skenario 2 full
TRANSCRIPT
Skenario 2‘ Bintik Berair di Seluruh Tubuh ‘
Kelompok 4Angkatan 2009
Etiologi chiken pox
Varicella zoster
Varicella zoster
Penyakit cacar air ini disebabkan oleh infeksi primer dari virus varicella zoster, namun setelah sembuh, virus ini tidak benar-benar hilang dari tubuh. Virus ini akan menetap di bagian saraf tertentu dan nantinya akan menyebabkan herpes zoster atau cacar.
morfologi
• Pembungkus berasal dari selaput inti sel yang terinfeksi. Pembungkus ini mengandung DNA, lipid, karbohidrat, dan protein, dan dapat menghilangkan eter. Berbentuk bulat.
• Varicella zoster merupakan kelompok virus herpes, yang berukuran 140-200 μ, berinti DNA.
Klasifikasi Varicella Zoster
• Varicella zoster diklasifikasikan sebagai berikut:
• Family : Herpesviridae• sub family : Alphaherpesvirinae• Genus : Varicellovirus• Species : Varicella zoster
EPIDEMIOLOGI&
FAKTOR PREDISPOSISI
EPIDEMIOLOGI
• Penyakit ini tidak bergantung pada jenis kelamin ataupun RAS.
• Bisanya mengenai anak-anak yang berusia dibawah 20 tahun terutama umur 3-6 tahun dan hanya sekitar 2% yang terjadi pada orang dewasa.
EPIDEMIOLOGI
• Sebelum pengenalan vaksin pada tahun 1995, varisella merupakan penyakit infeksi paling sering pada anak-anak di USA.
• Epidemik Varicella terjadi pada musim dingin dan musim semi, tercatat lebih dari 4 juta kasus, 11.000 rawat inap, dan 100 kematian tiap tahunnya.
EPIDEMIOLOGI
• Varicella merupakan penyakit serius dengan persentasi komplikasi dan kematian tinggi pada balita, dewasa, dan dengan orang imun yang terkompromi.
• Pada rumah tangga, persentasi penularan dari virus ini berkisar 65%-86%
FAKTOR PREDISPOSISI
• Pasien dengan gizi buruk• Pengguna obat-obatan imunosupresan• Pasien dengan imunocompromised• Tidak diimunisasi• Pasien dengan riwayat keganasan ( contoh:
pasien leukimia)
Patofisiologi Varicella
Khususnya di mukosa saluran nafas
Viremia ke 2 dalam jumlah virus yang lebih banyak sehingga menyebabkan antibody memberikan perlawanan (demam) .
Dilepaskan kembali kedalam p.darah &
limfe Dengan tingkat yg
lebih infeksius
Dilepaskan kembali kedalam p.darah &
limfe Dengan tingkat yg
lebih infeksius
Terbentuk Makula
Terbentuk Makula
Berkembang Cepat menjadi
Papula kemudian
vesikel
Berkembang Cepat menjadi
Papula kemudian
vesikel
KrustaKrusta
PEMERIKSAAN VARISELA
ANAMNESIS• Identitas : usia pasien?
• Sacred seven:- onset: masa inkubasi 14-21 hari.- lokasi: Penyebarannya?secara sentrifugal,dari tubuh ke wajah kemudian ekstremitas
- kualitas: Bentuk kelainan kulit? apakah terasa gatal?- kuantitas,f.berat/f.ringan?- keluhan lain: sebelumnya ada demam, malaise, nyeri kepala, penyebaran vesikel juga menyerang saluran napas atas.
ANAMNESIS
• RPD : sedang dalam terapi steroid?keganasan atau penyakit immunocompromised?
• RPK : didalam keluarga ada yang memiliki keluhan sama? Penularan secara aerogen.masa penularannya lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.
• RKP : kebersihan?menggaruk lesi kulit?
PEMERIKSAAN FISIK KULIT
• Pada pemeriksaan efloresensi ditemukan kelainan yang polimorfik: erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam beberapa jam berubah menjadi vesikel.
• Bentuk vesikel berupa tetesan embun(tear drops).
• Ditemukan juga pustul dan krusta.
Status lokalis
• Pada regio facialis dan makula eritematosa batas tidak jelas, papula eritematosa dan vesikel.
• Pada regio thorax & abdomen macula eritematosa batas tidak jelas, papula eritematosa, vesikel, pustula, bekas vesikel yang pecah dengan krusta hiperpigmentasi.
• Pada regio ekstremitas superior macula eritematosa batas tidak jelas, papulaeritematosa, vesikel.
• Pada regio ekstremitas inferior terdapat makula eritematosa batas tidak jelas serta terdapat vesikel.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Untuk membantu diagnosis dapat dilakukan percobaan Tzanck dengan membuat sediaan hapus yang diwarnai giemsa.
• Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• ISOLASI DAN IDENTIFIKASI VIRUS :isolasi virus dapat dilakukan inokulasi cairan vesikuler pada membran chorioallantoin dari embrio ayam. Dalam 2-3 hari, vaccinia membesar dengan pusat nekrotik sementara variola lebih kecil.
• SEROLOGI :– Antibodi yang timbul setelah minggu pertama
infeksi dapat terdeteksi melalui tes-tes HI, NT, ELISA, RIA, atau tes imunofluoresen.
Penatalaksanaan & Edukasi
Virus Varicella
Virus Varicella
• Sifat-sifat virus = virus Herpes• Secara morfologik = virus Herpes• Pengobatan antivirus untuk herpes dapat
digunakan untuk mengobati varicella
Pengobatan: Acyclovir
• Acyclovir agen antivirus menghambat polimerase DNA virus dan menghentikan replikasi virus
• Mengurangi jumlah lesi dan menurunkan demam bila digunakan 24 jam setelah ruam pertama muncul
Pengobatan: Acyclovir
• Banyak digunakan pada pasien varicella berat (bila terjadi pada remaja ataupun dewasa) maupun pasien dengan komplikasi seperti ensefalitis, pneumonia dan pasien dengan penurunan kekebalan tubuh
Pengobatan: Antipiretik
• Biasanya yang banyak digunakan adalah asetaminofen atau ibuprofen
• Ibuprofen bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin
Pengobatan: Antihistamin
• Dapat mengurangi gatal dengan cara menghambat pelepasan histamin
• Banyak digunakan diphenhydramine atau hydroxyzine
Edukasi
• Mengurangi rasa gatal dengan mengompres kulit dengan handuk bersih yang diberikan air dingin
• Mandi secara teratur dengan air hangat dapat pula mengurangi gatal
• Mengoleskan losion yang mengandung antihistamin
• Tidak menggaruk luka
Edukasi
• Untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi, pasien juga dapat diberitahukan untuk:
a. Menjaga kebersihan tanganb.Memotong dan membersihkan kukuc. Menjaga pakaian tetap kering dan bersih
PENCEGAHAN INFEKSI VARICELLA
1. Vaksinasi• Vaksin sangat efektif untuk menimbulkan
perlindungan terhadap Varicella pada anak (85%), tetapi kurang melindungi pada orang dewasa.
• Angka serokonversi mencapai 97 – 99%.• Vaksin Varicella berasal dari galur yang telah
dilemahkan.
• Diberikan pada usia 12 bulan atau lebih.• Lama proteksi belum diketahui pasti,
meskipun demikian vaksinasi ulang dapat diberikan setelah 4 - 6 tahun.
• Pemberian secara subkutan, 0,5ml pada yang berusia 12 bulan – 12 tahun.
• Usia di atas 12 tahun juga diberikan 0,5ml, tetapi setelah 4 – 8 minggu diulangi dengan dosis yang sama.
• Antibodi yg cukup sudah timbul antara 3 – 6 hari setelah vaksinasi.
• Varicella dapat timbul pada orang yg sudah divaksin, tetapi biasanya bersifat ringan.
2. Tingkatkan kecukupan gizi & makan seimbang.
3. Hindari kontak dengan penderita Varicella.4. Terhadap orang yang belum pernah
mendapat vaksinasi & memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi, bisa diberikan Varicella Zooster Immunoglobulin (VZIG).
• Varicella Zooster Immunoglobulin (VZIG) adalah antibodi IgG terhadap virus Varicella dengan dosis pemberian 1 vial untuk 10 kg BB secara intramuskular.
• Diindikasikan untuk individu beresiko tinggi (anak-anak imunodefisiensi, wanita hamil, neonatal) diberikan dalam waktu < 96 jam.
KOMPLIKASI VARICELLA
• Komplikasi jarang terjadi pada anak yang normal & angka mortalitasnya rendah, lebih sering terjadi pada orang dewasa.
• Pasien immunocompromised (keganasan, transplantasi organ, infeksi HIV) dan yang menerima dosis tinggi kortikosteroid mempunyai resiko tinggi untuk mengalami komplikasi Varicella.
INFEKSI BAKTERI
• Infeksi bakteri oleh Staphylococcus aureus & Streptococcus pyogenes (Grup A beta hemoliticus).
• Infeksi sekunder akibat bakteri biasanya ditandai dengan munculnya bula atau selulitis, limfadenitis regional & abses subkutan.
• S. pyogenes umumnya menyebabkan varicela gangrenosa yang bersifat invasif.
• Pencegahan : pemberian antibiotik ketika infeksi akut varicella.
PNEUMONIA
• Jarang pada anak yang sehat tetapi merupakan komplikasi yang paling sering pada neonatus dewasa & pasien immunocompromised.
• Virus Varicella menginfeksi paru-paru.• Pneumonia varicella banyak menyebabkan
kematian• Gejala : demam, batuk dengan produksi
sputum, napas pendek.
ARTHRITIS
• Disebabkan karena adanya virus Varicella di dalam sendi.
• Biasanya sembuh dalam 3-5 hari.• Gejala : nyeri sendi & penurunan fungsi sendi.
TROMBOSITOPENIA
• Terjadi 1-2 minggu setelah infeksi Varicella.• Gejala : perdarahan, petekie, purpura,
epistaksis, hematuria, perdarahan gastrointestinal & DIC.
MENINGOENSEFALITIS
• Virus Varicella menginfeksi otak & meningen.• Biasanya terjadi pada anak <5 tahun & dewasa
>20 tahun.• Biasanya dapat hilang dengan sendirinya
dalam waktu 24-72 jam.• Gejala : demam, sakit kepala, muntah,
penurunan kesadaran, leher & punggung kaku.
Diagnosa Banding Varisela
Variola • Etiologi (penyebab) : virus variola
Masa inkubasi : antara 7-14 hari. • Cara penularan : penularannya melalui kontak
langsung ataupun tak langsung tapi infeksi primernya selalu melalui hawa napas. Virusnya yang terdapat di udara, berasal dari debu pakaian, tempat tidur dari keropeng yang jatuh di tanah ataupun dari hawa napas penderita, terhirup bersama hawa pernapasan sehingga terjadi penularan.
Variola
• Gejala penyakit :– demam, sakit kepala, sakit pinggang dan anggota
gerak, rasa mual muntah yang berlangsung selama 3-4 hari.
– kelainan-kelainan kulit eritema macula papula vesikul pustul krusta.
– Kelainan kulit lebih banyak terdapat di muka, tangan dan kaki. Bila sembuh akan meninggalkan bekas pada kulit yang tidak hilang.
Variola
• Perbedaan cacar (variola) dan cacar air (varicella) : cacar adalah penyakit yang sangat menular dan berbahaya. Karena itu janganlah sampai keliru dengan cacar air yang merupakan penyakit yang ringan. Untuk amannya, bila terjadi kematian karena penyakit ruam (rash) kulit anggaplah penyakit itu sebagai penyakit cacar.
Urtikaria
• Urtikaria ialah reaksi vaskular di kulit akibat bermacam-macam sebab.
• Ditandai dengan edema yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit.
• Keluhan subyektif biasanya gatal, rasa tersengat atau tertusuk.
• Urtikaria juga kadang dikenal sebagai hives, nettle rash, buduran, kaligata.
Urtikaria
• Urtikaria sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa lebih banyak mengalami urtikaria dibanding orang muda.
• Rata-rata penderita urtikaria adalah 35 tahun, dan jarang dijumpai pada umur kurang dari 10 tahun atau lebih dari 60 tahun.
Urtikaria• Etiologi :
1. Obat2. Makanan3. Gigitan atau sengatan serangga4. Bahan fotosenzitiser5. Inhalan6. Kontaktan7. Trauma Fisik8. Infeksi 9. Psikis10. Genetik11. Penyakt sistemik
UrtikariaBerdasarkan lamanya serangan berlangsung
– Urtikaria akut, bila serangan berlangsung kurang dari 6 minggu, atau berlangsung selama 4 minggu tetapi timbul setiap hari.
– Urtikaria kronik, bila serangan lebih dari 6 minggu.
Berdasarkan morfologi klinis– Urtikaria papular bila berbentuk papul.– Urtikaria gutata bila besarnya sebesar tetesan air.– Urtikaria girata bila ukuran besar.
Berdasarkan luas dan dalamnya jaringan terkena– Urtikaria lokal– Urtikaria generalisata– Angioedema
Urtikaria
Berdasarkan penyebab dan mekanisme terjadi urtikaria(1,2,4,6,8)
– Urtikaria imunologikBergantung pada IgE (reaksi alergik tipe I), Ikut sertanya komplemen, Reaksi alergi tipe IV
– Urtikaria nonimunologikLangsung memacu sel mas, sehingga terjadi pelepasan mediator. (misalnya obat golongan opiat dan bahan kontras)
• Urtikaria Idiopatik : Urtikaria yang tidak jelas penyebab dan mekanismenya.
Parapsoriasis
• Parapsoriasis adalah penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, pada umumnya tanpa keluhan.
• Kelainan kulit terutama terdiri atas eritema dan skuama, berkembangnya perlahan-lahan, perjalanannya umumnya kronik.
Parapsoriasis
• Parapsoriasis gutata : pada dewasa muda, terutama pria.– Ruam : papul miliar dan lentikular, eritema dan
skuama, dapat hemoragik, kadang berkonfluensi, dan umumnya simetrik.
– Sembuh spontan tanpa meninggalkan sikatrik.– Predileksi : badan, lengan atas, paha, tidak
terdapat di kulit kepala, muka, dan tangan.
Parapsoriasis
• Parapsoriasis variegata : – Predileksi : bahu, badan, dan tungkai– bentuk seperti kulit zebra; t.d skuama dan eritema
yang bergaris-garis.• Parapsoriasis en plaque : pada badan dan
ekstremitas. – berupa bercak eritematosa, permukaan datar,
bulat atau lonjong, diameter 2,5cm dengan sedikit skuama. warna merah jambu, coklat atau agak kuning.
Penyakit Coksacie
• Flu Singapore/ Coksacie sebenarnya adalah penyakit yang di dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau dalam bahasa Indonesia disebut Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PTKM).
Penyakit Coksacie
• ETIOLOGIHFMD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ), Genus Enterovirus (non Polio). Genus yang lain adalah Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus.
Biasanya disebabkan oleh coxsackievirus A16.
Penyakit Coksacie
• EPIDEMIOLOGIPenyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. Penyakit ini kerap terjadi pada kelompok masyarakat yang padat dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun ( kadang sampai 10 tahun ). Orang dewasa umumnya lebih kebal terhadap enterovirus, walau bisa juga terkena.
Penyakit Coksacie
• CARA PENULARAN• Penularannya melalui jalur fekal-oral (pencernaan) dan
saluran pernapasan, yaitu dari droplet (butiran ludah), pilek, air liur, tinja, cairan vesikel (kelainan kulit berupa gelembung kecil berisi cairan) atau ekskreta.
• Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu.
• Tidak ada vektor tetapi ada pembawa (carrier) seperti lalat dan kecoa.
• Masa Inkubasi 2 - 5 hari.
Penyakit Coksacie
• MANIFESTASI KLINIK - Demam, faringitis, nafsu makan berkurang,
gejala seperti flu. - Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti sariawan (lidah, gusi, pipi sebelah dalam) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Kadang-kadang rash/ruam (makulopapel) pada bokong.
Penyakit Coksacie• Gambaran klinik Lesi di mulut :
Macula vesikel 2-3 mm dasar eritem ulkus terasa nyeri ditambah dengan rasa tidak nyaman ketika makan
• Gambaran klinik lesi di kulit :
Jumlah lesi di tangan > jumlah lesi di kakiMakula eritem 2-10 mm vesikel sentral oval berwarna abu-abu
• Lesi asimtomatik, hilang 3-7 hari
Diagnosa Banding Varisela
Herpes Zooster
• Etiologi : virus varisela-zoster• Merupakan reaktivasi virus yang terjadi
setelah penderita mengalami varisela.• Sering pada orang dewasa.• Patogenesis :
virus berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis, kelainan kulit timbul berdasarkan lokasi daerah persarafan ganglion tersebut.
Herpes zooster• Gejala klinis :– Paling sering daerah torakal– Gejala prodormal (demam, pusing, malaise, nyeri
otot-tulang, gatal, pegal, dsb)– Eritema vesikel yang berkelompok pustul
krusta.– Kadang vesikel berisi darah (herpes zoster hemoragik)– Masa tunas 7-12 hari.– Pembesaran kelenjar getah bening regional– Biasanya unilateral, hiperestesi pada daerah yang
terkena
Herpes zooster
• Gejala klinis :– Gangguan N. V herpes zoster oftalmikus– Gangguan N. VII sindrom ramsay hunt (paralisis
muka, gangguan pendengaran)– Herpes zoster abortif hanya beberapa vesikel
dan eritem.– Neuralgia pascaherpetik rasa nyeri yang timbul
pada daerah bekas penyembuhan yang dapat berlangsung lama.
Impetigo• Impetigo adalah infeksi kulit superfisial
(epidermis).• Insiden impetigo ini terjadi hampir di seluruh
dunia dan umumnya menyebar melalui kontak langsung.
• Paling sering menyerang anak-anak usia 2-5 tahun, frekuensi laki-laki dan wanita sama.
• Klasifikasi impetigo :– Impetigo Krustosa– Impetigo Bulosa– Impetigo Neonatorum
Impetigo Krustosa
• Impetigo Krustosa = Impetigo Kontagiosa, impetigo vulgaris, impetigo tillbury fox.
• Etiologi : Streptococcus B hemolyticus.• Gejala :– Terdapat pada anak– Tempat = muka, sekitar lubang hidung, mulut– Rasa gatal, Eritema– Vesikel yang dapat pecah sehingga menimbulkan
krusta berwarna kuning madu, dan tampak erosi.
Impetigo Bulosa
• Impetigo bulosa = impetigo vesiko-bulosa = cacar monyet.
• Etiologi : Staphylococcus aureus.• Gejala :– Tempat = ketiak, dada, punggung– Pada anak dan dewasa– Eritema, bula, dan bula hipopion (bula berdinding
tipis, berisi pus dan tampak menggelantung).
Rickettsia
• Bakteri kokobasil pleomorfik dalam bentuk batang pendek atau kokus, dan terlihat bila menggunakan mikroskop cahaya dengan pewarnaan Giemsa.
• Gram negatif.• Obligat parasit intraseluler, kelangsungan
hidup Rickettsia tergantung pada masuk, pertumbuhan, dan replikasi di dalam sitoplasma sel host.
Rickettsia
• Kelompok ricketsia dibagi menjadi :1. kelompok tipus2. kelompok demam bintik ruam kulit
Rickettsia• Rikettsia berdasar kelompok demam bintik
bersama dengan vektor : 1. Boutoneuse demam (Rickettsia conorii) kutu2. Demam bintik rocky mountain (R. ricketsii kutu3. Cacar ricketssia (R. akari) tungau4. Queensland tick typhus (R. australis) kutu
• Gejalanya : secara klinis mirip typus, ruam muncul pertama di ekstremitas (sentripetal).
Penyakit enterovirus
• Enterovirus (poliovirus, coxsackievirus, echovirus)
• Paling sering menginfeksi anak-anak dan bayi.• Transmisi : fecal-oral atau pernafasan
viremia.• Berhubungan dengan imunitas yang kurang
dan hygiene yang kurang.• Sering muncul pada saat musim panas
‘summer viruses’
Penyakit enterovirus
• Masa inkubasi : 3-10 hari.• Gejala klinis :– Demam febris (38,5 – 40 C), nyeri kepala, myalgia,
lesu, konjungtivitis ringan.– Meningitis– Sindroma tangan-kaki-mulut vesikel dan
bercak merah pada gusi, lidah, pipi, telapak tangan dan telapak kaki tetapi tidak gatal.
– poliomyelitis
Diagnosis Banding Varisela
Herpes Simpleks
• Disebabkan oleh virus DNA• Ada 2 jenis herpes:– Tipe 1:
• Biasanya menyerang bibir, mulut, hidung, dan pipi• Diperoleh dari kontak orang-orang yang terinfeksi tanpa
hubungan seksual– Tipe 2:
• Biasanya menginfeksi daerah genital• Biasanya didahului dengan hubungan seksual tapi tidak
selalu
Gejala Herpes Simpleks• Setelah kontak primer, timbul vesikel-vesikel
berkelompok yang nyeri• Infeksi dapat terjadi pada sembarang tempat di
kulit, walaupun biasanya timbul di sekitar mulut dan hidung yang menyebabkan gingivostomatitis,
• Pada jari tangan, menyebabkan herpes jari tangan
• Pada bokong dan genital, menyebabkan vulvovaginitis
• Infeksi ini menyebabkan edema kulit yang berat, vesikulasi yang luas dan nyeri yang sangat
Herpes Simpleks
• infeksi herpes dapat menimbulkan implikasi serius apabila terjadi pada mata, sekitar serviks, pada bayi baru lahir, atau pada individu yang kekebalannya tertekan
• Infeksi herpes pada mata menyebabkan keratitis herpetika
• Perempuan hamil yang menderita herpes genitalis aktif dapat menularkan ke anaknya dan menyebabkan ensefalitis
Skabies
• Adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei
• Tungau ini menggali lubang pada kulit dan menyebabkan rasa gatal pada area tersebut
Proses Penyakit
• Sarcoptes betina yang berada di lapisan kulit stratum corneum dan lucidum membuat terowongan ke dalam lapisan kulit
• Di dalam terowongan inilah Sarcoptes betina bertelur dan dalam waktu singkat telur tersebut menetas menjadi hypopi yakni sarcoptes muda
Proses Penyakit
• Akibat terowongan yang digali Sarcoptes betina dan hypopi yang memakan sel-sel di lapisan kulit itu sehingga penderita mengalami rasa gatal
• Kontak fisik dan pinjam meminjam pakaian atau selimut dengan orang yang memiliki scabies dapat menyebarkan tungau tersebut
Gejala Klinis
• Gejala khas:– Liang pada permukaan kulit– Gatal dan kemerahan– Biasanya ada infeksi sekunder, misalnya
akibat bakteri
Dermatitis Kontak
• Merupakan inflamasi non-infeksi pada kulit yang diakibatkan oleh senyawa yang kontak dengan kulit tersebut
• Ciri umum pada dermatitis yaitu adanya eritema, edema, papul, vesikel, dan krusta
• Secara umum dibagi menjadi 2 yaitu: dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi
Dermatitis Kontak
• Dermatitis kontak iritan– Sekitar 80-90% kasus disebabkan oleh pemaparan
iritan berupa bahan kimia dan pelarut– Inflamasi dapat terjadi pada pemaparan primer
maupun berulang– Pada bayi, dermatitis dapat disebabkan pada
popok bayi, dikenal dengan diaper dermatitis– Dapat terjadi di sekitar mulut karena kulit
terpapar dengan makanan bayi ataupun air liur
Dermatitis kontak iritan karena air liur
Dermatitis kontak iritan karena deterjen
Dermatitis Kontak
• Dermatitis kontak alergi– Dermatitis kontak alergi adalah reaksi kekebalan
tubuh yang terjadi pada seseorang yang terlalu sensitif terhadap bahan tertentu
– Bentuk alergi berbeda dari satu orang ke orang lain– Alergen yang menjadi penyebab adalah bahan kimia
yang mengandung nikel yang banyak terdapat di jam tangan, dan objek logam lainnya; neomisin pada antibiotik salep kulit; potassium dikromat, dll
Dermatitis kontak alergi karena nikel pada jam tangan
Gejala Klinis
• Bintik-bintik atau benjolan kemerahan• Gatal dan bengkak• Keluar cairan dari kulit yang terkena atau
timbul lenting-lenting dan bula pada kasus yang berat
• Kemerahan atau lenting pada kulit terbatas pada area yang terkena saja
Infeksi Kulit Karena Virus
HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV)
• Termasuk Papovaviridae• Inti asam nukleat DNA untai ganda• Tidak berselubung• Berkembang biak dalam inti sel• Tersebar di alam • Menyerang manusia dan hewan• Terdiri dari 60 tipe• Menginfeksi sel permukaan• Menimbulkan infeksi pada tempat masuk• Termasuk virus tumorigenik
Veruca
• Hiperplasia epidermis yang disebabkan oleh HPV
• Te rsebarnya kosmopolit dan transmisinya melalui kontak kulit, maupun autoinokulasi
• Klasifikasi:– Veruca vulgaris– Veruca plana juvenilis– Veruca plantaris– Veruca akuminatus (kondiloma akuminatum)
TIPE VIRUS - PENYAKIT
• Tipe 1 : veruca plantaris• Tipe 2 : veruca vulgaris, condyloma anogenital• Tipe 4 : veruca vulgaris dan plantaris• Tipe 6 dan 11 : condyloma acuminata,
papiloma laring• Tipe 16,18,31,33,35,39,52 : neoplasma
genital, laring cenderung bersifat ganas
Veruca Vulgaris
• Biasanya terjadi pada anak• Terdapat biasanya pada ekstremitas bagian
ekstensor, mukosa mulut dan hidung• Kutil berbentuk bulatberwarna abu-abu• Besarnya lentikular, permukaan kasar
(verukosa) dan terdapat fenomena Kobner
Foto kutil Swart/veruca vulgaris
• Veruka vulgaris yang terdapat di daerah muka dan kulit kepala berbentuk sebagai penonjolan yang tegak lurus pada permukaan kulit dan permukaannya verukosa disebut verukosa filiformis
Veruca Plana Juvenilis
• Besarnya miliar atau lentikular, permukaan licin dan rata, berwarna sama dengan warna kulit atau agak coklat
• Penyebaran didaerah muka dan leher, dorsu, manus dan pedis, pergelangan tangan dan lutut
• Terdapat juga fenomena Kobner dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan
• Jumlah kutil sangat banyak• Biasanya terdapat pada anak dan usia muda
Veruca Plantaris
• Kutil yang terdapat ditelapak kaki terutama pada daerah yang mengalami tekanan
• Bentuknya berupa cincin yang keras dengan tengah agak lunak dan berwarna kekuningan
• Permukaannya licin dan menimbulkan nyeri saat berjalan
• Beberapa veruka bersatu dapat timbul gambaran sepertik mosaik
KONDILOMA AKUMINATUM
definisi
Vegetasi dari human papilloma virus ( HPV ),bertangkai dan permukaannya berjonjot
EPIDEMIOLOGI
Termasuk penyakit akibat hubungan seksual.Prevelensi pria dan wanita sama.tersebar kosmopolit dan transmisi melalui kontak langsung.
ETIOLOGI
Virus penyebab : virus papilloma human (VHP).virus DNA yang tergolong dalam birus papova.Tipe pada kondiloma akuminatum adalah tipe 6,11,16,18,30,31,33,35,39,41,42,44,51,52, dan 56.Tipe yang onkogenik tinggi adalah tipe 16 dan 18 dan sering ditemui pada ca.serviks.Kalau tipe 6 dan 11 dijumpai pada kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepitelial serviks derajat ringan.
GEJALA KLINIS
Terutama terdapat pada lipatan yang lembab (genital eksterna).Wanita: vulva,introitus vagina,porsio uteri. Pada wanita byk mengeluarkan flour albus,dan pada wanita hamil pertumbuhan penyakit sgt cepat.Pria : sulcus koronarius,gland penis,pangkal penis.
Gejala klinis
Kelainan kulitnya berupa vegetasi yang bertangkai,warna : merah jika masih baru,Sudah lama berubah menjadi kehitaman.Permukaan : berjonjot (papilomatosa ).Jika timbul infeksi sekunder : warna kemerahan berubah jadi abu abu dan berbau tidak enak.
Vegetasi eritmatosa menutupi genitalia eksterna,bertangkai,permukaan berbintil-bintil
MOLUSKUM KONTANGIOSUM
DEFINISI
Penyakit disebabkan virus poks,gejala papul,pada permukaan terdapat lekukan ,berisi massa yang mengandung badan moluskum
epidemiologi
Menyerang anak anak dan kadang org dewasa.Pada dewasa digolongkan dalam penyakit krn hubungan seksual.Transmisi melalui kontak kulit langsung.
Gejala klinis
Masa inkubasi 1-bbrp mnggu.Kelainan berupa papul miliar,kdg2 lentikular dan berwarna putih seperti lilin,berbentuk kubah dan ditengahnya ada lekukan.Kalau dipencet tampak keluar masa yg brwrna putih seperti nasi.Lokalisasi : muka,badan,ekstreminitas.Pada dewasa: dipubis dan genital eksterna.
Papul papul miliar dan lentikular,bulat,kenyal,berkilat,
Rubeola
• Rubeola = merah campak = campak 9 hari • Etiologi : virus Campak, genus Morbillivirus,
family Paramyxoviridae.
Rubeola
Rubeola
• Patofisiologi :infeksi epitel saluran napas bagian atas kelenjar Iympha regional bersama makrofag replikasi dikelenjar Iimfa regional aliran darah (viremia 1) sistem reticuloendothelial replikasi Viremia 2 mengantar virus sampai ke " multiple tissue site proses infeksi di endothelium pembuluh darah, epitelium saluran napas dan saluran cerna. Virus menempel pada receptor virus campak pada tempat tertentu, misalnya pada Lapisan Lendir saluran nafas , sel otak dan usus.
Rubeola
• Setelah inkubasi selama 10-11 hari, dalam 24 jam kemudian munculah gejala coryza / pilek, conjunctivitis / radang mata dan cough / batuk sebagai gejala periode prodromal.
Rubeola
• Tahap awal dimulai dengan gejala-gejala: – Demam – Malaise– Batuk– konjungtivitis – Pilek– Kehilangan nafsu makan
Rubeola• Ruam campak merah berkembang dari dua sampai empat hari
kemudian. – Ruam biasanya dimulai pada wajah, menyebar ke belakang dan ke
eksteremitas anterior dan ekstremitas inferior.– ruam terlihat merah. – Orang dengan campak dapat mengembangkan bintik-bintik kelabu
kecil di bagian dalam pipi– Ruam biasanya tidak gatal– Beberapa komplikasi: Pneumonia sebagai komplikasi campak sangat
serius pada bayi dan bertanggung jawab untuk kebanyakan kematian di kelompok usia ini , ensefalitis merupakan komplikasi serius yang dapat berakibat fatal.
– Campak merah sangat berat pada pasien dengan sistem kekebalan yang lemah, termasuk orang yang kekurangan gizi atau memiliki HIV .
Rubeola
• Pemeriksaan Diagnosa ditegakan berdasarkan Gejala dan efloresensi yang khas. Pemeriksaan darah, serologi campak dan pembiakan virus.
• Pengobatan dan PencegahanPenyakit ini dapat dicegah dengan pemeberian Vaksin Campak.
Rubella = campak Jerman
• Virus Rubella, memiliki genom RNA beruntai tunggal.
• Virus ini ditularkan melalui jalur pernapasan dan bereplikasi di nasofaring dan kelenjar getah bening.
• Ditemukan di dalam darah 5 sampai 7 hari setelah infeksi dan menyebar ke seluruh tubuh. Virus memiliki sifat teratogenik dan mampu melintasi plasenta dan menginfeksi janin mana berhenti sel dari berkembang atau menghancurkan mereka.
Rubella = campak Jerman• Masa inkubasi antara mendapatkan virus dan sakit adalah
10 hari hingga dua minggu. • Gejala klinis :
– Malaise, demam ringan, sakit kepala , atau konjungtivitis, – Pembengkakan pada KGB daerah servicalis.– Ruam merah menjadi merah muda tidak gatal dimulai pada
wajah dan bergerak ekstermitas anterior– nyeri sendi selama berhari-hari sampai minggu setelah infeksi.
Hal ini mempengaruhi tangan, pergelangan tangan, dan lutut. – Komplikasi pada wanita hamil cacat kongenital misalnya :
katarak , kelainan jantung, gangguan pendengaran, dan ketidakmampuan belajar. Risiko penularan tertinggi di trimester 1. Virus ini juga dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran mati.
Rubella = campak Jerman
• Pengobatan dan PencegahanPenyakit ini dapat dicegah dengan pemeberian Vaksin Campak.