sistem pakar pendeteksi penyakit alzheimer
DESCRIPTION
Bab I - IIITRANSCRIPT
7/17/2019 Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Alzheimer
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pakar-pendeteksi-penyakit-alzheimer 1/8
Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit lzheimer Menggunakan Fuzzy Rule
Based dan Forward Chaining
Ayu Siti M, Septa Firmansyah P, Nuke Yulnida AF, Tito Febrian F
Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
bstrak
Penyakit Alzheimer masih terbilang jarang dibicarakan oleh masyarakat padahal dampak dari penyakit ini sangat besar hingga menyebabkan kematian dan belum ada obat untuk langsung
menyembuhkannya. Penanganan secara dini sangat diperlukan untuk menghambat pertumbuhan penyakit yang menyerang otak ini. Kemiripan gejala dengan penyakit pikun membuat banyak orang
yang tidak menganggap serius adanya penyakit ini. Ketersediaan tenaga medis di daerah pun jugabelum mencukupi untuk melayani konsultasi penyakit Alzheimer dikarenakan dokter spesialis jiwa
hanya ada di kota –
kota besar. Oleh sebab itu diperlukan sebuah teknologi yang bisa membantumasyarakat di daerah khususnya untuk mengetahui apakah menderita penyakit Alzheimer atau tidak.
Penelitian ini difokuskan untuk mendeteksi penyakit Alzheimer pada manusia. Kita dapat
menggunakan sistem pakar ini untuk mendapatkan hasil berupa persentase penyakit Alzheimer yangdiderita pada seseorang.
Input dari sistem ini adalah gejala-gejala yang biasanya terjadi pada penderita Alzheimer. Inputan yang dimasukkan ke dalam sistem ini sudah melalui proses konsultasi dengan pakar Alzheimer yang ada di Surabaya yaitu dr. Marga M Maramis, SpKJ(K)" dari SMF/Dept Psikiatri RSU Dr
Soetomo. Selain itu agar hasil yang di peroleh lebih valid lagi, perlu ditambahkan hasil dari tes-tes pendukung lain yaitu CT-Scan dan MRI, pemeriksaaan neuropsikologik, dan sebagainya.
Dengan menggunakan metode fuzzy rule based dan forward chaining dengan tingkat akurasi yangtinggi sehingga dapat dipercaya untuk dilakukan tindakan selanjutnya yaitu datang langsung ke dokter
spesialis jiwa.Kata Kunci : Penyakit Alzheimer, Sistem Pakar, Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit
Alzheimer, Fuzzy Logic, Rule Based
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini ada banyak jenis penyakit yang
menyerang manusia, terutama manusia
berusia lanjut. Salah satu penyakit yang
masih belum ditemukan obatnya dan mulai banyak menyebar adalah Alzheimer.
Alzheimer merupakan penyakit fisik yang
memengaruhi otak. Alzheimer muncul
karena plak protein dan gumpalan
mengembang pada struktur otak yang
menyebabkan kematian pada sel – sel otak.
Penderita Alzheimer juga mengalami
kekurangan beberapa zat kimia yang
tertunda dari otak mereka, padahal zat
kimia tersebut berperan penting dalam
transmisi pesan dalam otak. Namun
manusia yang sudah berusia lanjut
menganggap gejala awal dari Alzheimer ini
hanya sebuah penyakit pikun biasa karena
sudah jamak dialami oleh manusia berusia
lanjut.
Padahal Alzheimer tidak sama dengan
pikun, bahkan bisa menyebabkan kematian
jika tidak ditangani dengan cepat. Kematian
bisa dihindari jika penderita penyakit
Alzheimer bisa dideteksi dengan cepat,
namun bukan untuk dihilangkan melainkan
memperlambat efek nya ke seluruh otak.
Sayangnya penyakit yang menyerang
jaringan otak ini sulit untuk dideteksi,
terutama saat tingkat kerusakan masih
7/17/2019 Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Alzheimer
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pakar-pendeteksi-penyakit-alzheimer 2/8
sedikit sehingga banyak penderita yang
terlambat mendapatkan pengobatan. Gejala
awal memang seperti pikun biasa, tetapi
lama kelamaan tidak hanya kemampuan
berpikir yang menurun tetapi jugakemampuan motorik dari penderita. Pada
akhirnya seluruh kemampuan berpikir dan
motorik dari penderita tidak berfungsi sama
sekali sehingga menyebabkan kematian
terhadap penderita tersebut.
Bahaya penyakit Alzheimer harus disadari
untuk masyarakat yang memiliki keluarga
berusia lanjut (di atas 60 tahun) dan mulai
memasuki gejala pikun. Jika ada saudarayang telah terdeteksi menderita penyakit
Alzheimer maka perlu diperhatikan anak –
anak dari penderita tersebut apakah
menderita penyakit yang sama atau tidak.
Data dari organisasi Alzheimer Indonesia
menunjukkan bahwa ada seseorang berusia
29 tahun yang telah menderita Alzheimer
disebabkan oleh orang tua dari penderita
tersebut juga mengalami penyakit yang
sama sehingga ada faktor keturunan dalam
penyakit ini. Sebaiknya jika terjadi seperti
itu segera diperiksa ke dokter spesialis jiwa
secara berkala agar keberadaan penyakit
Alzheimer ini segera dideteksi dan dapat
diobati. Tetapi masih sedikit dokter
spesialis jiwa yang tersebar di kota – kota
kecil, terutama di Indonesia. Banyak dari
dokter – dokter tersebut yang terpusat di
rumah sakit besar kota besar.
Sebagai solusi atas permasalahan tersebut
maka ada teknologi yang dapat membantu
mendeteksi penyakit Alzheimer sedini
mungkin sehingga bisa segera diobati dan
tidak berdampak pada bagian otak yang
lain. Dengan menggunakan teknologi
informasi dan komputer diharapkan
masyarakat bisa menggunakannya
meskipun tidak datang ke tempat praktik
dokter yang mungkin jauh dari rumah.
Setelah mendapatkan hasil menggunakan
teknologi informasi dan hasilnya ternyata
ada kemungkinan menderita penyakit
Alzheimer maka bisa dilakukan langkah berikutnya yaitu memeriksakan langsung
kepada dokter spesialis. Teknologi yang
digunakan adalah expert system atau sistem
pakar. Sistem pakar ini akan
mengumpulkan informasi yang diperlukan
seperti gejala penyakit dan test untuk
mendeteksi penyakit. Informasi yang
didapat ini akan diolah dalam aturan yang
telah ditetapkan dan dikonsultasikan
kepada dokter spesialis untuk kemudian
ditarik kesimpulan dari data yang
didapatkan.
1.2. Perumusan Masalah
Bagaimana merancang dan
pengembangkan aplikasi berbasis web yang
berfungsi sebagai alat bantu pengguna
untuk mendeteksi penyakit Alzheimer
menggunakan metode fuzzy rule based danforward chaining.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam kasus ini
adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi penyakit dilihat dari sisi
kejiwaan dengan menggunakan
informasi gejala dan test yang dapat
digunakan untuk pendeteksian penyakit Alzheimer.
2. Sistem pakar ini akan medeteksi
penyakit Alzheimer secara dini.
3. Perancangan sistem pada penelitian ini
akan diimplementasikan dalam bentuk
web base.
4. Hasil keluaran dari aplikasi ini adalah
persentase pengguna tersebut
menderita Alzheimer dengan nilai
7/17/2019 Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Alzheimer
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pakar-pendeteksi-penyakit-alzheimer 3/8
tertinggi sebagai indikasi besar risiko
penyakit Alzheimer yang diderita.
1.4. Tujuan Penelitian
Membuat suatu aplikasi berbasis web yang
dapat digunakan sebagai alat bantu medis
untuk mendeteksi penyakit Alzheimer.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari sistem pakar ini adalah salah
satu referensi untuk masyarakat dalam
mendeteksi penyakit Alzheimer sehingga
mengurangi risiko terjangkit sejak dini dan
dapat menjadi bahan acuan bagi dunia
akademik untuk pengembanganselanjutnya.
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer merupakan dalah satu
bentuk dimensia yang paling umum.
Penyakit ini menyebabkan penurunan
kemampuan kognitif secara berangsur-angsur, yang di awali dengan kehilangan
daya ingat. Penyakit Alzheime
rdiperkirakan menjadi penyebab utama
demensia yang tidak di sembuhkan pada
pria maupun wanita di atas usia 65 tahun.
Penyakit Alzheimer berasal dari nama Dr.
Alois Alzheimer, dokter berkebangsaan
Jerman yang pertama kali menemukan
penyakit ini pada tahun 1906. Dr. Alois
Alzheimer menemukam penyakit ini ketika
mulai memperhatikan adanya perubahan
jaringan otak pada wanita yang meninggal
akibat gangguan mental yang belum pernah
ditemui sebelumnya. Alzheimer mendapati
saraf otak tersebut bukan saja mengerut,
bahkan dipenuhi dengan sedimen protein
yang disebut plak amiloid dan serat yang
berbelit-belit neuro fibrillary. Penyakit
Alzheimer ditandai oleh dua abnormalitas
di otak - plak amyloid (amyloid plaques)
dan ‘neurofibrillary tangles’ (belitan- belitan neurofibriler). Plak itu adalah
kumpulan protein yang abnormal yang
disebut beta amyloid. Belitan-belitan itu
adalah kumpulan serat yang berbelit-belit
yang terdiri dari protein yang disebut tau.
Plak dan serat yang berbelit-belit itu
menghambat komunikasi antara sel-selsyaraf dan menyebabkan sel-sel itu mati.
Gejala Penyakit Alzheimer
Gejala yang terjadi pada penyakit
Alzheimer yaitu :
1. Terjadinya gangguan pad amempri
yang bisa mengganggu ketrampilan
dari suatu pekerjaan misalnya
adalah lupa dalam meletakkan
kunci mobil
2.
Kesulitan untuk membaca dan berkomunikasi
3. Diorientasi tempat, waktu serta
orang dan tidak bisa mengenali
keluarga, teman, dan lupa akan
suatu tempat
4. Kesulitan dalam melakukan
pekerjaan yang biasanya dilakukan
sepertii tidak mampu untuk
melakukan kebiasan sehari-hari
5.
Kesulitan dalam berfikir abstrak
misalnya seperti melihat beberapa
bayangan yang sangat
menyeramkan atau juga mendengar
beberapa bisikan
6. Perubahan mood yang terjaid
dengan tiba-tiba dan cepat marah,
minat yang mulai menurun pada
hobi yang digeluti
7. Perubahan pada kepribadian
8. Kesulitan untuk mengambil suatu
keputusan
[7][3]
2.2. Sistem Pakar
Sistem pakar (expert systems) adalah salah
satu cara/teknik kecerdasan buatan yang
mengapdosi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa
dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar juga
merupakan salah satu subset aplikasi dari
Artificial Intelligence, yang mana membuatsebuah program komputer dengan
7/17/2019 Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Alzheimer
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pakar-pendeteksi-penyakit-alzheimer 4/8
kemampuan mengkode knowledge yang
ada pada manusia menjadi sebuah
pengambilan keputusan yang benar sesuai
dengan masukan yang diberikan. Sistem
pakar yang baik dirancang agar dapat
menyelesaikan suatu permasalahan tertentudengan meniru kerja dari para ahli dimana
memiliki informasi yang akurat dan berasal
dari para ahli, mudah digunakan dengan
berbagai jenis perangkat, dan memiliki
kemampuan untuk belajar beradaptasi.
Keunggulan sistem pakar :
a.
Dapat menghimpun data dalam
jumlah yang sangat besar. b. Dapat menyimpan data tersebut
untuk jangka waktu yang panjang
dalam suatu bentuk yang tertentu c.
Dapat mengerjakan perhitungan
secara tepat dan tepat dan tanpa
jemu mencari kembali data yang
tersimpan dengan kecepatan tinggi.
Kemampuan sistem pakar :
a. Menjawab berbagai pertanyaan
yang menyangkut bidang
keahliannya.
b. Bila diperlukan dapat menyajikan
asumsi dan alur penalaran yang
digunakan untuk sampai ke jawaban
yang dikehendaki. c. Menambah fakta kaidah dan alur
penalaran sahih yang baru ke dalam
otaknya Kelemahan sistem pakar :
a. Membutuhkan biaya yang relatif
mahal untuk membuatnya karena
memerlukan banyak data
b. Memerlukan seorang admin/yang
akan menangani sistem tersebutkarena dibutuhkan untuk selalu
melakukan update informasi dalam
bidang yang dipakai oleh sistem [9]
2.3. Sistem Pakar Pendeteksi
Penyakit Alzheimer
Sistem pakar pendeteksi Alzheimer ini
berguna untuk menghasilkan keluaran
berupa deteksi pada seseorang apakah
menderita Alzheimer atau tidak. Padasistem pakar ini diberikan inputan pada
sistem pakar berupa gejala-gejala yang
biasa terjadi pada penderita Alzheimer
menurut ahli. Selanjutnya knowledge dari
ahli dimasukkan ke dalam sistem, dan
melakukan tes pada orang yang terkena
gejala Alzheimer ini. Nantinya keluaranyang akan dihasilkan sistem pakar
pendeteksi penyakit Alzheimer ini berupa
persentase tingkat Alzheimer yang diderita
oleh seseorang.
2.4. Fuzzy Logic
Fuzzy Logic pertama kali diperkenalkan
oleh Prof. Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965.
Dasar fuzzy logic adalah teori himpunan
fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, perananderajat keanggotaan sebagai penentu
keberadaan elemen dalam suatu himpunan
sangatlah penting. Nilai keanggotaan atau
derajat keanggotaan atau membership
function menjadi cirri utama dari penalaran
dengan fuzzy logic tersebut (Kusumadewi
dan Purnomo, 2010).
Fuzzy Logic biasanya diangggap
sebagai sebuah kotak hitam yang
menghubungkan antara ruang input dengan
ruang output. Kotak hitam tersebut berisicara atau metode yang dapat digunakan
untuk mengolah data input menjadi output
dalam bentuk informasi yang baik.
Beberapa kemudahan yang didapatkan
saat kita menggunakan fuzzy logic adalah
1.
Kemudahan konsep Fuzzy Logic untuk
dimengerti. Konsep matematis yang
mendasari penalaran fuzzy sangat
sederhana dan mudah dimengerti.
2. Fuzzy Logic bersifat fleksibel.
3.
Fuzzy Logic memiliki kelebihan untuk
melakukan toleransi terhadap data-data
yang tidak tepat.
4. Fuzzy Logic memudahkan pemodelan
dalam hal fungsi-fungsi non linear yang
sangat kompleks.
5. Fuzzy Logic mampu mengaplikasikan
pengalaman-pengalaman para pakar
secara langsung tanpa harus melalui
proses pelatihan.
6.
Fuzzy Logic didasarkan pada bahasaalami.
7/17/2019 Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Alzheimer
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pakar-pendeteksi-penyakit-alzheimer 5/8
Akan lebih mudah untuk memahami
fuzzy jika kita telah mengetahui beberapa
hal di bawah ini :
a.
Varibel Fuzzy
Variabel fuzzy merupakan variabel yang
akan dibahas dalam sistem fuzzy.Contoh: umur, temperatur, permintaan,
dsb.
b. Himpunan Fuzzy
Himpunan fuzzy merupakan suatu
kelompok yang mewakili suatu kondisi
atau keadaan tertentu dalam suatu
variabel fuzzy.
c. Semesta Pembicaraan
Semesta pembicaraan yakni keseluruhan
nilai yang diperbolehkan untuk
dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Nilai semesta pembicaraan berupa
bilangan positif maupun negatif.
Adakalanya nilai semesta pembicaraan
ini tidak dibatasi batas akhirnya.
d.
Domain
Domain himpunann fuzzy adalah
keseluruhan nilai yang diijinkan dalam
semesta pembicaraan dan boleh
dioperasikan dalam suatu himpunan
fuzzy.[11]
2.5. Rule Based
Rule-Based merupakan sistem yang
berguna untuk menyimpan dan
memanipulasi pengetahuan untuk
diwujudkan dalam suatu informasi yang
dapat membantu dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan. Sistem rule- based
menggunakan pengetahuan dari seorang
pakar untuk menyelesaikan permasalahan
nyata yang secara normal membutuhkan
kecerdasan manusia untuk
menyelesaikannya.
Rule-Based Knowledge Representation
memiliki banyak karakteristik yang sama
dengan penalaran logis, serta mampu
memfasilitasi pengambilan keputusan yang
konsisten, transparan, dan dapat diulang.
Beberapa keuntungan yang didapatkan saat
menyajikan knowledge ke dalam bentuk
rule based adalah memiliki fleksibilitas
untuk beradaptasi secara cepat dengan
knowledge baru.
Secara umum terdapat dua jenis
inference engine yang digunakan pada
sistem rule-based yaitu forward chaining
dan backward chaining. Forward chainingadalah strategi penarikan kesimpulan yang
dimulai dari sejumlah fakta-fakta yang
telah diketahui untuk mendapatkan suatu
fakta baru dengan memakai rule-rule yang
memiliki ide dasar yang cocok dengan fakta
dan terus dilanjutkan sampai mendapatkan
tujuan atau sampai tidak ada rule yang
punya ide dasar yang cocok atau sampai
mendapatkan fakta. [4]
2.6. Forward Chaining
Pelacakan kedepan ( Forward Chaining)
merupakan sebuah pendekatan yang
diawali dengan penggalian data (data
mining). Dalam pendekatan ini pelacakan
dimulai dari masukan yang berupa
informasi kemudian akan digambarkan
melalui sebuah kesimpulan. Pelacakan ke
depan, mencari fakta yang sesuai dengan
bagian IF dari aturan IF-THEN.
Pelacakan kedepan merupakan grup darimultiple inferensi yang melakukan
pencarian dari suatu masalah kepada
solusinya. Pelacakan kedepan bersifat data-
driven karena inferensi dimulai dengan
informasi yang tersedia dan baru mencari
kesimpulan. [1]
3. Metodologi
3.1. Tahapan Penelitian
Adapun tahapan penelitian yang digunakan
digambarkan melalui Bagan 1.
Studi Literatur dan Observasi
Mencari kasus yang masih awam dan
belum banyak ditemukan pemecahan
masalahnya di masyarakat. Mencari paper
acuan yang tepat. Kemudian menentukan
metode expert system apa yang akandigunakan.
7/17/2019 Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Alzheimer
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pakar-pendeteksi-penyakit-alzheimer 6/8
Penggalian Kebutuhan
Menggunakan wawancara terstruktur
dengan narasumber dokter jiwa langsung
yang kompeten dalam bidang Alzheimer.
Design Phase
Pembuatan rule-based sesuai dengan hasil
penggalian kebutuhan terkait dengan
penyakit Alzheimer.
Coding
Pembangunan aplikasi sistem pakar
pendeteksi penyakit Alzheimer berbasis
web dengan menggunakan bahasa
pemrograman Java.
Testing
Melakukan testing aplikasi dengan
mengambil beberapa sampel data penderita
penyakit Alzheimer. Jika aplikasi telah
berjalan sesuai dengan yang diinginkan ,
maka dapat masuk ke tahap selanjutnya.Sedangkan jika aplikasi tidak atau
mengalami masalah selama pelaksanaan
testing , maka perlu dilakukan revisi .
Deployment
Implementasi sistem pakar pendeteksi
penyakit Alzheimer ini untuk para dokter
yang menangani bidang kompeten penyakit
tersebut.
Bagan 1 Tahapan Penelitian
3.2. Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan dalam
pelaksanaan penelitian ini ditampilkan
melalui Tabel 1.
Tabel 1 Jadwal Kegiatan
No. Agenda
Tahun 2015
Maret
April MeiJuni
III I II III IV V I II III IV I
7/17/2019 Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Alzheimer
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pakar-pendeteksi-penyakit-alzheimer 7/8
1.
Studi Literatur dan
Observasi
PJ: Nuke
2.Penggalian Kebutuhan
PJ: Tito
3.Design Phase
PJ: Ayu
4.Coding
PJ: Septa
5.Testing
PJ: Bersama
6.Deplyoment
PJ : Bersama
Referensi
[1] Achmad Wahyono, A. O. (n.d.).
Sistem Pakar Pendiagnosa Awal
Penyakit Pada Anak Dengan Metode
Forwar Chaining Berbasis Web.
[2] Boss, R. W. (n.d.). What Is An Expert
System? ERIC Digest . Retrieved from
Ericdigests:
http://www.ericdigests.org/pre-
9220/expert.htm
[3] FightDementia. (2013). APA ITU
DEMENSIA. MENGENAI
DEMENSIA.
[4] Ireson-Paine, J. (1996, Februari
1996). What is a rule-based system?
Retrieved from http://www.j-
paine.org/students/lectures/lect3/nod
e5.html
[5]
Miss. Komal R. Hole, P. S. (2014).
Rule-Based Expert System for the
Diagnosis of Memory Loss Diseases.
International Journal of Innovative
Science, Engineering & Technology.
[6]
Obi J.C., I. A. (2011). Decision
Support System for the Intelligient.
International Journal on Soft
Computing ( IJSC ).
[7] PenyakitAlzheimer.com. (n.d.).
Retrieved from
http://penyakitalzheimer.com/
[8]
R. Chaves, J. R. (2012). Associationrule-based feature selection method
for Alzheimer’s disease diagnosis.
Expert Systems with Applications.
[9] Rangga Subiakto, K. U. (2013).
Expert System Model (Model Sistem
Ahli/Pakar).
[10] Vina Rehadi Ongkosaputra, H. A.
(n.d.). SISTEM PAKARDIAGNOSA PENYAKIT
ALZHEIMER SECARA DINI.
[11]
Zadeh, D. L. (2008). Fuzzy Logic.
Retrieved from Scholarpedia:
http://www.scholarpedia.org/article/
Fuzzy_logic
7/17/2019 Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Alzheimer
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pakar-pendeteksi-penyakit-alzheimer 8/8