situasi dan permasalahan parkir on-street di …

12
Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif SEMARANG, 15 16 Oktober 2016 PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 193 SITUASI DAN PERMASALAHAN PARKIR ON-STREET DI KAWASAN PUSAT KOTA MALANG Imma Widyawati Agustin 1 1 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Telp (0341) 567886 Email: [email protected] Abstract There are some problems of on-street parking, such as the use of parking lot 90 in limited use of effective road width, limited parking spaces, and high-side constraints due to the activity of non-motorized vehicles. It encourages researcher to solve the parking problems in the study area. The main purpose of the research is to arrange a model of the needs of on-street parking spaces in the study area. The research used the analysis of land use, the performance analysis of on-street parking and the street performance analysis. Multiple linear regression analysis serves as a model determining the needs of motorcycle and car parking space. The results showed that independent variables that affect the models of the need parking spaces for motorcycles: the accumulation of parking (X 5 ) and the turnover of parking (X 7 ), while the independent variables that affect the models of the need parking space four-wheeled vehicle that is an index parking (X 8 ) , accumulated parking (X 5 ), and the turnover of parking (X 7 ). These variables became one of the considerations on on-street parking is parking control for the study area is the parking progressive control of the parking area, parking time control, and provision of centralized parking. Keywords: on-street-parking, Malang-city, multiple-linear-regression, parking-space Abstrak Ada beberapa permasalahan parkir di badan jalan, seperti penggunaan lahan parkir 90 mengakibatkan keterbatasan penggunaan lebar jalan efektif, keterbatasan ruang parkir, dan terdapat hambatan samping tinggi akibat aktivitas kendaraan tidak bermotor. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan pemecahan permasalahan parkir di badan jalan di lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model kebutuhan ruang parkir di badan jalan di wilayah studi. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis guna lahan, analisis kinerja parkir di badan jalan dan analisis kinerja jalan. Analisis regresi linier berganda untuk menentukan model kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua dan roda empat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas yang berpengaruh pada model kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua yaitu akumulasi parkir (X 5 ) dan tingkat pergantian parkir (X 7 ), sedangkan variabel bebas yang berpengaruh pada model kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat yaitu indeks parkir (X 8 ), akumulasi parkir (X 5 ), dan tingkat pergantian parkir (X 7 ). Variabel-variabel tersebut menjadi salah satu pertimbangan rekomendasi parkir di badan jalan yaitu pengendalian parkir untuk lokasi studi adalah penerapan parkir progresif, pengendalian wilayah parkir, pengendalian waktu parkir, dan penyediaan parkir terpusat. Kata Kunci: parkir-badan-jalan, kota-Malang, regresi-linier-berganda, kebutuhan-ruang- parkir PENDAHULUAN Transportasi menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Aktivitas-aktivitas di pusat kota yang tinggi akan berpengaruh terhadap tarikan pergerakan kendaraan yang besar pada

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif

SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 193

SITUASI DAN PERMASALAHAN PARKIR ON-STREET DI KAWASAN

PUSAT KOTA MALANG

Imma Widyawati Agustin1

1Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 – Telp (0341) 567886

Email: [email protected]

Abstract

There are some problems of on-street parking, such as the use of parking lot 90 in limited

use of effective road width, limited parking spaces, and high-side constraints due to the

activity of non-motorized vehicles. It encourages researcher to solve the parking problems

in the study area. The main purpose of the research is to arrange a model of the needs of

on-street parking spaces in the study area. The research used the analysis of land use, the

performance analysis of on-street parking and the street performance analysis. Multiple

linear regression analysis serves as a model determining the needs of motorcycle and car

parking space. The results showed that independent variables that affect the models of the

need parking spaces for motorcycles: the accumulation of parking (X5) and the turnover of

parking (X7), while the independent variables that affect the models of the need parking

space four-wheeled vehicle that is an index parking (X8) , accumulated parking (X5), and

the turnover of parking (X7). These variables became one of the considerations on on-street

parking is parking control for the study area is the parking progressive control of the

parking area, parking time control, and provision of centralized parking.

Keywords: on-street-parking, Malang-city, multiple-linear-regression, parking-space

Abstrak

Ada beberapa permasalahan parkir di badan jalan, seperti penggunaan lahan parkir 90

mengakibatkan keterbatasan penggunaan lebar jalan efektif, keterbatasan ruang parkir, dan

terdapat hambatan samping tinggi akibat aktivitas kendaraan tidak bermotor. Hal tersebut

mendorong peneliti untuk melakukan pemecahan permasalahan parkir di badan jalan di

lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model kebutuhan ruang parkir di

badan jalan di wilayah studi. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

guna lahan, analisis kinerja parkir di badan jalan dan analisis kinerja jalan. Analisis regresi

linier berganda untuk menentukan model kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua dan

roda empat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas yang berpengaruh

pada model kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua yaitu akumulasi parkir (X5) dan

tingkat pergantian parkir (X7), sedangkan variabel bebas yang berpengaruh pada model

kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat yaitu indeks parkir (X8), akumulasi parkir

(X5), dan tingkat pergantian parkir (X7). Variabel-variabel tersebut menjadi salah satu

pertimbangan rekomendasi parkir di badan jalan yaitu pengendalian parkir untuk lokasi

studi adalah penerapan parkir progresif, pengendalian wilayah parkir, pengendalian waktu

parkir, dan penyediaan parkir terpusat.

Kata Kunci: parkir-badan-jalan, kota-Malang, regresi-linier-berganda, kebutuhan-ruang-

parkir

PENDAHULUAN

Transportasi menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

masyarakat untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Aktivitas-aktivitas di pusat kota

yang tinggi akan berpengaruh terhadap tarikan pergerakan kendaraan yang besar pada

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif

SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 194

jaringan jalan di sekitarnya. Kondisi ini terutama tergantung pada sistem transportasi

yang ada, dan parkir merupakan komponen utama dari sistem transportasi (Obot et.al.,

2009).

Litman et.al., 2011 juga mengemukakan bahwa parkir merupakan sebuah

komponen penting dari sistem transportasi. Kendaraan tidak selamanya bergerak, pada

suatu saat akan berhenti sehingga menjadikan parkir sebagai elemen penting dalam

transportasi. Dengan demikian, fasilitas parkir perlu dikelola dengan baik oleh

pemerintah kota untuk menunjang sistem transportasi perkotaan. Dengan demikian,

fasilitas parkir perlu dikelola dengan baik oleh pemerintah kota untuk menunjang

sistem transportasi perkotaan. Parkir merupakan salah satu elemen penting dalam

transportasi perkotaan karena akan berdampak terhadap pemilihan moda serta

berpengaruh pada masyarakat dan sistem trasportasi dalam satu kota baik itu secara

jangka panjang ataupun pendek (Prasetiyo et.al.,2014).

Kecamatan Klojen menjadi pusat kota dengan arahan pengembangan kegiatan

pemerintahan, perdagangan dan jasa, perkantoran, olahraga, pendidikan dan

peribadatan yang berskala regional. Salah satu pusat kegiatan yang berskala regional

pada kawasan Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin, dan Jalan S.W. Pranoto

seperti pemerintahan, perkantoran, perdagangan dan jasa, dan peribadatan. Semakin

banyaknya usaha yang berkembang di Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin, dan

Jalan S.W. Pranoto berdampak terhadap meningkatnya volume lalu lintas dan

kebutuhan parkir, sehingga sering terjadi kemacetan. Kemacetan lalu lintas di wilayah

tersebut karena aktivitas perdagangan tanpa ada pengendalian secara tepat. Parkir

merupakan salah satu masalah serius di Kota Malang yang tidak pernah tuntas. Hal

tersebut menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan pusat Kota Malang. Pada Jalan

K.H. Agus Salim dan berbagai jalan di kawasan pusat kota merupakan contoh nyata,

jika arus lalu lintas meningkat pada pagi dan sore akibat kegiatan parkir.

Salah satu penyebab masalah kemacetan adalah karena tingkat pertumbuhan

pergerakan yang sangat tinggi (15% per tahun) yang tidak dapat diikuti oleh tingkat

pertumbuhan prasarana jaringan jalan (hanya 4% per tahun). Hal yang perlu

mendapatkan perhatian khusus adalah kenyataan bahwa ruang jalan yang memang

sudah sangat terbatas dengan kapasitas yang jauh lebih rendah dibandingkan kapasitas

yang seharusnya. Hal ini disebabkan sebagian badan atau ruang jalan digunakan untuk

lahan parkir (on street parking), kegiatan sektor informal seperti gangguan samping

dari kegiatan tata guna lahan, dan penyebab lainnya (Tamin et. al., 1999). Sama halnya

dengan Kota Malang yang memiliki tingkat pertumbuhan volume lalu lintas yang

cukup tinggi, akan tetapi tidak diiringi dengan pertumbuhan prasarana jaringan jalan

yang mengakibatkan kemacetan.

Alasan pemilihan wilayah studi pada penelitian tersebut dikarenakan pada ketiga

ruas jalan yang terpilih merupakan ruas jalan yang memiliki hambatan samping tinggi

seperti parkir di badan jalan akibat keragaman guna lahan di wilayah studi. Aktivitas

yang cukup tinggi diakibatkan keragaman guna lahan yang menjadi daerah komersil

dengan tarikan pergerakan tinggi. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan volume

parkir akan tetapi terbatasnya ruang parkir di wilayah studi sehingga dapat

menyebabkan peningkatan kinerja jalan. Selain itu, pada ketiga ruas jalan tersebut

sering terjadi perubahan kebijakan parkir guna mengatasi permasalahan yang ada.

Berbagai permasalahan yang ada di wilayah studi membutuhkan penanganan

khusus sesuai dengan permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut menjadikan dasar

atau latar belakang untuk melakukan penelitian tersebut dengan pemecahan

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif

SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 195

permasalahan perparkiran di wilayah studi. Penelitian tersebut akan mengevaluasi

kinerja operasional parkir di badan jalan Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin,

dan Jalan S.W. Pranoto Kecamatan Klojen, Kota Malang. Penelitian tersebut

diharapkan akan berkontribusi terhadap penyelesaian dan perencanaan permasalahan

parkir pada wilayah studi. Pada lokasi parkir badan jalan penelitian tersebut belum

adanya penelitian yang lebih mendetail dalam meninjau kinerja operasional parkir dan

guna lahan yang mempengaruhi adanya parkir di badan jalan.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian berada di 3 ruas jalan yang terletak di Kelurahan Kiduldalem dan

Sukoharjo. Kelurahan Kiduldalem memiliki luas wilayah 0,49 km² dan Kelurahan

Sukoharjo memiliki luas wilayah 0,55 km². Fokus utama penelitian yaitu parkir di

badan jalan di Jalan K.H. Agus Salim, Jalan Zainul Arifin dan Jalan S.W. Pranoto

(Gambar 1).

Dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan untuk pemecahan permasalahan yang

ada di wilayah studi, yaitu: mengkaji kondisi penggunaan lahan karena adanya sarana

tersebut berpengaruh terhadap kegiatan parkir di badan jalan yang ada di wilayah studi.

Karateristik parkir di badan dan kinerja parkir di badan jalan untuk mengetahui

kebutuhan ruang parkir masa mendatang berdasarkan permintaan parkir.

Gambar 1. Wilayah Studi

Selanjutnya, menganalisis kinerja jalan untuk mengetahui kapasitas jalan di wilayah

studi. Kedua, menganalisis faktor-faktor kegiatan parkir di badan jalan yang

mempengaruhi kinerja jalan. Ketiga, rekomendasi parkir di badan jalan yang tepat

dengan mempertimbangkan variabel bebas yang berpengaruh terhadap peningkatan

kinerja jalan (Gambar 2).

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif

SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 196

Gambar 2. Kerangka Metode

Analisis Kinerja Parkir di Badan Jalan

Kinerja parkir badan jalan terdiri dari volume parkir, akumulasi parkir, durasi parkir,

kapasitas parkir, indeks parkir, tingkat pergantian parkir dan penyediaan ruang parkir.

1. Volume parkir (Hoobs. F.D., 1995)

Volume = Σ kendaraan parkir pada periode waktu tertentu (1)

2. Akumulasi parkir (Hoobs.F.D., 1995)

Akumulasi = kendaraan masuk – kendaraan keluar + total kendaraan yang sudah

parkir (2)

3. Durasi parkir (Hoobs.F.D., 1995)

Durasi = waktu kendaraan keluar- waktu kendaraan masuk (3)

4. Kapasitas parkir (Warpani, 1995)

Kapasitas parkir = jumlah petak yang tersedia / rata-rata lamanya parkir

(jam/kendaraan) (4)

5. Indeks parkir (Hoobs.F.D., 1995)

(5)

a. IP < 1 artinya bahwa fasilitas parkir tidak bermasalah, dimana kebutuhan parkir

tidak melebihi daya tampung atau kapasitas

b. IP = 1 artinya bahwa kebutuhan parkir seimbang dengan daya tampung atau

kapasitas normal

c. IP > 1 artinya bahwa fasilitas parkir bermasalah, dimana kebutuhan parkir

melebihi daya tampung atau kapasitas normal.

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif

SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 197

Besarnya indeks parkir tertinggi diperoleh dari perbandingan antara akumulasi

parkir dengan kapasitas parkir. Besaran indeks parkir ini akan menunjukkan apakah

kawasan parkir tersebut bermasalah atau tidak (Warpani, 1990).

6. Tingkat Pergantian Parkir (Oppenlander et.al., 1976)

(6)

Keterangan:

TR = angka pergantian parkir (kendaraan/ petak/ jam)

S = jumlah total stall/petak resmi (petak)

Ts = lamanya periode survei (jam)

Nt = jumlah total kendaraa pada saat dilaksanakan survei (kendaraan)

7. Penyediaan Ruang Parkir (Parking Supply) (Oppenlander et.al., 1976)

(7)

Keterangan:

Ps = banyaknya kendaraan yang dapat diparkir (kendaraan)

S = jumlah total staal / petak resmi (petak parkir)

Ts = lamanya survei (jam)

D = rata-rata lamanya parkir (jam/kendaraan)

F = insufficiency factor (0,85-0,90)

Analisis Kinerja Jalan

Kinerja jalan dalam penelitian ini hanya menghitung volume lalu lintas dan kapasitas

jalan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997). Derajat kejenuhan

didefinisikan sebagai hasil bagi arus lalu lintas pada ruas jalan terhadap kapasitas titik

derajat kejenuhan dapat digunkan sebagai ukuran untuk menunjukkan apakan suatu

segmen jalan tertentu akan memenuhi masalah kapasitas atau tidak. Adapun persamaan

derajat kejenuhan adalah sebagai berikut:

DS = V/C (8)

dengan:

Ds = Degree of Saturation

V = Volume arus lalu lintas (smp/jam)

C = Kapasitas jalan (smp/jam)

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel terikat

(variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel X). Bentuk

umum dari persamaan ini adalah (Miro, 2004:71). Alasan penggunaan analisis regresi

linier berganda dikarenakan penelitian ini memiliki variabel bebas yang lebih dari satu.

Variabel bebas (X1 hingga X8) yang dipergunakan berlandaskan teori dan hasil

penelitian terdahulu yaitu jurnal ilmiah Universitas Brawijaya (Heriono et.al., 2012),

jurnal ilmiah Univeristas Udaya (Suthanaya, 2010), dan jurnal ilmiah Politeknik Negeri

Bali Bukit Jimbaran (Bandesa et.al., 2014). Variabel bebas yang dipergunakan yaitu:

Y1 = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua (luas lahan parkir)

Y2 = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat (luas lahan parkir)

X1 = Luas bangunan

X2 = Jumlah lantai bangunan

X3 = Jenis sarana

X4 = Jumlah petak parkir

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif

SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 198

X5 = Akumulasi parkir

X6 = Durasi parkir

X7 = Tingkat pergatian parkir

X8 = Indeks parkir

(9)

keterangan:

Y : variabel terikat yang diramalkan (dependent variable) atau dalam studi ini yaitu

kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua (luas lahan parkir) dan kebutuhan

ruang parkir kendaraan roda empat (luas lahan parkir).

a : parameter konstanta (constanta parameter) yang artinya, jika seluruh variabel

bebas (X1 sampai dengan X8) tidak berubah atau tetap atau sama dengan nol,

maka Y1 dan Y2 akan sama dengan konstanta (a).

bn : parameter koefisien (coefficient parameter) berupa nilai yang akan dipergunakan

untuk meramalkan kebutuhan ruang parkir (Y1 dan Y2) disebut juga koefisien

kemiringan garis regresi atau elastisitas

Xn : variabel-variabel bebas (independent variable) berupa seluruh faktor yang

dimasukkan ke dalam model dan yang mungkin berpengaruh terhadap timbulnya

kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua (luas lahan parkir) dan kebutuhan

ruang parkir kendaraan roda empat (luas lahan parkir) yang disebut juga dengan

explanatory variable.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karateristik Jalan dan Parkir di Wilayah Studi

Karateristik jalan di Jalan K.H. Agus Salim memiliki fungsi jalan arteri sekunder

dengan jenis perkerasan aspal. Tabel 1 menunjukkan bahwa penggunaan lahan di

lokasi penelitian didominasi oleh perdagangan sehingga hambatan samping dari ruas

jalan tersebut dapat dikategorikan dalam kelas tinggi (H) yang dicirikan sebagai daerah

niaga dengan aktivitas jalan tinggi termasuk didalamnya kegiatan parkir di badan jalan

(on-street parking).

Tabel 1

Karateristik Jalan di Wilayah Studi

Karateristik Jalan Jalan K.H. Agus

Salim Jalan Zainul Arifin

Jalan

S.W.Pranoto

Kelurahan Kiduldalem Sukoharjo Sukoharjo

Tipe Jalan 2/1 D 2/1 D 2/1 D

Sistem Arus Satu arah Satu arah Satu arah

Arah Arus Barat-Timur Selatan-Utara Utara-Selatan

Panjang 390 meter 226 meter 230 meter

Lebar Perkerasan 11 meter 11 meter 17,5 meter

Lebar Efektif Jalan 6 meter 6 meter 8 meter

Lebar per Lajur 3 meter 3 meter 4 meter

Trotoar (T) 1,5 meter 1,5 meter 1,5 meter

Median Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Kelas Hambatan

Samping

High (H) High (H) High (H)

Parkir On street Satu sisi Satu sisi Dua sisi

Jenis Hambatan Daerah niaga Daerah niaga dengan Daerah niaga

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif

SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 199

Karateristik Jalan Jalan K.H. Agus

Salim Jalan Zainul Arifin

Jalan

S.W.Pranoto

Samping dengan aktivitas

jalan tinggi

aktivitas jalan tinggi dengan aktivitas

jalan tinggi

Ukuran Kota 820.243 jiwa 820.243 jiwa 820.243 jiwa

Jalan S.W. Pranoto memiliki fungsi jalan arteri sekunder dan perkerasan aspal.

Perkembangan kawasan perdagangan, jasa, dan kesehatan di wilayah studi mampu

menarik pengunjung untuk melakukan aktivitas atau kegiatan di kawasan tersebut. Hal

ini dapat menimbulkan peningkatan jumlah pergerakan lalu lintas di sepanjang Jalan

S.W. Pranoto. Aktivitas Jalan S.W. Pranoto dikategorikan tinggi karena adanya

berbagai hambatan samping yang menyebabkan berkurangnya lebar efektif hingga 8

meter dari lebar keseluruhan jalan, antara lain parker di badan jalan (2 sisi), aktivitas

angkutan kota, serta pusat berkumpulnya becak disisi timur jalan (Gambar 3).

Tabel 2 menunjukkan bahwa karakteristik parkir di badan jalan yang terdapat di

wilayah studi memiliki sudut parkir 60˚ untuk kendaraan roda empat dan 90˚ untuk

kendaraan roda dua. Luas parkir di badan jalan yang tersedia di jalan K.H. Agus Salim

seluas 726 m², jalan Zainul Arifin seluas 617 m², dan jalan S.W. Pranoto seluas 628,25

m².

Kinerja Jalan dan Parkir

Dapat terlihat perbedaan di Jalan S.W. Pranoto antara weekday dan weekend, bahwa

tingkat pelayanan jalan (weekday) lebih tinggi sebesar 0,9991 dibandingkan pada saat

weekend sebesar 0,8531 dikarenakan banyak sarana yang tidak beroperasi pada saat

weekend. Hal ini berpengaruh terhadap volume lalu lintas yang melewati jalan tersebut

(Tabel 3).

Gambar 3. Penggunaan Lahan di Wilayah Studi

Tabel 4 menunjukkan jumlah petak parkir yang disediakan di masing-masing jalan

yang ada di wilayah studi. Berdasarkan hasil pengamatan, lokasi parkir di badan jalan

diatur secara teratur dimana paling sering terdiri dari 2 baris. Namun, diwaktu tertentu

atau jam puncak yang menyebabkan permintaan lahan parkir tinggi sehingga terdiri

dari 3 baris. Hal ini terjadi di Jalan K.H. Agus Salim (segmen 1, segmen 2, segmen 3,

segmen 6, dan segmen 7) dan di Jalan S.W. Pranoto (segmen 3, segmen 4, dan segmen

7). Hal ini terjadi karena terbatasnya petak parkir sehingga menyebabkan meluasnya

penggunaan lahan parkir kendaraan roda dua.

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 200

Gambar 4 Penampang Jalan S.W. Pranoto

Tabel 3

Kinerja Jalan

Lokasi Waktu V C DS LOS

Jalan K.H. Agus

Salim

Weekday 837 2511 0,3011 B

Weekend 846 2511 0,3373 B

Jalan Zainul Arifin Weekday 1439 2511 0,5732 C

Weekend 1684 2511 0,6234 C

Jalan S.W. Pranoto Weekday 2590 2730 0,9991 E

Weekend 2335 2730 0,8531 D

Tabel 4

Kapasitas Parkir

Lokasi Parkir Segmen Jenis Kendaraan Jumlah Petak Parkir

K.H. Agus

Salim

1 Kendaraan roda dua 41

2 Kendaraan roda dua 57

3 Kendaraan roda dua 77

4 Kendaraan roda dua 34

5 Kendaraan roda dua 31

Kendaraan roda empat 3

6 Kendaraan roda dua 56

7 Kendaraan roda dua 56

8 Kendaraan roda dua 46

Kendaraan roda empat 2

9 Kendaraan roda dua 17

Kendaraan roda empat 6

Zainul Arifin

1 Kendaraan roda dua 72

Kendaraan roda empat 5

2 Kendaraan roda dua 95

Kendaraan roda empat 6

3 Kendaraan roda dua 92

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif

SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 201

Lokasi Parkir Segmen Jenis Kendaraan Jumlah Petak Parkir

Kendaraan roda empat 7

S.W. Pranoto

1 Kendaraan roda dua 17

Kendaraan roda empat 10

2 Kendaraan roda dua 35

Kendaraan roda empat 4

3 Kendaraan roda dua 62

4 Kendaraan roda dua 32

5 Kendaraan roda dua 28

Kendaraan roda empat 3

6 Kendaraan roda dua 22

Kendaraan roda empat 6

7 Kendaraan roda dua 26

Kendaraan roda empat 5

Penyediaan Parkir (Parking Supply)

Petak parkir kendaraan roda dua yang tersedia di jalan K.H. Agus Salim selama waktu

survei 6 jam pada segmen 3 (segmen tertinggi) dapat menampung 885 kendaraan,

sedangkan petak parkir kendaraan roda empat pada segmen 9 dapat menampung 65

kendaraan. Di Jalan Zainul Arifin petak parkir kendaraa roda dua selama waktu survei

yang telah dilakukan dapat menampung 1584 kendaraan (segmen 2), sedangkan petak

parkir kendaraan roda empat dapat menampung 154 kendaraan (segmen 3). Petak

parkir kendaraan roda dua di jalan S.W. Pranoto pada segmen 1 dapat menampung 964

kendaraan dan kendaraan roda empat dapat menampung sebanyak 215 kendaraan.

Model Kebutuhan Ruang Parkir

Nilai R square sebesar 0,745 menunjukkan bahwa korelasi atau keeratan hubungan

antara kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua dengan 8 variabel independennya

adalah kuat, dikarenakan memiliki nilai lebih dari 0,7. Nilai koefisien determinasi (R

square) menunjukkan 0,745 yang berarti bahwa 74,5% variabel terikat kebutuhan ruang

parkir kendaraan roda dua dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari luas

bangunan, jumlah lantai bangunan, jenis sarana, jumlah petak parkir, akumulasi parkir,

durasi parkir, tingkat pergantian parkir, dan indeks parkir, serta sisanya yaitu 25,5%

dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel yang digunakan. Tabel 5 menunjukkan

bahwa hasil uji t yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 menghasilkan model

yang signifikan yaitu:

dimana:

Y1 = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda dua

a = 53,009 (konstanta)

b1 = 1,316 (akumulasi parkir)

b2 = 25,724 (tingkat pergantian parkir)

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif

SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 202

Tabel 5

Signifikansi Regresi Variabel

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. R R

square

Adjuste

d R

square B Std. Error Beta

1 (Constant) 24.175 10.169 2.377 .029 .704

a .495 .465

X5 Akumulasi Parkir 1.378 .338 .704 4.082 .001

2 (Constant) 53.009 10.423 5.086 .000

.863b

.745 .713 X5 Akumulasi Parkir 1.316 .248 .672 5.310 .000

X7 Tingkat

Pergantian Parkir

-

25.724

6.502 -.501 -3.957 .001

Kebutuhan Ruang Parkir Kendaraan Roda Empat

Berdasarkan uji t yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 menghasilkan model

yang signifikan yaitu:

dimana:

Y2 = kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat

a = 67,451 (konstanta)

b1 = 0,951 (indeks parkir)

b2 = 5,613 (akumulasi parkir)

b3 =43,727 (tingkat pergantian parkir)

Nilai signifikansi variabel indeks parkir (X8), akumulasi parkir (X5), dan tingkat

pergantian parkir (X7) lebih kecil dari alpha 5% (0,000<0,050), dapat dikatakan bahwa

variabel indeks parkir (X8), akumulasi parkir (X5), dan tingkat pergantian parkir (X7)

berpengaruh terhadap variabel kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat (Y2).

Koefisien regresi 67,451 menyatakan bahwa setiap pengurangan (karena tanda -)

kapasitas ruang parkir (indeks parkir) yang tersedia terbatas atau sedikit, akan tetapi

jika ada pertambahan (karena tanda +) jumlah kendaraan kendaraan dari akumulasi

parkir pada periode tertentu dan tingkat pergantian parkir yang lebih lama maka dapat

mempengaruhi pertambahan kebutuhan ruang parkir kendaraan roda empat di wilayah

studi (Tabel 6).

Tabel 6

Signifikansi Regresi Variabel

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. R R square Adjusted R

square B Std. Error Beta

1 (Constant) 24.432 19.222 1.271 .236 .625

a .391 .323

Jumlah Petak Parkir 6.449 2.682 .625 2.404 .040

2 (Constant) 70.728 23.012 3.074 .015

.821b .675 .593 Jumlah Petak Parkir 6.082 2.084 .590 2.918 .019

Indeks Parkir -.302 .114 -.534 -2.640 .030

3 (Constant) 69.233 18.089 3.827 .006

.908c .824 .749 Jumlah Petak Parkir 3.167 2.027 .307 1.563 .162

Indeks Parkir -.387 .096 -.684 -4.016 .005

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif

SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 203

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. R R square Adjusted R

square B Std. Error Beta

Akumulasi Parkir 3.476 1.423 .496 2.442 .045

4 (Constant) 83.484 16.970 4.919 .001

.874d .763 .704 Indeks Parkir -.427 .101 -.754 -4.223 .003

Akumulasi Parkir 4.786 1.249 .684 3.831 .005

5 (Constant) 67.451 10.109 6.672 .000

.968e .936 .909

Indeks Parkir -.951 .133 -1.680 -7.163 .000

Akumulasi Parkir 5.613 .719 .802 7.810 .000

Tingkat Pergantian

Parkir 43.727 10.035 .994 4.357 .003

SIMPULAN

Arahan-arahan yang dapat diajukan sebagai solusi atau pemecahan permasalahan

dalam mengatasi permasalahan parkir di badan jalan di Jalan K.H. Agus Salim, Jalan

Zainul Arifin, dan Jalan S.W. Pranoto, Kecamatan Klojen, Kota Malang yaitu parkir

progresif, pengendalian wilayah parkir, pengendalian waktu parkir, dan penyediaan

parkir terpusat. Parkir progresif yang akan diterapkan didukung dengan alat meter

parkir sebagai kontrol parkir serta melibatkan petugas parkir. Memberikan pembatasan

pada siang hari (jam puncak) untuk kendaraan barang yang melakukan bongkar muat

barang. Serta penyediaan parkir terpusat sebagai pemenuhan kebutuhan ruang parkir

kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat di wilayah studi.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Bina Marga, Juni 1997, MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia),

Departemen Pekerjaan Umum.

Bandesa, I Ketut Gede dan Supatra, I Wayan Darya. 2014. Pemodelan Kebutuhan

Parkir Pada Pasar Tradisional di Kabupaten Badung. Bukit Jimbaran: Politeknik

Negeri Bali.

Heriono, Sutikno, dan Firdausyiah. 2012. Pemodelan Tarikan Pergerakan Perparkiran

di Koridor Jalan A. Yani Kecamatan Kepanjen. Malang: Universitas Brawijaya.

Hobbs, F.D. 1995. Perencanaan dan Teknis Lalu Lintas. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Miro, Fidel. 2004. Perencanaan Transportasi untuk Mahasiswa, Perencana dan

Praktikan. Bandung. Penerbit Bandung.

Litman, Todd Alexander. 2011. “Parking Management: Comperhensive

Implementation Guide”. Victoria Transport Policy Institute. www.vtpi.org/park

man comp.pdf (diakses pada tanggal 10 Maret 2015)

Obot, J.U, E.E Etim, and J. Atser. 2009. “Intra-Urban Traffic and Parking Demand in

Uyo Urban Area”. Global Journal of Social Sciences. Volume 9, No.2 (61-68).

Bachudo Science Co. Ltd.

Oppenlander, J.C. and Box P.C. 1976. Manual of Traffic Engineering Studies, 4th ed,

Institute of Transportation Engineering Washington DC.

Prasetiyo, Timboeleng. James A, Poli. Hanny. 2014. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir

Pada Kawasan Pusat Perdagangan Kota Tomohon. Manado: Jurusan Arsitektur

Universitas Sam Ratulangi.

Suthanaya, Putu Alit. 2010. Analisis Karakteristik dan Kebutuhan Ruang Parkir Pada

Pusat Perbelanjaan di Kabupaten Badung. Denpasar: Universitas Udayana.

Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif SEMARANG, 15 – 16 Oktober 2016

PROSIDING Vol. 01, Tahun 2016 ISSN: 2477 – 2097 204

Tamin, O.Z., Soedirdjo, T.L., Hidayat, H.,& Kusumawati, A. 1999. Pengaruh Kegiatan

Perparkiran di Badan Jalan (On Street Parking) Terhadap Kinerja Ruas Jalan: Studi

Kasus di DKI- Jakarta. Bandung: Jurusan Rekayasa Transportasi Jurusan Teknik

Sipil – ITB.

Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: Penerbit ITB.

Warpani, S. 1995. Rekayasa Lalu Lintas. Bharata Karya Aksara. Jakarta