skenario 2

10
Skenario 2 Batuk darah Bp Pt, 61 tahun, seorang pekerja bangunan. Bp Pt periksa ke rumah sakit karena batuk – batuk dengan dahak dan kadang – kadang dahak bercampur darah. Batuk ini dialami sejak 2 bulan sebelumnya, tetapi dianggap batuk biasa. Bp Pt adalah seorang perokok. Dari pemeriksaan didapatkan BB 48 kg, TB 167 cm, suhu 37,4°C, respirasi 28x/menit, nadi 114x/menit. Saat ini ia merasa sesak nafas. Radiologis menunjukkan gambaran efusi pleura minimal. Step 1 Klasifikasi istilah 1. Batuk : Merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernafasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dsb. 2. Dahak : Cairan atau lendir yang dihasilkan oleh sel goblet dan sel epitel yang berfungsi sebagai pengikat bakteri/ kotoran. 3. Batuk darah : Refleks batuk yang mengeluarkan darah bisa di trakea bisa di bronkus.

Upload: uwi-ugik-wijayanti

Post on 04-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tutorial

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 2

Skenario 2

Batuk darah

Bp Pt, 61 tahun, seorang pekerja bangunan. Bp Pt periksa ke rumah sakit

karena batuk – batuk dengan dahak dan kadang – kadang dahak bercampur darah.

Batuk ini dialami sejak 2 bulan sebelumnya, tetapi dianggap batuk biasa. Bp Pt

adalah seorang perokok. Dari pemeriksaan didapatkan BB 48 kg, TB 167 cm,

suhu 37,4°C, respirasi 28x/menit, nadi 114x/menit. Saat ini ia merasa sesak nafas.

Radiologis menunjukkan gambaran efusi pleura minimal.

Step 1

Klasifikasi istilah

1. Batuk : Merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran

pernafasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh

terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap

dsb.

2. Dahak : Cairan atau lendir yang dihasilkan oleh sel goblet dan sel

epitel yang berfungsi sebagai pengikat bakteri/ kotoran.

3. Batuk darah : Refleks batuk yang mengeluarkan darah bisa di trakea

bisa di bronkus.

4. Sesak nafas : Perasaan berat, sesak pada saat bernafas.

5. Efusi pleura : Suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari

dalam cavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura visceralis dapat

berupa cairan transudat atau cairan eksudat.

6. Radiologis : Ilmu kadokteran untuk melihat bagian tubuh manusia

menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang

elektromagnetik maupun gelombang mekanik.

Page 2: Skenario 2

Step 2

Klasifikasi masalah

1. Mengapa pasien tersebut batuk di sertai sputum dan terkadang

mengeluarkan darah sejak 2 bulan yang lalu?

2. Apa hubungan merokok dan pekerjaan pada pasien tersebut?

3. Bagaimana interpretasi pada pemeriksaan fisik?

4. Mengapa pada radiologi ditemukan gambaran efusi pleura minimal?

Page 3: Skenario 2

Step 3

1. Batuk : suatu refleks nafas yang terjadi karena adanya rangsangan resptor

iritan yang terdapat diseluruh saluran nafas. Batuk juga dapat merupakan

akibat penyakit telinga atau gangguan perut yang mengakibatkan iritasi

diafragma.

Mekanisme batuk :

Rangsangan pada reseptor batuk (iritasi ujung saraf sensoris

n.vagus di laring trakea, bronkus besar serabut aferen cabang

faring dari n. Glossofaringeal) pusat batuk ke medula otot –

otot dinding dada dan laring reflex batuk.

Fase pada batuk :

- Iritasi

- Inspirasi

Secara singkat cepat glotis terbuka, esofagus dan glotis

tertutup.

- Kompresi

Glotis menutup, otot – otot intercostalis dan abdominal

berkrontraksi kuat, tekanan meningkat tekanan maksimal

glotis membuka sedikit secara tiba – tiba keadaan ini

menyebabkan tekanan interpulmonal menurun tekanan

intraabdomen tinggi menjadi turun akibat kontraksi otot – otot

abdomen.

- Ekspirasi

Diafragma naik secara tajam udara keluar dari paru secara

kuat dan mendorong benda asing dari saluran nafas ke mulut.

Bunyi batuk : disebabkan getaran pada pita suara.

Klasifikasi batuk berdasarkan durasi :

- Akut (< 3 minggu)

- Subakut ( 3 – 8 minggu)

- Batuk kronik ( > 8 minggu)

Page 4: Skenario 2

Mekanisme batuk berdahak

Infeksi / iritasi pada saluran nafas

Menyebabkan hipersekresi mukus pada saluran nafas besar

Hipertrofi kelenjar submukosa pada trakea dan bronchi

Meningkatnya sekresi sel goblet di saluran nafas kecil, bronchi, bronchiole

Sputum berlebih

Mengaktifkan rangsang batuk dengan tujuan untuk mengeluarkan benda asing yang mengiritasi saluran nafas.

Page 5: Skenario 2

Mekanisme batuk berdahak darah

Pasien menghirup debu debu di sapu oleh vili silia terganggu

hipersekresi mukus pembuluh darah robek hemoptisis.

Ciri – ciri hemoptisis :

- Darah yang di batukkan/ di dahulukan dengan perasaan ingin

batuk

- Darah biasanya merah muda

- Darah bersifat basa dapat berbusa

Klasifikasi/ berat ringannya hemoptisis

- Bercak (streaking) : darah bercampur dengan sputum. Volume

darah < 15 – 20 ml. Paling umum pada bronkitis.

- Hemoptisis : volume darah yang di batukkan 20 – 600 ml

dalam 24 jam. Hal ini berarti perdarahan dari pembuluh darah

lebih besar dan biasanya karena kanker paru, pneumonia, TB

atau emboli paru.

- Hemoptisis masif : volume darah yang dibatukkan > 600 ml

dalam 24 jam. Biasanya karena Ca paru, kavitas pada TB atau

bronkiektasis.

2. Hubungan merokok dan pekerjaan pada pasien tersebut karena, saluran

pernafasan terdiri dari selaput yang ditumbuhi cilia (bulu) yang berfungsi

menyalurkan debu yang terbawa nafas dan kemudian dengan reflex batuk

dikeluarkan.

Merokok melumpuhkan fungsi cilia merubah bentuk jaringan

saluran nafas dan fungsi pembersih menghilang saluran

membengkak dan menyempit atau menyumbat bronkus yang

melemah kolaps udara tidak bisa disalurkan alveoli

(gelembung nafas) melebar menimbulan empisema paru.

Pekerjaan pasien pekerja bangunan sering terpapar debu

terhirup masuk ke saluran pernafasan terjadi penimbunan

debu dalam paru-paru batuk.

Page 6: Skenario 2

3. Interprtasi pada pemeriksaan fisik

BB : 48 kg IMT= 48

(1,67)2 = 17,211....

TB : 167 cm

RR : 28x / menit takipnue

Normal : 16 – 24x/ menit

Nadi : 114x/ menit takikardi

Normal : 60 – 100x/ menit

Suhu : 37,4°C subfebris

Normal : 36,5°C - 37,5°C

IMT menunjukkan gizi dibawah normal

Normal : - Perempuan : 18,7 – 23,8

- Laki – laki : 20,1 – 25,0

o Gizi di bawah normal bisa dikarenakan asupan makanan

berkurang, bisa karena :

Adanya penyakit nafsu makan menurun

Adanya efusi pleura yang menyebabkan batuk dan

sesak nafas nafsu makan menurun

o Sesak nafas : yang di ikat eritrosit CO2 spasme

ateroskelosis otak, jantung, paru, ginjal saluran nafas

mukosa hipertrofi tubuh melakukan tekanan takikardi

agar suplai O2 banyak

4. Efusi pleura adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleura, proses

penyakit primer jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat

penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan jernih, yang mungkin merupakan

transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus.

Secara normal, ruang pleural mengandung sejumlah kecil cairan (5 sampai

15ml) berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleura

bergerak tanpa adanya friksi.

Page 7: Skenario 2

Secara patologis, efusi pleura disebabkan oleh keadaan-keadaan:

- Meningkatnya tekanan hidrostatik (misalnya akibat gagal

jantung)

- Menurunnya tekanan osmotic koloid plasma (misalnya

hipoproteinemia)

- Meningkatnya permeabilitas kapiler (misalnya infeksi bakteri)

- Berkurangnya absorbsi limfatik

Page 8: Skenario 2

Step 4

Skema

Bp Pt 61 tahun RS Anamnesis :

- Keluhan utama : batuk berdahak

- Lokasi : saluran nafas- Awitan : 2 bulan yang lalu- Kronologis : batuk berdahak

kadang bercampur darah dan sesak nafas

- Kualitas : mengganggu aktivitas

- Gejala penyerta : sesak nafas- RPS : merokok, kuli bangunan

PF :

BB : 48 kg nadi : 114x/menit

TB : 167 cm RR : 28x/menit

Suhu : 37,4°C

Diagnosis banding :

- TB paru- Ca paru- Gagal jantung

Pemeriksaan penunjang :

Radiologis : gambaran efusi pleura minimal

Diagnosis pasti- Etiologi- Patofisiologi- Gejala klinis- Komplikasi - Diagnosis- Penatalaksanaan