skenario 1 pbl
TRANSCRIPT
LAPORAN TUTORIAL
KELOMPOK II
BLOG I
MINGGU I
TEROBOSAN TERBARU DALAM SISTEM
PEMBELAJARAN FK
REVINA ANDAYANIJ 5000 900 13
TUTOR : dr. DEWI
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia
adalah proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa diarahkan
dengan metode belajar hafalan, sehingga kemampuan otak tidak berkembang.
Otak hanya dipaksa untuk menghafal informasi tetapi tidak diarahkan untuk
memahaminya, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahan ini juga terjadi di Perguruan Tinggi. Akibatnya, ketika
mahasiswa tersebut lulus dari Perguruan Tinggi, mereka pintar teoritis tetapi
miskin aplikasi.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas
proses pendidikan adalah melalui pendekatan system. KBK dirancang untuk
mencapai tujuan pendidikan agar mahasiswa dapat memiliki kompetensi.
Khususnya para mahasiswa kedokteran diharapkan dapat memiliki
kompetensi dibidang kedokteran. Untuk mencapai strategi KBK maka,
digunakan Problem Bassed Learning (PBL). PBL dipilih karena sesuai dengan
fenomena mahasiswa ketika menjadi dokter dan dapat memperkenalkan
tentang problem-problem klinik sehingga motivasi terpacu. Dengan kata lain,
PBL diharapkan dapat mengarahkan para mahasiswa agar menjadi manusia
cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta diarahkan
untuk membentuk manusia kreatif dan inovatif.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana cara PBL agar dapat mencapai sasaran yang tepat dalam proses
pembelajaran ?
2 Apa yang menjadi kendala dalam PBL ?
3 Tujuan dari pembelajaran PBL ?
4 Bagaimana konsep pembelajaran dalam PBL ?
5 Meliputi apa saja cara kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor ?
6 Bagaimana penerapan PBL dalam lingkungan masyarakat ?
1.3 Tujuan
a. Tujuan PBL untuk mahasiswa :
1. Mahasiswa dapat memecahkan masalah yang dihadapi
2. Mahasiswa dapat belajar mandiri secara tepat dan benar
3. Mahasiswa dapat belajar sepanjang hayat
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan dan evaluasi
5. Mahasiswa dapat berfikir kritis
6. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori ke situasi riil
7. Mahasiswa dapat saling bekerja sama
8. Mahasiswa dapat menerapkan kepemimpinan kelompok dan
kemampuan berkomunikasi
b. Tujuan PBL untuk tutor :
1. Menumbuhkan kempuan
2. Mengarahkan jalannya tutorial
3. Mengembangkan jalannya tutorial
4. Sebagai fasilitator belajar
1.4 Manfaat
a. Para mahasiswa didorong untuk mengeksplorasi pengetahuan yang telah
dimilikinya kemudian mengembangkan keterampilannya
b. PBL memfokuskan pada permasalahan yang mampu membangkitkan
pengalaman pembelajaran mahasiswa
c. Para mahasiswa (khususnya FK) akan mempunyai kompetensi mendidik
dan mengikutsertakan masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat
d. Mendorong para mahasiswa untuk bekerja sama menyelesaikan suatu
permasalan dan saling bertukar pengalaman
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Pengertian PBL
PBL adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir
kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan yang esensial dari materi pelajaran.
(Sudarman, 2007)
B. Tujuan PBL
a. Tujuan PBL untuk mahasiswa :
1. Mahasiswa dapat memecahkan masalah yang dihadapi
2. Mahasiswa dapat belajar mandiri secara tepat dan benar
3. Mahasiswa dapat belajar sepanjang hayat
4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan dan evaluasi
5. Mahasiswa dapat berfikir kritis
6. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori ke situasi riil
7. Mahasiswa dapat saling bekerja sama
8. Mahasiswa dapat menerapkan kepemimpinan kelompok dan kemampuan
berkomunikasi
b. Tujuan PBL untuk tutor :
1. Menumbuhkan kemampuan
2. Mengarahkan jalannya tutorial
3. Mengembangkan jalannya tutorial
4. Sebagai fasilitator belajar
(Kuliah Pakar, dr. Arif, 2009)
C. Keuntungan PBL
Keuntungan-keuntungan PBL sebagai berikut :
1. Lebih mudah menyerap materi perkuliahan
2. Dapat mencari sumber referensi mengenai suatu masalah secara bebas
3. Meningkatkan keterampilan, mengenai cara meneliti, berkomunikasi
dalam kelompok, memberikan solusi dari suatu problem
4. meningkatkan motivasi diri untuk terus belajar
(Man Yiu Kwong, 2004)
E. Kendala PBL
1.. Mahasiswa
Mahasiswa belajar dengan prinsip ekonomi, yakni belajar sedikit tapi
mengharapkan ilmu yang banyak.
2. Tutor
Tutor banyak mengeluarkan ilmunya sehingga terkesan seperti kuliah.
3. Sarana Prasarana
Sarana yang kurang memadai seperti, sumber informasi, sarana
administrasi akan menghambat perkembangan proses belajar mengajar
terutama PBL.
(kuliah pakar, dr. Arif, 2009)
F. Penerapan PBL
Penerapan PBL terdapat dalam tujuh area kompetensi yaitu :
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan Klinis
3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
4. Pengelolaan Masalah Kesehatan
5. Pengelolaan Informasi
6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
(standar kompetensi dokter, 2002)
D. Metode tujuh langkah (seven jump) dalam PBL :
Langkah I : identifikasi dan klarifikasi istilah dan konsep yang belum
diketahui/dipahami yang terdapat di dalam skenario.
Langkah II : menentukan masalah-masalah untuk didiskusikan.
Langkah III : sesi brainstrorming untuk mendiskusikan daftar masalah
yang telah disepakati.
Langkah IV : memeriksa langkah II dan III dan menyusun penjelasan-
penjelasan tersebut menjadi suatu solusi sementara.
Langkah V : perumusan sasaran belajar.
Langkah VI : belajar mandiri.
Langkah VII : kelompok berdiskusi mengenai informasi yang telah
mereka dapatkan
(Christensen, 2008)
E. Lima langkah dalam PBL
Lima langkah tersebut adalah :
1. Konsep Dasar (Basic Concept)
2. Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
3. Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange Knowledge)
5. Penilaian (Assessment)
(Ronis, 2007)
BAB III
PEMBAHASAN
Analisis skenario
1. seorang mahasiswa kedokteran sedang bingung dengan penerapan
pendidikan dokter dengan memakai kurikulum Berbasis Kompetensi
dengan pendekatan Problem Based learning di fakultas kedokteran Islam
tempat dia menempuh pendidikan dokter.
KBK adalah suatu kurikulum pendidikan yang dirancang untuk mencapai
tujuan pendidikan berupa kompetensi akhir yang harus dikuasai dokter.
Untuk mencapai strategi tersebut, KBK menggunakan pendekatan
Problem Based Learning (PBL). PBL merupakan suatu pendekatan yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah.
Alasan digunakannya PBL di Fakultas Kedokteran, karena PBL sesuai
dengan fenomena mahasiswa ketika menjadi dokter. Karena waktu
mahasiswa kuliah sudah dihadapkan pada masalah-masalah nyata yang
terjadi di masyarakat. PBL ini juga memperkenalkan tentang problem-
problem klinik sehingga dapat memacu motivasi.
2. Dia diberikan buku modul yang berisi scenario-skenario.
Modul merupakan salah satu sarana yang menunjang proses pembelajaran
yang berisi scenario yang memuat problem-problem yang riil dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat sehingga para mahasiswa
diharapkan dapat berkompetensi dalam memecahkan setiap masalah.
3. Kata kakak kelas, para mahasiswa akan menggunakan seven jump untuk
tutorial yang dijalankan.
Tutorial merupakan cara belajar mahasiswa yang bersifat akademik, bias
berupa diskusi kelompok. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam
diskusi kelompok dengan menggunakan metode tujuh langkah (seven
jump) yang meliputi :
Langkah I : identifikasi dan klarifikasi istilah dan konsep yang
belum diketahui/dipahami yang terdapat di dalam
skenario.
Langkah II : menentukan masalah-masalah untuk didiskusikan.
Langkah III : sesi brainstrorming untuk mendiskusikan daftar
masalah yang telah disepakati.
Langkah IV : memeriksa langkah II dan III dan menyusun
penjelasan-penjelasan tersebut menjadi suatu solusi
sementara.
Langkah V : perumusan sasaran belajar.
Langkah VI : belajar mandiri.
Langkah VII : kelompok berdiskusi mengenai informasi yang telah
mereka dapatkan
4. Ketika ia bertanya kepada dosen, dijelaskan bahwa setelah lulus menjadi
dokter harus bias menguasai kompetensi yang telah ditetapakan oleh
Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
KKI adalah suatu lembaga tertinggi yang memiliki kewenangan untuk
menentukan kompetensi dokter di Indonesia. Kompetensi yang harus
dikuasai seorang dokter adalah :
Area Kompetensi:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan Klinis
3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
4. Pengelolaan Masalah Kesehatan
5. Pengelolaan Informasi
6. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
7. Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme serta Keselamatan
Pasien.
Dengan penetapan kompetensi tersebut dokter di Indonesia menjadi
dokter yang berkompetensi dan dapat menyelesaikan problemnya
denagn bijaksana.
5. Lebih lanjut kompetensi itu meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor.
Kompetensi kognitif bisa berupa, pengetahuan intelektual (menghafal,
memahami, menerapkan, menganalisa, mensintesis dan mengeluarkan
pendapat). Kompetensi afektif bisa berupa, minat dan sikap yang dapat
berbentuk tanggung jawab, kerja sama, disiplin, dan komitmen.
Kompetensi psikomotor meliputi, keterampilanyang berhubungan dengan
gerak (melukis, menulis).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
PBL adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir
kritis dan keterampilan pemecahan masalah. Untuk mencapai sasaran
PBL, maka digunakan metode tujuh langkah (seven jump) yang meliputi:
Langkah I : identifikasi dan klarifikasi istilah dan konsep yang belum
diketahui/dipahami yang terdapat di dalam skenario.
Langkah II : menentukan masalah-masalah untuk didiskusikan.
Langkah III : sesi brainstrorming untuk mendiskusikan daftar masalah
yang telah disepakati.
Langkah IV : memeriksa langkah II dan III dan menyusun penjelasan-
penjelasan tersebut menjadi suatu solusi sementara.
Langkah V : perumusan sasaran belajar.
Langkah VI : belajar mandiri.
Langkah VII : kelompok berdiskusi mengenai informasi yang telah
mereka dapatkan
Dengan metode seven jump ini diharapkan para mahasiswa
memiliki kompetensi yang meliputi kompetensi kognitif, kompetensi
afektif, kemampuan psikomotor serta dapat memecahkan problem-
problem klinik tang dihadapinya.
B.Saran
1. PBL merupakan salah satu alternative model pembelajaran yang dapat
diterapkan sesuai dengan paradugma pembelajaran konstruktif
2. Dalam penerapan PBL perlu diamati secara cermat aktivitas yang
dominan muncul dan aktivitas yang jarang muncul, sehingga semua
aktivitas belajar nmahasiswa dapat terlaksana secara maksimal
3. Dengan pembelajaran PBL, mahasiswa dapat mempererat kerja sama
diantara mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Z, Eng K.H. 2003.Basic Medical Education. Singapore
Christensen, Ole Ravn. 2008. Closing the gap between formalism and application – PBL
and mathematical skills in engineering Online Oxford Journal: Teaching Mathematics an
its Aplications, (online) http://teamat.oxfordjournals.org/cgi/content/abstract/hrn012
(diakses 13 September 2009)
Cox K.R. 1982. The Medical Teacher Logman. Group ltd
Gulbert J.J. 1981. Education Handbook For Health Personel. WHO
Kwong, Man Yiu. 2004. Problem Based-Learning in Mathematics Education,
(Online) www.ied.edu.hk/scast/PBL%20in%20MATH.pdf (diakses 13 September
2009)
Proyek DUE-Like Universitas Indonesia. 2002. Panduan Pelaksanaan
Collaborative Learning & Problem Based Learning. Depok: UI (online) http://
jurnaljpi. Files.wordpress.com/2007/09/04-sudarman.pdf (diakses 10 september
2009)
Ronis, Diane. 2007. Problem base-learning for math and science Online
Journals : Sage (Online),
http://www.sagepub.com/librarians/zone/books/booksProdDesc.nav?
prodId=Book231586&currTree=Subjects&level1=C00&level2=CJ0 ( diakses 13
September 2009)
Sukardi, E dan Maramis, W.F. 1986. Penilaian Keberhasilan Belajar dalam
Pendidikan Kesehatan. SBY
Suparman, A. 1991. Desain Instruksional PAU. JKT
Zaini, H. 2002. Desain pembelajaran di PT CTSD. Jogja