sistim akuntabilitas

34
SISTIM AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH ” Disampaikan oleh : Inspektorat Provinsi Jawa Tengah SALATIGA, 2 MARET 2020

Upload: others

Post on 26-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTIM AKUNTABILITAS

“SISTIM AKUNTABILITAS

KINERJA PEMERINTAH ”

Disampaikan oleh :Inspektorat Provinsi Jawa Tengah

SALATIGA, 2 MARET 2020

Page 2: SISTIM AKUNTABILITAS

PENDAHULUAN

2

Page 3: SISTIM AKUNTABILITAS

3

SAKIP AWARD 2018

Provinsi Jawa Tengah

memperoleh SAKIP “A” dengan

nilai 80,18

SAKIP 2019 PEMPROV JATENG “A’

DENGAN NILAI.........

Jogjakarta 24 Februari 2020.

Page 4: SISTIM AKUNTABILITAS

20 SKPD :

1. PEMDA KAB/KOTA

2. BAPPEDA

3. INSPEKTORAT

4. DIN DIKBUD

5. DIN KESEHATAN

6. DIN PORAPAR

7. DIN PU

8. DIN PMPTSP

9. DIN SOSIAL

10.DIN PERINDAG

11.DIN PERMADES

12.DIN KOP UMKM

13.DIN NAKERTRANS

14.8 (SKPD) BEBAS

EVALUASI SISTEM AKIP TAHUN 2019

SRAGEN PURWORJO KENDAL

DEMAK BLORA PEKALONGAN

BREBES TEGAL PEMALANG

KOTA SALATIGA

15 AGUSTUS 2019

EVALUASI RB DI SOLO

Page 5: SISTIM AKUNTABILITAS

HASIL EVALUASI SISTEM AKIP KABUPATEN/KOTA

Sumber : Data olah dari KemenPAN dan RB-RI

No Kab/Kota 2016 2017 2018 2019

1 Kab. Banjarnegara 57,63 CC 60,52 B 70,95 BB 66,65 B

2 Kota Pekalongan 47,53 C 55,73 CC 70,88 BB 72,59 BB

3 Kab. Cilacap 63,71 B 65,42 B 70,61 BB 73,19 BB

4 Kab. Wonogiri 58,89 CC 61,91 B 70,43 BB 73,07 BB

5 Kab. Kudus 64,35 B 66,25 B 68,19 B 66,36 B

6 Kota Semarang 55,94 CC 60,28 B 67,92 B 68,12 B

7 Kota Surakarta 53,78 CC 60,77 B 66,70 B 68,B74 B

8 Kab. Boyolali 56,46 CC 61,24 B 66,45 B 67,13 B

9 Kota Magelang 55,78 CC 60,05 B 65,10 B 66,47 B

10 Kab. Banyumas 53,65 CC 60,22 B 64,34 B 73,84 BB

11 Kab. Pemalang 55,06 CC 58,69 CC 63,63 B 65,81 B

12 Kota Tegal 53,85 CC 58,62 CC 63,28 B 65,98 B

13 Kota Salatiga 56,95 CC 57,74 CC 63,03 B 64,15 B

14 Kab. Wonosobo 50,8 CC 56,17 CC 62,70 B 64,03 B

15 Kab. Batang 56,6 CC 58,19 CC 62,64 B 65,04 B

16 Kab. Karanganyar 53,39 CC 57,52 CC 62,38 B 65,02 B

17 Kab. Pati 50,13 CC 52,83 CC 61,94 B 63,26 B

18 Kab. Kendal 47,89 C 53,19 CC 61,39 B 64,55 B

Page 6: SISTIM AKUNTABILITAS

HASIL EVALUASI SISTEM AKIP KABUPATEN/KOTA

Sumber : Data olah dari KemenPAN dan RB-RI

No Kab/Kota 2016 2017 2018 2019

19 Kab. Jepara 50,15 CC 55,61 CC 61,30 B 63,17 B

20 Kab. Blora 52,08 CC 57,17 CC 61,22 B 62,22 B

21 Kab. Purworejo 50,92 CC 56,74 CC 61,08 B 62,81 B

22 Kab. Sragen 56,7 CC 56,87 CC 60,76 B 61,99 B

23 Kab. Brebes 50,27 CC 57,67 CC 60,73 B 63,09 B

24 Kab. Demak 48,62 C 53,36 CC 60,60 B 63,11 B

25 Kab. Pekalongan 55,7 CC 58,72 CC 60,52 B 63,51 B

26 Kab. Klaten 47,88 C 53,01 CC 60,33 B 61,32 B

27 Kab. Tegal 55,46 CC 57,02 CC 60,10 B 61,36 B

28 Kab. Magelang 58,17 CC 58,82 CC 59,05 CC 60,10 B

29 Kab. Temanggung 51,77 CC 58,32 CC 59,05 CC 60,16 B

30 Kab. Purbalingga 50,03 CC 57,75 CC 58,79 CC 61,50 B

31 Kab. Kebumen 54,35 CC 57,25 CC 58,73 CC 61,85 B

32 Kab. Rembang 52,49 CC 55,04 CC 58,64 CC 58,70 CC

33 Kab. Semarang 48,34 C 51,4 CC 57,84 CC 58,11 CC

34 Kab. Grobogan 50,95 CC 52,06 CC 57,43 CC 60.87 B

35 Kab. Sukoharjo 50,66 CC 52,98 CC 57,01 CC 57,84 CC

Page 7: SISTIM AKUNTABILITAS

Peringkat Nilai

AA >90-100

A >80-90

BB >70-80

B >60-70

CC >50-60

C >30-50

D 0-30

Mencerminkan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah dalam

mempertanggungjawabkan hasil atau manfaat dari seluruh penggunaan

anggaran negara/daerah secara efektif, efisien, dan ekonomis.

PERMENPAN 12 TH.2015

Nilai akuntabilitas kinerja mengidentifikasi kemampuan instansi pemerintah untuk:

1. Merencanakan kinerja dan targetkinerja,

2. Menyelaraskan apa yang dianggarkan dengan apa yang direncanakan,

3. Menyesuaikan apa yang dilaksanakan dengan yang dianggarkan,

4. Serta telah melaporkan capaian kinerja selaras dengan apa yang telah dilaksanakan dan direncanakan sebelumnya.

Page 8: SISTIM AKUNTABILITAS

SAKIP DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH

8

RPJP

DAERAH

RKPD

KERANGKA

EKO. MAKRO

DAERAH

RKA

MONEV KEG

LAPORAN

LAKS. KEG

WAS

INTERNAL

LPPD

EKPPD

RKT

PERJANJIAN

KINERJA

PENGUKURAN

KINERJA

LKjIP

EVALUASI

AKIP

DPA

RFK

LRA SKPD

REVIU

LKPD

KUA/PPAS

APBD

LKPD

AUDIT LKPD

OLEH BPK

PERDA LKPJ KEPALA DAERAH

RENSTRA

SKPD

RENJA

RKO

RPJMD

S-AKIP

SPPN

SPKN

Page 9: SISTIM AKUNTABILITAS

PERUBAHAN PARADIGMA KINERJA

TUJUAN/SASARAN

OUTCOME/IMPACT

KEGIATAN

OUTPUT

KERJA(EFISIEN DAN EKONOMIS)

KINERJA(EFEKTIF & EFISIEN)

INPUT

KEUANGANREALISASI

ANGGARAN

Page 10: SISTIM AKUNTABILITAS

SIKLUS MANAJEMEN KINERJA

PERENCANAAN KINERJA

(Renstra, RKT, PK)

PENGUKURAN KINERJA

PELAPORAN KINERJA

(LKJIP)

EVALUASI & PEMANFAATAN

INFORMASI KINERJA

Plan

DoCheck

Action

IKU

IKU

IKU

IKU

CASCADING

Page 11: SISTIM AKUNTABILITAS

DOKUMEN Evaluasi SAKIP 2019:

RPJMD

RENSTRA

IKU

PK KEPALA DAERAH DAN ESELON 2, 3, 4

RKPD / RENJA (RKT)

CASCADING

LKJIP -------------------------------------- TAHUN SEBELUMNYA

RENCANA AKSI

EVALUASI PROGRAM

PENGHARGAAN KINERJA YG DITERIMA

Page 12: SISTIM AKUNTABILITAS

Sumber Daya Manusia

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA

Organisasi

Menciptakan organisasi

yang mengetahui kinerja

yang akan dihasilkan

Tatalaksana

Menciptakan proses bisnis yang akan

membantu pencapian kinerja. Karena akan

memberikan penjabaran kinerja yang saling

berelasi satu sama lain untuk mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran strategis

dari organisasi.

Setiap individu SDM memiliki

ukuran dan target kinerja. Hal

tersebut akan dijadikan dasar

reward and punishment

|

SAKIP

Budaya Kinerja

Setiap individu dan unit kerja

sudah secara otomatis

bertanggung jawab atas

pencapaian target kinerjanya

Efisiensi Anggaran

Penyusunan program/kegiatan yang

tepat untuk memastikan bahwa

anggaran memang dialokasikan hanya

untuk pencapaian sasaran strategis

Efektifitas Kinerja

Penyusunan program

kegiatan yang lebih efektif

mengungkit kinerja

Page 13: SISTIM AKUNTABILITAS

MANAJEMEN BERBASISKINERJA

8

GoodGovernance

Result Oriented Government

Penyususnan kegiatan s.d OOTCOME

Kegiatan terukur (tdk lg %)

ProgramKegiatansesuaidenganSasaran

SASARANTIDAK

ORIENTASIHASIL

UKURAN KINERJA

TIDAKJELAS

PROGRAM/KEGIATAN

TIDAK TERKAIT DNG

SASARAN

1

2

3

4

Page 14: SISTIM AKUNTABILITAS

PENGGUNAAN

APBN YANG FOKUS

& TEPAT SASARAN

“Setiap rupiah yang keluar

dari APBN, semuanya harus

kita pastikan memiliki manfaat

ekonomi, memberikan

manfaat untuk rakyat,

meningkatkan kesejahteraan

untuk masyarakat.”

Page 15: SISTIM AKUNTABILITAS

PENERAPAN MANAJEMEN

KINERJA SUDAH EFEKTIF ???

Page 16: SISTIM AKUNTABILITAS

PEDOMAN EVALUASI AKIP

01 UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH;

03 PERMENPAN 12/2015 TENTANG PEDOMAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SAKIP

02 INPRES 7/1999 TENTANG AKIP diganti PERPRES

29/2014 TENTANG S-AKIP;

04PERGUB JATENG 23/2016 TENTANG JUKLAK EVAL.IMPLEMENTASI SAKIP PROVINSI JAWA TENGAH.

Page 17: SISTIM AKUNTABILITAS

RUANG LINGKUP EVALUASI

Evaluasi atas penerapan Sistem AKIP dan pencapaian kinerja Instansi

Evaluasi penerapan SAKIP mempertimbangkan upaya atau kemajuan yang telah dicapai sampai dengan pembahasan

hasil evaluasi;

Penyusunan rating atau kategori hasil evaluasi;

Evaluasi dilakukan terhadap seluruh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota yang telah menyampaikan

Laporan Kinerja

Page 18: SISTIM AKUNTABILITAS

TEKNIK EVALUASI AKIP

TINJAUAN/TELAAH DOKUMEN

• Saran Hasil Evaluasi AKIP sebelumnya (Pelaksanaan saran, kendala/hambatan pelaksanaan saran)

• Dokumen Perencanaan terdiri dari RPJMD, RKPD, Renstra, RKT, DPA , PK,cascading, rencana aksi dll (ada atau tidak ada, menilai keterkaitan antar dokumen dan dengan dokumen RPJMD serta IKU) (gunakan dokumenterbaru)

WAWANCARA

• Partisipasi dan Co-Evaluation (tugaskan ASN yang memahami SAKIP)

• Konsultatif

PENGHITUNGAN DAN PENGUKURAN DATA/STATISTIK

• Pengukuran Kinerja

• Pelaporan Kinerja

Page 19: SISTIM AKUNTABILITAS

BOBOT PENILAIAN

NO ASPEK BOBOT SUB KOMPONEN

1 Perencanaan Kinerja 30%

a. Renstra 10% (pemenuhan, kualitas, dan

Implementasi)

b. RKT 20% (pemenuhan, kualitas, dan

Implementasi)

2 Pengukuran Kinerja 25%

a. Pemenuhan pengukuran 5%

b. Kualitas pengukuran 12,5%

c. Implementasi 7,5%

3 Pelaporan Kinerja 15%

a. Pemenuhan pelaporan 3%

b. Penyajian informasi kinerja 8%

c. Pemanfaatan informasi kinerja 4%

4 Evaluasi Kinerja 10%

a. Pemenuhan evaluasi 2%

b. Kualitas evaluasi 5%

c. Pemanfaatan hasil evaluasi 3%

5 Capaian Kinerja 20%

a. Kinerja yang dilaporkan (output) 5%

b. Kinerja yang dilaporkan (outcome) 5%

c. Kinerja yang diperbandingkan (benchmark) 5%

d. Kinerja lainnya (penilaian dari eksternal) 5%

Total 100%

Page 20: SISTIM AKUNTABILITAS

1. ASPEK PERENCANAAN KINERJA (BOBOT 30%)A. PERENCANAAN KINERJA (30%)

I. PERENCANAAN STRATEGIS (10%)

a. PEMENUHAN RPJMD/RENSTRA (2%)

1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) telah disusun

2 Renstra SKPD telah disusun

3 RPJMD/Renstra telah memuat tujuan

4 Tujuan yang ditetapkan telah dilengkapi dengan ukuran keberhasilan (indikator)

5 Tujuan telah disertai target keberhasilannya

6 Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat sasaran

7 Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat indikator kinerja sasaran

8 Dokumen RPJMD/Renstra telah memuat target tahunan

9 RPJMD/Renstra telah menyajikan IKU

10 RPJMD/Renstra telah dipublikasikan

b. KUALITAS RPJMD/RENSTRA (5%)

11 Tujuan telah berorientasi hasil

12 ukuran keberhasilan (indikator) tujuan (outcome) telah memenuhi kriteria ukuran keberhasilan yang baik

13 Sasaran telah berorientasi hasil

14 Indikator kinerja sasaran (outcome dan output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

15 Target kinerja ditetapkan dengan baik

16 Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan

17 Dokumen RPJMD/Renstra telah selaras dengan Dokumen RPJMN/RPJMD

18 Dokumen RPJMD/Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan

c. IMPLEMENTASI RPJMD/RENSTRA (3%)

19 Dokumen RPJMD/Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

20 Target jangka menengah dalam RPJMD/Renstra telah dimonitor pencapaiannya sampai dengan tahun berjalan

21 Dokumen RPJMD/Renstra telah direviu secara berkala

Page 21: SISTIM AKUNTABILITAS

1. ASPEK PERENCANAAN KINERJA (BOBOT 30%)II. PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (20%)

a. PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (4%)

1 Dokumen perencanaan kinerja tahunan telah disusun

2 Perjanjian Kinerja (PK) telah disusun

3 PK telah menyajikan IKU

4 PK telah dipublikasikan

b. KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (10%)

5 Sasaran telah berorientasi hasil

6 Indikator kinerja sasaran dan hasil program (outcome) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

7 Target kinerja ditetapkan dengan baik

8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran

9 Kegiatan dalam rangka mencapai sasaran telah didukung oleh anggaran yang memadai

10 Dokumen PK telah selaras dengan RPJMD/Renstra

11 Dokumen PK telah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)

12 Rencana Aksi atas Kinerja sudah ada

13 Rencana Aksi atas Kinerja telah mencantumkan target secara periodik atas kinerja

14Rencana Aksi atas kinerja telah mencantumkan sub kegiatan/ komponen rinci setiap periode yang akan

dilakukan dalam rangka mencapai kinerja

c. IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN (6%)

15 Rencana kinerja tahunan dimanfaatkan dalam penyusunan anggaran

16 Target kinerja yang diperjanjikan telah digunakan untuk mengukur keberhasilan

17 Rencana Aksi atas Kinerja telah dimonitor pencapaiannya secara berkala

18 Rencana Aksi telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan pengorganisasian kegiatan

19Perjanjian Kinerja telah dimanfaatkan untuk penyusunan (identifikasi) kinerja sampai kepada tingkat eselon

III dan IV

Page 22: SISTIM AKUNTABILITAS

2. ASPEK PENGUKURAN KINERJA (BOBOT 25%)B. PENGUKURAN KINERJA (25%)

I. PEMENUHAN PENGUKURAN (5%)

1 Telah terdapat indikator kinerja utama (IKU) sebagai ukuran kinerja secara formal

2 Telah terdapat ukuran kinerja tingkat eselon III dan IV sebagai turunan kinerja atasannya

3 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja

4 Indikator Kinerja Utama telah dipublikasikan

II. KUALITAS PENGUKURAN (12,5%)

5 IKU telah memenuhi kriteria indikator yang baik

6 IKU telah cukup untuk mengukur kinerja

7 IKU unit kerja telah selaras dengan IKU IP

8 Ukuran (Indikator) kinerja eselon III dan IV telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik

9 Indikator kinerja eselon III dan IV telah selaras dengan indikator kinerja atasannya

10 Sudah terdapat ukuran (indikator) kinerja individu yang mengacu pada IKU unit kerja organisasi/atasannya

11 Pengukuran kinerja sudah dilakukan secara berjenjang

12 Pengumpulan data kinerja dapat diandalkan

13 Pengumpulan data kinerja atas Rencana Aksi dilakukan secara berkala (bulanan/triwulanan/semester)

14 Pengukuran kinerja sudah dikembangkan menggunakan teknologi informasi

III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (7,5%)

15 IKU telah dimanfaatkan dalam dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran

16 IKU telah dimanfaatkan untuk penilaian kinerja

17 Target kinerja eselon III dan IV telah dimonitor pencapaiannya

18Hasil pengukuran (capaian) kinerja mulai dari setingkat eselon IV keatas telah dikaitkan dengan

(dimanfaatkan sebagai dasar pemberian) reward & punishment

19 IKU telah direviu secara berkala

20Pengukuran kinerja atas Rencana Aksi digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara

berkala

Page 23: SISTIM AKUNTABILITAS

3. ASPEK PELAPORAN KINERJA (BOBOT 15%)C. PELAPORAN KINERJA (15%)

I. PEMENUHAN PELAPORAN (3%)

1 Laporan Kinerja telah disusun

2 Laporan Kinerja telah disampaikan tepat waktu

3 Laporan Kinerja telah di upload kedalam website

4 Laporan Kinerja telah disertai pernyataan telah direviu oleh APIP

5 Laporan Kinerja menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU

II. PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (7,5%)

6 Laporan Kinerja menyajikan informasi pencapaian sasaran yang berorientasi outcome

7 Laporan Kinerja menyajikan informasi mengenai kinerja yang telah diperjanjikan

8 Laporan Kinerja menyajikan evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja

9Laporan Kinerja menyajikan pembandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini

dengan realisasi tahun sebelumnya dan pembandingan lain yang diperlukan

10 Laporan Kinerja menyajikan informasi tentang analisis efisiensi penggunaan sumber daya

11Laporan Kinerja menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja

instansi

12 Informasi kinerja dalam Laporan Kinerja dapat diandalkan

III. PEMANFAATAN INFORMASI KINERJA (4,5%)

13 Informasi kinerja telah digunakan dalam pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja

14 Informasi yang disajikan telah digunakan dalam perbaikan perencanaan

15Informasi yang disajikan telah digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program

dan kegiatan organisasi

16 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk peningkatan kinerja

17 Informasi yang disajikan telah digunakan untuk penilaian kinerja

Page 24: SISTIM AKUNTABILITAS

4. ASPEK EVALUASI INTERNAL (BOBOT 10%)D. EVALUASI INTERNAL (10%)

I. PEMENUHAN EVALUASI (2%)

1 Terdapat pedoman evaluasi akuntabilitas kinerja

2 Terdapat pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya

3 Evaluasi program telah dilakukan

4 Evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi telah dilakukan

5 Evaluasi akuntabilitas kinerja atas unit kerja telah dilakukan

6 Hasil evaluasi telah disampaikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

II. KUALITAS EVALUASI (5%)

8Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan dengan menggunakan pedoman/juklak evaluasi yang selaras dengan

pedoman/juklak evaluasi Menteri PAN dan RB

9 Evaluasi akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang berkompeten

10Pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja telah disupervisi dengan baik melalui pembahasan-pembahasan yang reguler dan

bertahap

11 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja menggambarkan akuntabilitas kinerja yang dievaluasi

12Evaluasi akuntabilitas kinerja telah memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan manajemen kinerja yang dapat

dilaksanakan

15 Evaluasi program dilaksanakan dalam rangka menilai keberhasilan program

16 Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja yang dapat dilaksanakan

17 Evaluasi program telah memberikan rekomendasi-rekomendasi peningkatan kinerja yang dapat dilaksanakan

18 Pemantauan Rencana Aksi dilaksanakan dalam rangka mengendalikan kinerja

19 Pemantauan Rencana Aksi telah memberikan alternatif perbaikan yang dapat dilaksanakan

20 Hasil evaluasi Rencana Aksi telah menunjukkan perbaikan setiap periode

III. PEMANFAATAN EVALUASI (3%)

21 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah ditindaklanjuti untuk perbaikan perencanaan

22 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah ditindaklanjuti untuk perbaikan penerapan manajemen kinerja

23 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja telah ditindaklanjuti untuk mengukur keberhasilan unit kerja

25 Hasil evaluasi program telah ditindaklanjuti untuk perbaikan pelaksanaan program di masa yang akan datang

26 Hasil evaluasi Rencana Aksi telah ditindaklanjuti dalam bentuk langkah-langkah nyata

Page 25: SISTIM AKUNTABILITAS

5. ASPEK PENCAPAIAN SASARAN (BOBOT 20%)E. PENCAPAIAN SASARAN/KINERJA ORGANISASI (20%)

KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTPUT) (5%)

1 Target dapat dicapai

2 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya

3 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan

KINERJA YANG DILAPORKAN (OUTCOME) (5%)

4 Target dapat dicapai

5 Capaian kinerja lebih baik dari tahun sebelumnya

6 Informasi mengenai kinerja dapat diandalkan

BENCHMARK KINERJA (5%)

7 Kinerja Bidang Kesehatan

8 Kinerja Bidang Pendidikan

9 Kinerja Bidang Ketenagakerjaan

10 Kinerja Bidang Sosial

11 Kinerja Bidang Ekonomi

KINERJA LAINNYA (5%)

12 Inisiatif dalam pemberantasan korupsi

13 Inovasi dalam manajemen kinerja

14 Penghargaan-penghargaan lainnya

Page 26: SISTIM AKUNTABILITAS

KRITERIA PENILAIAN EVALUASI AKIP

Dari setiap sub-komponen penilaian, dibagi ke dalam beberapa daftar pertanyaan/isian sebagai kriteria pemenuhan sub-komponen tersebut.

Jawaban atau isian atas pertanyaan/isian dapat berupa nilai absolute dan nilai relatif, tergantung dari materi pertanyaan.

Nilai absolute dapat berupa jawaban/isian ya/tidak untuk pertanyaan2 yang langsung dapat dijawab sesuai dengan pemenuhan kriteria.

Nilai relatif berupa jawaban/isian a/b/c/d/e untuk pertanyaan2 yang membutuhkan “judgement” dari evaluator dan biasanya bersifat kualitatif.

Untuk nilai absolute, setiap jawaban “Ya” diberikan nilai 1 sedangkan jawaban “Tidak” diberikan nilai 0.

Untuk nilai relatif, untuk masing-masing jawaban a/b/c/d/e, secara umum penilaian didasarkan pada “judgement” Evaluator (0; 0,25; 0,5; 0,75, 1).

Page 27: SISTIM AKUNTABILITAS

TABEL PENILAIAN RELATIF (QUALITATIF)

JAWABAN RENTANG KRITERIA NILAI

Hampir semua kriteria terpenuhi 90% - 100% a 1

Sebagian besar kriteria terpenuhi 75% - 90% b 0,75

Sebagian kriteria terpenuhi 40% - 75% c 0,5

Sebagian kecil kriteria terpenuhi 10% - 40% d 0,25

Sangat kurang memenuhi kriteria < 10% e 0

Page 28: SISTIM AKUNTABILITAS

UNTUK MENJAGA OBYEKTIFITAS

PROSES DAN PENILAIAN HASIL

EVALUASI

REVIU BERJENJANG

Reviu tingkat 1

• dilakukan di masing-masing Tim Evaluator

• dipimpin oleh Ketua Tim.

Reviu tingkat 2

• dilakukan dalam bentuk Forum Panel lintas Tim

• untuk menentukan nilai final, peringkat dan kategori.

Page 29: SISTIM AKUNTABILITAS

29

PERMASALAHAN UMUM IMPLEMENTASI SISTEM AKIP

Dokumen Perencanaan Strategis Pemerintah (RPJMD) beserta SKPD (Renstra) belum menetapkan indikator tujuan dan sebagian indikator-indikator kinerja utama (IKU) yang ditetapkan belum dijadikan indikator kinerja sasaran;

Penetapan indikator kinerja sasaran dan program/kegiatan dalam dokumen Renstra sebagian belum menunjukkan keselarasan dan kausalitas (hubungan sebab akibat)dengan dokumen RPJMD, RKT, Perjanjian Kinerja dan IKU sehingga mempengaruhi pencapaian sasaran strategis SKPD;

Penetapan target kinerja belum didukung dengan baseline data yang akurat;

RPJMD dan Renstra SKPD belum dimanfaatkan secara optimal dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan lain (RKT/Perjanjian Kinerja/RKPD/Renja dan RKA), terutama untuk penetapan indikator dan target kinerja;

Sebagian Indikator kinerja sasaran dan target kinerja yang ditetapkan belum memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik;

Target yang telah diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja belum dimanfaatkan untuk mengarahkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan SKPDserta untuk mengukur keberhasilan organisasi;

PERENCANAAN KINERJA

Page 30: SISTIM AKUNTABILITAS

30

PERMASALAHAN UMUM IMPLEMENTASI SISTEM AKIP

Pemerintah Daerah dan SKPD belum membangun sistem pengumpulan data kinerja (e-sakip) yang andal secara terintegrasi dan berkelanjutan;

Sebagian indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen IKU belum dimanfaatkan sebagai indikator kinerja sasaran pada dokumen perencanaan strategis (RPJMD dan Renstra) serta dokumen perencanaan tahunan (RKT/Perjanjian Kinerja/RKPD/Renja/RKA);

Hasil pengukuran (capaian) kinerja mulai dari setingkat eselon IV keatas belum digunakan sebagai dasar pemberian reward & punishment;

Rencana Aksi belum digunakan untuk pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala.

PENGUKURAN KINERJA

Page 31: SISTIM AKUNTABILITAS

31

PERMASALAHAN UMUM IMPLEMENTASI SISTEM AKIP

LKjIP SKPD sebagian belum menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU dan kurang menyajikan informasi tentang analisis efisiensi penggunaan sumber daya;

LKjIP SKPD belum cukup menginformasikan pencapaian sasaran kinerja yang beorientasi outcome secara memadai dan sebagian belum menyajikan pembandingan data kinerja antara realisasi tahun ini dengan tahun sebelumnya serta pembandingan lain yang relevan;

Akuntabilitas keuangan yang dilaporkan dalam dokumen LKjIP masih sebatas informasi realisasi anggaran, belum menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja masing-masing sasaran;

Informasi kinerja dalam LKjIP Pemerintah dan SKPD belum dimanfaatkan secara optimal untuk umpan balik perbaikan perencanaan kinerja, pelaksanaan program dan kegiatan, peningkatan kinerja serta untuk menilai keberhasilan kinerja organisasi.

PELAPORAN KINERJA

Page 32: SISTIM AKUNTABILITAS

32

PERMASALAHAN UMUM IMPLEMENTASI SISTEM AKIP

Pedoman Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal belum disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiRepublik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi AtasImplementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

Evaluasi internal terhadap pelaksanaan Rencana Aksi belum dilakukan;

Evaluasi internal terhadap program dan kegiatan belum fokus pada pencapaian target hasil (outcome) danhambatannya tetapi masih fokus pada penyerapan anggaran dan realisasi fisik kegiatan;

Evaluasi program belum dilaksanakan dalam rangka menilai keberhasilan program;

Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja belum dimanfaatkan untuk perbaikan perencanaan, penerapan sistem akuntabilitas kinerja dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan serta belum ditindaklanjuti dalam langkah-langkah nyata.

EVALUASI INTERNAL

Page 33: SISTIM AKUNTABILITAS

MINIMUM REQUIREMENT

ORGANISASIUNIT KERJA

ES I/2PK ES 3/4 PK INDIVIDU

RENCANA AKSI

EVALUASI INTERNAL

POHON KINERJA

EFISIENSIPENAJAMAN PROGRAM

RESTRUKTUSISASI ORGANISASI

APLIKASIMANAJEMEN

KINERJA

AA

ADA Y ADA Y ADA Y ADA Y

3/3 UNIT

ADA Y ADA Y

MELALUI POHON KINERJA

REFOCUSING PROGRAM

RESTRUKTUSISASI ORGANISASI

ADA, INTEGRASI

ADA, IMPLEMENTASIKWAL Y KWAL Y KWAL Y KWAL Y

KWAL Y

KWAL Y

CASCADING 3/3 UNIT 3/3 UNIT 3/3 UNITINDIVIDU

A

ADA Y ADA Y ADA Y ADA Y

3/3 UNIT

ADA Y ADA Y

MELALUI POHON KINERJA

REFOCUSING PROGRAM

XADA,

INTEGRASIADA,

IMPLEMENTASI

KWAL Y KWAL Y KWAL Y KWAL T

KWAL Y

KWAL Y

CASCADING3/3 UNIT + CASCADING

3/3 UNIT + CASCADING

3/3 UNIT ES IV

BB

ADA Y ADA Y ADA Y ADA Y

2/3 UNIT

ADA Y ADA Y

MELALUI POHON KINERJA

REFOCUSING PROGRAM

X ADA ADA, KUALITASKWAL Y KWAL Y KWAL Y KWAL TKWAL Y

KWAL Y

CASCADING2/3 UNIT + CASCADING

2/3 UNIT + CASCADING

2/3 UNIT ES III

B

ADA Y ADA Y ADA Y ADA T

1/3 UNIT

ADA Y ADA Y TIDAK MELALUI POHON KINERJA

X X X XKWAL Y KWAL Y KWAL T KWAL TKWAL T

KWAL T

1/3 UNIT 1/3 UNIT 1/3 UNIT

CCADA Y ADA Y

X X X X X X X X X XKWAL Y KWAL T

CADA Y ADA Y

X X X X X X X X X XKWAL T KWAL T

DADA Y ADA T

X X X X X X X X X XKWAL T KWAL T

Page 34: SISTIM AKUNTABILITAS

TERIMA KASIH