sistem demokrasi pancasila

9
 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA A. Pemerintahan Demokrasi Menurut UUD 1945 Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” dan “kratos”. Demos berarti “rakyat” sedangkan kratos berarti “pemerintahan”. Jadi demokrasi  berarti “pemerintahan rakyat”, atau suatu pemerintahan dimana rakyat memegang kedaulatan tertinggi. Istilah ini dipakai pada zaman Yunani kuno, khususnya untuk kota Athena, yang digunakan untuk menunjukkan system pemerintahan yang berlaku disana. Demokarasi kuno ini disebut  Demokrasi Langsung,  karena rakyat Athena seluruhnya ikut bermusyawarah membicarakan pemerintahan. Dengan perkembangan kota, negara dan bangsa, demokrasi langsung tidak dapat dilaksanakan terus. Jumlah rakyat makin banyak sehingga tidak mungkin keseluruhannya diajak bermusyawarah. Untuk memudahkan rakyat diwakili oleh wakil-wakilnya yang mungkin dipilih atau ditunjuk rakyat. Wakil-wakil rakyat yang duduk dalam perwakilan inilah yang kemudian menjalankan demokrasi, dimana rkyat tetap sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Demikian juga terdapat dalam negara Republik Indonesia. Tata pemerintahan Republik Indonesia didasarkan atas kedaulatan rakyat. Hal ini dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 dengan kata-kata: “…….maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat……” Adapun badan-badan perwakilan rakyat yang ada di Indonesia berdasarkan UUD 1945 adalah: 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat Majelis Permusyawaratan Rakyat merupakan perwakilan yang tertinggi, yang ditunjuk untuk melaksanakan kedaulatan atas nama rakyat. MPR ini terdiri dari: 1. Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menjadi anggota MPR karena jabatannya. 2. Utusan dari daerah-daerah dan wakil dari golongan-golongan yang ditunjuk orang-orangnya. Ini berarti bahwa orang yang menjadi anggota MPR sebagai

Upload: mohammad-nailur-rochman

Post on 10-Jul-2015

413 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 1/9

 

SISTEM DEMOKRASI PANCASILA

A.  Pemerintahan Demokrasi Menurut UUD 1945

Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” dan “kratos”.

Demos berarti “rakyat” sedangkan kratos berarti “pemerintahan”. Jadi demokrasi

berarti “pemerintahan rakyat”, atau suatu pemerintahan dimana rakyat memegang

kedaulatan tertinggi.

Istilah ini dipakai pada zaman Yunani kuno, khususnya untuk kota Athena,

yang digunakan untuk menunjukkan system pemerintahan yang berlaku disana.

Demokarasi kuno ini disebut  Demokrasi Langsung, karena rakyat Athena seluruhnya

ikut bermusyawarah membicarakan pemerintahan.Dengan perkembangan kota, negara dan bangsa, demokrasi langsung tidak 

dapat dilaksanakan terus. Jumlah rakyat makin banyak sehingga tidak mungkin

keseluruhannya diajak bermusyawarah. Untuk memudahkan rakyat diwakili oleh

wakil-wakilnya yang mungkin dipilih atau ditunjuk rakyat. Wakil-wakil rakyat yang

duduk dalam perwakilan inilah yang kemudian menjalankan demokrasi, dimana rkyat

tetap sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.

Demikian juga terdapat dalam negara Republik Indonesia. Tata pemerintahan

Republik Indonesia didasarkan atas kedaulatan rakyat. Hal ini dinyatakan dalam

Pembukaan UUD 1945 dengan kata-kata:

“…….maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat……”

Adapun badan-badan perwakilan rakyat yang ada di Indonesia berdasarkan

UUD 1945 adalah:

1.  Majelis Permusyawaratan Rakyat

Majelis Permusyawaratan Rakyat merupakan perwakilan yang tertinggi, yang

ditunjuk untuk melaksanakan kedaulatan atas nama rakyat. MPR ini terdiri

dari:

1. Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menjadi anggota

MPR karena jabatannya.

2. Utusan dari daerah-daerah dan wakil dari golongan-golongan yang ditunjuk 

orang-orangnya. Ini berarti bahwa orang yang menjadi anggota MPR sebagai

5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 2/9

 

wakil daerah atau golongan ditetapkan daerah dan golongan itu sendiri, sesuai

dengan ketentuan Undang-undang.

2.  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Anggota DPR dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Karena anggota

DPR juga anggota MPR, mereka mempunyai kedudukan yang kuat sehingga

tidak dapat dibubarkan oleh Presiden.

3.  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Anggota DPRD dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum, dan susunan

DPRD ditetapkan dalam Undang-Undang.

Adanya badan-badan perwakilan rakyat tersebut menunjukkan bahwa

Indonesia menganut paham demokrasi, dan demokrasi yang dijalankan di Indonesia

adalah demokrasi Pancasila.

Kekuasaan pemerintahan dijalankan oleh Presiden, yang dalam menjalankan

tugasnya dibantu oleh para menteri yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh wakil Presiden.

Presiden maupun wakil presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat

dengan suara terbanyak. Ini semua menunjukkan bahwa memang rakyat Indonesialah

sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, sehingga segala sesuatu yang menyangkut

kekuasaan pemerintahan dibicarakan dan dimintakan persetujuan dai DPR. Demikian

pencerminan pemerintahan demokrasi di Indonesia berdasarkan UUD 1945.

B.  Sistem Mengambil Keputusan

Sebagaimana yang dinyatakan dalam UUD 1945 pasal ayat (2), maka

permusyawaratan dari rakyat harus dilaksanakan melalui badan-badan perwakilan,

yang oleh UUD 1945 telah ditetapkan sebagai badan yang berhak mewakili seluruh

rakyat yang beratus-ratus juta jumlahnya seperti MPR, DPR, DPRD. Dan karena di

Indonesia rakyat yang memegang kedaulatan, maka Indonesia disebut negara

Demokrasi.

System perwakilan dan system musyawarah dikembangkan dalam badan-

badan perwakilan rakyat, terutama dalam pengambilan keputusan. Untuk memperoleh

pengertian musyawarah untuk mufakat haruslah berpokok pangkal pada pikiran-

pikiran sebagai berikut :

5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 3/9

 

a.  Bahwa hakekat daripada musyawarah untuk mufakat bersumber pada inti

paham Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan / perwakilan.

b.  Bahwa untuk merumuskan dan atau memutuskan sesuatu, senantiasa harus

berdasarkan kepada kehendak rakyat dengan melalui hikmat kebijaksanaan

c.  Bahwa cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan tersebut senantiasa dipakai

rasio atau pikiran yang sehat dengan mempertimbangkan persatuan dan

kesatuan bangsa.

d.  Bahwa tata cara khas kepribadian Indonesia dimaksudkan untuk mencapai

keputusan berdasarkan kebulatan pendapat atau mufakat yang diiktikadkan

untuk dilaksanakan secara jujur dan tanggung jawab. 

Pada dasarnya dalam demokrasi Pancasila berlaku musyawarah untuk 

mufakat. Tetapi bila karena sesuatu di lain hal, keputusan berdasarkan musyawarah

untuk mufakat ini tidak mungkin diusahakan karena pendirian atau pendapat dari

sebagian peserta tidak mungkin didekatkan lagi atau karena waktu yang sangat

mendesak, maka barulah keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

Dalam ketetapan MPR No.I/MPR/1973 ditetapkan cara-cara atau tingkatan-

tingkatan yang harus ditempuh sebagai berikut :

a.  Terlebih dahulu harus diusahakan agar segala keputusan bisa diambil dengan

melelui jalan musyawarah untuk mufakat diantara semua fraksi-fraksi pada

rapat pleno.

b.  Bila hal ini segera tidak dapat terlaksana, maka pimpinan rapat harus terus

mengusahakan agar akhirnya berhasil dicapai mufakat.

c.  Setelah pimpinan berusaha dengan segala kesungguhan untuk mencapai

mufakat dengan melalui musyawarah diatas, tetapi tanpa mencapai hasil, maka

barulah diambil keputusan berdasarkan suara terbanyak oleh rapat pleno. Hal

ini sesuai dengan pasal 2 ayat (3) maupun pasal 6 ayat 2 UUD 1945.

Selanjutnya dalam mengambil keputusan berdasarkan suara terbanyak diatas

diperlukan sejumlah pedoman-pedoman pelaksana sebagaimana tercantum dalam

Ketetapan MPR No.I/TAO/MPR/1973 sebagai berikut: Bahwa pengambilan

keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah apabila:

a.  Diambil dalam suatu rapat yang dihadiri o;eh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah

anggota rapat.

5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 4/9

 

b.  Disetujui oleh lebih dari separo jumlah anggota yang hadir yang telah

memenuhi kuorum.

c.  Didukung oleh sekurang-kurangnya 2 Fraksi.

Dalam hal ini tentu banyak dijumpai persoalan-persoalan seperti misalnya

bagaimana jika suara-suara yang dihasilkan oleh rapat sama banyaknya, atau

bagaimana harus diadakan pemungutan suara mengenai orang atau mengenai soal-

soal yang dipandang penting oleh rapat, maupun persoalan lainnya. Hal ini telah

diatur dan ditentukan dalam ketetapan MPR tersebut.

Demikian pada dasarnya system pengambilan keputusan yang berlaku di

Indonesia sebagai suatu negara berdasarkan pancasila.

Kita menolak system Demokrasi Liberal maupun Demokrasi Terpimpin,

karena demokrasi liberal tidak cocok diterapkan di Indonesia, dan Demokrasi

Terpimpin ternyata telah memecah belah bangsa Indonesia..

Oleh karena itu harus kita laksanakan Demokrasi Pancasila, yang merupakan

suatu Demokrasi yang bersumber pada pandangan hidup atau filsafat hidup bangsa

Indonesia sendiri, dan yang digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri pula.

5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 5/9

 

 

DEMOKRASI EKONOMI

A.Bentuk dan Susunan Perekonomian Indonesia menurut Pasal 33 UUD 1945

UUD 1945 pasal 33 secara lengkap berbunyi sebagai berikut :

  Ayat (1) : perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas

kekeluargaan

  Ayat (2) :Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang

menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

  Ayat (3) :Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya

untuk kemakmuran rakyat.

Pasal diatas merupakan perwujudan sila ke 5, yaitu : “Keadilan bagi seluruh

rakyat Indonesia”. Pasal inilah yang menjadi landasan system perekonomian

Indonesia.

Pada dasarnya ada 3 lembaga atau golongan masyarakat yang menjalankan

perekonomian di Indonesia. Yang pertama adalah koperasi, kedua adalah perusahaannegara, dan yang ketiga adalah golongan swasta. Dari lembaga tersebut, koperasilah

yang utama dan yang sangat sesuai dengan pasal 33 ayat 1, karena merupakan

perwujudan dari usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.

Karena Indonesia menjalankan demokrasi ekonomi, sudah barang tentu tidak 

menganut system liberalisme ataupun etatisme. Karena system liberalisme dan

etetisme bertentangan dengan demokrasi ekonomi.

Ekonomi liberal adalah suatu system ekonomi yang lebih mengutamakan

kepentingan individu diatas kepentingan masyarakat. Dalam system ekonomi liberal

dibenarkan adanya suatu persaingan bebas, individu dibenarkan melakukan

persaingan bebas dengan individu lainnya dalam masyarakat untuk memperoleh

keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan keadaan serta kepentingan

masyarakat. Mereka yang kuat modalnya akan menang dalam persaingan, akan

banyak mengeruk keuntungan dan memegang monopoli yang sangat merugikan

masyarakat. Sebaliknya, yang lemah modalnya akan kalah bersaing, dan terpaksa

5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 6/9

 

menutup usahanya. Akibatnya menambah banyaknya pengangguran dalam

masyarakat, serta mengurangi hasil produksi masyarakat.

Sebaliknya dari system ekonomi liberal, system etetisme berarti negara

menguasai serta mengatur sepenuhnya perekonomian rakyat. Rakyat tidak 

berekonomi, kecuali hanya menjalankan ekonomi yang sepenuhnya telah digariskan

oleh negara.

Hal-hal tersebut diatas sudah tentu tidak sesuai untuk masyarakat Indonesia

yang berdasarkan filsafat pancasila, maka baik system liberlisme maupun etatisme

tidak diterapkan di Indonesia, sehingga dalam melaksanakan demokrasi ekonomi

harus dihindarkan cirri-ciri negatif, berupa :

1)  System free fight liberalise, persaingan yang sangat bebas yang menumbuhkan

eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain, dan yang dalam sejarahnya di

Indonesia telah menimbulkan kelemahan struktuil posisi Indonesia dalam

ekonomi dunia.

2)  System Etetisme, dalam mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat

dominan, serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit

ekonomi diluar sector negara.

3)  Monopoli yang merugikan masyarakat.

Usaha bersama dengan berdasar atas azas kekeluargaan saja belum

memberikan jaminan, bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dapat

tercapai dengan sendirinya. Sehubungan dengan ini pemerintah mempunyai peranan

dan kemampuan untuk menaikkan taraf hidup rakyat Indonesia dan ini memang

merupakan kewajiban serta tanggung jawab setiap pemerintah, termasuk pemerintah

Indonesia. Untuk dapat melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab meningkatkan

kemakmuran rakyat, maka dalam pasal 33 ayat 2 UUD 1945 ditegaskan bahwa

cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang

banyak dikusai oleh negara.

Cabang-cabang produksi tersebut antara lain : perusahaan listrik, perusahaan

air minum, perusahaan perkereta apian, dan lain sebagainya. Rumah-rumah tangga

memerlukan listrik. Perusahaan-perusahaan, pabrik-pabrik memerlukan listrik.

Kantor, toko-toko semuanya sangat memerlukan listrik. Itu berarti listrik menguasai

hajat hidup orang banyak dan perlu dikuasai oleh negara, agar negara bisa mengatur

sebaik-baiknya untuk keprluan masyarakat. Demikian juga negara perlu menguasai

5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 7/9

 

perusahaan perkereta apian, perusahaan air minum dan sebagainya agar dapat diatur

sesuai kepentingan orang banyak.

Disamping menguasai cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai

hajat hidup orang banyak, pemerintah juga perlu menguasai bumi, air dan kekayaan

alam yang terkandung di dalamnya, untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. Dengan

menguasainya cabang-cabang produksi yang penting yang menguasai hajat hidup

orang banyak, ditambah dengan menguasai bumi, air dan kekayaan yang terkandung

didalamnya maka pemerintah diharapkan dapat menunaikan tugas kewajibannya

dengan sebaik-baiknya, yaitu mencapai suatu masyarakat yang adil dan makmur,

materiil dan spirituil.

Dengan demikian dapat kita mengerti, bagaimana pentingnya pasal 33 UUD

1945 sebagai landasan utama perekonomian Indonesia. Pasal 33 ini merupakan

landasan demokrasi ekonomi yang menjadi dasar pelaksanaan pembangunan di

Indonesia yang mempunyai ciri-ciri positif sebagai berikut:

•  Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan,

karenanya tidak mengenal system pertentangan kelas

•  Sumber-sumber kekayaan alam dan keuangan negara digunakan dengan

permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap

kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat tersebut.

•  Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat

hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

•  Warga-negara memilki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang diminatinya,

serta berhak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

•  Hak milik perorangan diakui, dan pemanfaatanya tidak boleh bertentangan

dengan kepentingan masyarakat.

•  Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan

sepenuhnya sesuai batasan yang tidak merugikan kepentingan umum.

•  Fakir miskin dan anak-anak terlantar berhak mendapatkan jaminan social.

Demikianlah demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia.

B.Koperasi sebagai landasan ekonomi dan social Indonesia

Koperasi merupakan satu-satunya badan usaha yang paling tepat untuk 

menjalankan ekonomi di Indonesia, dan juga merupakan alat yang tepat untuk 

5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 8/9

 

memperbaiki keadaan social ekonomi rakyat Indonesia, karena memang koperasi

mempunyai ciri-ciri yang sesuai dengan jiwa serta kehidupan rakyat Indonesia yang

berdasarkan kekeluargaan.

Tujuan utama dari koperasi adalah memperbaiki dan meningkatkan para

anggota. Jadi dengan didirikannya koperasi dapat diusahakan bagaimana agar

kebutuhan para anggota terutama kebutuhan primernya dapat dicukupi dengan baik.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut haruslah dilakukan usaha bersama yang

berdasarkan azas kekeluargaan. Oleh karena itu anggota dipandang mmempunyai

kedudukan yang cukup penting, sedangkan modal hanya merupakan alat pelengkap

guna mencapai usaha bersama. Karena itu koperasi dapat diartikan sebagai kumpulan

orang-orang bukan kumpulan modal, sehingga jika koperasi memperoleh keuntungan,

maka keuntungan tersebut akan dibagikan kepada para anggota sesuai jasa masing-

masing anggota dalam membina dan mengembangkan koperasi tersebut. Oleh karena

itu setiap anggota koperasi hanya mempunyai satu hak suara tanpa memperhatikan

banyaknya saham yang dimilikinya, sehingga tidak ada seorang anggotapun yang

menguasai jalannya koperasi. Dengan demikian keuntungan koperasi yang diperoleh

tidak akan dinikmati oleh satu orang atau sekelompok kecil anggota yang kebetulan

mempunyai banyak saham. Karena bila hal itu terjadi maka kerjasama berdasar azas

kekeluargaan tidak akan ada lagi, yang ada hanya persaingan bisnis, unsur mencari

keuntungan sebesar-besarnya untuk diri sendiri.hal ini bertentangan dengan tujuan

demokrasi ekonomi dan juga pasal 33 ayat 1 UUD 1945.

Suatu kerjasma dalam bidang usaha, akan terjalin jika usaha tersebut dari

anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Artinya terbentuknya usaha tersebut berasal

dari keinginan anggota sebdiri, yang kemudian dijalankan dan dilaksanakan oleh

anggotanya tersebut, sehingga hasil yang diperoleh dari usaha tersebut dinikmati

bersama oleh seluruh anggota. Dengan demikian akan terciptalah unsur bekerja sama

antar anggota yang dilandasi azas kekeluargaan. Untuk melakukan hal tersebut setiap

anggota diharapkan mempunyai rasa kekeluargaan yang mendalam dimana

menganggap anggota yang lain merupakan keluarga sendiri. Satu sama lain tidak ada

dan tidak boleh ada perbedaan, karena semua anggota pada hakekatnya sama. Sama

hak, kedudukan dan kewajiban. Oleh karena itu pada dasarnya semua orang dapat

diterima sebagai anggota koperasi. Rakyat keseluruhan seharusnya dapat mendirikan

koperasi, untuk kepentingan perbaikan nasib mereka sendiri.

5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 9/9

 

Dengan demikian adalah tepat sekali bahwa koperasi bagi Indonesia yang

sedang mengadakan pembangunan di segala bidang ini dijadikan sebagai suatu alat

untuk melaksanakan demokrasi ekonomi. Koperasi digunakan untuk memperbaiki

dan meningkatkan kehidupan social ekonomi rakyat Indonesia. Koperasi merupakan

satu-satunya perusahaan yang tepat untuk melaksanakan pasal 33 ayat1 UUD 1945.