sistempolitik thailand

50
Geopolitik Thailand Bab I Pendahuluan Wilayah merupakan unsur utama (unsur deklaratif) dalam syarat berdirinya suatu negara. Dengan adanya wilayah, pemerintah dapat menjalankan pemerintahannya sehingga dapat mengatur rakyatnya. Oleh sebab itu, tentu setiap negara pasti mempunyai wilayah. Banyak negara yang berusaha untuk memperluas wilayahnya dengan cara melakukan ekspansi. Selain itu ada juga negara yang berusaha untuk mempertahankan wilayah negaranya tersebut. Dalam usaha untuk mempertahankan wilayah negaranya, pemerintah membuat suatu kebijakan yang mengatur tentang wilayah geografisnya. Kebijakan inilah yang kemudian dikenal dengan istilah geopolitik. Wilayah geografis mempersoalkan tentang tata ruang yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan bumi. Menurut tata bahasanya, geopolitik berasal dari dua kata “geo” dan “politik”. Masing- masing kata tersebut mempunyai arti sendiri-sendiri, yaitu “geo” yang artinya bumi, dan “politik” yang berarti kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Jadi, dapat disimpulkan bahwa geopolitik merupakan suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, Universitas Widya Mandala Surabaya 1

Upload: risal-ahmad

Post on 24-Apr-2015

116 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Sistempolitik Thailand

TRANSCRIPT

Page 1: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Bab I

Pendahuluan

Wilayah merupakan unsur utama (unsur deklaratif) dalam syarat

berdirinya suatu negara. Dengan adanya wilayah, pemerintah dapat menjalankan

pemerintahannya sehingga dapat mengatur rakyatnya. Oleh sebab itu, tentu setiap

negara pasti mempunyai wilayah. Banyak negara yang berusaha untuk

memperluas wilayahnya dengan cara melakukan ekspansi. Selain itu ada juga

negara yang berusaha untuk mempertahankan wilayah negaranya tersebut.

Dalam usaha untuk mempertahankan wilayah negaranya, pemerintah

membuat suatu kebijakan yang mengatur tentang wilayah geografisnya. Kebijakan

inilah yang kemudian dikenal dengan istilah geopolitik. Wilayah geografis

mempersoalkan tentang tata ruang yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang

di permukaan bumi.

Menurut tata bahasanya, geopolitik berasal dari dua kata “geo” dan

“politik”. Masing- masing kata tersebut mempunyai arti sendiri-sendiri, yaitu

“geo” yang artinya bumi, dan “politik” yang berarti kepentingan umum warga

negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Jadi, dapat disimpulkan bahwa

geopolitik merupakan suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi,

sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik internasional.

Pada dasarnya, geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu

wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah

tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan

geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik,

serta unsur kebijaksanaan.

Oleh karena itu, geopolitik dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk

memperkuat posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang

penting di antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk

menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.

Universitas Widya Mandala Surabaya 1

Page 2: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Terdapat konsep- konsep utama dalam geopolitik suatu negara. Konsep

tersebut meliputi:

1. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa

ruang merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula

teori kombinasi ruang dan kekuatan

2. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)

3. Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional

4. Konsepsi keamanan negars dan bangsa sama dengan konsep ketahanan

nasionl.

Geopolitik berperan sangat penting dalam usaha untuk mempertahankan

wilayah negaranya. Adapun peranan-peranan tersebut adalah:

1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam

yang tersedia;

2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi

dan kondisi alam;

3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;

4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya

pembangunan;

5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara

berdasarkan teori negara sebagai organisme, dan teori-teori

geopolitik lainnya;

6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh

suatu negara.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu

negara sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara

tersebut, seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan

perdagangan, dan lain- lain. Sehingga setiap negara akan berusaha untuk

mempertahankan wilayah negaranya tersebut agar tidak jatuh ke tangan negara

lain.

Universitas Widya Mandala Surabaya 2

Page 3: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

1.1 Latar Belakang

Setiap negara pasti mempunyai geopolitiknya masing-masing dan

geopolitik antara negara yang satu dengan negara yang lain pasti berbeda.

Tidak hanya negara yang “raksasa” saja yang mempunyai geopolitik,

melainkan negara kecil juga mempunyai geopolitik untuk megatur wilayah

geografinya.

Geopolitik ini perlu dibuat dan diterapkan dalam kehidupan politik

sehingga dapat melindungi wilayah negaranya dan menghindari segala macam

bentuk masalah yang terjadi.

Meskipun sudah membuat kebijakan tentang wilayah geografisnya, namun

hal ini berbeda dengan prakteknya. Hal ini terbukti dengan seringnya terjadi

sengketa- sengketa mengenai perbatasan wilayah negara dengan negara-

negara tetangganya. Bahkan masalah itu pun harus sampai di bawa ke

Mahkamah Internasional untuk diselesaikan. Hal ini menunjukkan bahwa

masalah perbatasan bukan hal yang biasa, melainkan harus segera ditangani

dengan sigap karena dapat merusak hubungan antar negara (misalnya:

hubungan antara Malaysia dengan Indonesia yang memburuk akibat masalah

geografisnya yaitu masalah pulau Sipadan dan Legitan).

Perlu adanya kiat-kiat untuk menyelesaikan masalah geografis tersebut,

misalnya dengan perjanjian bilateral antar negara- negara tetangga sehingga

akan mengurangi kesalah pahaman yang terjadi diantara mereka. Dengan

begitu hubungan antar negara tidak akan terganggu.

Oleh sebab itu, penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai

geopolitik negara Thailand yang termasuk negara dalam kawasan Asia

Tenggara (ASEAN). Serta penulis ingin memahami masalah- masalah yang

terjadi di negara Thailand yang berhubungan dengaan masalah perbatasannya.

Serta memberikan solusi yang mungkin dapat mengurangi terjadinya sengketa

antar negara.

Penulis ingin membahas geopolitik Thailand karena Thailand merupakan

negara yang cukup unik di mata penulis. Hal ini disebabkan kerena negara ini

dapat dikatakan memberikan kebebasan kepada rakyatnya. Ini Nampak dalam

Universitas Widya Mandala Surabaya 3

Page 4: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

tindakan pemerintah Thailand yang membiarkan rakyatnya bertindak

sesukanya asal tidak melanggar Hak Asasi Manusia (contohnya: ada

penduduknya yang menjadi waria). Selain itu, Thailand juga merupakan

negara dalam kawasan wilayah Asia yang negaranya tidak pernah dijajah oleh

bangsa Eropa, sehingga Thailand tidak mengenal istilah kemerdekaan.

Thailand juga sangat menghargai Kerajaan Sriwijaya, yaitu kerajaan yang

berasal dari daerah Sumatera yang sangat terkenal pada zamannya. Hal ini

dibuktikan dengan adanya lapangan udara yang diberi nama dengan

Suvaenabhumi (bahasa Thai: su-wa-na-poom).

1.2 Tujuan

Penulis menyusun makalah ini untuk memberikan informasi kepada

pembaca mengenai geopolitik dari negara Thailand dan termasuk juga di

dalamnya adalah kebijakan- kebijakan yang dibuat oleh negara untuk

mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, bentuk politik Thailand yang

berlaku, masalah-masalah yang menyangkut tentang geografis Thailand

sendiri, serta upaya pemerintah Thailand dalam menjaga hubungan yang baik

antara Thailand dengan negara-negara tetangganya sendiri.

Dalam penyusunan masalah ini penulis juga ingin menganalisa masalah-

masalah yang timbul diantara negara tetangganya. Sehingga penulis bisa

memberikan solusi yang tepat untuk mengurangi sengketa tersebut sehingga

akan terjalin hubungan kerjasama dan hubungan yang harmonis.

Penulis juga ingin menjelaskan gatra-gatra yang terdapat dalam negara

Thailand serta perbedaannya dengan gatra yang berlaku di Indonesia. Serta

ingin memberikan informasi mengenai sumber daya alam, demografi (masalah

kependudukan), ideology, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan

keamanan nasional negara Thailand.

Selain hal tersebut, makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas mata

kuliah umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai tugas

individu sehingga dapat mengetahui perbedaan geopolitik dengan negara yang

lainnya.

Universitas Widya Mandala Surabaya 4

Page 5: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

1.3 Rumusan Masalah

Talah dijabarkan mengenai tujuan penulis dalam menyusun makalah ini.

Namun ada beberapa masalah yang muncul dalam mencapai tujuan penulis

tersebut. Masalah tersebut berhubungan dengan geografi Thailand. Masalah

tersebut yaitu:

1. Bagaimana penerapan geopolitik yang ada di Thailand?

2. Bagaimana hubungan antara geopolitik dengan sistem pemerintahan

yang ada di Thailand?

3. Bagaimana kebijakan- kebijakan yang di buat oleh negara Thailand

yang berhubungan dengan wilayah geografisnya?

4. Bagaimana hubungan antara negara Thailand dengan negara- negara

tetangganya?

5. Apa yang dilakukan oleh Thailand ketika ada masalah dengan negara

tetangganya?

6. Bagaimana gatra-gatra yang berlaku di Thailand?

Universitas Widya Mandala Surabaya 5

Page 6: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Bab II

Landasan Teori

2.1 Landasan Teori

Thailand yang mempunyai nama Kerajaan Thai (ราชอาณาจั�กรไทย (Ratcha

Anachak Thai; atau Prathēt Thai)), , atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai

(dibaca: "meng-thai". Thailand dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal

11 Mei 1949. Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thailand,

namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama

Siam masih digunakan di kalangan orang Thai terutama kaum minoritas

Tionghoa.

2.1.1 Sejarah

Thailand dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek,

yaitu Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini

kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan

abad ke-14 dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai.

Kebudayaan Thailand dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India.

Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16

namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Thailand tetap bertahan

sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah

oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat, termasuk ancaman kekerasan,

mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19.

Universitas Widya Mandala Surabaya 6

Gambar

lambang dan

bendera

Thailand

Page 7: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Sebuah revolusi pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki

konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini

mengganti namanya menjadi Thailand pada tahun 1939 dan untuk

seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya

pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Thailand bersekutu dengan

Jepang, tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Thailand menjadi sekutu

Amerika Serikat. Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah

berakhirnya perang, namun Thailand mulai bergerak ke arah demokrasi

sejak tahun 1980-an.

Kalender Thailand didasarkan pada Tahun Buddha, yang lebih cepat

543 tahun dibandingkan kalender Barat. Tahun 2000 Masehi sama dengan

tahun 2543 dalam kalender Thailand.

2.1.2 Geografi

Thailand terletak di

Semenanjung Indocina. Disebut

Semenanjung Indocina karena antara

India dan China. Namun, sering

disebut juga Indo - Pasifik karena

masuk ke perairan Samudra Hindia dan

Samudra Pasifik. Luas daratan

Thailand yaitu 513,000 km², Thailand

adalah negara yang ke ke-49 terbesar didunia. Saiz negara Thai boleh

disamakan dengan negara Sepanyol, dan dikatakan lebih besar dari negeri

California, Amerika Syarikat.

Thailand berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah utara,

dengan Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dengan Myanmar dan Laut

Timur di barat dan dengan Laos dan Kamboja di timur. Koordinat

geografisnya adalah 5°-21° LU dan 97°-106° BT.

Universitas Widya Mandala Surabaya 7

Page 8: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Perbatasan Thailand dengan Myanmar, yaitu di kawasa Ma Sot

yang dipisahkan oleh alur Sungai Moei (gambar: lihat lampiran, gambar

2.1.2a). Perbatasan Thailand dengan Laos, garis batasnya adalah

sepanjang Sungai Mekong (gambar; lihat lampiran, gambar 2.1.2b).

Perbatasan Thailand dengan Kamboja, Sungai Mun yaitu perbatasan

Phanom Dong Rak. Dari perbatasan Thailand dengan Malaysia, Sungai

Narathiwat Sungai.

Secara geografis, Thailand terbagi enam: perbukitan di utara di

mana gajah-gajah bekerja di hutan dan udara musim dinginnya cukup baik

untuk tanaman seperti strawberry dan peach, di timur laut berbatasan

dengan Sungai Mekong; dataran tengah yang sangat subur, daerah pantai

di timur dengan resor-resor musim panas di atas hamparan pasir putih;

pegunungan dan lembah di barat, serta daerah selatan yang sangat cantik.

Thailand memiliki iklim tropis atau Savannah. Rata-rata suhu 18-

34° C dan curah hujan rata-rata sepanjang tahun lebih dari 1500 mm (iklim

tropis) dapat dibagi menjadi tiga musim: musim semi dari Maret sampai

Mei; musim hujan, namun tetap banyak matahari - di Juni sampai

September; dan musim dingin dari Oktober sampai Februari. Rata-rata

suhu tahunan adalah 280 C. Thailand telah dipengaruhi oleh monsun timur

dari Laut.

Thailand juga memiliki beragam hayati baik tumbuhan dan

binatang. Tahiland sangat maju dalam memproduksi di bidang pertanian,

selain itu daerah Thailand sangat cocok untuk ditanami berbagai buah-

buahan tropis. Hal ini dibuktikan dengan sekitar 29% dari luas negara

Thailand adalah hutan.

2.1.3 Politik dan Pemerintahan

Universitas Widya Mandala Surabaya 8

Page 9: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Thailand merupakan “mantan” yang menganut monarki mutlak

(bentuk pemerintahan di mana raja yang memegang semua sektor secara

penuh) sejak periode sesudahnya Ayutthaya sampai pemerintahan Raja

Rama V tepatnya sampai dengan tanggal 24 Juni tahun 2475. Akhirnya

dilakukan revolusi selama pemerintahan Raja VII. Perubahan itu

dilakukan mulai dari perubahan pemerintahan menjadi sistem demokrasi

dengan pemisahan kekuasaan menjadi tiga bagian kedaulatan. Raja adalah

kepala negara yang mempunyai kekuatan untuk membentuk parlemen,

kabinet dan pengadilan berdasarkan ketentuan Konstitusi.

Pemerintahan Thailand saat ini adalah pemerintah parlemen yang

demokratis dalam hubungannya dengan monarki jaringan di bawah

konstitusi atau demokrasi dengan raja sebagai kepala dari hukum. Ada di

bawah Konstitusi Kerajaan Thailand BE 2550 yang pada Undang-Undang

Dasar Kerajaan Thailand. Format otoritas pemerintahan tiga sebagai

berikut.

Kekuasaan legislatif memiliki kongres dalam sistem bikameral yang

meliputi DPR dan Senat. Anggotanya mencapai total 630 anggota yang

mengatur kewenangan. Memiliki Ketua Parlemen sebagai kepala

kekuasaan.

Kekuasaan Eksekutif memiliki Perdana Menteri yang ditunjuk dan

dilantik oleh raja. Tugasnya yaitu mengatur kewenangan sehingga

Perdana Menteri sebagai kepala otoritas yang mengatur dan

mempunyai kewenangan penuh untuk mengatur organisasi yang ada di

bawahnya.

Peradilan memiliki sistem pengadilan yang meliputi Peradilan

mahkamah konstitusi dan Pengadilan Administrasi. Peradilan

merupakan otoritas dari pemerintahan

Parlemen Thailand (bahasa Thai: ร�ฐสภา , Rathasapha) adalah

cabang legislatif pemerintahan Thailand. Parlemen Thailand

Universitas Widya Mandala Surabaya 9

Page 10: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

menggunakan sistem dua kamar dan terdiri dari Senat (วุ� ฒิ� ส ภ า ,

Wuthisapha) dan Dewan Perwakilan (สภาผู้��แทนราษฎร , Saphaputhan

Ratsadon).

Masa menjabat setiap anggota Senat adalah enam tahun. Senat

terdiri dari 200 anggota non-partai dengan kekuatan legislatif yang

terbatas. Anggota-anggota tersebut mewakili distrik-distrik pemilihan

dan dipilih langsung. Setiap provinsi memiliki setidaknya seorang

senator. Pasca-2006, Senat terdiri dari 150 anggota—76 dipilih

langsung untuk masing-masing mewakili sebuah provinsi, sementara

sisanya dipilih dari calon-calon yang dinominasikan dari sektor

akademis, publik, swasta, profesional, dan sektor-sektor lainnya oleh

Komite Pemilihan Senat.

Masa bakti setiap anggota Dewan Perwakilan adalah empat

tahun. Setelah 2006, Dewan Perwakilan terdiri dari 500 anggota—400

dipilih langsung dari distrik pemilihan dan sisanya berasal dari nama-

nama yang diajukan partai. Pasca-2006, anggota yang diajukan partai

berkurang menjadi 80 orang.

Perdana Menteri memegang jabatan empat tahun dan tidak

dapat dipilihlagi setelah memerintah selama delapan tahun. Perdana

Menteri tidak dipilih langsung oleh rakyat, namun dipilih oleh Dewan

Perwakilan Rakyat; Mahkamah Konstitusu terdiri atas 9 orang

anggota.

Perubahan-perubahan yang terjadi akibat perubahan dari

bentuk Monarki Absolut (Monarki mutlak) ke Demokrasi Parlementer

yaitu militer dan sipil menjadi terpisah, sentralisasi pemerintahan.

Sistem pemerintahan yang berlaku yaitu sistem Check-and-Balance,

maksudnya sebagai Kepala Negara, Raja melaksanakan kekuasaan

Universitas Widya Mandala Surabaya 10

Page 11: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

legislatifnya melalui parlemen; kekuasaan eksekutifnya melalui

kabinet; kekuasaan yudisial melalui pengadilan.

2.1.4 Geopolitik

Thailand Terletak di jantung tanah di Asia Tenggara. Dengan

batas-batas alam yang sesuai geografis. Rentang pegunungan yang luas

serta daerah pedesaan yang menghampar dari utara ke selatan sebagai

berikut.

Pegunungan di Barat dikenal dengan Yoma array yang

merupakan cabang dari Himalaya. Burma merupakan hutan hujan lebat

yang terpisah dari India.

Pegunungan di utara adalah pegunungan Yunnan yang luas di

dataran tinggi timur Cina Selatan merupakan sebuah cabang dari

Himalaya.

Bagian timur Laut Cina yang berbatasan dengan Samudera

Pasifik.

Bagian selatan adalah laut di Teluk Thailand dan Samudra

Hindia.

2.1.5 Divisi Negara

Thailand terdiri dari 75 provinsi yang tidak menghitung

Bangkok sebagai provinsi; 877 kabupaten (50 kabupaten di Bangkok)

dan 7255 distrik dan Pemerintah Daerah yaitu Propinsi Administrasi

Kota dan Organisasi Kabupaten Administrasi oleh "sanitasi"

ditingkatkan menjadi Kotamadya

Daftar provinsi yang paling padat penduduknya di Thailand

Top. Wilayah / Provinsi. Populasi

Universitas Widya Mandala Surabaya 11

Page 12: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

1. Bangkok 5.702.595.

2. Nakhon Ratchasima 2.571.292.

3. Ubon Ratchathani 1.803.754.

4. Khon Kaen 1.762.242.

5. Chiang Mai 1.632.548.

6. Buri Ram 1.632.548.

Setiap provinsi pula dibahagikan kepada daerah-daerah yang

kecil. Sehingga tahun 2000, Thailand mempunyai 796 daerah, 80 sub-

daerah, dan 50 daerah Bangkok (khet). 75 provinsi adalah seperti

berikut:

1. Bagian Utara, meliputi

Chiang Mai, Chiang Rai, Kamphaeng Phet, Lampang,

Lamphun, Mae Hong Son, Nakhon Sawan, Nan, Phayao,

Phetchabun, Phichit, Phitsanulok, Phrae, Sukhothai, Tak,

Uthai Thani, Uttaradit.

2. Bagian timur Laut, meliputi

Amnat Charoen, Buriram, Chaiyaphum, Kalasin, Khon

Kaen, Loei, Maha Sarakham, Mukdahan, Nakhon Phanom,

Nakhon Ratchasima, Nongbua Lamphu, Nong Khai, Roi Et,

Sakhon Nakhon, Sisaket, Surin, Ubon Ratchathani, Udon

Thani, Yasothon.

3. Timur, meliputi

Chanthaburi, Chonburi, Prachinburi, Rayong, Sa Kaeo, Trat.

4. Tengah, meliputi

Ang Thong, Ayutthaya, Chachoengsao, Chainat,

Kanchanaburi, Lopburi, Nakhon Nayok, Nakhon Pathom,

Universitas Widya Mandala Surabaya 12

Page 13: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Nonthaburi, Pathum Thani, Phetchaburi, Prachuap Khiri

Khan, Ratchaburi, Samut Prakan, Samut Sakhon, Samut

Songkhram, Saraburi, Sing Buri, Suphan Buri.

5. Selatan, meliputi

Chumphon, Krabi, Nakhon Si Thammarat, Narathiwat,

Pattani, Phang Nga, Phattalung, Phuket, Ranong, Satun,

Songkhla, Surat Thani, Trang, Yala.

2.1.6 Ekonomi

Thailand memiliki ekonomi campuran. Thailand melakukan

ekspor barang dan jasa, misalnya pertanian dan sumber daya alam.

Thailand adalah negara yang berada pada posisi 24 sebagai pengimpor

barang. Data pada Februari 2552, Thailand mengekspor lebih dari

406.990 juta baht.

Mayoritas pekerja migran di Thailand adalah di sektor

pertanian. Oleh sebab itu menjadi negara yang mengekspor beras

peringkat satu dunia.

2.1.7 Hubungan internasional dan militer

Saat ini, Thailand telah ikut berperan dalam dunia internasional

dengan berpartisipasi dalam organisasi internasional dan organisasi

lokal. Thailand, adalah mitra besar AS, dan telah memperkuat

hubungan dengan negara anggota Asosiasi Asia Tenggara (ASEAN)

dalam hal ekonomi, perdagangan, perbankan, politik dan budaya

Thailand juga bekerja sama dengan organisasi lokal. Seperti

Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa. Di samping itu

Thailand juga telah mengirimkan pasukan untuk bergabung dengan

pasukan internasional di Timor Timur, Afghanistan, Irak, dan Burundi.

Universitas Widya Mandala Surabaya 13

Page 14: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Angkatan Darat Thailand dibagi menjadi tiga: tentara, angkatan

laut dan angkatan udara. Angkatan Bersenjata Thailand mencapai

sekitar 1.025.640 tentara berada di bawah yurisdiksi administrasi

Departemen Pertahanan dan berada di bawah komando Markas Besar

Angkatan Bersenjata Thailand.

Pertahanan Konstitusi Kerajaan Thailand adalah tugas warga

semua orang Thailand. Setiap laki-laki Thailand bertanggung jawab

untuk militer. Pelatihan selama 6 bulan sampai 2 tahun tergantung

pada tingkat pendidikan.

2.1.8 Ketahanan Nasional

Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas) adalah Konsepsi

pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan

penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi

dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan

menyeluruh, meliputi:

a. Trigatra (Gatra Alamiah)

Meliputi aspek-aspek suatu Negara yang memang sudah melekat

pada Negara itu. Unsur dari setiap aspek tidak pernah sama.

Trigatra meliputi gatra : Geografi, Sumber Kekayaan Alam dan

Kependudukan. Ketiga gatra alamiah tersebut mengandung

unsure-unsur alamiah yang bersifat relative tetap atau statis.

b. Pancagatra (Gatra Sosial)

adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut

kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan

norma-norma tertentu. Pancagatra atau gatra Sosial meliputi :

gatra Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya, Pertahanan

dan Keamanan. Kelima gatra Sosial tersebut mengandung unsur-

unsur yang bersifat dinamis.

Universitas Widya Mandala Surabaya 14

Page 15: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Dilihat dari negaranya Thailand menganut astagatra (gabungan

dari trigatra dan pancagatra). Thailand menggunakan semua aspek

yang ada di atas untuk mempertahankan negaranya dari gangguan luar.

2.1.9 Karakteristik demografi

Ras

Penduduk Thailand adalah sekitar 66.404.688 orang termasuk

Thailand Siam 75%, etnis Tionghoa Thailand 14%. Etnis Thailand

melayu 3%. Di Thailand dapat dianggap sebagai keragaman etnis.

Thailand juga memiliki kelompok rasis dan etnis.

Agama

Jumlah agama di Thailand

Agama %.

Budha 94,6%.

Islam. 4,6%.

Kristus 0,7%.

Lainnya 0,1%.

Bahasa

Thai adalah bahasa resmi dan merupakan bahasa utama yang

digunakan untuk berkomunikasi. Selain bahasa Inggris, Thailand

telah menggunakan bahasa etnis minoritas seperti Tionghoa

khususnya dialek Chaozhou. Lao di daerah timur laut, yang

kadang-kadang didefinisikan sebagai aksen Thailand Laos. Bahasa

Melayu Pattani di daerah Selatan. Selain itu, mereka memiliki

bahasa lain sebagai bahasa Guai.

2.1.10 Pendidikan

Universitas Widya Mandala Surabaya 15

Page 16: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Wajib Belajar di Thailand dimulai pada tahun 2464.

Pendidikan dasar kepada masyarakat wajib selama 12 tahun. Namun

masih ada perhatian pada masalah sisi tingkat kecerdasan dari anak

muda Thailand. Hal itu disebabkan karena aplikasi penggunaan

teknologi dalam proses belajar mengajar sangat terbatas.

2.1.11 Budaya

Budaya Thailand yaitu asimilasi budaya dari budaya Khmer,

India, China dan beberapa bagian dari wilayah Asia Tenggara.

Buddhisme di Thailand telah berkembang dari waktu ke waktu. Ini

termasuk menggabungkan kepercayaan lokal berasal dari Hindu.

Kaum Muslim yang tinggal diharapkan memiliki kemampuan untuk

saling bekerjasama.

2.1.12 Seni

Kesenian Thailand cukup unik. Berikut ini adalah bentuk-

bentuk kesenian di Thailand, meliputi: lukisan, patung, dan arsitektur.

2.2 Kerangka Berpikir

Thailand merupakan negara yang sudah menerapkan system

demokrasi, hal ini dibuktikan dengan adanya pemilu dalam memilih pemimpin

negaranya. Dengan demikian aspirasi masyarakat dapat tersalurkan meskipun

jumlahnya hanya sedikit (masih ada yang dipilih langsung oleh badan

tertentu).

Thailand juga merupakan negara yang banyak terdapat daerah

pegunungannya. Sehingga dapat diketakan bahwa tanah Thailand adalah tanah

yang subur. Hal ini dibuktikan dengan peringkat Thailand dalam mengeksport

hasil pertaniannya.

Universitas Widya Mandala Surabaya 16

Page 17: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Thailand memiliki panjang dari utara ke selatan sekitar 1833 km,

dan lebar dari timur ke barat sekitar 850 kilometer. Bentuk Thailand

dikatakan memiliki tiga bentuk, yaitu: bentuk sendok, bentuk tombak

kerajaan, dan bentuk kepala gajah dan kalkun di bagian bawah. Singkatnya,

Thailand memiliki bentuk yang sempit turun ke selatan. Sehingga geografis

Thailand dapat dikatakan baik, karena:

1. Dekat dengan laut. Keuntungannya yaitu laut tersebut sering dilayari.

Sejak zaman kuno, Thailand telah membangun pelabuhan besar yang

menghubungkan dengan negara-negara asing, seperti pelabuhan Toey

Klong, Bangkok, Port Sattahip, dll. Thailand telah menempatkan

negaranya pada pantai mereka (Negara maritim). Dengan demikian,

daerah landas kontinen dekat dengan penggalian (seperti minyak, timah,

dsb). Oleh sebab itu, Thailand harus menjaga daerah lautnya dengan

baik, jika tidak akan terjadi perselisihan.

2. Dekat persimpangan maskapai. Dari Amarika, Eropa, Jepang akan

berkumpul di Bangkok karena kondisi umum bandara ini dikelilingi

oleh dataran yang luas dari Sungai Chao Phraya. Sehingga

memungkinkan akses mudah ke lalu lintas udara dan fluktuasi dari

pesawat yang lebih besar. Selain itu, kondisi atmosfer sepanjang tahun

terlihat jelas.

3. Lokasi dengan cuaca yang baik. Meskipun dalam hal geografi Thailand

akan jatuh dalam cuaca panas dan hujan, tapi udara panas tidak

membuat kinerja orang Thailand menjadi rendah. Ada beberapa

keuntungan yaitu banyaknya industry yang membutuhkan panas dari

matahari (seperti industri ikan kering, daging sapi kering, garam dan

tanaman pertanian kering).

4. Lokasi aman karena jauh dari zona gempa dan memiliki kemungkinan

yang kecil dalam menghadapi angin topan.

5. Terletak dalam posisi yang strategis sejak perang dunia ke dua.

Strategis karena sering dilalui oleh negara- negara tetangganya. Selain

Universitas Widya Mandala Surabaya 17

Page 18: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

itu, kemajuan teknologi dapat membantu Thailand menjadi berkembang

(ada kereta api dengan sensor sentuhan). Lokasi Semenanjung Asia

Tenggara Thailand dikenal sebagai lokasi yang baik sejak zaman kuno.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa secara geografis

posisi Thailand sangat strategis sekali. Oleh sebab itu, pemerintah

Thailand harus menjaga daerahnya agar tidak direbut oleh negara lain.

Cara untuk mmengantisipasinya dapat dengan cara melakukan

perjanjian bilateral yang membahas mengenai batas wilayah mereka.

Berikut ini adalah perjanjian-perjanjian yang dilakukan oleh negara

Thailand dengan negara tetangganya, yaitu:

a. Perjanjian Thailand dengan Indonesia: Penetapan garis batas

landas kontinen kedua negar di Selat Malaka dan Laut

Andaman. Ditandatangani tanggal 17 Desember 1971.

Berlaku mulai 7 April 1972.

b. Perjanjian Thailand dengan Kamboja: Penetapan garis batas

antara Kamboja dan Thailand adalah Sungai Mun.

c. Perjanjian Thailand dengan Myanmar: yang memisahkan

negara Thailand dengan negara Myanmar yaitu Sungai

Mekong.

d. Perjanjian Thailand dengan Laos: yang memisahkan negara

Thailand dengan negara Laos yaitu Sungai Mekong.

e. Perjanjian Thailand dengan Malaysia: yang menjadi pemisah

antara negara Thailand dan Malaysia adalah Provinsi

Narathiwat. Ditandai dengan adanya jembatan yang bernama

“Friendship Bridge”.

Meskipun telah disetujui berbagai macam perjanjian yang

membahas tentang wilayah negara Thailand, masih banyak konflik

yang terjadi dengan negara-negara tetangganya. Faktor- faktor yang

dapat menyulut persengketaan antar negara, yaitu:

Universitas Widya Mandala Surabaya 18

Page 19: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

a. Ketidaksepahaman mengenai garis perbatasan antar negara

yang banyak yang belum terselesaikan melalui mekanisme

perundingan (bilateral),

b. Peningkatan persenjataan dan ekspansi kekuatan militer

bailk oleh negara-negara yang ada di kawasan ini, maupun

di luar kawasan,

c. Eskalasi aksi terorisme lintas negara dan gerakan separatis

bersenjata yang dapat mengundang kesalahpahaman antar

negara bertetangga

Dengan melihat kondisi geografis Asia Tenggara, termasuk di

dalamnya adalah Negara Thailand. Ternyata, memiliki potensi konflik

yang cukup tinggi. Apalagi jika ada oknum yang tidak bertanggung

jawab yang dapat memicu pertengkarang yang terjadi. Faktor yang

dapat menyulut pertengkaran terbuka antara lain:

a. Implikasi dari internasionalisasi konflik internal di satu

negara yang dapat menyeret negara lain ikut dalam

persengketaan.

b. Pertarungan antar elite di suatu negara yang karena berbagai

faktor merambat ke luar negeri.

c. Meningkatnya persaingan antar negara maju dalam

membangun pengaruh di kawasan perbatasan. Konflik bias

berupa persengketaan antar sesama negara maju, atau negara

maju dengan negara lain.

d. Eskalasi konflik laten (konflik intensitas rendah) antar

negara berkembang.

Maka tidak heran jika negara Thailand sering terlibat konflik

dengan negara tetangganya, seperti Indonesia, Myanmar, Kamboja, dan

Malaysia (akan dibahas dalam bab selajutnya).

Universitas Widya Mandala Surabaya 19

Page 20: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Situasi politik di Thailand memang menjadi tak menentu

semenjak kekuasaan militer mengambil alih (2006). Jika situasi politik

di Thailand terus berlangsung seperti itu, tak menutup kemungkinan

kudeta militer kembali akan menguasai Thailand. Tergulingnya

kekuasaan Thaksin Shinawatra lewat kudeta militer di satu sisi

mengancam demokrasi Thailand. Di sisi lain, kekuasaan Thaksin ketika

itu memang tak bisa ditoleransi karena sudah berkuasa melampaui ciri-

ciri negara demokratis.

Meskipun Thailand kini dikuasai pemerintahan sipil, dominasi

politik militer di Thailand masih sangat kuat dan tak menutup

kemungkinan akan berkuasa lagi, sama halnya dengan situasi politik

Myanmar. Jika demokrasi ibarat jarum jam, demokrasi Asia Tenggara

kini di posisi bawah mengalami penurunan yang sangat drastis.

Ciri-ciri negara demokratis, menurut Huntington, salah satunya

ialah kekuatan militer harus kembali ke barak. Tugas militer ialah

mengamankan negara dari kemungkinan 'serangan musuh', baik dari

dalam maupun luar. Tugas kekuasaan diberikan kepada masyarakat

sipil yang representatif dan memenuhi syarat sebagai pemimpin.

Keamanan diberikan kepada militer dan tugas kenegaraan diemban oleh

sipil. Ciri negara demokratis lainnya ialah kebebasan untuk

menyuarakan pendapat, pers dijamin dan diberi kebebasan oleh undang-

undang, terjadinya pemilu secara jujur dan adil, serta adanya otonomi

masing-masing kelembagaan yudikatif, legislatif, dan eksekutif.

Kekuatan militer di Thailand memang sangat ironi. Jika kudeta

kembali terjadi, itu akan menambah deretan negara-negara otoriter di

Asia Tenggara.

Pengalaman di Indonesia, yang kini menjadi negara demokrasi

termaju di Asia Tenggara, semasa pemerintahan militer Orde Baru

Universitas Widya Mandala Surabaya 20

Page 21: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

adalah setiap lini kehidupan tidak memungkinkan rakyat untuk

mengaspirasikan suara dan pendapatnya. Semua kebijakan dikuasai

oleh penguasa. Setiap ada perbedaan, pasti diselesaikan dengan cara-

cara kekerasan, teror, dan penistaan terhadap HAM.

Sebelum pemerintah Thaksin di Thailand dikudeta militer, saat

itu Thaksin memadukan antara 'pengusaha dan penguasa' atau

kekuasaan yang dibangun berdasarkan 'perselingkuhan' dengan

korporasi bisnis. Namun, pemerintahan tetap aspiratif, mau mendengar

tuntutan masyarakat sipil. Jika dibandingkan Indonesia, Thaksin

mungkin satu model dengan Jusuf Kalla atau Abu Rizal Bakrie. Di

samping itu, hegemoni dan pengaruh masyarakat sipil dalam kekuasaan

dan politik masih sangat menonjol.

Relasi antara Pemerintah Thailand dengan pergaulan hubungan

internasional dapat dipastikan akan mengalami kesenjangan, terutama

dengan negara-negara ASEAN usai tragedi batalnya KTT ASEAN.

Sesungguhnya, komunitas internasional harus terus menekan

pemerintahanan di Thailand untuk segera menyudahi konflik politik

yang belum berkesudahan itu. Secara lebih jauh, komunitas

internasional harus mendesak Pemerintah Thailand supaya

menyegerakan diadakannya pemilu sehingga pemimpin sipil baru yang

demokratis dapat diwujudkan. Karena, bagaimanapun, demokrasi di

Thailand sungguh mengalami ancaman serius dan harus segera

dipulihkan. Jika terlambat untuk menyelamatkannya, proses

kepemimpinan militer lewat kudeta boleh jadi akan terulang lagi dan

kembali mengukuhkan kekuasaannya seperti yang terjadi di Myanmar.

Dilihat dari kacamata ekonomi, kerjasama antara pemerintah

Thailand dengan yang lainnya sudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan

dengan pengeksporan beras dari Thailand ke negara yang ada di dunia.

Universitas Widya Mandala Surabaya 21

Page 22: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Tahiland juga mampu menjalin kerjasama yang baik dalam hal

menangani krisis energi yang ramai akhir-akhir ini.

Bab III

Analisa Masalah

Telah diketahui bahwa Thailand merupakan negara bagian dari Asia

Tenggara. Thailand dikelilingi oleh negara tetangganya yaitu dengan negara

Kamboja, Mynmar, Laos, dan Malaysia. Ada keuntungan tersendiri bagi Thailand

karena posisi geografisnya tersebut, namun ada juga kerugian yang harus dialami.

Ternyata hubungan antara negara Thailand dengan negara tetangganya tidak

semulus yang dibayangkan. Melainkan banyak perselisihan yang terjadi.

Masalah itu menyangkut tentang masalah perbatasan antar dua negara.

Baik antara Thailand dengan Kamboja, Thailand dengan Malaysia, Thailand

dengan Myanmar, bahkan Thailand dengan Indonesia pun juga mengalami

perselisihan. Berikut ini adalah permasalahan dalam perbatasan negara tersebut:

a. Masalah perbatasan Indonesia-Thailand

Masalah itu tidaklah kompleks karena jarak antara ujung pulau

Sumatera dengan Thailand cukup jauh, Kedua negara sudah memiliki

perjanjian landas kontinen terletak di dua titik koordinat di kawasan

perairan Selat Malaka bagian utara dan laut Andaman. Penangkapan

ikan oleh nelayan Thailand yang mencapai wilayah perairan Indonesia,

merupakan masalah keamanan di laut dan sosio-ekonomi karena

keberadaan masyarakat pantai Indonesia. Juga masalah penetapan ZEE

di Perairan Selatan Laut Andaman antar Indonesia dan Thailand.

Banyak negara yang melintasi batas wilayah laut Indonesia. Sebagian

besar dari mereka datang ke perairan Indonesia untuk menangkap ikan.

Universitas Widya Mandala Surabaya 22

Page 23: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Dengan menggunakan peralatan yang canggih sehingga bisa

digunakan untuk mendeteksi ikan. Oleh Indonesia, kapal tersebut

diamankan.

b. Masalah perbatasan Thailand dengan Kamboja

Hubungan bilateral antara Kamboja dan Thailand terus memburuk.

Kamboja mengambil alih Cambodian Air Traffic Services, perusahaan

control lalu lintas udara milik Thailand di Kamboja (19 November

2009). Hubungan antara dua negara ini kian meruncing. Bermula dari

sengketa perbatasan, Thailand berkeyakinan bahwa Kuil Preah Vihear

adalah milik mereka, tetapi karena pada saat penentuan batas tepatnya

pada tahun 60an, dilakukan “ tanpa sadar” dan tidak lagi dilakukan

pengecekan yang semestinya. Thailand baru sadar, setelah kejadiannya

memakan waktu puluhan tahun dan kelimaksnya takkala kuil tersebut

dijadikan sebagai salah satu milik budaya dunia yang perlu

dilestarikan. Padahal kuil ini sudah ditetapkan sebagai milik Kamboja

oleh Mahkamah Internasional pada 1962. Maka Thailand kian

meradang, dan ditambahkan lagi Kamboja malah menjadikan mantan

Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra sebagai penasihat

ekonomi Kamboja, maka setelah menarik duta besar dari Kamboja,

Thailand mengancam akan menutup perbatasan dengan Kamboja.

Thailand juga menyatakan akan membatalkan kesepakatan eksplorasi

minyak dan gas dengan Kamboja yang ditandatangani tahun 2001.

(lihat lampiran: gambar 3)

c. Masalah perbatasan Thailand dan Malaysia

Sejak januari 2007, perbatasan antara Thailand dan Malaysia mulai

diperketat. Hal itu disebabkan karena sebanyak 4 tentara Malaysia ada

yang terluka akibat ledakan granat tepatnya di perbatasan Thailand.

Universitas Widya Mandala Surabaya 23

Page 24: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Hal itu bermula karena seorang pejabat Malaysia diserang ketika

berada di perbatasan negara tersebut.

Oleh sebab itu pengamanan di sepanjang daerah perbatasan

ditingkatkan guna mencegah tersangka gerilyawan di pedalaman

Thailandselatan dengan mudah menyeberangi perbatasan negara

tetangganya, Malaysia. Pengaturan meliputi pembuatan bangunan atau

perintang. Selain itu, tentara Thailand juga ada yang di bom di daerah

jembatan “Friendship Bridge”.

d. Masalah perbatasan Thailand dengan Myanmar

Pemerintah Myanmar menutup pintu perbatasan antara Thailand dan

Myanmar (Mae Sot-Myawaddy) sejak 18 Juli 2010 sebagai reaksi atas

pengadaan tanggul Thailand di sungai Moei. Myanmar menuduh

pangadaan tanggul itu dapatmempengaruhi aliran air dan

mengakibatkan terjadinya erosi di sisi sungai tersebut.

Penutupan pintu ini dirasakan mencapai kerugian 100 milyar bath.

Atau sekitar 3,3 milyar dolar Amerika Serikat.

Selain mengenai masalah perbatasan wilayahnya, ternyata didalam sistem

politik Thailand sendiri sedang mengalami gejolak yang besar. Gejolak itu adalah

gejolak perubahan ideologi monarki mutlak (monarki absolut) di mana

pemerintahan berada di tangan Raja menjadi ideologi demokrasi. Masa transisi

inilah yang dirasakan sulit bagi Thailand. Meskipun Thailand kini sudah dipimpin

oleh pemerintah sipil (dipilih melalui pemilu), namun masih saja didomonasi oleh

militer Thailand. Hal inilah yang ditakutkan oleh Thailand yaitu takut akan

terjadinya kudeta yang dapat menggulingkan lagi ideologi demokrasinya.

Pada penjelasan sebelumnya disebutkan bahwa ciri negara yang

demokratis salah satunya adalah kekuatan militer hanya untuk mengawasi saja,

sementara tugas memerintah dipegang oleh masyarakat sipil. Dengan begitu

Universitas Widya Mandala Surabaya 24

Page 25: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

militer tidak mempunyai hak sama sekali untuk ikut campur dalam penyelesaian

masalah negara. Jika militer ikut campur dalam sistem pemerintahan menjadi

kacau dan akan memicu munculnya kudeta lagi.

Selain konflik yang terjadi antara Thailand dengan negara tetangganya,

ternyata Thailand juga telah mencoba menjalin hubungan yang baik dengan

negara- negara yang lain. Thailand bekerjasama deanga Malaysia untuk

pengamanan Selat Malaka (11 Februari 2010) bersama dengan dua negara lainnya

yaitu Indonesia dan Singapura. Selat Malaka dibatasi Pulau Rondo hingga Pukhet

di sebelah utara dan di sebelah selatan dibatasi oleh Pulau Karimun hingga

Tanjung Piai, dengan panjang seluruhnya mencapai sekitar 500 mil atau 926

kilometer.

Universitas Widya Mandala Surabaya 25

Page 26: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Bab IV

Pembahasan

Membahas mengenai wilayah perbatasan suatu negara tak akan pernah ada

habisnya. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa oknum yang tidak senag jika

wilayah negaranya dengan negara tetangga tentram dan damai. Mereka selalu

mencari masalah agar terjadi pertengkaran karena masalah perbatasan wilayah.

Seharusnya mengenai perbatasan wilayah itu sudah diatur dan disetujui

oleh kedua belah pihak. Sehingga sebenarnya tidak perlu menjadi masalah lagi.

Kalau pun ada masalah seharusnya dapat diselesaikan dengan kepala dingin dan

tidak dengan perang yang dapat merugikan negara dan kesejahteraan rakyat.

Di wilayah perbatasan banyak saudara kita yang menderita

kerenaseringnya terjadi perselisihan. Mereka tidak dapat hidup dengan tenang

melainkan harus selalu berjaga- jaga. Pemerintah seharusnya dapat merangkul

rakyatnya dengan baik. Tidak hanya yang tinggal di pusat pemerintahan, tapi juga

mereka yang berada di daerah perbatasan. Pemerintah seharusnya mengutamakan

pendekatan social, budaya dan ekonomi. Pendekatan itu lebih efektif untuk

membangun masyarakat perbatasan karena berdampak pula pada penguatan

pertahanan nasional. Penguatan itu antara lain penyelenggaraan pendidikan yang

lebih bermutu.

Fasilitas pendidikan dan kesehatan di daerah perbatasan kurang memadahi.

Pemerintah akan bereaksi berlebihan ketika terjadi gejolak atau konflik di daerah

perbatasan. Hadirnya Undang-Undang tentang Wilayah Batas Negara ternyata tak

dimanfaatkan menjadi momentum mengembangkan perbatasan. Pemerintah

Universitas Widya Mandala Surabaya 26

Page 27: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

terjebak pada paradigma lama, yaitu tetap menggunakan pendekatan simbolik

dengan membangun fasilitas fisik dan pos pengamanan. Lebih dari itu, penguatan

basis dan warga di perbatasan kurang diupayakan. Program sektoral hanya

berhenti di wilayah perkotaan. Akibatnya, kondisi perbatasan kian terpuruk.

Sampai sekarang ini belum ada badan yang secara khusus menangani

wilayah perbatasan, yang ada hanya teori semata sedangkan prakteknya adalah nol

besar. Seharusnya ada suatu badan yang menangani wilayah perbatasan. Badan

tersebut berfungsi untuk menjaga batas wilayah apabila terjadi hal yang tidak

diinginkan serta menjamin kehidupan rakyat di daerah perbatasan tersebut.

Masalah perbatasan ini bukanlah masalah yang sepele. Hanya karena batas

negara dan kesalah pahaman yang terjadi, banyak orang meninggal. Banyak

contoh konkrit yang menunjukkan keironisan hal tersebut, seperti: Thailand dan

Kamboja, banyak tentara yang harus kehilangan nyawanya keran tindakan oknum

tak tanggung jawab tersebut; Israel dan Palestina yang kasusnya masih

berkembang hingga saat ini, masalah ini bermula dari perebutan daerah, dan telah

menewaskan ribuan orang.

Sungguh ironis, jiaka hal tersebut terus terjadi dan tidak ada campur

tangan dari pemerintah yang nyata. Sehingga hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh

orang lain untuk memicu konflik. Maka diperlukan pemahaman yang baik

mengenai garis batas antar negara melalui perundingan bilateral. Sehingga tidak

ada kesalah pahaman mengenai garis batas negaranya.

Masalah batas wilayah antar Negara Thailand dengan Negara Indonesia,

jika di lihat dari kasus seperti itu maka dapat dikatakan bahwa Thailand berada

pada pihak yang salah. Hal ini dikarenakan dalam wilayah Zona Ekonomi

Eksklusif (ZEE), negara dapat menangkap nelayan liar yang memasuki daerah

mereka. ZEE merupakan wilayah laut suatu negara yang diukur sepanjang 200 mil

laut dari garis pantainya. Maka Indonesia menangkap nelayan Thailand yang telah

memasuki wilayah ZEE dan mengambil ikan tanpa izin.

Universitas Widya Mandala Surabaya 27

Page 28: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Untuk mengatasi masalah ini diperlukan pengertian yang diberikan oleh

pemerintah masing-masing negara sehingga hal ini tidak akan terjadi untuk kedua

kalinya. Untuk pihak Indonesia, seharusnya pengamanan di daerah perbatasan

diperkuat lagi sehingga tidak akan ada yang “mencuri”. Pemerintah Thailand

berusaha untuk bersikap lebih tegas lagi kepada oknum-oknum yang melakuakn

hal itu.

Masalah perbatasan Thailand dengan Kamboja merupakan masalah yang

cukup rumit dan harus segera diselesaikan dengan adil, mengingat banyaknya

korban yang jatuh akibat dari pertempuran ini. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya bahwa masalah ini dimulai dari perebutan perusahaan Thailand.

Menurut referensi, Kamboja memberhentikan pekerja Thailand yang bekerja di

perusahaan itu dan menggantikannya dengan orang Kamboja sendiri. Setelah itu,

Kuil Preah Vihear diklaim oleh Thailand merupakan miliknya, sementara kuil

tersebut diakui oleh Mahkama Internasional sebagai milik Kamboja.

Untuk mengatasi masalah ini diperlukan pihak ke tiga yang tidak memihak

kedua belah negara. Hal tersebur dikarenakan antara kedua belah pihak tidak

dapat ditemukan titik penyelesaian bersama. Apalagi keduanya adalah anggota

dari ASEAN yang seharusnya saling bekerjasama tidak saling menjatuhkan.

Masalah ini sangat diprihatinkan apalagi antara kedua belah pihak sudah sama-

sama “mengangkat senjatanya”. Oleh sebab itu, alangkah baiknya semua anggota

ASEAN memikirkan solusi yang baik untuk kedua belah pihak dan berusaha

untuk menjadi mediator dan mencairkan ketegangan yang ada. Kalau ketegangan

tersebut berlarut-larut dikawatirkan akan terjadi ekskalasi yang merugikan

stabilitas kawasan Asia Tenggara. Sementara antara kedua belah pihak seharusnya

melupakan masalah yang lalu.

Mengenai masalah perbatasan antara Thailand dengan Malaysia yang

bermula karena seorang penjabat Malaysia diserang ketika berada di perbatasan

negara tersebut. Sejak saat itu, banyak tentara Malaysia yang ditmbak atau di

bom, begitu juga dengan tentara Thailand.

Universitas Widya Mandala Surabaya 28

Page 29: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Untuk mengatasi masalah di atas akan lebih baik jika kedua belah pihak

duduk bersama untuk membahas masalah ini dan pengamanan di daerah

perbatasan lebih dijaga keamanannya. Sehingga tidak sembarang orang dapat

masuk dengan mudah. Jangan ada kesalahpahaman antar negara karena hal itu

dapat membuat masalah ini menjadi lebih buruk.

Masalah perbatasan antara Negara Thailand dan Myanmar disebabkan

karena adanya pengadaan tanggul di Sungai Moei, Thailand yang di duga dapat

mempengaruhi aliran air dan mengakibatkan terjadinya erosi. Sehingga Myanmar

menutup pintu yang menghubangkan antara Thailand dengan Myanmar.

Untuk menyelesaikan masalah ini, lebih baik jika kedua negara duduk

bersama dan berunding. Setelah itu, perlu adanya pembuktian apakah pengadaan

tanggul tersebut dapat menimbulkan adanya erosi. Jika ternyata terbukti

menimbulkan erosi lebih baik pengadaan tanggul dibatalkan. Jika ternyata tidak

menimbulkan erosi maka pengadaan tanggul diteruskan. Dengan begitu akan

diperoleh kesepakatan bersama dan kedua belah pihak tidak merasa dirugikan.

Universitas Widya Mandala Surabaya 29

Page 30: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Bab V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa batas wilayah geografis

Negara Thailand cukup strategis kerena terletak di tengah-tengah dan sering

dilewati oleh negara-negara lain. Selain itu, iklim Thailand yang beriklim tropis

sehingga sangat cocok untuk ditanami tanaman. Sehingga tidak heran jika

Thailand menjadi pengekspor beras.

Kebijakan pemerintah Thailand mengenai batas negaranya tidak diatur

secara tertulis. Thailand berusaha untuk menghormati bats negaranya sendiri.

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa Thailand sedang berada di masa transisi

dari ideology monarki mutlak menjadi demokrasi. Sehingga di dalam negara

Thailand sendiri masih terjadi konflik. Hubungan antara geopolitik dengan sistem

pemerintahan Thailand masih kacau karena kondisi politik Thailand itu sendiri.

Hubungan antara negara Thailand dengan negara tetangganya terjalin

dengan baik di bidang kerjasama dalam ekspor dan impor. Dalam organisasi

ASEAN Thailand juga cukup aktif. Hal ini dibuktikan dengan ikut sertanya dalam

usaha pencarian energi alternatif. Hal ini bertetangan jika menyangkut mengenai

masalah geografis. Hubungan Thailand dengan negara sekitarnya Nampak kurang

harmonis. Dibuktikan dengan banyaknya perselisihan yang terjadi.

Seperti negara yang lain, yang dilakukan oleh Thailand dalam

menyelesaikan masalah yang ada cenderung egois dan tidak mau mengalah. Oleh

sebab itu, paradigm tersebut haruslah diubah agar hubungan dengan negara

tetangga dapat membaik.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulakan bahwa Thailand menggunakan

system astagatra. Di mana Thailand menggabungkan semua aspek (geografi,

Universitas Widya Mandala Surabaya 30

Page 31: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

sumber daya alam, demografi, ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan

pertahanan dan keamanan) dalam system pertahanan nasionalnya.

5.2 Saran

Saran yang diberikan penulis negara Thailand, yaitu; Thailand lebih baik

memperbaiki sistem politik negaranya terlebih dahulu, baru setelah itu mengatur

sektor lainnya. Ini disebabkan kerena, sistem politik merupakan dasar dari

semuanya; mencoba untuk membina hubungan yang baik dengan negara

tetangganya, sehingga dapat mengurangi konflik yang akan terjadi.

Saran yang diberikan penulis mengenai makalah ini, yaitu; tujuan dari

membuat makalah ini sangat bagus, sehingga penulis dapat mengetahui lebih

mendetail tentang geopolitik suatu negara; selain itu, penulis juga dapat

mengetahui tentang konflik yang tejadi dalam negara itu sendiri.

Universitas Widya Mandala Surabaya 31

Page 32: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

Daftar Pustaka

http://www.trueplookpanya.com/true/knowledge_detail.php?mul_content_id=480.

1 Desember 2010.

http://blog.eduzones.com/offy/5164. 1 Desember 2010.

http://portal.in.th/peace-strategy/pages/5790/. 1 Desember 2010.

http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand. 1 Desember 2010.

http://www.docstoc.com/docs/6125712/KERJASAMA-MALAYSIA-

THAILAND-DALAM-MENGATASI-ANCAMAN-KELOMPOK-KOMUNIS-

DAN-KELOMPOK-KRIMINAL-DI-SEKITAR-PERBATASAN-MALAYSIA-

THAILAND. 1 Desember 2010.

http://www.wilayahperbatasan.com/Perbatasan/masalah-wilayah-batas/page/6. 1

Desember 2010.

http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A3817_0_3_0_M.1 Desember

2010.

http://muchtareffendiharahap.blogspot.com/2010/09/seputar-permasalahan-

kawasan-perbatasan.html. 1 Desember 2010.

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=th&u=http://www.eppo.go.th/

doc/report-2547/part-

Universitas Widya Mandala Surabaya 32

Page 33: Sistempolitik Thailand

Geopolitik Thailand

6.html&ei=rJL4TJn9F86ecbL92ecD&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=4&

ved=0CDUQ7gEwAw&prev=/search%3Fq%3D

%25E0%25B8%2599%25E0%25B9%2582%25E0%25B8%25A2%25E0%25B8

%259A

%25E0%25B8%25B2%25E0%25B8%25A2%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8

%25B0%25E0%25B8%2594%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%259A

%25E0%25B8%25A0%25E0%25B8%25B9%25E0%25B8%25A1%25E0%25B8

%25B4%25E0%25B8%25A0%25E0%25B8%25B2%25E0%25B8%2584%25E0

%25B8%2582%25E0%25B8%25AD%25E0%25B8%2587%25E0%25B8%259B

%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B0%25E0%25B9%2580%25E0%25B8

%2597%25E0%25B8%25A8%25E0%25B9%2584%25E0%25B8%2597%25E0

%25B8%25A2%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DG%26rls

%3Dorg.mozilla:en-US:official. 1 Desember 2010.

http://tnial.mil.id/Majalah/Cakrawala/ArtikelCakrawala/tabid/125/articleType/

ArticleView/articleld/66/Default.aspx. 1 Desember 2010.

http://e-book.ram.edu/e-book/inside/html/dlbook.asp?code=GE467. 1 desember

2010

Universitas Widya Mandala Surabaya 33