sistem basis data 2
DESCRIPTION
Sistem Basis Data 2. Created by : Nurfajria Muchlis , S.Kom. Unified Modeling Language (UML). - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Created by :
Nurfajria Muchlis, S.Kom
Sistem Basis Data 2
UML merupakan metode pengembangan perangkat lunak (atau sistem informasi) dengan grafis yang mudah dipahami. UML memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling tukar menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
Unified Modeling Language (UML)
Business Use-Case diagramDiagram yang menggambarkan fungsi dari keseluruhan organisasi yang disediakan oleh sistem.
Use-Case diagram - Menggambarkan hubungan use-case dengan
aktor -Merepresentasikan fungsi, kebutuhan dari
perspektif user - Aktor adalah orang atau sistem yang menerima
atau memberikan informasi dari sistem ini.
Model Diagram UML
Class diagramMenggambarkan interaksi antar kelas dalam sistem tersebut.
Behavior diagram - State chart diagram - Activity diagram - Interaction diagramImplementation diagram - Component diagram - Deployment diagram
Model Diagram UML (lanj.)
NORMALISASI
5
TUJUAN PEMBELAJARAN1. Memahami pentingnya normalisasi.2. Memahami normalisasi bentuk pertama (1NF).3. Memahami aturan pembuatan normalisasi 1NF.4. Memahami normalisasi bentuk kedua (2NF)5. Memahami aturan normalisasi 2NF6. Memahami normalisasi bentuk ketiga (3NF)7. Memahami normalisasi Boyce-Codd Normal
Form (BCNF) 8. Memahami normalisasi bentuk keempat (4NF)9. memahami normalisasi bentuk kelima (5NF)
6
NORMALISASIDefi nisi
Merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas non-redundant, stabil dan fleksibel
Tujuan dari normalisasi untuk menghasilkan tabel-tabel yang mempunyai struktur yang baik yaitu tidak ada kerangkapan data sehingga mempermudah pemodifikasian data.
Kerangkapan data dapat mengakibatkan Kejanggalan pada penyisipan Kejanggalan pada penghapusan Kejanggalan pada peng-update-an
7
Pentingnya Normalisasi Karena adanya struktur database yang
kurang bagus Data yang sama tersimpan di beberapa tempat
(file atau record) Ketidakmampuan untuk menghasilkan
informasi tertentu Terjadi kehilangan informasi Terjadi adanya redundansi (pengulangan)
atau duplikasi data sehingga memboroskan ruang penyimpanan dan menyulitkan saat proses updating data
Adanya NULL VALUE
8
Syarat :Tidak ada set atribut yang berulang atau
bernilai ganda.Telah ditentukannya primary key untuk
tabel atau relasi.Tiap atribut hanya memiliki satu
pengertian.Tiap atribut yang dapat memiliki banyak
nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
Bentuk Normal ke Satu (1NF)
Syarat :Bentuk data telah memenuhi kriteria
bentuk normal ke satu.Atribut bukan kunci (non-key attribute)
haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key.
Bentuk Normal ke Dua (2NF)
Syarat :Bentuk data telah memenuhi kriteria
bentuk normal kedua.Atribut bukan kunci (non-key attribute)
tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.
Bentuk Normal ke Tiga (3NF)
NORMALISASI(Lanj)Proses Normalisasi Data dianalisis berdasarkan primary key
dan ketergantungan fungsional Melibatkan beberapa persyaratan yang
diujikan ke tabel-tabel sehingga database dapat dinormalisasi ke beberapa tingkat
Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan yang ada, maka tabel tersebut perlu di pecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang ditentukan
12
Bentuk Tidak Normal
Menghilangkan perulangan group
Bentuk Normal Pertama (1NF)
Menghilangkan ketergantungan sebagian
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Menghilangkan ketergantungan transitif
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Menghilangkan anomali-anomali hasil dari
Ketergantungan fungsional
Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Menghilangkan Ketergantungan Multivalue
Bentuk Normal Keempat (4NF)
Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa
Bentuk Normal Kelima (5NF)
13
Ketergantungan Fungsional Penuh
Definisi :Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X (bila X adalah key gabungan)
Contoh :
KIRIM-BARANG(no-pem, na-pem, no-bar, jumlah)
14
No-pem Na-pem No-bar Jumlah
P01 Baharu B01
1000
P01 Baharu B02 1500
P01 Baharu B03 2000
P02 Sinar B03 1000
p03 harapan B02 2000
Ketergantungan fungsional :
no-pem --> na-pemno-bar, no-pem --> jumlah
Pada tabel KIRIM-BARANG, Jumlah tergantung penuh pada nomor barang dan nomor pemasok, karena jumlah tidak tergantung pada nomor barang saja atau nomor pemasok saja.
Sedangkan nama pemasok tidak tergantung penuh pada kedua key gabungan nomor barang dan nomor pemasok karena nama pemasok tergantung juga pada nomor pemasok.
15
CONTOH DARI ER
m n
m
n
16
DOSEN MTKULIAH
MAHASISWA
ajar
ambil
Kd_ds Nm_ds semtr Kd_mk
nilai
Nm_mk
nmp nama jur
Unnormalized table (tabel tidak normal)
Suatu tabel dikatakan unnormalized jika :a) Mempunyai penggandaan field yang sejenis
b) Elemen datanya memungkinkan untuk null value (kosong)
17
Tabel jadwal (unnormal)
18
Npm nama jrs Kd_mk Nm_mk Kd_ds Nm_ds nilai
111 Dea MI M001 MBD B001 Andi A
M002 ISD B003 Dona B
222 Ela TI M001 MSD B001 Andi C
M007 IBD B005 Lia B
M006 MTK B008 Anti A
Tabel Nilai (1NF)
19
npm nama jrs Kd_mk Nm_mk Kd_ds Nm_ds nilai
111 Dea MI M001 MBD B001 Andi A
111 Dea MI M002 ISD B003 Dona B
222 Ela TI M001 MSD B001 Andi C
222 Ela TI M006 MTK B005 Lia B
222 Ela TI M007 IBD B008 Anti A
Bentuk Normal Kesatu (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik(tidak boleh ada attribute yang composit / multivalue)
yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan attribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya.
20
Diagram ketergantungan Fungsional
21
nilai
npm
Kd_mk
jrs
Nm_mk
Kd_ds
Nm_mhs
Nm_ds
Tabel MAHSISWA(2NF)
22
npm nama jrs
111 Dea MI
222 Ela TI
Tabel kode_MK(2NF)
23
Kd_mk Nm_mk Kd_ds Nm_ds
M001 MBS B001 Andi
M002 ISD B003 Dona
M006 MTK B008 Anti
M007 IBD B005 Lia
Tabel NILAI(2NF)
24
npm Kd_mk nilai
111 M001 A
111 M002 B
222 M001 C
222222
M006M007
AB
25
Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan attribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya.
Tabel Nilai (3NF)
NPM Kd_mk Nilai
1111 M001 A
1111 M002 B
2222 M001 C
22222222
M006M007
BA
26
Tabel MATAKULIAH(3NF)
Tabel DOSEN(3NF)
27
Kd_mk Nm_mk Kd_ds
M001 MBD B001
M002 ISD B003
M006 MTK B008
M007 IBD B005
Kd_ds Nm_ds
B001 Andi
B003 Dona
B005 Lia
B008 Anti
Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Secara praktis, tujuan rancangan database adalah cukup sampai pada 3NF. Akan tetapi untuk kasus-kasus tertentu kita bisa mendapatkan rancangan yang lebih baik lagi apabila bisa mencapai ke BCNF.
BCNF ditemukan oleh: R.F. Boyce dan E.F. Codd Suatu relasi R dikatakan dalam bentuk BCNF: jika
dan hanya jika setiap Atribut Kunci (Key) pada suatu relasi adalah Kunci Kandidat (Candidate Key).
Kunci Kandidat (Candidate Key) adalah atribut-atribut dari entitas yang mungkin dapat digunakan sebagai kunci (key) atribut.
BCNF hampir sama dengan 3NF, dengan kata lain setiap BCNF adalah 3NF.
28