sistem parlementer
TRANSCRIPT
![Page 1: Sistem parlementer](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082810/558808c4d8b42afa288b4578/html5/thumbnails/1.jpg)
Sistem parlementerDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Peta perbedaan jenis sistem parlementer██ Monarki konstitusional di mana kekuasaan berada di tangan parlemen.██ Republik
parlementer di mana parlemen secara efektif terpisah dari kepala negara.██ Republik parlementer dengan presiden eksekutif dipilih oleh
dan bertanggung jawab kepada parlemen
Bagian dari seri artikel tentang
Politik
Topik utama[tampilkan]
Sistem politik [tampilkan]
Disipilin akademik [tampilkan]
Administrasi publik [tampilkan]
Kebijakan [tampilkan]
Organ pemerintahan[tampilkan]
Topik lain[tampilkan]
![Page 2: Sistem parlementer](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082810/558808c4d8b42afa288b4578/html5/thumbnails/2.jpg)
Subseri[tampilkan]
Portal politik
L
B
S
Istana Westminster, "Ibu semua parlemen."
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam
pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen
pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.
Berbeda dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presidendan seorang
perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang
terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala
negara saja.
Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara langsung
atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh
karena itu, tidak ada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju
kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam
sebuah republik kepresidenan.
Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya
kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti
![Page 3: Sistem parlementer](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082810/558808c4d8b42afa288b4578/html5/thumbnails/3.jpg)
dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memiliki
pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan
adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial.
Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai
kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini.
Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer
adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dan sebagainya.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Ciri-ciri sistem parlementer
2 Kelebihan dan kelemahan sistem parlementer
3 Negara dengan sistem pemerintahan parlementer
o 3.1 Sistem Unikameral
o 3.2 Sistem Bikameral
4 Lihat pula
5 Referensi
Ciri-ciri sistem parlementer[sunting]
Pendalaman teori
Republik konstitusionalMonarki
konstitusional
Presidensial
Semipresidensial
Parlementer
Parlementer
Kepala negara Presiden Raja/Ratu
Kepala pemerintahan Presiden Perdana Menteri
Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas Terbatas
Masa jabatan kepala negara ditentukan jangka waktu(maksimal 2 periode)
seumur hidup
Masa jabatan kepala pemerintahan
ditentukan jangka waktu(maksimal 2 periode)
tidak ditentukan jangka waktu
Kekuasaan negara Pemisahan atau pembagianHanya pemisahan
Hak prerogratif untuk eksekutif Presiden Perdana Menteri
Hak kekuasaan wilayah negara Presiden Perdana Menteri
Hak pendapat menurut UUD/UU/peraturan diberlakukan/dicabut
Presiden Perdana Menteri
Tampilan kepala negara dalam kabinet ya tidak
![Page 4: Sistem parlementer](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082810/558808c4d8b42afa288b4578/html5/thumbnails/4.jpg)
Pendalaman teori
Republik konstitusionalMonarki
konstitusional
Presidensial
Semipresidensial
Parlementer
Parlementer
(kecuali ada undangan Perdana Menteri)
Eksekutif tanggungjawab kepada legislatif
tidak Ya
Eksekutif dijatuhkan legislatif tidak Ya
Posisi eksekutif Partai politik dan profesional Hanya Partai BerkuasaMayoritas Parlemen (termasuk partai koalisi)
Pembubaran legislatif oleh eksekutif tidak Ya
Keputusan kepala negara tidak dapat diganggu gugat(keputusan mutlak)
dapat diubah melalui legislatif
Keterlibatan kepala negara untuk hak partai politik/hak pemilih
ya Tidak
Keterlibatan anggota keluarga kepala negara untuk hak partai politik/hak pemilih/anggota eksekutif
ya Tidak
Jumlah keturunan dalam posisi kepala negara
tidak tentu hanya satu
Rangkap jabatan kepala negara ya Tidak
Pengusulan/Pengubah/Pengganti/Perbaikan UUD/UU/peraturanbersama dengan legislatif
Presiden Perdana Menteri
Pemilihan kepala negaradipilih rakyat (langsung) atauparlemen (tidak langsung)
diwariskan turun temurun menurut UU
Pemilihan kepala pemerintahan
dipilih rakyat (langsung) atauparlemen (tidak langsung)
ditunjuk Presidendipilih rakyat (langsung) atauparlemen (tidak langsung)
Hukuman kepada kepala negara Pemakzulan ?
Hukuman kepada kepala pemerintahan Pemakzulan Mosi tak percaya
Lingkungan Istana Negara kalangan umum Pribadi
Posisi elite/orang kaya setaradianggap bangsawan/feodal
Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:
Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai
oleh presiden/raja.
Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi berdasarkan undang-
undang.
![Page 5: Sistem parlementer](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082810/558808c4d8b42afa288b4578/html5/thumbnails/5.jpg)
Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-
menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
Kelebihan dan kelemahan sistem parlementer[sunting]
Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer:
Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara
eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau
koalisi partai.
Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi berhati-hati
dalam menjalankan pemerintahan.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:
Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan parlemen sehingga
sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai dengan
masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet adalah anggota
parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai,
anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota
parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya.