sistem informasi akuntansi

82
BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2002, pl) " Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah kumpulan sumber daya, seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi Informasi ini yang kemudian akan di komunikasikan kepada pengambil keputusan. Sistem ini akan menampilkan perubahan ini secara manual atau terkomputerisasi." Menurut Romney dan Steinhart (2006, p6) "Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyirnpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan." Menurut Wilkinson et al(2000, p7) "Sistem Informasi Akuntansi adalah kesatuan struktur yang terdapat dalam sebuah entitas, seperti firma bisnis, yang memperkerjakan sumber daya fisik dan komponen lain untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntasi. Informasi akuntansi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi pada berbagai penguna." Menurut O'Brien (2003, p361) "Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem informasi tertua dan paling banyak digunakan dalam perusahaan. Sistem Informasi AKuntansi mencatat dan melaporkan berbagai transaksi binis dan kegiatan ekonomi lainnya." Dari empat kutipan definisi Sistem Informasi Akuntansi di atas, maka dapat diambil sirnpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang memiliki kesatuan fungsi dalam suatu perusahaan. Sistem ini bertugas mengumpulkan,

Upload: yerry

Post on 15-Apr-2016

16 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

teori SIA

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Informasi Akuntansi

BAB2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2002, pl) " Sistem Informasi Akuntansi

adalah sebuah kumpulan sumber daya, seperti orang dan peralatan yang dirancang

untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi Informasi ini

yang kemudian akan di komunikasikan kepada pengambil keputusan. Sistem ini

akan menampilkan perubahan ini secara manual atau terkomputerisasi."

Menurut Romney dan Steinhart (2006, p6) "Sistem Informasi Akuntansi adalah

sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyirnpan dan memproses data

untuk menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan."

Menurut Wilkinson et al(2000, p7) "Sistem Informasi Akuntansi adalah

kesatuan struktur yang terdapat dalam sebuah entitas, seperti firma bisnis, yang

memperkerjakan sumber daya fisik dan komponen lain untuk mengubah data

ekonomi menjadi informasi akuntasi. Informasi akuntansi ini bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan informasi pada berbagai penguna."

Menurut O'Brien (2003, p361) "Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem

informasi tertua dan paling banyak digunakan dalam perusahaan. Sistem Informasi

AKuntansi mencatat dan melaporkan berbagai transaksi binis dan kegiatan ekonomi

lainnya."

Dari empat kutipan definisi Sistem Informasi Akuntansi di atas, maka dapat

diambil sirnpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang memiliki

kesatuan fungsi dalam suatu perusahaan. Sistem ini bertugas mengumpulkan,

Page 2: Sistem Informasi Akuntansi

9

mencatat, menyimpan, dan memproses data ekonomi menjadi informasi akuntansi

yang berguna bagi pengambil keputusan.

2.1.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinhart (2006, p6), ada enam komponen dari sistem

informasi akuntansi, yaitu:

L People , yaitu orang yang mengoperasikan sistem dan menjalankan

fungsi yang bervariasi

2. Procedures dan instructions, prosedur dan perintah baik manual maupun

otomatis yang terlibat dalam mengumpulkan, memproses, dan

menyimpan data tentang aktivitas organisasi.

3. Data, data mengenai organisasi dengan proses bisnisnya.

4. Software, perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data

organisasi.

5. Information technology infrastructure, infrastruktur informasi teknologi

termasuk komputer beserta alat - alat disekelilingnya, dan alat jaringan

komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, mneyrmpan,

memproses, dan mengirimkan data serta informasi.

6. Internal control dan security measures , pengendalian internal atau

ukuran kearnanan yang menjaga keamanan data dalam system informasi

akuntansi

2.2 Sistem lnformasi Akuntansi Penggajian

2.2.1 Pengertian Gaji

Menurut Warren et a!. ( 2005, p552), " Dalam akuntansistilah gaji diartikan

Page 3: Sistem Informasi Akuntansi

sebagai jumlah tertentu yang dibayarkan kepada karyawan untuk jasa yang

Page 4: Sistem Informasi Akuntansi

10

diberikan selama periode tertentu. Gaji atau upab pokok seorang karyawan sering

ditambab dengan adanya komisi, pembagian laba, atau tunjangan biaya hidup."

Menurut Homgren et a!. (2002, p430), " Gaji merupakan pendapatan yang

jumlahnya dihitung per tabun, per bulan, atau per minggu, sedangkan upab

merupakan pendapatan yang dihitung berdasarkan tarif per jam."

Menurut Fess dan Niswonger (2000, p297) " Gaji biasanya digunakan untuk

pembayaran atas jasa manajerial, administrative, atau jasa lain yang serupa. Tarif

gaji biasanya diekspresikan dalam periode bulanan atau tabunan.

Jadi dapat disimpulkan gaji adalab jumlah total pendapatan yang dibayarkan

pada karyawan menurut suatu periode waktu tertentu atas jasa-jasa yang telah

diberikan.

2.2.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Menurut Wilkinson et a!. (2000, pl09), " Tujuan utama dari human

resource management cycle adalah untuk memfasilitasi pertukaran kas dengan

pegawai untuk jasa yang telah diberikan. Tujuan ini mempunyai sasaran khusus,

seperti:

a. untuk memastikan status, tariff pembayaran gaji, dan membayar pengurangan

dari gaji pegawai yang diotorisasi .

b. untuk membayar jasa aktual yang telah dilakukan

c. untuk mencatat, mengklasifikasi, mendistribusikao, dan membuat laporan

biaya yang berhubungan dengan pegawai secara tepat dan akurat.

2.2.3 Aktivitas Siklus Sistem lnformasi Akuntansi Penggajian

Menurut Romney dan Steinhart (2006, p495) ada tujuh aktivitas dasar

Page 5: Sistem Informasi Akuntansi

dalam siklus aktivitas penggajiao, yaitu:

Page 6: Sistem Informasi Akuntansi

11

1. Meng-update master file penggajian

Aktivitas pertama dalam proses penggajain rm meliputi peng-update-an

master file penggajian untuk merefleksikan tipe variasi dari perubahan

penggajian seperti: perekrutan pagawai baru, pemecatan, perubahan tarif pajak,

atau perubahan dalam pemotongan gaji. Yang menyediakan seluruh informasi

tersebut adalah departemen Human Resourse Management (HRM).

Departemen Human Resourse Management (HRNf) memiliki akses secara

online untuk melakukan perubahan atas master file penggajian. Pengecekan

perubahan yang tepat atau diperboiehkan adalah seperti cek validitas pada angka

pegawai dan tes kelayakan untuk perubahan yang telah dibuat kemudian

diaplikasikan ke transaksi perubahan penggajian.

Adalah sangat penting bahwa semua perubahan penggaJian di masukan

dalam timely manner dan layak untuk direfleksikan dalam periode pembayaran

selanjutnya.

Catatan mengenai pegawai yang berhenti atau dipecat seharusnya tidak

langsung di hapus karena untuk beberapa laporan akhir tahun, dibutuhkan data

tentang semua karyawan yang bekerja pada saat tahun berjalan.

2. Meng-update tarif pajak dan pengurangan

Aktivitas kedua adalah meng-update informasi mengenai tarif pajak dan

pemotongan lainnya. Departemen penggajian membuat perubahann ini, namun

perubahan ini biasanya jarang teljadi. Hal tersebut terjadi ketika departemen

penggajian menerima pemberitahuan atau pengumuman tentang perubahan

dalam tarif pajak dan pengurangan lainnya dari pemerintah dan perusahaan

asuransi.

Page 7: Sistem Informasi Akuntansi

12

3. Memvalidasi waktu dan data kehadiran

Langkah ketiga dari siklus penggajian adalah memvalidasi data waktu dan

kehadiran setiap karyawannya. Informasi ini datang dalam bentuk berbagai jenis

forms, tergantung pada status pembayaran pegawai.

4. Menyiapkan pembayaran gaji

Departemen dimana pegawai bekerja menyiapkan data mengenai jam kerja

dan masing - masing supervisor biasanya mengkonfrrmasikan data tersebut.

Pertama file transaksi penggajian diatur berdasarkan nomor pegawai. File

yang telah diatur ini kemudian digunakan untuk menyiapkan cek pembayaran

pegawai. Untuk setiap pegawai, catatan master file penggajian dan catatan

koresponden transaksi terbaca dan pembayaran kotor dihitung, pembayaran kotor

merupakan fraksi dari pembayaran tahunan, dimana fraksi merefleksikan panjang

dari periode pembayaran. Contoh , jika pembayaran dilakukan setiap bulan maka

pegawai akan menerima seperduabelas (1/12) dari gaji mereka untuk setiap

periode pembayarannya.

Kemudian semua pengurangan terhadap gaji dijumlahkan dan dikurangkan

dari pembayaran kotor untuk mendapatkan jurnlah pembayaran bersih.

Pengurangan gaji ini biasanya terbagi dalam dua kategori yaitu :

• Pemotongan pajak

Meliputi pajak pendapatan yang dipotong dari jurnlah gaji yang

diterima.

• Pengurangan sukarela

Meliputi dana pensiun , asuransi kesehatan, dan konstribusi ntuk amal.

Page 8: Sistem Informasi Akuntansi

13

Ketika pembayaran bersih telah diperoleh, maka fields untuk pembayaran

kotor, pengurangan dan pembayaran bersih utnuk setiap catatan karyawan ter

update. Mengurus catatan pendapatan kumulatif yang akurat sangat penting

karena pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan lainnya diberhentikan

maka perusahaan hams tahu kapan dan apa pemotongan untuk setiap

karyawarmya serta informasi ini dibutuhkan untuk memastikan jurnlah pajak dan

pengurangan lainnya telah dilaporkan ke kantor pajak, asuransi perusahaan, dan

organisasi lainnya. Informasi ini juga termasuk laporan bervariasi mengenai

agensi - agensi yang berkepentingan. Akhirnya payroll register dan cek

pembayaran pegawai dicetak.

5. Membayarkan Gaji

Setelah cek pembayaran disiapkan, payroll register dikirimkan ke

departemen utang untuk direview dan disetujui. Voucher pembayaran kemudian

disiapkan untuk mengototrisasikan transfer dana dari akun perusahaan ke akun

bank penggajian. Cek gaji sebaiknya tidak dituliskan ke account bank

perusahaan yang regular. Untuk pembatasan dan pengendalian perusahaan,

account penggajian sebaiknya dipisahkan. Hal ini juga memudahkan untuk

merekonsiliasi penggajian dan mendeteksi masalah pada cek pembayaran.

Voucher pembayaran dan payroll register kemudian dikirimkan ke kasir.

Kasir kemudian akan mereview voucher pembayaran dan payroll register setelah

itu menyiapkan dan menandatangani cek untuk mentransfer dana ke dalam akun

bank penggajian perusahaan.

Kasir juga mereview , menantangani dan mendistribusikan cek pembayaran

pegawai. Kasir kemudian akan mengambil kembali cek pembayaran yang tidak

Page 9: Sistem Informasi Akuntansi

14

di kl.aim dari

pembuatan dan di:rtribusi

perusahaarL Hal h'1i dilaktL"i(a.\1 unttL4: mencegah

pembayaran pa!su

Daflar dari cek pembayaran yang tidak diklaim dikirimkan ke departemen

audit internal untnk investigasi

Kemudian p(J)Iroll register dikembalikan ke departemen penggajian, ya.t1g aka.t>

disirnpan berdasarka11 tanggal dengan time cards dan job time ticket. Voucher

pembayaran kemudian dik iri:mk.an

umum.

6. Menghitung Paja.'<. yang dibayarkan karyawan

Karyawac'l membayar dan keuntungan untnk pegawai

seeara langsur . federal dan negara bagian memerlnkan agar pegawai

memberil-::an tertentu da.'i gaji kotor setiap ka."}'aV.'lill

yang dipergunakan nntuk kompensasi pengaJ1ggura.11. Selain itu

juga pegawai juga kesehatan, caca.t, dan premi

a.suransi lainnya. Beberapa pe1rusah!tan menawarkan pegawai mereka rencana

kenntungan yang fleksibe akan ditanggung sebagian kecil

asuransi kesehatan kont.ribnsi per!Siun, ditambah kredit keuntungan yang bisa

Menyediakan ja.sa ta.'llbahan ini tentlli'1ya akan mena;-r1bah pen:nintaan dari sistem

penggajian itu sendiri.

7. Membayarkar: pajak pengl1as:ilan da.'1 kesaiahan pengurar"tgan

Page 10: Sistem Informasi Akuntansi

!5

periodik menyiapakan atau menggunakan t,·ansfer dana elektronik untuk

membayar pajak yang ada.

U'ltor pajak telah mernberitahukan kapan saja waktu untuk pajak tertentu.

Dana sukarda dari setiap ka:ryawan digunakan berbagai macam

keuntungan., seperti rencana simpanan gajyang harus dibayarkan ke organisasi

yang berwenang.

2.2.4 Fangsi yang terkailt

Wilkinson et (2000, 10) berpendapat bahwa fungsi fungsi yang terlibat

dalam Human Resources Cycle adalah sebagai berikut:

l. Fungsi p,.,.'"'."HlrH

Fw"lgsi personalla memiliki tujuan utarna untuk perencanaan, pengenda!ian,

dan mengkoordinasi karyawan yang berada da1am sebuah orgal'isasi. Fungsi

personalia bawah rumngan Wakil Presiden bagian personalis.

lv! najer memiJiki tangg>.mg

jawab atas dan perencanaan personalia, keamanan dan

keuntungan, hubungan industrial., pengemhangan pegawai dan administrasi

Stktnber daya manusia.

dan perencanaan personalia berhubungan dengan.

perekruta..11 pengujian potensi karyawan, memperkerjakan karyawan yang

terpilih, mt:oilll stikan promosi yang berkualitas, prosedur pemecatan, dan

menentukan ke'bul:uhanpegav.-zi urJ.u...masa yang akan (untuk kriteria

Page 11: Sistem Informasi Akuntansi

16

Unit Pengembangan pegawai bruhubungan dengan masalah pelatihan

para pegawai dan pengembanangan eksekutif para manajer.

Unit Administrasi Sumbaer Daya Manusia bertanggiung jawab atas

perencanaan kompensasi untuk gaji, asurans1, dan program lain yang

berkaitan. Unit ini juga mengatur data pegawai dan kegiatan kepegawaian

lainnya, dengan demikian , unit admisnistrasi sumber daya manusia merniliki

hubungan yang erat dengan kegiatan penggajian.

Unit Hubungan Industrial bertanggung jawab atas menjalin hubungan

dengan serikat buruh dan organisasi lainnya.

2. Fungsi Finansial I Akuntansi

Tujuan dari manajemen fmancial dan akuntansi berkaitan secara luas dengan

dana, data, informasi, perencanaan, dan pengendalian atas sumber daya.

Unit - unit organisasi dalam fungsi ini terlibat dalam manajemen jasa

karyawan yaitu :

a. Timekeeping

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pengendalian waktu dan

daftar kehadiran karyawan.

b. Payroll

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan cek pembayaran,

mengurus data penggajian dan melengkapi laporan yang dibutuhkan

dengan penggajian.

c. Account Payable

Fungsi ini menurut konteks jasa kepegawaian, merupakan menyetujui

Page 12: Sistem Informasi Akuntansi

disbursement voucher yang berhubungan denganjasa karyawan.

Page 13: Sistem Informasi Akuntansi

17

d. Cash Disbursement

Unit ini bekerja sama dengan kasir menandatangani dan mendistribusikan

paycheck.

e. Cost Distribution

Unit ini mengurus catatan- catatan yang merefleksikan biaya- biaya dari

sebuah produk secara detil.

f General Ledger

Unit ini mengurus pengendalian terhadap seluruh asset, modal, biaya, dan

pendapatan.

Sebagai catatan tambahan, unit timekeeping dan cost distribution

biasanya ditemukan dalam perusahaan manufaktur.

2.2.5 Dokumen Somber yang Biasa Digunakan

2.2.5.1 Forms oflnput

Menurut Wilkinson et al. (2000, p111) dokumen sumber yang biasa

digunakan dalam manajemenjasa kepegawaian adalah:

1. Personnel Action Forn

Formulir ini digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak

pihak yang terkait dengan aktivitas kepegawaian. Aktivitas ini termasuk

keputusan untuk memperkerjakan karyawan baru, perubahan status,

evaluasi kinerja pekerjaan, dan lain lain.

Formulir ini memberikan informasi kepada departemen penggajian

mengenai situasi atau perubahan yang mempengaruhi status pembayaran

pegawai. Kategori lain dari tindakan personalia adalah mengenai

pengurangan.

Page 14: Sistem Informasi Akuntansi

18

2. Time Card

Kartu v.'aktu disini ada!ah kar'rn yang mencatat wak:tu yang scbenamya

yang dihabiskan karyawan di tcmpat mereka bekerja. Pada formulir ini

terdapat nama dan nmrJDr kat')'awan. Set'12.p kali pegawai masuk dan pulang,

si pegawai memasukkan kartu ke claiam time clock.

3. Job-time ticket

Job-time ticket berfokus pada pesanan kerja atau pada pekerjaau tertentu.

Setiap ka'i karyawan upa..lmn seperti buruh p:roduksi, memulai dan

mengakhiri pekerjaan, dia mencatat waktu pada kartu untuk pekerjaan

tertentu dan dimas;li::an ke claiam time dock seperti time card.

4. Paycheck

Bersama dengan voucher, struk, tnerupakan dokumen akhir pada siklus

manajemen SUlnber daya manusia Paycheck ini biasanya disiapkan oleh

komputer. Struk menunju_l<:an semna detail ya.11g diperlukan, tennasuk

pembayara.n ua:<g lembur berikut dengan pengurangan dari gaji karyawan.

2.2.5.2 Pertimlumgan Desain File dan Records

Memrnt Wilkinsou et a1 (2000, pliO) dalam mendesain files dan

records,

bebernpa data manajemen perlu di ta:1yakan, misa!nya:

l. tentang siapa yang menggunakanfile tersebut,

2. untuk tujuan apa,

Page 15: Sistem Informasi Akuntansi

19

Untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut tergantung pada

bagian mana meminta bagian aplikasi ini didesain. Ini juga dipengaruhi oleh

penyimpanan, efisiensi dalam pemeliharaan, dan aksesbiliti dari data yang

tersimpan.

2.2.5.3 Information Output

Berdasarkan Wilkinson et al. (2000, pl22) hasil informasi keluaran dari

siklus manajemen sumber daya manusia ini ada tiga, yaitu :

1. Operational listings, Statements, and Required Reports

Salah satu dari output yang sering digunakan adalah payroll register.

Berisikan data yang berhubungan dengan setiap karyawan untuk setiap periode

pembayaran, tersusun dari pembayaran kotor hingga pembayaran bersih.

Output yang berhubungan lainnya adalah deduction register, yang

menyediakan detail potongan dari setiap pegawai. Sedangkan cumulative

earnings register menunjukkan saldo yang diperoleh hingga saat ini, dan bisa

dalam triwulan, untuk setiap pegawainya dan untuk keseluruhan karyawan.

Laporan kontrol yang bervariasi juga diperlukan. Contohnya adalah laporan

yang menunjukkan nomor dari cek yang telah dicetak dan total saldo dari cek

tersebut.

Dibutuhkanjuga laporan untuk pemerintah meliputi Jamsostek dan pajak

penghasilan, ditambah variasi dari lainnya. Beberapa jatuh tempo setiap tiga

bulan sekali, sementara lainnya setiap akhir tahun

2. Inquiry Screens

Sistem on-line memungkinkan personnel clerks dan lainnya untuk

melihat data dalam catatan gaji pegawai secara individual maupun data

Page 16: Sistem Informasi Akuntansi

20

personal. Pegawai juga dapat mengakses data mereka sendiri. Akses Iainnya

berhubungan dengan penggajian per departemen atau pendapatan kumulatif per

departemen.

3. Managerial Reports

Analisa yang bervariasi dari manajer yang berhubungan, seperti misalnya

mengenai absensi, pembayaran lembur, turn over, komisi penjualan, dan biaya

tenaga kerja tidak Iangsung. Salah satu analisa yang berguna adalah proyeksi

gaji setiap bulan untuk tahun depan. Laporan Iainnya yang sering membantu,

antara lain :

a. Survei tarif pembayaran rata -rata untunk setiap kategori pekerjaan

hila dibandingkan dengan perusahaan serupa.

b. Laporan kekuatan personalia, menunjukan tingkat jumlah pegawai

dan perubahannya selama beberapa bulan terkhir.

Labor distribution summary bisa disajikan dengan dua tujuan, yaitu sebagai

dasar entry bagian akuntansi dan sebagai analisa untuk pihak manajemen.

Laporan tersebut menunjukan saldo dari biaya jasa pegawai yang dikenakan

dalam beberapa akun. Bagaimanapun juga, hal tersebut bisa termasuk detail

biaya yang ditimbulan setiap pegawai dan departemen dalam berbagai tugas.

Laporan ini juga memisahkan antara biaya tenaga kerja langsung dan tidak

langsung.

2.2.6 Hubungan antara Payroll System dengan Human Resource Management

System

Menurut Hall ( 2004, p305) " Proses penggajian terintegrasi dengan Human

Resource Management System (HRM). HRM sistem menyimpan dan memproses

Page 17: Sistem Informasi Akuntansi

22

terintegrasi yaitu orar,g, s 1:ur, proses dan prosedur yang bertindak sebagai

penyedia jaminarc yang rnasuk akal bahwa sasanm control dari perusahaan akan

tercapai.

2.3.2 Komponen Sistem Pengendaiian Inl:en1al

Menurut COSO dalam buku Romney dan Steinhart (2006, p196) "da

komponen dalam sistem pengendalian intern antara lab sebagai berikut:

1. Control Environment

Inti dari semua bisnis adalah orangnya yang memiliki sifat masil:g-masing

i'1dividu, termasuk integritas, nilai, etika, dan kemampuan lingkungan di mana

mereka beroperasi. Mereka adalah alat yang mengendalikan organisasi

merupakan dasar dari segala sesuat11.

2. Control Activities

Prosedur dan kebijakan per.gendalian ditetapkan dan dijalankan untuk

membantu meyakinkan bahwa tinda.lcan yang dilakukan oleh pihak manajemen

untuk menanggulangi resiko dan untuk mencapai tujuan organisasi terlibat

efekti:f.

3. Risk Assessment

Perusahaan hams berhati-hati terhadap risiko yang dihadapi. l:'eJ:usabEtan

membentuk suata tujuan, yang digabu.i1gkan dengan penjualan, produk:si,

pemasaran, keru:mgan, dai1 aktivitas lainoya sehingga perusahaan dapat

beroperasi dengan baik Peru.sahaan juga hartLmenyusun sebuah mekanisme

Page 18: Sistem Informasi Akuntansi

=tuk rr::ec1gide;:;tif'Jmsi, menganalisis dan mengatur risiko-risiko yang

Page 19: Sistem Informasi Akuntansi

21

data personal yang saling terkait, termasuk kelli-:ttungan karyawan, perencanaan

daya rml:nu:>ai, hubllfl.gan karyawan, kerrra::npuan karya\\'rul, tarif

penggajian. HRM sistem hams mendukung a.l,:ses yang real-time kepada data

personal untuk peru:latalli£ dan pencata::an seca::a langsung apabila terjadi perubahan

da.1am status"Karyawan. ·

Pengerti:u. Sis:te!n Pengendali:m Internal

MenJL'"llt Gelinas (2008, p219) "Pengendalian Internal adalah suatu sistem

dengan elemen teric'ltegrasi ya.i<:ni, orang, struk:tur, proses dan prosedur yang

bertimiak unl:uk menyediakan jaminan yang masuk aka! bahwa perusahaan akan

mencapai tujuan proses bisnisnya."

Sedangkan mermrut dan Steinba.'i (2006, pl92) "Pengendalian

Internal adalah suatu proses yang diimplementasikan okh para direksi perusahaan,

menajemen, dan mereka yang berada bawah araban untuk menyediakan jaminan

yang masuk a.'<al bahwa sasaran control dari perusahaan akan tercapai."

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004, pl82) "?engendalian Internal adalah

sebuah proses yang dipenga.-uhi !ingkungan direksi perusahaan, manajemen,

dax: personel lainnya. didesain unuk menyediakan jaminan yang masuk aka!

tergantung dari pencapaian tujuan dari kategor::

(a) reliabilitas dari pelaporan keuangan,

(b) efektivitas dan efb;ien:si dari operasi,

Page 20: Sistem Informasi Akuntansi

23

4. Information and Communication

Yang mengelilingi aktivitas pengendalian adalah system informasi dan

komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dari perusahaan menerima dan

saling bertukar inforrnasi yang dibutuhkan untuk memimpin, mengatur, dan

mengontrol operasi yang ada.

5. Monitoring

Tujuan dari monitoring ini adalah untuk menilai kualitas Internal Control

Structure overtime dengan memperhatikan aktivitas yang terus-menerus terjadi

dan evaluasi terpisah yang dilakukan. Memonitor aktivitas yang terus-menerus

terjadi meliputi supervision untuk karyawan dilakukan setiap hari, dan aktivitas

memonitor terpisah meliputi audit Internal Control Structure dan Accounting

record dilakukan secara periodik.

2.3.3 Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Menurut COSO dalam buku Gelinas (2008, p216) , tujuan pengendalian sistem

internal adalah :

1. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya

2. Menghasilkan operasi yang efektif dan efisien

3. Memenuhi dalil I hukum dan peraturan

.4 Sistem Pengendalian Internal Penggajian

2.4.1 Tujuan Sistem Pengendalian Internal Penggajian

Menurut Wilkinson et al. (2000, pl26) tujuan dari sistem pengendalian

internal peggajian adalah untuk memastikan bahwa:

Page 21: Sistem Informasi Akuntansi

24

a. Semua jasa yang telah dilakukan oleh karyawan, termasuk jam kerja pada

tugas tertentu seperti pekeljaan produksi, dicatat secara akurat dan tepat

waktu.

b. Semua karyawan dibayar berdasarkan kontrak kelja atau kebijakan lainnya.

c. Semua cek pembayaran dihitung secara tepat , dengan tunjangan dan

potongan gaji yang terotorisasi.

d. Semua biaya untuk jasa karyawan didistribusikan ke akun yang sesua1

dengan kebijakan akuntansi.

e. Semua laporan yang dibutuhkan disiapkan secara lengkap dan akurat sesuai

dengan hokum dan aturan yang berlaku serta diserahkan tepat waktu.

2.4.2 Kontrol dalam Sistem Pengendalian Internal Penggajian

Menurut Hall (2004, p302) dalam sistem pengendalian internal penggajian

mempunyai kontrol meliputi:

1. Otoritasi Transaksi

Formulir tindakan personel adalal! untuk menyediakan control otorisasi yang

penting dalam sistem penggajian. Dokumen ini penting untuk mencegal!

penipuan penggajian dengan mengidentiflkasi karyawan yang terotorisasi.

Bentuk penipuan yang umum adalal! memasukkan time cards ke gaji karyawan

yang sudal! tidak bekerja lagi dalam perusal!aan. Formulir tindakan personel ini

mengizinkan departemen penggajian untuk mengatur daftar karyawan, yang

kemudian dicocokkan dengan time card.

2. Pembagian Tugas

Fungsi timekeeping harus terpisal! dari fungsi personalia. Departemen

Page 22: Sistem Informasi Akuntansi

personalia menyediakan menyediakan gaji dengan informasi tarif gaji.

Page 23: Sistem Informasi Akuntansi

25

Mungkin saja terdapat jarak antar tarif gaji tergantung dari pengalaman,

klasiftkasi pekerjaan, senioritas, dan jasa. Untuk mencegah penipuan, informasi

ini harus dihasilkan dari sumber yang independent yaitu departemen

personalia.

3. Supervisi

Area lain yang beresiko adalah timekeeping. Terkadang beberapa karyawan

akan "clock in" untuk karyawan lain yang datang terlambat atau bahkan tidak

datang. Supervisor harus mengobservasi proses clocking dan merekonsiliasi

time cards dengan kehadiran aktual.

4. Catatan Akuntansi

Jejak audit untuk penggajian meliputi dokumen berikut :

a. Time cards, job tickets, dan disbursement vouchers.

b. Informasi jurnal, yang datang dari ringkasan distribusi tenaga kerja dan

payroll register.

c. Account buku besar pembantu, yang mengandung catatan karyawan dan

account biaya yang bervariasi.

d. Account jurnal umum : control penggajian, kas, payroll clearing (imprest

account).

5. Kontrol akses

Aset yang berhubungan dengan penggajian adalah tenaga keija dan kas.

Keduanya bisa disalahgunakan melalui akses yang tidak tepat ke dalam catatan

akuntansi. Individu yang tidak jujur dapat menyalahgunakan total time cards

yang telah terjadi dan kemudian menggelapkan kas. Mengontrol akses ke

Page 24: Sistem Informasi Akuntansi

sumber dokumen dan catatan dalam sistem penggajian adalah penting.

Page 25: Sistem Informasi Akuntansi

27

® wak:tu

Fonnulir yang digur <.an l.h'ltuk m<!ncatat wak:tu kerja seorang karyawan

Register enggajian

Lapm·an yang rnenunjukan nama, penghasilan kotor, potongan gaji dan

serta bersih yang dilakukan selama periode

.. Rek:enir1g bank penggajian imprest

Kekenmcg yang menampung setoran sebesar total gaji dan upah bersih

yang dilakllkan s•elama periode pembayaran.

® gaji

Perintah p<enaJtikllo kepoda bank Imtu_l;: membayar karyawan.

" Ikl:tti$:1! d!stribusi biaya tenaga kerja

Laporan menurtjill;an klasiflimsi akun utnuk penghasilan pabrik

selama periode pembayaran.

pajak gaji dan upah

d.itetapkan oleh otoritas pajak untuk diserallkan bersmra

persona!ia karyawan

memuat data mengenai ikatac> kelja setiap karyawan dan

memuat semua otorisasi personaiia yang dikeluarkan untuk karyawan

Page 26: Sistem Informasi Akuntansi

28

File computer ini berisi data terkini mengenai karyawan yang diperlukan

untuk me:: .ghitung gaji dan upah seperti klasiflkasi pekeJjtariff upah,

potongan.

"' File induk pengr,asilan karyawan

com;mter yang berisi penghasilan kotor, potongan gaji dair upah,

serta pembayran be::sih setiap karyavvan selarna tahun berjalan hingga

tanggal pada hari itu rnenurut periode pembayaran.

2.4.3.2 Fmmgsi-fungsi Pengendalian Terkait

Menumt Boynton et (2001, p178) pemrosesan transaksi penggajian

melibatkan fimgsi-sungsi penggajian berikut ini :

" 'vlemu!ai transaksi penggajiau yang mencaugk:up:

o MenganglGitkaryavvan

o Mengotcrisasi perubahan gaji dan upah

" Penerimaan jasa, meucanglrup:

o Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu

" Pencatatan transaksi pengajian, yang meucangkup:

o Menyiapkan dac4:ar serta rneneatat g<;ji dan upah

" Pembayara.'l gaji dan yang mencangkup

o Membayar gaJI dan upah serta menjaga upah yang belum

diambil

o Menyiapkan pajak gaji dan upah

Page 27: Sistem Informasi Akuntansi

26

6. Verifikasi independen.

Beberapa contoh verif..kasi independent da!am system penggajian :

a. Verr;kasi waktu : sebelum mengirimkan time cards ke bagian penggajian,

supervisor hams memverifikasi keak:trrataE dan men.andatanganinya.

b. Paymaster : weuggurmkan paymaster untuk mendistribusikan cek

pembayaran membantu memveriflkasi karyaViran yang masih ada.

c. Utang dagang : bagian utang dagang mereverifikasi ketepatan payroll

register sebeiam mt:mbml:t disbursement voucher untuk mengirinl:kan dana

ke dalm:n imprest account.

d. Jumal umum :

semllll: proses dengan r: erekonsiliasi laporan distribusi tenaga kerja dan

disbursement voucher penggajian.

A!divitas Pengendalian Transaksi Penggajian

Mern.rrut Boynton et al.(200l,pl77) dokumen dan catatan be:ikut ini

peJ1tir1g dalam melaksanakan serta mencacat tra.'1saksi penggajian :

'" Otorisasi personalia

Memo yang dlkeluarkan oleh dcpartemen persor.aFa yang menunjuk

pengangkatan seorang ka.;awan dan setiap pe:-ubahan selanjutnya atas

status karyawn itu untuk tujlumpenggaJJan.

@ Kartu absen

Page 28: Sistem Informasi Akuntansi

29

2.5 Pajak Penghasilan Pasal21

Undang-undang No.7 Tahun 1984 tentang Pajak Penghasilan (PPh) berlaku sejak

1 januari 1984. Undang-undang ini telah beberapa kali mengalami perubahan dan

terakhir kali diubah dengan Undang-undang No.36 Tahun 2008. Ketentuan Pasal21 UU

PPh mengatur tentang pembayaran pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan

pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak orang pribadi

dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan.

2.5.1 Pengertian Pajak Penghasilan Pasal21

Mengacu pada www.pajak.go.id, Pajak penghasilan pasal21 adalah pajak atas

penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang

diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan

pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan.

Pemotong Pajak wajib memberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 baik

diminta maupun tidak pada saat dilakukannya pemotongan pajak kepada orang

pribadi bukan sebagai pegawai tetap, penerima uang tebusan pensiun, penerima

Jarninan Hari Tua, penerima uang pesangon, dan penerima dana pensiun.

Pemotong Pajak PPh Pasal21 wajib memberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal

21 tahunan (form 1721-A1 atau 1721-A2) kepada pegawai tetap, termasuk penerima

pensiun bulanan dalam waktu 2 (dua) bulan setelah tahun takwim berakhir.

2.5.2 Pemotong PPh Pasal 21

a. Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan.

b. Bendaharawan pemerintah baik Pusat maupun Daerah

c. Dana pensiun atau badan lain seperti Jaminan Sosial Tenaga Kerja

(Jarnsostek), PT Taspen, PT ASABRI.

Page 29: Sistem Informasi Akuntansi

30

d. Perusahaan dan bentuk usaha tetap.

e.Yayasan, lembaga, kepanitia-an, asosiasi, perkumpulan, organisasi massa,

organisasi sosial politik dan organisasi lainnya serta organisasi internasional

yang telah ditentukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan.

£ Penyelenggara kegiatan.

2.5.3 Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal21

a. Pegawai tetap.

b. Tenaga lepas (seniman, olahragawan, penceramah, pemberijasa, pengelola

proyek, peserta perlombaan, petugas dinas luar asuransi), distributor

MLM/direct selling dan kegiatan sejenis.

c. Penerima pensiun, mantan pegawai, termasuk orang pribadi atau ahli

warisnya yang menerima Tabungan Hari Tua atau Jarninan Hari Tua.

d. Penerima honorarium.

e. Penerima upah.

£ Tenaga ahli (Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris,

Penilai, dan Aktuaris).

2.5.4 Penerima Penghasilan yang Tidak Dipotong PPh Pasal21

a. Pejabat perwakilan diplornatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara

asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja

pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat:

- bukan warga negara Indonesia dan

- di Indonesia tidak menerirna atau memperoleh penghasilan lain di luar

jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara yang bersangkutan

Page 30: Sistem Informasi Akuntansi

memberikan perlakuan timbal balik;

Page 31: Sistem Informasi Akuntansi

31

b. Pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh Keputusan

Menteri Keuangan sepanjang bukan warga negara Indonesia dan tidak

menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh

penghasilan di Indonesia.

2.5.5 Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal21

a. penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai atau penerima pensiun

secara teratur berupa gaji, uang pensiun bulanan, upah, honorariu (termasuk)

honorarium anggota dewan komisaris atau anggota dewan pengawas), premi

bulanan, uang lembur, uang sokongan, uang tunggu, uang ganti rugi,

tunjangan isteri, tunjangan anak, tunjangan kemahalan, tunjangan jabatan,

tunjangan khusus, tunjangan transpot, tunjangan pajak, tunjangan iuran

pensiun, tunjangan pendidikan anak, bea siswa, premi asuransi yang dibayar

pemberi kerja, dan penghasilan teratur lainnya dengan nama apapun

b. penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai, penerima pension atau

mantan pegawai secara tidak teratur berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi,

tunjangan cuti, tunjangan hari raya, tunjangan tahun baru, bonus, premi

tahunan, dan penghasilan sejenis lainnya yang sifatnya tidak tetap;

c. upah harian, upah mingguan, upah satuan, dan upah borongan yang diterima

atau diperoleh pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, serta uang saku

harian atau mingguan yang diterima peserta pendidikan, pelatihan atau

pemagangan yang merupakan caJon pegawai

d. uang tebusan pensiun, uang Tabungan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua,

uang pesangon dan pembayaran lain sejenis sehubungan dengan pemutusan

Page 32: Sistem Informasi Akuntansi

hubungan kerja;

Page 33: Sistem Informasi Akuntansi

32

e. honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam

bentuk apapun, komisi, bea siswa, dan pembayaran lain sebagai imbalan

sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib

Pajak orang pribadi dalam negeri, terdiri dari :

1. tenaga ahli (Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan,

Notaris, Penilai, dan Aktuaris)

2. pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film,

bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, crew film, foto mode

peragawan/ peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan

seniman lainnya;

3. olahragawan;

4. penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator;

5. pengarang, peneliti, dan penerjemah;

6. pemberijasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan

sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi

dan sosial;

7. agen iklan;

8. pengawas, pengelola proyek, anggota dan pemberijasa kepada

suatu kepanitiaan, dan peserta sidang atau rapat;

9. pembawa pesanan atau yang menemukan langganan;

10. peserta perlombaan;

11. petugas penjaja barang dagangan;

12. petugas dinas luar asuransi;

Page 34: Sistem Informasi Akuntansi

13. peserta pendidikan, pelatihan, dan pernagangan bukan pegawai

Page 35: Sistem Informasi Akuntansi

35

atau bukan sebagai caJon pegawai;

14. distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan

kegiatan sejenis lainnya.

£ Gaji, gaji kehormatan, tunjangan-tunjangan lain yang terkait dengan gaji dan

honorarium atau imbalan lain yang bersifat tidak tetap yang diterima oleh

Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil serta uang pensiun dan tunjangan

tunjangan lain yang sifatnya terkait dengan uang pensiun yang diterima oleh

pensiunan termasukjanda atau duda dan atau anak-anaknya.

2.5.6 Tidak Termasuk Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal21

a. pembayaran asuransi dari perusahaan asuransi kesehatan,asuransi kecelakaan,

asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa;

b. penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan dalam bentuk apapun yang

diberikan oleh Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali diberikan oleh bukan

Wajib Pajak selain Pemerintah, atau Wajib Pajak yang dikenakan Pajak

Penghasilan yang bersifat final dan yang dikenakan Pajak Penghasilan

berdasarkan norma penghitungan khusus (deemed profit).

c. iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah

disahkan oleh Menteri Keuangan dan iuran Jarninan Hari Tua kepada badan

penyelenggara Jamsostek yang dibayar oleh pemberi kerja;

d. zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau lembaga

ami!zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah.

2.5.7 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 untuk Pegawai Tetap

Penghasilan bruto dikurangi biaya jabatan (5% dari penghasilan bruto,

Page 36: Sistem Informasi Akuntansi

36

maksimum Rp 1.296.000,- setahun atau Rp 108.000,- (sebulan); dikurangi

Page 37: Sistem Informasi Akuntansi

34

iuran pensiun. luran jaminan hari tua, dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak

(PTKP).

2.5.7.1 Penghasilan Tidak Kena Pajak

Besarnya Penghasilan Kena Pajak dari seorang pegawai dihitung

berdasarkan penghasilan netonya dikurangin dengan Penghasilan Tidak Kena

Pajak (PTKP). Berdasarkan Pokok-Pokok Perubahan UU no 36 tahun 2008

tentang PPh, pemerintah melakukan penyesuaian besarnya PTKP yang

diberlakukan sejak tahun pajak 2009 menjadi:

1. Rp. 15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu

rupiah) untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi sendiri per tahun.

2. Rp. 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah)

tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin.

3. Rp. 15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu

rupiah) tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung

dengan penghasilan suami.

4. Rp. 1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah)

tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga

semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi

tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap

keluarga.

2.5.7.2 TarifPajak Penghasilan Pasal21

Sesuai dengan pasal 17 Undang-undang PPh, besarnya tarif pajak

pengasilan bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri dapat dilihat dalam

Page 38: Sistem Informasi Akuntansi

tabel 2.1 berikut ini:

Page 39: Sistem Informasi Akuntansi

39

. .Tabe12.1 Tar1f PaJak Penghasilan Pasa121

2.5.8 Contoh Penghitungan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal21

1. Roni adalah pegawai tetap di PT Maju Terus sejak 1 Januari 2009. Ia

memperoleh gaji sebulan sebesar Rp. 2.000.000,- dan membayar iuran pensiun

sebesar Rp. 25.000,- sebulan. Saefudin menikah tetapi belum mempunyai anak

(status K/0).

l>enghitungan PPh Ps. 21 terutang

Gaji Sebulan = Rp. 2.000.000

Pengh. bruto = Rp. 2.000.000

l>engurangan

Biaya Jabatan: = 5%x Rp. 2.000.000 = Rp. 100.000

Iuran pensiun = Rp. 25.000

Total Pengurangan = Rp. 125.000

Pengh netto sebulan = Rp. 1.875.000

Pengh. Netto setahun 12 x Rp. 1.875.000 = Rp. 22.500.000

PTKP setahun:

WP sendiri = Rp. 15.840.000

Lapisan Penghasilan Kena Pajak TarifPajak

Sampai dengan Rp. 50.000.000,00 5% (lima persen)

Diatas Rp.50.000.000,00 s.d Rp.250.000.000,00 15% (lima belas persen)

Diatas Rp.250.000.000,00 s.d Rp.500.000.000,00 25% (dua pu1uh lima

persen)

Diatas Rp. 500.000.000,00 30% (tiga pu1uh persen)

Page 40: Sistem Informasi Akuntansi

36

Tambahan WP kawin = Rp. 1.320.000

TotalPTKP=Rp. 17.160.000

PKP setahun = Rp. 5.340.000

PPh Ps. 21 = 5% x Rp. 5.340.000 = Rp. 267.000

PPh Ps. 21 sebulan = Rp. 22.250

2. Rocky adalah pegawai tetap di PT Jaya Selalu. !a memperoleh gaji bulan

Desember sebesar Rp. 2.200.000,00 menerima THR sebesar Rp. 600.000,00 dan

membayar iuran pensiun sebesar Rp. 25.000,00 sebulan. Ikhsan Alisyahbani

menikah tetapi be1um mempunyai anak (status K/0)

PPh Pasa121 atas gaji dan THR

Penghasilan Bruto setahun = 12x Rp. 2.200.000 = Rp. 26.400.000

THR = Rp. 600.000

Jurnlah Penghasilan Bruto Rp. 27.000.000

Pengurangan:

Biaya Jabatan: 5%x Rp. 27.000.000 = Rp.1.296.000

luran pensiun 12x Rp. 25.000 = Rp.300.000

Total Pengurangan = Rp. 1.596.000

Penghasilan netto setahun Rp. 25.404.000

PTKP (K/0) setahun = Rp. 17.160.000

PKP setahun = Rp. 8.244.000

PPh Ps. 21 terutang:

5% X Rp. 8.244.000 = Rp. 412.200

PPh Pasa121 atas gaji

Penghasilan Bruto setahun = 12x Rp. 2.200.000 = Rp. 26.400.000

Page 41: Sistem Informasi Akuntansi

41

Pengurangan:

Biaya Jabatan: 5%x Rp. 26.400.000 = Rp. 1.296.000

luran pensiun 12x Rp. 25.000 = Rp. 300.000

Total Pengurangan = Rp. 1.596.000

Penghasilan netto setahun Rp. 24.804.000

PTKP (K/0) setahun = Rp. 17.160.000

PKP setahun = Rp. 7.644.000

PPh Ps. 21 terutang: 5% x Rp. 7.644.000 = Rp. 382.200

PPh Pasal21 atas gaji dan THR- PPh Pasal21 atas gaji:

= Rp. 412.200- Rp. 382.200,00

= Rp. 30.000,00

.6 Konsep Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek

2.6.1Pengertian Object

Berdasarkan Mathiassen et al. (2000, p4), "object adalah suatu entitas yang

memiliki identity, state dan behavior."

2.6.2 Keuntungan Dalam Menggunakan Object Orientation

Mengacu pada Mathiassen et al. (2000, p5), keuntungan menggunakan object

orientation adalah:

• Merupakan konsep yang umum yang dapat digunakan untuk memodel hampir

semua phenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum (natura/language)

- Noun menjadi object atau class

- Verb menjadi behaviour

- Aqjective menjadi attributes

Page 42: Sistem Informasi Akuntansi

42• Memberikan informasi yang jelas tentang context dari sistem

Page 43: Sistem Informasi Akuntansi

38

• Mengurangi biaya maintenance

Memudahkan untuk mencari hal yang akan diubah

Membuat perubarum menjadi tidak bepengaruh pada modu!yang

lairh'lya

2Ai.3 Penge1'ti:Jm objected oriented analysi!i' design

Mathiassea et al (2000, p9) menyatakan bahwa "Object Oriented Analysis

and Design merupakan suatu metode yang berguna mengembangkan sistem

yang mempunyai model problem domain seperti sebuah elemen kunci

da.,-, kemudian mencari pemecat'1aan masalah yang logical yang berbasisiGL"l

objek. Object Oriented Analysis and Design meru!Jakan kumpulan pctunjuk umum

dalam menganalisis dan mendesain."

Terdapat ernpat aktivitas uta.rna dalam Object Oriented Analysis and Design

yaitu :

1. Problem Domain Analysis

2. Application Domain Analysis

3. Architectural Design

4. Component Design

Page 44: Sistem Informasi Akuntansi

39

I.C

Des1gnoJ

[]Specifications of

components

Gambar 2.1Em pat Aktivitas Utama dan Basil dari Object Oriented Analysis and

Design

2.6.4 System Choice

• System Definition

Menurut Matbiassen et a!. (2000, p24), "System Definition adalab

merupakan suatu gambaran secara umum dari sistem yang berjalan dalam

perusabaan tersebut dan yang kita babas dalam skripsi ini adalab sistem

penggajian."

• Rich Picture

Mengacu pada Mathiasssen eta!(2000, p25), "Rich Picture adalah sebuah

gambaran informal yang digunakan oleh pengembangan sistem untuk

menyatakan pemahaman mereka terhadap sistuasi dari sistem sedang

berlangsung."

Rich picture difokuskan pada aspek-aspek penting dari sistem tersebut,

Page 45: Sistem Informasi Akuntansi

yang ditentukan sendiri oleh pengembang sistem dengan mengunjungi

Page 46: Sistem Informasi Akuntansi

40

perusahaan untuk melihat bagaimana perusahaan tersebut beroperasi, berbicara,

dengan banyak orang untuk mengetahui apa yang harus terjadi atau seharusnya

terjadi dan mungkin melakukan beberapa wawancara formal.

Contoh dari Rich Picture bisa dilihat pada gambar dibawah ini :

j UD ;=;-l N

update pain ' rangkap 2dalflbdo;e poin dan dlstrlbulor

.,,;., '""''"

LJj_J-"'""j'" }?bM:_ j I "!:'

D•t•b"'"""' .\membuat lapa-an po!n J

8agia!l Penju !an mencetak

faktUr

menglsl form pembetlan

FakMrangkap 1

membelikan barang

Dl lri!Jutcr

Gambar 2.2 Contoh Rich Picture

Barang

• Kriteria FACTOR

Kriteria FACTOR terdiri dari 6 elemen yaitu:

1. Functionality : fungsi dari suatu sistem yang mendukung fokus

application domain.

2. Application domain : bagian dari organisasi yang mengadministrasi,

memonitor atau mengontrol problem domain.

3. Condition: dalam kondisi seperti apa sistem akan dibangun dan

l m- = "'"'

Page 47: Sistem Informasi Akuntansi

digunakan.

Page 48: Sistem Informasi Akuntansi

41

4. Technology: teknologi yang digunakan untuk menghasilkan sistem dan

dengan teknologi seperti apa sist·em akan berjalan

5. Object: objek ut= da!amproblem domain

6. Responsibility: tanggung jawab keselu:ruhan sistem yang berhubungan

dengan konteks

Mengacu pada Mathiassen et aL (2000, p45), Problem Domain adala..'l bagian

dari konteks yang diatur, dimonitor atau dikendalikan oleh sistem. Tujuan d.ari

problem domain ana.Esis adalah untclk mengident:fikasi dan membuat model dari

problem domain. Tujuan dari aktivitas iu:i ad.alah membangun sebuah model yang

dapat d:gunakan untJLlc merancang dan mengimplementasikan sebuah system yang

dapat mew4Jroses, bcrkomunikasi menyajik:an informasi mengenai problem

domain.

G!u-nbar di bawah iui merupakan akthitas dalam problem domain:

r, Si!sl:emDefinWon

G!tmbar 2.3 Aktivitas Problem Domain

Page 49: Sistem Informasi Akuntansi

42

Absensl

Tanggal :DateN!K: string

Jabatan iatus:Boolean

-KcxleJabatan:String l.j:mMasuk:Date-JabBIM : Char mPulang :Date 1

1VarlabeiGajiYangDlterima:String +menglsl_data_absensi()

HakAkses: Sbing -tmencetak data absensl()

+membuat_data_jabatan()Lambur

tmenylmpan_data_Jabatan() 1 •

+meng-updale_datajabatan()+menghapus datajabatan()

.

0..'" KodeFormlembur:stl'ing NIK:String NIKPenurlt*Lembur:String A!asanlembur: Olar

1 Tangga!Lembur:Date

,'- Karyawan

+menglsl_data_lemb!X()focetak_daleJembur()

K:strlngamaKaryawan :strlng

-JenlsKelamln:Char1 -Aiamat: string

-Telepon: String-NoKTP: String iusPerkBYIInan :String TernpatLahlr:S1ring•Tanggallahlr:Data-Agama :string-PendldlkanTerakhlr:String-Kewarganegaraan :SiringTanggaiMliaiKelja: Date

-Oivlsi:Sbing.Jabalan :stringPTKP :Integer

ssword :Stringtatus: string

1-G;J!Pok:ok: Integer+membuaLdata_karyawan_baru()+meng.update_data_karyawan()+menylmpan_data_karyawan()fflle-non-aktifkan data karyawan()

Gambar 2.4 Contoh Class Diagram

Analisis problem domain memfokuskan pada informasi apa yang harus ditangani

oleh sistem dan menghasilkan sebuah model yang menghasilkan sebuah model.

Sebuah model yang merupakan gambar dari kelas-kelas, object-object, struktur dan

perilaku (behavior yang ada dalam problem domain). Dalam table 2.2 berikut ini

dapat dilihat aktivitas pada problem domain analisis.

Aktivitas isi Konsep

classes Object dan event yang mana yang Class, object dan event

merupakan bagian dari problem domain

Page 50: Sistem Informasi Akuntansi

structure Bagaimana kelas dan objek secara Generalization,

Page 51: Sistem Informasi Akuntansi

51

Tabel 2.2 Tabel aktiVItas Problem Domam Anahs1s

2.6.5.1 Class

Menurut Mathiassen et al. (2000, p53), "Class adalah gambaran atau

definisi dari kumpulan objek yang mempunyai structure, behavior pattern, dan

attribute yang bersamaan."

Mengacu pada Mathiassen et al. (2000), kegiatan class merupakan

kegiatan pertama dalam analisis problem domain. Ada beberapa tugas dalam

kegiatan ini, yaitu : abstraksi fenomena problem domain dengan melihatnya

sebagai objek dan event, klasifikasi objek dan event tersebut dan memilih kelas

dan event dari sistem yang akan dipelihara informasinya. Classes merupakan

kegiatan utaina untuk mendefmisikan dan membatasi problem domain.

Classes bertujuan untuk memilih elemen-elemen dari suatu problem

domain. Classes terdiri dari tiga bagian, yaitu:

I. Nama class, setiap class harus mempunyai nama untuk dibedakan dari

suatu class yang lain.

2. Attribute, merupakan kepemilikan deskriptif dari class atau event. Setiap

class boleh memiliki beberapa attribute atau sebagian saja.

3. Operation merupakan proses kepemilikan yang spesiflk di dalam class dan

diaktifkan melalui class object.

konseptual digabungkan bersama? aggregation,

association dan cluster

Behavior Properti-properti dinamik yan gmana

yang seharusnya dimiliki objek?

Event trace,behavioral

pattern dan attribute

. . . ..

Page 52: Sistem Informasi Akuntansi

44

Pemilihan class bertujuan untuk mendefmisikan dan membatasi problem

domain, sedangkan pemilihan event bertujuan untuk membedakan tiap class

dalam problem domain.

Kegiatan class akan menghasilkan suatu event table. Dimensi horizontal

dari event table menggambarkan class yang akan dipilih, sedangkan dimensi

vertikal menggambarkan event yang terpilih, tanda cek digunakan untuk

mengindikasikan objek dari kelas yang berhubungan dalam event tertentu

2.6.5.2 Structure

Menurut Mathiassen et a!. (2000, p69), "Structure merupakan kegiatan

kedua dalam problem domain. Tujuan dari structure adalah untuk mencari

hubungan struktural antara kelas-kelas dan objek-objek dalamproblem domain.

Hasil dari kegiatan structure adalah membuat class diagram. "

Menurut Mathiassen et a!. (2000, p336) class diagram menggambarkan

kumpulan dari kelas-kelas dan merupakan hubungan yang terstruktur.

Menurut Mathiassen et a!. (2000, p73-77) tipe dari object oriented

structure terdiri dari dua bagian yaitu:

1. Classs structure, mengekspresikan hubungan konseptual yang statis antar

class. Class structure dibagi menjadi dua bagian yang meliputi:

a. Generalization : sebuah kelas umum (super class) yang menjelaskan

property pada suatu kelompok kelas khusus (subclasses). Hubungan

dalam generalization dapat dikatakan sebagai hubungan "is-a", yang

artinya subclass akan mempunyai attribute dan operation yang sama

dengan superclasses.

Page 53: Sistem Informasi Akuntansi

53

4

Taxi 1...._1 _ .

Gambar 2.5 Generalization Structure

b. Cluster : sebuah kumpulan dari kelas-kelas yang saling berhubungan.

Cluster digambarkan dengan notasifile folder yang didalanmya terdapat

kumpulan class yang berkaitan. Class-class yang ada pada cluster yang

berbeda dihubungkan dengan hubungan association.

«cluster «cluster» •

I Car I Owner I

r' t.,Motor I IPassengerCarf I

Clerk

' •

I Cylinder II Taxi I

Gambar 2.6 Cluster Stucture

2. Object structure menggambarkan hubungan yang dinamik dan konkret

antar objek-objek dalam problem domain. Hubungan ini berubah secara

dinamis tanpa mempengaruhi perubahan pada class description. Object

structures terdiri dari dua bagian, yaitu:

a. Aggregation : objek superior (keseluruhan) yang terdiri dari sejumlah

objek inferior (sebagian). Hubungan aggregation dirumuskan sebagai

hubungan "has-a" atau "is-part-of''

I I

''

Page 54: Sistem Informasi Akuntansi

46

Car

Motor

Gambar 2.7 Aggregation Structure

b. Association: hubungan yang penting antara sejumlah objek-objek.

Hubungan association digambarkan sebagai gar1s yang

menghubungkan class-class yang relevan. Association structure

mendefmisikan hubungan antara dua buah objek atau lebih. Hasil dari

aktivitas ini adalah membuat class diagram yang berisi class dengan

hubungan struktur dengan class lainnya.

.. c_a_r_ .l o.: Ownership 1..- I.. P_e_r_so_n _.

Gambar 2.8 Association Structure

2.6.5.3 Behavior

Menurut Mathiassen et a!. (2000, p90), kegiatan ketiga adalah kegiatan

behavior yang bertujuan untuk memodelkan apa yang terjadi dalam sistem

problem domain sepanjang waktu. Behavior bertujuan untuk membuat model

yang dinamis dari problem domain. Hasil dari kegiatan behavior adalah

membuat statechart diagram. Contoh dari statechart adalah seperti dibawah

Ill!:

Page 55: Sistem Informasi Akuntansi

47

//membuat_laporan_penambahan_poin

4ll --/-/lo_g_i_n-3> C, a_ _if-- ) --'-n_og_o_u_t )>

//men""

c'etak_

)fa

ktur

Gambar 2.9 Statechart Diagram

Perilaku dari suatu objek ditentukan oleh urutan event (event trace) yang

harus dilewati oleh objek tertentu sepanjang waktu. Contoh:

Bagian keuangan :

login- membuat_laporan_penambahan_poin- mencetak_faktur -logout

Mengacu pada pendapat Mathiassen et a!. (2000, p93) ada tiga jenis

notasi dalam behavioral pattern yaitu:

I. Sequence : sekumpulan event muncul satu per satu

2. Selection : teljadi peilihan satu event dari sekumpulan event yang muncul.

3. Iteration : sebuah event muncul sebanyak no!atau beberapa kali.

2.6.6 Application Domain Analysis

Menurut Mathiassen et a!. (2000, p 115), ''Application Domain adalah

organisasi yang mengatur, memonitor atau mengendalikan problem domain.

Page 56: Sistem Informasi Akuntansi

56

Requirements

Gambar 2.10 Aktivitas Application Domain Analysis

Analisis application domain memiliki tiga kegiatan yang dapat dilihat dalam

table 2.3 berikut ini:

Tabel2.3. Tabel

Akti.VJ

.tas

. .Applicatio

2.6.6.1 Usage

Menurut Mathiassen et al. (2000, pll8), "Kegiatan usage merupakan

kegiatan pertama dalam application domain analysis yang bertujuan untuk

menentukan bagaimana aktor-aktor yang merupakan pengguna atau system lain

berinteraksi dengan sistem yang dituju. Interaksi antara actor dengan system

Aktivitas lsi Konsep

Usage Bagaimana sistem berinteraksi dengan

orang dan sistem dalam konteks?

Use case dan actor

Functions Apa kemampuan sistem dalam

memproses informasi?

Function

Interfaces Apa kebutuhan-kebutuhan tampilan

layar yang system targetkan

Interface, user interface

dan system interface

n

Page 57: Sistem Informasi Akuntansi

57tersebut dinyatakan dalam use case."

Page 58: Sistem Informasi Akuntansi

49

Mathiassen et a!. (2000, p120) menyatakan bahwa, "use case adalah pola

sistem untuk berinteraksi dengan actor dalam application domain", sedangkan

"actor adalah abstraksi dari pengguna atau system lain yang berinteraksi

dengan sistem target". Tujuan dari application domain analysis adalah untuk

menganalisis kebutuhan dari pengguna sistem. Prinsip dari aktivitas ini adalah:

- menentukan application domain dengan use case

- mengevaluasi use case dalam kerjasama dengan user

hasil dari usage adalah deskripsi lengkap dari semua use case dan actor yang

ada, yang digambarkan dalam actor table dan use case diagram. Use case

diagram adalah diagram yang menggambarkan fungsi dari sebuah sistem dan

berbagai macam pengguna yang akan berinteraksi dengan sistem.

Untuk mengidentifikasikan actor adalah dengan menentukan bagian dan

tugas dari bagian apa saja yang berhubungan atau terlibat langsung dengan

konteks sistem yang dituju. Masing - masing actor memiliki peranan yang

berbeda. Actor yang digambarkan dalam actor specification yang memiliki tiga

bagian, yaitu tujuan, karakteristik, dan contoh. Tujuan menunjukan peranan

dari actor dalam sistem target sedangkan karakteristik menggambarkan aspek

aspek yang penting dari actor.

Use case dapat dikatakan gambaran suatu interaksi antara sistem dengan

actor. Untuk menggambarkan suatu use case dapat menggunakan statechart

diagram, use case specification atau keduanya. Use case specification terdiri

dari tiga bagian, yaitu use case, objects danfunction. Use case menjalankan

urutan dari sistem yang berjalan, objects menunjukan actor apa saja yang

Page 59: Sistem Informasi Akuntansi

59

berhubungan dengan aktivitas use case tersebut, dan function akan dijelaskan

setelah usage. Contoh use case diagram dapat dilihat pada garnbar 2.11 ini :

System lnformasi Kursus PT.WebMath

Pendaftaran

Pembayaran

Pembalajal'l!ln

Gambar 2.11 Contoh Use Case Diagram

2.6.6.2 Function

Admlnlstrat.:lr

Menurut Mathiassen et a!. (2000, p138), "Kegiatan function

memfokuskan pada bagaimana cara sebuah sistem dapat membantu actor

dalam melaksanakan pekerjaan mereka." Function memiliki 4 tipe yang

berbeda, yaitu:

1. update, function ini disebabkan oleh event problem domain dan

menghasilkan perubahan dalam state atau keadaan dari model tersebut.

Page 60: Sistem Informasi Akuntansi

51

2. Signal, function ini disebabkan oleh perubahan keadaan atau state dari

model yang dapat menghasilkan reaksi pada konteks. Reaksi ini dapat

berupa tampilan bagi aktor dalam application domain, atau intervensi

langsung dalam problem domain.

3. Read, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam pekerjaan

aktor dan berisi perhitungan yang melibatkan informasi yang disediakan

oleh aktor atau model .

4. Compute, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi dalam

pekerjaan aktor dan berisi perhitungan yang melibatkan informasi yang

disediakan oleh aktor atau model, hasil dari function ini adalah tampilan

dari hasil komputasi.

Hasil dari kegiatanfunction adalahfunction list yang lengkap, yang merinci

function yang kompleks. Function list dibuat berdasarkan use case description.

Kompleksitas function list dimulai dari yang simple hingga very complex.

Untuk mengidentiflkasikan function adalah dengan melihat deskripsi

problem domain yang dinyatakan dalam kelas dan event yang dapat

menyebabkan munculnya function read dan update, dan melihat deskripsi

application domain yang dinyatakan use case yang dapat menimbulkan segala

macam tipe function.

2.6.6.3 User Interface

Menurut Mathiassen et a!. (2000, p151), "Interface menghubungkan

sistem dengan semua aktor yang berhubungan dalam konteks." Terdapat dua

jenis interface, yaitu

Page 61: Sistem Informasi Akuntansi

52

• user interface yang menghubungkan pengguna (user) dengan sistem

dan

• sistem interface yang menghubungkan sistem dengan sistem lainnya.

Sebuah user interface yang baik, harus dapat beradaptasi dengan

pekerjaan dan pemahaman user terhadap sistem. Kualitas user interface

ditentukan oleh kegunaan atau usability tersebut bagi pengguna. Usability

tergantung pada siapa yang menggunakan dan situasi pada saat sistem tersebut

digunakan. Oleh sebab itu usability bukan sebuah ukuran yang pasti dan

objekti£

Suatu user interface harus dapat menangani berbagai macam pengguna

yang memiliki kemampuan dan kapabilitas yang berbeda. User interface sangat

sulit untuk dikembangkan apabila tidak menerima umpan balik berupa ide yang

berarti pengguna. Suatu system interface tidak hanya dapat digunakan untuk

sistem administrasi tetapi dapat digunakan pada sistem-sistem lainnya. System

interface lebih banyak digunakan pada monitoring system dan control system.

Ada empat jenis dialog penting dalam menentukan user interfitce, yaitu:

a. Menu-selection. Suatu jenis dialog yang terdiri dari daftar pilihan-pilihan

yang dapat atau mungkin dilakukan dalam user interface.

b. Farm filling. Merupakan pola klasik yang digunakan untuk mengentri

data.

c. Command Language. Merupakan suatu jenis dialog yang memungkinkan

pengguna memasukkan dan memulai format perintah sendiri.

Page 62: Sistem Informasi Akuntansi

62

d. Direct manipulation. Pengguna memilih object dan melaksanakan

.fUnction atas oQjek dan melihat interaksi mereka tersebut.

Kegiatan dari interface didasarkan atas hasil dari kegiatan-kegiatan

sebelumnya yang dilakukan, problem domain, fuinction dan use case. Hasil

waupun system interface yang lengkap. Interface element hams juga

dilengkapi dengan suatu navigation diag-ram yang me"lyediakan sebuah

ringkasan dari elemen-elemen tersebut.

Sequence Diagram

Sequence diagram menggamba.rkan interaksi antara beberapa object.

Sequence diagram memba.'ltu seorang analis untuk mengidentifikasi rincian

da.ri kegiatan yang dibui.uhkan untuk menjalank:an fungsi da.ri sebuah use

case.Tidak ada suatu sequence diagram yang tepat untuk use case tertentu,

melainkan ada beberapa kemungkiiJan sequence diagram yang masing-masing

dari diagram tersebut dap>t; i.ebih atau kurang dalam memenuhi kebutu.lmn dari

use case. Conto:h gambar sequence diagram dapat dilibat di bawah ini :

Page 63: Sistem Informasi Akuntansi

sAtuc;,tent

' createO _I VVIndows:NIIal, I '

' createO' .I ystNIIaj I I Ia

'get_nllal()

'

select*()

result()

«------------

result()

select"'"()

Close()

result()

close()

Gam bar 2.12 Contoh Sequence Diagram

2.6.7 Architecture Design

Mengacu pada Mathiassen et a!. (2000, pl75), Architecture Design adalah

merancang arsitektur secara garis besar yang terdiri dari komponen dan proses.

Kegiatan archirecture design bertujuan untuk membangun sistem yang

terkomputerisasi. Arsitektur membentuk sistem sesuai dengan :fungsi sistem tersebut

dan dapat memenuhi criteria desain tertentu.

Gam bar 2.13 Aktivitas Architectural Design

Page 64: Sistem Informasi Akuntansi

Kegiatan-kegiatan yang dilakakan di dalam desain arsitektur dapat dilihat pada

le 2.4 di bawah

J Kcgiatan

---1 Criteria

i isi TKondisi1

TKondisi d-an -c-ri-ter-3a u ,ntllk I C-r-it-erio-n-. - ······ ---i!

' pendesainan i

l 1 menjadi komponen-komponen , I

j Pracess --+1-=B·agaimana process sistem : Archite ture proc sslI I '

I ! didistibusikan dan dikoordDasi ! I

Tabe!2.4 Tabel Aktivitas Architecture Design

Criteria

· - j

Mathlassen et al. (2000, p177) menyatakan bahwa tujtlfu'l dari sebuah

criteria adalah uni:uk mempersiapkan prioritas dari sebuah perancangan.

Konscp utama ?ada aktvitas criteria, yaitu:

e Criteria : menentukan property yang diingi.'lkan dari sebua arsitektur.

" Condition: hal-hal yang bersilat teknis, organisasional, kelebihan dan

keterbatasan manusia ya..'lg terlibat dalam tugas.

Criteria adzlah suatu sifut istimewa dari sebuah a..>"Sitektur. Aktivitas

bertujuan untuk membuat desain. Desain yang bagus bukan hanya dinilai dari

sifutnya, tetapi ap tbil'a terdapat kekmangan menjadi tidak berguna dalam

1 Component I Bagairnana sistem dibentuk I Architectucomnonent II '" '

Page 65: Sistem Informasi Akuntansi

Karakteristik dalam membuat design yang baik adalab sebagai berikut :

> Desain yang baik tidak memiliki kelemaban

Prinsip ini memperlibatkan tujuan utama dari object criteria design.

Prinsip ini menimbulkan penekanan pada evaluasi kualitas berdasarkan review

dan eksperimen dan membantu dalam menentukan prioritas dari kriteria. Ada

beberapa kriteria umum yang digunakan dalam kegiatan desain yang

berorientasi objek, yang dapat di libat pada tabel berikut ini:

Criteria Ukuran

Usable Kemampuan sistem untuk menyesuaikan diri dengan konteks,

organisasi yang berhubungan dengan pekerjaan dan teknis.

Secure Ukuran kemanan sistem dalam menhadapi akses yang tidak

terotorisasi terhadapa data dan fasilitas.

Efficient Eksploitasi ekonomis terhadap fusilitas platform teknis.

Correct Pemenuhan dari kebutuhan.

Reliable Pemenuhan ketepatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan

fungsi.

Maintainable Biaya untuk menemukan da memperbaiki kerusakan.

Testable Biaya untuk mernastikan babwa sistem yang dibentuk dapat

melaksanakan fungsi yang diinginkan.

Flexible Biaya untuk mengubab sistem yang dibentuk.

Comprehensible Usaba yang diperlukan untuk mendapatkan pemabaman

terhadap sistem.

Reuseable Kemungkinan untuk menggunakan bagian sistem pada sistem

Page 66: Sistem Informasi Akuntansi

66

.Tabel2.5 Cntena untuk Software Quality

Desain yang baik mempunyai criteria yang seimbang

Tidak semua kriteria neniliki prioritas. Beberapa criteria dapat menunjukkan

objektivitas secara keseluruhan, sehingga dapat mewakili beberapa criteria

lainnya.

Desain yang baik adalah usable, flexibility dan comprehensibility

Kriteria ini bersifat universal dan dapat digunakan pada hamper setiap proyek

pengembangan sistem, bagaimanapun mengorganisasikannya menunjukkan tiga

criteria ideal pada proyek pengembangan sistem.

Usable menspesifJkasikan kualitas pada sistem yang pokok tergantung

bagaimana cara keljanya. Flexibility memuat sistem arsitektur merubah

organisasi dan kondisi teknik. Sedangkan comprehensibility memberikan

peningkatan pada sistem terkomputerisasmodel dan deskripsi harus mudah

untuk dipahami.

2.6.7.2 Component Architecture

Menurut Mathiassen et a!. (2000, p190), " Component Architecture

adalah suatu struktur sistem yang terdiri dari komponen yang saling

berhubungan dan Komponen merupakan kumpulan begian-bagian program

yang membentuk suatu kesatuan dan memiliki fungsi yang jelas."

lain yang berhubungan.

Portable Biaya untuk mernindahkan sistem ke platform teknis yang

berbeda.

Interoperable Biaya untuk menggabungkan sistem ke sistem yang lain.

. .

Page 67: Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan dari component architecture ini adalah untuk membuat struk:tur

sistem yang komprehensif dan flexible. Dengan ektivitas awalnya adalah

dengan mengurangi tingkat kompleksitas dengan pemisahan focus sistem,

kemudian merefleksikan struk:tur konteks yang stabil, dan menggunakan

kompinen yang telah ada. Sedangkan hasil dari kegiatan ini adalah class

diagram dengan spesifikasi dari komponen yang kompleks.

Beberapa pola yang dapat digunakan untuk merancang Component

Architeture adalah sebagai berikut:

1. layer architecture pattern

Merupakan bentuk yang paling umum dalam software, yaitu terdiri dari

beberapa komponen yang dibentuk menjadi beberapa lapisan-lapisan yang mirip

dengan prinsip OSI Layer pada model jaringan, dimana lapisan yang berada di

atas tergantung pada lapisan yang berada dibawahnya, begitu pula sebaliknya,.

Arsitektur ini sangat berguna untuk memecahkan sistem menjadi komponen-

komponen.

I

<<Component»

Layer i+1

•Upward interface

I

<<component»Layer;

I

<<component>>

Layer ;.1

Gambar 2.14 Layered Architecture Pattern

I

• Downward interface

Page 68: Sistem Informasi Akuntansi

2. Generic architecture pattern

Pattern ini dapat digunakan untuk menguraikan sistem dasar yang terdiri dari

interface, function, dan model component. Model component berada di layer

yang paling bawah kemudian dilanjutkan oleh function layer yang paling atas

adalah interface layer.

' nenl» Interface

«component» «CCmponent»User Interface Svstem Interface

c

«Componenh>Model

II» Technical latform

«Component»U/S

«COmponent»DBS

«componenb>NS

Gambar 2.15 The Generic Architecture Pattern

3. Client server architecture pattern

Pattern ini dibangun untuk mengatasi sistem yang didistribusikan di beberapa

proses yang tersebar. Arsitektur ini terdiri dari sebuah server dan beberapa client.

Server memiliki kumpulan operation yang dapat digunakan oleh client. Client

menggunakan server secara independent. Bentuk distribusi dari bagian sistem

harus diputuskan antara client dan server. Identifikasi komponen, di dalam

perancangan sistem atau subsistem, pada umumnya dirnulai dengan layer

architecture yang menggunakan interface, function dan model component.

I I ... I I

II

I I «CCmp

Funy

onent»

I Ition II

l I I

•I

I I I I+

Page 69: Sistem Informasi Akuntansi

I«component «Component <<Component

}) ))Ill ))

Client, Clienh Client,

"' / /

' / /

«Component))

Server

Gambar 2.16 The Client-Server Architecture Pattern

Berikut ini adalah beberapa jenis ditribusi dalam arsitektur client-server

dimana U adalah user interface, F adalah function, dan M adalah Model yang

dapat dilihat dalam tabel2.6 dibawah ini :

Client Server Achitecture

u U+F+M Distributed presentation

u F+M Local presentation

U+F F+M Distributed fonctionality

U+F M Centralized data

U+F+M M Distributed data

Tabel2.6 Jenis Distribusi pada Client-Server Architecture

Hasil dari suatu component architecture adalah component diagram yang

menunjukkan hubungan antar komponen (dalam hal ini adalah server dan

beberapa client). Contoh component diagram dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

Page 70: Sistem Informasi Akuntansi

61

Cllent..._Karyawan

11

Intue r.f a ce

I

r::' -'

sysmmInterface

Cllen\_Menager_HRD

11

Intu

er.f.a.ce

I

i

[: :0. I''11:

sys•omInterface

Server

•,

11!Sys;tem ----- --------------Interface

Gambar 2.17 Component Diagram

2.6.7.3 Process Architecture

Menurut Mathiassen et a!. (2000, p209), "Process Architecture adalah

struktur eksekusi sistem yang terdiri dari proses yang saling bergantungan."

Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk mendefmisikan struktur sistem. Menurut

Mathiassen et a!. (2000, p209) ada empat konsep yang harus diketahui

diantaranya adalah:

1. Process architecture adalah struktur eksekusi sistem yang tersusun dari

proses yang saling bergantungan.

2. Processor adalah sebuah sebuah peralatan yang dapat mengeksekusi

sebuah program.

3. Program component adalah modul fisik dari kode program

:

IJ

1

Page 71: Sistem Informasi Akuntansi

4. Active object adalah sebuah objek yang telah ditugaskan oleh sebuah proses.

Page 72: Sistem Informasi Akuntansi

72

Pada process architecture, sumber daya yang digunakan secara bersama

perlu diidentifikasikan untuk mencari bottleneck. Bottleneck artinya kemacetan

yang terjadi pada proses. Seperti yang telah disebutkan bahwa untuk mencari

bottleneck, kita perlu memperhatikan penggunaan processor, external device,

tempat penyimpanan data atau juga sistem koneksi. Hasil dari process

architecture adalah membuat deployment diagram.

Dlvlsl

g=-u_K----, •·I• SEJ ': i ,

8'-""'"'"' l;--J' -- - -

HRD r

§;"-""""1 ¢::=J g=-,_s----,e.w•l

---_ ---- "·· ·o g =.-ltl-,----------- ---------------------------------- --g so _j

g _KSo•l

'

'

!

jGambar 2.18 Deployment Diagram

Menurut Mathiassen et a!. (2000, p220), sumber daya yang ada pada

Page 73: Sistem Informasi Akuntansi

73

umumnya digunakan secara bersama adalah:

Page 74: Sistem Informasi Akuntansi

63

a. Processor. Penggunaan processor secara bersamaan terjadi apabila dua

atau Jebih proses yang dieksekusi secara bersarnaan pada satu processor.

b. Program component. Program Component digunakan secara bersamaan

apabila dua atau lebili proses yang seeara bersamaan memanggii operasi

pada komponeu.

c. External device. External device digunakan secara bersamaan pada saat

terjadi pernrosesan dua atau lebili pada suatu pera!atan.

Contoh : penggunaan printer yang terhubung melalui jaringan.

Beberapa pola distribusi dalam Proeess Architectu.re :

1. Centralized Pattern

Mengacu pada Mathiassen et al.(2000, p215), pada pola ini smeua data

dite::rcpatkan pada server dan hanya meng-handle user interface saja.

Keselumhan model dan semua fhngsi bergantung pada server dan client hanya

berperan seperti terminaL

Page 75: Sistem Informasi Akuntansi

64

2. Distributed Pattern

Mengacu pada Mathiassen et al.(2000, p217), pola ini merupakan kebalikan

dari centralized pattern. Pada pola ini, semua didistribusikan pada client dan

server hanya diperlukan untuk melakukan uodate model diantara clients.

:Client

Moreclient

Gam bar 2.20 Deployment Diagram untuk Distributed Pattern

3. Decentralized Pattern

Mengacu pada Mathiassen et al.(2000, p219), pola ini dapat dikatakan

merupakan gabungan dari kedua pola sebelumnya. Pada pola ini, client

mengirnplementasikan model yang lokal, sedangkan server akan memakai

model common (umum).

Page 76: Sistem Informasi Akuntansi

65

Gam bar 2.21Deployment Diagram untuk Decentralized Pattern

2.6.8 Component Design

Menurut Mathiassen (2000, p231), " Component Design adalah menentukan

implementasi kebutuhan dalam kerangka arsitektural. Kegiatan desain komponen

berawal dari spesifikasi arsitektural dan kebutuhan sistem, sedangkan basil dari

kegiatan ini adalah spesifikasi dari komponen yang saling berhubungan. Berikut ini

adalah beberapa kegiatan dari desain komponen dapat dilihat pada tabel2.7 :

Kegiatan Konteks Konsep

Model component Bagaimana suatu model di gambarkan

sebagai class dalam sebuah sistem.

Model component

dan attribute

Function

component

Bagaimana suatu function

diimplementasikan.

Function component

dan operation

Connecting

component

Bagaimana komponen-komponen

dihubungkan.

Component dan

connection

Tabel2.7 Tabel Aktivitas Component Design

Page 77: Sistem Informasi Akuntansi

77

2.6.8.1 Model Component

Berdasarkan Mathiassen (2000, p235), "Model Component adalah

bagian dari sistem yang mengimplementasikan model problem domain."

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengantarkan data historis dan sekarang

ini kepada fungsi, interface dan kepada user dan sistem lainnya. Terdapat dua

aktivitas utarna dalam kegiatan model component ini adalah :

1. Mempresentasikan event sebagai classes, structures, dan attributes

Class diagram dari aktivitas analisis direvisi dengan merepresentasikan secara

sistematis event dari objek-objek dalam classes, structures, dan attributes yang

baru

2. Memilib representasi yang paling mudah dari events

Jika common even hanya terlibat dari iterasi saja, kita mungkin harus

menguraikan dan membandingkan alternatif desain yang mendasar.

Terdapat dua jenis events yang harus direpresentasikan, yaitu private

events dan common events. Private events adalah events yang hanya terlibat

dalam objek problem domain. Panduan untuk merepresentasikan private

events:

• Event yang muncul dalam sequence dan selection :

a. Merepresentasikan event ini sebagai atribut state dalam class yang

dideskripsikan dalam statechart diagram. Setiap satu event muncul,

sistem akan memberikan nilai baru dari atribut state tersebut.

b. Mengintegrasikan atribut yang dari events yang terlibat dengan class.

• Event yang muncul dalam iterasi :

Page 78: Sistem Informasi Akuntansi

67

a. Merepresentasikan event ini sebagai class baru, mengikatkan mereka

dengan class yang dideskripsikan dengan statechart diagram dengan

menggunakan struktur agregasi. Untuk setiap iterasi, sistem akan

menghasilkan objek baru dari class.

b. Mengintegrasikan atribut event ke dalam class baru.

Common events adalah events yang melibatkan beberapa objek.

Maka panduan untuk merepresentasikan common events adalah :

• Jika events terlibat dalam statechart diagram dalam cara yang berbeda,

representasikan hal tersebut dalam relasinya dengan class yang

menawarkan presentasi yang paling sederhana.

• Jika events terlibat dalam statechart diagram dalam cara yang sama, kita

harus mempertimbangkan kemungkinan representasi yang berlawanan satu

sama lain.

Hasil dari model component ini adalah berupa versi revisi dari class

diagram dari aktivitas analisis. Revisi ini biasanya terdiri dari penambahan

class, atribut dan struktur baru untuk merepresentasikan events.

2.6.8.2 Function Component

Menurut Mathiasen (2000, p252), "Function Component adalah bagian

dari sistem yang mengimplementasikan kebutuhan fungsional." Aktivitas ini

bertujuan untuk memberikan user interface dan komponen sistem lainnya

mengakses model dan menentukan implementasi dari fungsi. Terdapat dua

aktivitas utarna dalamfunction component ini, yaitu :

1. Membuat desain dari tipe-tipe fungsi

Page 79: Sistem Informasi Akuntansi

79

Desain dari implementasi fungsi individual bisa berdasarkan dari pertanyaan

dasar dari desain untuk setiap masing-masing tipe fungsi.

.Tabel2.8 Pertanyaan utama berdasarkan desam t1pe fungs1

2. Menspesifikasikan operasi yang kompleks

Hasil utarna dari aktivitas ini adalah class diagram untuk function component

dan ekstensi dari model's component class diagram. Hasil kedua dari aktivitas

ini adalah spesiflkasi untuk setiap operasi yang kompleks.

Empat pola Function Component :

• Model Class Placement

Tipe Fungsi Pertanyaan Utarna

Untuk semua tipe • Bagaimana sebarusnya fungsi diimplementasikan sebagai

operasi di class yang berbeda?

• Bagaimana operasi utama aktif dan apa input data yang

digunakan?

• Objek dan koneksi apa yang terlibat dalam menampilkan

operasdan bagaimana mereka diidentifikasikan?

• Apa feedback dari operasi utama?

Update Bagaimana kita menentukanjika suatu update adalah legal?

Read Atribut dan koneksi mana yang harus dibaca, dan bagaimana mereka

ditemukan?

Compute Algoritrna mana yang harus digunakan?

Signal Aturan apa yang digunakan dalam signal?

. .

Page 80: Sistem Informasi Akuntansi

69

Po!a ini menempatkan operation dalam model component class dan berguna

ketika sebuah operation mengclcses hanya sebuah single object atau struktur

aggregation yang sederhana. Po!a ini juga dapal digu..rmkar: ketika beberepa

object terlibaJ: namun hanya jika tanggung jawab operation ter:;eb"ilt dapat dengan

jelas ditempatkan pada salab. satu ;node/ class.

" Function Class Placement

Pola ini digunakan ketika tanggu..""lg jawab operation tidclc dapat dengan jelas

ditempaJ:kan da!am model class. Sebaliknya satu atau lebihfonctional-component

clctSs dapat di.gambarka.ll. dengan menempatkan operation yang merealisasikan

function.

'" Strategy

Pola ini digu.11akan untuk mendefinisikan seku.'l!pulan oper-ations yang umum

terenkapsulasi dan tidclc dapat dipertuk:arkan

., Active Function

Active signal .function dapat direalisasikan sebagai operation yang secara

permanen aktif dan berkala memberikan sinyal kepada interface. Active

function ditempatkan sebagai active object dan per:formancenya tergantung dari

state model component

2.6.!1.3 Connecting Components

Berdasarkan Mathiassen (2000, p271)," Conneeting Components

adalah nenyambu.ngkan antar komponen yang ada dalan1 system." Dalam

aktivitas yang lain, kita memodelkan hubungarr antar kompor.en sebagai

Page 81: Sistem Informasi Akuntansi

dependencies. Dependencies ini bisa direalisasikan dalarn beberapa cara.

Page 82: Sistem Informasi Akuntansi

70

Dalam aktivitas ini, kita mendesain koneksi antar komponen untuk

mendapatkan desain yang komprehensif dan fleksibel.

Prinsip dalam aktivitas ini adalah menghasilkan hubungan komponen

dengan cohesion yang tinggi dan coupling yang rendah, dimana kita harus

menukarkan untuk mendapatkan class dan komponen dimana keduanya kohesif

dan mempunyai coupling, yaitu :

a. Outside coupling : sebuah class atau component yang berhubungan langsung

dengan properti publik dari class atau component lainnya.

b. Inside coupling : sebuah operasi yang berhubungan langsung dengan operasi

lainnya, properti private dalam class yang sama.

c. Coupling from below : class spesialisasi yang berhubungan langsung dengan

properti private dalam super class

d. Sideways coupling : class yang berhubungan langsung dengan properti

private dalam class yang berbeda.