skripsi, bab 1,2 maryono
TRANSCRIPT
Upaya Meningkatkan Teknik menggiring/mendribble bola pada
Permainan Sepak Bola melalui media Audio Visual
pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang
SKRIPSI
Oleh
M A R Y O N O
NPM 111 3912 079
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Sarjana Kependidikan Bagi
Guru Dalam Jabatan Penjaskes FKIP Universitas Bengkulu
PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS BENGKULU
2013LEMBAR PERSETUJUAN
Upaya Meningkatkan Teknik menggiring/mendribble bola pada Permainan Sepak Bola melalui media Audio Visual
pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang
SKRIPSI
M A R Y O N ONPM 111 3912 079
Telah dipertahankan di Depan Tim Penguji Progam Sarjan (S1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP Universitas Bengkulu
Pada Hari : RabuTanggal : 16 Januari 2013 Pukul : 08.00 s/d selesaiTempat : Kepahiang
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing
Pembimbing I,
Drs. Agus Zainal Rachmat, M.Pd.NIP 19580407 198503 1001
Pembimbing II,
Dian Pujianto,S.Pd.Jas., M.Or.NIP 19800510 200912 1001
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Penguji
Penguji Nama Dosen Tanda
Tangan
Tanggal
Penguji I Drs. Agus Zainal Rachmat, M.Pd
Penguji II Dian Pujianto,S.Pd.Jas., M.Or.
Penguji III Drs. Amrul Bahar, M.Pd.
Penguji IV Drs. Syafrial, M.Kes.
LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK MENGGIRING/MENDRIBBLE BOLA
PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL
PADA SISWA KELAS XI IPA 2 MAN 2 KEPAHIANG
SKRIPSI
M A R Y O N ONPM 111 3912 079
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Drs. Agus Zainal Rachmat, M.Pd.NIP 19580407 198503 1001
Pembimbing II
Dian Pujianto,S.Pd.Jas., M.Or.NIP 19800510 200912 1001
Dekan FKIP UNIB, Ketua Progam SKGJ FKIP UNIB,
Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko, M.Pd NIP 19611207 198601 1001
Drs. I Wayan Dharmayana, M.Pd. NIP 19610123 198503 1001
PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya
susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari
Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan (Program SKGJ)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Skripsi yang saya kutip
dari hasil karya orang lain, telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini
bukan hasil karya sendiri, atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya
sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Bengkulu, Januari 2013Yang menyatakan,
MARYONONIM 111 3912 079
Motto dan PersembahanMotto
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong, sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang
yang khusyuk (Q. S. Al Baqarah 45)
Kegagalan sesungguhnya adalah maslah keegoisan orang malas karena di dalam keegoisan mereka
Mereka membayangkan, mereka akan sukses tanpa melakuka apapun (Tho,as Edison)
Manusia yang hebat adalah manusia yang tak pernah menyerah dari masalah yang dihadapi
Manusia yang hebat bukanlah manusia yang tak pernah gagal tapi manusia yang bisa bangkit kembali setelah gagal
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya,
saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Karya sederhana ini ku persembahkan
untuk:
Istri, anak-anakku, Ibu dan Bapakku, yang telah
mendukungku, memberiku motivasi dalam segala hal serta
memberikan kasih sayang yang teramat besar yang tak
mungkin bisa ku balas dengan apapun.
Teman-teman Mahasiswa SKGJ S-1 Penjaskes Pokjar
Kepahiang, makasih telah memberiku motivasi dan
masukan.
Bapak Dosen Pembimbing, yang telah memberiku saran
dan masukan serta semangat, jangan segan untuk
menegur kebaikan kami.
Adik sanak, Rekan-rekan guru makasih buat
persahabatannya. Kalian adalah sahabat terbaikku.
ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Teknik Menggiring Bola pada Permainan Sepak Bola melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dan pada setiap siklus diakhiri dengan tes praktik. Tujuan penelitian ini meningkatkan Teknik menggiring bola pada permaian sepak bola. Penelitian ini diadakan di MAN 2 Kepahiang pada Kelas XI IPA2 yang berjumlah 33 siswa terdiri dari laki-laki 14 siswa dan perempuan 19 siswi. Dari hasil analisis data selama penelitian pada siswa Kelas XI IPA2 MAN 2 Kepahiang mengalami peningkatkan dari pra-siklus sampai siklus II yaitu dari jumlah skor 292 atau 73,74% pada pra siklus, menjadi 314 atau 79,29% pada siklus I, dan siklus II jumlah skor 347 atau 88%, dengan kenaikan jumlah skor 19%, sedangkan ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan 32% yaitu pada pra siklus ada 25 siswa yang tidak tuntas sedangkan pada siklus II semua siswa tuntas(33). Kesimpulan dari penelitian ini adalah audio visual dapat berpengaruh positif terhadap pembelajaran Teknik menggiring bola pada permainan sepak bola siswa serta media pembelajaran dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
Kata Kunci : Audio Visual, Sepak Bola
ABSTRACT
Efforts to Improve technique Dribbling Ball on Football Games through Audio Visual Media in Grade XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang. This study uses classroom action research three cycles. Each cycle consists of four phases: planning, implementation, observation and reflection. And at each cycle ends with practice tests. The purpose of this study improve dribbling technique in playing on football. The research was conducted at MAN 2 in Class XI Kepahiang IPA2 amount 33 students consisted of 14 male students and 19 female students. From the analysis of data for studies in Class XI student IPA2 MAN 2 Kepahiang experienced improvement from pre-cycle to the second cycle of the total score of 292 or 73.74% in the pre-cycle, a 314 or 79.29% in the first cycle, and the cycle II total score of 347 or 88%, with a 19% increase in total score, while mastery learning also increased 32% in the pre cycle ie there are 25 students who have not completed while the second cycle all students complete (33). The conclusion of this research is a visual audio can be a positive influence on learning techniques to dribble a football game on students as well as instructional media can be used as an alternative learning on subjects of physical education and health.
Keywords: Audio Visual, Soccer
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan Ahlahmudlillah kehadiran Allah SWT hanya
dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan tugas
penyusunan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan
Teknik Menggiring/mendribble bola pada permainan sepak bola melalui media
Audio Visual pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang“, penelitian
penelitian tindakan kelas ini kami susun untuk melengkapi Tugas Akhir Kuliah,
Progam SKGJ S-1 Penjaskes Tahun akademik 2012/2013 Universitas Negeri
Bengkulu.
Dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu terima kasih kami ucapkan
dengan tulus dan sedalam dalamnya kepada
1. Bapak Drs. Agus Zainal Rachmat, M.Pd. selaku Pembimbing dan Penguji
2. Bapak Dian Pujianto,S.Pd.Jas., M.Or. selaku Pembimbing dan Penguji
3. Bapak Drs. Amrul Bahar, M.Pd. selaku Penguji
4. Bapak Drs. Syafrial, M.Kes. selaku Penguji
5. Bapak Drs. I Wayan Dharmayana, M.Pd. Kepala Progam SKGJ S-1
Penjaskes FKIP, UNIB.
6. Bapak Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko, M.Pd. Dekan FKIP UNIB
7. Bapak dan Ibu Dosen FKIP UNIB
8. Bapak Muh. Murni, M.Pd. Kepala MAN 2 Kepahiang
9. Saudara Normansyah sebagai teman sejawat
10.Dewan Guru dan Staf Tata Usaha MAN 2 Kepahiang
Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini
hingga selesai yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Dan dalam
kesempatan ini pula penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran untuk
pembuatan yang lebih baik.
Tak ada gading yang tak retak, penulis yakin masih banyak kekurangan
yang masih harus disempurnakan dari penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis
juga berharap semoga dengan adanya penelitian ini, dapat memberikan
sumbangan berarti bagi dunia pendidikan khususnya bidang pembelajaran
penjaskes di Sekolah-sekolah, khususnya MAN 2 Kepahiang.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Kepahiang, Januari 2013Peneliti,
MARYONONPM : 111 3912 079
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.............................................................................................. i
Halaman Persetujuan ................................................................................... ii
Halaman Pengesahan .................................................................................. iii
Surat Pernyataan Keaslian .......................................................................... v
Motto dan Persembahan .............................................................................. vi
Abstrak (Bahasa Indonesia).......................................................................... vii
Abstrak (Bahasa Inggris)............................................................................... viii
Kata Pengantar ............................................................................................ ix
Daftar Isi ....................................................................................................... xi
Daftar tabel .................................................................................................. xiv
Daftar Gambar ............................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Indentifikasi Masalah ..................................................................... 5
C.Batasan Masalah dan Fokus Penelitian ........................................ 5
D.Rumusan Masalah......................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian........................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori...................................................................................... 7
1.Permainan Sepak bola ................................................................ 7
2.Sejarah Singkat Sepak bola ........................................................ 7
3.Teknik Dasar Permainan Sepak Bola ......................................... 10
a. Teknik Menendang Bola ..................................................... 12
b. Teknik Menahan Bola ........................................................ 15
c. Teknik Menggiring Bola ...................................................... 20
d. Dribbleing (Mnggiring bola) ................................................. 22
e. Teknik Penjagaan ............................................................... 28
f. Teknik Latihan Permainan sederhana ................................ 29
4. Audio Visual .............................................................................. 31
a. Pengertian Audio Visual ..................................................... 31
b. Bentuk-bentuk Media audio Visual ..................................... 32
c. Faktor yang mempengaruhi Media Audio Visual ................ 33
B. Acuan Teori Kerangka Berfikir ........................................................ 36
C. Pengembangan Perencanaan Tindakan.......................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 39
B. Tempat dan Waktu ......................................................................... 40
C. Subjek Penelitian.............................................................................. 41
D. Jenis Tindakan ................................................................................ 41
E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 45
F. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 48
G.Teknik Analisa Data ....................................................................... 48
H. Indikator Keberhasilan Penelitian .................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 51
B. Pembahasan ................................................................................... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 61
B. Saran ........................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 63
Lampiran
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 65
Lampiran 2 Hasil Tes Pra siklus.................................................................... 75
Lampiran 3 Hasil Tes Siklus I ....................................................................... 76
Lampiran 4 Hasil Tes Siklus II ...................................................................... 77
Lampiran 5 Foto Kegiatan Penelitihan ......................................................... 78
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitihan dari Kepala Sekolah ................. 83
Lampiran 7 Surat Surat Pernyataan Teman Sejawat ................................... 84
Lampiran 8 Daftar Riwayat Peneliti .............................................................. 85
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 40
Tabel.2. Pokok-pokok Rencana Kegiatan .................................................... 44
Tabel.3. Aspek Penilaian ............................................................................. 45
Tabel.4. Rincian Aspek Penilaian ................................................................ 46
Tabel.5. Lembar penilaian ............................................................................ 47
Tabel.6. Rekapitulasi Penilaian .................................................................... 47
Tabel.7. Rengtang Skor dan Nilai ................................................................ 47
Tabel.8. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 48
Tabel.9. Kriteria Keberhasilan Siswa............................................................ 50
Tabel.10. Jumlah Skor Tes Praktek Siswa Pra siklus .................................. 52
Tabel.11. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Pra siklus ................................. 53
Tabel.12. Jumlah Skor Tes Praktek Siswa Siklus I ...................................... 54
Tabel.13. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Siklus I ..................................... 55
Tabel.14 Jumlah Skor Tes Praktek Siswa Siklus II ...................................... 57
Tabel.15. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Siklus II .................................... 58
Tabel.16. Jumlah Skor dan Nilai rata-rata ................................................... 59
Tabel.17. Katagori Nilai ................................................................................ 60
Tabel.18 Ketuntasan Belajar......................................................................... 61
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gamhar.1.Lampangan Sepak bola............................................................... 9
Gambar.2.Gawang ....................................................................................... 10
Gambar.3. Menendang bola dengan kaki bagian dalam............................... 13
Gambar.4. Menendang bola dengan punggung kaki.................................... 14
Gambar.5. Menendang bola dengan kaki sebelah luar ................................ 14
Gambar.6. Menendang bola dengan ujung kaki. ......................................... 15
Gambar.7. Menghentikan bola dengan telapak kaki .................................... 16
Gambar.8. Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam .......................... 17
Gambar.9 Menghentikan bola dengan kaki bagian luar. .............................. 18
Gambar.10. Menghentikan boh melambung dengan bagian dalam kaki...... 18
Gambar.11. Menghentikan bola melambung dengan kaki luar .................... 19
Gambar.12. Menghentikan bola yang melayang dengan kaki bagian dalam..... 20
Gambar.13. Menghentikan bola melayang dengan kura-kura...................... 20
Gambar.14. Menghentikan bola yang melayang dengan paha..................... 21
Gambar.15. Menghentikan bola yang melayang dengan dada..................... 21
Gambar.16. Menghentikan bola yang melayang dengan kepala.................. 22
Gambar.17. Menggiring bola dengan kaki bagian luar ................................. 27
Gambar.18. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam. ............................ 28
Gambar.19 Menggiring bola dengan punggung kaki ................................... 28
Gambar.20. Sketsa Latihan 1 ...................................................................... 30
Gambar.21. Sketsa Latihan 2 ...................................................................... 30
Gambar.22 Sketsa Latihan 3 ....................................................................... 30
Gambar.23. Sketsa Latihan 4 ...................................................................... 31
Gambar.24. Tahapan Penelitian .................................................................. 37
Gambar.25. Rangkaian kegiatan dari setiap siklus ...................................... 38
Gambar.26. Grafik Katagori Nilai.................................................................. 59
Gambar.27. Grafik Ketuntasan .................................................................... 6
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
“Gooollll……! Gooollll…… Gooollll……” teriakan ini pasti terikan
Sepak bola siapapun yang berteriak “ gool” dapat dipastikan akan
membuka mulut terbuka lebar, mata berbinar-binar, hati berbunga-bunga
dan sebagainya dilakukan untuk mengukapkan rasa kebahagiaan yang
dialami saat itu. Hal ini sungguh kontradiksi dengan sebagian orang yang
ada di tempat yang sama yang tidak bisa berteriak ” goal...” Mereka duduk
diam, kaget, gelisah, kecewa, dengan tangan di depat mulut, sambil
mengigit jari dengan muka yang pucat. Sebagian lain berteriak kecewa,
mengutuki, menyumpahi, protes keras, pemandangan seperti ini selalu ada
di dalam permaianan sepak bola, baik di kampung, sekolah, lapangan kecil
atau di stadion yang megah.
Sepak bola adalah salah satu jenis olah raga yang sangat digemari
diseluruh dunia, di Indonesia sepak bola merupakan olahraga masyarakat
yang artinya sepak bola digemari oleh semua kalangan, baik yang ekonomi
lemah atau ekonomi tinggi. Olah raga ini sangat universal yang artinya
selain digemari orang laki-laki olah raga ini juga digemari para perempuan
tidak hanya tua muda bahkan anak-anak. Hanya para atlet sepak bola
manea Negara yang sukses membina karier di bidang olah raga ini.
Tentunya diperlukan usaha dan latihan yang keras untuk menjadi atlet
1
2
sepak bola yang handal dan professional. Olah raga ini juga dilakukan anak
kecil, anak-anak, remaja, pemuda, orang dewasa, pria bahkan wanita.
Sepak bola sungguh popular di mata masyarakat, dari pelosok desa hingga
kota besar di seluruh dunia.
Sepak bola merupakan olah raga yang simpel, sederhana dan
murah. Bahkan hampir tidak memerlukan biaya. Namun bila pertandingan
yang professional, olah raga ini biayanya bisa terbesar dari aneka cabang
olah raga lainnya. Untuk mengelola dan menghidupi sebuah klub sepak
bola bisa memakan biaya milyaran rupiah. Di satu pihak sepak bola
dikatakan hampir tidak memerlukan biaya, karena alat dan sarana yang
dibutuhkan hanya satu benda bulat dan tanah lapang.
Bila dikaji bersama pola permainan sepak bola. Itu sederhana, pola
permainan hanya menyerang (Attacktion), mempertahankan (defention)
dan menyusun posisi strategi ini, keahlian dan keterampilan masing-masing
pemain tampak jelas, kemauan membawa bola, menggiring bola, merebut
bola, mempertahankan bola, mengecoh lawan, sangat diperlukan oleh
individu pemain untuk diterapkan dalam kerja sama antara pemain
(http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html).
Tiap pemain harus punya kemampuan, maksudnya daya tahan,
kekuatan, kelenturan, kecepatan dan kelincahan. Ke 5 faktor ini harus
dimiliki para pemain untuk mengembangkan ke posisi puncak. Dari kelima
faktor tersebut yang menarik untuk dikaji bersama adalah faktor kecepatan
3
dan kelincahan. Kecepatan dalam Menggiring bola ini dapat dibentuk dari
dalam diri (pembawaan) atau dari luar diri (karena mampu
mengkombinasikan dari segala teknik yang dimiliki)
Untuk mempunyai kecepatan dalam menggiring/mendribble bola
yang lebih baik, bagi setiap pemain mutlak harus dikuasai, untuk itu
diperlukan pengguasaan Teknik menggiring/mendribble bola dengan baik
dan benar. Dalam mempelajari Teknik menggiring/mendribble ada
beberapa macam latihan, antara lain dengan mengunakan media audio
visual. Karena dengan media audio visual lebih mudah untuk dipahami
setiap gerakan, baik secara terinci maupun secara global/keseluruhan.
Di sekolah–sekolah yang berada di Kabupaten Kepahiang siswa
kurang berprestasi dalam permainan sepak bola dikarenakan kurangnya
penguasaan Teknik dasar sepak bola, terutama Teknik menggiring/
mendribble bola. Tak luput juga di MAN 2 Kepahiang siswanya juga
kurang mengguasai Teknik menggiring/mendribble bola dengan baik, ini
disebabkan karena dalam proses pembelajaran sepak bola tidak
memperhatikan metode dan media dalam proses pembelajaran yang
digunakan.
Selama ini di MAN 2 Kepahiang dalam pembelajaran Penjaskes
selalu khususnya permainan sepak bola selalu menggunkan metode
Ceramah dan Demontrasi sedangkan media yang dipakai tidak mengalami
perubahan yaitu guru langsung dari mendemontrasikan kemudian di ikuti
4
oleh siswa sehingga siswa kurang tertarik dan cederung bosan, untuk itu
penelitian ini peneliti akan menggunakan media pembelajaran yang lain
yaitu dengan menggunakan Media Audio Visual, dalam pembelajaran
Teknik menggiring/mendribble bola dalam pada permainan sepak bola.
Media audio visual adalah yang berkaitan antara pendengaran dan
penglihatan, Misalnya rekaman video, berbagai rekaman film, slide suara,
dan lain sebagainya. (http://www. sarjanaku. com/ media - audio - visual.
htm). Penelitian menampilkan cuplikan pembelajaran Teknik
menggiring/mendribble bola dengan menggunakan Laptop, infokus dan
hanphon.
Untuk itu peneliti melakukan Penelitian tindakan kelas yang
berorentasi pada upaya peningkatan kemampuan siswa dalam menguasai
Teknik menggiring/mendribble bola melalui media Audio Visual pada
siswa kelas XI IPA 2 semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Jadi dalam
Penelitian ini berjudul ”Upaya Meningkatkan Teknik Menggiring/
mendribble bola pada Permainan Sepak bola melalui media Audio Visual
pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang”. Besar harapan kami
penelitihan ini berjalan secara baik dan lancar serta mendapatkan hasil
yang memuaskan, baik bagi peneliti sendiri maupun bagi siswa.
5
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Banyak siswa yang teknik menggiring/mendribble bola tidak tepat.
2. Media pembelajaran yang diberikan kepada siswa kurang bervariasi.
C. Batasan Masalah dan Fokus Penelitian
Penelitian ini hanya dikenakan pada Siswa Kelas XI IPA 2 di MAN 2
Kepahiang pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013, dengan materi
Teknik Menggiring/ mendribble bola pada Permainan Sepak Bola melalui
media Audio Visual pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan peneliti sebagai
berikut: Bagaimana meningkatkan penguasaan Teknik Menggiring/
mendribble bola pada Permainan Sepak bola bagi siswa Kelas XI IPA 2
MAN 2 Kepahiang dengan menggunakan media Audio Visual?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:
Meningkatkan Teknik menggiring/mendribble bola pada siswa Kelas XI IPA
2 MAN 2 Kepahiang.
6
F. Manfaat Penelitian
Peneliti mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:
1. Manfaat bagi siswa
Siswa akan lebih mudah memahami dan menguasai teknik
Menggiring/dribble bola dalam Permainan sepak bola.
Siswa merasa lebih menarik dengan materi pelajaran permainan
sepak bola.
2. Manfaat bagi guru :
Menambah wawasan dan pengalaman mengajar sehingga dapat
menyusun variasi pembelajaran Penjaskes yang baru.
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses
pembelajaran.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Permainan Sepak bola
Permainan Sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh 2
regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain. Tujuan
permainan ini adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-
banyaknya dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak
kemasukkan bola. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
kerjasama dan tolong menolong dengan sesama teman seregu. Agar
sesama pemain dapat saling pengertian kesebelas pemain tersebut
dibagi tugas menjadi tiga bagian yaitu, barisan penyerang, barisan
peng- hubung dan barisan penahan. (Thrispin 1994;36)
2. Sejarah Sepak bola
Sebelum Sepak bola modern yang seperti kita kenal saat ini ada,
telah di kenal permainan yang dimainkan mirip dengan Sepak bola
sekarangini, dibeberapa negara. Permainan tersebut antara lain, tsu
chiu dari Cina, nari dari Jepang, Epyliros dari Yunam, harpastum dari
Romawi, soule dari Prancis dan sheet game dari Inggris. Sheet game
di Inggris sangat digemari, kadang-kadang permainan itu diikuti oleh
500 yang. Pada tahun 1846 Universitas Cambridge membuat
7
8
pexaturai, sepak bola yang terdiri dari 11 pasal, sehingga Sepak bola
dapat dipertandingkan antara universitas di Inggris (Thrispin 1994;36.)
Pada tanggal 26 Oktober 1863 berdiri ’’The Football Association”
yang kemudian menyempurnakan peraturan Sepak bola yang dibuat
sebelumnya. Pada tanggal 21 Mei 1904, atas prakarsa Guirin dari
Prancis didirikan organisasi Sepak bola dunia yang diberi nama
FEDERATION INTERNATIONALE DE FOOTBALL ASSOCIATION.
Sepak bola modem masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda.
Pemerintah Belanda di Indonesia mendatangkan guru olahraga dari
negeri Belanda untuk mengajar di sekolah-sekolah Belanda. Kompeni
Belanda juga membentuk klub-klub Sepak bola di Indonesia. Pada
tanggal 19 April 1930 berdiri Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia
yang disingkat PSSI. karena ketidakpuasan klub pribumi terhadap klub
Sepak bola Belanda. PSSI uiterima menjadi anggota FIFA pada
tanggal 24 Juli 1952 (Thrispin 1994;36.)
Sejarah Sepak Bola Modern di Indonesia dimulai dengan terbentuknya
PSSI (Persatuan Sepak bola seluruh Indonesia) pada tanggal 19 April 1930
di Yogyakarta dengan ketuanya Soeratin Sosrosoegondo. Sebagai
organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran
PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan. Jika
meneliti dan menganalisa saat- saat sebelum, selama dan sesudah
kelahirannya, sampai 5 tahun pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
9
1945, jelas sekali bahwa PSSI lahir, karena dibidani politisi bangsa yang baik
secara langsung maupun tidak, menentang penjajahan dengan strategi
menyemai benih benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia.
(http://olahraga.kompasiana.com/Sepak bola-sejarah-sepak-bola-indonesia)
Setelah wafatnya Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak
bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak
diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era
sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam
kompetisi internasional, di antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny
Pattinasarani, dan Tan Liong Houw. Dalam perkembangannya, PSSI telah
memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan
penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi
Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain
itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan
kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19,U21, dan U-23).
(http://olahraga.kompasiana.com/Sepak bola-sejarah-sepak-bola-indonesia)
10
Gamhar.1.Lampangan Sepak bola
(http:/www.trisetiyanto.files.wordpress.com/lapangansepakbola.jpg)
1. Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m
2. Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
3. Garis penalti: 11 m dari titik tengah garis gawang
4. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
5. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
Gambar,2.Gawang
(http:/www.trisetiyanto.files.wordpress.com/gawang1.jpg)
3. Teknik Dasar Permainan Sepak bola
Pada dasarnya permainan Sepak bola merupakan suatu usaha untuk
menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh
lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain Sepak bola harus menguasai
teknik-teknik dasar Sepak bola yang baik. Untuk dapat menghasilkan
permainan Sepak bola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat
menguasai teknik-teknik dalam permainan. Teknik dasar bermain Sepak
11
bola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan
atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan
Sepak bola.
Adapun teknik dasar permainan Sepak bola sebagai berikut :
a. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :
1) Lari cepat dan mengubah arah.
2) Melompat dan meloncat.
3) Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
4) Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.
b.Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :
1) Mengenal bola
2) Menendang bola (shooting)
3) Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola
4) Menggiring bola (dribbling)
5) Menyundul bola (heading)
6) Melempar bola (throwing)
7) Gerak tipu dengan bola
8) Merampas atau merebut bola.
9) Teknik-teknik khusus penjaga gawang.
(http://andririyantoblog. blogspot. com / teknik - dasar – permainan - sepak
- bola.html di akses tanggal 16 September 2012)
12
1. Teknik menendang bola
Menurut Thrispin 1994;38-50). Tendangan dapal dibagi menurut perkenaan
kaki ada beberapa yaitu :
a. Jenis tendangan berdasarkan bagian kaki yang digunakan terdiri dari
Tendangan dengan kaki sebelah dalam.
Tendangan dengan punggung kaki (kura-kura kaki)
Tendangan dengan kaki sebelah luar
Tendangan dengan ujung jari (sepatu)
Tendangan dengan tumit.
b. Jenis tendangan berdasarkan kegunaannya, terdiri dari
Mengoper bola kepada teman.
Menembak ke gawang.
Menyapu bola (tackling)
Tendangan khusus, seperti tendangan sudut, tendangan
gawang, tendagan hukuman
c. Jenis tendangan berdasarkan tinggi rendahnya bola, terdiri dari,
Menyusur tanah.
Melambung rendah setinggi lutut.
Melambung sedang setinggi kepala.
Melambung tinggi di atas kepala.
13
d. Jenis tendangan berdasarkan lintasan bola, terdiri dari,
Tendangan lurus.
Tendangan melengkung. (Thrispin 1994;39)
1.1)Menendang bola dengan kaki bagian dalam.
Awalan lurus dengan bola, kaki tumpu diletakkan di
samping bola dengan jari kaki menghadap ke depan dengan lutut
sedikit ditekuk, badan condong ke depan sehingga hidung, lutut
dan ujung jari kaki satu garis. Kaki sepak diputar keluar pada
pangkal paha sehingga ujung jari menghadap keluar. Daerah
perkenaan kaki dengan bola di bawah perge- langan kaki agak ke
depan, sedangkan sentuhan kaki terhadap bola tepat di bagian
tengah bola.
Sikap gerakan tersebut di atas menghasilkan gerakan bola
menyusur tanah, apabila hendak menendang bola melambung,
maka kaki tumpu agak ke belakang, badan sedikit condong ke
belakang dan sentuhan kaki terhadap bola di bawah titik tengah.
Gambar.3. Menendang bola dengan kaki bagian dalam (Thrispin 1994;40)
14
1.2) Menendang bola dengan punggung kaki.
Awalan lurus dengan bola, kaki tumpu diletakkan di
samping bola dengan jari-jari kaki menghadap ke depan, lutut
sedikit ditekuk, sehingga badan berada di atas bola, pergelangan
kaki sepak ditekuk ke bawali sehingga punggung kaki menghadap
ke bola. Bola disepak dengan punggung kaki tepat di titik tengah.
Gambar.4 Menendang bola dengan punggung kaki (Thrispin 1994;40)
1.3)Menendang bola dengan kaki sebelah luar.
Awalan lurus, kaki tumpu diletakkan di sisi bola dengan jari-jari kaki
menghadap ke depan dengan lutut sedikit ditekuk. Pergeiangan sepak ditekuk
ke bawah dan diputar ke dalam. Bola disepak dengan punggung kaki bagian
luar, sehingga gerakan kaki mengarah ke dalam sedangkan bola akan
bergerak setelah disepak ke luar.
Gambar.5, Menendang bola dengan kaki sebelah luar. (Thrispin 1994;41)
15
1.4)Menendang bola dengan ujung kaki
Awalan dari belakang bola, kaki tumpu di samping belakang
bola dengan lutut sedikit di tekuk dan ujung jari menghadap ke
depan. Kaki sepak diangkat dengan menguatkan pergelangan kaki,
ayunan dilakukan dengan meluruskan lutut.
Gambar.6. Menendang bola dengan ujung kaki. (Thrispin 1994;41)
1.5)Menendang dengan tumit.
Kaki tumpu diletakkan disamping bola, jari-jari menghadap
ke arah yang berlawanan dengan jalannya bola. Ayunan kaki
sepak dilakukan dari depan ke belakang dengan suatu hentakkan,
daerah yang kontak dengan bola adalah bagian tumit. (Thrispin
1994;41)
2. Menahan bola/menghentikan bola
Menahan atau menghentikan bola dapat dilakukan dengan
seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Dilihat dari
gerakan bola, menahan atau menghentikan bola dapat dibagi menjadi
3 jenis, yaitu:
16
a. Menerima atau menghentikan bola yang bergulir di tanah.
b. Menerima atau menghentikan bola yang melayang kemudian jatuh
ke tanah.
c. Menerima atau menghentikan bola yang melayang di udara.
(Thrispin 1994;41)
2.1)Menghentikan bola yang bergulir di tanah
Menghentikan bola yang bergulir di tanah dapat dilakukan
dengan:
a) Telapak kaki.
b) Kaki bagian dalam.
c) Kaki bagian luar
2.2)Menghentikan bola dengan telapak kaki.
Kaki tumpu menghadap ke arah datangnya bola dengan lutut
sedikit tertekuk. Pergelangan kaki yang akan menghentikan bola
ditekuk ke atas, pada saat bola menyentuh telapak kaki, kaki
sedikit ditarik searah dengan jalan bola. Badan sedikit condong ke
depan, seaangkan bola dihentikan di samping depan kaki tumpu.
Gambar 3.7 Menghentikan bola dengan telapak kaki. (Thrispin 1994;41)
17
2.3)Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam.
Kaki tumpu menghadap ke arah datangnya bola dan lutut di-
tekuk. Kaki yang akan menghentikan bola diputar ke luar sehingga
bagian dalam kaki menghadap ke arah' datangnya bola. Kaki yang
akan menghentikan bola digerakkan ke depan menyongsong bola.
setelah bola menyentuh kaki, kaki ditarik kembali ke belakang.
Bola dihentikan di samping kaki tumpu.
Gambar.8. Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam. (Thrispin 1994;43)
2.4) Menghentikan bola dengan kaki bagian luar.
Kaki tumpu berada tegak lurus dengan arah bola. Kaki yang akan
menghentikan bola diangkat di samping kaki tumpu, pergelang- an kaki diputar
sehingga sisi luar kaki menghadap ke tanah. Mula- mula kaki digerakkan ke
samping datangnya bola, sesaat akan rrfe- nyentuh bola kaki ditarik searah
dengan gerakan bola. Bola dihenti- kan disamping kaki tumpu
18
Gambar 3.9 Menghentikan bola dengan kaki bagian luar. (Thrispin 1994;43)
2.5)Menghentikan bola yang melambung kemudian jatuh ke. tanah.
a. Dengan telapak kaki.
b. Dengan kaki bagian dalam.
c. Dengan kaki bagian luar.
Menghentikan bola melambung kemudian jatuh ke tanah dengan
telapak kaki. Kaki tumpu menghadap ke arah datangnya bola dengan lutut
sedikit tertekuk. Pergelangan kaki yang akan menghentikan bola ditekuk ke
atas, pada saat bola menyentuh telapak kaki, kaki sedikit ditarik ke belakang.
Gambar 10. Menghentikan boh melambung dengan bagian dalam kaki. (Thrispin 1994;44)
Badan menyamping ke arah datangnya bola dengan kaki tumpu
depan. Kaki yang akan menghentikan bola diangkat ke samping
sehmgga sisi dalam kaki tegak lurus dengan kaki tumpu
19
2.6)Menghentikan boh melambung kemudian jatuh ke tanah dengan
menggunakan bagian luar kaki.
Teknik ini digunakan apabila seorang pemain ingin bergerak
kearah yang berbeda sambil menghentikan bola. Pergelangan kaki
yang digunakan menghentikan bola ditegangkan ke luar dengan
memutar pangkal paha ke luar.
Gambar.11. Menghentikan bola melambung dengan kaki luar. (Thrispin 1994;44)
2.7) Menghentikan bola yang melayang di udara.
Menghentikan bola yang melayang di udara dapat menggunakan
badan sebagai berikut:
a) Dengan kaki bagian dalam.
b) Dengan kura-kura kaki.
c) Dengan paha.
d) Dengan dada.
e) Dengan kepala. (Thrispin 1994;45)
20
2.8) Menghentikan bola yang melayang dengan kaki bagian dalam.
Kaki tumpu terhadap ke arah datangnya bola, kaki yang akan
menghentikan bola diangkat di depan badan dengan lutut tertekuk,
ujung kaki menghadap ke luar. Sesaat bola akan menyentuh kaki
bagian dalam, kaki ditarik ke belakang untuk menahan kecepatan
bola.
Gambar.12. Menghentikan bola yang melayang dengan kaki bagian dalam. (Thrispin 1994;45)
2.9) Menghentikan bola yang melayang dengan kura-kura kaki.
Teknik ini dilakukan apabila bola jatuh tegak lurus. Kaki yang
digunakan untuk menghentikan bola diangkat di bawah bola yang
jatuh. Sesaat bola akan menyentuh kaki, kaki diturunkan, sehingga
mengurangi benturan bola dengan kaki.
Gambar.13. Menghentikan bola melayang dengan kura-kura. (Thrispin 1994;45)
21
2.10) Menghentikan bola yang melayang dengan paha.
Kaki tumpu menghadap ke arah datangnya bola, kaki yang
akan menghentikan bola diangkat dengan lutut tertekuk, sehingga
paha menghadap ke arah datangnya bola. Pada saat bola akan
menyentuh paha, paha dilurunkun sehingga kecepatan bola
berkurang.
Gambar.14. Menghentikan bola yang melayang dengan paha(Thrispin 1994;46)
2.11) Menghentikan bola yang melayang dengan dada.
Kedua kaki kangkang dengan lutut tertekuk, badan bagian
atas dicondongkan ke belakang. Pada saat bola akan menyentuh
dada, dada ditarik ke belakang sehingga kecepatan bola
berkurang.
Gambar.15. Menghentikan bola yang melayang dengan dada. (Thrispin 1994;46)
22
2.12) Menghentikan bola yang melayang dengan kepala.
Langkahkan salah satu kaki ke depan menghadap ke arah
datangnya bola. Sesaat sebelum bola menyentuh dahi, tarik badan
bagian atas ke belakang, sehingga bola tidak memantul dengan
keras pada dahi.
Gambar.16. Menghentikan bola yang melayang dengan kepala. (Thrispin 1994;47)
3. Dribbling (menggiring bola)
Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan
bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan
kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut
dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). (http://fajar-agni-
fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html)
a. Pengertian Dribbling
Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki
mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring
bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu
bebas dari lawan Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang
terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang
23
dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang
dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara
lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan
menghambat permainan.
Menurut (http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html) Dribbling
(menggiring bola) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :
1) Untuk melewati lawan
2) Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman
dengan tepat.
3) Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan
bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk
dengan segera memberikan operan kepada teman.
4) Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa
menendang dan mengontrol bola dengan baik.
b. Macam-macam Dribbling menurur
1) Teknik dribbling dengan kaki bagian dalam.
2) Teknik dribbling dengan sisi kaki bagian luar.
3) Dribling menggunakan kura-kura kaki (punggung kaki)
(http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html di akses
tanggal 16 Januari 2013)
c. Cara-cara Melakukan dan Melatih Dribbling
Teknik dribbling (menggiring bola) terbagi menjadi tiga macam :
24
1) Teknik dribbling dengan kaki bagian dalam.
Dribling menggunakan kaki bagian dalam memungkinkan seorang
untuk pemain untuk menggunakan sebagian besar permukaan kaki
sehingga kontrol terhadap bola akan semakin besar. Bagi pemain
pemula latihan Teknik dribling dengan kaki bagian dalam ini bisa
dilakukan dengan cara menyentuh bola dengan kaki bagian dalam
dengan posisi kaki tegak lurus terhadap bola Tendanglah secara
pelan untuk mempertahankan kontrol bola dan pusatkan kekuatan
tendangan pada bagian tengah bola sehingga memudahkan untuk
mengontrol arah bolanya, usahakan bola tetap berdekatan dengan
kaki kira kira tidak lebih dari satu langkah dari kaki dan kepala
tegak dan mata terpusat ke lapangan didepan dan jangan tepaku
pada kaki. Lakukan gerakan tersebut berulang ulang kali untuk
dapat menambah Felling terhadap bola yang akan memudahkan
pemain melakukan dribbling dengan kaki bagian dalam tersebut.
(http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html di akses
tanggal 16 Januari 2013)
2) Teknik dribbling dengan sisi kaki bagian luar.
Melakukan dribling dengan menggunakan sisi kaki bagian luar
dilakukan dengan cara menyentuh bola dengan kaki bagian luar untuk
menggiring bola. Dalam hal ini posisi tubuh sangat penting untuk
melakukan dribling menggunakan kaki sisi bagian luar, kemudian
25
keseimbangan tangan juga mempengaruhi dalam melakukan dribling.
Latihan yang baik untuk melakukan dribling dengan sisi kaki bagian luar
adalah melangkah kesamping dengan menyentuh bola. Bergeraklah
menyamping dengan tetap menjaga keseimbangan tubuh dan gerakan
kakinya dengan sentuhan bola. Jangan menyilangkan kaki ketika
sedang bergerak, dan gunakan tangan untuk membantu menjaga
keseimbangan. (http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html
di akses tanggal 16 Januari 2013)
3) Dribling menggunakan kura-kura kaki (punggung kaki)
Kura kura kaki, bagian sepatu tempat tali sepatu berada, bisa
memperikan kekuatan dan kontrol. Kesalahan umum yang sering
dilakukan pemula adalah menggunakan ujung jari kaki. Tindakan ini
tidak hanya menyebabkan sakit pada ujung jari kaki jika seorang
melakukan tackling keras kepada pemain saat mencoba
menendang bola, Kelebihan goppermukaan yang datar pada bola
dan juga dapat membuat bola berbelok dan menukik. Bagi pemain
pemula bisa berlatih dengan cara posisi badan tegak lurus ke
depan tidak menyamping, sentuhlah bola dengan menggunakan
punggung kaki lakukan gerakan tersebut sama dengan melakukan
latihan pada dribling dengan menggunakan sisi kaki bagian luar.
(http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html di akses
tanggal 16 Januari 2013)
26
Sepak bola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan
bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan
kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan Sepak bola
tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring
bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola
agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya
dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari
lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang bola terputus-
putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan
dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan
untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk
mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat
permainan.
Menurut (http://andririyantoblog. blogspot.com), Menggiring bola
(dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu:
1. Untuk melewati lawan
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman
dengan tepat.
3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola
apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan
segera memberikan operan kepada teman.
27
Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa
menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain,
seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila
belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.
3.1) Menggiring bola dengan kaki bagian luar.
Menggiring bola dengan kaki bagian luar digunakan apabila,
lintasannya melengkung. Posisi badan harus ditempatkan antara
bola dengan lawan, sedangkan bola digiring dengan kaki yang jauh
dari lawan.Pergelangan kaki yang akan menggiring bola diputar ke
arah dalam.
Gambar.17. Menggiring bola dengan kaki bagian luar. (Thrispin 1994;47)
3.2) Menggiring bola dengan kaki bagian dalam.
Teknik menggiring bola dengan kaki bagian dalam digunakan
apabila membuat gerakan melingkar. Kaki yang menggiring bola
diputar ke luar sehingga sisi kaki bagian dalam tegak lurus dengan
kaki tumpu.
28
Gambar.18. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam. (Thrispin 1994;47)
3.3) Menggiring bola dengan punggung kaki.
Menggiring bola dengan punggung kaki digunakan jika ingin
bergerak lurus. Kaki yang digunakan menggiring bola ditekuk ke
bawah pada pergelangan kaki, sehingga ujung jari menunjuk ke
tanah. gola disentuh dengan punggung kaki.
Gambar.19 Menggiring bola dengan punggung kaki (Thrispin 1994;48)
4. Teknik penjagaan.
Teknik penjagaan merupakan teknik pergerakan tanpa bola, yang
sangat penting untuk memisahkan lawan dari bola atau menghalangi
lawan menguasai bola, tanpa melanggar peraturan. Untuk merampas
bola dari lawan diperlukan beberapa hal dalam diri pemain tersebut,
antara lain:
Kekuatan, untuk menahan benturan badan.
29
Kelincahan, dalam memperebutkan bola.
Keberanian, sebab benturan akan menyebabkan rasa sakit
Mengambil keputusan dalam waktu yang tepat
Menurut Thrispin, merampas bola ada 3 cara, yaitu:
a. Benturan badan.
Dalam peraturan permainan sepak bola diperbolehkan
seorang pemain berbenturan bahu dengan lengan bagian atas
harus rapat dengan badan. Sit'uasi yang paling tepat untuk
membentur lawan, ketika lawan berdiri pada kaki yang sebelah luar,
sehingga lawan kehila- ngan keseimbangan.
b. Membendung (blocking)
Blocking biasanya dilakukan dari depan penggiring bola
menggunakan kaki bagian dalam atau telapak kaki. Kaki bagian
dalam atau telapak kaki kontak dengan titik pusat
c. Merampas bola dengan meluncur (sliding tackle)
Teknik mi dilakukan jika pemain belakang telah dilewati oleh
lawan, dan dilakukan pada saat law.n berada di samping depan.
5. Teknik Latihan dan permainan sederhana.
Bentuk latihan dan permainan berikut ditekankan pada
penguasaan teknik dasar. Belajar menendang bola sekaligus juga
mengajarkan menghentikan bola
Pengertian simbol latihan,
30
: arah bola.dan arah lari pemain.
: melakukan drible.
X : siswa
Latihan 1. Untuk melatih menendang bola dengan kaki bagian dalam dan
menghentikan bola yang menyusur tanah sambil bergerak
X X X X X X
X X X X X X
Gambar.20. Sketsa latihan 1. (Thrispin 1994;50)
Latihan 2. Untuk melatih menendang bola dengan punggung kaki dan
menghentikan bola menggelinding atau melambung
XXXXXXXX XXXXXXXX
Gambar.21. Sketsa latihan 2. (Thrispin 1994;50)
Latihan 3. Untuk melatih menendang bola dengan bagian dalam kaki dan
menghentikan bola sambil bergerak
Gambar.22 Sketsa latihan 3. (Thrispin 1994;50)
31
Latihan 4. Untuk melatih menendang bola melambung dan menghentikan bola
melambung.
Gambar.23. Sketsa latihan 4. (Thrispin 1994;50)
4. Media Audio Visual
a. Pengertian Media Audio Visual
Pengertian media audio visual maka terlebih dahulu kita
mengetahui arti kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi
“kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar,
maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu”
Sejalan dengan pendapat di atas, AECT (Association For Education
Communication Technology) dalam Arsyad mendefinisikan bahwa “
media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk menyalurkan
pesan informasi” (Arsyad,2002:11).
“Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai
dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar” Media
audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan
32
materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran
sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
b. Bentuk-bentuk Media Audio Visual
Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk
yang bervariasi sebagaiman dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik
dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan
daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.
Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk
media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas
yaitu:
1) Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media
audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan
sebagainya.
2) Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara,
komik dengan suara.
3) Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.
4) Media visual gerak contoh, film bisu
5) Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe,
bagan, dan sebagainya
6) Media seni gerak
7) Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
33
8) Media cetak contoh, televisi (http://wawan-junaidi. blogspot.com/
pengertian-media.html Diakses tgl 12 Oktober 2012 )
Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai
sumber belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih dan
mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristik siswa.
Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif,
visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak
sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan
instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Audio Visual
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan
media pengajaran antara lain “tujuan pengajaran yang diingin dicapai,
ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan
perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya” (Basyiruddin, 2002: 15).
Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan
sesuai dengan pendapat lain yang mengemukakan bahwa pertimbangan
pemilihan media pengajaran sebagai berikut:
1) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan
tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum
mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah
kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam
bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa
34
seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik
dan pemikiran prinsip-prinsip seperti sebab akibat, melakukan tugas
yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-
hubungan perubahan dan mengerjakan tugas-tuigas yang melibatkan
pemikiran tingkat yang lebih tinggi.
2) Tepat untuk mendukung isis pelajaran yang yang sifatnya fakta,
konsep, prinsip yang generalisasi agar dapat membantu proses
pengajaran secara efektif, media harus selaras dan menunjang tujuan
pengajaran yangt telah ditetapkan serta sesuai dengan kebutuhan
tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa.
3) Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam
memilih media sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang
digunakan atau berdampak pada hasil pengajaran siswa.
4) Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru
mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang
perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
5) Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar
belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau
perorangan. Ada media yang tepat untuk kelompoik besar, kelompok
sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf
harus memenuhi persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide
35
harus jelas dan informasi pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan
tidak boleh terganggu oleh elemen yang berupa latar belakang.
Dengan adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media audio
visual memiliki kriteria yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan
oleh pemakai media, kriteria tersebut antara lain:
1)Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan
tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau
dibuat sendiri.
2)Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.
3)Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan
untuki waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan
peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan
dipindahkan. (http://www.sarjanaku.com/media-audio-visual.html
Diakses tanggal 04 September 2012 )
Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat
dipahami bahwa pemilihan media harus sesuai dengan kemampuan dan
karakteristik anak didik, pemilihan media audio visual dapat membantu
siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu
memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan
termotivasi lebih giat belajar.
Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang
baru pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik.
36
Untuk itu, diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan
kecakapan yang memadai, kinerja, dan sikap yang baru serta memiliki
peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur.
B. Acuhan Teori Kerangka Berpikir
Dalam penelihan tentunya perlu teori-teori kerangka berpikir untuk
deskripsikan hasil analisis, kajian dan simpulan secara deduksi hubungan
antar variabel berdasar kepada teori dan hasil-hasil penelitian yang telah
dibahas. Kerangka berpikir merupakan pendapat dan pandangan penulis
terhadap teori yang dikemukakan, dan merupakan penjelasan sementara
terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan.
Acuan teori kerangka berpikir harus menggunakan alur pikiran yang
logis, sruktur logikanya didasarkan atas teori yang benar dan
mempergunakan cara penarikan kesimpulan yang sah. Acuah teori
kerangka berpikir harus berdasarkan pada landasan teori dan disesuaikan
dengan permasalahan yang diambil. Hal ini penting untuk diperhatikan
karena deskripsi kita pada bagian ini akan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan pengajuan hipotesis.
Klimaks dari kerangka berpikir umumnya terdapat kalimat “
berdasarkan kajian teori, maka perlu diadakan upaya untuk meningkatkan
menggiring/mendrible bola menjadi lebih baik. Berikut disajikan tahapan
atau diagram alir dari acuhan kerangka berpikir.
37
Gambar.24. Acuhan Kerangka Berpikir
C. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Sesuai dengan tujuan yang diharapakn dalam Penelitian ini yaitu
bersifat perbaikan proses pembelajaran, dan mengungkapkan penyebab
dari berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi, seperti kesulitan
siswa dalam mempelajari pokok-pokok bahasan tertentu, tetapi yang lebih
penting lagi adalah memberikan pemecahan masalah berupa tindakan
tertentu untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.
Prosedur pelaksanaan PTK yang meliputi penetapan fokus
permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan yang diikuti
KONDISIAWAL
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Guru/ peneliti :belum
mengimplementasikan Pendekatan media audio visual dalam
pengguasaan tehnik menggiring bola
Siswa/Subjek Penelitian:
Penguasaan konsep menggiring/mendribble
bola masih rendah
SIKLUS IImplementasi
pendekatan audio visual
SIKLUS IIPerbaikan
implementasi pendekatan audio
visual
Guru/ peneliti :Mengimplementasikan
Pendekatan media audio visual dalam
pengguasaan tehnik menggiring bola
Dengan implementasi pendekatan media audio visual dapat
meningkatkan penguasaan konsep
menggiring/medribble bola
38
dengan kegiatan observasi, interpretasi, dan analisis, serta refleksi. Apabila
diperlukan, pata tahap selanjutnya disusun rencana tinda lanjut. Upaya
tersebut dilakukan secara berdaur membentuk suatu siklus. Langkah-
langkah pokok yang ditempuh pada siklus pertama dan siklus-siklus
berikutnya. Sesudah menetapkan pokok permasalahan secara mantap
langkah berikutnya adalah:
1. Perencanaan tindakan,
2. Pelaksanaan tindakan
3. Pengumpulan data (pengamatan/observasi),
4. Refleksi (analisis, dan interpretasi)
Hasil refleksi siklus pertama akan mengilhami dasar pelaksanaan
siklus kedua. Untuk lebih jelasnya, rangkaian kegiatan dari setiap siklus
dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar.25. Rangkaian kegiatan dari setiap siklus
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research)
karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di
kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian dskriptif, sebab menggambarkan
bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang
diinginkan dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Aqib (2009:16) menjelaskan PTK memiliki beberapa karakteristik,
antara lain : (a) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam
pembelajaran, b) adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya, (c) peneliti
sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi, (d) bertujuan
memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran, dan (e)
dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru mata diklat
(Teman Sejawat), kehadiran peneliti sebagai guru di tengah-tengah proses
belajar mengajar sebagai pengajar sedangkan guru mata diklat (Teman
Sejawat) sebagai pengamat dan ini diberitahukan kepada siswa. Dengan
cara ini diharapkan adanya kerja sama dari seluruh siswa dan bisa
mendapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang
diperlukan.
40
B. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam
melakukan penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data yang
diinginkan. Penelitian ini bertempat di MAN 2 Kepahiang yaitu tempat
tugas mengajar peneliti setiap harinya, karena dengan tempat tugas
mengajarnya sendiri akan lebih mudah untuk melakukan segala
sesuatu yang menyangkut kepentinagan penelitian ini sehingga akan
didapatkan hasil yang maksimal.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
penelitian ini diadakan. Penelitian ini dilaksanakan pada Semester 1
Tahun Pelajaran 2012/2013 yaitu apada tanggal 19 Nopember sampai
dengan 11 Desember 2012. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut;
Tabel.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian.
NO HARI/TANGGAL WAKTU KELAS SEKOLAH
1Kamis, 22 Nopember 2012
07.15 – 08.45 XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang
2Kamis, 29 Nopember 2012
07.15 – 08.45 XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang
3Kamis, 06 Desember 2012
07.15 – 08.45 XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang
39
41
C. Subyek penelitian
Subjek penelitian PTK juga berbeda dengan penelitian formal.
Pada PTK tidak dikenal adanya populasi, sample, dan teknik sampling
seperti pada penelitian kuantitatif, tetapi digunakan istilah subjek
penelitian. Pada PTK, Populasi adalah sampel yang juga berarti
merupakan subjek penelitian. Jika yang melakukan PTK adalah guru,
subjeknya adalah siswa. Maka dalam penelitian ini yang menjadi
subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 Semester 1 Tahun
Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari laki-laki 14 siswa dan perempuan
berjumlah 19 siswi jadi jumlah keseluruhan siswa kelas XI IPA 1 adalah
33 siswa.
D. Jenis Tindakan
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang
dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek
pembelajaran tersebut dilakukan, atau suatu bentuk kajian yang bersifat
sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran yan dilakukan.
42
Siklus spiral dari tahap-tahap PTK setiap tahap terdiri dari:
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,
termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat
pembelajaran
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta
mengamati hasil atau dampak dari ditetapkannya metode audio visual.
3. Refleksi, peneliti mengkaji melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
yang diisi oleh pengamat
4. Rancangan/rencana yagn direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada
siklus berikutnya
Hubungan tersebut di atas dapat digambarkan sebagai kegiatan
Tahapan yang berkelanjutan. (Arikunto & Suharsimi, 2006: 16) seperti
gambar berikut ini:
43
Gambar.24. Tahapan Penelitian
Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini maka terlebih
dahulu peneliti melakukan penuliskan pokok-pokok rencana kegiatan dalam
suatu tabel sebagai:
44
Tabel.2. Pokok-pokok Rencana Kegiatan
Siklus
1
Perencanaan:
Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran
Menentukan Kompetensi Dasar dan Indikatornya
Mengembangkan skenario pembelajaran.
Menyusun Lembar Pengamatan.
Menyiapkan Sumber Belajar.
Mengembangkan format evaluasi,
Tindakan Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan Lembar Pengamatan.
Pengamatan Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format Lembar evaluasi.
Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, Lembar Pengamatan.
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya.
Evaluasi tindakan I.
Siklus II
Perencanaan Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
Pengembangan program tindakan II
Tindakan Pelaksanaan program tindakan II
Pengamatan Pengumpulan data Tindakan II
Refleksi Evaluasi Tindakan II
Kesimpulan, saran, dan rekomendasi.
45
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah format evaluasi
(tes ketrampilan) yang berpedoman dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang
digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap
siklus. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian
hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus dan kegiatan belajar mengajar,
dan pada akhir diadakan Tes ketrampilan (ranah psikomotor)
Tabel.3. Aspek Penilaian
Aspek Yang DinilaiKualitas Gerak
1 2 3 4
1. Awalan (Tahap 1)
2. Perkenaan Bola (Tahap 2)
3. Sikap Akhir (Tahap 3)
JUMLAHJUMLAH SKOR MAKSIMAL 12
46
Tabel.4. Rincian Aspek Penilaian
Aspek Skor1. Awalan (Tahap 1) a. Posisi Badan
1) Badan Condong Kedepan 42) Badan Tegap 33) Badan Miring Kekanan/Kekiri 24) Badan Condong Ke Belakang 1
b. Langkah Kaki 1) Langkah Kaki 40 Cm Secara Beraturan 42) Langkah Kaki 40 Cm Tidak Beraturan 33) Langkah Kaki 30 Cm 24) Langkah Sebarangan 1
c. Padangan Mata 1) Tertuju Bola, Lintasan Dan Rintangan 42) Tertuju Bola, Lintasan 33) Tertuju Bola 24) Tak Menentu 1
2. Perkenaan Bola (Tahap 2) a . Jarak Bola
1) Kuarang Dari 10cm 42) Kuarang Dari 20cm 33) Kuarang Dari 30cm 24) Lebih Dari30 Cm 1
b. Arah Bola 1) Terkendali Dengan Baik Sesuai Lintasan 42) Terkendali Dengan Baik Kurang Sesuai Lintasan 33) Tidak Terkendali 24) Liar 1
c. Rintangan 1) Tidak Terkena Rintangan 42) Terkena Rintangan ≤ 3 Kali 33) Terkena Rintangan ≤ 5 Kali 24) Terkena Rintangan ≥ 5 Kali 1
3. Sikap Akhir (Tahap 3) 1) Waktu ≤ 6 Detik 4
47
2) Waktu ≤ 8 Detik 33) Waktu ≤ 10 Detik 24) Waktu ≥ 11 Detik 1
Tabel.5. Lembar penilaian
NO NAMA SISWA L/PAwalan
Perkenaan Bola
Sikap Akhir Jumlah
Rata-rata
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
12
3
4
JumlahRata-rataKatagori
Tabel.6. Rekapitukasi penilaian
NO
NAMA SISWAL/P
Aspek Penilaian Jml Sko
r
Nilai
Keterangan
KatagoriTahap 1
Tahap 2
Tahap 3
12
3
4
JumlahRata-rata
Katagori
Tabel.7. Rengtang Jumlah Skor dan Nilai
No Jumlah Skor Jumlah Nilai Katagori Keterangan
1 ≥ 396 - 316 ≤ 100 - 90 A Baik sekali
2 ≥ 315 - 235 ≤ 89 – 80 B Baik
48
3 ≥ 234 - 154 ≤ 79 – 70 C Cukup
4 ≥ 153 - 073 ≤ 69 – 60 D Kurang
5 ≤ 72 ≤ 59 E Sangat Kurang
Tabel Rentang Jumlah skor dan Niali tersebut berguna untuk menentukan
hasil tes yang dilakukan oleh siswa yang berpedoman dari (Purwanto, M.
1984:85) tentang indikator keberhasilan, sehingga akan diketahui tingkat
keberhasilan siswa selama penelitian berlangsung. Setelah mengetahui
hasil tes tersebut kemudian menetukan langkah-langkah berikutnya
berdasrkan kesalahan dan kekurangan yang telah dilakukan.
F. Metode Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data ini digunakan adalah pengembangan sendiri
dengan mengacu pada metode atau prosedur yang sudah ditentukan.
Prosedur yang dilakukan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang
diperlukan. Dengan demikian, intrumen yang dibuat untuk pengumpulan data
adalah observasi aktivitas siswa dan guru, angket motivasi siswa dan tes
praktek, serta alat tes yang lain yang diperlukan, yang dibuat sendiri dengan
mengacu pada analisis kebutuhan.
Untuk mengumpulkan data penelitian, dilakukan dengan cara
menentukan sumber data terlebih dahulu, kemudian jenis data, teknik
pengumpulan data, dan instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan
data secara lengkap dapat dilihat pada Tabel.8. di bawah ini :
49
Tabel.8. Teknik Pengumpulan Data
Sumber Data
Jenis DataTeknik
Pengumpulan DataInstrumen
Siswa Hasil Belajar siswa Tes Siswa melakukan mengiring bola: awalan, perkenaan bola, sikap akhir
G. Teknik Analisa Data
Untuk mengetahui efektif suatu media dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini
menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi
belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap
kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran
Analisis data dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk penilaian siswa baik kognitif psikomotor maupun afektif
Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Depdiknas Pusat
Kurikulum, 2006:11) rumus untuk menghitung presentase yaitu peneliti
melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa selama proses
50
pembelajaran yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di
kelas tersebut sehingga diperlukan rata-rata tes praktek dapat dirumuskan
Ketrangan : = Nilai rata-rata
= Jumlah semua nilai siswa
= Jumlah siswa
Skala penilaian yang digunakan sesuai dengan instrument yang
telah direncanakan, yaitu antara 1 s.d. 4 (1= Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik,
dan 4 = Sangat Baik) untuk aspek penilaian. Hal ini berarti bahwa:
- Skor minimal yang diperoleh siswa adalah : 1
- Skor maksimal yan diperoleh siswa adalah : 4
- Medium skor adalah :
2. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan
secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar
kurikulum 1994 (Depdiknas, 1994:4) yaitu siswa telah tuntas belajar bila
di kelas tersebut mendapat 75% yang dari keseluruhan siswa.
Tabel.9. Kriteria Keberhasilan Siswa (Depdiknas, 1994:5)
Rentang Skor Kategori Keterangan
81% - 100% A Baik Sekali
51
61% - 80% B Baik
41% - 60% C Sedang
21% - 40% D Kurang
0 % - 20% E Kurang Sekali
Untuk menghitung persentase skor ketuntasan belajar digunakan
berpedoman pada kriteria ketuntasan menurut Riduwan (2010:13) yaitu:
3. Untuk hasil tes ketrampilan siswa
Untuk menghitung hasil tes ketrampilan siswa di jadikan nilai rapor
digunakan rumus sebagai berikut:
N =
Keterangan.
= Jumlah Skor diperoleh
= Jumlah maksimal (12)
Rumus tersebut berpedoman pada (Riduwan, 2010:15) tentang
penilaian hasil belajar.
H. Indikator Keberhasilan Penelitian
Indikator Penelitian didasarkan pada pengalaman yang lalu dan hasil yang
diperoleh pada saat melakukan tindakan. Dalam penetapannya perlu
pertimbangan yang cermat (jangan terlalu tinggi maupun terlalu rendah).
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka indikator
penelitian ini adalah:
52
1.Meningkatnya hasil tes nilai rata-rata dari 70 menjadi 75
2.Ketuntas belajar mencapai 85% dari seluruh siswa.
53
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam tiga siklus.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Nopember 2012 pra siklus, Siklus I
pada tanggal 29 Nopember 2012 dan siklus II pada tanggal 06 Desember 2012.
Pada kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang yang dengan jumlah 33 siswa, yang
terdiri dari laki-laki 12 siswa dan perempuan 19 siswa. Hasil Penelitian
diuraikan dalam tahap berupa siklus-siklus pembelajaran yang di lakukan
dalam proses belajar mengajar di kelas.
A. Hasil Penelitian
1. Pra siklus
Observasi dan Evaluasi
Hasil tes ketrampilan siswa dalam PBM selama pra siklus dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel.10. Jumlah skor Hasil Tes Praktek Siswa Pra siklus
Aspek Penilaian Jml
SkorNilai
Ketuntasan (Jumlah Siswa)Awalan
Perkenaan Bola
Sikap akhir
Jumlah
skor98 98 96 292 2433 25 (Tuntas)
Rata-rata 2,97 2,97 2,91 8,85 73,748 (Tidak
Tuntas)
54
Katagori Cukup
N = x 100 % = 73,74%
Hasil evaluasi pra siklus, penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran masih tergolong kurang. Dari skor ideal 396 skor
perolehan rata-rata hanya mencapai 239 atau 73,74%, dengan
rata-rata skor 8,85 dan termasuk katagori cukup, untuk jumlah nilai
2433 sedangkan ideal jumlah nilai 3300 jadi baru tercapai 36%,
sedangkan nilai rata rata kelas mencapai 73,74, siswa yang tuntas
25 siswa atau 75,76%, siswa yang tidak tuntas 8 siswa atau
24,24%, untuk data selengkapanya terlampir.
Tabel.11. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Pra siklus
Katagori Nilai Jumlah Siswa Keterangan
A 2 Baik sekali
B 3 Baik
C 20 Cukup
D 5 Kurang
E 3 Sangat Kurang
52
55
Siswa yang mencapai jumlah nilai katagori A ada 2 siswa, katagori
B ada 3 siswa katogori C ada 20 siswa, katogori D ada 5 siswa dan
katogori E ada 2 siswa, untuk data selengkapanya terlampir.
2. Siklus I
Seperti pada pra siklus, siklus I ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus I berdasarkan refleksi pra siklus yaitu :
1) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam
pembelajaran.
2) Lebih intensif membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
3) Lebih pengarahan atau pengarahan.
b. Pelaksanaan
1) Suasana pembelajaran teknik dasar menggiring bola sudah
mengarah sesuai dengan tujuan.
2) Sebagian besar siswa merasa termotivasi untuk bertanya dan
untuk memahami pembelajara teknik menggiring bola tersebut
sehingga bisa mencapai teknik menggiring bola yang benar.
3) Suasana yang efektif dan menyenangkan sudah mulai tercipta.
c. Oservasi dan Evaluasui
56
1) Hasil tes praktek siswa dalam PBM selam siklus I dapat dilihat dari
tabel berikut ini.
Tabel.12. Hasil Jumlah Skor Tes Praktek Siswa Siklus I
Aspek Penilaian
Jml Skor
Nilai Ketuntasan
(Jumlah Siswa)Awalan
Perkenaan Bola
Sikap akhir
Jumlah Skor 101 109 104 314 2617 30(Tuntas)
Rata-rata 3,06 3,30 3,15 9,52 79,29 3(Tidak Tuntas)
Katagori Cukup
N = x 100 % = 79,29%
Hasil evaluasi siklusI, penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran masih tergolong cukup. Dari jumlah skor ideal 396,
pada siklu I sudah mencapai jumlah skor 314 atau 79,29%.
sedangkan rata-rata jumlah skor kelas mencapai 9,52 dan
termasuk katagori cukup, sedangkan jumlah nilai yang dicapai 2617
sedangkan ideal jumlah nilai 3300, dengan rata-rata nilai kelas
79,29 sedangkan siswa yang tuntas 30 siswa atau 90,91%, siswa
yang tidak tuntas 3 siswa atau 9,09%
Tabel.13. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Siklus I
57
Katagori Nilai Jumlah Siswa Keterangan
A 2 Baik sekali
B 3 Baik
C 20 Cukup
D 5 Kurang
E 3 Sangat Kurang
Siswa yang mencapai jumlah nilai katagori A ada 7 siswa, katagori
B ada 7 siswa katogori C ada 16 siswa, katogori D ada 3 siswa dan
katogori E sudah tidak ada, untuk data selengkapanya terlampir.
2) Hasil evaluasi Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran
Pada sikus I juga tergolong sedang yakni dari Jumlah Skor ideal
396 nilai rata-rata skor perolehan adalah 278 atau 79,89%
d. Refleksi
Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus I ini adalah sebagi
berikut.
1) Aktivitas siswa dalam PBM sudah mengarah ke pembelajaran
tetang teknik menggiring bola dengan media audio visual. Siswa
mulai mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waku dalam
melaksanakannya. Hal ini dapat dilihat dari data observasi
terhadap tes ketrampilan siswa meningkat dari 73,85 % pada pra
siklus menjadi 78,89 % pada sikus I
58
2) Meningkatkan aktivitas siswa dalam PBM didukung oleh
meningkatnya aktivitas guru dalam mempertahankan dan
meningkatkan suaasana pembelajaran yang mengarah pada audio
visual untuk sebagi contoh latihan teknik dasar sepak bola.
3. Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II bedasarkan refleksi siklus I yaitu :
1) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam
pembelajaran.
2) Lebih intensif membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
3) Lebih pengarahan atau pengarahan.
b. Pelaksanaan
1) Suasana pembelajaran sudah lebih mengarah kepda latihan
ketepatan menggiring/memdribble bola dengan audio visual,
siswa kelihatan lebih antusias mengikuti prsese belajar mengajar.
2) Hampir semua siswa merasa termotivasi untuk bertanya.
3) Suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah
lebih tercipta.
4)
59
c. Observasi dan Evaluasi
Hasil observasi selama siklus II dapat diihat sperti di bawah ini.
1) Hasil tes praktek siswa dalam PBM pada siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel.14. Hasil Jumlah skor tes praktek siswa Siklus II
Aspek Penilaian
Jml Skor Nilai Ketuntasan
(Jumlah Siswa)
Awalan Perkenaa
n Bola
Sikap
akhir
Jumlah Skor 122 107 118 347 2892 33 (Tuntas)
Rata-rata 3,70 3,24 3,58 10,52 87,63 0 (Tdk Tuntas)
Katagori Baik
N = x 100 % = 87,63%
Hasil evaluasi siklus I, penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran masih tergolong baik. Dari skor ideal 396 skor
perolehan rata-rata mencapai 347 atau 87,63%. dan termasuk dalam
katagori Baik, untuk jumlah nilai yang dicapai 2.892 sedangkan ideal
jumlah nilai 3.300 ini berarti sudah mendekati idieal, sedangkan
ketuntasan belajar semua siswa tuntas atau 100%.
Tabel.15. Katagori Nilai Tes Praktek Siswa Siklus I
Katagori Nilai Jumlah Siswa Keterangan
60
A 14 Baik sekali
B 14 Baik
C 5 Cukup
D 0 Kurang
E 0 Sangat Kurang
Siswa yang mencapai jumlah nilai katagori A ada 14 siswa, katagori
B ada 14 siswa katogori C ada 5 siswa, katogori D, E sudah tidak
ada, untuk data selengkapanya terlampir.
d. Refleksi
Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus II ini adalah sebagai
berikut.
1) Dalam pembelajaran siswa sudah mengarah ke pembelajaran
ketepatan teknik menggiring bola lebih baik. Siswa sudah mampu
melakukan teknik menggiring bola dengan melihat audio visual. Hal ini
dapat dilihat dari hasil data observasi terhadap aktivitas siswa
meningkat dari 73,74% pada pra siklus, 87,63% pada siklus II.
2) Guru intensif membimbing siswa, terutama pada saat siswa
mengalami kesulitan dalam PBM meningikat 68% pra siklus menjadi
100% siklus II.
B. Pembahasan
61
Dari hasil analisis yang dikemukakan di atas, jumlah persentase anak yang bisa
melakukan teknik menggiring bola, mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat
pada tabel dibawah ini;
1. Jumlah Skor dan nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa selama proses
pembelajaran berlangsung dari pra siklus sampai dengan siklus II dapat
dilihat seperti pada tabel berikut ini;
Tabel.16. Jumlah Skor dan Nilai rata-rata
Pra siklus Siklus I Siklus II Keterangan
292 314 347 Jumlah Skor
73,74 79,29 87,63 Nilai rata-rata
Persentase kenaikan Jumlah Skor dari pra siklus sampai dengan siklus II
adalah 84%
2. Jumlah Katagori Nilai
Tabel.17. Katagori Nilai
Katagori Nilai Pra siklus Siklus I Siklus II
A 2 7 14
B 3 7 14
C 20 16 5
D 5 3 0
E 3 0 0
Gambar.26. Grafik Katagori Nilai
62
3. Ketuntasan Belajar
Tabel.18 Ketuntasan Belajar
Jumlah Siswa Pra siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 25 30 33
Tidak Tuntas 8 3 0
Persentase peningkatan ketuntasan belajar dari pra siklus sampai
dengan siklus II adalah 32%
Dari data diatas digambarkan dengan grafik sebagai berikutGambar.27. Grafik Ketuntasan Belajar
63
Dengan demikian peneliti cukup puas dengan hasil tersebut,
sehingga peneliti memutusakan bahwa penelitian cukup sampai dengan
siklus II.
64
/BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan
sebagai berikut.
Pembelajaran teknik menggiring/mendribble bola pada permainan sepak
bola melalui media audio visul pada sisa kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang,
dapat meningkatkan ketrampilan teknik menggiring bola dengan baik, hal ini
dapat di lihat dari hasil evaluasi tes ketrmpilan yang dilakukan oleh siswa
dari pra siklus hanya mencapai jumlah skor 292 atau 73,74% menjadi 314
atau 79,29% pada siklus I dan 347 atau 87,63% pada siklus II, ketuntasan
belajar siswa tentang teknik menggiring/mendribble bola mencapai 32 %.
B. Saran
Dari penemuan dalam penelitian ini, dapat diajukan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Perlu diberikan latihan ketepatan dalam melakukan menggiring bola
sebagai dasar dalam mengembangkan dan meningkatkan keterampilan
bermain sepak bola.
65
2. /Kepada siswa yang sedang aktif mengikuti latihan sepak bola agar dapat
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan melakukan teknik
menggiring bola melalui audio visual untuk sebagi contoh latihannya.
3. Para guru pendidikan jasmani disarankan untuk rajin dan peduli
terhadap pengembangan model latihan baik dalam pembelajaran
maupun dalam melatih dalam klub.
4. Pemberian materi kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah
sebaiknya dikondisikan melalui model-model pembelajaran yang sesuai
dengan perkembangan, tehnologi dan kemampuan gerak anak pada saat
itu.
64
66
DAFTAS PUSTAKA
Arikunto & Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
PT. Rineksa Cipta, Jakarta
Arikunto, Suharsimi. Dkk., 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.
Jakarta.
Basyirudin Usman-Asnawir. 2002. Media pembelajaran, Delia Citra Utama,
Jakarta.
Depdiknas Pusat Kurikulum, 2006, Balitbang Depdiknas, Jakarta
http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/sepak-bola.html di akses tanggal 16
Januari 2013)
http://wawan-junaidi.blogspot.com/pengertian-media.html (Diakses tgl 12
Oktober 2012 )
http://www. harryfootball. blogspot. com/ teknik – teknik - dasar - permainan -
Sepak bola. html (Diakses tgl 04 September 2012 )
http://www.abankfiky. blogspot.com/teknik-teknik dasar permainan Sepak
bola.html (Diakses tgl 04 September 2012 )
http://www.sarjanaku.com/media-audio-visual.html (Diakses tgl 04 September
2012 )
http:/www.trisetiyanto.files.wordpress.com/gawang1.jpg. (Diakses tgl 12
Oktober 2012 )
Kunandar, (2011), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebaga
Pengembangan Propesi Guru. Jakarta : PT Rajawali Pers.
Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Alfabeta: Bandung.
Soedjarwono, 1997, Media Audio Visual, Rajawali, Jakarta
Sugiyono, 2010, Analisis Data, Alfabeta, Bandung
Thrispin. P, 1994, Buku Penjaskes SLTP, M2S Bandung
67
LAMPIRAN
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP)
Nama Sekolah : MAN 2 KepahiangMata Pelajaran : PenjaskesKelas/Semester : XI / 1Alokasi Waktu : 3 X 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan
olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya.
Kompetensi Dasar : 1.1. Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan dan olahraga beregu bola besar serta nilai
kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan
percaya diri**).
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Melakukan latihan koordinasi teknik dasar menggiring
bola, berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian
dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
2. Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan
yang dimodifikasi untuk menumbuhkan dan membina nilai-nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan latihan koordinasi teknik dasar
menggiring bola, berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan
kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan
koordinasi yang baik.
2. Siswa dapat bermain sepakbola dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi untuk menumbuhkan dan membina nilai-
nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri.
Lampiran 1
69
B. Materi Pembelajaran
Permainan Sepakbola
Koordinasi teknik dasar menggiring bola, berpasangan dan
berkelompok dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar
dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi.
Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin, Kerja keras, Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air,
Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai, Gemar
membaca, Tanggung jawab,-
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil, Berani mengambil
resiko, Berorientasi ke masa depan
C. Metode Pembelajaran
Ceramah
Audio Visual
Demontrasi
Bagian dan keseluruhan (Part and whole)
Saling menilai sesama teman (Resiprocal)
Lampiran 1
70
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri
Latihan koordinasi teknik dasar menggiring bolaberpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki.
Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi.
Siswa dapat Melakukan latihan koor-dinasi teknik dasar menggiring bola, berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi yang baik.
Siswa dapat Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi untuk me-numbuhkan dan membina nilai-nilai kerjasama, ke-jujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri.
D. Langkah-langkah
Pembelajaran
Pertemua 1
1. Kegiatan Pendahuluan 15 menit)
Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan
penjelasan tujuan pembelajaran.
Pemanasan secara umum
Berlari mengelilingi lapangan sepakbola
Pemanasan khusus sepakbola dalam bentuk
permainan
2. Kegiatan Inti 60 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Lampiran 1
71
Penjelasan cara melakukan latihan koordinasi teknik dasar dan
kemudian siswa disuruh melihat contoh-contoh tehnik dasar
menggiring bola, dan mengumpan berpasangan dan berkelompok
dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan
punggung kaki dengan koordinasi yang baik, dengan melihat
contoh lewat media audio visual yaitu infokus/Hand phone.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Melakukan latihan koordinasi teknik dasar menggiring bola,
berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian
dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi
yang baik.
Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi secara berkelompok jumlah pemain, lapangan
permainan, dan peraturan permainan dimodifikasi).
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui nilai yang
ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta
Tanah air.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. nilai yang
ditanamkan: Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai,
Gemar membaca, Tanggung jawab,);
3. Kegiatan Penutup 15 menit)
Pendinginan nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,
Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);
Evaluasi, diskusi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang telah
dipelajari nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,
Lampiran 1
72
Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);
Berbaris dan berdoa. nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras,
Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);
Pertemua 2
1. Kegiatan Pendahuluan 15 menit)
Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan penjelasan
tujuan pembelajaran.
Pemanasan secara umum
Berlari mengelilingi lapangan sepakbola
Pemanasan khusus sepakbola dalam bentuk permainan
2. Kegiatan Inti 60 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Penjelasan cara melakukan latihan koordinasi teknik dasar dan
kemudian siswa disuruh melihat contoh-contoh tehnik dasar
menggiring bola, dan mengumpan berpasangan dan berkelompok
dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan
punggung kaki dengan koordinasi yang baik, dengan melihat
contoh lewat media audio visual yaitu infokus/Hand phone.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Melakukan latihan koordinasi teknik dasar menggiring bola,
berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian
dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi
yang baik.
Lampiran 1
73
Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi secara berkelompok jumlah pemain, lapangan
permainan, dan peraturan permainan dimodifikasi).
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui nilai yang
ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta
Tanah air.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. nilai yang
ditanamkan: Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai,
Gemar membaca, Tanggung jawab,);
3. Kegiatan Penutup 15 menit)
Pendinginan nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,
Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);
Evaluasi, diskusi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang telah
dipelajari nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,
Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);
Berbaris dan berdoa. nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras,
Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);
Pertemuan 3
1. Kegiatan Pendahuluan 15 menit)
Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan penjelasan
tujuan pembelajaran.
Pemanasan secara umum
Lampiran 1
74
Berlari mengelilingi lapangan sepakbola
Pemanasan khusus sepakbola dalam bentuk permainan
2. Kegiatan Inti 60 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Penjelasan cara melakukan latihan koordinasi teknik dasar dan
kemudian siswa disuruh melihat contoh-contoh tehnik dasar
menggiring bola, dan mengumpan berpasangan dan berkelompok
dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan
punggung kaki dengan koordinasi yang baik, dengan melihat
contoh lewat media audio visual yaitu infokus/Hand phone.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Melakukan latihan koordinasi teknik dasar menggiring bola,
berpasangan dan berkelompok dengan menggunakan kaki bagian
dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki dengan koordinasi
yang baik.
Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi secara berkelompok jumlah pemain, lapangan
permainan, dan peraturan permainan dimodifikasi).
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui nilai yang
ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta
Tanah air.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. nilai yang
ditanamkan: Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai,
Gemar membaca, Tanggung jawab,);
Lampiran 1
75
3. Kegiatan Penutup 15 menit)
Pendinginan nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,
Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);
Evaluasi, diskusi dan tanya-jawab proses pembelajaran yang telah
dipelajari nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras, Kreati,
Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);
Berbaris dan berdoa. nilai yang ditanamkan: Disiplin, Kerja keras,
Kreati, Rasa ingin tahu, Cinta Tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca, Tanggung jawab);
E. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat Pembelajaran :
Bola sepak atau sejenisnya
Lapangan permainan sepakbola atau lapangan sejenisnya
Tiang gawang atau sejenisnya
Tiang pancang atau sejenisnya
Peluit
2. Sumber Pembelajaran
Media cetak
o Buku pegangan guru dan siswa SMA Kelas XI, Penjaskes
o Lembar Kerja Siswa LKS), Penjaskes
o Buku permainan sepakbola
Media elektronik
o Rekaman/cuplikan teknik dasar permainan sepakbola
o Rekaman/cuplikan pertandingan sepakbola liga sepakbola)
Lampiran 1
76
F. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Penilaian Tes Keterampilan Psikomotor)
Lakukan koordinasi teknik dasar menendang, menahan/ bola dan
menggiring bolasepak), unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan penilaian proses) dan ketepatan
dan kecepatan melakukan gerakan penilaian produk/prestasi).
Contoh penilaian proses teknik dasar permainan sepakbola Penilaian
keterampilan kecabangan)
Rubrik Penilaian
Unjuk Kerja Teknik Menggiring Bola pada Permainan Sepakbola
Aspek Yang DinilaiKualitas Gerak
1 2 3 4
1. Awalan (Tahap 1)2. Perkenaan Bola (Tahap 2)3. Sikap akhir (Tahap 3)
JUMLAHJUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
Lembar Penilaian
No
Nama SiswaL/P
NilaiJu
mlah
Rata-rata
AwalanPerkenaan
BolaSikap akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4123
Lampiran 1
77
4
L/ Nilai TertinggiP / Nilai Terendah
Rekap nilai
NO
NAMA SISWAL/P
Aspek Penilaian Jml Sko
r
Nilai
Keterangan
KatagoriTahap
1Tahap
2Tahap
3
12
3
JumlahRata-rata
Katagori
Mengetahui,Kepala MAN 2 Kepahiang
Drs. MHD. MURNI, M.Pd)NIP 19640204 199403 1 002
Kepahiang, Nopember 2012Guru mapel PJOK
MARYONO )
Lampiran 1
78
HASIL PENILAIAN PRA SIKLUS
Sekolah : MAN 2 KepahiangMateri : Menggiring Bola Sepak BolaKelas/ Smt : XI IPA2, /1Hari : Kamis, 22 Nopember 2012
NO NAMA SISWA L/PAspek Penilaian
Jml Skor
Nilai Keterangan KatagoriTahap 1
Tahap 2
Tahap 3
1 Al Amin Septian L 3 3 3 9 75 Tts C2 Andre Ardianto L 3 3 3 9 75 Tts C3 Aprian Budiansyah L 3 3 3 9 75 Tts C4 Apriani P 2 2 3 7 58 Tdk Tts E5 Bagus Santoso L 3 3 3 9 75 Tts C6 Desi Suriati P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D7 Diana Oktafiani P 3 3 3 9 75 Tts C8 Elta Liani Iskandar P 3 3 3 9 75 Tts C9 Eno P 2 2 2 6 50 Tdk Tts E
10 Gustian L 3 3 3 9 75 Tts C11 Harmi Harfiko L 3 3 3 9 75 Tts C12 Joko Harmoko L 3 3 3 9 75 Tts C13 Karmila Novitasari P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D14 Lia Refika P 3 3 3 9 75 Tts C15 Merlin Viade P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D16 Meta Erlina P 4 4 3 11 92 Tts A17 Muh. Sholihin L 3 3 4 10 83 Tts B18 Nyimas Ayu F. P 2 2 3 7 58 Tdk Tts E19 Oci Betriana P 3 3 3 9 75 Tts C20 Popi Mustika Sari P 3 3 3 9 75 Tts C21 Reman Saputra L 3 3 4 10 83 Tts B22 Ririn Patika Aditia P 3 3 3 9 75 Tts C23 Rohman L 3 3 4 10 83 Tts B24 Tari Oktaviana P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D25 Teguh Kurniawan L 3 3 3 9 75 Tts C26 Tia Kurnia P 4 4 3 11 92 Tts A27 Tiara Dwi Julianti P 3 3 3 9 75 Tts C28 Wendi Fitrah Yuda L 3 3 3 9 75 Tts C29 Wulan Fitria A. P 3 3 3 9 75 Tts C30 Yosi Ade Putra L 3 3 3 9 75 Tts C31 Yosi Juniarti P 3 3 3 9 75 Tts C32 Yova Okta Fadillah P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D33 Zul Karnain L 3 3 3 9 75 Tts C
Jumlah 14 98 98 96 292 2433 25 (A) 2Rata-rata 19 2,97 2,97 2,91 8,85 73,74 8 (B) 3Katagori 33 Cukup (C) 20 (D) 5 (E) 3
Lampiran 2
79
HASIL PENILAIAN SIKLUS ISekolah : MAN 2 KepahiangMateri : Menggiring/Mendribble Bola Sepak Bola)Kelas/ Smt : XI IPA2, /1Hari : Kamis, 29 Nopember 2012
NO NAMA SISWA L/PAspek Penilaian
Jumlah Nilai Keterangan KatagoriTahap 1
Tahap 2
Tahap 3
1 Al Amin Septian L 3 3 3 9 75 Tts C2 Andre Ardianto L 3 4 4 11 92 Tts A3 Aprian Budiansyah L 3 4 3 10 83 Tts B4 Apriani P 3 3 3 9 75 Tts C5 Bagus Santoso L 3 4 3 10 83 Tts B6 Desi Suriati P 3 3 3 9 75 Tts C7 Diana Oktafiani P 3 3 3 9 75 Tts C8 Elta Liani Iskandar P 3 4 4 11 92 Tts A9 Eno P 3 2 2 7 58 Tdk Tts D10 Gustian L 3 3 3 9 75 Tts C11 Harmi Harfiko L 3 3 3 9 75 Tts C12 Joko Harmoko L 3 4 3 10 83 Tts B13 Karmila Novitasari P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D14 Lia Refika P 3 3 3 9 75 Tts C15 Merlin Viade P 3 3 3 9 75 Tts C16 Meta Erlina P 4 4 3 11 92 Tts A17 Muh. Sholihin L 3 4 4 11 92 Tts A18 Nyimas Ayu F. P 3 3 3 9 75 Tts C19 Oci Betriana P 3 3 4 10 83 Tts B20 Popi Mustika Sari P 3 3 3 9 75 Tts C21 Reman Saputra L 3 4 4 11 92 Tts A22 Ririn Patika Aditia P 3 3 3 9 75 Tts C23 Rohman L 3 3 4 10 83 Tts B24 Tari Oktaviana P 3 3 3 9 75 Tts C25 Teguh Kurniawan L 3 3 3 9 75 Tts C26 Tia Kurnia P 4 3 4 11 92 Tts A27 Tiara Dwi Julianti P 3 4 4 11 92 Tts A28 Wendi Fitrah Yuda L 3 4 3 10 83 Tts B29 Wulan Fitria A. P 3 3 3 9 75 Tts C30 Yosi Ade Putra L 3 3 3 9 75 Tts C31 Yosi Juniarti P 3 4 3 10 83 Tts B32 Yova Okta Fadillah P 3 3 2 8 67 Tdk Tts D33 Zul Karnain L 3 3 3 9 75 Tts C
Jumlah 14 101 109 104 314 2617 30 (A) 7Rata-rata 19 3,06 3,30 3,15 9,52 79,29 3 (B) 7Katagori 33 Cukup (C) 16
(D) 3(E) 0
Lampiran 3
80
HASIL PENILAIAN SIKLUS II
Sekolah : MAN 2 KepahiangMateri : Menggiring/Mendribble Bola Sepak Bola)Kelas/ Smt : XI IPA2, /1Hari : Kamis, 06 Desember 2012
NO NAMA SISWAL/P
Aspek Penilaian Jumlah Nilai Keterangan KatagoriTahap
1Tahap
2Tahap
31 Al Amin Septian L 4 3 3 10 83 Tts B2 Andre Ardianto L 4 3 3 10 83 Tts B3 Aprian Budiansyah L 4 3 3 10 83 Tts B4 Apriani P 3 3 3 9 75 Tts C5 Bagus Santoso L 4 3 4 11 92 Tts A6 Desi Suriati P 3 3 4 10 83 Tts B7 Diana Oktafiani P 4 3 4 11 92 Tts A8 Elta Liani Iskandar P 4 4 4 12 100 Tts A9 Eno P 3 3 3 9 75 Tts C10 Gustian L 4 3 4 11 92 Tts A11 Harmi Harfiko L 4 3 4 11 92 Tts A12 Joko Harmoko L 4 3 4 11 92 Tts B13 Karmila Novitasari P 4 3 3 10 83 Tts B14 Lia Refika P 3 3 3 9 75 Tts C15 Merlin Viade P 3 3 4 10 83 Tts B16 Meta Erlina P 4 4 3 11 92 Tts A17 Muh. Sholihin L 4 4 4 12 100 Tts A18 Nyimas Ayu F. P 3 3 4 10 83 Tts B19 Oci Betriana P 4 4 4 12 100 Tts A20 Popi Mustika Sari P 4 3 3 10 83 Tts B21 Reman Saputra L 4 4 4 12 100 Tts A22 Ririn Patika Aditia P 3 3 3 9 75 Tts C23 Rohman L 4 3 4 11 92 Tts A24 Tari Oktaviana P 3 3 4 10 83 Tts B25 Teguh Kurniawan L 4 3 4 11 92 Tts B26 Tia Kurnia P 4 4 3 11 92 Tts A27 Tiara Dwi Julianti P 4 4 4 12 100 Tts A28 Wendi Fitrah Yuda L 4 4 3 11 92 Tts A29 Wulan Fitria A. P 4 3 4 11 92 Tts A30 Yosi Ade Putra L 3 3 4 10 83 Tts B31 Yosi Juniarti P 4 3 3 10 83 Tts B32 Yova Okta Fadillah P 3 3 3 9 75 Tts C33 Zul Karnain L 4 3 4 11 92 Tts B
Jumlah 14 122 107 118 347 2892 33 (A) 14Rata-rata 19 3,70 3,24 3,58 10,52 87,63 0 (B) 14Katagori 33 Cukup (C) 5
Lampiran 4
81
(D) 0(E) 0
FOTO KEGIATAN PENELITIAN
SISWA SEDANG MELIHAT TEHNIK DASAR MNGGIRING BOLAMELALUI AUDO VISUAL (LAPTOP)
Lampiran 5
82
SISWA SEDANG MELAKUKAN PEMANASAN
Lampiran 5
83
SISWA SEDANG MELAKUKAN MENGGIRING BOLA
Lampiran 5
84
85
SISWA SEDANG MENGGIRING BERPASANGAN
Lampiran 5
86
87
SISWA SEDANG BERMAIN SEPAK BOLA
Lampiran 5
88
KEMENTERIAN AGAMAMADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KEPAHIANG
Jln. Ki Agus Hasan, Kelurahan Pasar Ujung, Kepahiang Telp/Fax : 0732- 391586
KEPAHIANG
SURAT IZIN PELAKSANAAN PENELITIANNomor : Ma.07.07/PP.00.6/ . . . . . /2012
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Drs. MHD. MURNI, M.Pd.
NIP : 19640204 199403 1002
Jabatan : Kepala MAN 2 Kepahiang
Alamat Sekolah : Jl. Kgs. Hasan, Kel. Pasar Ujung, Kec. Kepahiang.
Dengan ini menerangkan bahwa:
Nama : MARYONO
NPM : 111 3912 079
Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Tehnik mengiring/ mendribble bola pada Permainan Sepak Bola melalui media Audio Visual pada Siswa Kelas XI IPA 2 MAN 2 Kepahiang
Benar-benar telah melakukan penelitian di MAN 2 Kepahiang pada saat kegiatan belajar mengajar, dari tanggal 10 Oktober 2012 s.d. 23 Desember 2012, demi keperluan penulisan skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa UNIB bekerjasama UNILA tahun akademik 2012/2013.
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.
Dikeluarkan di : KepahiangPada Tanggal : 30 Desember 2012 Kepala MAN 2 Kepahiang,
Drs. MHD. MURNI, M.Pd NIP 19640204 199403 1002
Lampiran 6
89
SURAT PERNYATAAN TEMAN SEJAWAT
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : MARYONO
NIM : 111 3912 070
Tempat Mengajar : MAN 2 Kepahiang
Guru Penjaskes : MAN 2 Kepahiang
Menyatakan bahwa
Nama : NORMANSYAH
NIP : -
Tempat Mengajar : MAN 2 Kepahiang
Guru Penjaskes : MAN 2 Kepahiang
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Penelitian), yang merupakan tugas akhir kuliah S-1 Penjaskes.
UNIB Bengkulu
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Teman Sejawat,
NORMANSYAH NIP -
Petarukan, 10 Oktober 2012Yang membuat pernyataan
M A R Y O N ONIM 111 3912 079
Lampiran 7
90
RIWAYAT HIDUP PENELITINama lengkap Maryono, lahir di Pilang, Kabupaten
Sragen Propinsi Jawa Tengah. Pada tanggal 11 Agustus
1970 dari pasangan Bapak Ripto Diharjo dengan Ibu
Marinem Alm). Berkebangsaan Indonesia dan beragama
Islam, telah memiliki seorang istri bernama Yuli Rosmala
Dewi dan dua orang putri. Alamat tempat tinggal di Jalan
Baru, RT:17, RW:V, Kelurahan Pasar Kepahiang, Kecamatan Kepahiang,
Kabupaten Kepahiang, Propinsi Bengkulu.
Adapun riwayat pendidikan, yaitu pada tahun 1985 lulus dari SD Negeri
1Pilang. Kemudian melanjutkan di SLTP Negeri 1 Masaran dan lulus pada
tahun 1987. Pada tahun 1988 masuk ke SMA Muhammadiyah 3 Sragen dan
lulus pada tahun 1991 kemudian melanjutkan ke Universitas Sebelas Maret
Surakarta /SOLO) Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Program D2
Jurusan Penjaskes, lulus tahun 1993.
Setelah selesai D2 Penjaskes dari Universitas Sebelas Maret Surakarta
/SOLO), pada waktu itu langsung di tempat tugaskan sebagai seorang
pendidik/guru namun masih menunggu panggilan, sambil menunggu panggilan
untuk menjadi seorang pendidik maka kami berwiraswasta, karena menuggu
belum juga ada maka kami memberanikan diri untuk merantau ke Bengkulu
yaitu pada bulan April 1997. Pada akhir tahun 1997 kami mengikuti tes CPNS
yang diadakan oleh Pemda Propinsi Bengkulu yang pada akhirnya dinyatakan
Lampiran 8
91
lulus dan ditugaskan menjadi seorang pendidik/guru penjaskes di SD Negeri 09
Kepahiang, dan pada 1 Februari 2011 berpindah tugas dibawah naungan
Kemenrian Agama yaitu di MAN 2 Kepahiang.
Dalam dunia pendidikan terutama dalam bidang penjaskes kami selalu
ikut berperan aktif untuk memajuukan pendidikan di Kabupaten Kepahiang.
Kami sering untuk mewakili dari Kabupaten Kepahiang mengikuti pelaltihan
pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Bengkulu maupun LPMP
Bengkulu baik mengenai pembelajaran maupun kegiatan yang lainnya.
Saya senang dan mencintai pekerjaan saya sebagai seorang Guru
Penjaskes, karena selain mengajarkan gerakan untuk berpretasi dibidang
orahraga juaga menjadikan hidup yang sehat bagi siswa pada khususnya. Selain
itu siswa dapat langsung melakukan rangkaian gerakan-gerakan, baik secara
perorangan maupun secara kelompok, sehingga dapat pembuktikan gerakan,
sehingga bisa merasakan gerakan yang dilakukan sesuai dengan teori dibuku.
Untuk meningkatkan profesionalime seorang pendidik maka pada tahun
2011 kembali ke bangku kuliah yaitu di Universitas Negeri Bengkulu yang
bekerjasama dengan Universitas Negeri Lampung, Fakultas Ilmu Keguruan dan
Pendidikan Program Sarjana S1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan
Jurusan Penjaskes. Mudah-mudahan dengan pendidikan yang akan saya
selesaikan nanti dapat berguna bagi bangsa dan negera, yang pada akhirnya
meningkatkan taraf hidup Bangsa Indonesia.
Lampiran 8