sistem pemerintahan indonesia 1949.docx

17
Oleh : 1. Endang Satuti 2. Ahmad Oktavian T 3. Anggi Swanda 4. M. Zakaria 5. Riana Masturoh 6. Pandu Satrio Kelas XI IPS 3 SMA N 2 OKU Tahun Ajaran 2013/2014

Upload: anang

Post on 29-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

makalah sejarah sistem demokrasi pancasila

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

Oleh :

1. Endang Satuti2. Ahmad Oktavian T3. Anggi Swanda4. M. Zakaria5. Riana Masturoh6. Pandu Satrio

Kelas XI IPS 3

SMA N 2 OKU

Tahun Ajaran 2013/2014

BAB I

Page 2: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang Masalah

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai

upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan

oleh pemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi adalah prinsiptrias politica yang

membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif danlegislatif) untuk

diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada

dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis

lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan

saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Berawal dari kemenangan Negara-negara Sekutu (Eropah Barat dan Amerika Serikat)

terhadap Negara-negara Axis (Jerman, Italia & Jepang) pada Perang Dunia II (1945), dan

disusul kemudian dengan keruntuhan Uni Soviet yang berlandasan paham Komunisme di

akhir Abad XX , maka paham Demokrasi yang dianut oleh Negara-negara Eropah Barat dan

Amerika Utara menjadi paham yang mendominasi tata kehidupan umat manusia di dunia

dewasa ini.

Suatu bangsa atau masyarakat� di Abad XXI ini� baru mendapat pengakuan sebagai

warga dunia yang beradab (civilized) bilamana menerima dan menerapkan� demokrasi

sebagai landasan pengaturan tatanan kehidupan kenegaraannya. Sementara bangsa atau

masyarakat yang menolak demokrasi dinilai sebagai bangsa/masyarakat yang belum beradab

(uncivilized).

Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di Asia

Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin

kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu.

Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini,

ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa

model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

1

Page 3: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperoleh permasalahan antara lain:

Bagaimana sejarah dan perkembangan demokrasi di Indonesia?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Budaya

Masyarakat Demokrasi serta untuk wawasan dan ilmu kami tentang Perkembangan

demokrasi di Indonesia

BAB II

2

Page 4: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Demokrasi di Indonesia

Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17 Agustus

1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945 (yang

disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik

Indonesia (selanjutnya disebut �NKRI�) menganut paham atau ajaran demokrasi, dimana

kedaulatan (kekuasaan tertinggi)� berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya

oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti juga NKRI

tergolong sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan (Representative

Democracy).

2.2. Sistem Pemerintahan Indonesia Tahun 1945-1949

Secara umum, terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD 1945 antara lain: 

a. Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden menjadi badan

yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang merupakan wewenang

MPR. 

b. Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer berdasarkan

usul BP – KNIP.

Pada masa ini, lembaga-lembaga negara yang diamanatkan UUD 1945 belum dibentuk,

karena UUD 1945 pada saat ini tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya mengingat kondisi

Indonesia yang sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Dengan demikian, sesuai dengan Pasal 4 Aturan Peralihan dalam UUD 1945, dibentuklah

Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Komite ini merupakan cikal bakal badan legislatif

di Indonesia. Hal ini berdasarkan pada Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16

Oktober 1945, diputuskanlah bahwa KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR dan

DPR belum terbentuk. Sehingga pada tanggal 14 November 1945 dibentuklah Kabinet Semi-

Presidensiel (“Semi-Parlementer”) yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan

perubahan sistem pemerintahan agar dianggap lebih demokratis.

3

Page 5: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

Dari segi sejarah sistem pemerintahan yang berlaku di masa ini adalah sistem

pemerintahan presidensil, namun terhitung sejak tanggal 14 November 1945, Soekarno

sebagai kepala pemerintahan republik diganti oleh Sutan Sjahrir, dengan kata lain sistem

pemerintahannya pun berubah ke parlementer. Alasan politis untuk mengubah sistem

pemerintahan dari Presidensiil menjadi Parlementer dipicu karena seminggu sebelum

perubahan pemerintahan itu, Den Haag mengumumkan dasar rencananya. Soekarno menolak

hal ini sedangkan Sjahrir mengumumkan pada tanggal 4 Desember 1945 bahwa

pemerintahnya menerima tawaran ini dengan syarat pengakuan Belanda atas Republik

Indonesia.

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk

pada tanggal 29 April 1945, adalah Badan yang menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa

sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei sampai dengan tanggal 1 Juni 1945

Ir.Sukarno menyampaikan gagasan tentang “Dasar Negara” yang diberi nama Pancasila.

Kemudian BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang terdiri dari 8 orang untuk

menyempurnakan rumusan Dasar Negara. Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI

membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang

akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat “dengan

kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya” maka naskah Piagam

Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945

oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan

oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945.

Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa Sidang Kedua Badan Penyelidik

Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Nama Badan ini tanpa kata “Indonesia” karena

hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja. Di Sumatera ada BPUPK untuk Sumatera. Masa

Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD

1945 sebagai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

2.3. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ).

4

Page 6: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke

Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu

disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat

sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi

sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh

Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah

negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :

Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi

lembaga legislatif.

Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.

Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem

pemerintahn presidensil menjadi parlementer

2.4. Proses Demokratis Menuju Masyarakt Madani

Hubungan antara masyarakat madani dengan demokrasi (demokratisasi) menurut M.

Dawam Rahadjo, bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya bersifat ko-eksistensi atau saling

mendukung. Hanya dalam masyarakat madani yang kuatlah demokrasi dapat ditegakkan

dengan baik dan hanya dalam suasana demokratislah masyarakat madani dapat berkembang

secara wajar. Nurcholish Madjid memberikan penjelasan mengenai keterkaitan antara

masyarakat madani dengan demokratisasi. Menurutnya, masyarakat madani merupakan

tempat tumbuhnya demokrasi. Pemilu merupakan simbol bagi pelaksanaan demokrasi.

Masyarakat madani merupakan elemen yang signifikan dalam membangun demokrasi.

Salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah terciptanya partisipasi masyarakat dalam

proses-proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh negara atau pemerintahan.

Masyarakat madani mensyaratkan adanya civic engagement yaitu keterlibatan warga negara

dalam asosiasi-asosiasi sosial. Civic engagement ini memungkinkan tumbuhnya sikap

terbuka, percaya, dan toleran antara satu dengan lainnya. Masyarakat madani dan demokrasi

menurut Ernest Gellner merupakan dua kata kunci yang tidak dapat dipisahkan. Demokrasi

dapat dianggap sebagai hasil dinamika masyarakat yang menghendaki adanya

partisipasi.Proses demokratisasi menuju masyarakat madani merupakan faktor pendrong bgi

5

Page 7: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

negara untuk selalu mengusahakan perbaikn terus menerus dan menjaga agar tidak terjadi

kemeosotan demi kesejahteraan rakyat.

Proses menuju masyarakat madani pada dasarnya tidaklah mudah, harus memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut :

1. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi yang tercermin antara lain dari

kemampuan tenaga-tenaga profesionalnya untuk memenuhi kebutuhan

pembangunan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sendiri (mampu mengatasi

ketergantungan) agar tidak menimbulkan kerawanan, terutama bidang ekonomi .

3. Semakin mantap mengandalkan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri (berbasis

kerakyatan) yang berarti ketergantungan kepada sumber pembangunan dari luar

negeri semakin kecil atau tidak ada sama sekali.

4. Secara umum telah memiliki kemampuan ekonomi, sistem politik, sosial budaya

dan pertahanan keamanan yang dinamis, tangguh serta berwawasan global. 

 

Dalam rangka menuju masyarakat madani (civil society), melalui beberapa proses dan

tahapan-tahapan yang konkret dan terencana dengan matang, serta adanya upaya untuk

mewujudkan dengan sungguh-sungguh. Langkah pertama yang perlu diwujudkan adalah

adanya pemerintahan yang baik (good governance). Pemerintahan yang baik dalam rangka

menuju kepada masyarakat madani adalah berorientasi kepada dua hal, sebagai berikut :

a.  Orientasi ideal negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan nasional, yaitu mengacu

pada de- mokratisasi dengan elemen: legitimasi, akuntabilitas, otonomi, devolusi

(pendelegasian wewenang) kekuasaan kepada daerah, dan adanya mekanisme kontrol oleh

masyarakat.

b.   Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efisien melakukan

upaya pencapaian tujuan nasional.  Hal ini tergantung pada sejauh mana pemerintah memiliki

kompetensi, struktur dan mekanisme politik serta administrasi yang berfungsi secara efektif

dan efisien.

Dalam kehidupan demokrasi, agar masyarakat dapat hidup secara madani harus

mempunyai tiga syarat, yaitu sebagai berikut :

a.   Ketertiban dalam pengambilan suatu keputusan yang menyangkut kepentingan bersama.

b.   Adanya kontrol masyarakat dalam jalannya proses pemerintahan.

c.   Adanya kemerdekaan memilih pemimpinnya.

6

Page 8: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

Ketiga hal tersebut merupakan sarana untuk mewujudkan kehidupan yang demokratis,

yaitu kehidupan yang dalam pemerintahannya bersumber dari, oleh, dan untuk rakyat itu

sendiri

BAB III

7

Page 9: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17 Agustus

1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD 1945 (yang

disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik

Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham atau ajaran demokrasi, dimana

kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan demikian berarti juga NKRI tergolong

sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan (Representative Democracy).

Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini,

ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa

model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya.

Sistem Demokrasi berkaitan erat dengan menuju masyarakat yang madani. Bila

Demokrasi di Indonesia menggunakan Demokrasi Pancasila tentu saat ini kita sudah

mencapai masyarakat madani. Namun kenyataannya menuju masyarakat madani tidaklah

mudah. Seiring dengan pergantian sistem demokrasi di Indonesia dan permasalahannya

hingga saat ini, maka Indonesia masih belum bisa menuju masyarakat madani.

SUMBER

8

Page 10: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

http://niezaaprilia.blogspot.com/2011/05/sistem-pemerintahan-indonesia-tahun.html

http://krizi.wordpress.com/2009/09/30/makalah-perkembangan-demokrasi-di-indonesia/

9

Page 11: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya

atas limpahan dan rahmat Karunia-Nyalah, kami dapat menyelesaikan makalah

tentang “Pelaksanaan Demokrasi dan kaitannya dengan masyarakat madani” ini

dengan lancar tiada suatu aral yang berarti selama proses penulisan.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKN di kelas XI

SMA N 2 OKU.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Guru Pembimbing kami yang

telah membimbing kami sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah

ini sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami selaku penyusun makalah

mengharap kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya.

Akhir kata, maka atas segala kekurangan dalam tulisan ini, kami sangat

mengharap saran-saran dari berbagai pihak. Untuk selanjutnya kami juga

berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya.

Batumarta, Oktober 2013

Tim Penulis

10ii

Page 12: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................i

Kata Pengantar...........................................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.........................................................................................................................Latar

Belakang.........................................................................................................1

1.2.........................................................................................................................Rumusan

Masalah..........................................................................................................2

1.3.........................................................................................................................Tujuan2

BAB II PEMBAHASAN

2.1.........................................................................................................................Sejarah

Demokrasi di Indonesia..................................................................................3

2.2.........................................................................................................................Sistem

Pemerintahan Indonesia tahun 1945 – 1949..................................................3

2.3.........................................................................................................................Pelaksanaa

n Demokrasi pada masa Revolusi..................................................................5

2.4.........................................................................................................................Proses

Demokratis menuju masyarakat madani........................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

11

Page 13: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA 1949.docx

12

iii