sistem pengendalian manajemen “ perilaku dalam organisasi “ bab 3
TRANSCRIPT
INDAH DWI LESTARI(1002155565)NURIANI (1002132991)
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN“ PERILAKU DALAM ORGANISASI “
BAB 3
PERILAKU DALAM ORGANISASI
Sistem Pengendalian Manajemen yang baik
akan mempengaruhi perilaku anggota organisasi,
apabila terdapat keselarasan tujuan (goal
congruence) dalam organisasi., yaitu suatu
kondisi yang diperoleh dari usaha anggota
organisasi dalam mencapai tujuannya masing-
masing juga membantu tercapainya tujuan
organisasi. Untuk memahami konsep goal
congruence, perlu diketahui factor yang
mempengaruhi goal congruence, yaitu system
formal dan informal.
Goal Congruence (Keselarasan Tujuan)
Tujuan utama dari Sistem
Pengendalian Manajemen untuk
mengupayakan terjadinya “Goal
Congruence”. Dalam proses Goal
Congruence, tindakan yang dilakukan
anggota organisasi ditujukan untuk
mencapai tujuan individu yang juga
memberi manfaat pada organisasi.
Faktor Yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan (Goal Congruence)
1. Faktor Eksternal
2. Faktor Internal :
Kultur atau budaya.
Gaya kepemimpinan.
Organisasi Informal.
Persepsi dan Komunikasi
Sistem Pengendalian Formal
Rules (aturan)
jenis-jenis aturan :
1. Pengendalian fisik, penjaga keamanan, kunci
gudang, password computer dll.
2. Manual, cara kerja yang dibuat secara tertulis.
3. Sistem Keamanan.
4. Pengendalian operasional.
Sistem Pengendalian Formal
Lanjutan …
Jenis - Jenis Organisasi
Organisasi Fungsional
Lanjutan... Organisasi Unit Bisnis
Lanjutan...
Organisasi Matriks
Fungsi Cotroller
1. Relasi ke Jajaran Organisasi
2. Controller Unit Bisnis
Garis Putus – Putus Garis Penuh
Kontroler Korporat
Kontroler Unit Bisnis
Manajemen Unit Bisnis
Manajemen Unit Bisnis
Kontroler Korporat
Kontroler Unit Bisnis
Kasus : Mencuatnya lagi kasus mie instan merek Indomie 'berbahaya' di Taiwan disinyalir oleh Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Fransiscus Welirang sebagai masalah persaingan dagang.
"Kelihatannya ini persaingan dagang dan ini kasus lama," ujar Fransiskus Welirang kepada detikFinance di Jakarta, Senin (11/10//2010).Pria yang biasa disapa Franky ini mengungkapkan, Taiwan memiliki kriteria khusus atas produk Makanan Minuman yang masuk ke negaranya, berbeda dengan standarisasi internasional yang ditetapkan Codex Alimentarius Commission (CAC). Forum CAC (Codex Alimentarius Commission) merupakan organisasi perumus standar internasional untuk bidang pangan. "Prinsipnya Taiwan memang memiliki ketentuan dan spec (spesifikasi) berbeda karena tidak anggota Codex dunia seperti kita," jelas pria berkuncir itu.
Pengiriman produk ke pasar internasional ini oleh perseroan, sudah melalui agen resmi yang ditunjuk. Namun, tidak tertutup kemungkian produk Indomie masuk ke Taiwan melalui perusahaan lain. "Tidak tutup kemungkinan produk Indomie dari lokal (Indonesia) maupun negara lain diimpor oleh importir mereka. Sehingga mereka spek-nya tidak sama. Ini diluar kontrol," tegasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, media-media di Taiwan mengabarkan penarikan Indomie dari sejumlah supermarket. Indomie ditarik karena mengandung Methyl P-Hydroxybenzoate yang dilarang di Taiwan. Tidak hanya di Taiwan, dua jaringan supermarket terbesar di Hong Kong juga menyetop penjualan produk INDF. Pemerintah Hong Kong pun akan melakukan tes uji produk Indomie.
Namun, berdasarkan rilis resmi Indofood CBP Sukses Makmur, selaku produsen Indomie menegaskan, produk mie instan yang diekspor ke Taiwan sudah memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan. "Sehubungan dengan pemberitaan di media massa Taiwan baru-baru ini, mengenai kandungan bahan pengawet E218 (Methyl P-Hydroxybenzoate) dalam produk mi instan Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjelaskan bahwa produk mi instan yang diekspor oleh Perseroan ke Taiwan telah sepenuhnya memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan," jelas Taufik Wiraatmadja, Direktur ICBP dalam siaran persnya.ICBP telah mengekspor produk mi instan ke berbagai negara di seluruh dunia selama lebih dari 20 tahun. Perseroan senantiasa berupaya memastikan bahwa produknya telah memenuhi peraturan dan ketentuan keselamatan makanan yang berlaku di berbagai negara dimana produk mi instannya dipasarkan.
Pembahasan:
Dalam kasus tersebut teridentifikasi masalah bahwa dalam produk Indomie terdapat kandungan bahan pengawet E218. Indofood mengklaim bahwa sudah memenuhi peraturan dari departemen kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan, tetapi menurut Direktur Indofood Pengiriman produk ke pasar internasional ini oleh perseroan, sudah melalui agen resmi yang ditunjuk. Namun, tidak tertutup kemungkian produk Indomie masuk ke Taiwan melalui perusahaan lain sehingga terjadi perbedaan spesifikasi dalam persyaratan. Permasalahan yang dapat dikaitkan dengan Sistem Pengendalian Manajemen dalam materi Perilaku Organisasi: Budaya dan Gaya Manajemen.
SELESAI
TERIMA KASIH