sistim ekskresi_mujaroh

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan proses ekskresi. Proses ini dilakukan makhluk hidup termasuk manusia untuk mengeluarkan sisa sisa dari proses metabolisme dan katabolisme yang apabila tidak dikeluarkan dari tubuh, maka akan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Setiap makhluk hidup selalu membutuhkan nutrisi, makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh akan dicerna oleh digestive system yang kemudian akan diproses dan mendapatkan hasil akhir berupa tenaga dalam bentuk ATP dan sisa atau buangan dari proses tersebut. Jadi tidak semua nutrisi yang masuk kedalam tubuh akan dirubah menjadi tenaga secara keseluruhan, tapi sebagian kecil dari proses tersebut menjadi residu (sisa) atau buangan yang harus dikeluarkan, dimana proses tersebut merupakan serangkaian dari proses metabolisme dan katabolisme dalam tubuh. Mempelajari teori tentang sistem ekskresi sebenarnya tidak lepas dari kehidupan sehari hari. Setiap hari kita dihadapkan dengan banyak aktivitas, misalkan seorang guru maka harus mengajar di sekolah. Untuk bisa sampai kesekolah, pastinya memerlukan tenaga untuk bisa berangkat, kemudian mengajar di depan kelas, dan sampai kembali pulang. Dalam melakukan kegiatan tersebut pastinya pernah berkeringat karena banyaknya aktivitas dalam mengajar, mengeluarkan karbondioksida ketika melakukan pernafasan, buang air kecil, dan sebagainya. Semua hal tersebut tidak bisa lepas dari kita, karena proses ekskresi merupakan proses yang akan selalu terus berlangsung seiring proses dari seluruh sistem yang ada di dalam tubuh masih dan tetap berlangsung. Sistem ekskresi merupakan satu dari sepuluh sistem yang berlangsung pada tubuh manusia. Organ dari sistem ini harus kita jaga dengan baik karena apabila ada salah satu sistem yang bermasalah, maka akan mempengaruhi sistim yang lain. Sehingga perlu adanya pemahaman secara baik dan benar tentang bagaimana organ organ tersebut bekerja dan bagaimana cara menjaganya agar tetap terjaga.

Upload: muzaroh-khotimah

Post on 11-Aug-2015

51 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sistem ekskresi

TRANSCRIPT

Page 1: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan proses ekskresi.

Proses ini dilakukan makhluk hidup termasuk manusia untuk

mengeluarkan sisa sisa dari proses metabolisme dan katabolisme yang

apabila tidak dikeluarkan dari tubuh, maka akan sangat berbahaya bagi

kelangsungan hidup manusia. Setiap makhluk hidup selalu membutuhkan

nutrisi, makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh akan dicerna

oleh digestive system yang kemudian akan diproses dan mendapatkan

hasil akhir berupa tenaga dalam bentuk ATP dan sisa atau buangan dari

proses tersebut. Jadi tidak semua nutrisi yang masuk kedalam tubuh akan

dirubah menjadi tenaga secara keseluruhan, tapi sebagian kecil dari

proses tersebut menjadi residu (sisa) atau buangan yang harus

dikeluarkan, dimana proses tersebut merupakan serangkaian dari proses

metabolisme dan katabolisme dalam tubuh.

Mempelajari teori tentang sistem ekskresi sebenarnya tidak lepas

dari kehidupan sehari hari. Setiap hari kita dihadapkan dengan banyak

aktivitas, misalkan seorang guru maka harus mengajar di sekolah. Untuk

bisa sampai kesekolah, pastinya memerlukan tenaga untuk bisa

berangkat, kemudian mengajar di depan kelas, dan sampai kembali

pulang. Dalam melakukan kegiatan tersebut pastinya pernah berkeringat

karena banyaknya aktivitas dalam mengajar, mengeluarkan

karbondioksida ketika melakukan pernafasan, buang air kecil, dan

sebagainya. Semua hal tersebut tidak bisa lepas dari kita, karena proses

ekskresi merupakan proses yang akan selalu terus berlangsung seiring

proses dari seluruh sistem yang ada di dalam tubuh masih dan tetap

berlangsung. Sistem ekskresi merupakan satu dari sepuluh sistem yang

berlangsung pada tubuh manusia. Organ dari sistem ini harus kita jaga

dengan baik karena apabila ada salah satu sistem yang bermasalah,

maka akan mempengaruhi sistim yang lain. Sehingga perlu adanya

pemahaman secara baik dan benar tentang bagaimana organ organ

tersebut bekerja dan bagaimana cara menjaganya agar tetap terjaga.

Page 2: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

Maka dari itu, penulis memaparkan tentang sistem ekskresi

khususnya sistem ekskresi pada manusia dan gangguannya.

1.2. Rumusan masalah

Pada makalah ini akan membahas tentang

1. Apa definisi dari sistim ekskresi?

2. Apa saja organ yang terlibat selama proses ekskresi dan bagaimana

proses yang terjadi didalamnya?

3. Apa saja gangguan yang terjadi pada sistim ekskresi?

4. Bagaimana cara menjaga kesehatan oragan organ tubuh khususnya

organ tubuh yang terlibat dalam proses ekskresi?

1.3. Tujuan penulisan

Tujuan penulisan ini adalah

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi.

2. Untuk mengetahui proses ekskresi secara keseluruhan dan proses

yang berlangsung didalamnya.

3. Untuk mengetahui gangguan pada sistim ekskresi.

4. Untuk mengetahui cara sehat guna menjaga kesehatan organ tubuh

khususnya organ pada sistim ekskresi.

Page 3: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Sistim Ekskresi

Pada tubuh manusia terjadi metabolisme yang mengkoordinasi kerja

tubuh. Proses metabolisme selain menghasilkan zat yang berguna bagi tubuh

tetapi juga menghasilkan zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh. Zat-zat sisa

yang berguna bagi tubuh dapat bermanfaat bagi tubuh kita dalam kelangsungan

hidup. Hasil –hasil metabolisme yang berupa zat-zat sisa yang tidak

dimanfaatkan lagi oleh tubuh berupa racun. Zat-zat sisa tersebut perlu

dikeluarkan dari tubuh melalui organ-organ tubuh tertentu.

Pengeluaran zat sisa tersebut diperlukan sistem pengeluaran yang disebut

sistem ekskresi. Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil

metabolisme pada organisme hidup. Zat sisa mmetabolisme yang harus

dikeluarkan antara lain karbondioksida (CO2), urea, air (H

2O), amonia (NH

3),

kelebihan vitamin, dan zat warna empedu.

Istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.

1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang

disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami

metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang

tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.

2. Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak

berguna lagi bagi tubuh.

3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam

saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh

dan umumnya mengandun genzim.

4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari

rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar

(usus). (crayonpedia, 2011)

Fungsi Sistem Ekskresi

1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh

Page 4: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)

3. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)

4. Homeostasis (crayonpedia, 2011)

Limbah Hasil Metabolisme

Beberapa zat sisa metabolisme yang bersifat racun (toksik) bagi tubuh

antara lain adalah limbah yang mengandung nitrogen.

Nitrogen ini dihasilkan ketika makanan diubah menjadi karbohidrat dan

lemak. Sebagian lagi dihasilkan ketika makanan dirombak menjadi energi.

Produk nitrogen itu adalah amonia yang bersifat sangat toksik.

1. Amonia

Amonia adalah hasil deaminasi yang terjadi terutama didalam hati, dan

bersifat sangat beracun. Jika amonia tertimbun akan berakibat fatal. Oleh

karena itu, amonia didalam tubuh harus segera diubah dengan cara

memakainya dalam aminasi asam keto, aminasi asam glutamat, serta

pembentukan urea.

Pada mamalia, amonia terutama berasal dari deaminasi glutamin pada ginjal .

pembentukan amonia pada tubulus ginjal sangat penting untuk keseimbangan

asam basa.

2. Urea

Urea berasal dari bahan organik tertentu seperti asam amino dan purin.

Pembentukan urea terjadi di hati. Sistem sirkulasi kemudian akan membawa

urea ke organ ekskrresi yaitu ginjal. Urea sangat mudah larut dalam air.

Pembentukan ura berasal dari ornitin, sitrulin, dan arginin yang disebut daur

orinitin.

3. Asam urat

Asam urat pada manusia berasal dari pemecahan asam nukleat. Asam urea

tidak diperlukan oleh tubuh. Asam urat bersifat tidak larut. Pada beberapa

orang, konsentrasi asam urat cukup tinggi sehingga asam urat mengendap.

Kristal asam urat terhimpun dipersendian, akan timbul rasa nyer. Penyakit

asam urat dikenal sebagai “gout” batu ginjal (Pratiwi dkk, 2006).

Adapun organ - organ pengeluaran zat sisa pada manusia akan dijelaskan pada

bab selanjutnya.

Page 5: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

2.2. Organ Ekskresi Manusia

2.2.1. GINJAL

Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut

sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian

pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas

ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan

panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram.

Ginjal terdiri atas tiga bagian yaitu:

a. Kulit Ginjal (korteks)

b. Sumsum ginjal (medula)

c. Rongga ginjal (pelris)

Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi

disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla

ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan

saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar

yang disebut kapsula. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang

dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia

dewasa.

Gambar 2.1. Penampang Melintang Ginjal

Page 6: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

Gambar 2.2. Ginjal dan Nefron

(Innerbody.com)

Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama

elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian

mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul

dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan

dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan

kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urine. Sebuah

nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula

(atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).

Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut

glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus

mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus

memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring

melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula

Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma

darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah

yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen. Di antara

darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman

terdapat tiga lapisan:

1. kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus

Page 7: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

2. lapisan kaya protein sebagai membran dasar

3. selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)

Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari

glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan

dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma

darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar.

Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah

manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter

per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju

penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.

Gambar 2.3. Jaringan ginjal.

Warna biru menunjukkan satu tubulus

Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian

yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus

konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang

bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama

berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun

1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran

lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus

memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan

terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino,

dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk

Page 8: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan

mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang

terdiri dari:

tubulus penghubung

tubulus kolektivus kortikal

tubulus kloektivus medularis

Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut

aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel

juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan

sekresi renin

Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk

membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati

ureter. (wikipedia, 2011)

FUNGSI GINJAL

1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme

tubuh

2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan

3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan

oleh bagian tubulus ginjal

4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia

5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan

mematangkan sel sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

PROSES PEMBENTUKAN URINE

Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui

serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan

augmentasi.

1. Penyaringan (filtrasi)

Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang

terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori

Page 9: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

(podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus

mempermudah proses penyaringan.

Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali

sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-

bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam

amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati

saringan dan menjadi bagian dari endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin

primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-

garam lainnya. Komposisi urin primer dapat dilihat di tabel 2.1. berikut.

Tabel 2.1. Komposisi Utama urine primer

Molekul Kadar per gram

Air 900

Protein 0

Glukosa 1

Asam amino 0,5

Urea 0,3

Ion anorganik 7,2

(Pratiwi dkk, 2006)

2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)

Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle,

dan sebagaian tubulus kontortus distal. Reabsorpsi dilakukan oleh sel sel

epitelium di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang diabsorpsi

tergantung kebutuha tubuh saat itu. Zat zat yang diabsorpsi antara lain

adalah air, glukosa, asam amino, ion ion Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HbO4

-

,dan sebagian urea.

Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan

diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus

kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam

amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa

osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino

dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan

garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.

Page 10: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin

sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi.

Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun

bertambah, misalnya urea.

Ilustrasinya adalah sebagai berikut,

Gambar 2.4. Proses Pembentuka urin

(Biology-online.org)

3. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang

mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Urine sekunder dari tubulus

kontortus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus

pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga

terbentuklah urine sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urine dibawa

menuju pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urine mengalir melelui ureter

menuju vesika urinaria yang merupakan tempat penyimpanan sementara

urin (Thibodeu et al. 1999; Padila et al.2005).

Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih

akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar

melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air,

garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang

berfungsi memberi warna dan bau pada urin.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urin

Page 11: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebenarnya sangat dipengaruhi oleh

faktor dalam dan luar dari individu yang bersangkutan. Faktor-faktor

tersebut antara lain

a. hormon antidiuretik.

b. hormon insulin.

c. Jumlah air yang diminum.

d. Suhu.

e. Emosi (Thibodeu et al. 1999; Marieb.2004).

2.2.1. HATI

Hati (Hepar) merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di

rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat

suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh

gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati

(capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang

dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat

sel-sel perombak sel darah merah yang telah tua disebut histiosit.

Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu.

Hati mengekskresikan kurang lebih ½ liter empedu setiap hari.

Empedu berupa cairan kehijauan berasa pahit dengan pH sekitar 7-7,6;

mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen

yang disebut bilirubin dan biliverdin. Zat warna empedu terbentuk dari

rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit

selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas. Empedu yang

dihasilkan oleh hati disimpan didalam kantong empedu dan dikeluarjan

ke usus halus untuk membantu sistem pencernaan, misalnya:

a. Mencerna lemak

b. Mengaktifkan lipase

c. Mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang dapat

larut dalam air

d. Membantu daya absorpsi lemak pada dinding usus

Page 12: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

Fungsi hati

Fungsi hati dalam sistim ekskresi adalah sebagai berikut

1. Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)

2. Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)

3. Menawarkan racun

4. Membentuk protombin dan fibrinogen

5. Membentuk albumin dan globulin

6. Mengubah provitamin a menjadi vitamin a

7. Tempat pembentukan urea

8. Menghasilkan empedu

9. Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua

2.2.3. KULIT

Gamba 2.6. Penampang kulit

Page 13: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang

sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita

yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar

dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.

Kulit merupakan lapisan tipis yang menutupi dan melindungi

seluruh permukaan tubuh. Selain berfungsi menutupi permukaan

tubuh, kulit juga berfungsi sebagai alat pengeluaran. Zat sisa yang

dikeluarkan melalui kulit adalah air dan garam-garaman. Kulit terdiri

dari tiga lapisan, yitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat

(dermis) dan lapisan jaringan ikat bawah kulit (Hipodermis).

1) Lapisan Epidermis

Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum

lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum

korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum

lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi

mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-

sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum

germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel

baru ke arah luar.

Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan

selalu mengelupas.

Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk

Stratum granulosum, mengandung pigmen

Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke

arah luar

2) Lapisan Kulit Jangat (Dermis)

Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung

akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang

terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula

sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat

menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam

garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran

kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori.

Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut.

Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi

Page 14: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus

karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah

kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut,

akar rambut, pembuluh darah, syaraf, kelenjar minyak (glandula

sebasea), kelenjar keringat (glandula sudorifera). Lapisan lemak,

terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari

pengaruh suhu luar.

Reseptor

Reseptor yang terdapat dalam dermis ialah:

a reseptor sentuhan

b reseptor Suhu atau termoreseptor

c reseptor tekanan

kelenjar yang terdapat dalam dermis

a. kelenjar peluh

b. kelenjar sebum

3) Lapisan Jaringan Ikat Bawah Kulit (Hipodermis)

Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak

mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan,

pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.

Fungsi Kulit

Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:

a. mengeluarkan keringat

b. pelindung tubuh

c. menyimpan kelebihan lemak

d. mengatur suhu tubuh, dan

e. tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan

sinar matahari yang mengandung ultraviolet.

Proses Pembentukan Keringat

Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan

kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini

mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut.

Pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah

maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar

Page 15: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori

yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar

membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga

agar suhu tubuh tetap normal. Ketika suhu di keliling kita panas maka

kulit akan mengatur suhu tubuh denagn banyak mengeluarkan

keringat dan urin yang dihasilkan lebih sedikit. Sebaliknya ketika suhu

dingin maka tubuh hanya sedikit memprodiksi keringat dan

pengeluaran air lebih banyak melalui ginjal (urin).

Pembentukan keringat melibatkan hubungan kerja antara

hipotalamus dan kelenjar keringat. kelenjar keringat berupa pipa

terpilin yang memanjang dari epidermis masuk kebagian dermis.

Pangkal kelenjarnya menggulung dan dikelilingi oleh kapiler darah

dan serabut simpatetik. Dari kapiler darah inilah kelenjar keringat

menyerap cairan jaringan yang terdiri dari air dan ± 1% larutan garam

beserta urea. Cairan jaringan tersebut dikeluarkan sebagai keringat

melalui saluran keringat ke permukaan kulit.

Kira kira 2 jut kelenjar keringat yang tersebar d seluruh dermis

manusia dewasa dapat menghasilkan keringat ±225 ml setiap

harinya. Kerja kelenjar keringat berada dibawah pengaruh pusat

pengaturan suhu badan dari sistem saraf pusat dan enzim

brandikinin. Pengaturan oleh saraf pusat ini dirangsang oleh

perubahan suhu di pembuluh darah.

Fungsi hipotalamus adalah memonitor dan mengendalikan

suhu darah. Jika darah yang melalui hipotalamus suhunya lebih

rendah dari normal, maka saraf pusat pencapaian panas akan

mengeluarkan rangsangan ke kulit untuk menurunkan kecepatan

hilangnya panas. Hal itu dilakukan dengan cara mengurangi aliran

darah yang mengurangi aliran darah yang melewati pembuluh darah

permukaan dan mengurangi pembentukan keringat. sebaliknya jika

darah yang melewati hipotalamus suhunya lebih tinggi, maka saraf

pusat kehilangan panas dan aka mengurangi kecepatan

metabolisme, menghentikan menggigil, dan meningkatkan

kecepatan hilangnya panas lewat kulit, perhatikan gambar 1.6.

Page 16: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

2.2.4. PARU PARU

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah

kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru

terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga

gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.

Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung

alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.

Hal penting dari peranan paru paru sebagai organ ekskresi

adalah sebagai berikut.

Pada proses pernafasan dihasilkan zat sisa berupa

karbondioksida dan uap air yang akan keluar melalui lubang

hidung, zat sisa itu harus dikeluarkan karena dapat

mengganggu fungsi tubuh.

Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan yaitu

menghirup oksigen danmengeluarkan CO2 + uap air

Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas

oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen,

sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil

metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-

paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan

dari paru-paru melalui hidung.

Gambar 2.7. Paru paru dan komponennya

Campbell et al.1990

Page 17: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

2.3. GANGGUAN PADA ALAT EKSKRESI

2.3.1. Gangguan pada Ginjal

1. Albuminuria

Albuminuria adalaha penyakit yang didapatkan albumin pada urin.

Adanyan albumin dalam urin merupakan indikasi adanya kerusakan

pada membran kapsul endotelium. Selain itu dapat juga diakibatkan

oleh iritasi sel sel ginjal karema masuknya substansi seperti racun

bakteri, eter, atau logam berat.

2. Hematuria

Tanda: urine mengandung darah

Penyebab: peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung

kemih

3. Nefrolitiasis (batu ginjal)

Tanda: urine sulit keluar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran

ginjal atau kandung kemih

Penyebab: konsentrasi unsur-unsur kalsium terlalu tinggi dan

dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan saluran ureter

Akibat: sulit mengeluarkan urine, urine bercampur darah

4. Nefritis

Nefritis terjadi karena infeksi oleh bakteri streptococcus pada

nefron, bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan yang dibawa

oleh darah ke ginjal. Akibat infeksi ini, protein dan sel-sel darah akan

keluar baersama urin. Kadar urea dalam darah menjadi tinggi

sehingga penyerapan air terganggu akibatnya air akan tertimbun di

kaki (kaki penderita bengkak).

Tanda: radang ginjal bagian nefron yang diawali peradangan

glomerulus

Akibat : mengakibatkan seseorang menderita uremia dan oederma.

5. Gagal ginjal

Gagal ginjal adalah penyakit yang menyebabkan tidak terbentuknya

urin / urine (anuria) sehingga apabila sudah akut / parah dapat

menyebabkan nefritis, pendarahan dan jantung berhenti bekerja /

berfungsi secara tiba-tiba.

Tanda : Meningkatnya kadar urea dalam darah

Page 18: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

Penyebab : nefritis (radang ginjal)

Akibat : zat-zat yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam

darah

Pengobatan : cuci darah secara rutin atau cangkok ginjal

6. Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus terjadi karena di dalam tubuh kekurangan

hormon antidiuretik (ADH). ADH ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis

bagian belakang. Jika kekurangan ADH, jumlah urine dapat naik 20 –

30 kali lipat dari keadaan normal.

Komposisi urin bervariasi tergantung jenis makanan dan minuman

yang dikonsumsi. Urin normal berwarna kuning muda, urin berasal

dari zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin). Urin normal pada

manusia mengandung air, urea, asam urat, amonia, kreatin, asam

laktat, asam fosfat, asam sulfat, dan klorida. Selain itu, terdapat pula

garam garam, terutama garam dapur, zat-zat dan gar yang belebihan

didalam darah, misalnya vitamin C, dan obat obatan.

Pengobatan : pemberian ADH sintetik

Gambar 2.8. Ginjal yang terserang penyakit Diabetes Insipidus

7. Diabetes Melitus

Tanda : kadar glukosa darah melebihi normal

Penyebab : kekurangan hormon insulin

Akibat : luka sulit sembuh

Pengobatan : pada anak-anak diberi insulin secara rutin dan pada

dewasa dilakukan diet rutin, olahraga dan pemberian obat penurun

kadar glukosa darah .

8. Batu Ginjal

Page 19: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi dengan gejala

penggumpalan batu ginjal karena terjadi stagnasi urine. Biasanya

terjadi pada orang yang kurang minum sehingga terjadi

penggumpalan serta kristalisasi zat-zat yang seharusnya dibuang

dari ginjal ke luar tubuh.

Gambar 2.9. Terbentuknya Batu Ginjal

Penyebab: pengendapan zat kapur dalam ginjal

Pengobatan: pembedahan, obat-obatan dan penembakan dengan

sinar laser.

8. Ketosis

Ketosis adalah ditemukannya senyawa keton di dalam darah. Hal ini

dapat terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat

9.Anuria

Anuria merupakan kegagalan ginjal karena kerusakan di glomerolus,

sehingga tidak ada urin yang dihasilkan oleh penderita.

2.3.2. Gangguan pada Hati

1. Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit

hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah

ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan. Beberapa jenis

hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah:

a. hepatitis A

disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA) Penyakit ini menular

melalui makanan dan minuman.

Page 20: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

b. hepatitis B

disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB). Penyakit ini dapat

menular melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau

dari ibu ke bayi yang dilahirkan..

c. hepatitis C

disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC). Penyakit ini sama

dengan hepatitis B yang ditularkan melalui cairan tubuh.

Akibat : hati meradang dan kerja hati terganggu

Pencegahan : menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak

langsung atau penggunaan barang bersama-sama dengan penderita

hepatitis, gunakan jarum suntik untuk sekali pakai.

2. Sirosis Hati

Tanda: timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel pada hati

Penyebab: minuman alkohol, keracunan obat, infeksi bakteri,

komplikasi hati

Akibat: gangguan kesadaran, koma, kematian

Pengobatan : sesuai penyebabnya, pemulihan fungsi hati dan

transplantasi hati

2.3.3. Gangguan pada Kulit

1. Gangren

Tanda: kematian jaringan lunak pada kaki atau tangan diawali

dengan kebiruan pada kulit dan terasa dingin jika disentuh, kemudian

menghitam dan berbau busuk

Penyebab: gangguan pengaliran darah kejaringan tersebut. Sering

terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis

Akibat: bila tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, bagian

terkena gangren harus diamputasi.

2. Jerawat

Jerawat muncul karena terjadi penyumbatan atau penghalangan di

dalam folikel rambut atau pori pori. Yang membuat masalah semakin

rumit, bakteri biasanya ada di kulit, yang disebut p.acne, yang

cenderung berkembang biak di dalam kelenjar sebaceous yang

tersumbat, yang menghasilkan zat-zat yang menimbulkan iritasi

daerah sekitarnya. Kelenjar tersebut terus membengkak, dan

Page 21: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

mungkin akan pecah, kemudian menyebarkan radang ke kulit daerah

sekitarnya.

Tipe Tipe Jerawat

1. Komedo

Komedo sebenarnya adalah pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka

atau tertutup. Komedo yang terbuka (blackhead), terlihat seperti

pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo yang tertutup

(whitehead) memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori yang

tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil. Jerawat

jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan sekresi

kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.

2. Jerawat biasa.

Jenis jerawat ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau

kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi oleh

bakteri. Bakteri yang menginfeksi bisa dari waslap, kuas make up,

jari tangan, juga telepon. Stres, hormon dan udara yang lembab,

dapat memperbesar kemungkinan terbentuknya jerawat.

3. Jerawat Batu (Cystic acne).

Cystic acne adalah jerawat yang besar-besar, dengan peradangan

hebat, berkumpul diseluruh muka. Penderita cystic acne biasanya

juga memiliki keluarga dekat yang menderita jerawat jenis ini.

Secara genetik penderitanya memiliki:

1. Kelenjar minyak yang over aktif yang membanjiri pori-pori

dengan kelenjar minyak,

2. Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak bisa

beregenerasi secepat kulit normal

3. Memiliki respon yang berlebihan terhadap peradangan

sehingga meninggalkan bekas di kulit

2.3.4. Gangguan pada Paru-paru

1. Asma atau sesak nafas

yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran

pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap

rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.

Page 22: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

2. Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan

oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak

menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi

ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.

3. Emphysema adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena

pembuluh darahnya terisi udara.

2.4. CARA MENJAGA KESEHATAN ORGAN EKSKRESI

Organ ekskresi tidak akan terkena masalah atau penyakit yang berat

apabila kita benar benar bisa menjaga kesehatan. Berikut beberapa cara

yang dapat dilakukan agar organ organ ekskresi terhindar dari ganggunan

atau kelainan yang menyebakan terganggunya sistem ekskresi.

2.4.1. Menjaga kesehatan Ginjal

Ginjal perlu mendapat perawatan yang tepat agar senantiasa sehat.

Berikut langkah langkah perawatan ginjal yang sangat mendasar:

a. Olahraga yang cukup.

b. Minum air putih sebanyak 8 gelas/hari.

c. Makan makanan yang sehat

d. Menjaga kestabilan kolesterol dalam darah yang tinggi

e. Tidak minum minuman beralkohol.

Adapun cara penangan untuk mengobati penyakit ginjal yang kronis

adalah sebagai berikut

Umumnya, seseorang dapat hidup normal dengan hanya satu

ginjal. Bila kedua ginjal tidak berfungsi normal, maka orang itu perlu

diberi Terapi Pengganti Ginjal (TPG). TPG ini dapat dilakukan baik

untuk sementara waktu maupun terus-menerus. TPG terdiri atas tiga,

yaitu: Hemodialisis (Cuci Darah), Peritoneal Dialisis (Cuci Rongga

Perut) dan Cangkok Ginjal (transplantasi). Prinsip dasar dari

Hemodialisis adalah dengan membersihkan darah dengan

menggunakan Ginjal Buatan. Sedangkan Peritoneal dialisis

menggunakan Selaput rongga perut (peritoneum) sebagai saringan

antara darah dan cairan Dianial.

Transplantasi ginjal sekarang ini lumayan umum. Transplantasi

yang berhasil pertama kali diumumkan pada 4 Maret 1954 di Rumah

Page 23: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

Sakit Peter Bent Brigham di Boston, Massachusetts. Operasi ini

dilakukan oleh Dr. Joseph E. Murray, yang pada 1990 menerima

Penghargaan Nobel dalam fisiologi atau kedokteran.

Transplantasi ginjal dapat dilakukan secara "cadaveric" (dari

seseorang yang telah meninggal) atau dari donor yang masih hidup

(biasanya anggota keluarga). Ada beberapa keuntungan untuk

transplantasi dari donor yang masih hidup, termasuk kecocokan lebih

bagus, donor dapat dites secara menyeluruh sebelum transplantasi

dan ginjal tersebut cenderung memiliki jangka hidup yang lebih

panjang.

2.4.2. Menjaga Kesehatan Hati

Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah

dengan:

1. Pemberian vaksinasi

2. Makan makanan yang sehat

3. Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang

4. Berolahraga dengan teratur

5. Sterilisasi penggunaan jarum suntik

6. Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan)

2.4.3. Menjaga Kesehatan Kulit

Cara mengatasi kelainan-kelainan pada kulit diantaranya adalah

dengan:

1. Makan Makanan Yang Mengandung Nutrisi

Kulit seperti juga organ tubuh lain, terdiri atas sel-sel yang

berkembang dan membutuhkan berbagai nutrisi. Nutrisi pada

kulit digunakan untuk mengaktifkan sirkulasi darah ke kulit,

menjaga kelenturan dan kekencangan kulit serta mencegah

oksidasi lemak yang menyebabkan kulit menjadi kering.

2. Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari

Air berfungsi sebagai media untuk mengangkut dan

membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh dan mencegah

kekeringan. Selain 8 gelas air segar setiap hari, asupan cairan

yang baik bagi kulit bisa didapatkan dari buah dan sayuran.

Page 24: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

3. Berolahraga dengan Teratur

Olahraga teratur 3 kali seminggu akan membantu kelancaran

sirkulasi darah, sehingga asupan nutrisi kulit terpenuhi.

4. Mandi Untuk Membersihkan Badan

Mandi secara teratur menggunakan sabun, bermanfaat

menghilangkan lemak dan kotoran pada permukaan kulit.

Namun kita perlu berhati-hati dalam memilih sabun, karena

detergen yang terkandung di dalamnya cenderung

meningkatkan pH kulit sehingga dapat menyebabkan

kekeringan pada kulit.

2.4.4. Menjaga Kesehatan Paru paru

Cara mengatasi kelainan-kelainan pada paru paru diantaranya

adalah dengan:

1. Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang

sehat dan bergizi secara teratur

2. Berolah raga dengan teratur

3. Istirahat minimal 6 jam per hari

4. Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan

narkoba

5. Hindari Stress

Page 25: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada

organisme hidup. Zat sisa mmetabolisme yang harus dikeluarkan antara

lain karbondioksida (CO2), urea, air (H

2O), amonia (NH

3), kelebihan

vitamin, dan zat warna empedu

2. Organ organ ekskresi meliputi Ginjal, Hati, Kulit, dan Paru paru.

3. Ginjal tersusun atas korteks, medula, dan pelvis renalis. Satuan

struktural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Fungsi dari

Ginjal adalah mengatur keseimbangan air dan garam dalam tubuh,

tekanan darah, dan membuang zat zat sisa metabolisme yang

membahayakan tubuh. Proses ekskresi pada ginjal (pembentukan urin)

terbagi menjadi 3 tahap yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.

4. Hati (Hepar) merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di

rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati sebagai

merupakan salah satu organ ekskresi karena mengekskresikan kurang

lebih ½ liter empedu/hari.

5. Kulit tersusun atas 3 lapisan yaitu lapisan epidermis, kulit jangat

(dermis), dan hipodermis. Kulit merupakan salah satu organ ekskresi

karena berperan dalm proses pembentukan keringat, yaitu

mengeluarkan air, garam, dan sisa metabolisme yang dikendalikan oleh

hipotalamus dan kelenjar keringat serta pengaruh dari suhu lingkungan.

6. Paru paru merupakan organ tubuh yang perannya dalam sistem ekskresi

adalah mengeluarkan korbondioksida (CO2) dan uap air.

7. Kelainan kelainan pada organ ekskresi (Ginjal, Hati, Kulit, dan Paru-paru)

dikarenakan kurang adanya keseimbangan dan kontrol kerja organ yang

tidak baik, hal itu diakibatkan oleh genetik, dan pola hidup manusia yang

kurang baik. Sehingga perlu adanya kiat atau cara guna menjaga

kesehatan tubuh termasuk organ ekskresi.

Page 26: SISTIM EKSKRESI_MUJAROH

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A. et all. 2005. Biologi. Edisi ke-5 Terjemahan Biology fifth edition

oleh Manalu, W . Jakarta : Erlangga

Lestari, E.S dan Kistinnah, I. 2009. Biologi kelas IX SMA. Jakarta : Erlangga

Marieb, E.N. 2004. Human Anatomy and Physiology.6th edition. San Fransisco.

Pratiwi, D.A., Maryati, S. 2006. Biologi Umum. Jakarta : Erlangga

Thiboedeau, G.A and Patton, K.T. 1999. Anatomy and Physiology. St. Louis :

Mosby Inc

www.biology-online.org/.

www.wikipedia.org

www.crayonpedia.org

http://www.pelajarindonesia.multiply.com

http://www.insight-magazine.com

http://www.cdc.eng.ui.ac.id

http://www.geocities.com