skenario 2

5
Syarat Resin Gigi (resin akrilik) : 1. Polimer metakrilat sangat populer dalam kedokteran gigi karena bahan tersebut ekonomis dan dapat diproses dengan mudah menggunakan teknik yang relatif sederhana. Polimer tersebut mewakili kelompok polimer utama yang mampu memberikan sifat dan karakteristik penting yang dibutuhkan untuk digunakan dalam rongga mulut. Kinerja ini berhubungan dengan karakteristik biologis, fisik, estetik dan penanganan. 2. Pertimbangan biologis. Resin harus tidak memiliki rasa, tidak berbau, tidak toksik dan tidak mengiritasi jaringan mulut. Untuk memenuhi persyaratan ini bahan tersebut sama sekali tidak boleh larut dalam saliva atau cairan lain yang dimasukkan ke dalam mulut, serta tidakdapat ditembus cairan mulut, dalam arti tidak boleh menjadi tidak sehat atau memiliki rasa dan bau yang dapat diterima. Bila resin digunakan sebagai bahan tambal atau semen, bahan tersebut harus merekat dengan struktur gigi untuk mencegah pertumbuhan mikroba sepanjang pertemuan permukaan gigi-restorasi. 3. Sifat fisik. Resin harus memiliki kekuatan dan kepegasan serta tahan terhadap tekanan gigit atau pengunyahan tekanan benturan serta keausan

Upload: nufsiegi

Post on 26-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

syarat resin akrilik

TRANSCRIPT

Syarat Resin Gigi (resin akrilik) :

1. Polimer metakrilat sangat populer dalam kedokteran gigi karena bahan tersebut ekonomis dan dapat diproses dengan mudah menggunakan teknik yang relatif sederhana. Polimer tersebut mewakili kelompok polimer utama yang mampu memberikan sifat dan karakteristik penting yang dibutuhkan untuk digunakan dalam rongga mulut. Kinerja ini berhubungan dengan karakteristik biologis, fisik, estetik dan penanganan.

2. Pertimbangan biologis. Resin harus tidak memiliki rasa, tidak berbau, tidak toksik dan tidak mengiritasi jaringan mulut. Untuk memenuhi persyaratan ini bahan tersebut sama sekali tidak boleh larut dalam saliva atau cairan lain yang dimasukkan ke dalam mulut, serta tidakdapat ditembus cairan mulut, dalam arti tidak boleh menjadi tidak sehat atau memiliki rasa dan bau yang dapat diterima. Bila resin digunakan sebagai bahan tambal atau semen, bahan tersebut harus merekat dengan struktur gigi untuk mencegah pertumbuhan mikroba sepanjang pertemuan permukaan gigi-restorasi.

3. Sifat fisik. Resin harus memiliki kekuatan dan kepegasan serta tahan terhadap tekanan gigit atau pengunyahan tekanan benturan serta keausan berlebihan yang dapat terjadi dalam rongga mulut. Bahan tersebut juga harus stabil dimensinya dibawah semua keadaan, termasuk perubahan termal serta variasi-variasi dalam beban. Bila digunakan sebagai basis gigi tiruan untuk protesa rahang atas, gaya gravitasinya harus redah.

4. Sifat estetik. Bahan harus menunjukkan transluensi atau transparansi yang cukup sehingga cocok dengan penampilan jaringan mulut yang digantikannya, bahan juga harus dapat diwarnai atau dipigmentasi dan harus tidak berubah warna atau penampilan setelah pembentukan.

Klasifikasi resin akrilik berdasarkan American Dental Association No.12 (ISO 1567) terdapat lima jenisresin basisgigi tiruan berdasarkan polimerisasinya :

1. Tipe I : Heat-polymerizable polymers / Heat-cured acrylic (Class 1 : powder and liquid; Class 2 : plastic cake)

2. Tipe II : Autopolymerizable polymers / Self cured acrylic (Class 1 : powder and liquid; Class 2 : powder and liquid pour-type resin)

3. Tipe III : Thermoplastic blank or powder

4. Tipe IV : Light activated materials / Visible light cured

5. Tipe V : Microwave-cured materilas

Manipulasi resin

Ada dua jenis cara manipulasi resin akrilik, yaitu teknik molding-tekanan, dan teknik molding-penyuntikan.2

1.Teknik Molding-Tekanan

Susunan gigi tiruan disiapkan untuk proses penanaman.

Master model ditanam dalam dentak stone yang dibentuk dengan tepat.

Permukaan oklusal dan insisal elemen gigi tiruan dibiarkan sedikit terbuka untuk memudahkan prosedur pembukaan kuvet.

Penanaman dalam kuvet gigi tiruan penuh rahang atas. Pada tahap ini, dental stone diaduk dan sisa kuvet diisi. Penutup kuvet perlahan-lahan diletakkan pada tempatnya dan stone dibiarkan mengeras.

Setelah proses pengerasan sempurna, malam dikeluarkan dari mold. Untuk melakukannya, kuvet dapat direndam dalam air mendidih selama 4 menit. Kuvet kemudian dikeluarkan/diangkat dari air dan kedua bagian kuvet dibuka. Kemudian malam lunak dikeluarkan.

Penempatan medium pemisah berbasis alginat untuk melindungi bahan protesa.

2.Teknik Molding-Penyuntikan

Setengah kuvet diisi dengan adukan dental stone dan model master diletakkan ke dalam stone tersebut. Stone dibentuk dan dibiarkan mengeras.

Sprue diletakkan pada basis malam.

Permukaan oklusal dan insisal elemen gigi tiruan dibiarkan sedikit terbuka untuk memudahkan pengeluaran protesa.

Pembuangan malam dengan melakukan pemisahan kedua bagian kuvet dan kemudian kuvet disatukan kembali.

Resin disuntikkan ke dalam rongga mold.

Resin dibiarkan dingin dan memadat.

Kuvet dimasukkan ke dalam bak air untuk polimerisasi resin. Begitu bahan terpolimerisasi, resin tambahan dimasukkan ke dalam rongga mold. Setelah selesai, gigi tiruan dikeluarkan, disesuaikan, diproses akhir, dipoles.

DAFTAR PUSTAKA

1.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22643/5/Chapter%20II.pdf

2.K. Anusavice. Philips Science and Dental Materials. 11thEd. Elsevier Science. 2003

3.McCabe JF and Walls AWG. Applied Dental Materials. 9thEd. Blackwell. Munksgaard. 2008

Komposisi

Berikut adalah table komposisi dari resin akrilik.3

POWDER

Polymer

Butir polymetakrilat

Initiator

Peroxide seperti benzoil peroxide

Pigmen

Salt dari cadmium of Iron atau organic dyes

LIQUID

Monomer

Methylmetacrylat

Cross-Linking

Ethylenglycoldimethacrylate

Agent

Kira-kira 10%

Inhibitor

Hydroquinone

Activator*

N-dimethyl-P-toluidinol

*hanya pada self-curing materials.