sistitis-laporan

2
Sistitis Adalah inflamasi akut pada mukosa buli-buli yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Epidemiologi: Wanita lebih sering mengalami sistitis daripada pria dikarenakan uretra wanita yang lebih pendek daripada pria. Getah cairan prostat pria memiliki sifat bakterisidal sehingga tahan terhadap ISK. Diperkirakan 10-20% wanita pernah mengalami serangan sistitis selama hidupnya dan 5% dalam setahun pernah mengalami serangan ISK. Etiologi: Bakteri-bakteri pathogen di vesica urinaria, antara lain E. coli, Enterococci, Proteus, S. aureus. Patofisiologi: Secara umum, bakteri (agent) dapat masuk ke VU dalam beberapa cara, yaitu ascending infection, hematogen, limfogen, atau langsung dari organ sekitarnya. Sebagian besar masuk melalui ascending infection yang berasal dari bakteri flora normal sekitar anus, yang masuk akibat salah perilaku membersihkan setelah BAB. Saat bakteri masuk, ia akan memasuki saluran kemih melalui uretra – prostat – vas deferens – testis – buli-buli – ureter – ginjal. Manifestasi Klinis: Vesica urinary eritem, edema, dan hipersensitif sehingga jika terisi sedikit saja mudah terangsang utuk dikeluarkan. Disuria, frekuensi, urgensi, nyeri suprapubik. Urin terlihat keruh, berbau, dan berdarah (30% kasus). Sistemik: suhu (>38,3 o C), mual, muntah, lemah, KU menurun. Nyeri ketok kostovertebra. Pemeriksaan penunjang:

Upload: fajar-defian-putra

Post on 16-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Urologi

TRANSCRIPT

SistitisAdalah inflamasi akut pada mukosa buli-buli yang disebabkan oleh infeksi bakteri.Epidemiologi: Wanita lebih sering mengalami sistitis daripada pria dikarenakan uretra wanita yang lebih pendek daripada pria. Getah cairan prostat pria memiliki sifat bakterisidal sehingga tahan terhadap ISK. Diperkirakan 10-20% wanita pernah mengalami serangan sistitis selama hidupnya dan 5% dalam setahun pernah mengalami serangan ISK.Etiologi:Bakteri-bakteri pathogen di vesica urinaria, antara lain E. coli, Enterococci, Proteus, S. aureus.Patofisiologi:Secara umum, bakteri (agent) dapat masuk ke VU dalam beberapa cara, yaitu ascending infection, hematogen, limfogen, atau langsung dari organ sekitarnya. Sebagian besar masuk melalui ascending infection yang berasal dari bakteri flora normal sekitar anus, yang masuk akibat salah perilaku membersihkan setelah BAB. Saat bakteri masuk, ia akan memasuki saluran kemih melalui uretra prostat vas deferens testis buli-buli ureter ginjal.Manifestasi Klinis: Vesica urinary eritem, edema, dan hipersensitif sehingga jika terisi sedikit saja mudah terangsang utuk dikeluarkan.Disuria, frekuensi, urgensi, nyeri suprapubik.Urin terlihat keruh, berbau, dan berdarah (30% kasus).Sistemik: suhu (>38,3oC), mual, muntah, lemah, KU menurun.Nyeri ketok kostovertebra.Pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan urin: didapatkan leukosituria, terlihat bakteri sebesar 102-104 per ml urin. Kultur urin: menentukan kuman penyebab infeksi Pencitraan: PIV, USG, sistoskopiTatalaksana:Untuk sistitis akut non-complicated pada wanita, diberikan TMP-SMX, TMP, kuinolon oral untuk 3 hari atau nitrofurantoin untuk 7 hari. Kadang-kadang diperlukan juga obat-obatan antikolinergik (propentheline bromide) untuk mencegah hiperiritabilitas vesika urinaria.