sistem akuntansi persediaan pemerintah

14
MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP 5. PERSEDIAAN Untuk Dosen Pengampu: SUTARYO S.E., M.Si Disusun oleh: 1. Nanda Mutiara Syah (F0312084) 2. R. Indra Sarjono Sipahutar (F0312096) 3. Rebekka P. Siahaan (F0312053) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Upload: r-indra-s-sipahutar

Post on 26-Dec-2015

208 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

Menjeaskan mengenai persediaan dalam akuntansi pemerintah Indonesia PSAP 5

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Akuntansi Persediaan Pemerintah

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PSAP 5. PERSEDIAAN

Untuk Dosen Pengampu:

SUTARYO S.E., M.Si

Disusun oleh:

1. Nanda Mutiara Syah (F0312084)2. R. Indra Sarjono Sipahutar (F0312096)3. Rebekka P. Siahaan (F0312053)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA, 2014.

KATA PENGANTAR

Page 2: Sistem Akuntansi Persediaan Pemerintah

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan hidayah yang diberikan pada kita semua, karna hanya dengan kuasaNyalah

maka makalah Akuntansi Pemerintahan ini dapat terselesaikan.

Terimakasih penulis ucapkan kepada BapakSutaryo S.E., M.Si selaku dosen

pengampu mata kuliah Akuntansi Pemerintahan yang telah memberikan tugas

presentasi ini. Dan tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah

ini.

Adapun tujuan disusunnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas presentasi

Akuntansi Pemerintahan di semester lima ini sebagai salah satu syarat kelulusan. Di

samping itu juga untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam terkait mata kuliah

pilihan Akuntansi Pemerintahan mengenai Persediaan khususnya.

Penyusun telah berupaya untuk menyempurnakan makalah ini. Namun seperti

kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, maka kritikdan saran yang membangun

dari pembaca sangatlah penyusun harapkan demi penyusunan makalah dan presentasi

yang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga materi yang akan disampaikan ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, November 2014

Penyusun

SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN

Page 3: Sistem Akuntansi Persediaan Pemerintah

A. Pengertian Persediaan

Menurut PP. No 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah:

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang

dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, danbarang-barang

yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalamrangka pelayanan kepada

masyarakat.

Persediaan merupakan aset yang berupa:

a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan

operasional pemerintah. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang

dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat

tulis kantor,barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan

barang bekas pakai seperti komponen bekas.

b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang akan digunakan dalam proses

produksi.

Persediaan dalam kelompok ini meliputi bahan yang digunakan dalam proses

produksi seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian, dan lain-lain

c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual ataudiserahkan

kepada masyarakat. Barang hasil proses produksi yang belum selesai dicatat

sebagai persediaan, contohnya alat-alat pertanian setengah jadi.

d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakatdalam

rangka kegiatan pemerintahan.Persediaan hewan dan tanaman untuk dijual atau

diserahkan kepada masyarakat, misalnya sapi,kuda, ikan, benih padi dan bibit

tanaman.

e. Dalam hal pemerintah menyimpan barang untuk tujuan cadangan strategis

seperti cadangan energi (misalnya minyak) atau untuk tujuan berjaga-jaga

seperti cadangan pangan (misalnya beras), barang-barang dimaksud diakui

sebagai persediaan.

Persediaan dapat terdiri dari:

a. Barang konsumsi;

Page 4: Sistem Akuntansi Persediaan Pemerintah

b. Amunisi;

c. Bahan untuk pemeliharaan;

d. Suku cadang;

e. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga;

f. Pita cukai dan leges;

g. Bahan baku;

h. Barang dalam proses/setengah jadi;

i. Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat;

j. Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.

B. PENCATATAN

Dalam pencatatan persediaan terdapat dua metode pencatatan yang digunakan, yaitu :

1. Pencatatan Persediaan dengan Metode Periodik

Pembelian persediaan dapat dilakukan dengan menggunakan UP (Uang

Persediaan) maupun LS (Langsung). Ketika SKPD melakukan pembelian persediaan

dengan menggunakan UP, bendahara pengeluaran SKPD akan menyerahkan bukti

belanja persediaan kepada PPK SKPD. Bukti transaksi ini akan menjadi dasar bagi PPK

SKPD untuk melakukan pengakuan persediaan. PPK SKPD akan mencatat jurnal:

Jurnal LO atau Neraca

Persediaan xxx

Kas di bendahara pengeluaran xxx

Jurnal LRA

Belanja persediaan xxx

Perubahan SAL xxx

Jika SKPD melakukan pembelian persediaan dengan menggunakan LS,

pengakuan persediaan dilakukan berdasarkan Berita Acara Serah Terima Barang. Berita

Acara Serah Terima Barang tersebut menjadi dasar bagi PPK-SKPD untuk menjurnal:

Jurnal LO atau Neraca

Persediaan xxx

Page 5: Sistem Akuntansi Persediaan Pemerintah

Utang belanja barang dan jasa xxx

Ketika SP2D LS untuk pembayaran persediaan telah terbit, PPK-SKPD akan

menghapus utang belanja dengan menjurnal:

Jurnal LO atau Neraca

Utang belanja barang dan jasa xxx

RK PPKD xxx

Jurnal LRA

Belanja persediaan xxx

Perubahan SAL xxx

Pada akhir periode (bulanan, triwulanan, semesteran), sebelum menyusun

laporan keuangan, bagian gudang akan melakukan stock opname untuk mengetahui sisa

persediaan yang dimiliki. Berdasarkan berita acara hasil perhitungan persediaan akhir

tahun (stock opname), PPK-SKPD akan membuat jurnal yang menunjukkan nilai

persediaan yang telah dipakai dan menjurnal sebagai berikut:

Jurnal LO atau Neraca

Beban persediaan xxx

Persediaan xxx

2. Pencatatan Persediaan dengan Metode Perpetual

Ketika SKPD melakukan pembelian persediaan dengan menggunakan UP, bendahara

pengeluaran SKPD akan menyerahkan bukti belanja persediaan kepada PPK SKPD.

Bukti transaksi ini akan menjadi dasar bagi PPK SKPD untuk menjurnal:

Jurnal LO atau Neraca

Persediaan xxx

Kas di bendahara pengeluaran xxx

Jurnal LRA

Belanja persediaan xxx

Perubahan SAL xxx

Page 6: Sistem Akuntansi Persediaan Pemerintah

Jika SKPD melakukan pembelian persediaan dengan menggunakan LS, pengakuan

persediaan dilakukan berdasarkan Berita Acara Serah Terima Barang. Berita Acara

Serah Terima Barang tersebut menjadi dasar bagi PPK-SKPD untuk menjurnal:

Jurnal LO atau Neraca

Persediaan xxx

Utang belanja barang dan jasa xxx

Ketika SP2D LS untuk pembayaran persediaan telah terbit, PPK-SKPD akan menjurnal:

Jurnal LO atau Neraca

Utang belanja barang dan jasa xxxRK PPKD xxx

Jurnal LRABelanja persediaan xxx

Perubahan SAL xxx

Berdasarkan dokumen yang menjelaskan penggunaan/pemakaian persediaan (untuk

metode perpetual), seperti Kartu Inventaris Barang (KIB), Buku Inventaris (BI), dan

kartu kendali barang, PPK SKPD akan mengakui beban persediaan sejumlah yang

terpakai dengan menjurnal:

Jurnal LO atau Neraca

Beban persediaan xxx

Persediaan xxx

C. PENGAKUAN

Persediaan diakui :

a. pada saat potensi manfaat ekonomi masadepan diperoleh pemerintah dan

mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukurdengan andal

b. pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ ataukepenguasaannya

berpindah.

Setiap pembelian persediaan akan dicatat sebagai aset berupa aset lancar, yakni

“Persediaan”. Berdasarkan bukti belanja persediaan, fungsi akuntansi akan menjurnal

akun “Persediaan” di debit dan akun “Kas” atau akun “Utang” di kredit. Selain itu, fungsi

Page 7: Sistem Akuntansi Persediaan Pemerintah

akuntansi akan mencatat realisasi belanja dengan mendebit akun “Belanja (sesuai nama

persediaan)” dan mengkredit akun “Perubahan SAL”.

Pada akhir periode akuntansi catatan persediaan disesuaikan dengan hasil inventarisasi

fisik.

Jurnal Pengakuan Persediaan

Jurnal LO atau Neraca

Persediaan xxx

Kas di bendahara pengeluaran xxx

Jurnal LRA

Belanja persediaan xxx

Perubahan SAL xxx

Pengakuan Beban Persediaan Terdapat dua pendekatan pengakuan beban persediaan, yaitu :

a. Pendekatan asetDalam pendekatan aset, pengakuan beban persediaan diakui ketika persediaan telah dipakai/dikonsumsi. Pendekatan aset disarankan untuk persediaan-persediaan yang maksud penggunaannya selama satu periode dan atau untuk berjaga-jaga. Contohnya adalah persediaan di sekretariat SKPD, persediaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Jurnal LO atau Neraca

Persediaan xxx

Kas di bendahara pengeluaran xxx

Jurnal LRA

Belanja persediaan xxx

Perubahan SAL xxx

Jurnal LO atau Neraca

Beban persediaan xxx

Persediaan xxx

b. Pendekatan beban

Dalam pendekatan beban, setiap pembelian persediaan akan langsung dicatat

sebagai beban, yakni “Beban Persediaan”. Berdasarkan bukti belanja persediaan,

fungsi akuntansi akan menjurnal akun “Beban Persediaan” di debit dan akun

“Kas” atau akun “Hutang” di kredit. Pendekatan beban digunakan untuk

persediaan-persediaan yang maksud penggunaannya untuk waktu yang

Page 8: Sistem Akuntansi Persediaan Pemerintah

segera/tidak dimaksudkan sepanjang satu periode. Contohnya adalah

persediaan untuk suatu kegiatan.

Jurnal LO atau Neraca

Persediaan xxx

Kas di bendahara pengeluaran xxx

Jurnal LRA

Belanja persediaan xxx

Perubahan SAL xxx

D. PENGUKURAN

Persediaan disajikan sebesar:

a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian

Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan,

biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan

pada perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa

mengurangi biaya perolehan.

Biaya perolehan = Pembelian + Biaya lelang

b. Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri

Harga pokok produksi meliputi biaya langsung (biaya bahan baku dan tenaga

kerja) yang terkait dengan persediaan yang diproduksi; dan biaya tidak langsung

(biaya air, listrik dan depresiasi) yang dialokasikan secara sistematis.

Nilai persediaan = Biaya langsung + Biaya tidak langsung

c. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian

kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi

wajar (arm length transaction).

BEBAN PERSEDIAAN

Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods).

Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian Laporan

Operasional. Dalam hal persediaan dicatat secara perpetual, maka pengukuran

pemakaian persediaan dihitung berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan

nilai per unit sesuai metode penilaian yang digunakan.

Page 9: Sistem Akuntansi Persediaan Pemerintah

Dalam hal persediaan dicatat secara periodik, maka pengukuran pemakaian persediaan

dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan

ditambah pembelian atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir

persediaan dikalikan nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.

E. PENILAIAN

Persediaan dapat dinilai dengan menggunakan:

a. Metode sistematis perhitungan persediaan yang digunakan untuk menentukan nilai

persediaan akhir yaitu:

1. Metode FIFO. Metode ini dihitung dengan cara:

BebanPersediaan = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir

2. Metode rata-rata tertimbang. Dihitungndengancara:

Nilai persediaan = Biaya Rata-Rata per Unit xPersediaan Akhir

b. Harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan

bermacam-macam jenis.Nilai persediaan dihitung berdasarkan harga pembelian

terakhir. Dapat dihitung dengan cara:

Nilaipersediaan = Persediaan Akhir x Harga Pembelian Terakhir

F. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

Penyajian

Persediaan disajikan sebagai bagian dari Aset Lancar pada Neraca. Koreksi kesalahan

mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya disajikan

pada laporan perubahan ekuitas. Beban persediaan disajikan pada laporan operasional.

Kerusakan persediaan disajikan pada Catatan Atas Laporan Keuangan.

Page 10: Sistem Akuntansi Persediaan Pemerintah

Pengungkapan

Laporan keuangan mengungkapkan:

a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;

b. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan

dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses

produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan

barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau

diserahkan kepada masyarakat; dan

c. Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang. Persediaan

dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan

dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Page 11: Sistem Akuntansi Persediaan Pemerintah

Ilustrasi Pengungkapan Persediaan pada Neraca SKPD

PERSEDIAAN

Metode pencatatan persediaan menggunakan metode periodik. Pengukuran nilai

persediaan menggunakan metode harga pembelian terakhir.

Persediaan sejumlah Rp900.000, terdiri dari :

No Nama Peruntukan Kondisi Volume Harga/unit Nilai1 Kertas Pelayanan Baik 2 rim @Rp50.000 Rp100,000 2 Bibit Tanaman Diserahkan kepada masyarakat Baik 80 unit @Rp10.000 Rp800,000

Ilustrasi Pengungkapan Persediaan pada Neraca PemdaPERSEDIAANPersediaan sejumlah Rp9.000.000, terdiri dari:

No SKPD Jumlah1 Dinas Pendidikan Rp4,000,000 2 Dinas Kesehatan Rp2,000,000 3 Dinas Pemuda dan Olahraga Rp3,000,000