francis e-Library.

Rohaeti, E. dan Surdia, N. M. 2003. Pengaruh Variasi Berat Molekul Polietilen

Glikol terhadap Sifat Mekanik Poliuretan. Jurnal Matematika dan Sains.

8:63-66.

Salim, A. T., Saeed, Z. S., and Ahmad, S. M. 2013. Synthesis and

Characterization of New Yrazoles Rings from Schiff Base. Journal of

Babylon University/ Pure and Applied Science. 21:2510-2520.

Sembiring, Z., Hastiawan, I., Zainuddin., A., and Bahti, H. H. 2013. Sintesis Basa

Schiff Karbazona Variasi Gugus Fungsi: Uji Kelarutan dan Analisis

Struktur Spektroskopi UV-Vis. Prosiding Semirata. FMIPA Universitas

Lampung.

Shalini, S., Balasundara R., Prasanna, S., Mallick, T. K., and Senthilarasu, S.

2015. Review on Natural Dye Sensitized Solar Cell: Operation, Materials

and Methods. Renewable and Sustainable Energy Reviews. 51:1306-1325.

Shelke, R. S., Thombre, S. B., and Patrikar, S. R. 2013. Status and Perspective of

Dyes Used in Dye Sensitized Solar Cell. International Journal of

Renewable Energy Resources. 3:56-61.

Silva, C., Silva, D., Modolo, L., and Alves, R. 2011. Schiff Bases: A Short

Review of Their Antimicrobial Activities. Journal of Adversiting Research.

2:1-8.

Silverstein, R.M., Webster, F.X., Morril, and Kiemle, D.J. 2005. Spectrometric

Identification of Organic compounds, Seventh Edition. John Wiley and Sons

Inc., United States of America.

Page 59: SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA BASA ...digilib.unila.ac.id/59146/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfDSSC fabrication using a sensitizer from the synthesized Schiff base was carried

59

Sirumapea, L. and Anggraini, D. 2016. Sintesis dan Karakterisasi Senyawa

Antibakteri Kompleks Schiff Base dengan Tembaga (Cu). International

Journal Pharmaceutial Science and Technology. 3:1-8.

Skoog, D.A., Holler, F.J., dan Crouch, S.R. 2007. Principles of Instrumental

Analysis, Sixth Edition. Thomson Brooks, Canada.

Sugathan, V., John, E., and Sudhakar, K. 2015. Recent Improvements in Dye

Sensitized Solar Cells : A Review. Renewable and Sustainable Energy

Reviews. 52:54-64.

Supratman, U. 2010. Elusidasi Struktur Senyawa Organik: Metode Spektroskopi

Untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik. Widya. Padjadjaran. Bandung.

Tai, X., Yin, X., Chen, Q., and Tan, M. 2003. Synthesis of Some Transition Metal

Complexes of a Novel Schiff Base Ligand Derived from 2,2’-bis(p-

Methoxyphenylamine) and Salicylaldehyde. Molecules. 28:439-443.

Thakare, T., Rathod, A. S., Doshi, A. G., and Raut, A. W. 2010. Synthesis of

Schiff Base of N-N-dimethylaminobenzaldehyde and Its Antimicrobial

Activity. Oriental Journal of Chemistry. 26:717-719.

Widata, A. V. 2018. Sintesis dan Studi Analisis Senyawa Kompleks Fe(III)

dengan Basa Schiff Variasi Amina Primer. (Skripsi). Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Xavier, A., and Srividhya, N. 2014. Synthesis and Study of Schiff Base Ligands.

IOSR Journal of Applied Chemistry. 74:6-15.

Yu, Y. Y., Xian, H. D., Liu, J. F., and Zhao, G. L. 2009. Synthesis,

Characterization, Crystal Structure and Antibacterial Activities of Transition

Metal(II) Complexes of The Schiff Base 2-[(4-Methylphenylimino)Methyl]-

6 Methoxyphenol. Molecules. 14:1747-1754.

Zahrok, Z. L. and Gotjang P. 2015. Ekstrak Buah Murbei sebagai Sensitizer

Alami Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) menggunakan Subtrat Kaca ITO

dengan Teknik Pelapisan Spin Coating. Jurnal Sains dan Seni ITS. 4:26-31.

Zhou, H., Wu, L., Gao, Y., and Ma, T. 2011. Dye Sensitized Solar Cell Using 20

Natural Dyes as Sensitizer. Journal of Photochemistry and Photobiology A:

Chemistry. 219:188-194.

Zhu, H., Peng, S., and Jiang, W. 2013. Electrochemical Properties of PANI as

Single Electrode of Electrochemical Capasitors in Acid Electrolytes.

Hindawi Publishing Corporation.