situasi dan permasalahan parkir on-street di …
TRANSCRIPT
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 193
SITUASI DAN PERMASALAHAN PARKIR ON-STREET DI KAWASAN
PUSAT KOTA MALANG
Imma Widyawati Agustin1
1Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 – Telp (0341) 567886
Email: [email protected]
Abstract
There are some problems of on-street parking, such as the use of parking lot 90 in limited
use of effective road width, limited parking spaces, and high-side constraints due to the
activity of non-motorized vehicles. It encourages researcher to solve the parking problems
in the study area. The main purpose of the research is to arrange a model of the needs of
on-street parking spaces in the study area. The research used the analysis of land use, the
performance analysis of on-street parking and the street performance analysis. Multiple
linear regression analysis serves as a model determining the needs of motorcycle and car
parking space. The results showed that independent variables that affect the models of the
need parking spaces for motorcycles: the accumulation of parking (X5) and the turnover of
parking (X7), while the independent variables that affect the models of the need parking
space four-wheeled vehicle that is an index parking (X8) , accumulated parking (X5), and
the turnover of parking (X7). These variables became one of the considerations on on-street
parking is parking control for the study area is the parking progressive control of the
parking area, parking time control, and provision of centralized parking.
Keywords: on-street-parking, Malang-city, multiple-linear-regression, parking-space
Abstrak
Ada beberapa permasalahan parkir di badan jalan, seperti penggunaan lahan parkir 90
mengakibatkan keterbatasan penggunaan lebar jalan efektif, keterbatasan ruang parkir, dan
terdapat hambatan samping tinggi akibat aktivitas kendaraan tidak bermotor. Hal tersebut
mendorong peneliti untuk melakukan pemecahan permasalahan parkir di badan jalan di
lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model kebutuhan ruang parkir di
badan jalan di wilayah studi. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
guna lahan, analisis kinerja parkir di badan jalan dan analisis kinerja jalan. Analisis regresi
linier berganda untuk menentukan model kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua dan
roda empat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas yang berpengaruh
pada model kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua yaitu akumulasi parkir (X5) dan
tingkat pergantian parkir (X7), sedangkan variabel bebas yang berpengaruh pada model
kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat yaitu indeks parkir (X8), akumulasi parkir
(X5), dan tingkat pergantian parkir (X7). Variabel-variabel tersebut menjadi salah satu
pertimbangan rekomendasi parkir di badan jalan yaitu pengendalian parkir untuk lokasi
studi adalah penerapan parkir progresif, pengendalian wilayah parkir, pengendalian waktu
parkir, dan penyediaan parkir terpusat.
Kata Kunci: parkir-badan-jalan, kota-Malang, regresi-linier-berganda, kebutuhan-ruang-
parkir
PENDAHULUAN
Transportasi menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Aktivitas-aktivitas di pusat kota
yang tinggi akan berpengaruh terhadap tarikan pergerakan kendaraan yang besar pada
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 194
jaringan jalan di sekitarnya. Kondisi ini terutama tergantung pada sistem transportasi
yang ada, dan parkir merupakan komponen utama dari sistem transportasi (Obot et.al.,
2009).
Litman et.al., 2011 juga mengemukakan bahwa parkir merupakan sebuah
komponen penting dari sistem transportasi. Kendaraan tidak selamanya bergerak, pada
suatu saat akan berhenti sehingga menjadikan parkir sebagai elemen penting dalam
transportasi. Dengan demikian, fasilitas parkir perlu dikelola dengan baik oleh
pemerintah kota untuk menunjang sistem transportasi perkotaan. Dengan demikian,
fasilitas parkir perlu dikelola dengan baik oleh pemerintah kota untuk menunjang
sistem transportasi perkotaan. Parkir merupakan salah satu elemen penting dalam
transportasi perkotaan karena akan berdampak terhadap pemilihan moda serta
berpengaruh pada masyarakat dan sistem trasportasi dalam satu kota baik itu secara
jangka panjang ataupun pendek (Prasetiyo et.al.,2014).
Kecamatan Klojen menjadi pusat kota dengan arahan pengembangan kegiatan
pemerintahan, perdagangan dan jasa, perkantoran, olahraga, pendidikan dan
peribadatan yang berskala regional. Salah satu pusat kegiatan yang berskala regional
pada kawasan Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin, dan Jalan S.W. Pranoto
seperti pemerintahan, perkantoran, perdagangan dan jasa, dan peribadatan. Semakin
banyaknya usaha yang berkembang di Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin, dan
Jalan S.W. Pranoto berdampak terhadap meningkatnya volume lalu lintas dan
kebutuhan parkir, sehingga sering terjadi kemacetan. Kemacetan lalu lintas di wilayah
tersebut karena aktivitas perdagangan tanpa ada pengendalian secara tepat. Parkir
merupakan salah satu masalah serius di Kota Malang yang tidak pernah tuntas. Hal
tersebut menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan pusat Kota Malang. Pada Jalan
K.H. Agus Salim dan berbagai jalan di kawasan pusat kota merupakan contoh nyata,
jika arus lalu lintas meningkat pada pagi dan sore akibat kegiatan parkir.
Salah satu penyebab masalah kemacetan adalah karena tingkat pertumbuhan
pergerakan yang sangat tinggi (15% per tahun) yang tidak dapat diikuti oleh tingkat
pertumbuhan prasarana jaringan jalan (hanya 4% per tahun). Hal yang perlu
mendapatkan perhatian khusus adalah kenyataan bahwa ruang jalan yang memang
sudah sangat terbatas dengan kapasitas yang jauh lebih rendah dibandingkan kapasitas
yang seharusnya. Hal ini disebabkan sebagian badan atau ruang jalan digunakan untuk
lahan parkir (on street parking), kegiatan sektor informal seperti gangguan samping
dari kegiatan tata guna lahan, dan penyebab lainnya (Tamin et. al., 1999). Sama halnya
dengan Kota Malang yang memiliki tingkat pertumbuhan volume lalu lintas yang
cukup tinggi, akan tetapi tidak diiringi dengan pertumbuhan prasarana jaringan jalan
yang mengakibatkan kemacetan.
Alasan pemilihan wilayah studi pada penelitian tersebut dikarenakan pada ketiga
ruas jalan yang terpilih merupakan ruas jalan yang memiliki hambatan samping tinggi
seperti parkir di badan jalan akibat keragaman guna lahan di wilayah studi. Aktivitas
yang cukup tinggi diakibatkan keragaman guna lahan yang menjadi daerah komersil
dengan tarikan pergerakan tinggi. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan volume
parkir akan tetapi terbatasnya ruang parkir di wilayah studi sehingga dapat
menyebabkan peningkatan kinerja jalan. Selain itu, pada ketiga ruas jalan tersebut
sering terjadi perubahan kebijakan parkir guna mengatasi permasalahan yang ada.
Berbagai permasalahan yang ada di wilayah studi membutuhkan penanganan
khusus sesuai dengan permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut menjadikan dasar
atau latar belakang untuk melakukan penelitian tersebut dengan pemecahan
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 195
permasalahan perparkiran di wilayah studi. Penelitian tersebut akan mengevaluasi
kinerja operasional parkir di badan jalan Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin,
dan Jalan S.W. Pranoto Kecamatan Klojen, Kota Malang. Penelitian tersebut
diharapkan akan berkontribusi terhadap penyelesaian dan perencanaan permasalahan
parkir pada wilayah studi. Pada lokasi parkir badan jalan penelitian tersebut belum
adanya penelitian yang lebih mendetail dalam meninjau kinerja operasional parkir dan
guna lahan yang mempengaruhi adanya parkir di badan jalan.
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian berada di 3 ruas jalan yang terletak di Kelurahan Kiduldalem dan
Sukoharjo. Kelurahan Kiduldalem memiliki luas wilayah 0,49 km² dan Kelurahan
Sukoharjo memiliki luas wilayah 0,55 km². Fokus utama penelitian yaitu parkir di
badan jalan di Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin dan Jalan S.W. Pranoto
(Gambar 1).
Dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan untuk pemecahan permasalahan yang
ada di wilayah studi, yaitu: mengkaji kondisi penggunaan lahan karena adanya sarana
tersebut berpengaruh terhadap kegiatan parkir di badan jalan yang ada di wilayah studi.
Karateristik parkir di badan dan kinerja parkir di badan jalan untuk mengetahui
kebutuhan ruang parkir masa mendatang berdasarkan permintaan parkir.
Gambar 1. Wilayah Studi
Selanjutnya, menganalisis kinerja jalan untuk mengetahui kapasitas jalan di wilayah
studi. Kedua, menganalisis faktor-faktor kegiatan parkir di badan jalan yang
mempengaruhi kinerja jalan. Ketiga, rekomendasi parkir di badan jalan yang tepat
dengan mempertimbangkan variabel bebas yang berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja jalan (Gambar 2).
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 196
Gambar 2. Kerangka Metode
Analisis Kinerja Parkir di Badan Jalan
Kinerja parkir badan jalan terdiri dari volume parkir, akumulasi parkir, durasi parkir,
kapasitas parkir, indeks parkir, tingkat pergantian parkir dan penyediaan ruang parkir.
1. Volume parkir (Hoobs. F.D., 1995)
Volume = Σ kendaraan parkir pada periode waktu tertentu (1)
2. Akumulasi parkir (Hoobs.F.D., 1995)
Akumulasi = kendaraan masuk – kendaraan keluar + total kendaraan yang sudah
parkir (2)
3. Durasi parkir (Hoobs.F.D., 1995)
Durasi = waktu kendaraan keluar- waktu kendaraan masuk (3)
4. Kapasitas parkir (Warpani, 1995)
Kapasitas parkir = jumlah petak yang tersedia / rata-rata lamanya parkir
(jam/kendaraan) (4)
5. Indeks parkir (Hoobs.F.D., 1995)
(5)
a. IP < 1 artinya bahwa fasilitas parkir tidak bermasalah, dimana kebutuhan parkir
tidak melebihi daya tampung atau kapasitas
b. IP = 1 artinya bahwa kebutuhan parkir seimbang dengan daya tampung atau
kapasitas normal
c. IP > 1 artinya bahwa fasilitas parkir bermasalah, dimana kebutuhan parkir
melebihi daya tampung atau kapasitas normal.
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 197
Besarnya indeks parkir tertinggi diperoleh dari perbandingan antara akumulasi
parkir dengan kapasitas parkir. Besaran indeks parkir ini akan menunjukkan apakah
kawasan parkir tersebut bermasalah atau tidak (Warpani, 1990).
6. Tingkat Pergantian Parkir (Oppenlander et.al., 1976)
(6)
Keterangan:
TR = angka pergantian parkir (kendaraan/ petak/ jam)
S = jumlah total stall/petak resmi (petak)
Ts = lamanya periode survei (jam)
Nt = jumlah total kendaraa pada saat dilaksanakan survei (kendaraan)
7. Penyediaan Ruang Parkir (Parking Supply) (Oppenlander et.al., 1976)
(7)
Keterangan:
Ps = banyaknya kendaraan yang dapat diparkir (kendaraan)
S = jumlah total staal / petak resmi (petak parkir)
Ts = lamanya survei (jam)
D = rata-rata lamanya parkir (jam/kendaraan)
F = insufficiency factor (0,85-0,90)
Analisis Kinerja Jalan
Kinerja jalan dalam penelitian ini hanya menghitung volume lalu lintas dan kapasitas
jalan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Derajat kejenuhan
didefinisikan sebagai hasil bagi arus lalu lintas pada ruas jalan terhadap kapasitas titik
derajat kejenuhan dapat digunkan sebagai ukuran untuk menunjukkan apakan suatu
segmen jalan tertentu akan memenuhi masalah kapasitas atau tidak. Adapun persamaan
derajat kejenuhan adalah sebagai berikut:
DS = V/C (8)
dengan:
Ds = Degree of Saturation
V = Volume arus lalu lintas (smp/jam)
C = Kapasitas jalan (smp/jam)
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel terikat
(variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel X). Bentuk
umum dari persamaan ini adalah (Miro, 2004:71). Alasan penggunaan analisis regresi
linier berganda dikarenakan penelitian ini memiliki variabel bebas yang lebih dari satu.
Variabel bebas (X1 hingga X8) yang dipergunakan berlandaskan teori dan hasil
penelitian terdahulu yaitu jurnal ilmiah Universitas Brawijaya (Heriono et.al., 2012),
jurnal ilmiah Univeristas Udaya (Suthanaya, 2010), dan jurnal ilmiah Politeknik Negeri
Bali Bukit Jimbaran (Bandesa et.al., 2014). Variabel bebas yang dipergunakan yaitu:
Y1 = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua (luas lahan parkir)
Y2 = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat (luas lahan parkir)
X1 = Luas bangunan
X2 = Jumlah lantai bangunan
X3 = Jenis sarana
X4 = Jumlah petak parkir
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 198
X5 = Akumulasi parkir
X6 = Durasi parkir
X7 = Tingkat pergatian parkir
X8 = Indeks parkir
(9)
keterangan:
Y : variabel terikat yang diramalkan (dependent variable) atau dalam studi ini yaitu
kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua (luas lahan parkir) dan kebutuhan
ruang parkir kendaraan roda empat (luas lahan parkir).
a : parameter konstanta (constanta parameter) yang artinya, jika seluruh variabel
bebas (X1 sampai dengan X8) tidak berubah atau tetap atau sama dengan nol,
maka Y1 dan Y2 akan sama dengan konstanta (a).
bn : parameter koefisien (coefficient parameter) berupa nilai yang akan dipergunakan
untuk meramalkan kebutuhan ruang parkir (Y1 dan Y2) disebut juga koefisien
kemiringan garis regresi atau elastisitas
Xn : variabel-variabel bebas (independent variable) berupa seluruh faktor yang
dimasukkan ke dalam model dan yang mungkin berpengaruh terhadap timbulnya
kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua (luas lahan parkir) dan kebutuhan
ruang parkir kendaraan roda empat (luas lahan parkir) yang disebut juga dengan
explanatory variable.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karateristik Jalan dan Parkir di Wilayah Studi
Karateristik jalan di Jalan K.H. Agus Salim memiliki fungsi jalan arteri sekunder
dengan jenis perkerasan aspal. Tabel 1 menunjukkan bahwa penggunaan lahan di
lokasi penelitian didominasi oleh perdagangan sehingga hambatan samping dari ruas
jalan tersebut dapat dikategorikan dalam kelas tinggi (H) yang dicirikan sebagai daerah
niaga dengan aktivitas jalan tinggi termasuk didalamnya kegiatan parkir di badan jalan
(on-street parking).
Tabel 1
Karateristik Jalan di Wilayah Studi
Karateristik Jalan Jalan K.H. Agus
Salim Jalan Zainul Arifin
Jalan
S.W.Pranoto
Kelurahan Kiduldalem Sukoharjo Sukoharjo
Tipe Jalan 2/1 D 2/1 D 2/1 D
Sistem Arus Satu arah Satu arah Satu arah
Arah Arus Barat-Timur Selatan-Utara Utara-Selatan
Panjang 390 meter 226 meter 230 meter
Lebar Perkerasan 11 meter 11 meter 17,5 meter
Lebar Efektif Jalan 6 meter 6 meter 8 meter
Lebar per Lajur 3 meter 3 meter 4 meter
Trotoar (T) 1,5 meter 1,5 meter 1,5 meter
Median Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kelas Hambatan
Samping
High (H) High (H) High (H)
Parkir On street Satu sisi Satu sisi Dua sisi
Jenis Hambatan Daerah niaga Daerah niaga dengan Daerah niaga
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 199
Karateristik Jalan Jalan K.H. Agus
Salim Jalan Zainul Arifin
Jalan
S.W.Pranoto
Samping dengan aktivitas
jalan tinggi
aktivitas jalan tinggi dengan aktivitas
jalan tinggi
Ukuran Kota 820.243 jiwa 820.243 jiwa 820.243 jiwa
Jalan S.W. Pranoto memiliki fungsi jalan arteri sekunder dan perkerasan aspal.
Perkembangan kawasan perdagangan, jasa, dan kesehatan di wilayah studi mampu
menarik pengunjung untuk melakukan aktivitas atau kegiatan di kawasan tersebut. Hal
ini dapat menimbulkan peningkatan jumlah pergerakan lalu lintas di sepanjang Jalan
S.W. Pranoto. Aktivitas Jalan S.W. Pranoto dikategorikan tinggi karena adanya
berbagai hambatan samping yang menyebabkan berkurangnya lebar efektif hingga 8
meter dari lebar keseluruhan jalan, antara lain parker di badan jalan (2 sisi), aktivitas
angkutan kota, serta pusat berkumpulnya becak disisi timur jalan (Gambar 3).
Tabel 2 menunjukkan bahwa karakteristik parkir di badan jalan yang terdapat di
wilayah studi memiliki sudut parkir 60˚ untuk kendaraan roda empat dan 90˚ untuk
kendaraan roda dua. Luas parkir di badan jalan yang tersedia di jalan K.H. Agus Salim
seluas 726 m², jalan Zainul Arifin seluas 617 m², dan jalan S.W. Pranoto seluas 628,25
m².
Kinerja Jalan dan Parkir
Dapat terlihat perbedaan di Jalan S.W. Pranoto antara weekday dan weekend, bahwa
tingkat pelayanan jalan (weekday) lebih tinggi sebesar 0,9991 dibandingkan pada saat
weekend sebesar 0,8531 dikarenakan banyak sarana yang tidak beroperasi pada saat
weekend. Hal ini berpengaruh terhadap volume lalu lintas yang melewati jalan tersebut
(Tabel 3).
Gambar 3. Penggunaan Lahan di Wilayah Studi
Tabel 4 menunjukkan jumlah petak parkir yang disediakan di masing-masing jalan
yang ada di wilayah studi. Berdasarkan hasil pengamatan, lokasi parkir di badan jalan
diatur secara teratur dimana paling sering terdiri dari 2 baris. Namun, diwaktu tertentu
atau jam puncak yang menyebabkan permintaan lahan parkir tinggi sehingga terdiri
dari 3 baris. Hal ini terjadi di Jalan K.H. Agus Salim (segmen 1, segmen 2, segmen 3,
segmen 6, dan segmen 7) dan di Jalan S.W. Pranoto (segmen 3, segmen 4, dan segmen
7). Hal ini terjadi karena terbatasnya petak parkir sehingga menyebabkan meluasnya
penggunaan lahan parkir kendaraan roda dua.
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 200
Gambar 4 Penampang Jalan S.W. Pranoto
Tabel 3
Kinerja Jalan
Lokasi Waktu V C DS LOS
Jalan K.H. Agus
Salim
Weekday 837 2511 0,3011 B
Weekend 846 2511 0,3373 B
Jalan Zainul Arifin Weekday 1439 2511 0,5732 C
Weekend 1684 2511 0,6234 C
Jalan S.W. Pranoto Weekday 2590 2730 0,9991 E
Weekend 2335 2730 0,8531 D
Tabel 4
Kapasitas Parkir
Lokasi Parkir Segmen Jenis Kendaraan Jumlah Petak Parkir
K.H. Agus
Salim
1 Kendaraan roda dua 41
2 Kendaraan roda dua 57
3 Kendaraan roda dua 77
4 Kendaraan roda dua 34
5 Kendaraan roda dua 31
Kendaraan roda empat 3
6 Kendaraan roda dua 56
7 Kendaraan roda dua 56
8 Kendaraan roda dua 46
Kendaraan roda empat 2
9 Kendaraan roda dua 17
Kendaraan roda empat 6
Zainul Arifin
1 Kendaraan roda dua 72
Kendaraan roda empat 5
2 Kendaraan roda dua 95
Kendaraan roda empat 6
3 Kendaraan roda dua 92
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 201
Lokasi Parkir Segmen Jenis Kendaraan Jumlah Petak Parkir
Kendaraan roda empat 7
S.W. Pranoto
1 Kendaraan roda dua 17
Kendaraan roda empat 10
2 Kendaraan roda dua 35
Kendaraan roda empat 4
3 Kendaraan roda dua 62
4 Kendaraan roda dua 32
5 Kendaraan roda dua 28
Kendaraan roda empat 3
6 Kendaraan roda dua 22
Kendaraan roda empat 6
7 Kendaraan roda dua 26
Kendaraan roda empat 5
Penyediaan Parkir (Parking Supply)
Petak parkir kendaraan roda dua yang tersedia di jalan K.H. Agus Salim selama waktu
survei 6 jam pada segmen 3 (segmen tertinggi) dapat menampung 885 kendaraan,
sedangkan petak parkir kendaraan roda empat pada segmen 9 dapat menampung 65
kendaraan. Di Jalan Zainul Arifin petak parkir kendaraa roda dua selama waktu survei
yang telah dilakukan dapat menampung 1584 kendaraan (segmen 2), sedangkan petak
parkir kendaraan roda empat dapat menampung 154 kendaraan (segmen 3). Petak
parkir kendaraan roda dua di jalan S.W. Pranoto pada segmen 1 dapat menampung 964
kendaraan dan kendaraan roda empat dapat menampung sebanyak 215 kendaraan.
Model Kebutuhan Ruang Parkir
Nilai R square sebesar 0,745 menunjukkan bahwa korelasi atau keeratan hubungan
antara kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua dengan 8 variabel independennya
adalah kuat, dikarenakan memiliki nilai lebih dari 0,7. Nilai koefisien determinasi (R
square) menunjukkan 0,745 yang berarti bahwa 74,5% variabel terikat kebutuhan ruang
parkir kendaraan roda dua dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari luas
bangunan, jumlah lantai bangunan, jenis sarana, jumlah petak parkir, akumulasi parkir,
durasi parkir, tingkat pergantian parkir, dan indeks parkir, serta sisanya yaitu 25,5%
dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel yang digunakan. Tabel 5 menunjukkan
bahwa hasil uji t yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 menghasilkan model
yang signifikan yaitu:
dimana:
Y1 = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua
a = 53,009 (konstanta)
b1 = 1,316 (akumulasi parkir)
b2 = 25,724 (tingkat pergantian parkir)
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 202
Tabel 5
Signifikansi Regresi Variabel
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. R R
square
Adjuste
d R
square B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.175 10.169 2.377 .029 .704
a .495 .465
X5 Akumulasi Parkir 1.378 .338 .704 4.082 .001
2 (Constant) 53.009 10.423 5.086 .000
.863b
.745 .713 X5 Akumulasi Parkir 1.316 .248 .672 5.310 .000
X7 Tingkat
Pergantian Parkir
-
25.724
6.502 -.501 -3.957 .001
Kebutuhan Ruang Parkir Kendaraan Roda Empat
Berdasarkan uji t yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 menghasilkan model
yang signifikan yaitu:
dimana:
Y2 = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat
a = 67,451 (konstanta)
b1 = 0,951 (indeks parkir)
b2 = 5,613 (akumulasi parkir)
b3 =43,727 (tingkat pergantian parkir)
Nilai signifikansi variabel indeks parkir (X8), akumulasi parkir (X5), dan tingkat
pergantian parkir (X7) lebih kecil dari alpha 5% (0,000<0,050), dapat dikatakan bahwa
variabel indeks parkir (X8), akumulasi parkir (X5), dan tingkat pergantian parkir (X7)
berpengaruh terhadap variabel kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat (Y2).
Koefisien regresi 67,451 menyatakan bahwa setiap pengurangan (karena tanda -)
kapasitas ruang parkir (indeks parkir) yang tersedia terbatas atau sedikit, akan tetapi
jika ada pertambahan (karena tanda +) jumlah kendaraan kendaraan dari akumulasi
parkir pada periode tertentu dan tingkat pergantian parkir yang lebih lama maka dapat
mempengaruhi pertambahan kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat di wilayah
studi (Tabel 6).
Tabel 6
Signifikansi Regresi Variabel
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. R R square Adjusted R
square B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.432 19.222 1.271 .236 .625
a .391 .323
Jumlah Petak Parkir 6.449 2.682 .625 2.404 .040
2 (Constant) 70.728 23.012 3.074 .015
.821b .675 .593 Jumlah Petak Parkir 6.082 2.084 .590 2.918 .019
Indeks Parkir -.302 .114 -.534 -2.640 .030
3 (Constant) 69.233 18.089 3.827 .006
.908c .824 .749 Jumlah Petak Parkir 3.167 2.027 .307 1.563 .162
Indeks Parkir -.387 .096 -.684 -4.016 .005
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif
SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 203
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. R R square Adjusted R
square B Std. Error Beta
Akumulasi Parkir 3.476 1.423 .496 2.442 .045
4 (Constant) 83.484 16.970 4.919 .001
.874d .763 .704 Indeks Parkir -.427 .101 -.754 -4.223 .003
Akumulasi Parkir 4.786 1.249 .684 3.831 .005
5 (Constant) 67.451 10.109 6.672 .000
.968e .936 .909
Indeks Parkir -.951 .133 -1.680 -7.163 .000
Akumulasi Parkir 5.613 .719 .802 7.810 .000
Tingkat Pergantian
Parkir 43.727 10.035 .994 4.357 .003
SIMPULAN
Arahan-arahan yang dapat diajukan sebagai solusi atau pemecahan permasalahan
dalam mengatasi permasalahan parkir di badan jalan di Jalan K.H. Agus Salim, Jalan
Zainul Arifin, dan Jalan S.W. Pranoto, Kecamatan Klojen, Kota Malang yaitu parkir
progresif, pengendalian wilayah parkir, pengendalian waktu parkir, dan penyediaan
parkir terpusat. Parkir progresif yang akan diterapkan didukung dengan alat meter
parkir sebagai kontrol parkir serta melibatkan petugas parkir. Memberikan pembatasan
pada siang hari (jam puncak) untuk kendaraan barang yang melakukan bongkar muat
barang. Serta penyediaan parkir terpusat sebagai pemenuhan kebutuhan ruang parkir
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat di wilayah studi.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Bina Marga, Juni 1997, MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia),
Departemen Pekerjaan Umum.
Bandesa, I Ketut Gede dan Supatra, I Wayan Darya. 2014. Pemodelan Kebutuhan
Parkir Pada Pasar Tradisional di Kabupaten Badung. Bukit Jimbaran: Politeknik
Negeri Bali.
Heriono, Sutikno, dan Firdausyiah. 2012. Pemodelan Tarikan Pergerakan Perparkiran
di Koridor Jalan A. Yani Kecamatan Kepanjen. Malang: Universitas Brawijaya.
Hobbs, F.D. 1995. Perencanaan dan Teknis Lalu Lintas. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Miro, Fidel. 2004. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana dan
Praktikan. Bandung. Penerbit Bandung.
Litman, Todd Alexander. 2011. “Parking Management: Comperhensive
Implementation Guide”. Victoria Transport Policy Institute. www.vtpi.org/park
man comp.pdf (diakses pada tanggal 10 Maret 2015)
Obot, J.U, E.E Etim, and J. Atser. 2009. “Intra-Urban Traffic and Parking Demand in
Uyo Urban Area”. Global Journal of Social Sciences. Volume 9, No.2 (61-68).
Bachudo Science Co. Ltd.
Oppenlander, J.C. and Box P.C. 1976. Manual of Traffic Engineering Studies, 4th ed,
Institute of Transportation Engineering Washington DC.
Prasetiyo, Timboeleng. James A, Poli. Hanny. 2014. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir
Pada Kawasan Pusat Perdagangan Kota Tomohon. Manado: Jurusan Arsitektur
Universitas Sam Ratulangi.
Suthanaya, Putu Alit. 2010. Analisis Karakteristik dan Kebutuhan Ruang Parkir Pada
Pusat Perbelanjaan di Kabupaten Badung. Denpasar: Universitas Udayana.
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016
PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 204
Tamin, O.Z., Soedirdjo, T.L., Hidayat, H.,& Kusumawati, A. 1999. Pengaruh Kegiatan
Perparkiran di Badan Jalan (On Street Parking) Terhadap Kinerja Ruas Jalan: Studi
Kasus di DKI- Jakarta. Bandung: Jurusan Rekayasa Transportasi Jurusan Teknik
Sipil – ITB.
Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: Penerbit ITB.
Warpani, S. 1995. Rekayasa Lalu Lintas. Bharata Karya Aksara. Jakarta