sistem pelumasan

19
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karuniaNyalah, maka penulis dapat menyelesaikan makalah “Sistem Pelumasan pada Motor Bensin dan Diesel” ini tepat pada batas waktunya. Makalah tugas ini dibuat dari berbagai sumber atau referensi. Pada makalah tugas ini, penulis berusaha menyusun dalam bentuk paparan yang akan mempermudah para pembaca untuk dapat belajar lebih baik, karena didalamnya terdapat ringkasan materi yang penulis buat secara sederhana sehingga mudah dipahami. Penulis menyadari makalah tugas ini jauh dari sempurna, hal ini mengingat kemampuan pengetahuan dan kepustakaan yang penulis miliki sangat terbatas, Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya agar makalah tugas ini dapat digunakan sebaik mungkin. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah Sistem Pelumasan pada Motor Bensin dan Diesel” ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalam. Palangka Raya, Desember 2010

Upload: khiky-chan

Post on 01-Dec-2015

1.375 views

Category:

Documents


72 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Pelumasan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

karuniaNyalah, maka penulis dapat menyelesaikan makalah “Sistem Pelumasan pada

Motor Bensin dan Diesel” ini tepat pada batas waktunya. Makalah tugas ini dibuat dari

berbagai sumber atau referensi.

Pada makalah tugas ini, penulis berusaha menyusun dalam bentuk paparan yang akan

mempermudah para pembaca untuk dapat belajar lebih baik, karena didalamnya terdapat

ringkasan materi yang penulis buat secara sederhana sehingga mudah dipahami.

Penulis menyadari makalah tugas ini jauh dari sempurna, hal ini mengingat

kemampuan pengetahuan dan kepustakaan yang penulis miliki sangat terbatas, Oleh sebab

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya

agar makalah tugas ini dapat digunakan sebaik mungkin.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penyelesaian makalah “Sistem Pelumasan pada Motor Bensin dan

Diesel” ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya. Wassalam.

Palangka Raya, Desember 2010

Penulis

Page 2: Sistem Pelumasan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan Penulisan

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Fungsi Sistem Pelumasan

2.2. Cara Kerja Umum Sistem Pelumasan

2.3. Komponen-Komponen Sistem Pelumasan

2.4 Jenis Pelumas

2.5. Kekentalan (Viskositas)

2.5. Klaisifikasi minyak pelumas

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

REFERENSI

Page 3: Sistem Pelumasan

BAB I. PENDAHULUAN

1.3. Latar Belakang

Tidak bisa dipungkiri - pelumas - atau yang lebih popular disebut oli - merupakan

bagian tak terpisahkan dari kendaraan bermotor. Tanpa pelumas, mobil secanggih

apapun dipastikan tidak akan bisa bekerja. Pada manusia, pelumas adalah darah. Pelumas

sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri.

Salah memilih pelumas bisa berakibat fatal. Bila mutu pelumas jelek dan tercemar, mesin

bisa rontok dalam waktu dekat. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan

sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin.

Oleh karena itu, disini penulis akan menjelaskan secara rinci tentang sistem

pelumasan pada motor bensin dan diesel agar para pembaca dapat mengetahui prinsip

kerja pelumasan pada motor bensin dan diesel sehingga pembaca dapat memilih pelumas

yang tepat bagi mesin kendaraannya agar dapat awet dan tahan lama.

1.4. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Dapat mengetahui pengertian pelumasan serta fungsi pelumasan tersebut bagi mesin

bensin dan diesel.

2. Mengetahui sistem kerja pelumasan pada motor bensin dan diesel.

3. Mengetahui jenis-jenis pelumas dan klasifikasi minyak pelumas.

Page 4: Sistem Pelumasan

BAB II. PEMBAHASAN

Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda

bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang

memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak

dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin

yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.

2.1. Fungsi Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan merupakan bagian yang penting pada mesin yang didalamnya

terdapat komponen-komonn yang bergerak dan bergesekan. Oleh karena itu, pelumasan

sangat diperlukan agar kontak langsung antara dua permuakaan benda yang saling

bergerak dapat dihindarkan. Sistem pelumasan berfungsinya sebagai :

1. Anti Gesekan

Oli mencegah hubungan langsung antara dua metal/part yang bergesekan

sehingga dapat mencegah keausan dengan membentuk laipsan (Oil Film) pada

permukaan logam/part.

2. Pendingin

Oli membawa panas yang terjadi dari gesekan yang ditimbulkan atau akibat

pembakaran (pada cylinder block & piston). Pada mesin-mesin dengan kecepatan

putaran tinggi, panas akan timbul pada bantalan-bantalan sebagai akibat dari adanya

gesekan yang banyak. Dalam hal ini pelumas berfungsi sebagai penghantar panas

dari bantalan untuk mencegah peningkatan temperatur atau suhu mesin.

3. Pembersih

Oli membawa partikel-partikel metal debu, oxidasi dan hydrocarbon. Saat

membuka tutup oli pada mesin, biasanya terlihat.

4. Perapat/sealing

Oli juga berfungsi sebagai seal/perapat kompresi pada piston. Akan ikut

terbawa pada saat kompresi dan ikut keluar pada saat expansi.

Page 5: Sistem Pelumasan

5. Anti karat/korosi.

Melindungi permukaan part/metal dari hubungan langsung dengan air dan

udara.

6. Baffer / bantalan

Meneruskan tekanan secara terpencar dan meredam benturan. Biasanya terjadi

jika dua buah gear saling bertemu/berbenturan, sehingga tumbukan/benturan tidak

terjadi secara paksa/kasar.

Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli

dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan. Mesin diesel misalnya, secara

normal beroperasi pada kecepatan rendah tetapi memiliki temperatur yang lebih tinggi

dibandingkan dengan Mesin bensin. Mesin diesel juga memiliki kondisi kondusif yang

lebih besar yang dapat menimbulkan oksidasi oli, penumpukan deposit dan perkaratan

logam-logam bearing.

2.2. Cara Kerja Umum Sistem Pelumasan

Cara kerja sistem pelumasan adalah menyalurkan oli mesin ke komponen yang

berputar dan bergeser agar mesin dapat bekerja dengan normal dan juga berperan

penting sebagai pendingin.

Bagian-bagian yang perlu diberi pelumasan adalah :

Dinding silinder, torak, cicin torak, dan pena torak

Poros engkol beserta bantalannya

Poros nok dan bantal;annya

Meanisme katup

Rantai timing dan poros pompa

Dalam sistem pelumasan yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor adalah :

a. Sistem tekan

Sistem ini digunakan pada mesin besar dan mesin kendaraan. Dimana minyak

pelumasnya berada dalam keadaan lebih dingin dari pada bagian mesin lainnya.

Minyak ditekan dan dialirkan melalui berbagai saluran dengan pompa kesemua

bagian yang membutuhkan seperti beberapa bantalan, poros, batang penggerak,

pipa di dalam kerangka mesin, dan bagian lain yang akan dilumasi.

Page 6: Sistem Pelumasan

b. Sistem percikan

Sistem ini digunakan pada mesin kecil yang berdaya rendah karena proses dan

kontruksinya sederhana. Setiap kali pangkal batang penggerak (big end) mencebur

kedalam mangkok pelumas, memercikan keatas ke dinding silinder dan bantalan-

bantalan atau bagian-bagian lain yang harus dilumasi.

Aplikasi sistem pelumasan percik banyak dijumpai pada kendaraan dua langkah

yang kuno seperti pada vespa dan pada L2 Super. Sistem pelumasan percik hanya

diterapkan pada engine yang mempunyai rpm dan daya rendah serta pada engine

yang memiliki konstruksi katup-katup samping. Selain itu sistem ini hanya

diaplikasikan pada kendaraan satu silinder dan bentuk engine yang relatif kecil. Pada

engine multi silinder sudah menggunakan sistem paksa dan sistem rendam yang

diterapkan pada transmisi dan differensial. Sekarang ini juga masih ada engine yang

menggunakan sistem percik seperti pada motor bensin 5,5 HP yang banyak

digunakan pada mesin penggerak kompresor.

c. Sistem kombinasi

Sistem ini digunakan untukmenjaga agar sistem pelumasan agar tetap bekerja

dengan baik jika pompa mengalami gangguan. Pada sistem ini pompa minyak

pelumas memompakan minyak pelumas dari bak minyak pelumas kedalam mangkok

minyak pelumas dan pangkal batang penggerak bertugas memercikan minayk

pelumas ke bagian-bagian yang perlu dilumasi.

2.3. Komponen-Komponen Sistem Pelumasan

a. Pompa pelumas

Pompa oli merupakan komponen penting dimana oli yang terkumpul dalam oli

dan dihisap kedalam pompa oli melalui saringan dan pipa hisap yang kemudian

dialirkan keseluruh komponen yang membutuhkan pelumasan. Pompa pelumas yang

banyak digunakan pada kendaraan bermotor ada tiga jenis diantarnya :

1. Pompa pelumas jenis roda gigi. Pompa ini terdiri atas roda gigi penggerak

(drive gear) dan roda gigi yang bergerak dan digerakkan oli camshaft. Jenis ini

banyak digunakan pada motor yang menggunakan prinsip kerja 4 langkah.

2. Pompa pelumas jenis sentrifugal (pompa rotor/trikoida). Banyak digunakan

pada kendaraan bermotor dan motor diesel putaran tinggi, keistimewaan jenis ini

adalah ringan dan tidak memakan banyak tempat serta sederhana. Pompa ini

memiliki dua buah rotor yang porosnya tidak simetris yang apabila bergerak

Page 7: Sistem Pelumasan

maka kedua rotor akan terjadi perubahan volume ruangan yang mangakibatkan

trjadinya pemompaan.

3. Pompa pelumas jenis plunyer. Pompa ini umumnya dipakai pada motor 2

langkah sebagai pompa pelumas silinder dengan menggunakan oli samping.

Pompa plunyer mempunyai komponen sebagi berikut :

a. Roda pompa

b. Roda gigi penggerak

c. Distribitor

d. Plunyer

e. Pengatur langkah plunyer

b. Saringan minyak pelumas

Saringan oli digunakAn untuk menyaring kotoran pada minyak pelumas yang

akan beredar keseluruh komponen yang bergerak dan juga untuk menghindari dari

kerusakan.

c. Ventilasi ruang engkol

Berfungsi untuk menjaga kekentalan minyak pelumas atau mencegah

terjadinya kerusakan minyak pelumas yang ada di dalam ruang engkol dari reaksi

kimia yang terjadi akibat bercampurnya minyak pelumas dengan blow by gas

(campuran bahan bakar da udara yang bocor dari silinder yang tidak ikut terbakar).

Jenisnya dibedakan menjadi dua, diantranya : ventilasi terbuka dan ventilasi tertutup.

d. Penunjuk tekanan minyak pelumas

Penunjuk tekanan minyak pelumas ada dua macam yaitu jenis mekanik dan

menggunakan arus listrik, sedangan yang paling banyak digunakan adalah penunjuk

tekanan minyak pelumas yang menggunakan arus listrik yang berjenis kontak tekan

dan kumparan elektromagnetik.

e. Pendingin oli (oli cooler)

Page 8: Sistem Pelumasan

Pendingin oli yang banyak digunakan adalah pendingin air yang ditempatkan

dibawah radiator dan untuk menghindari dari penyumbatan maka dilengkapi dengan

bypass ketika terjadi penyumbatan maka dapat langsung dialirkan melalui katup

bypass.

2.4 Jenis Pelumas

Oli Mineral

Oli mineral terbuat dari oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi

yang telah diolah dan disempurnakan dan ditambah dengan zat - zat aditif untuk

meningkatkan kemampuan dan fungsinya. Beberapa pakar mesin memberikan saran

agar jika telah biasa menggunakan oli mineral selama bertahun-tahun maka jangan

langsung menggantinya dengan oli sintetis dikarenakan oli sintetis umumnya

mengikis deposit (sisa) yang ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat

dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian

mesin.

Oli Sintetis

Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang datang dari bagian

terbersih dari pemilahan dari oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian

dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli

mineral dan sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester (bukan bahan

baju polyester), yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain. Oli

sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat

tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga

menghasilkan acid (asam). Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan

kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

Sistem pelumasan tidak hanya sebatas oli, masih ada beberapa hal yang

berhubungan dengan pelumasan, seperti Grease atau bahasa bengkelnya "gemuk".

Grease ini berbentuk semi-solid (seperti margarim makanan) yang berfungsi hampir

sama dengan oli, dengan dasar sebagai pelumas. Grease ini juga di design untuk

beberapa faktor tertentu seperti ketahanan terhadap suhu/temperatur dan air.

Grease ini memiliki karakter :

- Pada temperatur normal ke bawah (nol) akan tetap berbentuk semi-solid

Page 9: Sistem Pelumasan

- Pada temperatur tinggi atau mencapai suhu leleh/cair pada saat mesin bekerja akan

mencair dan melumasi bagian permesinan.

Berdasarkan tipe grease terdapat 2 macam yaitu

1. Lithium Grease, grease ini memiliki kharakter tahan terhadapa panas tinggi dan

tahan pada putaran tinggi

2. Calcium Grease, grease yang ini lebih tahan terhadap air dibandingkan Lithium

Grease

2.5. Kekentalan (Viskositas)

Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan karena

berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir.

Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas

sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam.

Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Mengalir secara

cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak. Semakin

kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan halus pada oli

kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam

yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih

mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke

komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada

temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan.

Dengan demikian, oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur oleh Society

of Automotive Engineers (SAE). Bila pada kemasan oli tersebut tertera angka SAE

5W-30 berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan

5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30.

Tetapi yang terbaik adalah mengikuti viskositas sesuai permintaan mesin.

Umumnya, mobil sekarang punya kekentalan lebih rendah dari 5W-30 . Karena mesin

belakangan lebih sophisticated sehingga kerapatan antar komponen makin tipis dan

juga banyak celah-celah kecil yang hanya bisa dilalui oleh oli encer. Tak baik

menggunakan oli kental (20W-50) pada mesin seperti ini karena akan mengganggu

debit aliran oli pada mesin dan butuh semprotan lebih tinggi.

Page 10: Sistem Pelumasan

Untuk mesin lebih tua, clearance bearing lebih besar sehingga mengizinkan

pemakaian oli kental untuk menjaga tekanan oli normal dan menyediakan lapisan film

cukup untuk bearing.

2.6. Klaisifikasi minyak pelumas

Minyak pelumas dapat diklasifikasikan denagn standar American Petroleum

Institute (API) dan dites sesuai dengan standarnya. Klasifikasi API juga menambah

tingkat SAE nya.

Klasifikasi minyak pelumas untuk mesin bensin :

SA : Minyak murni tanpa bahan tambahan (additive)

SB : Untuk mesin ringan yang mengandung sedikit anti axidant

SC : Yang mengandung detergen, dispersent, anti oxident dll

SD : Untuk mesin yang beropersi dengan temperature tinggi, mengandung

resisting,agent, anti aoxidant dll

SE : Untuk mesin sedang mengandung resisting,agent, anti aoxidant yang banyak

SF : Tingkat aliran tinggi dengan pemakaian resistane dan daya tahan yang lebih

rendah

Klasifikasi minyak pelumas untuk mesin diesel

CA : Untuk mesin diesel operasi beban ringan

CB : Untuk mesin diesel operasi sedang

CC : Untuk mesin diesel memakai turbo charge, dan temperature sedang

CD : Untuk mesin diesel memakai turbo charge dengan kandungan sulfur pada bahan

sedikit

Klasifikasi minyak peluams untuk roda gigi.

GL1 : Mineral murni tapi jarang dipakai (roda gigi)

GL2 : Minyak hewani dan tumbuhan (worm gear)

GL3 : Mengandug bahan tambah extreme pressure resisting (tranmisi manual dan

stering gear)

GL4 : Mengandug bahan extreme pressure resisting lebih banyak dari GL3 (hypoid

gear)

Page 11: Sistem Pelumasan

GL5 : Kandungan extreme pressure resisting lebih banyak dari GL4,-dan kondisi lebih

berat (differensial dilengkapi hypoid gear )

Dibedakannya pelumasan antara motor bensin dan diesel adalah karena:

1. Diesel mempunya tekanan kompresi yang lebih tinggi dengan suhu kompresi yang

tinggi sehingga memudahkan oksidasi.

2. Kadar sulfur bahan bakar lebih besar, dapat terjadi pembentukan asam yang lebih

kuat.

Page 12: Sistem Pelumasan

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda

bergerak, dan fungsi utamanya adalah untuk mengurangi gaya gesek.

Cara kerja sistem pelumasan adalah menyalurkan oli mesin ke komponen yang

berputar dan bergeser agar mesin dapat bekerja dengan normal dan juga berperan

penting sebagai pendingin.

Jenis-jenis pelumas yaitu oli mineral, oli sintetis, dan grease (gemuk).

Minyak pelumas diklasifikasikan dengan standar American Petroleum Institute

(API) dan dites sesuai dengan standarnya dimana klasifikasi minyak pelumas untuk

mesin bensin adalah SA, SB, SC, SD, SE, dan SF; sedangkan klasifikasi minyak

pelumas untuk mesin diesel adalah CA, CB, CC, dan CD.

Page 13: Sistem Pelumasan

REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Oli_mesin

http://id.wikipedia.org/wiki/Pelumas

http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Bagaimana-cara-menentukan-atau-memilih-pelumas-.html

http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Pengertian-Pelumas-.html

http://www.lumasmultisarana.com/index.php/blog/Penggunaan-pelumas-.html

http://www.taxidoinfo.co.cc/2010/04/penggunaan-dan-pemeliharaan-system.html

http://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=11

http://www.tiger-revolution.org/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=12