sistem demokrasi pancasila
TRANSCRIPT
5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 1/9
SISTEM DEMOKRASI PANCASILA
A. Pemerintahan Demokrasi Menurut UUD 1945
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” dan “kratos”.
Demos berarti “rakyat” sedangkan kratos berarti “pemerintahan”. Jadi demokrasi
berarti “pemerintahan rakyat”, atau suatu pemerintahan dimana rakyat memegang
kedaulatan tertinggi.
Istilah ini dipakai pada zaman Yunani kuno, khususnya untuk kota Athena,
yang digunakan untuk menunjukkan system pemerintahan yang berlaku disana.
Demokarasi kuno ini disebut Demokrasi Langsung, karena rakyat Athena seluruhnya
ikut bermusyawarah membicarakan pemerintahan.Dengan perkembangan kota, negara dan bangsa, demokrasi langsung tidak
dapat dilaksanakan terus. Jumlah rakyat makin banyak sehingga tidak mungkin
keseluruhannya diajak bermusyawarah. Untuk memudahkan rakyat diwakili oleh
wakil-wakilnya yang mungkin dipilih atau ditunjuk rakyat. Wakil-wakil rakyat yang
duduk dalam perwakilan inilah yang kemudian menjalankan demokrasi, dimana rkyat
tetap sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Demikian juga terdapat dalam negara Republik Indonesia. Tata pemerintahan
Republik Indonesia didasarkan atas kedaulatan rakyat. Hal ini dinyatakan dalam
Pembukaan UUD 1945 dengan kata-kata:
“…….maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat……”
Adapun badan-badan perwakilan rakyat yang ada di Indonesia berdasarkan
UUD 1945 adalah:
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat
Majelis Permusyawaratan Rakyat merupakan perwakilan yang tertinggi, yang
ditunjuk untuk melaksanakan kedaulatan atas nama rakyat. MPR ini terdiri
dari:
1. Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menjadi anggota
MPR karena jabatannya.
2. Utusan dari daerah-daerah dan wakil dari golongan-golongan yang ditunjuk
orang-orangnya. Ini berarti bahwa orang yang menjadi anggota MPR sebagai
5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 2/9
wakil daerah atau golongan ditetapkan daerah dan golongan itu sendiri, sesuai
dengan ketentuan Undang-undang.
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Anggota DPR dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Karena anggota
DPR juga anggota MPR, mereka mempunyai kedudukan yang kuat sehingga
tidak dapat dibubarkan oleh Presiden.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Anggota DPRD dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum, dan susunan
DPRD ditetapkan dalam Undang-Undang.
Adanya badan-badan perwakilan rakyat tersebut menunjukkan bahwa
Indonesia menganut paham demokrasi, dan demokrasi yang dijalankan di Indonesia
adalah demokrasi Pancasila.
Kekuasaan pemerintahan dijalankan oleh Presiden, yang dalam menjalankan
tugasnya dibantu oleh para menteri yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh wakil Presiden.
Presiden maupun wakil presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
dengan suara terbanyak. Ini semua menunjukkan bahwa memang rakyat Indonesialah
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, sehingga segala sesuatu yang menyangkut
kekuasaan pemerintahan dibicarakan dan dimintakan persetujuan dai DPR. Demikian
pencerminan pemerintahan demokrasi di Indonesia berdasarkan UUD 1945.
B. Sistem Mengambil Keputusan
Sebagaimana yang dinyatakan dalam UUD 1945 pasal ayat (2), maka
permusyawaratan dari rakyat harus dilaksanakan melalui badan-badan perwakilan,
yang oleh UUD 1945 telah ditetapkan sebagai badan yang berhak mewakili seluruh
rakyat yang beratus-ratus juta jumlahnya seperti MPR, DPR, DPRD. Dan karena di
Indonesia rakyat yang memegang kedaulatan, maka Indonesia disebut negara
Demokrasi.
System perwakilan dan system musyawarah dikembangkan dalam badan-
badan perwakilan rakyat, terutama dalam pengambilan keputusan. Untuk memperoleh
pengertian musyawarah untuk mufakat haruslah berpokok pangkal pada pikiran-
pikiran sebagai berikut :
5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 3/9
a. Bahwa hakekat daripada musyawarah untuk mufakat bersumber pada inti
paham Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan.
b. Bahwa untuk merumuskan dan atau memutuskan sesuatu, senantiasa harus
berdasarkan kepada kehendak rakyat dengan melalui hikmat kebijaksanaan
c. Bahwa cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan tersebut senantiasa dipakai
rasio atau pikiran yang sehat dengan mempertimbangkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
d. Bahwa tata cara khas kepribadian Indonesia dimaksudkan untuk mencapai
keputusan berdasarkan kebulatan pendapat atau mufakat yang diiktikadkan
untuk dilaksanakan secara jujur dan tanggung jawab.
Pada dasarnya dalam demokrasi Pancasila berlaku musyawarah untuk
mufakat. Tetapi bila karena sesuatu di lain hal, keputusan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat ini tidak mungkin diusahakan karena pendirian atau pendapat dari
sebagian peserta tidak mungkin didekatkan lagi atau karena waktu yang sangat
mendesak, maka barulah keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
Dalam ketetapan MPR No.I/MPR/1973 ditetapkan cara-cara atau tingkatan-
tingkatan yang harus ditempuh sebagai berikut :
a. Terlebih dahulu harus diusahakan agar segala keputusan bisa diambil dengan
melelui jalan musyawarah untuk mufakat diantara semua fraksi-fraksi pada
rapat pleno.
b. Bila hal ini segera tidak dapat terlaksana, maka pimpinan rapat harus terus
mengusahakan agar akhirnya berhasil dicapai mufakat.
c. Setelah pimpinan berusaha dengan segala kesungguhan untuk mencapai
mufakat dengan melalui musyawarah diatas, tetapi tanpa mencapai hasil, maka
barulah diambil keputusan berdasarkan suara terbanyak oleh rapat pleno. Hal
ini sesuai dengan pasal 2 ayat (3) maupun pasal 6 ayat 2 UUD 1945.
Selanjutnya dalam mengambil keputusan berdasarkan suara terbanyak diatas
diperlukan sejumlah pedoman-pedoman pelaksana sebagaimana tercantum dalam
Ketetapan MPR No.I/TAO/MPR/1973 sebagai berikut: Bahwa pengambilan
keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah apabila:
a. Diambil dalam suatu rapat yang dihadiri o;eh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah
anggota rapat.
5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 4/9
b. Disetujui oleh lebih dari separo jumlah anggota yang hadir yang telah
memenuhi kuorum.
c. Didukung oleh sekurang-kurangnya 2 Fraksi.
Dalam hal ini tentu banyak dijumpai persoalan-persoalan seperti misalnya
bagaimana jika suara-suara yang dihasilkan oleh rapat sama banyaknya, atau
bagaimana harus diadakan pemungutan suara mengenai orang atau mengenai soal-
soal yang dipandang penting oleh rapat, maupun persoalan lainnya. Hal ini telah
diatur dan ditentukan dalam ketetapan MPR tersebut.
Demikian pada dasarnya system pengambilan keputusan yang berlaku di
Indonesia sebagai suatu negara berdasarkan pancasila.
Kita menolak system Demokrasi Liberal maupun Demokrasi Terpimpin,
karena demokrasi liberal tidak cocok diterapkan di Indonesia, dan Demokrasi
Terpimpin ternyata telah memecah belah bangsa Indonesia..
Oleh karena itu harus kita laksanakan Demokrasi Pancasila, yang merupakan
suatu Demokrasi yang bersumber pada pandangan hidup atau filsafat hidup bangsa
Indonesia sendiri, dan yang digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri pula.
5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 5/9
DEMOKRASI EKONOMI
A.Bentuk dan Susunan Perekonomian Indonesia menurut Pasal 33 UUD 1945
UUD 1945 pasal 33 secara lengkap berbunyi sebagai berikut :
Ayat (1) : perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas
kekeluargaan
Ayat (2) :Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Ayat (3) :Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat.
Pasal diatas merupakan perwujudan sila ke 5, yaitu : “Keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Pasal inilah yang menjadi landasan system perekonomian
Indonesia.
Pada dasarnya ada 3 lembaga atau golongan masyarakat yang menjalankan
perekonomian di Indonesia. Yang pertama adalah koperasi, kedua adalah perusahaannegara, dan yang ketiga adalah golongan swasta. Dari lembaga tersebut, koperasilah
yang utama dan yang sangat sesuai dengan pasal 33 ayat 1, karena merupakan
perwujudan dari usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
Karena Indonesia menjalankan demokrasi ekonomi, sudah barang tentu tidak
menganut system liberalisme ataupun etatisme. Karena system liberalisme dan
etetisme bertentangan dengan demokrasi ekonomi.
Ekonomi liberal adalah suatu system ekonomi yang lebih mengutamakan
kepentingan individu diatas kepentingan masyarakat. Dalam system ekonomi liberal
dibenarkan adanya suatu persaingan bebas, individu dibenarkan melakukan
persaingan bebas dengan individu lainnya dalam masyarakat untuk memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan keadaan serta kepentingan
masyarakat. Mereka yang kuat modalnya akan menang dalam persaingan, akan
banyak mengeruk keuntungan dan memegang monopoli yang sangat merugikan
masyarakat. Sebaliknya, yang lemah modalnya akan kalah bersaing, dan terpaksa
5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 6/9
menutup usahanya. Akibatnya menambah banyaknya pengangguran dalam
masyarakat, serta mengurangi hasil produksi masyarakat.
Sebaliknya dari system ekonomi liberal, system etetisme berarti negara
menguasai serta mengatur sepenuhnya perekonomian rakyat. Rakyat tidak
berekonomi, kecuali hanya menjalankan ekonomi yang sepenuhnya telah digariskan
oleh negara.
Hal-hal tersebut diatas sudah tentu tidak sesuai untuk masyarakat Indonesia
yang berdasarkan filsafat pancasila, maka baik system liberlisme maupun etatisme
tidak diterapkan di Indonesia, sehingga dalam melaksanakan demokrasi ekonomi
harus dihindarkan cirri-ciri negatif, berupa :
1) System free fight liberalise, persaingan yang sangat bebas yang menumbuhkan
eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain, dan yang dalam sejarahnya di
Indonesia telah menimbulkan kelemahan struktuil posisi Indonesia dalam
ekonomi dunia.
2) System Etetisme, dalam mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan, serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit
ekonomi diluar sector negara.
3) Monopoli yang merugikan masyarakat.
Usaha bersama dengan berdasar atas azas kekeluargaan saja belum
memberikan jaminan, bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dapat
tercapai dengan sendirinya. Sehubungan dengan ini pemerintah mempunyai peranan
dan kemampuan untuk menaikkan taraf hidup rakyat Indonesia dan ini memang
merupakan kewajiban serta tanggung jawab setiap pemerintah, termasuk pemerintah
Indonesia. Untuk dapat melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab meningkatkan
kemakmuran rakyat, maka dalam pasal 33 ayat 2 UUD 1945 ditegaskan bahwa
cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikusai oleh negara.
Cabang-cabang produksi tersebut antara lain : perusahaan listrik, perusahaan
air minum, perusahaan perkereta apian, dan lain sebagainya. Rumah-rumah tangga
memerlukan listrik. Perusahaan-perusahaan, pabrik-pabrik memerlukan listrik.
Kantor, toko-toko semuanya sangat memerlukan listrik. Itu berarti listrik menguasai
hajat hidup orang banyak dan perlu dikuasai oleh negara, agar negara bisa mengatur
sebaik-baiknya untuk keprluan masyarakat. Demikian juga negara perlu menguasai
5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 7/9
perusahaan perkereta apian, perusahaan air minum dan sebagainya agar dapat diatur
sesuai kepentingan orang banyak.
Disamping menguasai cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai
hajat hidup orang banyak, pemerintah juga perlu menguasai bumi, air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya, untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. Dengan
menguasainya cabang-cabang produksi yang penting yang menguasai hajat hidup
orang banyak, ditambah dengan menguasai bumi, air dan kekayaan yang terkandung
didalamnya maka pemerintah diharapkan dapat menunaikan tugas kewajibannya
dengan sebaik-baiknya, yaitu mencapai suatu masyarakat yang adil dan makmur,
materiil dan spirituil.
Dengan demikian dapat kita mengerti, bagaimana pentingnya pasal 33 UUD
1945 sebagai landasan utama perekonomian Indonesia. Pasal 33 ini merupakan
landasan demokrasi ekonomi yang menjadi dasar pelaksanaan pembangunan di
Indonesia yang mempunyai ciri-ciri positif sebagai berikut:
• Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan,
karenanya tidak mengenal system pertentangan kelas
• Sumber-sumber kekayaan alam dan keuangan negara digunakan dengan
permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap
kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat tersebut.
• Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
• Warga-negara memilki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang diminatinya,
serta berhak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
• Hak milik perorangan diakui, dan pemanfaatanya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
• Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan
sepenuhnya sesuai batasan yang tidak merugikan kepentingan umum.
• Fakir miskin dan anak-anak terlantar berhak mendapatkan jaminan social.
Demikianlah demokrasi yang dilaksanakan di Indonesia.
B.Koperasi sebagai landasan ekonomi dan social Indonesia
Koperasi merupakan satu-satunya badan usaha yang paling tepat untuk
menjalankan ekonomi di Indonesia, dan juga merupakan alat yang tepat untuk
5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 8/9
memperbaiki keadaan social ekonomi rakyat Indonesia, karena memang koperasi
mempunyai ciri-ciri yang sesuai dengan jiwa serta kehidupan rakyat Indonesia yang
berdasarkan kekeluargaan.
Tujuan utama dari koperasi adalah memperbaiki dan meningkatkan para
anggota. Jadi dengan didirikannya koperasi dapat diusahakan bagaimana agar
kebutuhan para anggota terutama kebutuhan primernya dapat dicukupi dengan baik.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut haruslah dilakukan usaha bersama yang
berdasarkan azas kekeluargaan. Oleh karena itu anggota dipandang mmempunyai
kedudukan yang cukup penting, sedangkan modal hanya merupakan alat pelengkap
guna mencapai usaha bersama. Karena itu koperasi dapat diartikan sebagai kumpulan
orang-orang bukan kumpulan modal, sehingga jika koperasi memperoleh keuntungan,
maka keuntungan tersebut akan dibagikan kepada para anggota sesuai jasa masing-
masing anggota dalam membina dan mengembangkan koperasi tersebut. Oleh karena
itu setiap anggota koperasi hanya mempunyai satu hak suara tanpa memperhatikan
banyaknya saham yang dimilikinya, sehingga tidak ada seorang anggotapun yang
menguasai jalannya koperasi. Dengan demikian keuntungan koperasi yang diperoleh
tidak akan dinikmati oleh satu orang atau sekelompok kecil anggota yang kebetulan
mempunyai banyak saham. Karena bila hal itu terjadi maka kerjasama berdasar azas
kekeluargaan tidak akan ada lagi, yang ada hanya persaingan bisnis, unsur mencari
keuntungan sebesar-besarnya untuk diri sendiri.hal ini bertentangan dengan tujuan
demokrasi ekonomi dan juga pasal 33 ayat 1 UUD 1945.
Suatu kerjasma dalam bidang usaha, akan terjalin jika usaha tersebut dari
anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Artinya terbentuknya usaha tersebut berasal
dari keinginan anggota sebdiri, yang kemudian dijalankan dan dilaksanakan oleh
anggotanya tersebut, sehingga hasil yang diperoleh dari usaha tersebut dinikmati
bersama oleh seluruh anggota. Dengan demikian akan terciptalah unsur bekerja sama
antar anggota yang dilandasi azas kekeluargaan. Untuk melakukan hal tersebut setiap
anggota diharapkan mempunyai rasa kekeluargaan yang mendalam dimana
menganggap anggota yang lain merupakan keluarga sendiri. Satu sama lain tidak ada
dan tidak boleh ada perbedaan, karena semua anggota pada hakekatnya sama. Sama
hak, kedudukan dan kewajiban. Oleh karena itu pada dasarnya semua orang dapat
diterima sebagai anggota koperasi. Rakyat keseluruhan seharusnya dapat mendirikan
koperasi, untuk kepentingan perbaikan nasib mereka sendiri.
5/10/2018 SISTEM DEMOKRASI PANCASILA - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-demokrasi-pancasila 9/9
Dengan demikian adalah tepat sekali bahwa koperasi bagi Indonesia yang
sedang mengadakan pembangunan di segala bidang ini dijadikan sebagai suatu alat
untuk melaksanakan demokrasi ekonomi. Koperasi digunakan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kehidupan social ekonomi rakyat Indonesia. Koperasi merupakan
satu-satunya perusahaan yang tepat untuk melaksanakan pasal 33 ayat1 UUD 1945.