skripsi - core.ac.uk · adik-adik andalan, annisa asbabun nuzul, sutiargi, fatima, puput, yuli,...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
PENGARUH PELANGGARAN BANK ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERBANKAN DENGAN UKURAN BANK SEBAGAI VARIABEL MODERASI
JULIANA HAM
DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2017
ii
SKRIPSI
PENGARUH PELANGGARAN BANK ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERBANKAN DENGAN UKURAN BANK SEBAGAI VARIABEL MODERASI
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
disusun dan diajukan oleh
JULIANA HAM A31113021
kepada
DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2017
iii
SKRIPSI
PENGARUH PELANGGARAN BANK ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERBANKAN DENGAN UKURAN BANK SEBAGAI VARIABEL MODERASI
disusun dan diajukan oleh
JULIANA HAM
A31113021
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Makassar, 13 Oktober 2017
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. H. Syarifuddin Rasyid, S.E., M.Si. Drs. H. Muallimin, M.Si. NIP 19650307 199404 1 003 NIP 19551208 198702 1 001
Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M. Si., Ak., CA NIP 19650925 199002 2 001
iv
SKRIPSI
PENGARUH PELANGGARAN BANK ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERBANKAN DENGAN UKURAN BANK SEBAGAI VARIABEL MODERASI
disusun dan diajukan oleh
JULIANA HAM A31113021
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal 16 November 2017 dan
Menyetujui,
Panitia Penguji
No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
1. Dr. H. Syarifuddin Rasyid, S.E., M.Si. Ketua 1……………….
2. Drs. H. Muallimin, M.Si. Sekretaris 2……………….
3. Drs. H. Harryanto, Pgd. Acc., M.Com., Ph.D. Anggota 3…………….....
4. Dr. Hj. Nirwana S.E., M.Si., Ak., CA Anggota 4……………….
5. Rahmawati HS., S.E., Ak., M.Si., CA Anggota 5……………….
Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA
NIP. 19650925 199002 2 001
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
nama : Juliana Ham
NIM : A311 13 021
departemen/ program studi : Akuntansi/ Strata 1
dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul
Pengaruh Pelanggaran Bank atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
terhadap Kinerja Keuangan Perbankan dengan Ukuran Bank sebagai
Variabel Moderasi
adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam
naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan
terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Makassar, 13 Oktober 2017
Yang membuat pernyataan,
Juliana Ham
vi
PRAKATA
Salam sejahtera. Semoga semua makhluk senantiasa bernaung dalam
kedamaian. Puja puji syukur atas limpahan kebajikan yang telah peneliti capai
dan timbun hingga saat ini sehingga peneliti dapat merampungkan skripsi yang
merupakan tahapan terakhir untuk mencapai gelar sarjana pada Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Tentunya
dengan selesainya tugas akhir ini bukan berarti menutup seluruh proses yang
telah dilalui oleh peneliti selama menjadi mahasiswa, akan tetapi membuka
kesempatan untuk memasuki awal baru yang lebih menantang ke depannya.
Peneliti percaya bahwa hasil tak akan mengkhianati usaha. Akan tetapi,
dengan usaha dan keyakinan yang besar saja tersebut tidak akan berhasil tanpa
bantuan dan doa dari berbagai pihak. Maka dari itu, peneliti secara khusus dan
penuh kesungguhan hati mengucapkan terima kasih teruntuk:
1. Kedua orangtua tercinta, Enny Eng dan Ham Yeri, yang doanya tak pernah
henti mengalir mengiringi perjalanan peneliti. Terima kasih atas jerih payah,
ketulusan, dan didikannya sehingga peneliti mampu mendaki hingga ke taraf
pendidikan saat ini. Terima kasih pula kepada kakak sematawayang, dr.
Jonathan Ham, S. Ked. yang juga selalu mendukung dan memberikan
masukan kepada peneliti selama proses pembelajaran di kampus.
2. Bapak Dr. H. Syarifuddin Rasyid, S.E., M.Si. selaku Pembimbing I yang
sangat responsibel terhadap lancarnya penelitian ini dengan memberikan
perhatian, saran, masukan, kritikan, serta waktu kapan saja kepada peneliti
untuk berdiskusi dan konsultasi. Terima kasih, Pak.
3. Bapak Drs. H. Muallimin, M. Si, selaku Pembimbing II sekaligus Pembimbing
Akademik selama berkuliah di kampus. Beliau yang telah mengikuti jejak
vii
serta proses pembelajaran peneliti selama kurang lebih 4 tahun. Terima kasih
sekali lagi atas pengabdiannya, Pak.
4. Bapak Drs. H. Harryanto, Pgd. Acc., M.Com., Ph.D., Ibu Dr. Hj. Nirwana S.E.,
M.Si., Ak., CA, dan Ibu Rahmawati HS., S.E., Ak., M.Si., CA. selaku dosen
penguji atas segala masukan dan arahannya dalam menyempurnakan skripsi
ini.
5. Prof. Dr. H. Gagaring Pagalung, S.E., MS., Ak., CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
6. Ibu Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M. Si., Ak., CA selaku Ketua Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin beserta
jajarannya.
7. Ibu/ Bapak dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin baik
yang pernah mengajar peneliti maupun yang tidak, terima kasih atas ilmu dan
pengalamannya.
8. Para pegawai dan staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
yang telah membantu peneliti dalam segala urusan administrasi.
9. Teman-teman seperjuangan peneliti selama beberapa tahun terakhir, Theo
Vascalis, Feny Rustan, Purnamasari, terima kasih atas segala jasanya.
10. Mereka yang dengan ikhlas membantu selama proses penelitian ini, Kak
Habib (Ak’08), Kak Herianti Samsu (Statistika ’11), Nurul Fatmawati (Ilmu
Ekonomi ’13), Nia (Ak’13), Kak Amir dan Kak Idham (Ak’12).
11. Kakak-kakak terbaik, Kak Kiky, Kak Iqbal, Kak Aiman, Kak Nunu, Kak Puthe,
Kak Ayu, Kak Mamat, Kak Arya, Kak Misna, Kak Sandy, Kak Nue, Kak Hilda,
Kak Faiz, Kak Fadel, Kak Kana, Kak Haidir, Kak Reza.
12. Adik-adik andalan, Annisa Asbabun Nuzul, Sutiargi, Fatima, Puput, Yuli, Indri,
Opik, Indhira, Mitha, Novia, Sakinah, Albertus, Icha Ibrahim, Ema, Rara, Firda
viii
Alippu, Angga, Dinah, Aniosa, Mega, Atiqah, Ditha, Eni, Faiqah, Virda,
Haniek, Naufi, Yul, Yayat, Utha, Dion, Arni, Atri, Dewi, Nuzul, Nita, Putu,
Abje, Fia, Aas, Wisnu, Vita, Ayu, Ainun, Virgita, Nunu, Nindi, Rio, Alvin, Reni,
Jannah, Fadli, Obon, Desy, Dhea, Tariq, Yumi, serta semua adik-adik
ALL14ANCE, 15ECTOVERSO, dan FAM16LIA yang hebat-hebat.
13. Teman-teman 13ONAFIDE, Castelein, Risna, Made, Ardhy, Nurhalimah,
Salsa, Reni, Ausi, Edwin, Rizky Inmas, Agung, Kiki, Fajar, Imad, Supri, Safi,
Dwi, Chan, Sutami, Reschie, Masni, Tio, Mimi, Zudi, Fina, Marissa, Numuth,
Nurul, Dini, dan semua teman-teman kepercayaan Bonafide yang tidak bisa
peneliti sebutkan satu per satu.
14. Pengurus Ikatan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin periode 2015-2015 dan 2016-2017 atas
pengalamannya yang luar biasa.
15. Seluruh Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin
16. Keluarga besar Hasanuddin English Community (HEC) yang telah
mengajarkan banyak hal.
17. Yonchi Tjiang yang masih sabar dan setia menemani
18. Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Hasanuddin (KMB Unhas)
19. Keluarga Besar KKN Unhas Gelombang 96 Kelurahan Palleko, Kecamatan
Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar khususnya Dg. Gani dan Pak
Lurah sekeluarga.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Akan tetapi, seperti hakikat manusia, semoga peneliti juga senantiasa
mengarahkan karyanya menuju kesempurnaan yang hakiki. Apabila terdapat
kesalahan dalam skripsi ini, itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab peneliti.
ix
Oleh karenanya, kritik dan saran yang membangun senantiasa diharapkan oleh
peneliti demi pengembangan penelitian di masa yang akan datang.
Makassar, 13 Oktober 2017
Juliana Ham
x
ABSTRAK
Pengaruh Pelanggaran Bank atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan dengan Ukuran Bank sebagai
Variabel Moderasi
The Effects of Banking Violation toward Financial Services Authority Regulation on the Financial Performance of the Banking Sector with
Size as the Moderating Effect
Juliana Ham Syarifuddin Rasyid
Muallimin
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelanggaran bank atas peraturan Otoritas Jasa Keuangan terhadap kinerja keuangan di sektor perbankan dengan ukuran bank sebagai variabel moderasi. Tingkat pelanggaran diukur dengan logaritma nilai Rupiah denda dari Otoritas Jasa Keuangan, ukuran perusahaan dengan logaritma natural total aset, dan kinerja keuangan diukur menggunakan indikator kinerja keuangan ROA, ROE, CAR, dan NPL. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan sejak tahun 2011-2015 menggunakan metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pelanggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank serta ukuran bank tidak memberikan efek moderasi terhadap hubungan antara tindak pelanggaran dan kinerja keuangan bank. Kata Kunci: Pelanggaran bank, ukuran bank, kinerja keuangan, Otoritas Jasa
Keuangan This study aims to examine the effects of banking violation toward Financial Services Authority‟s regulation on the financial performance within the banking industry with size as the moderating effect. The degree of violation was measured by the logarithm of the amount of Rupiah‟s penalty by Financial Services Authority, the bank size was measured by the logarithm natural of the total assets, and the financial performance was indicated by ROA, ROE, CAR, and NPL. The data used were the secondary data obtained from Financial Services Authority during 2011-2015 by means of purposive sampling method. The data analyses used was multiple linear regressions analysis. The results show that the violation does not significantly affect the financial performance of the violated banks and the company size does not give the moderating effect between violation and banks financial performance. Keywords: Banking violation, bank size, financial performance, Financial
Services Authority
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv
PERYATAAN KEASLIAN ..................................................................................... v
PRAKATA ........................................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
1.4. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 6
1.4.1. Kegunaan Teoretis .............................................................................. 6
1.4.2. Kegunaan Praktis ................................................................................ 6
1.5. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................. 7
1.6. Sistematika Penelitian ................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 9
2.1. Landasan Teori ............................................................................................. 9
2.1.1. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) ................................................. 9
2.1.2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) ............................................ 10
2.1.3. Pelanggaran Peraturan Keuangan ................................................... 11
2.1.4. Pengukuran Kinerja Keuangan Perbankan ...................................... 13
2.2. Penelitian Terdahulu.................................................................................... 14
2.3. Kerangka Penelitian .................................................................................... 15
2.4. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 15
2.4.1. Pengaruh Tingkat Pelanggaran Peraturan Keuangan terhadap Kinerja Keuangan Bank ................................................................... 15
2.4.2. Pengaruh Ukuran Bank terhadap Dampak yang Diperoleh Bank atas Pelanggaran Peraturan OJK .................................................... 16
xii
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 18
3.1. Rancangan Penelitian ................................................................................. 18
3.2. Populasi dan Sampel ................................................................................... 18
3.2.1. Populasi ........................................................................................... 18
3.2.2. Sampel ............................................................................................. 18
3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 20
3.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 21
3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ................................. 21
3.5.1. Variabel Penelitian ........................................................................... 21
3.5.2. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 22
3.5.2.1. Variabel Dependen Kinerja Keuangan Perbankan .............. 22
3.5.2.2. Variabel Moderasi Ukuran Bank .......................................... 24
3.5.2.3. Variabel Independen Pelanggaran Peraturan Perbankan . 24
3.6. Teknik Analisis Data .................................................................................... 25
3.6.1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................... 25
3.6.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 26
3.6.2.1. Uji Normalitas ...................................................................... 26
3.6.2.2. Uji Autokorelasi ................................................................... 26
3.6.2.3. Uji Multikolonieritas ............................................................. 27
3.6.2.4. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 27
3.6.3. Analisis Regresi Berganda ............................................................... 28
3.6.4. Uji Hipotesis ..................................................................................... 30
3.6.4.1. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ................................. 30
3.6.4.2. Uji Simultan (Uji F) .............................................................. 30
3.6.4.3. Pengujian Parsial (Uji t) ....................................................... 31
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 33
5.1. Kesimpulan.................................................................................................. 33
5.2. Keterbatasan ............................................................................................... 33
5.3. Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 35
LAMPIRAN ......................................................................................................... 37
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Proses Pengambilan Sampel .................................................................. 19
3.2. Sampel Penelitian ................................................................................... 19
3.3. Operasionalisasi Variabel ........................................................................ 25
4.1. Statistik Deskriptif ................................................................................... 34
4.2. Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 35
4.3. Hasil Uji Autokolerasi terhadap Variabel Dependen ROA ....................... 36
4.4. Hasil Uji Autokolerasi terhadap Variabel Dependen ROE........................ 36
4.5. Hasil Uji Autokolerasi terhadap Variabel Dependen CAR ........................ 37
4.6. Hasil Uji Autokolerasi terhadap Variabel Dependen NPL ........................ 37
4.7. Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................ 38
4.8. Hasil Uji F Variabel Y1 untuk Hipotesis 1 .............................................. 41
4.9. Hasil Uji F Variabel Y2 untuk Hipotesis 1 ................................................ 42
4.10. Hasil Uji F Variabel Y3 untuk Hipotesis 1 ............................................. 42
4.11. Hasil Uji F Variabel Y4 untuk Hipotesis 1 .............................................. 42
4.12. Hasil Uji Regresi Pemoderasi Y1 untuk Hipotesis 2 ................................ 44
4.13. Hasil Uji Regresi Pemoderasi Y2 untuk Hipotesis 2 ................................ 44
4.14. Hasil Uji Regresi Pemoderasi Y3 untuk Hipotesis 2 ................................ 44
4.15. Hasil Uji Regresi Pemoderasi Y4 untuk Hipotesis 2 ................................ 45
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Kerangka Penelitian ................................................................................ 15
4.1. Scatterplot Variabel Dependen ROA ...................................................... 39
4.2. Scatterplot Variabel Dependen ROE ...................................................... 39
4.3. Scatterplot Variabel Dependen CAR ...................................................... 40
4.4. Scatterplot Variabel Dependen NPL ....................................................... 40
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Biodata ........................................................................................................ 52
2 Peta Teori .................................................................................................... 55
3 Data Penelitian ............................................................................................ 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Selama beberapa dekade terakhir, isu mengenai tindak kejahatan atau
kecurangan (fraud) selalu menjadi topik pembahasan banyak peneliti (Francis,
2001; Sulistiawan, et al., 2011: 53; Zeidan, 2012). Di Indonesia, berbagai temuan
pelanggaran terhadap peraturan akuntansi dan keuangan telah cukup
mempengaruhi kondisi perusahaan baik dari segi finansial maupun non-finansial.
Seperti pelanggaran peraturan keuangan yang ditemukan oleh Bapepam-LK
(sekarang OJK – Otoritas Jasa Keuangan), yakni melakukan pencatatan
akuntansi yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sehingga
berimbas pada dikenakannya sanksi kepada PT Kimia Farma Tbk, PT Bakrie and
Brothers Tbk., PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk., PT Energi Mega Persada
Tbk., dan PT Benakat Petrolum Energy Tbk karena terbukti telah melanggar
aturan keuangan dan memoles laporan keuangannya melalui penyajian laba
yang tampak menguntungkan (Ansar, 2012; Shahib dan Irwandi, 2016).
Contoh lain, yakni kasus pelanggaran PT Perusahaan Gas Negara yang
terungkap Januari 2007 dengan menunda publikasi informasi yang material
dalam laporan keuangannya dan kasus PT Bank Lippo, Tbk. yang telah
menyajikan informasi yang menyesatkan dengan menerbitkan laporan keuangan
ganda pada tahun 2002 (Sulistiawan, et al., 2011: 55). Tindakan ini terbukti telah
melanggar prinsip pengungkapan penuh (full disclosure) sesuai dengan
peraturan keuangan Bapepam-LK No. X.K.2 tentang penyampaian laporan
keuangan berkala emiten (www.ojk.go.id) dan Pernyataan Standar Akuntansi
2
Keuangan (PSAK) No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan (IAI, 2015).
Meningkatnya fraud dan skandal akuntansi yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan publik kemudian mengundang pertanyaan dari para
peneliti tentang pengaruh pelanggaran peraturan akuntansi dan keuangan
terhadap kinerja keuangan perusahaan (Baucus dan Baucus, 1997; Schnatterly,
2003; Langus dan Motta, 2007; Zeidan, 2012; Aguzzoni, et al., 2013; Shahib dan
Irwandi, 2016). Sebagaimana yang diungkapkan Rainey (2010: 127), selama
lebih dari dua puluh abad, manajemen perusahaan memusatkan terlalu banyak
perhatian pada peningkatan kinerja keuangan selain mengelola bisnis dan
memenangkan persaingan. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri, perilaku manajer
yang berfokus pada peningkatan kinerja jangka pendek saja dapat menimbulkan
permasalahan yang berdampak panjang ke depannya (Wade, 2008: xii). Sebagai
contoh, perilaku manajer yang berusaha menyembunyikan informasi kinerja
keuangannya yang menurun kepada publik agar dapat mempertahankan citra
perusahaan dengan memanipulasi laporan keuangannya dan melanggar
peraturan keuangan yang berlaku. Tindakan ini nantinya akan memberikan
dampak berlipat terhadap menurunnya kinerja keuangan perusahaan (Wade,
2008: xii).
Keputusan untuk melakukan pelanggaran peraturan demi
mempertahankan kinerja sebenarnya merupakan langkah yang keliru. Hal ini
dijelaskan dalam teori kepentingan publik (public interest theory) (Scott, 1997:
357) bahwa eksistensi dari suatu peraturan merupakan permintaan (demand)
publik atas keterbukaan informasi dalam pasar yang efisien sehingga hadirnya
peraturan bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri. Dengan
kata lain, tujuan utama dari hadirnya suatu peraturan adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial (social welfare) baik investor, pemerintah, perusahaan,
3
maupun masyarakat secara umum. Lebih lanjut, teori legitimasi mengatakan
bahwa agar perusahaan dapat memperoleh keberlanjutan (continuity) dan
pengakuan (credibility), maka ia harus dapat merespon kebutuhan masyarakat
dengan sebaik-baiknya (Suchman, 1995; Islam. 2015: 28).
Salah satu sektor industri yang dituntut menjaga kontinuitas dan
kredibilitasnya, yakni sektor jasa keuangan khususnya sektor perbankan. Hal ini
dikarenakan perbankan memiliki peran strategis dalam menunjang kelancaran
sistem pembayaran, melaksanakan kebijakan moneter, dan mencapai stabilitas
sistem keuangan sehingga bank dituntut lebih untuk mempertahankan
kinerjanya, dan melaporkan informasi keuangannya secara lebih transparan dan
andal di dalam laporan tahunannya (Bank Indonesia, 2014). Selain itu, sektor
perbankan merupakan industri yang sangat terikat pada regulasi dan memiliki
pengawasan ekstra oleh beberapa lembaga keuangan. Ditambah lagi, sejak
diratifikasinya Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian
Saham Bank Umum di Indonesia, bank diharuskan lebih bertanggung jawab
terhadap stakeholder-nya dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha (going
concern) bank. Hal ini sejalan dengan teori stakeholder yang menjelaskan bahwa
hadirnya suatu perusahaan disebabkan karena adanya keseluruhan peran pihak-
pihak di sekitarnya sehingga perusahaan memiliki tanggung jawab untuk
memuaskan mereka baik dalam bentuk peningkatan kinerja maupun pelaporan
keuangan yang andal (Godfrey, 2010).
Di Indonesia, lembaga yang bertugas mengatur dan mengawasi bank,
yakni Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan – OJK (sejak 2011 - sekarang),
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun
peraturan keuangan yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK, antara lain peraturan
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten (VIII.G7), benturan
4
kepentingan transaksi tertentu (IX.E.1), transaksi material dan perubahan
kegiatan usaha utama (IX.E.2), keterbukaan informasi yang harus segera
diumumkan ke publik (X.K.1), penyampaian laporan keuangan berkala emiten
(X.K.2), laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (X.K.4),
penyampaian laporan tahunan emiten (X.K.6), keterbukaan informasi pemegang
saham tertentu (X.M.1). Berdasarkan aturan-aturan tersebut, menurut berita yang
dilansir dari media pemberitaan CNN Indonesia (2016), akumulasi kasus
pelanggaran terbesar yang diganjar sanksi administratif oleh OJK dan BEI paling
banyak berupa ketidakpatuhan dalam menyampaikan informasi insidentil dan
berkala, serta pemenuhan kewajiban perusahaan yang tercatat pada otoritas
bursa.
Penelitian ini mengacu pada penelitian Zeidan (2012) yang meneliti
tentang pengaruh pelanggaran peraturan perbankan terhadap industri perbankan
di Amerika Serikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
antara tindakan pelanggaran peraturan keuangan perbankan dengan kinerja
keuangan bank di Amerika. Hasil serupa juga ditemukan oleh Shahib dan Irwandi
(2016) bahwa tidak adanya korelasi antara pelanggaran peraturan keuangan
dengan kinerja keuangan perusahaan non-finansial (data pelanggar peraturan di
OJK).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Baucus dan Baucus (1997) tentang
pengaruh perilaku pelanggaran peraturan terhadap dampak kinerja jangka
panjang perusahaan di Fortune 300, menunjukkan hasil yang berbeda.
Perusahaan yang melakukan pelanggaran aturan, kinerja keuangannya
cenderung menurun selama tiga sampai lima tahun setelah melakukan
pelanggaran tersebut. Selain itu, penelitian lain tentang pelanggaran dengan
pengaruh negatif telah dilakukan oleh Schnatterly (2003), Langus dan Motta
5
(2007), dan Aguzzoni, et al. (2013) yang menunjukkan adanya penurunan nilai
perusahaan berdasarkan indikator tertentu yang telah ditetapkan dalam
penelitian yang bersangkutan.
Adanya perbedaan antara penelitian yang satu dengan penelitian lainnya
(research gap) terkait topik hubungan pelanggaran peraturan akuntansi dan
keuangan dengan kinerja akuntansi dan keuangan perusahaan di Indonesia dan
atas dasar penelitian yang dilakukan oleh Zeidan (2012) dan saran penelitian
Shahib dan Irwandi (2016), maka peneliti mengusulkan penelitian yang berjudul,
“Pengaruh Pelanggaran Bank atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan dengan Ukuran Bank sebagai Variabel Moderasi”.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
objek penelitian, penilaian tingkat pelanggaran, dan pengukuran kinerja
keuangan. Penelitian ini mencoba untuk menguji pengaruh pelanggaran atas
peraturan keuangan yang dikeluarkan oleh OJK terhadap kinerja keuangan bank
yang ada di Indonesia di mana Zeidan (2012) telah melakukan penelitian yang
sama pada bank-bank di Amerika.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah tingkat pelanggaran bank berpengaruh terhadap kinerja
keuangan bank?
2. Apakah ukuran bank memoderasi pengaruh antara tingkat pelanggaran
bank terhadap kinerja keuangan bank?
6
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menguji pengaruh tingkat pelanggaran peraturan keuangan
terhadap kinerja keuangan bank.
2. Untuk menguji apakah ukuran bank memoderasi pengaruh antara tingkat
pelanggaran bank terhadap kinerja keuangan bank.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1.4.1. Kegunaan Teoretis
Kegunaan teoretis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Memberikan kontribusi dalam khasanah ilmu pengetahuan dalam
bidang akuntansi mengenai tindakan pelanggaran atas peraturan
akuntansi dan keuangan.
b. Mengembangkan konsep dan teori lebih lanjut mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi tindakan pelanggaran atas peraturan akuntansi
dan keuangan.
1.4.2. Kegunaan Praktis
a. Bagi perusahaan
Dapat memberikan pengetahuan tentang dampak pelanggaran
peraturan akuntansi dan keuangan terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
b. Bagi investor dan masyarakat
Dapat memberikan gambaran mengenai tindak pelanggaran
peraturan akuntansi dan keuangan pada bank-bank di Indonesia
7
c. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat mengembangkan dan memajukan ilmu
pengetahuan yang telah ada serta mempertajam daya berpikir ilmiah
dalam menanggapi fenomena fraud yang terjadi di dalam masyarakat.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel tingkat pelanggaran sebagai variabel
yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank dan ukuran bank
sebagai variabel moderasi. Penentuan variabel ini berdasarkan pada
penelitian sebelumnya. Penelitian ini hanya akan menggunakan data
laporan keuangan bank yang melakukan pelanggaran peraturan
keuangan OJK selama periode tahun 2011-2015.
1.6. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut.
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup penelitian, serta
sistematika penelitian.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi landasan teori yang digunakan, penelitian terdahulu yang
sejenis, dan kerangka pemikiran penelitian yang menggambarkan
hubungan antar variabel penelitian, serta hipotesis penelitian.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan tentang rancangan penelitian, variabel
penelitian, dan definisi operasional dari tiap variabel, populasi dan
8
sampel, jenis dan sumber data penelitian, metode pengumpulan data,
serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV: HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai deskripsi data dari sampel penelitian,
pengujian hipotesis, dan hasil analisis regresi berganda yang digunakan
dalam penelitian.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi penjelasan tentang simpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran dari peneliti untuk penelitian selanjutnya.
.
9
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Teori legitimasi merupakan paradigma ekonomi politik yang menyatakan
bahwa relasi antara suatu organisasi dan ekspektasi sosial memiliki sifat yang
sangat dinamis serta dapat mempengaruhi eksistensi organisasi itu sendiri
(Islam, 2015: 27). Deegan (2007: 253) lebih lanjut menyatakan, “Legitimacy
asserts that organisations continually seek to ensure that they operate within the
bounds and norms of their respective societies, that is, they attempt to ensure
that their activities are perceived by outside parties as being „legitimate‟.”
Hal tersebut di atas juga sejalan dengan yang diutarakan oleh Ntayi, et al.
(2012) di mana kemampuan suatu perusahaan untuk bertahan (survive) dan
terus berlanjut (sustain) secara efektif dan manusiawi berakar pada pengaturan
dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Dengan kata lain, legitimasi timbul sebagai
akibat dari konstruksi sosial yang menunjukkan keselarasan antara perilaku
perusahaan dan harapan beberapa kelompok sosial (Suchman, 1995) di dalam
suatu sistem sosial yang membentuknya (Shahib dan Irwandi, 2016).
Lebih lanjut, Suchman (1995) mengklasifikasikan legitimasi ke dalam tiga
kategori, yaitu pragmatic legitimacy, moral legitimacy, dan cognitive legitimacy.
1. Pragmatic legitimacy, menjelaskan bahwa pertimbangan perusahaan
dalam mencapai legitimasi didasarkan pada self interest dan keuntungan
pribadi sebagai akibat dari aktivitas bisnis yang dilakukan.
10
2. Moral legitimacy, menjelaskan bahwa perusahaan dalam memperoleh
legitimasi didasarkan pada pertimbangan apakah aktivitas bisnis
perusahaan merupakan hal yang benar dan tepat untuk dilakukan (the
right thing to do).
3. Cognitive legitimacy, merupakan sesuatu yang permanen dan tak dapat
dielakkan sehingga perusahaan dalam memperoleh legitimasi didasarkan
pada inisiatif untuk menerima atau menyetujui dengan pertimbangan
peraturan dan budaya.
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan, maka untuk tujuan penelitian,
peneliti menyimpulkan bahwa suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya
akan diterima oleh lingkungan sosialnya atau dengan kata lain memperoleh
legitimasi selama aktivitas bisnis perusahaan sejalan dengan peraturan dan
norma yang berlaku di dalam masyarakat. Untuk itu, suatu perusahaan harus
mempertahankan peran sosialnya tersebut dengan menjawab kebutuhan
masyarakat dan memberikan apa yang masyarakat inginkan (Islam, 2015: 28).
2.1.2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory)
Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) berarti suka menurut (perintah, dsb.), taat aturan dan
disiplin. Sedangkan dalam Bahasa Inggris, kepatuhan memiliki beberapa
padanan kata, antara lain compliance, adherence, dan obedience. Ketiga kata
tersebut memiliki makna yang hampir serupa, yakni tindakan mengikuti atau
mematuhi aturan atau hukum yang berlaku.
Kepatuhan terhadap peraturan, hukum, dan norma-norma membantu
perusahaan dalam memelihara reputasinya dan menghindarkan perusahaan dari
sanksi hukum yang berlaku (Zeidan, 2012). Menurut Tyler (2006: 5), kepatuhan
11
dapat dikategorikan ke dalam dua perspektif, yakni perspektif instrumental dan
perspektif normatif. Berdasarkan perspektif instrumental, masyarakat mematuhi
peraturan apabila peraturan tersebut membawa keluaran (outcomes) yang
bermanfaat bagi masyarakat tersebut. Sementara perspektif normatif
memandang bahwa masyarakat mematuhi aturan dengan anggapan bahwa
peraturan tersebut akan mendatangkan keadilan bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Bank Indonesia dan OJK sendiri telah mengatur adanya sanksi atau efek
legal yang akan dijatuhkan kepada bank yang melanggar atau melakukan
tindakan yang tidak mematuhi hukum dan ketentuan yang berlaku. Selain itu,
Bank Indonesia juga telah mengategorikan risiko yang akan berdampak terhadap
reputasi bank yang melakukan tindak pelanggaran, salah satunya adalah risiko
kepatuhan. Risiko kepatuhan ini timbul dikarenakan bank tidak mematuhi atau
tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang
berlaku (Bank Indonesia, 2014).
2.1.3. Pelanggaran Peraturan Keuangan
Pelanggaran (violation) menurut Merriam-Webster Dictionary memiliki dua
pengertian, yakni (1) tindakan melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan oleh
hukum atau aturan, (2) bertindak dengan mengabaikan atau mengintervensi hak
pihak lain. Jika dikaitkan dengan pelanggaran peraturan keuangan, terminologi
ini sangat dekat dengan definisi kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent
financial reporting)1 karena sama-sama memiliki unsur kesengajaan untuk
memenuhi kepentingan pribadi (self-interest) dan untuk memperoleh keuntungan
(benefit). Adapun kecurangan atas pelaporan keuangan menurut Donald Cressey
1 an intentional misstatement or omission of amounts or disclosures with the intent to
deceive users (Arens, et al., 2012: 356)
12
disebabkan oleh tiga faktor, yakni kesempatan (opportunity), tekanan (pressure),
dan rasionalisasi (rationalization) yang dikenal dengan istilah fraud triangle
(Sulistiawan, et al., 2011: 28).
Dalam rangka meminimalisasi celah-celah (exposures) tersebut, maka
dibentuklah institusi-institusi penegak hukum dan pembuat kebijakan untuk
melindungi kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan khususnya dalam
industri sektor jasa keuangan. Di Indonesia, lembaga yang memiliki fungsi
tersebut adalah Bank Indonesia dan OJK. Bank Indonesia dan OJK yang
sebelumnya bernama Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan
(Bapepam–LK) memiliki fungsi, tugas, dan wewenang berupa pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan di sektor jasa keuangan
sebagaimana termaktub dalam UU RI No. 21 Tahun 2011 tentang OJK (Bank
Indonesia, 2014). Fungsi ini dimaksudkan salah satunya untuk menjamin bahwa
laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan sektor perbankan dapat
memenuhi karakteristik kualitatif2 sesuai dengan PSAK 1 tentang Penyajian
Laporan Keuangan.
Beberapa peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam–LK yang
mendukung tercapainya tujuan tersebut, antara lain peraturan penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan emiten (VIII.G7), benturan kepentingan
transaksi tertentu (IX.E.1), transaksi material dan perubahan kegiatan usaha
utama (IX.E.2), keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan ke publik
(X.K.1), penyampaian laporan keuangan berkala emiten (X.K.2), laporan realisasi
penggunaan dana hasil penawaran umum (X.K.4), penyampaian laporan
tahunan emiten (X.K.6), keterbukaan informasi pemegang saham tertentu
2 Karakteristik kualitatif laporan keuangan, meliputi dapat dipahami (understandability),
relevan (relevance), andal (reliability), dan dapat diperbandingkan (comparability) (IAI, 2015).
13
(X.M.1). Pelanggaran terhadap peraturan tersebut akan dikenakan sanksi
sebagaimana yang telah diatur dalam sanksi regulasi OJK (www.ojk.go.id).
2.1.4. Pengukuran Kinerja Keuangan Perbankan
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang digunakan untuk melihat
sejauh mana perusahaan telah melaksanakan aturan-aturan keuangan secara
baik dan benar (Fahmi, 2011: 239). Aturan-aturan keuangan yang dimaksud,
seperti standar dan ketentuan pelaporan keuangan dalam Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) ataupun aturan keuangan lainnya. Sementara itu, menurut
Horne dan Wachowicz (2012: 163), kinerja keuangan merupakan hasil kerja
perusahaan yang diukur melalui alat ukur moneter berupa rasio keuangan.
Berkaitan dengan perbankan, kinerja keuangan bank biasanya dikaitkan
dengan tingkat kesehatan bank. Di dalam UU RI No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan pasal 29 disebutkan bahwa Bank Indonesia berhak untuk
menetapkan ketentuan tentang kesehatan bank dengan memperhatikan aspek
permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aspek lain yang
berhubungan dengan usaha bank. Oleh karena itu, pengukuran kinerja keuangan
bank dalam penelitian ini akan menggunakan rasio, antara lain Return on Asset
(ROA), Return on Equity (ROE), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non-
Performing Loan (NPL).
ROA dan ROEdipilih sebagai indikator penilaian kinerja keuangan bank
karena rasio ini dapat merefleksikan kemampuan bank dalam menghasilkan laba
(profitabilitas) serta efisiensi bank dalam mengelola asetnya (Kasmir, 2015).
Selain itu, ROA dan ROE digunakan karena rasio ini merupakan ukuran yang
dapat mewakili ukuran kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Sementara itu, peneliti mengambil dua indikator kinerja perbankan, yakni CAR
14
dan NPL. Indikator kinerja ini dipilih karena CAR dan NPL dapat mewakili
kemampuan bank dalam memgendalikan ataupu mempertahankan kinerjanya
setelah melakukan pelanggaran dengan ketersediaan modal yang ia miliki serta
kemampuannya untuk melunasi denda dan kewajiban jangka panjangnya.
2.1.5. Ukuran Bank
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat mengklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan ke dalam kategori perusahaan besar, sedang, dan
kecil. Lazimnya besar kecilnya perusahaan diukur dari total aset, nilai pasar
saham, total sumber daya manusia, total penjualan, dan indikator lain yang dapat
menggambarkan ukuran perusahaan.
Zeidan (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa semakin besar
ukuran bank, maka akan semakin kecil efek legal yang dapat ditimbulkan dari
pelanggaran terhadap kinerja keuangan bank secara keseluruhan. Pernyataan
tersebut berangkat dari asumsi bahwa perusahaan dengan ukuran besar
memiliki jumlah aset yang lebih besar sehingga kerugian akibat pelanggaran
tidak akan terlalu signifikan berefek pada perusahaan pelanggar. Sehingga dapat
ditarik simpulan bahwa perusahaan dengan ukuran besar, lebih banyak
melakukan pelanggaran atas peraturan keuangan yang berlaku dari pada
perusahaan yang berukuran kecil (Shahib dan Irwandi, 2016).
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu memaparkan berbagai penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya mengenai topik bahasan yang sama yang
akan diteliti pada penelitian ini. Penelitian terdahulu ini berguna sebagai dasar
bagi peneliti dalam melakukan penelitian terkait topik yang serupa.
15
Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan pelanggaran peraturan
keuangan dan kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat pada tabel peta teori
yang terlampir pada Lampiran 2.
2.3. Kerangka Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya serta latar
belakang permasalahan yang dikemukakan, maka dihasilkan kerangka penelitian
berikut sebagai acuan dalam merumuskan hipotesis penelitian.
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual pada Gambar 2.1, maka
pengembangan hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut.
2.4.1. Pengaruh Tingkat Pelanggaran Peraturan Keuangan terhadap
Kinerja Keuangan Bank
Teori legitimasi menegaskan bahwa tindakan dan perilaku bisnis suatu
organisasi haruslah sejalan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku di dalam
masyarakat (Suchman, 1995; Deegan, 2007; Ntayi, et al., 2012; Shahib dan
Irwandi, 2016). Tindakan yang menyalahi aturan seperti pelanggaran dan
perilaku fraud seharusnya mendatangkan efek negatif bagi perusahaan baik
berupa sanksi pelanggaran maupun dampak pada reputasi dan kinerja
Tingkat Pelanggaran Peraturan Keuangan
(X1)
Ukuran Bank (X2)
Kinerja Keuangan Bank: ROA, ROE, CAR, dan NPL (Y)
16
perusahaan. Hal ini pun sejalan dengan teori kepatuhan di mana perusahaan
yang tidak patuh terhadap aturan maupun hukum yang berlaku akan membawa
risiko bagi perusahaan itu sendiri.
Baucus dan Baucus (1997) telah melakukan pengujian atas perilaku ilegal
perusahaan terhadap kinerja keuangan jangka panjang perusahaan versi
Fortune 300. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan
pelanggaran aturan, kinerja keuangannya cenderung menurun 3-5 tahun setelah
melakukan pelanggaran tersebut. Schnatterly (2003) juga telah membuktikan
secara statistik adanya penurunan kinerja akuntansi dan harga saham akibat
tindakan fraud yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di SEC (USA). Hal
tersebut di atas sejalan dengan penelitian Aguzzoni, et al. (2013) yang
menunjukkan pula adanya penurunan harga pasar saham akibat tindakan hukum
yang dilakukan oleh lembaga hukum di Eropa.
Penelitian lain yang meneliti pengaruh tindak pelanggaran terhadap
kinerja keuangan dilakukan oleh Zeidan (2012) pada bank-bank di Amerika.
Hasilnya menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan akan tetapi ditemukan
hubungan antara ukuran bank sebagai variabel moderating dan kinerja keuangan
bank sebagai variabel dependen.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan pengembangan teori yang
dilakukan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
H1: Tingkat pelanggaran atas peraturan keuangan OJK berpengaruh negatif
terhadap kinerja keuangan bank.
2.4.2. Pengaruh Ukuran Bank terhadap Dampak yang Diperoleh Bank atas
Pelanggaran Peraturan OJK
Ukuran perusahaan merupakan ukuran nilai yang menunjukkan besar
kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat berperan sebagai variabel
17
moderasi dalam hubungannya antara pelanggaran dan kinerja keuangan
(Zeidan, 2012). Umumnya proksi dari ukuran perusahaan (size) untuk melihat
hubungan dengan kinerja keuangan perusahaan menggunakan logartima natural
total aset. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zeidan (2012),
semakin besar ukuran bank, maka akan semakin kecil efek legal yang dapat
ditimbulkan dari pelanggaran terhadap kinerja keuangan bank secara
keseluruhan. Sehingga perusahaan dengan ukuran besar, lebih banyak
melakukan pelanggaran atas peraturan keuangan yang berlaku (Shahib dan
Irwandi, 2016).
Atas dasar pemaparan tersebut, maka hipotesis yang akan diuji
menggunakan proksi total aset adalah sebagai berikut.
H2: Ukuran bank memoderasi pengaruh antara tingkat pelanggaran bank
terhadap kinerja keuangan bank.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian explanatory, yang bertujuan untuk
menjelaskan fenomena yang terjadi di dalam masyarakat secara empiris dalam
rangka pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji
pengaruh tindak pelanggaran peraturan keuangan terhadap kinerja keuangan
perbankan.
Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Data tersebut
diperoleh melalui Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), internet
(www.idx.co.id), serta situs resmi perusahaan. Data diolah dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif, yaitu dengan uji statistik deskriptif yang menggunakan
analisis regresi berganda.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank-bank yang
terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2011-2016. Pemilihan ini didasarkan oleh
pertimbangan telah terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun
2011 yang dengan demikian melengkapi reformasi struktur badan pengawas
perbankan di Indonesia.
3.2.2. Sampel
Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
yaitu sampel yang ditentukan sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh peneliti
19
(Sekaran dan Bougie, 2016). Adapun kriteria penentuan sampel dalam penelitian
ini, antara lain sebagai berikut.
1. Bank yang menjadi sampel merupakan bank-bank yang melakukan
pelanggaran peraturan keuangan berdasarkan penilaian Bank Indonesia
dan OJK selama periode 2011-2015.
2. Bank yang bersangkutan menerbitkan laporan tahunan (annual report)
secara teratur dari tahun 2011-2016 dan dipublikasikan di website resmi
bank ataupun di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan kriteria di atas, bank yang terpilih menjadi sampel penelitian
berjumlah 34 bank. Hasil seleksi sampel berdasarkan metode purposive
sampling ada pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1. Proses Pengambilan Sampel
No. Keterangan Jumlah
1. Total populasi bank yang terdaftar di Bank Indonesia tahun
2011-2015 118
2. Bank yang tidak memenuhi kriteria sampel bank yang
melakukan pelanggaran selama periode 2011-2015 (84)
3. Bank yang tidak menerbitkan laporan tahunan secara
teratur dari tahun 2011-2016 (0)
Jumlah sampel akhir 34
Sumber: www.bi.go.id dan www.ojk.go.id
Berikut ini daftar sampel penelitian setelah dilakukan seleksi.
Tabel 3.2. Sampel Penelitian
No. Nama Bank
1 Bank Tabungan Negara (Persero)
2 Bank Mandiri (Persero)
3 Bank Mayapada Internasional
4 Bank Muamalat Indonesia
5 Bank Danamon Indonesia
6 Bank Mutiara
7 Bank Internasional Indonesia
20
Lanjutan Tabel 3.2.
No. Nama Bank
8 Bank Sulawesi Utara
9 PT Bank Agroniaga Tbk
10 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
11 PT Bank Sinarmas Tbk
12 PT Bank CIMB Niaga Tbk
13 PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
14 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
15 PT Bank Capital Indonesia Tbk
16 PT Bank Windu Kentjana Intenational Tbk
17 PT Bank Pembangunan Daerah Sulselbar
18 PT Bank Victoria International Tbk
19 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank Nagari)
20 PT Bank Pembangunan Daerah Maluku
21 PT Bank ICB Bumiputera Tbk
22 PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk
23 PT Bank Arta Graha Internasional Tbk
24 PT Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk
25 PT Bank Mitraniaga Tbk
26 PT Bank Pundi Indonesia Tbk
27 PT Bank Mestika Dharma Tbk
28 PT Bank Lampung
29 PT Bank Ina Perdana Tbk
30 PT Bank Riau Kepri
31 PT Bank MNC International Tbk
32 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
33 PT Bank Nusa Tenggara Timur
34 PT Bank of India Indonesia Tbk
Sumber: www.ojk.go.id
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari
bank-bank yang terdaftar di Bank Indonesia. Data yang digunakan adalah data
21
bank-bank yang melanggar peraturan OJK dari tahun 2011 sampai 2015 serta
laporan keuangan tahunan (annual report) bank yang bersangkutan. Data
tersebut diperoleh melalui Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
internet (www.idx.co.id), serta situs resmi bank yang bersangkutan.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data,
yaitu sebagai berikut.
1. Metode dokumentasi, yakni penggunaan data yang berasal dari
dokumen-dokumen yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara
melakukan penelusuran data-data yang diperlukan dari laporan publikasi
bank tahun 2011 sampai 2016.
2. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur-literatur yang
berhubungan dengan penelitian ini. Hal tersebut dimaksudkan sebagai
sumber acuan untuk membahas teori yang mendasari masalah dalam
penelitian.
3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.5.1. Variabel Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel lainnya atau variabel yang terikat oleh variabel
lainnya. Variabel terikat atau dependen yang digunakan dalam penelitian
22
ini adalah kinerja keuangan perbankan yang diukur menggunakan rasio
keuangan.
2. Variabel Independen.
Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang diduga
mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pelanggaran peraturan keuangan.
3. Variabel Moderasi
Variabel moderasi adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel
moderasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran bank.
3.5.2. Definisi Operasional Variabel
Untuk memberikan arah dalam menganalisis data diperlukan definisi
operasional dari masing-masing variabel penelitian.
3.5.2.1. Variabel Dependen Kinerja Keuangan Perbankan
Indikator yang digunakan dalam mengukur variabel dependen kinerja
keuangan perbankan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya adalah sebagai
berikut.
1. Return on Asset (ROA)
ROA merupakan salah satu indikator profitabilitas yang menunjukkan
sejauh mana kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba
dari aset yang dimiliki. Dengan kata lain, rasio ini juga dapat menunjukkan
efisiensi perusahaan dalam mengelola aset dan kemampuannya dalam
membayar hutang (Shahib dan Irwandi, 2016). Menurut Bank Indonesia,
tingkat ROA yang baik adalah di atas 1,22%. Persamaan ROA adalah
sebagai berikut.
23
2. Return on Equity (ROE)
ROE merupakan rasio yang digunakan untuk melihat sejauh mana
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dari ekuitas
yang dimiliki. Persamaaan ROE adalah sebagai berikut.
3. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah rasio kemampuan bank untuk menutupi penurunan asetnya
yang disebabkan oleh aset berisiko terhadap kecukupan modal bank.
Semakin tinggi CAR, maka semakin kuat kemampuan bank dalam
menanggung risiko dari setiap kredit atau aset produktif yang berisiko
(Kasmir, 2015). Berikut persamaan CAR. Peraturan Bank Indonesia No.
10/15/PBI/2008 pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa minimum ketersediaan
modal untuk tiap bank adalah sebesar 8% dari aset tertimbang menurut
risiko (ATMR).
4. Non-Performing Loan (NPL)
NPL adalah rasio perbandingan jumlah kredit bermasalah dengan total
kredit. NPL yang baik adalah NPL dengan nilai di bawah 5%. Semakin
kecil NPL maka semakin kecil risiko kredit yang akan ditanggung oleh
bank. NPL yang tinggi akan memperbesar biaya sehingga berisiko
kerugian pada bank (Margaretha dan Zai, 2013). Bank Indonesia melalui
24
Peraturan Bank Indonesia telah menetapkan rasio kredit bermasalah
(NPL) adalah sebesar 5%. Berikut persamaan NPL.
Peneliti menggunakan perhitungan dari masing-masing indikator penilaian
kinerja pada tahun pertama setelah dilakukannya pelanggaran untuk melihat efek
jangka panjang yang ditimbulkan dari pelanggaran tersebut terhadap kinerja
keuangan jangka panjang bank. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kinerja
keuangan bank akan menurun pada periode setelah bank melakukan
pelanggaran (Zeidan, 2012).
3.5.2.2. Variabel Moderasi Ukuran Bank
Variabel moderasi adalah salah satu tipe variabel yang dapat
memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel dependen
dan variabel independen. Penelitian ini menggunakan variabel moderasi karena
peneliti menduga adanya variabel lain yang dapat mempengaruhi hubungan
antara variabel pelanggaran bank dan variabel kinerja keuangan bank.
Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah ukuran bank. Persamaan
dari variabel ini dilihat dari total aset yang dimiliki bank pada tahun saat
pelanggaran terjadi. Ukuran bank di sini diukur menggunakan logaritma natural
total aset dengan persamaan berikut.
3.5.2.3. Variabel Independen Pelanggaran Peraturan Perbankan
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pelanggaran atas peraturan perbankan yang ditemukan oleh Bank Indonesia dan
25
Otoritas Jasa Keuangan. Proksi untuk mengukur pelanggaran adalah total sanksi
rupiah yang dikenakan oleh OJK per tahun dengan asumsi semakin besar
denda, maka semakin berat pula pelanggaran terhadap peraturan perbankan.
Berikut rentang skala denda yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.3. Operasionalisasi Variabel
Variabel Penelitian Indikator Penilaian
Variabel Skala
Kinerja Keuangan (Y) ROA, ROE, CAR, NPL Rasio
Tingkat Pelanggaran
Peraturan (X1) Logaritma Nilai Rupiah Denda Rasio
Ukuran Bank (X2) Logaritma natural total aset. Rasio
Sumber: Dikembangkan untuk penelitian ini
3.6. Teknik Analisis Data
Menurut Supriyono (2013), analisis data adalah rangkaian kegiatan
penelahaan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar
sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah. Media analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS dengan menggunakan metode
analisis statistik dan analisis regresi linier berganda (multiple regression
analysis). Analisis tersebut adalah sebagai berikut.
3.6.1. Analisis Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif
(Sugiyono, 2010:147) adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan
deskripsi atas variabel-variabel penelitian secara statistik. Statistik yang
26
digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata (mean), median, nilai maksimum,
nilai minimum, dan standar deviasi dari masing-masing variabel yang digunakan,
antara lain ROA, ROE, CAR, dan NPL tingkat pelanggaran peraturan perbankan,
dan total aset.
3.6.2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi harus memenuhi beberapa asumsi yang disebut asumsi
klasik. Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk menghindari perolehan yang bias.
Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut.
3.6.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model analisis
regresi, variabel pengganggu atau variabel residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2011: 163). Uji normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis grafik dan uji One-Sample Kolmogorov-smirnov.
Pengambilan keputusan dengan analisis grafik yang digunakan pada penelitian
ini adalah uji normal probability plot. Uji normal probability plot dikatakan
berdistribusi normal jika garis data rill mengikuti garis diagonal dan cara ini
dianggap lebih andal dari pada grafik histogram karena cara ini membandingkan
data riil dengan data distribusi normal (Ghozali, 2011:164). Sementara untuk uji
Kolmogorov-Smirnov dikatakan berdistribusi normal jika asymptotic significan
data lebih besar daripada 0.05 (p>0.05) (Sufren dan Yonathan, 2013: 68).
3.6.2.2. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk mencari tahu apakah kesalahan (errors)
suatu data pada periode tertentu berkorelasi dengan periode lainnya (Ghozali,
27
2011: 110). Model regresi yang baik adalah tidak mengalami autokorelasi. Cara
untuk mengetahui apakah suatu model regresi mengalami autokorelasi atau tidak
dengan mengecek nilai Durbin-Watson (DW). Syarat untuk tidak terjadi
autokorelasi adalah 1 < DW < 3 (Sufren dan Yonathan, 2013:109).
3.6.2.3. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan dalam menganalisis regresi berganda
yang terdiri dari minimal dua variabel bebas, di mana akan diukur tingkat asosiasi
(keeratan) hubungan atau pengaruh antarvariabel bebas tersebut melalui
besaran koefisien korelasi (r). Tujuannya adalah untuk menguji dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen (Ghozali, 2011:
105).
Salah satu cara untuk menguji multikolinieritas adalah dengan melihat
nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance harus di antara
0,0 – 1 atau tidak kurang dari 0,1, sementara untuk VIF nilainya harus lebih
rendah dari angka 10 (Sufren dan Yonathan, 2013:110). Semakin tinggi nilai VIF,
maka semakin rendah nilai tolerance.
3.6.2.4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan dengan
pengamatan lainnya (Ghozali, 2011: 139). Jika residualnya mempunyai varians
yang sama, disebut terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama
terjadi heteroskedastisitas. Hasil yang diharapkan terjadi adalah
homoskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya
mempunyai pola teratur, baik menyempit, melebar maupun bergelombang-
gelombang. Sementara homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik
28
hasil pengolahan data menyebar di bawah maupun di atas titik orgin (angka nol)
pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur.
3.6.3. Analisis Regresi Berganda
Model analisis regresi yang digunakan untuk menguji variabel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Keterangan:
= konstanta
, = koefisien regresi
ROAij = ROA bank i pada tahun j
ROEij = ROE bank i pada tahun j
CARij = CAR bank i pada tahun j
NPLij = NPL bank i pada tahun j
j = tahun setelah pelanggaran
ε = faktor penganggu atau error term
3.6.3.1. Analisis Regresi Moderasi
Tujuan analisis regresi moderasi adalah untuk mengetahui apakah
variabel moderasi memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel
29
independen dan variabel dependen (Gozali, 2011: 223). Dua metode yang
digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh variabel moderasi,
yakni metode analisis sub-group dan Moderated Regression Analysis (MRA).
Untuk mengidentifikasi hal tersebut di atas, peneliti akan menggunakan
metode MRA. MRA merupakan metode identifikasi yang menggunakan
pendekatan analitik dengan tetap mempertahankan integritas dari sampel dan
menyediakan dasar untuk mengendalikan pengaruh dari variabel moderasi.
Metode ini diaplikasikan dengan menambah variabel perkalian antara variabel
dependen dan variabel moderasi.
Berikut ini persamaan regresi untuk variabel moderasi.
(9)
(10)
(11)
(12)
Keterangan:
= konstanta
, = koefisien regresi
PB = Pelanggaran Bank
UB = Ukuran Bank
PB.UB = interaksi antara Pelanggaran Bank dan Ukuran Bank
ROAij = ROA bank i pada tahun j
ROEij = ROE bank i pada tahun j
CARij = CAR bank i pada tahun j
NPLij = NPL bank i pada tahun j
j = tahun setelah pelanggaran
ε = faktor penganggu atau error term
30
3.6.4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan uji statisitik dan uji Koefisien
Determinasi (R2). Untuk menguji hipotesis tentang pengaruh pelanggaran
terhadap kinerja keuangan perbankan secara statistik, peneliti menggunakan dua
bentuk pengujian hipotesis, yakni (1) uji F (untuk melihat pengaruh peraturan
keuangan OJK dan ukuran bank terhadap kinerja keuangan perbankan secara
simultan) dan (2) uji t (untuk melihat pengaruh masing-masing variabel secara
parsial).
3.6.4.1. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar persentase sumbangan dari variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Uji ini dilihat dari seberapa besar variabel
independen yang digunakan dalam penelitian mampu menjelaskan variabel
dependen.
3.6.4.2. Uji Simultan (Uji F)
Pengujian ini melibatkan kedua variabel bebas (pelanggaran peraturan
keuangan dan ukuran bank) terhadap variabel terikat (kinerja keuangan
perbankan) dalam menguji ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama.
Pengujian secara simultan menggunakan distribusi F, yaitu
membandingkan antara F hitung dan F tabel. Nilai F tabel diperoleh dengan
perhitungan degree of freedom = n-k-1, di mana n adalah jumlah responden dan
k adalah jumlah variable. Langkah-langkah pengujian secara simultan adalah
sebagai berikut.
31
a. Menentukan Ho dan Ha.
Ho: β1β2β3 = 0 pelanggaran peraturan keuangan dan ukuran bank tidak
signifikan atau tidak berpengaruh secara simultan terhadap kinerja keuangan
bank.
Ha: β1β2β3 ≠ 0 pelanggaran peraturan keuangan dan ukuran bank
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja keuangan bank.
b. Menentukan level of significance (a).
Pada tabel ANOVA didapat uji F yang menguji semua sub variabel bebas
yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Dengan level of significance =
5%.
c. Kriteria pengujian
Nilai F tabel dapat dilihat dengan menggunakan F tabel. Dasar pengambilan
keputusan adalah.
a. Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
b. Jika F hitung < F tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga dilakukan
berdasarkan probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan.
a. Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
b. Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
3.6.4.3. Pengujian Parsial (Uji t)
Statistik uji t digunakan untuk menguji secara sendiri-sendiri hubungan
antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2013: 235). Adapun
langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji t adalah sebagai
berikut.
32
a. Ho: β = 0, pelanggaran peraturan keuangan OJK tidak berpengaruh secara
parsial terhadap kinerja keuangan perbankan.
b. Ha : β ≠ 0, pelanggaran peraturan keuangan OJK berpengaruh secara
parsial terhadap kinerja keuangan perbankan.
Tingkat signifikansi nyata 5% dapat dilihat
dengan menggunakan tabel statistik. Nilai t tabel dapat dilihat dengan
menggunakan tabel t. Dasar pengambilan keputusan adalah.
a. Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak
b. Jika t hitung < t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga dilakukan
berdasarkan probabilitas.
a. Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
b. Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima
33
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki (1) pengaruh pelanggaran bank
atas peraturan yang dikeluarkan oleh OJK terhadap kinerja keuangan bank dan
(2) apakah ukuran bank dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara
tindak pelanggaran tersebut dengan kinerja keuangan bank pelanggar.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
mengenai pengaruh pelanggaran peraturan keuangan OJK terhadap kinerja
keuangan di mana ukuran bank sebagai variabel moderasi, maka dapat
dirangkum kesimpulan sebagai berikut.
1. Tindak pelanggaran bank atas peraturan OJK tidak memiliki pengaruh
terhadap kinerja keuangan bank selama periode 2011-2015.
2. Ukuran bank tidak memoderasi hubungan antara tingkat pelanggaran
peraturan OJK dan kinerja keuangan bank selama periode 2011-
2015.
5.2. Keterbatasan
Sebagaimana penelitian lainnya, penelitian ini juga memiliki beberapa
keterbatasan, antara lain sebagai berikut.
1. Analisis data yang menggunakan data sekunder sehingga dapat
menyebabkan bias dalam angka atau rasio yang disajikan.
2. Sampel dalam penelitian ini hanya difokuskan pada perusahaan yang
bergerak di sektor perbankan yang melakukan pelanggaran peraturan
34
keuangan serta hanya dari rentang waktu yang cukup singkat untuk
mengamati tren pengaruh dari variabel yang diuji.
3. Penggunaan indikator denda dalam mengukur tingkat pelanggaran
perusahaan yang mungkin tidak sesuai menggambarkan kondisi riil di
lapangan.
5.3. Saran
Berdasarkan keterbatasan yang telah dipaparkan di atas, maka saran-
saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut.
1. Disarankan untuk meneliti objek penelitian yang lebih luas
cakupannya, misalnya perusahaan yang bergerak baik di sektor
finansial maupun nonfinansial.
2. Peneliti juga dapat memperluas periode penelitian hingga 10 tahun
terakhir untuk menghindari dampak adanya data yang eror.
3. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan alat analisis SmartPLS
(Smart Parametric Least Square) dimana alat ini lebih efisien dan
efektif dalam mengolah dan menyajikan data.
35
35
DAFTAR PUSTAKA
Aguzzoni, Langus, dan Motta. 2013. The Effect of EU Antitrust Investigations anf Fines on A Firm’s Valuation. The Journal of Industrial Economics, Vol. LXI, (2): 290-338.
Ansar, Muhammad. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kecurangan Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Publik di Indonesia. Tesis, Magister Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Arens, A. A., Elder, R. J., dan Beasley, M. S. 2012. Auditing and Assurance
Services: An Integrated Approach, 14th Edition. Harlow: Pearson Education Limited.
Bank Indonesia. 2008. Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. (http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/pbi_101508.aspx, diakses 11 Mei 2017).
. 2014. Booklet Perbankan Indonesia. (http://www.bi.go.id
/id/publikasi/perbankan-dan-stabilitas/booklet-bi/Documents/BPI%20Tahun% 22014.pdf, diakses 1 April 2017).
Baucus, M. S. dan Baucus D. A. 1997. Paying The Piper: An Empirical
Examination of Longer-Term Financial Consequences of Illegal Corporate Behavior. Academy of Management Journal, Vol. 40, (1): 129-151.
CNN Indonesia, 2016. Langgar Aturan, OJK dan BEI Jatuhkan Sanksi ke
Ratusan Emiten. (http://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20160810171202-78-150518/langgar-aturan-ojk-dan-bei-jatuhkan-sanksi-ke-ratusan-emiten/, diakses 17 September 2017).
Deegan, C. M. 2007. Financial Accounting Theory. Australia: The McGraw-Hill
Companies, Inc. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Standar
Akuntansi Keuangan Per Efektif 1 Januari 2015. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. Francis, R. D. 2001. Evidence for The Value of Ethics. Journal of Financial
Crime, Vol. 9: 26-29. Ghozali, Imam. 2009. Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Penerbit
Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19, Edisi 5. Semarang: Universitas Diponegoro
36
Godfrey, J., Hodgson, A., dan Holmes, S. 2010. Accounting Theory 7th Edition. New York: John Wiley & Sons Australia, Ltd.
Horne, Van dan Wachowicz. 2012. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat. Islam, M. A. 2015. Social Compliance Accounting, Managing Legitimacy in Global
Supply Chains. Switzerland: Springer International Publishing. Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline versi 3.0.0. Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Langus, G. dan Motta, M. 2007. The Effect of EU Antitrust Investigations and
Fines on a Firm’s Valuation. Discussion Paper No. 6176. (www.cepr.org/pubs/dps/DP6176.asp).
Margaretha, F. dan Zai, M.P. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Keuangan Perbankan Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 15, (2): 133-141.
Ntayi, J.M., Ngaboka, P., Mutebi, H., dan Sitenda, G. 2012. Social Value
Orientation and Regulatory Compliance in Ugandan Public Procurement. International Journal of Social Economics, Vol. 39, (11): 900-920.
Offline Merriam-Webster Dictionary. 2017. Springfield: Merriam-Webster Inc. Paludi, Salman. 2009. Identifikasi dan Pengaruh Keberadaan Data Pencilan
(Outlier). Majalah Ilmiah Panorama Nusantara, Edisi VI. Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan. Jakarta: Sekretariat Negara. . 1999. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian
Saham Bank Umum. Jakarta: Presiden Republik Indonesia. Rainey, D. L. 2010. Enterprise – Wide Strategic Management, Achieving
Sustainable Success Through Leadership, Strategies, and Value Creation. New York: Cambridge University Press.
Schnatterly, Karen. 2003. Increasing Firm Value through Detection and
Prevention of White-Collar Crime. Strategic Management Journal, Vol. 24: 587-614.
Scott, William R. 1997. Financial Accounting Theory. Canada: Prentice Hall. Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. 2016. Research Methods for Business 7th
Edition. Chichester: John Wiley & Sons Ltd.
37
Shahib, H. M. dan Irwandi, S. A. 2016. Violation Regulation of Financial Services Authority (FSA), Financial Performance, and Corporate Social Responsibility Disclosure. Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura, Vol. 19, (1): 141-154.
Suchman, M. C. 1995. Managing Legitimacy: Strategic and Institutional
Approaches. Academy of Management Review, Vol. 20, (3): 571-610. Sufren dan Yonathan, N. 2013. Mahir Menggunakan SPSS secara Otodidak.
Jakarta: Alex Media Komputindo.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sulistiawan, D., Januarsi, Y. dan Alvia, L. 2011. Creative Accounting:
Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Supriyono, Nanang. 2013. Analisis Data. (https://afidburhanuddin.wordpress.
com/2013/09/24/analisis-data/, diakses pada tanggal 17 Mei 2016). Tyler, T. R. 2006. Why People Obey The Law. New Jersey: Princeton University
Press. Wade, David. 2008. Corporate Performance Management: How to Build A Better
Organization Through Measurement – Driven Strategic Alignment. Woburn: Butterworth–Heinemann.
Website: www.bi.go.id Website: www.ojk.go.id Yusuf, M. A. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Zeidan, M. J. 2012. The Effects of Violating Banking Regulation on The Financial
Performance of The US Banking Industry. Journal of Financial Regulation and Compliance, Vol. 20, (1): 56-71.
37
LAMPIRAN
38
LAMPIRAN 1
BIODATA
Identitas Diri
Nama : Juliana Ham
Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 7 Mei 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Buddha
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat Rumah : Jl. Rappocini Raya No. 181 B
No. HP : 0815 2724 7797
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
1999-2001 : TK Katolik Rajawali Makassar
2001-2007 : SD Santo Joseph Rajawali Makassar
2007-2010 : SMP Katolik Rajawali Makassar
2010-2013 : SMA Katolik Rajawali Makassar
2013-2017 : S1 Akuntansi Universitas Hasanuddin
2. Pendidikan Non Formal/Training/Seminar
2013 : Yayasan Pendidikan Adhiputeri
2013 : Pelatihan Basic Character and Study Skills Universitas
Hasanuddin
2013 : Latihan Kepemimpinan Tingkat Pertama Ikatan
Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Hasanuddin (LK 1 IMA FE-UH)
2015 : Penelitian mengenai Efektivitas Sistem Pengendalian
Pembelian Barang Dagang di CV Chambers, Makassar
2015 : CompanyVisit dengan tema Sistem Enterprise Resource
Planning (ERP) di PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN)
Wilayah Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan
39
2015 : CompanyVisit dengan tema Pemrosesan Produksi Gula
berdasarkan PSAK 66 tentang Pengaturan Bersama di PT
PG Rajawali II Unit Pabrik Gula Subang, Jawa Barat.
2015 : Peserta Audit Seminar National Accounting Challenge
(NAC) di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN),
Jakarta.
2016 : Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah Senat
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin (LKTM Sema FEB-UH).
2016 : Peserta Studi Komparatif Ikatan Mahasiswa Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
dengan tema “Prosedur Audit di Pemerintah Pusat dan
Daerah” di Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia (BPK RI), Makassar.
2017 : Peserta Studi Komparatif Ikatan Mahasiswa Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
dengan tema “Penerapan PSAK 69 Biological Assets”
di PT Perkebunan Nusantara XIV (Pabrik Gula
Takalar).
Pengalaman
1. Organisasi
2014 : Pengajar volunter di Yayasan Persatuan Tunanetra
Indonesia (YAPTI) Makassar.
2014 : Divisi Acara Panitia Rapat Kerja Pengurus Ikatan
Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Hasanuddin Periode 2014-2015.
2014: : Divisi Acara Panitia Pengkaderan Awal Tingkat Ormaju
Ikatan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Hasanuddin (PATO IMA FE-UH) Periode 2014-2015.
2014 : Divisi Dana Panitia Latihan Kepemimpinan Tingkat
Pertama Ikatan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Hasanuddin.
2014 : Koordinator Human Resource Hasanuddin English
Community (HEC) Periode 2014-2015.
40
2015 : Divisi Sponsorship Panitia English Full Day Hasanuddin
English Community (EFD HEC)
2015 : Koordinator Departemen Keakuntansian Ikatan
Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin (IMA FEB-UH) Periode 2015-2016
2015 : Steering Committee Pengkaderan Awal Tingkat Ormaju
Ikatan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Hasanuddin (PATO IMA FE-UH) Periode 2015-2016
2016 : Ketua Panitia English Full Day Hasanuddin English
Community (EFD HEC)
2016 : Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Periode 2016-
2017
2017 : Bendahara Panitia Musyawarah Besar dan Pelantikan
Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Hasanuddin
(KMB Unhas)
2017 : Bendahara Panitia Acara 23th Pengabdian Vihara
Sasanadipa
2017 : Advisory Board Hasanuddin English Community Periode
2017-2018.
2. Kerja
2015-2016 : Tentor Akuntansi Avicenna Private Course Makassar
2015-2016 : Tenaga pengajar program Asistensi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Semester Awal 2015/2016 dan Semester Awal 2016/2017
Makassar, Oktober 2017
Juliana Ham
41
LAMPIRAN 2
PETA TEORI
No Penulis/Topik/Judul
Buku/Artikel
Tujuan Penelitian/
Penulisan Artikel
Konsep/Teori/
Hipotesis
Variabel Penelitian
dan Teknik Analisis Hasil Penelitian
3.
1. Baucus dan Baucus, 1997, Paying The Piper: An Empirical Examination of Longer-Term Financial Consequences of Illegal Corporate Behavior.
Untuk menguji dampak jangka panjang kinerja keuangan pada tahun pertama hingga tahun kelima setelah adanya tuduhan (conviction) pelanggaran dan melihat apakah dampak tersebut beragam sesuai dengan keseriusan pelanggaran, jenis pelanggaran, dan jumlah dari pelanggaran.
1. Perilaku ilegal perusahaan berhubungan negatif dengan kinerja keuangan perusahaan pelanggar dalam jangka panjang.
2. Variabel seriousness dari tindak ilegal perusahaan berhubungan negatif dengan kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang.
3. Tuduhan berganda berhubungan negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang.
Variabel Dependen: Return on Asset (ROA) dan Return on Sales (ROS) Variabel Independen: - Conviction - Seriousness - Multiple convictions Analisis data menggunakan analisis kovarian
Perusahaan yang melakukan pelanggaran aturan, Kinerja keuangannya cenderung menurun 3-5 tahun setelah Melakukan pelanggaran tersebut. Disarankan untuk meneliti lebih jauh hubungan antara tindak pelanggaran aturan dengan kinerja keuangan. Dengan lingkup lain atau yang lebih luas.
4.
2. Schnatterly, 2003, Increasing Firm Value through Detection and Prevention of White-Collar Crime.
Untuk menginvestigasi apakah sistem tata kelola perusahaan mempengaruhi kemungkinan terjadinya white-collar crime.
1. Semakin baik sistem akuntansi perusahaan, semakin kecil kemungkinan terjadinya white-collar crime.
2. Semakin jelas prosedur dan
Variabel dependen: - Fraud - Accounting performance - Stock price performance Variabel independen:
Variabel fraud, accounting performance, dan stock price performance memiliki korelasi negatif terhadap variabel accounting system, policies and procedures code of conduct, communication, employee screening, dan
42
LANJUTAN LAMPIRAN 2
No Penulis/Topik/Judul
Buku/Artikel
Tujuan Penelitian/
Penulisan Artikel
Konsep/Teori/
Hipotesis
Variabel Penelitian
dan Teknik Analisis Hasil Penelitian
kebijakan perusahaan, semakin kecil kemungkinan terjadinya white-collar crime.
3. Semakin kuat dan komprehensif kode etik perusahaan, semakin kecil kemungkinan terjadinya white-collar crime.
4. Semakin formal peluang komunikasi yang dimiliki perusahaan, semakin kecil kemungkinan terjadinya kejahatan
5. Semakin tersedianya kesempatan dalam komunikasi informal, semakin kecil kemungkinan terjadinya kejahatan.
6. Semakin banyak perhatian yang diberikan pada pengawasan
- Accounting system - Policies and
procedures code of conduct
- Communication - Employee screening - Employee
contingent pay
employee contingent pay.
43
LANJUTAN LAMPIRAN 2
No Penulis/Topik/Judul
Buku/Artikel
Tujuan Penelitian/
Penulisan Artikel
Konsep/Teori/
Hipotesis
Variabel Penelitian
dan Teknik Analisis Hasil Penelitian
karyawan, semakin kecil kemungkinan terjadinya kejahatan.
7. Semakin besar persentase penghargaan (reward) yang diberikan untuk kinerja perusahaan, semakin kecil kemungkinan terjadinya kejahatan.
3. Langus dan Motta, 2007, The Effect of EU Antitrust Investigations and Fines on a Firm‟s Valuation.
Untuk melihat pengaruh adanya investigasi dari lembaga hukum atas kecurangan yang terjadi pada persaingan hukum di Eropa terhadap harga pasar saham perusahaan.
1. Kerangka institusional persaingan hukum di Uni Eropa.
2. Bagaimana investigasi lembaga hukum tersebut berjalan.
Variabel dependen: Abnormal market returns to the stock price. Variabel independen: - Surprise inspection - Commission
decision
- Court judgement Metode analisis yang digunakan yaitu metode event study.
Surprise inspection, commission decisions, dan court judgment secara statistik signifikan dan berpengaruh kuat terhadap harga saham serta menurunkan nilai perusahaan hingga 5.3%.
44
LANJUTAN LAMPIRAN 2
No Penulis/Topik/Judul
Buku/Artikel
Tujuan Penelitian/
Penulisan Artikel
Konsep/Teori/
Hipotesis
Variabel Penelitian
dan Teknik Analisis Hasil Penelitian
4. Zeidan, 2012, The Effects of Violating Banking Regulation on The Financial Performance of the US Banking Industry.
Untuk menguji pengaruh perilaku ilegal perusahaan terhadap kinerja keuangan pada industri sektor perbankan di Amerika Serikat.
1. Bank yang melanggar hukum dan peraturan mengalami penurunan kinerja keuangan operasional.
2. Bank yang berukuran lebih kecil terkena dampak lebih besar akibat pelanggaran daripada bank yang berukuran lebih besar.
3. Bank yang berisiko terkena dampak lebih besar akibat pelanggaran
Variabel Dependen: Abnormal ROA dan ROE Variabel Independen - Total Aset - Loan-Asset Ratio - Capital Asset Ratio
- Violation Status (Dummy)
Analisis data menggunakan analisis regresi univariate.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh antara tindakan pelanggaran aturan keuangan perbankan dengan kinerja keuangan bank di Amerika. Namun, penelitian ini menemukan adanya hubungan antara ukuran bank dengan tingkat kinerja ROA dan ROE bank-bank di Amerika.
5. Margaretha dan Zai, 2013, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan Indonesia
Untuk menguji pengaruh CAR, LDR, BOPO, NPL, dan NIM terhadap ROA.
1. Rasio CAR berpengaruh positif terhadap ROA.
2. Rasio LDR berpengaruh positif terhadap ROA.
3. Rasio BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.
4. Rasio NPL berpengaruh negatif
Variabel Dependen: ROA Variabel Independen: - Capital Adequacy
Ratio (CAR)
- Loan to Deposit Ratio (LDR)
- Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR, LDR, dan NIM berpengaruh positif terhadap ROA (kinerja keuangan) sedangkan BOPO dan NPL berpengaruh negatif terhadap ROA (kinerja keuangan).
45
LANJUTAN LAMPIRAN 2
No Penulis/Topik/Judul
Buku/Artikel
Tujuan Penelitian/
Penulisan Artikel
Konsep/Teori/
Hipotesis
Variabel Penelitian
dan Teknik Analisis Hasil Penelitian
terhadap ROA. 5. Rasio NIM
berpengaruh positif terhadap ROA
- Non-Performin Loan (NPL)
- Net Interest Margin (NIM)
Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
6. Aguzzoni, et al., 2013,
The Effect of EU
Antitrust Investigations
anf Fines on A Firm‟s
Valuation.
Untuk melihat pengaruh adanya investigasi dari lembaga hukum atas kecurangan yang terjadi pada persaingan hukum di Eropa terhadap harga pasar saham perusahaan.
1. Kerangka institusional persaingan hukum di Uni Eropa.
2. Bagaimana investigasi lembaga hukum tersebut berjalan.
Variabel dependen: Abnormal market returns to the stock price. Variabel independen: - Surprise inspection - Commis sion decisions - Court judgement Analisis data menggunakan metode analisis event study.
Secara keseluruhan, tindakan hukum yang dilakukan oleh lembaga penegak hukum di Eropa, pelanggaran, dan denda, berdampak terhadap menurunnya nilai pasar saham pada kisaran interval 3.03% s.d. 4.55%.
7. Shahib dan Irwandi,
2016, Violation
Regulation of Financial
Services Authority
(FSA), Financial
Performance, and
Corporate Social
Untuk menguji fakta-fakta empiris yang berkaitan dengan teori legitimasi dalam lingkup pelanggaran regulasi keuangan, kinerja keuangan, dan pengungkapan tanggung jawab sosial
1. Teori legitimasi 2. Konteks sosial di balik
kepatuhan dan legitimasi dengan peraturan keuangan serta pengungkapan CSR perusahaan.
Variabel Dependen: Pengungkapan CSR Variabel Independen: Nilai denda pelanggaran peraturan keuangan Variabel Intervening: ROA dan ROE
Menemukan tidak ada korelasi antara pelanggaran peraturan keuangan dengan kinerja keuangan serta tingkat CSRD perusahaan non-keuangan, ROA dan ROE perusahaan
46
LANJUTAN LAMPIRAN 2
Sumber: Berbagai penelitian terdahulu
No Penulis/Topik/Judul
Buku/Artikel
Tujuan Penelitian/
Penulisan Artikel
Konsep/Teori/
Hipotesis
Variabel Penelitian
dan Teknik Analisis Hasil Penelitian
Responsibility
Disclosure perusahaan non-
keuangan di Bursa Efek
Indonesia.
Analisis data menggunakan metode PLS
tersebut tidak memiliki pengaruh intervening terhadap CSRD. Disarankan untuk menguji perusahaan keuangan di Indonesia agar dapat menilai dengan lebih komprehensif