sistem sonar

30
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan akhir kerja praktek ini dengan baik dan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademis mata kuliah kerja praktek Program Studi Teknik Perkapalan pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. makalah ini bertema Sistem Sonar. Tentunya dalam penulisan ini, penulis menemukan kesulitan- kesulitan, diantaranya mencari referensi/sumber terpercaya, mengkalkulasikan perhitungan, dan sebagainya. Hal ini mungkin karena kurangnya pengetahuan penulis dalam pembuatan laporan ini. Namun, berkat adanya bimbingan, bantuan, masukan ide, dan motivasi dari berbagai pihak, laporan akhir ini dapat diselesaikan walaupun masih banyak kekurangannya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada, Bapak Ir. Amien Rahardjo M.T. selaku Dosen yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi masukan, dan memberikan dukungan moril kepada saya agar laporan ini menghasilkan ilmu yang bermanfaat. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah berusaha membantu dalam perancangan, pencarian bahan/sumber hingga penulisan makalah ini.

Upload: fakhri-akbar

Post on 23-Nov-2015

414 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

sistem sonar

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan akhir kerja praktek ini dengan baik dan lancar.Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademis mata kuliah kerja praktek Program Studi Teknik Perkapalan pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. makalah ini bertema Sistem Sonar.Tentunya dalam penulisan ini, penulis menemukan kesulitan-kesulitan, diantaranya mencari referensi/sumber terpercaya, mengkalkulasikan perhitungan, dan sebagainya. Hal ini mungkin karena kurangnya pengetahuan penulis dalam pembuatan laporan ini. Namun, berkat adanya bimbingan, bantuan, masukan ide, dan motivasi dari berbagai pihak, laporan akhir ini dapat diselesaikan walaupun masih banyak kekurangannya.Penulis mengucapkan terima kasih kepada, Bapak Ir. Amien Rahardjo M.T. selaku Dosen yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi masukan, dan memberikan dukungan moril kepada saya agar laporan ini menghasilkan ilmu yang bermanfaat. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah berusaha membantu dalam perancangan, pencarian bahan/sumber hingga penulisan makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa yang akan datang. Harapan penulis agar laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya mahasiswa Teknik Perkapalan. Diharapkan para generasi muda agar termotivasi untuk meningkatkan kemajuan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang dapat memajukan kehidupan bangsa dan negara.

Depok, 25 Mei 2014

Tim PenulisDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR SIMBOL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Permusan Masalah I.3 Tujuan I.4 Pembatasan masalah I.5 Sistematika Pembahasan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Sonar

2.2 Fungsi Sonar

2.3 Sonar Aktif

2.4 Sonar Pasif BAB III BAB IV BAB V KESIMPULANDAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangPerkembangan teknologi dan kemajuannya sedang berkembang pesat. Terutama pada bidang perkapalan dan instrument-instrumen yang digunakan dalam pengukuran untuk mendapatkan suatu besaran yang kemudian dapat direpresentasikan menjadi hasil yang ingin diketahui pada suatu sistem yang dikaji.Kenyamanan dan keamanan bagi penumpang sangat menjadi perhatian utama, kemajuan di bidang industry perkapalan seiring dengan tuntutan kenyamanan dan keamanan menyebabkan perlunya alat pengaman yang bekerja otomatis. SONAR (Sound Navigation And Rangin) merupakan sebuah teknologi yang berfungsi untuk navigasi, berkomunikasi dengan atau mendeteksi objek diatas maupun dibawah permukaan air. Sonar sendiri memiliki 2 teknologi, yaitu : sonar pasif dan sonar aktif. Sonar pasif pada dasarnya hanya mendengarkan suara yang dibuat oleh kapal, sementara sonar aktif memancarkan pulse suara dan mendengarkan gema. Sonar dapat digunakan sebagai sarana acoustic location dan pengukuran karakteristik gema dari target di dalam air. Acoustic location di dalam udara pernah digunakan sebelum radar diperkenalkan. Sonar juga dapat digunakan di udara sebagai navigasi robot. Istilah sonar juga bisa digunakan untuk peralatan yang digunakan untuk menghasilkan dan menerima suara. Acoustic frequencies digunakan dalam system sonar, mulai dari infrasonik (rendah) ke ultrasonic (tinggi).

I.2 Permusan MasalahDalam laporan SKE Kapal 2 ini, akan dijelaskan dan dianalisa mengenai applikasi dan cara kerja dari system sonar.

I.3 Tujuan

I.4 Pembatasan masalah

I.5 Sistematika Pembahasan

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Sejarah SonarMeskipun ada beberapa hewan yang telah menggunakan sonar selama jutaan tahun lalu,namun orang pertama kali pengguna sonar dan mendokumentasikannya dia adalah oleh Leonardo da Vinci di tahun 1490. Dia memasukkan sebuah tabung ke dalam air dikatakanakan digunakan untuk mendeteksi kapal dengan menempatkan telinga ke tabung.

Kemudian pada abad ke- 19 Memasukan suara bel ke dalam air untuk menghasilkan peringatan bahaya di mercusuar. Penggunaan sonar terus berkembang , seperti digunakan untuk pencarian lokasi saat bencana Titanic pada tahun 1912 . Peralatan bawah air yang menggunakan gema/echo pertama kali di dunia dipatenkan di Kantor Paten Inggris, pemegang hak Paten tersebut adalah seorang meteorologi Inggris Lewis Richardson sebulan setelah tenggelamnya kapal Titanic, dan fisikawan Jerman Alexander Behm memperoleh paten untuk echo sounder pada tahun 1913.

Reginald Fessenden asal Kanada, saat bekerja untuk Perusahaan Sinyal Submarine di Boston, awal membangun sistem ini pada tahun 1912. Dalam percobaannya dia dapat mendemonstrasikan mulai dari depth sounding, komunikasi bawah air, dan jarak gema. Itulah akhirnya dinamakan osilator Fessenden dan seharusnya mampu mendeteksi gunung es yang berjarak 2 mil . Osilator Fessenden pertama ditempatkan di kapal selam Inggris Kelas H yang diluncurkan pada tahun 1915 dari Montreal.

Ketika puncaknya Perang Dunia I dimulai studi penggunaan echosounder mulai diminati karena dibuthkan untuk mendeteksi kapal selam. Inggris mereka menggunakan hydrophone ( mikrofon bawah air) sedangkan di Prancis kegiatan pengembangan perangkat echosounder aktif untuk mendeteksi kapal selam pada tahun 1915 menggunakan kuarsa.

Pada tahun 1916, pada Badan Penelitian dan Penemuan Inggris, seorang fisikawan berkebangsaan Kanada Robert William Boyle bersama A.B. Wood membuat proyek pendeteksian menggunakan echosounder aktif dan menghasilkan sebuah prototip pada pertengan 1917.

Prototipe ini dibuat dengan rahasia dan selesai khusus untuk divisi Anti-Kapal Selam. Ini adalah alat praktis bawah air aktif pertama di dunia yang menggunakan kristal kuarsa piezoelektrik. Untuk menjaga kerahasiaan alat ini Inggris menggunakan singkatan "ASD" ics yang merupakan singkatan untuk deteksi suara aktif yang kemudian dikenal sebagai ASDIC Pada tahun 1918 baik di Amerika Serikat maupun Inggris telah membangun sistem aktif , namun demikian Inggris telah lebih dulu mengembangkan sistem ini dibandingkan AS.

Inggris mulai uji coba alat ASDIC pada Kapal HMS Antrim pada tahun 1920, dan mulai memproduksinya pada tahun 1922. Armada Destroyer 6 telah dilengkapi ASDIC- l pada tahun 1923. Sekumpulan kapal anti- kapal selam, Kapal HMS Osprey, dan pada tahun 1924 telah dibagun empat kapal latih di Portland. Dengan pecahnya Perang Dunia II, Angkatan Laut Inggris memiliki lima set Kapal perang terbagi dalam 5 kelas yang berbeda - beda, dan yang lainnya adalah kapal selam, kesemuanya merupakan kesatuan sistem serangan lengkap anti- kapal selam. Efektivitas ASDIC awalnya dapat menyerang dengan menggunakan charge depth sebagai senjata anti -kapal selam.

2.2 Fungsi Sonar1. Pengukuran kedalaman dasar laut dapat dilakukan dengan Conventional Depth Echo Sounder dimana kedalaman dasar laut dapat dihitung dari perbedaan waktu Antara pengiriman dan penerimaan pulsa suara2. Pengindentifikasian jenis-jenis lapisan sedimen dasar laut (Sub bottom Profilers).Dengan sonar ini frekuensi jadi lebih rendah dan bias menembus lebih dalam dan sinyalnya lebih bertenaga. Dengan adanya klasifikasi lapisan sedimen dasar laut dapat menunjang dalam menentukan kandungan mineral dasar laut dalam.3. Pemetaan dasar laut (Sea Bed Mapping).Sonar dapat menghasilkan tampilah peta dasar laut dalam tiga dimensi. Dengan teknologi akustik bawah air yang canggih ini dan dikombinasikan dengan data dari sub bottom profilers, akan diperoleh peta dasar laut yang lengkap dan terperinci.4. Pencarian kapal-kapal karam di dasar laut.Pencarian ini dapat ditunjang dengan teknologi sonar. Dengan teknologi ini, lokasi kapal karam dapat ditentukan dengan tepat. Teknologi akustik bawah air ini dapat menunjang eksplorasi dan ekploitasi dalam bidang arkeologi bawah air (underwater archeology) dengan tujuan untuk mengangkat dan mengidentifikasikan kepermukaan laut benda-benda yang dianggap bersejarah.5. Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut.Pemasangan pipa dan kabel komunikasi dasar laut membutuhkan data yang akurat mengenai kondisi dasar lautnya dengan peta dasar laut yang baik juga data dari sub bottom profiler pipa dan kabel dapat ditempatkan di daerah yang sesuai dan pemasangannya akan lebih mudah.6. Analisa dampak lingkungan di dasar laut.Teknologi akustik bawah air dapat juga menunjang analisa dampak lingkungan di dasar laut.

2.3 Sonar AktifSebuah diagram fungsional dari sistem sonar aktif terlihat seperti ini:

Komponen fungsional dijelaskan sebagai berikut: Transmitter.Pemancar menghasilkan dorongan (pulse) keluar.Hal ini menentukan lebar pulse, PRF, modulasi (opsional), dan frekuensi pembawa.Daya keluaran dapat dikontrol oleh operator.Level sumber mungkin terbatas karena beberapa alasan.Jika transduser didorong dengan terlalu banyak kekuatan, akan menimbulkan kavitasi (penurunan tekanan rendah sehingga air mendidih).Hal ini disebutdengan pendinginan,dan dapat merusak transduser sejak backpressure normal dihapus ketika gelembung terbentuk pada permukaannya.Karena gaya pemulih yang normal hilang, maka permukaan transduser dapat melakukan perjalanan terlalu jauh (over-range) dan merusak dirinya sendiri.Batas daya pendinginan meningkat seiringan dengan kedalaman karena tekanan ambien meningkat.Fenomena lain yang umum yang membatasi tingkat sumber maksimum adalahgema,yang merupakan gema dari volume sekitarnya langsung dari air.Tingkat dengung (RL) meningkat dengan tingkat sumber (SL).Di beberapa titik gema melebihi tingkat kebisingan (NL) dan akan mendominasi sinyal kembali.Sejak gema selalu datang kembali dari arah yang sama Anda memproyeksikan, pengurangan kebisingan latar belakang, diukur dengan indeks directivity (DI) tidak berlaku.Sehingga RL> NL - DI,System dikatakan gema-terbatas. Angka persamaan harus dimodifikasi untuk mencerminkan hal berikut :FOMaktif(dengung-terbatas) = SL + TS - RL - DT

Ketika sistem menjadi gema terbatas, layar akan mulai didominasi oleh suara dekat kapal sendiri dalam arah sonar aktif memproyeksikan.Solusinya adalah untuk mengurangi kekuasaan hanya di bawah tingkat di mana dengung-membatasi terjadi.

1) Transduser array.Transduser individual merupakan elemen sederhana dengan sedikit atau tanpa directionality.Mereka diatur dalam sebuah array untuk meningkatkan indeks directivity, yang meningkatkan angka-of-jasa dengan pengurangan kebisingan.Array transduser mengurangi beamwidth pada arah horisontal (atau azimuth), dan biasanya melingkar untuk memberikan lebih atau kurang lengkap cakupan, dengan pengecualian daerah tepat di belakang array (di mana kapal tersebut).Array dilindungi dari kebisingan dengan kapal sendiri dengan menghentikan array dalam setelah daerah, dan juga dengan menempatkan bahan menghaluskan suara.Ini memanjang wilayah lambung-mount array, dari mana sistem sonar tidak dapat mendeteksi disebutbaffle.Array juga dikonfigurasi untuk mengurangi beam width dalam arah vertikal.Biasanya array lambung-mount hanya harus menerima suara dari arah bawah, tidak langsung ke depan, karena suara dari permukaan laut akan menghancurkan kinerja sonar.

silinder Array transduser.2) Beamforming prosesor.Input / output dari masing-masing transduser dimasukkan melaluiprosesor beamforming,yang berlaku penundaan waktu atau pergeseran fasa untuk masing-masing sinyal sedemikian rupa untuk menciptakan sinar sempit dalam arah tertentu.

Lebar balok yang dibentuk oleh prosesor beamforming akan menentukan akurasi bantalan sistem saat melakukan pencarian.Dalam cara yang identic dengan system pelacakan dual-beam, system pelacakan sonar dapat memperbaiki akurasi ini dengan mengorbankan rasio signal-to-noise.

3) Duplexer.Duplekser melakukan fungsi yang sama dalam sonar aktif sebagai dalam sistem radar, yaitu untuk melindungi penerima dari kekuatan pemancar penuh sementara pulsa akan keluar. Hal ini dapat dianggap sebuah saklar yang mematikan Antara pemancar dan penerima.4) Synchronizer.Melakukan peran yang sama sebagai sinkronisasi dalam radar.Menyediakan koordinasi keseluruhan dan waktu untuk sistem.Atur ulang tampilan untuk setiap pulsa baru untuk membuat berbagai pengukuran.

5) Receiver.Mengumpulkan energi yang diterima.Penerima membandingkan tingkat daya kebisingan dengan SNR threshold (DT) dalam rangka untuk menentukan apakah sinyal akan ditampilkan dalam sinar tertentu.Jika DT diatur terlalu rendah, akan ada banyak laporan yang salah.Jika terlalu tinggi, beberapa kemampuan deteksi akan hilang.Penerima juga dapat demodulasi kembali jika modulasi frekuensi yang digunakan pada transmisi.System sonar sering menggunakan teknik kompresi pulsa untuk meningkatkan resolusi jangkauan.

6) Display.Menempatkan semua informasi deteksi ke dalam format visual. Ada beberapa jenis display, salah satunya adalah : scan: sinyal di sepanjang balok tunggal untuk sebagian dari siklus mendengarkan.Sebuah target muncul sebagai bagian dimunculkan jika itu dalam berkas.

PPI: posisi rencana indikator.Sebuah top-down (lihat geografis).Sistem sonar harus berurutan mencari individu balok yang ditampilkan dalam bentuk sejati mereka atau saudara.Kekuatan pengembalian diwakili oleh intensitas pada layar.

2.4 Sonar PasifSistem sonar pasif berbeda dari sistem aktif dalam banyak hal. Di bawah ini adalah diagram fungsional yang khas:

Hydrophone array. Ini adalah elemen sensitif yang mendeteksi energi akustik yang dipancarkan dari sasaran. Sekali lagi, mereka diatur ke dalam array untuk meningkatkan beamwidth. Konfigurasi yang umum adalah silinder atau bola. Array silinder beroperasi pada sudut vertikal tetap, biasanya ke bawah. Array bola, yang umum pada kapal selam, memiliki pandangan vertikal bidang-of-jauh lebih luas. Karena kapal selam mungkin di bawah apa itu pelacakan, array harus mampu melihat ke atas sampai batas tertentu. Sudut bawah besar hanya digunakan untuk deteksi bouncing bawah. Menggunakan prosesor beamforming (dijelaskan di bawah) bidang-of-view dipecah menjadi balok individual dalam arah vertikal dan azimut.

Prosesor beamforming. Tidak seperti sistem aktif yang mengirim dan menerima dalam arah set, sistem pasif harus mendengarkan semua sudut setiap saat. Hal ini memerlukan beamwidth sangat luas. Pada saat yang sama, beamwidth sempit diperlukan untuk mencari sumber dan menolak kebisingan ambient. Kedua tujuan tercapai secara bersamaan oleh prosesor beamforming pasif. Idenya adalah sangat mirip dengan sistem yang aktif.

Prosesor beamforming pasif berlaku yang unik waktu penundaan / fase bergeser ke sinyal untuk membuat sinar tertentu. Perbedaan dalam sistem pasif adalah bahwa proses ini diulang beberapa kali, masing-masing dengan satu set yang berbeda dari waktu penundaan / fase pergeseran, untuk mendengarkan banyak balok sempit hampir bersamaan. Hasilnya adalah satu set balok yang mencakup bidang-of-view dari array.

Balok tidak boleh dianggap sebagai berasal dari hydrophone individu. Bahkan, masing-masing balok sehingga tercipta memiliki beamwidth sempit yang berasal dari aperture penuh dari array, bukan hydrophone individu. Display Broadband. Output dari prosesor beamforming ditampilkan sebagai sejarah waktu bearing (BTH):

Informasi terbaru adalah di bagian atas layar. Beamwidth sistem menentukan seberapa akurat bantalan dapat diukur dengan tampilan seperti itu. Sebuah beamwidth umum adalah sekitar 5 o. Jumlah total waktu yang ditampilkan dari atas ke bawah dapat dikendalikan (sampai batas tertentu). Sebuah cepat memperbarui tampilan yang hanya disimpan informasi selama beberapa menit akan berguna untuk kontak dekat yang bantalan berubah dengan cepat. Di sisi lain, sejarah dasi panjang lebih berguna untuk mendeteksi kontak jarak jauh, yang bantalan hanya berubah perlahan-lahan.

Analyzer Frekuensi. Frekuensi analyzer istirahat sinyal ke frekuensi yang terpisah. Ini adalah spektrum sinyal. Untuk tujuan pengolahan, frekuensi dibagi menjadi band-band kecil yang dikenal sebagai sampah frekuensi. Lebar masing-masing bin disebut bandwidth analisis.

Sistem sonar bisa mendapatkan cukup signal-to-noise perbaikan dengan cara mencocokkan bandwidth analisis dengan bandwidth sumber narrowband. Cara untuk menggambarkan hal ini adalah dengan dua contoh counter. Jika bandwidth pemrosesan sinyal terlalu lebar, maka suara dari bagian dari spektrum luar sinyal membiarkan dan SNR terdegradasi. Jika bandwidth terlalu sempit, maka bagian dari sinyal dikecualikan, juga mengurangi SNR. Ini harus jelas sekarang bahwa situasi terbaik terjadi ketika bandwidth sama persis dengan sinyal. Hal ini dimungkinkan ketika karakteristik dari sinyal yang terkenal, yang mereka adalah untuk sebagian besar target. Frekuensi analyzer memisahkan (filter) sinyal menjadi sampah diskrit, yang di dalamnya SNR dimaksimalkan. Isi frekuensi sinyal dari informasi target memberikan informasi penting tentang identitas dan operasi. Frekuensi ini juga tunduk pada pergeseran Doppler, seperti radar, karena itu dapat memberikan informasi mengenai tingkat jangkauan. Ini mensyaratkan bahwa frekuensi asli dapat diketahui secara pasti, yang umumnya tidak terjadi. Namun, banyak fakta penting dapat disimpulkan dengan perubahan frekuensi yang diterima dari waktu ke waktu. Narrowband Display. Untuk balok tertentu, sejarah waktu frekuensi disebut display air terjun.

Hal ini dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan dari kontak yang sudah dilacak oleh sistem lain. Dalam rangka untuk mencari kontak berdasarkan informasi narrowband saja membutuhkan berbagai jenis layar. Salah satu kemungkinan adalah untuk secara bersamaan menampilkan beberapa balok yang berbeda, masing-masing menampilkan tampilan mini-air terjun, yang disebut gram.

Ini cukup berguna, namun memerlukan konsentrasi yang besar pada bagian dari operator karena ada informasi lebih lanjut yang ditampilkan pada satu waktu. Banyak sistem mengharuskan operator untuk mencari secara sistematis seluruh bidang-of-view, melihat hanya beberapa balok pada suatu waktu.

Kedalaman variabel Sonar (VDS)Variabel sonars mendalam menggunakan transduser besar yang ditarik dari kapal pada kabel dengan lingkup disesuaikan. Kombinasi dari daya apung, kecepatan kapal dan ruang lingkup kabel menentukan pada kedalaman transducer akan di. VDS digunakan untuk dua alasan utama. Pada peningkatan kedalaman, tingkat sumber (SL) dapat meningkat pesat, karena batas pendinginan yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan meningkatnya tekanan balik pada permukaan transduser. Kedua, VDS dapat dioperasikan di bawah lapisan. Ingat bahwa kombinasi dari positif atas profil kecepatan suara negatif menciptakan lapisan pada antarmuka. Lapisan membuatnya sulit untuk menyebarkan suara di atasnya. Oleh karena itu, kapal menggunakan sistem sonar hull-mount akan dapat mendeteksi kapal selam yang beroperasi di bawah lapisan, kecuali mungkin pada jarak pendek. Namun, jika VDS bisa menjadi tempat di bawah lapisan, kapal dapat mengambil keuntungan dari saluran suara yang mendalam sementara berada di zona bayangan sonar kapal selam. Diderek Array Sonar Systems (TASS)Sebuah array ditarik adalah array linear hydrophone. Array ditarik di belakang kapal pada kabel lingkup variabel seperti VDS. Namun, itu adalah benar-benar sistem pasif.

Sinyal dari array menyebabkan prosesor beamforming yang menciptakan beberapa balok sempit. Karena array linear, tidak ada directionality vertikal. Hal ini menyebabkan dua masalah. Masalah pertama terjadi ketika ada propagasi bouncing bawah. Dalam hal ini, arah dari sumber tidak diketahui tanpa analisis lebih lanjut.

Masalah kedua adalah ambiguitas dalam relatif bantalan. Array linear tidak dapat membedakan sinyal di sebelah kiri dari orang-orang di sebelah kanan.

Masalah bantalan ambiguitas dapat diatasi dengan manuver kapal. Ketika kontak kembali, akan ada lagi dua bantalan ambigu, tapi hanya satu yang akan cocok dengan kasus sebelumnya (dengan asumsi bahwa target tidak bergerak banyak di antara kaki). Contoh: kontak array yang ditarik diperoleh pada relatif bearing 030/330 R, sedangkan kapal adalah pada kursus 045 T. Kapal perubahan kursus untuk 135 T dan mendapatkan kembali kontak di 060/300 R. Cari bantalan yang benar ke kontak yang sebenarnya . Leg pertama: kontak ada di kedua 015 T atau T 075 (045 030). Leg kedua: kontak ada di kedua 075 T atau T 195 (135 060) Oleh karena itu kontak yang sebenarnya adalah pada 075 T. Karena array tidak dibatasi oleh ukuran kapal, array diderek dapat dibuat sangat panjang. Oleh karena itu, mereka memiliki beamwidths sangat sempit, atau sebagai alternatif, dapat beroperasi pada frekuensi yang jauh lebih rendah. Kemampuan frekuensi rendah sangat menguntungkan karena ada banyak sumber pada frekuensi rendah, dengan tingkat sumber besar, dan ada sangat sedikit kerugian dari penyerapan. SonobuoysSonobuoys kecil, sistem sonar mandiri. Mereka jatuh ke dalam air oleh pesawat pada saat mana mereka menyebarkan diri. Informasi dari sonobuoy ditransmisikan ke pesawat dengan radio link VHF. Informasi tersebut juga dapat disampaikan ke kapal. Pemrosesan sinyal dan analisis dilakukan oleh peralatan dalam pesawat, atau kapal. Setelah beberapa periode operasi, sonobuoy akan menjegal sendiri.

Ada banyak jenis sonobuoys, tergantung pada kapabilitas mereka: DICASS: Perintah directional sistem sonobuoy diaktifkan. Sistem aktif yang mengirimkan pulsa ketika diperintahkan oleh pesawat. DIFAR: arah menemukan penerima akustik. Ini adalah sistem pasif, dengan beberapa directionality dicapai oleh array hydrophone kecil. VLAD: vertikal array yang tipis-line. A linear, berbagai vertikal DIFAR hydrophone. Telah meningkatkan directionality dalam arah vertikal. Mengurangi kebisingan dari permukaan. Kebanyakan sonobuoys dapat beroperasi pada beberapa pengaturan kedalaman preset. Pengaturan dangkal digunakan untuk saluran permukaan propagasi, dan mendalam untuk propagasi saluran suara. Sonobuoys memiliki nilai miskin indeks directivity, karena sebagian besar dari ukuran mereka terbatas. Gambar-of-jasa tidak selalu rendah, namun, karena sonobuoys juga memiliki sangat rendah diri kebisingan. Tergantung pada lingkungan, dan apakah atau tidak diri kebisingan dominan, sonobuoys dapat benar-benar mengungguli beberapa sistem lambung-mount yang lebih besar. Bi-Static Sonar

Ini adalah kombinasi dari sistem aktif untuk transmisi pada satu lokasi dengan sistem pasif untuk penerimaan di lokasi lain. Sistem pasif tidak menderita dari keterbatasan gema sama dengan sistem aktif standar. Tingkat sumber bisa sangat tinggi (sampai batas pendinginan). Beberapa menggunakan sistem ledakan didorong proyektor dengan tingkat sumber yang luar biasa. Sumber mungkin baik di luar jangkauan senjata dari target. Selain itu, kerugian transmisi kurang dari penuh hilangnya dua arah normal aktif. Kadang-kadang proyektor adalah sonobuoy a. Deteksi Non-AcousticVisualSubmarines dekat permukaan sangat rentan terhadap deteksi visual. Apa pun yang menonjol di atas permukaan seperti periskop, antena atau tiang akan meninggalkan bangun yang signifikan jika kapal selam yang bergerak dengan kecepatan apapun selama beberapa knot. Karena kontrol kedalaman dan pengemudian sangat sulit pada kecepatan rendah, tidak jarang untuk kapal selam berada di 4 atau 5 knot di bawah permukaan. Tiang akan membuat bangun, yang disebut bulu, yang cukup terlihat, dan juga meninggalkan sisa-sisa bagian, yang disebut bekas luka. Bekas luka adalah streak panjang busa atau gelembung tertinggal setelah objek berlalu. Bulu mungkin beberapa meter, dan puluhan bekas luka meter panjang. Entah dapat terlihat hingga 10 mil, dan mudah terlihat oleh pesawat terbang rendah di sekitarnya. Jika air sangat jelas, lambung dapat terlihat untuk beberapa ratus kaki di bawah air, tetapi biasanya tidak dibedakan kecuali air dangkal dengan dasar berwarna ringan (seperti pasir putih). RadarPeriskop terbuka dan tiang dapat dideteksi oleh radar dirancang khusus. Radar cross section sangat kecil dan umumnya tidak terdeteksi oleh sistem radar biasa. Selain itu, kekacauan laut dekat target umumnya akan mengaburkan itu. Agar efektif terhadap periskop atau tiang, radar harus memiliki rentang yang sangat kecil dan resolusi bantalan dan harus terpolarisasi vertikal untuk mencocokkan struktur target. Isar telah terbukti sangat efektif terhadap periskop kapal selam dan tiang. Beberapa sistem radar khusus telah menunjukkan kemampuan untuk mendeteksi keberadaan kapal selam oleh perubahan dalam ketinggian air permukaan saat lewat, yang dikenal sebagai punuk Bernoulli. Efek ini sangat besar bila kapal selam dangkal dan bergerak sangat cepat. Ini bukan aset real time Namun, karena pemrosesan sinyal membutuhkan waktu beberapa jam untuk menyelesaikan. Deteksi inframerahSubmarines rentan terhadap deteksi inframerah ketika mereka snorkling, karena knalpot diesel dilepaskan dekat dengan permukaan (seperti itu harus karena keterbatasan backpressure). Gas buang mengeluarkan tanda tangan inframerah yang cukup kuat untuk dapat dideteksi. Namun, hal ini hanya berguna jika kapal selam yang snorkling, yang sangat jarang untuk kapal selam bertenaga nuklir, dan hanya beberapa jam sehari untuk kapal selam diesel-listrik. Anomaly Detection Magnetic (MAD)Sistem deteksi anomali magnetik, mengukur perubahan di medan magnet bumi karena kehadiran sejumlah besar bahan besi ditemukan di sebagian besar kapal selam. Efeknya hanya dapat dideteksi jika kapal selam yang relatif dangkal, dan karenanya bukan merupakan sistem deteksi jarak jauh yang besar. Hal ini dapat Namun, memberikan lokasi yang tepat dari kapal selam akurasi memadai untuk mengizinkan pengiriman senjata, yang merupakan penggunaan utama.