skripsi akuntansi
DESCRIPTION
AkuntansiTRANSCRIPT
-
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id
1ANTIKA ALDERA, NIM. E42010008Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
PENGAWASAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TERHADAPPROGRAM ALOKASI DANA DESA (SUATU STUDI DI DESA PAK
LAHENG KECAMATAN TOHO KABUPATEN PONTIANAK)
Oleh:ANTIKA ALDERA
NIM. E42010008
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat,
2014. E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk menggambarkan pengawasan BadanPermusyawaratan Desa (BPD) Pak Laheng terhadap program Alokasi Dana Desa.Penulisan skripsi ini didasarkan pada permasalahan yang terjadi di Desa PakLaheng yaitu penyimpangan dalam penggunaan dana ADD yang masih diprosessampai dengan sekarang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teoriPengawasan oleh Terry yang menyatakan bahwa pengawasan terdiri dari 1)menentukan/ menetapkan apa yang harus dilakukan atau diharapkan, 2)menemukan/ mengetahui apa yang terjadi, 3) bandingkan hasil dengan harapan,dan 4) menyetujui atau tidak hasil yang dicapai disertai dengan pengoreksian.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatifdengan subjek penelitian Aparatur Desa, Ketua BPD, Anggota BPD, dan AnggotaLPMD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan BPD masih kurangoptimal dalam realisasi dana ADD. Hal ini dibuktikan dengan BPD tidak dapatberlaku tegas karena tidak ada peraturan yang menegaskan tentang prosedurpengawasan yang harus dilakukan oleh BPD dalam mengawasi program ADD;tidak memegang daftar proyek yang harus diawasi; serta alasan kesibukan sehari-hari. Untuk itu perlu pengaturan lebih lanjut tentang tugas dan tanggung jawabBPD dalam pengawasan dana ADD.
Kata-kata Kunci : Peranan, Pengawasan, Alokasi Dana Desa.
-
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id
2ANTIKA ALDERA, NIM. E42010008Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
ABSTRACK
The purpose of this Skripsi to describe the Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Pak Lahengs controlling of Alokasi Dana Desa (ADD) program. This Skripsibased on a problems that happened in Pak Laheng, that is deviation in using thefund of ADD which still be processed until now. The theory that used in thisresearch is controllings theory by Terry, he said that there are 4 indicators incontrolling that is 1) determine/ decide what to do, 2) find/ know what happen, 3)compare the result with the prospect, and 4) agree or not about the result with thecorrection. This research use descriptive method with qualitative approaching, thisresearch subject is Villages employee, Chief of BPD, Member of BPD, andmember of LPMD. Result of this research indicate that BPDs controlling ofADDs activity still less from optimal. This Matter proved by BPD cannot act infirm because of theres no rule that explain about controlling procedure; did nothold list of project which must be observed; and also daily business of BPDsmember. Arrangement about duty and responsibility of BPD control the fund ofADD is needed.
Keyword : Role, Control, Alokasi Dana Desa
-
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id
3ANTIKA ALDERA, NIM. E42010008Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan negara yangmemiliki wilayah yang sangat luas yang
terdiri dari beberapa Provinsi, di setiapprovinsi dibagi-bagi menjadi beberapatingkatan wilayah yaitu Kabupaten atauKota yang juga terbagi menjadiKecamatan, di mana Kecamatan ini dibagilagi menjadi wilayah yang lebih kecil yaituKelurahan dan Desa.
Untuk meningkatkan pembangunandi desa, Pemerintah Indonesia telahberupaya membuat program pemberdayaandesa dimana diharapkan perangkat desabersama masyarakatnya dapat secaramandiri berkerjasama untuk membangundan memajukan desa tempat merekatinggal tentunya dibawah pengawasanPemerintah Kabupaten.
Salah satu program yang dibuatoleh pemerintah adalah Alokasi Dana Desa(ADD) yaitu merupakan dana yangdialokasikan oleh PemerintahKabupaten/Kota untuk desa, yangbersumber dari bagian dana perimbangankeuangan pusat dan daerah yang diterimaoleh Kabupaten/Kota. Alokasi Dana Desaini bertujuan untuk pemerataan
pembangunan dan meningkatkanpartisipasi, kesejahteraan serta pelayanandesa melalui pembangunan dalam skaladesa.
Lancarnya pelaksanaan program
tersebut tidak lepas dari aparatur-aparaturdesa yang melaksanakannya, namun untukmemastikan pelaksanaan program tersebutberjalan sesuai dengan apa yang sudahdisusun dan direncanakan sebelumnyamaka diperlukan pengawasan dari tim-timpengawas, salah satu lembaga yangbertugas dalam melakukan pengawasandalam pelaksanaan program Alokasi DanaDesa ini adalah Badan PermusyawaratanDesa (BPD).
Peran BPD dalam pelaksanaanprogram ADD adalah mengawasi mulaidari ikut terlibat dalam rapat awalpenyusunan proposal ADD di desa,menandatangani proposal tersebut,mengawasi pelaksanaan program agar
sesuai dengan yang telah direncanakandalam proposal, dan sampai denganmengawasi aparatur desa dalam pembuatansurat pertanggung jawaban ADD tersebutagar sesuai dengan program yang telahdilaksanakan dan untuk memastikan SPJdibuat tepat waktu agar tidak mendapatkan
-
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id
4ANTIKA ALDERA, NIM. E42010008Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
pinalti akibat keterlambatan penyerahanSPJ.
Namun dalam prakteknya dipemerintahan desa Kabupaten Pontianak,di beberapa desa ditemukan bahwapengawasan yang dilakukan oleh BPDdalam penyelenggaraan program ADDkurang optimal karena masih ada temuan-temuan yang mengungkapkan bahwapelaksanaan program ADD tidak sesuaidengan proposal yang telah diajukan olehaparatur desa.
Sebagai contoh di Desa Pak LahengKecamatan Toho Kabupaten Pontianak,Inspektorat menemukan bahwa programyang dilaksanakan tidak sesuai denganproposal yang telah diajukan, di dalamproposal ADD yang diajukan oleh aparaturdesa tersebut, dana yang diterima akandigunakan untuk pembelian hand tractordan mesin perontok padi (power tracer)dalam kegiatan pertanian, namunprakteknya dana tersebut tidak digunakansebagaimana mestinya berdasarkan denganproposal yang diajukan, sehingga diadakanpemeriksaan lebih lanjut oleh InspektoratKabupaten dalam rangka memeriksa danmeminta keterangan sebagai bentukpertanggung jawaban dari aparatur desatersebut. Selain itu, desa Pak Lahengmerupakan desa yang mendapatkan pinalti
akibat keterlambatan penyerahan SPJ daribatas waktu yang telah ditentukan.
Berdasarkan fenomena tersebut,maka dapat dipertanyakan bagaimanapengawasan yang dilakukan oleh BPDDesa Pak Laheng Kecamatan Toho
Kabupaten Pontianak terhadap programAlokasi Dana Desa di desa tersebut.
2. Fokus Penelitian
Berpedoman dari penjelasan padalatar belakang di atas maka fokus masalahyang diangkat dalam penelitian ini adalahmengenai : Peranan BadanPermusyawaratan Desa dalam pengawasanprogram Alokasi Dana Desa.
3. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian yang telahpenulis kemukakan sebelumnya di latarbelakang masalah, maka perumusanmasalah ini adalah bagaimana perananBPD dalam pengawasan program AlokasiDana Desa Di Desa Pak Laheng
Kecamatan Toho Kabupaten Pontianak?
4. Tujuan PenelitianTujuan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti adalah untukmengkaji bagaimana peran BPD dalampengawasan program Alokasi Dana Desa
(ADD) di Desa Pak Laheng KecamatanToho Kabupaten Pontianak.
5. Manfaat Penelitian
-
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id
5ANTIKA ALDERA, NIM. E42010008Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Manfaat yang dapat diambil daripenelitian ini adalah :1. Dari sisi teoritis, penelitian ini
bermanfaat sebagai media aplikasi teoriyang dapat berguna dalammengembangkan pengetahuan danpengalaman peneliti. Hasil penelitian ini
dapat pula menjadi bahan bacaan danliteratur tambahan bagi peneliti lainyang juga mengkaji tentang pelaksanaanpengawasan. Selain itu penelitian inijuga dapat dimanfaatkan sebagaisumber penelitian yang relevan bagimahasiswa yang juga akan menelititentang peran BPD dalam pelaksanaanpengawasan program Alokasi Dana
Desa.
2. Secara praktis, penelitian ini dapatbermanfaat sebagai koreksi yang dapatdimanfaakan oleh pemerintahkhususnya terhadap pelaksanaanpengawasan program Alokasi Dana
Desa Kabupaten Pontianak. Serta dapatmenjadi bahan masukan untuk pihak-pihak terkait yang mempunyai tugas
untuk mengawasi pelaksanaan program
Alokasi Dana Desa tersebut.
B. KERANGKA TEORI DANMETODOLOGI
1. Kerangka teori
a. Pengawasan
Menurut Ndraha (1991:53) peranandiartikan sebagai suatu perilaku yangdiharapkan dari atau ditetapkan bagipemerintah selaku administrator disetiapjenjang pemerintahan. Sedangkan menurutMerton (dalam Raho 2007:67) perananadalah pola tingkah laku yang diharapkanmasyarakat dari orang yang mendudukistatus tertentu. Sejumlah peran disebutsebagai perangkat (role-set). Dengandemikian perangkat peran adalahkelengkapan dari hubungan-hubunganberdasarkan peran yang dimiliki oleh orangkarena menduduki status-status sosialkhusus. Menurut Soekanto (2002:234)peranan yaitu aspek dinamis kedudukan(status), apabila seseorang melaksanakanhak dan kewajibannya sesuai dengankedudukannya, maka dia menjalankansuatu peranan.
b. PengawasanPengawasan merupakan salah satu
dari fungsi manajemen yang berada padatahap akhir, pengawasan tersebut berfungsimenentukan apakah yang dilaksanakantelah sesuai dengan apa yangdirencanakan. Manajemen itu sendiriberdasarkan uraian George Terry (dalamHandayaningrat, 1996:25) bahwa prosesdari manajemen yang lebih dikenal denganakronim POAC, terdiri atas: Perencanaan(planning), pengorganisasian (organizing),
-
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id
6ANTIKA ALDERA, NIM. E42010008Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
penggerakan pelaksanaan (actuating), sertapengawasan (controlling).
Terry (dalam Torang, 2013:177)mengungkapkan bahwa : pengawasan(controlling) terdiri dari : 1) menentukan/menetapkan apa yang harus dilakukan ataudiharapkan, 2) menemukan/ mengetahuiapa yang terjadi, 3) bandingkan hasildengan harapan, dan 4) menyetujui atautidak hasil yang dicapai disertai denganpengoreksian.
Selain itu, pengawasan jugadimaksudkan untuk melaksanakanpenilaian dan koreksi terhadap prosespekerjaan yang sedang berlangsung, agarhasil yang akan dicapai sesuai dengan apayang telah direncanakan sebelumnya. Halini sesuai dengan pernyataan dari G.R.Terry (dalam Sidirasi 2013:10) yangmenyatakan bahwa :
Pengawasan dilakukan untuk
menentukan apa yang telah dicapai,mengadakan evaluasi atasnya, danmengambil tindakan-tindakan korektif biladiperlukan, untuk menjamin hasilnya akansesuai dengan apa yang telahdirencanakan. Sedangkan aktivitaspengawasan yang harus dilakukan denganmembandingkan hasil yang dicapai denganperencanaannya.
2. Metode penelitian
Berdasarkan tujuannya, jenispenelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah Deskriptif, karenapeneliti bertujuan untuk menguraikan ataumenggambarkan secara rinci hal-hal yangberkaitan dengan peranan BPD dalampengawasan program Alokasi Dana Desa
(ADD) di Desa Pak Laheng KecamatanToho Kabupaten Pontianak.
Adapun cara yang peneliti gunakanuntuk menentukan siapa saja yang akanmenjadi informan dalam penelitian iniadalah dengan menggunakan teknikpenelitian Purposive Sampling. Menurut
Bungin (2010:53) Purposive Samplingadalah penunjukan informan secarasengaja, dimana informan tersebutdianggap mengetahui tentang apa yangmenjadi objek penelitian. Informan yangdianggap bisa dijadikan sebagai sumberinformasi yang dibutuhkan, baik informasiberupa dokumen, arsip-arsip, maupuninformasi dari hasil wawancara yangbersumber dari Ketua dan Anggota BPDPak Laheng, Kepala Desa, Ketua LPMD,
dan Tokoh Masyarakat Desa Pak Laheng.Menurut Bungin (2007:110),
metode pengumpulan data kualitatif yangpaling independen terhadap semua metodepengumpulan data dan teknik analisis dataadalah metode wawancara, observasi, dandokumentasi. Dikarenakan penelitian inimeneliti tentang kasus yang terjadi pada
-
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id
7ANTIKA ALDERA, NIM. E42010008Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
tahun 2012, maka teknik observasi tidakmungkin dilakukan oleh peneliti sehinggapeneliti hanya menggunakan teknik
wawancara dan dokumentasi.Adapun Selanjutnya teknik yang
digunakan dalam menguji keabsahan datapada penelitian ini adalah tekniktriangulasi. Adapun triangulasi yang yangdigunakan yaitu triangulasi sumber, padatriangulasi sumber ini Peneliti melakukanpengecekan data yang diperoleh melaluibeberapa sumber. Dengan ini penelitibertujuan melakukan check and recheckhasil wawancara dengan beberapainforman untuk mengetahui kebenaran datadengan menanyakan pertanyaan yang samaterhadap informan yang berbeda.
C. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
1. Peranan Badan Permusyawaratan Desadalam Pengawasan Program AlokasiDana Desa.
Dalam proses penentuan
pembagian tugas pengawasan, BPD tidakmemiliki salinan proposal ADD yang telah
disusun melalui Musyawarah PerencanaanPembangunan Desa yang dilaksanakansebelum dana dicairkan. Sehingga merekatidak memiliki rincian daftar kegiatan-kegiatan lengkap dengan besaran danakegiatan tersebut. Daftar yang mereka
miliki hanya dari catatan yang merekacatat sendiri saat musyawarah berlangsung.
Dalam proses penemuan kasus
yang berkenaan dengan realisasi danaADD, pengawasan secara langsung yang
dilaksanakan oleh BPD sangatlah kurang.Hal ini disebabkan oleh kesibukan-kesibukan pekerjaan anggota-anggota BPDyang memiliki pekerjaan tetap tersendiri.Sehingga mereka lebih sering mengawasikegiatan realisasi dana ADD yang sedangberjalan secara tidak langsung yaitudengan mendengar perkembangan danrincian kegiatan yang telah dilaksanakanoleh panitia pelaksana kegiatan realisasi
dana ADD tersebut tanpa mengetahuisecara langsung apa yang sedang terjadi.Serta Kepala Desa yang tidak bisa diajakberkoordinasi dan tidak transparan dalammengelola uang yang digunakan untukkegiatan tertentu dimana Kepala Desa itusendiri yang menjadipenanggungjawabnya.
Dalam proses membandingkanhasil realisasi ADD dengan perencanaansebelumnya, BPD Pak Laheng tidakdilibatkan dalam proses penyusunan SPJ,selain itu setelah SPJ tersebut selesaimereka tidak diberikan salinan dari SPJyang telah dibuat untuk diperiksa apakahisi SPJ tersebut telah benar dan sesuaidengan realisasi yang telah dikerjakan.Sehingga mereka tidak bisa memeriksa
-
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id
8ANTIKA ALDERA, NIM. E42010008Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
kesesuaian SPJ dengan realisasi kegiatansebelum SPJ diserahkan kepada TimPembina Kabupaten.
Sedangkan dalam proses Evaluasihasil realisasi ADD ditemukan bahwakurang tegasnya sikap BPD dalammenegur dan mencegah terjadinyapenyimpangan-penyimpangan dalampengelolaan dana ADD menyebabkanpenyalahgunaan dana ADD dapat terjadi.Tindakan BPD sebagai upaya mencegahterjadinya penyimpangan ataupenyalahgunaan dana ADD adalah hanyadengan memberikan nasehat kepada pihakyang telah terindikasi melakukanpenyimpangan tersebut. Hal inidikarenakan tidak adanya peraturan yangdapat menjadi dasar hukum tentangprosedur pengawasan yang harusdilakukan oleh BPD dalam mengawasiprogram ADD serta wewenang BPD untuk
mengatasi penyimpangan-penyimpangan
yang ditemukan oleh BPD selamapengawasan.
2. Keterbatasan PenelitianSelama melakukan penelitian
dengan judul Pengawasan Badan
Permusyawaratan Desa terhadap ProgramAlokasi Dana Desa (Suatu Studi di DesaPak Laheng Kecamatan Toho KabupatenPontianak) masih banyak terdapat
kekurangan dan kekurangan penelitidalam memaparkan fenomena-fenomenayang peneliti temukan selama berada dilapangan.
Adapun yang menjadiketerbatasan bagi peneliti adalah sulitnyapeneliti bertemu narasumber yangmenjadi informan dalam penelitian kaliini, hal ini dikarenakan narasumbermemiliki kesibukan tersendiri sehinggawaktu yang peneliti miliki terbatas untukmengumpulkan data tersebut sedangkanpeneliti berpacu dengan keterbatasanwaktu penelitian yang dimiliki.
Kurangnya keterbukaan informandalam memberikan informasi terkaitdengan permasalahan yang diteliti. Halini dikarenakan kasus penyimpanganADD yang terjadi pada Tahun Anggaran2012-2013 masih diproses sampaisekarang. Walaupun kasus tersebut sudahmenjadi masalah pribadi Kepala Desayang telah diturunkan jabatannyatersebut, namun informan tidak mauberbicara banyak tentang kasus tersebut.
DAFTAR PUSTAKABuku BukuBungin, Burhan. 2011. Penelitian
Kualitatif, Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group
Handayaningrat, Soewarno. 1996.Pengantar Studi Ilmu AdministrasiDan Manajemen, cetakan keenam
-
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan, Vol 3, Nomor 4, edisi Desember 2014http://jurmafis.untan.ac.id
9ANTIKA ALDERA, NIM. E42010008Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
belas, Penerbit : PT. Toko GunungAgung, Jakarta.
Ndraha, Taliziduhu. 1991. Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa.Jakarta. Bumi Aksara.
Raho, Bernerd. 2007. Teori SosiologiModern. Jakarta. Prestasi Pustakarya
Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi SuatuPengantar. Jakrta. PT. Raja Grafindo
Torang, Syamsir. 2013. Organisasi &Manajemen, Bandung: Alfabeta.
Skripsi Dan TesisSidirasi, Filemon. 2013. Pelaksanaan
Pengawasan Oleh InspektoratDaerah Terhadap TugasPemerintahan Desa di Desa TertungKecamatan Sintang KabupatenSintang
Putra, Dian Pramana. 2013. PengawasanBadan Permusyawaratan Desa(BPD) Dalam Pengelolaan AlokasiDana Desa (ADD) di Desa SuliliranBaru Kecamatan Pasir BelengkongKabupaten Paser
PeraturanPeraturan Bupati Pontianak Nomor 6
Tahun 2010 tentang PetunjukPelaksanaan Alokasi Dana Desa diKabupaten Pontianak.
Peraturan Daerah Kabupaten PontianakNomor 4 Tahun 2007 tentangAlokasi Dana Desa.
-
jurnal antika.pdfPENGESAHAN.pdf