sistem rem

42
SISTEM REM A. Prinsip dan fungsi rem Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya. Kendaraan cenderung tetap bergerak Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak hingga berhenti.Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetis (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya rem merubah energi kinetis kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect)diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek. Dengan diketahuinya prinsip kerja dari rem diatas dapat diketahui bahwa Fungsi remadalah untuk memperlabat dan menghentikan laju kendaraan dan menjaga kendaraan agar tetap diam pada saat kendaraan tidak melaju B. Macam-macam bentuk rem 1. Rem Tromol Rem tromol dengan sistem penggerak mekanik Komponen rem tromol kanvas rem anchor pen cam per pembalik tromol/ drum

Upload: ruhandy-najibz

Post on 14-Jul-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

coeg

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Rem

SISTEM REM

A. Prinsip dan fungsi rem

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya. Kendaraan cenderung tetap bergerak Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak hingga berhenti.Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetis (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan.   Sebaliknya rem merubah energi kinetis kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect)diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek. Dengan diketahuinya prinsip kerja dari rem diatas dapat diketahui bahwa Fungsi remadalah untuk memperlabat dan menghentikan laju kendaraan dan menjaga kendaraan agar tetap diam pada saat kendaraan tidak melaju

B. Macam-macam bentuk rem            

1. Rem Tromol

Rem tromol dengan sistem penggerak mekanik

Komponen rem tromol

kanvas rem anchor pen cam per pembalik tromol/  drum

Page 2: Sistem Rem

cara kerja rem tromol mekanik:

1. sebelum rem bekerja.

Pada saat tuas rem belum di tarik / di injak maka rem belum bekerja. Di antara tromol dan kanvas rem masih ada celah dan tidak bersinggungan. Per pengembali kanvas masih belum meregang.

2. setengah pengereman

Page 3: Sistem Rem

Apabila tuas rem ditarik setengah maka akan mulai terjadi pergerakan pada komponen rem. Cam akan bergerak memutar dan kanvas akan bergerak keluar sehingga akan mulai bergesekan dengan drum/ tromol.  Terjadilah gesekan kecil dan rem bekerja sedikit.

3. rem bekerja penuh

Pada saat rem tuas rem di tarik penuh maka akan terjadi gesekan yang kuat antara tromol dan kanvas rem. Cam memutar maksimal dan penekanan pada kanvas rem dengan tromol kuat sehingga dengan adanya gaya gesekan yang kuat akan mampu menghentikan putaran  tromol. Per pengembali juga meregang maksimal.

4. Pelepasan rem

Saat pelepasan rem adalah dimana tuas dilepas dan kembali pada posisi semula. Per pengembali kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan kanvas seperti pada saat belum bekerja. Gesekan antara kanvas dan tromol tidak ada.

Rem Tromol dengan system penggerak hidrolik

Rem Hidrolik Rem hidrolik merupakan suatu rangkaian yang sangat rumit dimana terdiri dari berbagai komponen alat yang memeiliki fungsi kerja berbeda-beda. Setiap komponen

Page 4: Sistem Rem

memiliki peranan dalam hal pengeraman. Berikut adalah komponen rem hidrolik pada mobil:

Master silinder Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem  atau menekan pada rem (pada model rem piringan).

 Piston Metupakan komponen pengerak dari system kerja rem hidrolik. Piston rem ada 2 jenis yatu piston pedal dan piston cakram. Piston pedal adalah piston yang terhubung dengan pedal penginjak rem, sedangkan piston cakram adalah piston yang terhubung dengan kanvas rem, dimana kanvas ini akan menghentikan perputaran roda dengan cara mencengkram cakram.

Boster Rem Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake). Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah.

Cara kerja boster rem Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka  sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar  Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston  mengaklbatkan torak terdorong ke dapan

Katup Pengimbang Katup pengereman atau yang lebih dikenal dengan nama katup proporsional adalah alat yang berfungsi sebagai pembagi tenaga pengereman. Komponen ini berfungsi misalnya saat mobil yang mengerem mendadak, yang mengakibatkan sebagian besar beban kendaraan tertumpu pada ban depan. Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.

Tromol Adalah bagian yang ikut berputar bersama roda. Bagian inilah yang akan menjadi media untuk menghentikan perputaran roda.

Cara Kerja Rem Hidrolik Pada rem hidrolik terdapat pipa-pipa hidrolik yang berisi cairan berupa minyak rem. Pada ujung-ujung pipa ini terdapat piston penggerak yaitu piston pedal dan piston cakram. Pipa dan piston inilah yang memegang peranan penting dimana konsep dan sterukturnya telah didesain sedemikian rupa sehingga sesuai dengan hukum pascal, dengan tujuan menghasilkan daya cengkram yang besar dari penginjakan pedal rem yang tidak terlalu dalam. Penyesuaian terhadap  hukum pascal yang dimaksud adalah dengan

Page 5: Sistem Rem

mendesain agar pipa pada pedal rem lebih kecil daripada pipa yang terhubung dengen piston cakram. Saat pedal rem diinjak pedal yang terhubung dengan booster rem akan mendorong piston pedal dalam sehingga minyak rem yang berada pada pipa akan mendapatkan tekanan. Tekanan yang didapat dari pedal akan diteruskan ke segala arah di permukaan pipa termasuk ujung-ujung pipa yang terhubung dengan piston cakram.Karena luas permukaan piston cakram lebih besar daripada piston pedal. maka gaya yang tadinya digunakan untuk menginjak pedal rem akan diteruskan ke piston cakram yang terhubung dengan kanvas rem dengan jauh lebih besar sehingga gaya untuk mencengkram cakram akan lebih besar pula. Cakram yang besinggungan dengan kanvas rem akan menghasilkan gaya gesek, dan gaya gesek adalah gaya yang bernilai negative maka dari itu cakram yang ikut berputar bersama roda semakin lama perputarannya akan semakin pelan, dan inilah yang disebut dengan proses pengereman. Selain itu karena diameter dari cakram yang lebih lebar juga ikut membantu proses pengereman. Hal itulah yang menyebabkan system kerja rem cakram hidrolik lebih efektif daripada rem konvensional (rem tromol).

Gambar : Cara kerja rem hidrolik

Rem tromol dengan sistem penggerak udara/pneumatik

Full Air Brake adalah sebuah sistem rem yang menggunakan udara bertekanan untuk menghasilkan gaya pengereman. Udara bertekanan itu di hasilkan oleh kompresor yang berputar mengikuti putaran mesin yang kemudian ( udara ) akan di kumpulkan di dalam tangki udara.

Komponen-komponen :Sitem ini memiliki beberapa komponen untuk mendukung kerja dari suatu komponen lainya.

Page 6: Sistem Rem

1. Air tank Berfungsi untuk menampung udara sementara yang di suplay dari kompresor udara yg sebelumnya  udara tersebut sudah di saring terlebih dahulu oleh  filter udara dan Air Dryer agar udara yg masuk kedalam tangki bener bener bersihh tidak terdapat kotoran atau air yang masuk ke system saluran

2. Air kompresor Adalah komponen untuk  menghasilkan udara  yang kemudian di salurkan dulu ke Air Dryer untuk di saring dimana Uap lembab dalam udara di bersihkan dan setelah melalui proses penyaringan selanjutnya di kirim ke tangki udara.

3. Brake Valve Katup ini mengendalikan rem dengan cara membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara bertekanan. Pengendalian rem untuk roda depan dan belakang dilakukan secara terpisah.

4. Relay valve Relay valve di kendalikan oleh udara bertekanan dari brake valve, relay valve membuka dan menutup aliran udara bertekanan dari tangki ke tabung rem (brake chember). Untuk mengaktifkan dan membatalkan rem dengan cepat

5. Brake cember Brake chamber berfungsi unuk merubah tekanan udaara menjadi gerakan mekanis dan melalui sebuah push rod mengerakan tuas slack adjuster

6. Air dryer Berfungsi untuk menyaring kelembapan udara sebelum udara masuk ke tangki udara di air dryer ini antara air dan kotoran di saring terlebih dahulu agar udara yang masuk ke Air Tank benar-benar bersih Cara kerja Udara yang akan di gunakan untuk daya pengereman ini di hubungkan oleh Brake Valve dan Relay Vlave.

Brake Valve berfungsi sebagai kontrol pengiriman udara bertekanan ke Brake Chamber sesuai dengan sudut injakan dari pedal rem. Sedangkan Relay Valve berfungsi sebagai pengatur tekanan udara dari Air Reservoir sehingga menghasilkan tekanan udara yang cukup untuk memberikan tekanan pengereman yang selanjutnya di teruskan ke Brake Chamber dan Spring Chamber Pada brake Chamber terdapat dua bagian yaitu katup atas ( Upper Valve ) untuk rem belakang dan katup bawah ( Lower Valve ) untuk rem depan. Hal ini memungkinkan pengereman terjadi pada roda belakang terlebih dahulu sebelum roda depan. Sangat berguna sekali saat truk atau bus membawa muatan sehingga pengereman dapat dilakukan secara maksimal. Saat pedal rem di injak udara melewati Upper Valve menuju Relay Valve rem belakang sebagai signal udara. Beberapa saat kemudian udara menekan Lower Valve untuk membuka katup sehingga udara mengalir ke Quick Release Valve pada rem bagian depan. Quick Release Valve biasa di gunakan pada kendaraan yang memiliki tiga sumbu roda yang terpasang dekat dengan Brake Chamber dan berfungsi untuk membuang udara bertekanan agar tidak terjadi tekanan yang berlebihan. Full Air Brake sangat cocok di gunakan untuk kendaraan bermuatan berat.

Page 7: Sistem Rem

2.REM CEKRAM

Rem cakram dengan sistem penggerak hidrolik

Hampir semua komponen dan cara kerja rem cakram hidroli sama dengan  rem tromol yang membedakannya adalah gerakan piston untuk menekan kanvas. jika pada rem tromol gerakan piston menekan kanvasnya keluar atau mengembang,lain halnya dengan rem cakram yaitu gerakan piston menekan kanvas kedalam atau menjepit cakram.

 

Rem cakram  penggabungan dari kerja hidolik dan elektrik /ABS

Sistem rem anti-lock braking sistem (ABS) merupakan sistem pengereman pada mobil agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak/keras. Sistem ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau semua roda berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan, lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses

Page 8: Sistem Rem

itu berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.

Empat komponen utama dari sistem pengereman ABS adalah : Sensor Kecepatan

Sensor Kecepatan yang terletak pada setiap roda ataupun diferensial (dalam beberapa kasus), menyampaikan informasi kepada ABS ketika roda hendak mengunci.

Katup

Di setiap rem pada jalur pengereman terdapat sebuah katup yang dikendalikan oleh ABS. Dalam beberapa sistem, katup tersebut memiliki 3 posisi :

Posisi satu; katup dalam keadaan terbuka dan  tekanan dari master silinder diteruskan langsung ke rem.

Posisi dua; katup menghalangi jalur pengereman dan mengisolasi rem dari master silinder. Hal ini bertujuan untuk mencegah bertambahnya tekanan saat pengemudi menginjak pedal rem lebih dalam.

Posisi tiga; katup melepaskan sebagian tekanan dari rem.

Pompa

Pompa berfungsi mengembalikan tekanan yang dilepaskan oleh katup pada jalur pengereman.

Kontroler

Kontroler adalah sebuah komputer. Komponen tersebut mengawasi sensor kecepatan dan mengendalikan katup.

Cara kerja          

Kontroler memantau sensor kecepatan sepanjang waktu, menunggu penurunan kecepatan putaran roda yang tidak biasa. Dalam kondisi normal, pada kecepatan sekitar 100 km per jam, sebuah mobil membutuhkan waktu sekitar 5 detik untuk berhenti sepenuhnya. Namun waktu yang dibutuhkan roda untuk berhenti berputar hingga terkunci, kurang dari 1 detik. Karena kontroler ABS mengetahui bahwa menghentikan kendaraan sepenuhnya sebelum roda terkunci tidak dimungkinkan, maka sesaat sebelum roda terkunci, tekanan rem akan dikurangi, dan setelah akselerasi terdeteksi, maka tekanan rem akan ditambahkan kembali,

Page 9: Sistem Rem

demikian seterusnya hingga mobil berhenti sepenuhnya. Proses tersebut terjadi dengan cepat dan menghasilkan sistem pengereman yang maksimal. Pada saat ABS bekerja, denyut yang dihasilkan dari proses buka tutup katup secara terus menerus dengan sangat cepat, dapat dirasakan kaki melalui pedal rem. Beberap sistem ABS dapat melakukan proses tersebut hingga 15 kali per detik.

Page 10: Sistem Rem

Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun. Rem bekerja dengan dasar pemanfaatan gaya gesekTanaga gerak putaran roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara luar. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan, Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.

2.        Prinsip rem       Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin di bebaskan ( tidak di hubungkan ) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus di kurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik ( energi gerak ) untuk menggerak kan kendaraan. Sebaliknya rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan . umumnya bekerja di sebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. efek pengereman (braking effect ) diperoleh dari adanya gesekan yang di timbulkan antara dua objek.

3.        Tipe Rem

Page 11: Sistem Rem

       Rem yang digunakan pada kendaraan bermototr dapat di golongkan menjadi beberapa tergantung pada penggunaannya anatar lain :

a)             Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi :

   Rem hidrolik  merupakan rem yang digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan, karena rem ini mmiliki konstruksi yang lebih khusus dan handal dan memiliki respon lebih cepat

   Rem pneumatik merupakan rem yang banyak di gunakan pada kendraan berat seperti truk dan bus.

b)              Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.

Page 12: Sistem Rem

c)             Rem pembantu atau tambahan, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk dan kendaraan berat, contohnya : ABS (Antilock Braking System), BA (Brake Assist), EBD (Electronic Brake force Distribution).

4.       Mekanisme Kerjaa.       Master silinder.

Master silinder mengubah gerak pada rem ke dalam tekanan hidraulis. Master silinder terdiri dari reservoir tank, yang berisi minyak rem, demikian juga piston, dan silinder, yang membangkitkan tekanan hidraulis

Ada dua tipe silinder: tipe tunggal dan tipe ganda (tandem) master silinder tipe ganda (tandem type master cylinder) banyak digunakan dibanding tipe tunggal (single type).

Gambar 3.Single Master Cylinder      Gambar 4. Tandem Master Cylinder

     Pada master silinder tandem, sistem hidraulisnya dipisahkan menjadi dua, masing-masing untuk roda depan  dan belakang. Dengan demikian bila sudah satu sistem tidak bekerja maka sistem lainnya akan tetap berfungsi dengan baik sehingga pengereman masih bisa berlangsung.

b.      Boster Rem (bralew Broster).Tenaga penahan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk segera dapat

menghentikan kendaraan. Boster [Brake Booster] melipat gandakan daya penekanan pedal rem, sehingga daya pengereman yang lebih besar dapat diperoleh. Boster rem dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (tipe integrat) atau dapat juga dipasang secara terpisah dari master silider itu sendiri. Tipe integral itu banyak digunakan pada kendaraan penumpang dan truk kecil.

Page 13: Sistem Rem

Gambar 5. Boster Body

Boster rem mempunyai diaprahma yang bekerja dengan adanya perbedaan, tekanan antara tekanan atmosfir dan kevacuman yang dihasilkan dari intake manifold mesin. Master silinder dihubungkan dengan pedal rem dan diaphram untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang minimum.

Bila boster rem tidak berfungsi dikarenakan satu dan lain hal, boster dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya saja yang hilang. Dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaraan dapat direm dengan normal tanpa bantuan boster.

Untuk kendaraan yang digerakkan oleh mesin diesel, boster remnya diganti dengan pompa vacum karena kevacuman yang terjadi pada manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat. Boster rem terutama terdiri dari rumah boster, piston, diaphram, reaction mechanism dan mekanisme katup pengontrol. Boster body dibagi menjadi bagian depan dan bagian belakang dan masing-masing ruang di batasi dengan membran dan piston boster.

Mekanisme katup pengontrol mengatur tekanan di dalam ruang tekan variasi. Termasuk katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup.

c.       Outlet Check ValvePada beberapa master silinder terdapat outlet check valve yang berfungsi untuk

mempertahankan tekanan sisa pada pipa rem (1 kg/cm2) untuk mencegah terlambatnyapengereman.

Page 14: Sistem Rem

Gambar 6.Outlet Check Valve

5.      Sistem Rem berdasarkan  mekanisme rem1.    Rem tromol

Page 15: Sistem Rem

       Pada tipe rem tromol , kekuatan tenaga pengereman di peroleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama samadengan roda. Karena self energizung acton ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga mengembangkan sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besar di akibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil.

a)              Komponen dan fungsi : Komponen Rem Tromol terdiri dari : Backing plate, Silinder roda ( Wheel

cylinder ), Sepatu ren dan Kanvas ( Brak Shoe & Lining dan Tromol rem  ) :

Page 16: Sistem Rem

    Backing PlateBacking Plate berfungsi sebagai tumpuan untuk menahan putaran drum

sekaligus sebagai dudukan silinder roda. Backing Plate dibuat dari baja press yang dibuat pada axle housing atau axle carnier bagian belakang. Bila permukaan gesek sepatu rem aus berlebihan, rem akan bergetar.

        Silinder RodaFungsi dari silinder roda adalah untuk menekan brake shoee (sepatu  rem) ke brake drum

(tromol rem) Silinder roda ( wheel cylindeir) terdir dari beberapa komponen sepert terlihat pada gambar di samping ini. Setiap roda menggunakan satu atau  dua buah silinder roda. Ada sistem yang menggunakan dua piston untuk menggerakkan kedua sepatu rem, yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistem yang lainnya hanya menggunakan satu piston untuk menggerakan hanya satu sepatu rem.

 Bila brake pedal diinjak, tekanan minyak rem dari master silinder disalurkan ke semua wheel silinder, tekanan di dalam wheel silinder menekan piston di dalam wheel silinder menekan piston ke arah luar dan selanjutnya piston menekan brake shoe. Bila brake pedal dilepas maka brake shoe kembali ke posisi semula oleh tarikan pegas.

    Sepatu Rem (Brake Shoe) dan Kanvas Rem (Lining)Sepatu rem atau (  brake shoe )  berfungsi untuk  menahan putaran brake drum melalui gesekan. Pada

bagian luar brake shoe terbuat dari asbes dengan tembaga atau campuran plasikyang tahan panas. Sepatu rem (brake shoe) seperti juga tromol (drum) memiliki bentuk setengah lingkaran. Biasanya sepatu rem dibuat dari plat baja. Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeling (pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas ini harus dapatmenahan panas, aus dan harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Koefisien tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknya temperatur dan kelembaman yang silih berganti. Pada umumnya kanvas  metallic dengan brass, lead, plastik, dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.

    Tromol RemTromol rem ( Brake drum) terbuat dari besi tuang (gray cast iron)tromol rem ini letaknya

sangat dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuahan dan berputar bersama roda. Ketika kanvas menekan bagian dalam dari tromol akan terjadi gesekan yang menimbulkan panas yang mencapai suhu 200-300°C.

    Pegas pembalikBerfungsi untuk : berfungsi untuk menarik kembali sepatu rem pada drum ketika pijakan

rem dibebaskan. Satu atau dua buah pegas pembalik biasanya dipasang dibagian sisi silinder roda.

    Silinder penyetel sepatu rem

Page 17: Sistem Rem

Berfungsi untuk : menjamin ujung sepatu rem dan untuk penyetelan renggang antara sepatu dengan drum

b)      Tipe-tipe Rem TromolRem tromol pada dasarnya terbagi dalam lima model, tiap model prinsipnya berbeda satu

sama lain yaitu :a)              Tipe Leading Trailing

Gambar 6. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.

b)              Tipe Two Leading Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing memiliki satu piston.

Keuntungan tipe ini yaitu : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian tipe ini : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.

Gambar 7. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

c)              Tipe Dual Two-Leading

Page 18: Sistem Rem

Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang masing-masing memiliki 2 buah piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat kendaraan maju maupun mundur.

Gambar 8.Tipe Dual Two Leading

d)             Uni servoTipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston.Keuntungan   : Saat kendaraan maju

kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian: Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.

Gambar 9. Rem Tromol Tipe Uni-Servo

e)               Duo servoTipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel

cylinder dengan 2 piston.Gaya pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan kendaraan.

Page 19: Sistem Rem

Gambar 10. Rem Tromol Tipe Duo-Servo

2.      Rem cakram

Page 20: Sistem Rem

            Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan terarah.Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.      

a)      komponen dan fungsi :1.    Piringan rotor untuk menjamin  pendiginan yang baik

2.    Selang rem Untuk jalurnya fluida atau minyak rem3.    Plat pengatur pad Untuk menahan rem4.    Plat momenPenahan silinder agar tidak jatuh5.    Pad rem Untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus menghentikan               kendaran6.    Pegas penahan pad Untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau pad rem tidak lepas karena

tergajal7.    Pegas anti berisikAgar pada saat pengereman berlangsung pad rem tidak berisik8.    Shim anti cicit Untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar yidak lepasSilinder rem

Sebagai wadah dari pad rem.

b)      Jenis - jenis Caliper1.      Tipe Fixed Caliper (Double Piston)

Pada tipe ini daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua sisi disc. Pada tipe ini hanya terdapat satu piston.

Page 21: Sistem Rem

Gambar 13. Caliper Tipe Fixed Caliper (Double piston)

2.      Tipe Floating CaliperPada tipe ini hanya terdapat satu piston. Tekanan hidraulis dari master cylinder mendorong

piston (A) dan selanjutnya menekan disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (B) menyebabkan caliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah pengereman.

Gambar 14. Caliper Tipe Floating

           Penyetelan Otomatis Celah Rotor dengan Pad

Bila pad menjadi aus, maka celah antara rotor dan pad bertambah dan memerlukan langkah yang lebih besar. Oleh karena itu dibutuhkan suatu mekanisme penyetelan celah otomatis yaitu piston seal type adjusting mechanism.

a. Celah Normal (Keausan Pad Tidak Ada)             Bila rem dioperasikan ,maka piston seal membentuk elastis seperti pada gambar. Bila pedal rem dilepas, piston seal akan kembali ke bentuk semula, dan menarik piston kembali. Besarnya deformasi (amount of deformation) seal adalah celah pad. 

Page 22: Sistem Rem

b. Celah Terlalu Besar (Pad Aus)            Saat pad aus, bila rem dioperasikan maka gerakan piston akan lebih jauh, tetapi

besarnya deformasi    seal tetap. Bila pedal rem dilepaskan, maka piston kembali dengan jarak yang sama besar dengan deformasi seal, dan celah sepatu rem telah disetel. 

Page 23: Sistem Rem

Jenis-jenis rem.

A.   REM CAKRAM

Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan terarah.Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram. 1. Kelebihan rem cakram           Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir.Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin diluar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya dorong untuk berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang sehingga membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil yang menggunakan  rem cakram pada keempat rodanya.

2. Kekurangan rem cakram      

Page 24: Sistem Rem

Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel, lama kelamaan lumpur(kotoran) tersebut dapat menghambat kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin.

3

B. Rem tromol

        

                        

ungsi Rem Tromol menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama – sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan. Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang dan kendaraan komersial.

Rem Tromoltahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibanding dengan rem piringan karena mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu rem tromol hanya dipakai pada roda – roda belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga pengereman.

1. Kelebihan rem tromol          Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dan sebagainya. Jadi rem tromol dapat digunakan pada beban angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.

Page 25: Sistem Rem

2. Kekurangan rem tromol          Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus membuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu  atau kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan menginjak setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat digunakan kembali.

                                                                                                                                            4

2.5 Nama-nama bagian rem

A . Rem Cakram

a)   Piringan rotor

b)   Selang rem

c)   Plat pengatur pad

d)   Plat momen

e)   Plat rem

f)     Pegas penahan pad                                         

g)   Pegas anti berisik

h)   Shim anti cicit

i)     Silinder rem

j)     Karet pelindung utama

k)   Perapat piston

l)     Piston

m)  Karet pelindung silinder

n)  Ring set

o)  Bushing lucur

Page 26: Sistem Rem

p)  Karet pelindung (Boot

             

  

1.1 Fungsi-fungsi Bagian Rem Cakram

      1.      Piringan rotor

Untuk menjamin  pendiginan yang baik

      2.      Selang rem

Untuk jalurnya fluida atau minyak rem

       3.      Plat pengatur pad

Untuk menahan rem

      4.      Plat momen

Penahan silinder agar tidak jatuh

      5.      Pad rem

Untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus menghentikan kendaran

      6.      Pegas penahan pad

Untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau pad rem tidak lepas karena tergajal

      7.      Pegas anti berisik

Agar pada saat pengereman berlangsung pad rem tidak berisik

      8.      Shim anti cicit

      Untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar yidak lepas

Page 27: Sistem Rem

      9.      Silinder rem

      Sebagai wadah dari pad rem                                                                                                                         5

B. REM TROMOL

A Plat penahan

b Silinder roda

c Pegas pembalik

d Sepatu rem

e Pen pegas

f Tromol rem

g Tuas sepatu h Tuas penyetel.

1.2 Fungsi-fungsi bagian Rem Tromol

1.      Plat penahan dipasang pada rumah as belakang bertugas menahan silinder roda dan sepatu rem bagian yang tidak berputar;

2.     Silinder roda menekan sepatu rem pada tromol dengan tekanan hidrolis master silinder;

Page 28: Sistem Rem

3.     Pegas pembalik sepatu menarik sepatu rem ke posisi semula untuk membebaskannya dari tromol sesaat injakan pedal dilepaskan;

4.     Sepatu rem ditekan terhadap bagian dalam tromol;

5.     Pen pegas penahan sepatu;

6.     Tromol rem yang dipasang pada poros as, berputar bersama – sama roda;

7.     Tuas sepatu rem tangan menekan sepatu pada tromol;

8.     Tuas penyetel.

6

1.3 TIPE REM TRMOL

1. Tipe Rem Tromol

a. Tipe Leading Trailing

Page 29: Sistem Rem

Gambar 11. Rem Tromol Tipe Leading Trailing

Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.

b. Tipe Two Leading

  Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing memiliki satu piston. Keuntungan tipe ini yaitu : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian tipe ini : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.

                                 

                        Gambar 12. Rem Tromol Tipe Leading Trailing 7

c. Tipe Dual Two Leading

Page 30: Sistem Rem

Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang masing-masing memiliki 2 buah piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat kendaraan maju maupun mundur.

                                     

                                     Gambar 13.Tipe Dual Two Leading

d. Tipe Uni-Servo

Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston.Keuntungan   : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.

Gambar 14. Rem Tromol Tipe Uni-Servo

Page 31: Sistem Rem

8

e. Tipe Duo-Servo

Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel cylinder dengan 2 piston.Gaya pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan kendaraan.

    Gambar 15. Rem Tromol Tipe Duo-Servo

2.6 Sistem Rem

Sistem rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan atau memungkinkan perkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat berhenti ditempat manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.

Page 32: Sistem Rem

             9

2.7 Prinsip Rem

Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindah daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dapat di kurangin dengan maksud menurunkan kecepatan gerakan hingga berhenti. Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakan kendaraan. Sebaiknya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan system gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.

Gambar 3.2 Prinsip Rem

Page 33: Sistem Rem

2.8 Type Rem

Rem yang dipergunakan pada kendaran bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa type tergantung pada penggunaannya.

     1.      Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaran.

     2.      Rem parkir (parking break) digunakan terutama untuk memarkir       kendaraan.

     3.      Rem tanbahan (auluxialy brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk diesel dan kendaran berat.

     4.      Engines break digunakan ada kalanya untuk menurunkan kecepatan kendaraan, Beaking effect (reaksi pengereman) ditimbulkan oleh tahanan putarn dari mesin itu sendiri, tidak ada khusus yang diperlukan, untuk ituengine break tidak diterangkan

10

1. Rem kaki

                                                                                                                            

Rem kaki (foot break) di kelompokan menjadi dua tipe,yaituh:

1.  Rem hidraulis (hydraulic break)

Page 34: Sistem Rem

2.  Rem panematik (peneumatic break)

Rem hidraulis lebih respond  lebih cepat dibanding tipe lainnya, dan juga konstruksinya yang khusus dan handal (superior design flexibility). Dengan adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis banyak digunakan pada kendaran penumpang truk ringan.

Sistem rem panematik termasuk kompresor atau jenis yang menghasilkan udara, udara yang bertekanan yang digunakan untuk menambah daya pengereman. Tipe sistem rem ini banyak digunakan pada kendaran berat seperti truk dan bus.

Cara kerja rem hidraulis sebagai berikut: rem hidraulis menekan mekanisme rem dan menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme pengereman akan menimbulkan daya pengereman.

2.Rem Parkir

Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk memarkir kendaraan. Rem parkir terbagi menjadi dua tipe : tipe roda belakang dan tipe center brake Kendaraan penumpang menggunakan tipe roda belakang, dan kendaraan truk atau niaga menggunakan tipe center brake.

       11

3.Rem Tambahan

Page 35: Sistem Rem

fungsi utama rem adalah mengurangi putaran roda, bukan sebagai alat penghenti kendaraan. Alhasil, masih banyak ditemukan mobil tanpa fitur ABS akan tetap meluncur meskipun sudah menginjak rem. Ini bukan persoalan roda yang masih berputar, tapi adanya gaya sentrifugal, yang berbanding lurus dengan kecepatan mobil (semakin cepat mobil, semakin besar gaya sentrifugal).

2.9 Mekanisme kerja

A. Master Silinder

       Master silinder mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan hidraulis.                    

Master silinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak rem, demikian juga master silinder yang membangkitkan tekanan hidraulis. Ada dua tipe silinder: tipe tunggal dan tipe ganda. Master silinder tipe ganda banyak digunakan dibandingkan tpe tunggal.

Page 36: Sistem Rem

           Gambar 3.Single Master Cylinder      Gambar 4. Tandem Master Cylinder               12

B. Boster Rem

Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk segerah menghentikan kendaraan. Boster rem melipat gandakan daya pemekanan pedal, sehingga daya pengereman yang lebih besar di perlukan.

Boster dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (type integral) atau dapat juga dipasang secara terpisah dari master silinder itu sendiri.

Boster rem mempunyai diaphragma (memberan) yang bekerja dengan adanya perbedan tekanan antara tekanan atmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin. Master silinder di hubungkan dengan pedal dan memberan untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang minimum.

Bila boster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan lain hal,boster rem dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya saja yang hilang dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaran dapat direm normal tanpa bantuan boster.Untuk kendaran yang digerakkan oleh mesin diesel, boster remnya diganti dengan pompa vacum karena kevacuman yang terjadi pada intake manifoldpada mesin diesel tidak cukup kuat.

Boster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tenaga) dan bagian belakang (ruang tekan variasi), dan masimg-masing ruang dibatasi dengan memberan dan piston boster.

Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanis). Termasuk katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup (valve operating road).

Page 37: Sistem Rem

    

Gambar 3.5 Boster Rem

13

C. Katup Pengimbang

Kendaran dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan ditambah jalan. Gesekan ini akan sesuai adanya pembagian beban pada roda. Biasanya kendaran yang mesinnya terletak didepan, bagian depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya, bila kendaran direm, maka titik pusat gravitasi akan pindah kedepan (bergerak maju) disebabkan adanya gaya intertia, dan karena adanya beban yang besar menyatu pada bagian depan.

Bila daya cengkeram pengeremannya berlaku sama terhadap keempat rodanya, maka roda belakang akan terkunci (menyebabkan slip antara ban dan permukan jalan) ini disebabkan oleh daya pengereman terlalu besar dengan terkuncinya roda belakang gesekan akan menurun, dan roda belakang seperti ekor ikan (bergerak kekanan dan kekiri dan sukar terkontrol) dan ini sangat berbahaya.

Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk roda depan dari pada roda belakang atas tersebut disebut katup pengembali (proportioning valve) atau bias disebut katup P. Alat ini bekerja secara otomatis menurutkan tekanan hidraulis pada silinder roda belakang dengan demikian daya pengereman (daya cengkeram) pada roda belakang akan berkurang.

Di samping katup P, efek yang sama akan diperoleh dari load silinder and proportioning valve (LSPV) yang merubah tekanan awal split point dari roda-roda belakang sesuai

Page 38: Sistem Rem

Dengan beban, proportioning and by pass valve (P dan BV) yang meneruskan tekanan master silinder langsung ke silinder roda tanpa melalui katup P bila system rem dapat tidak berfungsi, katup decelaration sensing proportioning valve (DSPV) yang membedakan tekanan awal split pointsesuai dengan,deselerasi selama pengereman dan perlengkapan lainnya.