sistem ekonomi singapore

4
SISTEM EKONOMI SINGAPORE Pola perubahan dalam ekonomi Singapore setelah berpisah dari Malaysia berubah dari pola tradisional menjadi modern dengan menggalakan industrialisasi di negaranya. Bahkan membuka peluang investasi asing selebar-lebarnya guna memberantaskan kemiskinan bahkan mengajak Negara lain untuk meninggalkan keterbelakangan. Singapore dapat berubah kearah progresif karena didukung oleh mentalis setiap penduduknya. Setiap kebijakan pemerintah didukung pula oleh setiap warga masyarakatnya. Ekonomi Singapore adalah ekonomi pasaran bebas yang sangat maju dan Berjaya, dengan kerajaannya memainkan peranan yang utama. Pada tahun 2000, Singapura mempunyai tenaga buruh pada sekitar 2,2 juta. Singapore telah menikmati guna tenaga penuh bagi waktu – waktu yang panjang. Semasa kemerosotan ekonomi Negara mereka, pengangguran naik hingga 4,0% menjelang akhir tahun 2001 daripada 2,4% pada awal tahun tersebut. Sejak dari masa itu, pengangguran telah baik pulih dan kadar pengangguran pada tahun 2006 sebanyak 2,7% merupakan kadar pengangguran yang terendah pada empat tahun yang lalu, dengan 2,3 juta orang digaji. Pada 14 Februari 2007, kerajaan Singapura menugumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 telah mencapai 7,9%, suatu pencapaian cemerlang yang melebihi jangkaan yang semula sebanyak 7,7%. SISTEM POLITIK SINGAPORE Setiap negara bekas jajahan memiliki kecenderungan untuk mengadopsi system politik atau system pemerintahan yang sama dengan negara yang menjajah, begitupuny nag juga dialami oleh Singapore. Dalam hal ini, perdana menteri sebagai pemegang kekuasaan pemerintaham seperti yang terjadi pada system pemerintahan Inggris yang mana merupakan negara penjajah Singapore. Sejak merdeka hingga sekarang, parlemen Singapore dikuasai oleh Partai Aksi Rakyat (PAP). PAP yang menguasai pemerintahan dan telah membuat undang-undang yang membatasi berkembangnya partai oposisi yang kuat sehingga lebih terkesan menerapkan sebuah system bernama demokrasi sosialis. Namun, faktanya jika dilihat berdasarkan pemerintahannya, system politik Singapore juga bisa disebut system republic parlementer. Walaupun terkesan

Upload: virza-chairunnisa-latuconsina

Post on 21-Jan-2016

72 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Ekonomi Singapore

SISTEM EKONOMI SINGAPORE

Pola perubahan dalam ekonomi Singapore setelah berpisah dari Malaysia berubah dari pola tradisional menjadi modern dengan menggalakan industrialisasi di negaranya. Bahkan membuka peluang investasi asing selebar-lebarnya guna memberantaskan kemiskinan bahkan mengajak Negara lain untuk meninggalkan keterbelakangan. Singapore dapat berubah kearah progresif karena didukung oleh mentalis setiap penduduknya. Setiap kebijakan pemerintah didukung pula oleh setiap warga masyarakatnya. Ekonomi Singapore adalah ekonomi pasaran bebas yang sangat maju dan Berjaya, dengan kerajaannya memainkan peranan yang utama. Pada tahun 2000, Singapura mempunyai tenaga buruh pada sekitar 2,2 juta. Singapore telah menikmati guna tenaga penuh bagi waktu – waktu yang panjang. Semasa kemerosotan ekonomi Negara mereka, pengangguran naik hingga 4,0% menjelang akhir tahun 2001 daripada 2,4% pada awal tahun tersebut. Sejak dari masa itu, pengangguran telah baik pulih dan kadar pengangguran pada tahun 2006 sebanyak 2,7% merupakan kadar pengangguran yang terendah pada empat tahun yang lalu, dengan 2,3 juta orang digaji. Pada 14 Februari 2007, kerajaan Singapura menugumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 telah mencapai 7,9%, suatu pencapaian cemerlang yang melebihi jangkaan yang semula sebanyak 7,7%.

SISTEM POLITIK SINGAPORE

Setiap negara bekas jajahan memiliki kecenderungan untuk mengadopsi system politik atau system pemerintahan yang sama dengan negara yang menjajah, begitupuny nag juga dialami oleh Singapore. Dalam hal ini, perdana menteri sebagai pemegang kekuasaan pemerintaham seperti yang terjadi pada system pemerintahan Inggris yang mana merupakan negara penjajah Singapore. Sejak merdeka hingga sekarang, parlemen Singapore dikuasai oleh Partai Aksi Rakyat (PAP). PAP yang menguasai pemerintahan dan telah membuat undang-undang yang membatasi berkembangnya partai oposisi yang kuat sehingga lebih terkesan menerapkan sebuah system bernama demokrasi sosialis. Namun, faktanya jika dilihat berdasarkan pemerintahannya, system politik Singapore juga bisa disebut system republic parlementer. Walaupun terkesan otoriter karena hanya dikuasai oleh satu partai, system politik Singapore dan kehidupan berpolitik cenderung aman. Dengan system politik yang relative stabil ini, justru berhasil membuat Singapore maju, bebas korupsi, serta mempunyai pasar ekonomi terbuka.

Sistem politik Singapore tidak memiliki perbedaan dengan peraturan yang ada di Indonesia. Segala tindakan criminal tentu saja harus dihukum setimpal. Pelanggaran terhadap tata cara bekehidupan sosial yang baik akan mendapatkan dua hukuman sekaligus. Hukuman resmi dan dan hokum tidak resmi yang datang dari pandangan masyarakat sekitar.

SISTEM HUKUM SINGAPORE

Sistem hukum yang dianut oleh Singapore yaitu juga ikut dengan apa yang dimiliki oleh negara penjajahnya yaitu Common Law dimana dicirikan dari doktrin preseden yudisial (stare dicisis),

Page 2: Sistem Ekonomi Singapore

yang mana berdasrkan doktrin ini hokum itu dibangun dan dikembangkan oleh para hakim melalui aplikasi prinsip-prinsip hokum pada fakta-fakta dari kasus – kasus tertentu. Dalam hal ini, para hakim hanya diwajibkan untuk menerapkan ratio decidendi (alas an yang mempengaruhi diambilnya suatu keputusan) dari pengadilan yang tingkatnya lebih tinggi dalam hirarki yang sama. Pengaruh besar common law telah dibuktikan dari beberapa bidang common law tradisional seperti perjanjian, perbuatan melawan hukum dan restitusi daripada bidang-bidang lain yang didasarkan pada undang-undang seperti hum pidana, hukum perusahaan, dan hukum pembuktian. Namun akhir-akhir ini, tendensi pengadilan di Singapore yang dahulu selalu mengindahkan keputusan-keputusan Inggris mulai beralih.

Pemerintah Singapore mengakui pentingnya hukum dalam memelihara ketertiban politik dan sosial, serta dalam mewujudkan situasi yang kondusif untuk kegiatan-kegiatan ekonomi di Singapore.

SISTEM EKONOMI FILIPINA PADA MASA GLORIA

Gloria, menjadikan ekonomi sebagai pusat kepresidenannya saat pemerintahannya dikarenakan ia adalah seorang ekonom. Pada akhir 2001, ia menerapkan kebijakannya yang baru yang secara resmi disebut “Ekonomi Liburan”. Didalam kebijakannya tersebut, pemerintah akan menyesuaikan hari libur untuk menciptakan akhir minggu yang lebih panjang (misalnya, bila 12 juni yaitu Hari kemerdekaan Filipina dan jatuh pada hari Rabu, hari liburnya akan dipindahkan ke Jumat atau Senin untuk dikaitkan dengan akhir minggu). Tujuan utama kebijakanya ini adalah memperkuat ekonomi nasional melalui pariwisata dan perjalanan dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi orang Filipina untuk melewatkan waktu bersama keluarganya. Libur yang panjang ini, mengalienasikan banyak pengusaha, buruh bahkan menimbulkan kritik dari para politikus.

SISTEM POLITIK FILIPINA PADA MASA GLORIA

Sistem pemerintahan Filipina adalah republic demokratis yang diatur dalam konstitusi 1987. Konstitusi ini merupakan model konstitusi persemakmuran 1935 yang mendirikan sebuah system pemerintahan yang serupa dengan Amerika Serikat. Konstitusi ini mencakup banyak batasan kekuasaan presiden sebagai cara penjagaan terhadap kekuasaan otoriter. Semua warga Filipina yang telah berusia 18 tahun atau lebih dapat memberikan suara.

Gloria memiliki visi saat dimana ia menjabat sebagai presiden saat itu yaitu membangun sebuah republic yang kuat sepanjang masa jabatannya dengan beragendakan upayamembangun birokrasi yang kuat, mengurangi tingkat kejahatan, meningkatkan pemungutan pajak, memperbaiki pertumbuhan ekonomi dan menintensifkan upaya – upaya melawan terorisme.

SISTEM HUKUM FILIPINA PADA MASA GLORIA

Page 3: Sistem Ekonomi Singapore

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DI FILIPINA

Pemerintah Filipina merupakan negara terbesar pertama di Asia Tenggara dalam hal pengiriman tenaga kerja keluar negeri. Kebijakan pengiriman tenaga kerja keluar negeri ini dilakukan untuk mengurangi kelangkaan lapangan pekerjaan didalam negeri. Untuk itu kebijakan tersebut tetap dijalankan pada masa pemerintahan Gloria Macapagal Arroyo yang mana pada masa tersebut ia lebih mementingkan perlindungan serta pengiriman tenaga kerja yang terampil daripad ahanya memikirkan pengiriman saja. Pemerintahannya menunjukkan hal yang positif dengan adanya peningkatan jumlah tenaga kerja yang terampil serta devisa yang diperoleh dari remiten yang dikirimkan oleh para tenaga kerja tersebut sangat membantu perekonomian Filipina. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Filipina dalam memberikan perlindungan tenaga kerjanya dengan melihat kinerja yang dilakukan oleh lembaga ketenagakerjaan yang merupakan badan yang bertugad mengawasi masalah ketenagakerjaan. Salah satu lembaganya yaitu Philipine Employment Overseas Administration (POEA). Lembaga ini berdiri sejak tahun 1982 dan berada dibawah Dewan Pengawas yang diketuai oleh Secretary of Labor and Employment. Lembaga ini berperan penting dalam perlindungan tenaga kerja disetiap negara yang didatangi. Tanpa adanya stempel dari POEA jangan harap PJTK (pengerah Jasa Tenaga Kerja) atau calon tenaga kerja dapat keluar dari negaranya. Calon pekerja harus membayar fee yang cukup bsar kepada POEA yakni sebesar 100 dollar AS atau sekitar Rp.900.000 per orang. Biaya ini belum termasuk pengurusan dokumen seperti paspor, visa, asuransi kecelakaan, kesehatan dan surat keterangan dari kepolisian.