skripsi -...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
BANGUN DATAR MELALUI MEDIA GRAFIS PAPAN
GANTUNG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS I MI AL
MA’ARIF ROWOBONI KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh :
ULYA DEFI SAPUTRI
NIM. 11514093
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
BANGUN DATAR MELALUI MEDIA GRAFIS PAPAN
GANTUNG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS I MI AL
MA’ARIF ROWOBONI KEC. BANYUBIRU KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh :
ULYA DEFI SAPUTRI
NIM. 11514093
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Salatiga KM. 2 Telepon (0298) 6031364 Salatiga 50710
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Ulya Defi Saputri
NIM : 11514093
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul Skripsi :
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA GRAFIS
PAPAN GANTUNG BANGUN DATAR PADA SISWA
KELAS I MI AL MA’ARIF ROWOBONI KEC.
BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN
2017/2018
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian akan menjadi perhatian.
Salatiga, Juli 2018
Pembimbing,
Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
NIP: 19610623 1498032001
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Salatiga KM. 2 Telepon (0298) 6031364 Salatiga 50710
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN
DATAR MELALUI MEDIA GRAFIS PAPAN GANTUNG BANGUN DATAR
PADA SISWA KELAS I MI AL MA’ARIF ROWOBONI KEC.
BANYUBIRU KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2017/2018
Disusun oleh:
Ulya Defi Saputri
NIM: 115-14-093
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan PGMI
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kegu ruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga, Pada tanggal 02 Oktober 2018 dan telah dinyatakan memenuhu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Sekertaris Penguji : Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
Penguji I : Jaka Siswanta, M.Pd.
Penguji II : Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I
Salatiga, 02 Oktober 2018
Dekan
FTIK IAIN Salatiga,
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ulya Defi Saputri
NIM : 11514093
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan hasil karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository
IAIN Salatiga.
Salatiga, 06 Juli 2018
Penulis,
Ulya Defi Saputri
NIM. 11514093
vii
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan itu ada kemudahan”.
(QS. Al-Insyirah: 5-6)
Sukses tidak datang dari apa yang diberikan oleh orang lain, tapi datang dari
keyakinan dan kerja keras kita sendiri.
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu.
Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan
boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
(QS. Al-Baqarah: 216)
“Allah menganugerahkan Al hikmah kepada siapa yang dikehendaki-NYA. Dan
barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia
yang banyak, dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran”.
(QS. Al-Baqarah: 269)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak Yoyok Sudiyo dan Ibu Sugiyarti, orang tua terbaik yang selalu
memberikan do‟a dan kepercayaan. Orang tua tercinta yang selalu menjadi
motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu mendo‟akan dan
menyayangiku. Terimakasih atas semua pengorbanan dan kesabaran
mengantarku sampai kini.
2. Kakak ku yang kusayangi Mitha Virnawati.
3. Keluarga besarku yang telah mendukungku.
4. Thersian Pudyanata yang senantiasa memberikan saran dan motivasi
konstruktif.
5. Sahabat seperjuangan (Lhaila Yulif Arafah, Asri Ristiyani, dan Desya Ayu
Wulandari).
6. Teman-teman satu PPL (Lhaila, Aniq, Mutmainah, Zulfa, Surya, Gustian,
Erin, Endang, dan Sa‟adah).
7. Teman-teman seperjuangan KKN di Desa Tegalsari (Ulfa, Farah, Ayuk,
Umi, Mbak Anis, Roziqin, Wahid, Wazir).
8. Teman-teman PGMI angakat 2014, terimakasih atas kebersamaan,
persahabatan, dan kekompakannya.
9. Dan segenap rekan-rekan yang telah memberikan do‟a dan dukungan.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim .....................
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah, serta karunia-NYA. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Geometri Bangun Datar Melalui Media Grafis Pauntar pada siswa kelas I
MI Al Ma‟arif Rowobono Kecamatan Banyubiru Kabupaten semarang Tahun
ajaran 2017/2018”. Penulisan skripsi ini, ditujukan untuk memenuhi tugas akhir
perkuliahan dan juga guna untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak semudah dengan yang ada dalam
pikiran. Karena penulis masih menemui kesulitan dalam berbagai hal. Tanpa
bantuan dan dukungan derta do‟a dari berbagai pihak yang bersangkutan, penulis
tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Sehingga, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak suwardi, M.pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku ketua jurusan PGMI yang telah memberikan
saran yang membangun bagi penulis.
4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah sabar
memberikan arahan, motivasi, dan bimbingan kepada penulis.
5. Bapak ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan juga staf
IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
x
6. Kepala Madrasah MI Al Ma;arif Rowoboni Banyubiru Bapak Arifudin
Hirawan, S.Pd.I yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Ani Ristiyani, S.Pd, selaku guru kelas 1 MI Al Ma‟arif Rowoboni
Banyubiru, yang bersedia menjadi pendamping selama penelitian
berlangsung.
8. Siswa kelas I MI Al Ma‟arif Rowoboni Banyubiru yang juga bersedia
membantu berlangsungnya proses pelaksanaan penelitian.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat
penulis sebut satu persatu.
Atas semua bantuan dan dukungan tersebut, semoga amal kebaikannya
mendapatkan balasan yang lebih baik dan indah dari Allah SWT baik didunia
maupun diakhirat nanti, Amin.
Menyadari kekurangan dalam skripsi ini, baik bentuk, isi maupun uraiannya.
Dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Banyubiru, 30 Mei 2018
Penulis,
xi
ABSTRAK
Saputri, Ulya Defi. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Datar
Melalui Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar Pada Siswa Kelas I Mi Al
Ma’arif Rowoboni Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Ajaran 2017/2018.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen
Pebimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Matematika dan Media Grafis Papan Gantung Bangun
Datar
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran
matematika melalui media grafis papan gantung bangun datar pada siswa kelas I MI Al
Ma‟arif Rowoboni. Masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah apakah
dengan memalui media grafis papan gantung bangun datar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun datar pada siswa kelas I MI
Al Ma‟arif Rowoboni ?
Untuk menjawab dan mengemukakan pernyataan dari pertanyaan tersebut,
peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, yang
setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I MI Al Ma‟arif Rowoboni tahun
ajaran 2017/2018 yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 5 siswa
perempuan. Dalam penelitian ini menggunakan media grafis papan gantung bangun
datar dan metode pengumpulan data terdiri dari observasi, dokumentasi, dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penggunaan media grafis papan gantung
bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi geometri bangun datar melalui hasil tes tertulis dan juga lembar pengamatan
selama pembelajaran berlangsung. Peningkatan tersebut dapat terlihat dari hasil
pelaksanaan siklus I dan siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata 74,6 atau 73,3% dengan 11
siswa yang tuntas dan 4 siswa yang belum tuntas. Pada siklus II nilai rata-rata 90,4 atau
93,3% dengan 14 siswa yang tuntas dan 1 siswa belum tuntas.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................ i
LEMBAR LOGO .......................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... vi
MOTTO ......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
ABSTRAK ..................................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 7
C. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................................... 7
D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8
F. Metode Penelitian .................................................................................... 9
xiii
G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Hakikat Belajar
a. Definisi Belajar ...............................................................................19
b. Definisi Hasil Belajar ......................................................................23
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...........................25
2. Matematika
a. Definisi Matematika ........................................................................27
b. Ciri-ciri Matematika ........................................................................29
c. Tujuan Matematika .........................................................................32
d. Ruang Lingkup Matematika ............................................................32
e. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika
Kelas I SD/MI struktur kurikulum 2013 .........................................34
3. Bangun Datar
a. Definisi Bangun Datar ....................................................................37
b. Bentuk-bentuk Bangun Datar ..........................................................38
c. Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar ...................................41
4. Kaitan Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar dengan Pembelajaran
Matematika ...........................................................................................43
5. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) .................................................45
B. Kajian Pustaka ..........................................................................................46
xiv
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ........................................................................................51
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...................................................................56
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..................................................................63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Penelitian Pra-Siklus .............................................................70
2. Deskripsi Penelitian Siklus I .................................................................72
3. Deskripsi Penelitian Siklus II ................................................................78
B. Pembahasan
1. Hasil Sebelum PTK ...............................................................................82
2. Hasil Penelitian Siklus I ........................................................................83
3. Hasil Penelitian Siklus II ......................................................................84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................88
B. Saran ...........................................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................91
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................92
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................154
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Dalam % .................17
Tabel 3.1 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma‟arif Rowoboni ...................52
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan MI Al Ma‟arif Rowoboni .........54
Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas I MI Al Ma‟arif Rowoboni ..............................55
Tabel 3.4 Jadwal pelaksanakan Penelitian ......................................................56
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa ............................................................71
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus I .....................................................73
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ....................................................74
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ...................................................75
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ....................................................78
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ..................................................79
Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siswa suklus II ..................................................80
Tabel 4.8 Jumlah Siswa Tuntas dan dan Belum Tuntas Ulangan Harian .......83
Tabel 4.9 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus I ...........................................84
Tabel 4.10 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus II ..........................................85
Tabel. 4.11 Nilai Ulangan Harian Siswa ............................................................86
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian Ari Kunto dkk ......................................13
Gambar 2.1 Segitiga Sembarang .....................................................................38
Gambar 2.2 Segitiga Sama Kaki .....................................................................38
Gambar 2.3 Segitiga Sama Sisi .......................................................................38
Gambar 2.4 Segitiga Siku-siku .......................................................................38
Gambar 2.5 Hanger .........................................................................................38
Gambar 2.6 Penggaris .....................................................................................38
Gambar 2.7 Rambu Lalu lintas .......................................................................38
Gambar 2.8 Persegi Panjang ...........................................................................39
Gambar 2.9 Persegi .........................................................................................39
Gambar 2.10 Layang-layang .............................................................................39
Gambar 2.11 Trapesium ....................................................................................39
Gambar 2.12 Jajar Genjang ..............................................................................39
Gambar 2.13 Uang Kertas ................................................................................39
Gambar 2.14 Rambu Lalu Lintas .....................................................................39
Gambar 2.15 Lukisan .......................................................................................40
Gambar 2.16 Lingkaran ...................................................................................40
Gambar 2.17 Jam dinding ................................................................................40
Gambar 2.18 Bola Basket ................................................................................40
Gambar 2.19 Uang Logam ...............................................................................40
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kompetensi Dasar , Materi Pokok, dan Pembelajaran Kelas I ....93
Lampiran 2 Silabus Kurikulum 2013 ...............................................................99
Lampiran 3 Materi Pelajaran ........................................................................ 116
Lampiran 4 RPP Siklus I .............................................................................. 118
Lampiran 5 RPP Siklus II ............................................................................. 126
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I ............................................... 132
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II .............................................. 134
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I .............................................. 136
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus II ............................................ 138
Lampiran 10 Soal Tes Formatif Siklus I ......................................................... 140
Lampiran 11 Soal Tes Formatif Siklus II ....................................................... 141
Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ............................................. 143
Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi ........................................................ 146
Lampiran 14 Surat Permohonan Ijin Penelitian .............................................. 148
Lampiran 15 Surat Pebimbing Skripsi ............................................................ 149
Lampiran 16 Surat Telah Melakukan Penelitian ............................................ 150
Lampiran 17 Nilai SKK Penelitian ................................................................. 151
Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 154
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan
yang cukup pesat. Hal ini disebabkan oleh perubahan tatanan kehidupan yang
terjadi didalam negeri maupun diluar negeri. Tentunya perubahan tersebut
juga dialami oleh negara lain, seperti perubahan sitem pendidikan, ekonomi,
sosial, politik serta budaya. Oleh karena itu masyarakat Indonesia perlu
mempersiapkan diri agar tidak tertinggal oleh negara-negara lain. Salah
satunya dengan memperbaiki sistem pendidikan saat ini yang dimulai pada
jenjang anak usia dini sampai dengan perguruan tinggi.
Pentingnya pendidikan bukan satu hal yang diragukan lagi diseluruh
dunia khususnya di Indonesia. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-
Qur‟an surah Al-Mujadilah Ayat 11.
Allah SWT berfirman:
ه لـكم واذا قيل انشزوا يايـها الذين امنـوا اذا قيل لـكم تـفسحوا فى المجلس فافسحوا يـفسح الل
ه الذين امنـوا منك ر والذين اوتوا العلم درجت م فانشزوا يـرفع الل ه بما تـعملون خبيـ والل
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka
2
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."
Dari ayat diatas menjelaskan bahwa orang yang berpengetahuan akan
Allah angkat derajatnya. Oleh karena itu, dengan melalui pendidikanlah orang
dapat menambah dan mengenbangkan pengetahuan, serta dapat
mengoptimalkan bakat dan kemampuan yang mereka miliki.
Menurut Undang-Undang RI N0. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dalam
masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan juga merupakan investasi jangka
panjang yang membutuhkan usaha dan kerja keras demi tercapainya mutu
pendidikan yang lebih baik. Mutu pendidikan dapat terwujud jika proses
pembelajaran diselenggarakan secara efektif, artinya pembelajaran dapat
berlangsung secara lancar, terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Proses pembelajaran mempunyai makna yang cukup luas, dimana
didalamnya tercipta korelasi antara guru dan murid dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing, yaitu murid sebagai orang yang melakukan proses
pembelajaran, sedangkan guru orang yang bertugas sebagai mediator dan
fasilitator.
3
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ilmu yang berhubungan dengan
proses pembelajaran, salah satunya adalah ilmu matematika. Ilmu matematika
banyak digunakan dalam berbagai bidang diantaranya dalam bidang teknik,
ekonomi, ilmu soaial, serta matematika dari ilmu pengetahuan alam itu
sendiri. Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang memiliki
peranan sangat penting bagi kehidupan manusia. Matematika memberikan
kontribusi yang sangat besar, mulai dari yang sederhana sampai yang
kompleks, mulai dari yang abstrak sampai yang konkrit untuk pemecahan
masalah dalam segala bidang. Matematika salah satu mata pelajaran yang
telah diperkenalkan kepada siswa sejak tingkat dasar (SD) sampai kejenjang
yang lebih tinggi (Perguruan Tinggi). Namun kita juga tidak dapat
mengingkari kenyataan bahwa sampai sekarang masih banyak orang yang
mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Mereka menganggap
bahwa matematika adalah momok yang menakutkan bagi mereka dan sebuah
pelajaran yang sulit, sehingga menjadikan siswa tidak bersemangat
menghadapi pelajaran Matematika.
Matematika sendiri pada dasarnya memiliki objek yang abstrak.
Menurut Soejadi dalam Muhsetyo (2008 : 1.2) bahwa keabstrakkan
matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi, dan
prinsip. Sedangkan menurut Pieget, siswa sekolah dasar yang umumnya
berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai 12 atau 13 tahun, berada pada fase
operasional konkret. Pada fase ini umumnya siswa masih terikat dengan
objek yang konkret atau cenderung berpikir konkret. Matematika merupakan
4
disiplin ilmu yang bersifat khas dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain.
Dapat dikatakan bahwa matematika berkenaan dengan konsep-konsep abstrak
yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya bersifat deduktif. Hal yang
demikian tentu akan membawa akibat pada terjadinya proses pembelajaran
matematika.
Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar
kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga
peserta didik memperoleh pengetahuan tentang matematika yang dipelajari,
cerdas, terampil, mampu memahami dengan baik bahan yang diajarkan.
Dalam pembelajaran matematika, keberhasilan suatu pengajaran dipengaruhi
oleh faktor penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan dan kemampuan siswa, sehingga tercapai tujuan pengajaran
secara optimal.
Keberhasilan pembelajaran ditunjukkan oleh dikuasainya materi
pembelajaran oleh siswa. Salah satu faktor keberhasilan dalam pembelajaran
adalah kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran. Pembelajaran yang berhasil dan kondusif biasanya diukur
dengan tingkat pemahaman materi pembelajaran melalui nilai tes dan
partisipasi siswa selama proses pembelajaran.
Menurut Sudono Anggani (2000 : 44) , agar tujuan pembelajaran
tercapai dan terciptanya proses belajar mengajar yang tidak membosankan,
guru dapat menggunakan media pembelajaran secara tepat. Digunakannya
media dalam pembelajaran yaitu agar dapat menjembatani antara konsep-
5
konsep matematika yang abstrak menjadi lebih konkrit, sehingga siswa dapat
memahami yang disajikan guru. Untuk itu, maka penggunaan media dalam
proses pembelajaran sangat diperlukan demi tercapainya tujuan pembelajaran
secara optimal.
Dengan penggunaan media siswa akan lebih mudah memahami konsep
yang dipelajari, karena pembelajarannya melibatkan aktifitas fisik dan mental
dengan melihat, meraba, dan memanipulasi alat peraga yang sejalan dengan
karakteristik siswa sekolah dasar yang memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan
tertarik untuk mengeksplorasi situasi disekitar mereka dengan perasaan
senang dan gembira.
Untuk siswa pada jenjang tingkat dasar yaitu SD yang berumur antara
7-12 tahun pada dasarnya perkembangan intelektualnya termasuk dalam
tahap operasional konkret, sebab berpikir logikanya didasarkan atas
manipulasi fisik dari obyek-obyek.dengan kata lain, penggunaan media dalam
pembelajaran matematika di SD sangat diperlukan, karena sesuai dengan
tahap berpikir anak. Dengan menggunakan media/alat peraga yang tepat,
maka anak akan lebih menghayati matematika secara nyata berdasarkan fakta
yang jelas dan dapat dilihatnya. Sehingga siswa lebih mudah memahami
materi yang diajarkan.
Akan tetapi melihat kenyataan bahwa masih ada guru yang saat
mengajar jarang menggunakan media konkrit ataupun alat peraga. Hal itu
dikarenakan waktu yang tidak memungkinkan untuk pembuatan media,
terkendala biaya, serta fasilitas yang kurang memadai dari sekolah. Padahal
6
tanpa menggunakan media apapun akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Kegiatan pembelajaran yang kurang disukai siswa akan membuat siswa malas
belajar sehingga hasil belajarnya rendah bahkan menurun dari sebelumnya.
Hal ini juga terjadi di MI AL Ma‟arif Rowoboni, khususnya dikelas I.
Dari hasil observasi pada tanggal 03 Mei 2018 menunjukkan bahwa
pada kegiatan pembelajaran mapel matematika dikelas I MI AL Ma‟arif
Rowoboni masih jarang menggunakan media pembelajaran, hal itu juga
diungkapkan oleh wali kelas sekaligus guru kelas 1 di MI AL Ma‟arif
Rowoboni yaitu Ibu Ani Ristiyani, S.Pd. Dan rata-rata nilai siswa pada
pelajaran matematika masih rendah dari standar nilai yang ditentukan
sekolah. Nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran matematika masih
rendah dibanding dengan mata pelajaran lain pada semester I yaitu :
Matematika 47.6; IPA 78,93; Bahasa Indonesia 62; PPKN 75,5; IPS 77,87.
Dari hasil wawancara guru kelas I, KKM untuk mapel matematika
adalah 67. Dari jumlah 15 siswa, masih ada 13 siswa yang nilainya belum
mencapai kkm (belum tuntas), sedangkan yang sudah mencapai kkm
sejumlah 2 siswa.
Memahami persoalan yang berkembang yang berkaitan dengan media
pembelajaran materi bangun datar dan hasil belajar siswa dapat diselesaiakan
melalui judul “ Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun
Datar melalui Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar Pada Siswa
Kelas I MI AL Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten
Semarang Tahun Ajaran 2017/2018‟.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahn tersebut, maka rumusan
masalah peneliti ini adalah “ apakah penggunaan media grafis papan gantung
bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran
matematika materi bangun datar pada siswa kelas I MI AL Ma‟arif Rowoboni
tahun pelajaran 2017/2018 ?”
C. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Dalam penelitian ini, rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :
“Penggunaan media grafis papan gantung bangun datar dapat meningkatan
hasil belajar Matematika pada materi bangun datar serta dapat meningkatkan
pencapaian KKM siswa kelas I MI AL Ma‟arif Rowoboni tahun pelajaran
2017/2018.”
Peneliti menetapkan indikator yang ingin dicapai pada siklus tindakan
terakhir sebagai berikut :
1. Siswa menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa matematika materi
bangun datar melalui media grafis ppan gantung bangun datar.
2. Meningkatkan ketuntasan belajar matematika dengan adanya pencapaian
target KKM individu ≥ 67 dan persentase ketuntasan belajar klasikal ≥
85%, materi bangun datar melalui media grafis papan gantung bangun
datar.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media grafis
papan gantung bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar matematika
8
materi bangun datar pada siswa kelas I MI AL Ma‟arif Rowoboni tahun
pelajaran 2017/2018.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini, dapat memberikan informasi pada setiap
pembaca baik dari berbagai pihak ataupun dalam dunia pendidikan yang
menyatakan bahwa hasil belajar matematika materi bangun datar dapat
dilakukan dengan menggunakan media grafis papan gantung bangun datar.
2. Manfaat praktis
Manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi guru :
1) Memudahkan guru untuk mengajarkan dan menerangkan pelajaran
Matematika.
2) Memudahkan guru menjelaskan materi bangun datar yang membuat
siswa lebih memperhatikan dan menyenangkan.
b. Bagi siswa:
1) Siswa tidak cepat jenuh dan bosan dengan pembelajaran yang
sedang berlangsung, karena media grafis papan gantung bangun
datar yang digunakan oleh guru.
2) Membuat siswa cepat tanggap dan mudah mengingat pelajaran
Matematika.
3) Siswa selalu aktif dengan guru dan aktif bertanya kepada guru.
9
4) Siswa menjadi merasa nyaman dan senang dalam proses
pembelajaran.
c. Bagi sekolah
Sebagai masukan bagi guru disekolah dengan digunakannya media
grafis papan gantung bangun datar dalam mengajarkan matematika
materi mengenal bangun datar sederhana.
d. Bagi peneliti lain :
Dapat mencontoh penelitian dan kebijakan dalam peneliti ini.
e. Bagi pengambil kebijakan lain :
Dapat menetapkan media tersebut untuk digunakan sebagai acuan
pembelajaran.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang ingin dilakukan oleh peneliti berupa
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dalam istilah bahasa Inggris
adalah Classroom Action Research (CAR), yang berarti kegiatan
penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut Suharsimi dalam Sukajati
(2008: 7) ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK, yaitu penelitian,
tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek
dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal,
serta menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah kegiatan
yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Sedangkan kelas adalah
10
sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang
sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan wujud ruangan tetapi
diartikan sebagai sekelompok siswa yang sedang belajar.
Jadi PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk
memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran
dikelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK terkait erat dengan
persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dialami guru (Sukajati,
2008: 8).
2. Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Ma‟arif Rowoganjar, yang
beralamat di JL. Teratai Indah N0.03 Rowoganjar Rowoboni
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Kode Pos 50664.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester 2 tahun ajaran
2017/2018.
c. Subjek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas I MI
Ma‟arif Rowoboni Banyubiru tahun pelajaran 2017/2018 dengan
jumlah 15 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 5 siswa
perempuan.
11
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam 2 siklus. Dari masing-
masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap awal dan persiapan dalam
melakukan PTK. Tujuan yang ingin dicapai dalam penalitian ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika materi bangun
datar dengan menggunakan media grafis papan gantung bangun datar
agar siswa lebih memahami apa yang disampaikan guru. Untuk
pencapaian tujuan tersebut, dilakukan perencanaan untuk mengurangi
masalah yang ada. Menurut Kunandar (2011 : 129) perencanaan
dalam PTK antara lain:
1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa;
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP);
3) Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK;
4) Membuat lembar kerja siswa;
5) Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK;
6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Dalam tahap ini, berisi pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
RPP yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pada tahap ini kegiatan
12
yang dilakuakan meliputi pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam
pelaksanaannya, guru akan menerapkan pembelajaran menggunakan
media grafis papan gantung bangun datar, kemudian dilakukan tanya
jawab menggunakan media tersebut.
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan, yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap
ini adalah mengamati selama proses pembelajaran berlangsung. Baik
itu dari cara mengajar guru sampai tingkah laku yang diperlihatkan
siswa tentang keaktifan, keseriusan, kenyamanan dalam proses belajar
mengajar. Dalam tahap ini peneliti juga dapat mengetahui sejauh
mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Dalam tahap ini semua yang diperoleh dari hasil observasi
dikumpulkan kemudian dilakukan analisis dan evaluasi untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan
yang diharapkan atau tidak. Berdasarkan observasi tersebut, guru
dapat melakukan evaluasi diri atau refleksi tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam kegiatan evaluasi, guru dan
peneliti juga harus mengakui apa saja yang harus diperbaiki ataupun
tidak. Sehingga dapat dijadikan landasan untuk melakukan tindakan
siklus berikutnya.
13
Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan tersebut digambarkan dalam
model hubungan antar tahapan dalam siklus sebagai berikut.
Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian
(Arikunto, dkk, 2014:16)
4. Tehnik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode sebagai
berikut.
a. Observasi
Observasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data yang
dilakukan melalui pengamatan. Observasi dilakukan oleh peneliti
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Pelaksanaan Refleksi
?
14
untuk mengamati guru dana siswa selama proses pembelajaran
berlangsung untuk mengetahui pengaruh dari media grafis papan
gantung bangun datar terhadap hasil belajar siswa serta kelebihan dan
kekurangan media grafis papan gantung bangun datar tersebut. Pada
tahap ini, peneliti mencatat semua hal yang diperlukan dan yang
terjadi selama pembelajaran berlangsung.
b. Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang
lebih rinci untuk melengkapi data hasil observasi. Wawancara adalah
tehnik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung dengan narasumber. Menurut Deni Damayanti
(2016:73) wawancara dapat dibedakan menjadi dua yaitu wawancara
terstruktur dan wawancara tidak berstruktur. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan jenis wawancara tidak berstruktur, karena tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan
spesifik, namun hanya memuat poin penting dari masalah yang ingin
digali.
c. Dokumentasi
Deni Damayanti mengatakan (2016: 74-75) bahwa data dalam
penelitian kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human
resource, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang bukan
dari manusia (non-human resources), diantaranya foto. Dengan
menggunakan foto peneliti dapat mengungkap suatu situasi pada detik
15
tertentu, sehingga dapat memberikan informasi deskriptif yang
berlaku saat itu. Misalnya menggambarkan situasi saat proses
pembelajaran berlangsung.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dugunakan untuk
mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
Instrumen biasanya dipakai oleh peneliti untuk menanyakan atau
mengamati responden sehingga diperoleh data yang dibutuhkan
(Andriani: dkk, 2014: 5-6). Instrumen penelitian ini menggunakan :
a. Lembar observasi;
b. Silabus;
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
d. Soal evaluasi;
e. Materi.
6. Analisis Data
Analisis data dilakukan sesuai dengan hasil refleksi setiap siklusnya
berdasarkan hasil pengamatan atau observasi dan catatan-catatan atau data
yang diperoleh dari observasi tersebut. Analisis data dilakukan peneliti
bersama dengan kolabolator untuk menentukan program atau rencana pada
siklus selanjutnya untuk mengetahui apakah tindakan kelas ini sudah
mencapai tujuannya. Data yang dianalisis adalah hasil belajar siswa,
ketuntasan belajar siswa, dan rata-rata kelas. Data tersebut adalah data
16
kuantitatif yang disajikan dalam bentuk persentase. Data yang dihitung
adalah hasil rata-rata kelas dan juga ketuntasan belajar siswa.
1. Penilaian Tugas dan Tes
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi
dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata.
Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
X = nilai rata-rata
∑X = jumlah semua nilai siswa
N = jumlah siswa
2. Penilaian Untuk Ketuntasan Belajar
Analisis ini dilakukan pada saat tahap refleksi. Hasil analisis digunakan
sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam
siklus selanjutnya (Zainal Aqib,dkk, 2008: 40-41).
17
Berikut ini dipaparkan tabel tentang kriteria tingkat keberhasilan
belajar siswa menurtut Zainal Aqib (2008: 41).
Tabel 1.1
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Dalam %
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
>80%
60-79%
40-59%
20-39%
<20%
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
G. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini terdapat beberapa bab yang saling berkaitan, yang
dapat diuraikan sebagai berikut:
Bab I : merupakan bab pendahuluan yang menguraikan gambaran singkat
dari penelitian ini, bab I terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, metode penelitian
(rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, metode
pengumpulan data, instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data),
dan sistematika penulisan.
Bab II : bab ini merupakan bab tentang landasan teori yang berisi kajian
teori dan kajian pustaka. Pada kajian teori akan diuraikan mengenai hasil
belajar (definisi hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar),
18
Matematika (definisi matematika, ciri-ciri matematika, tujuan matematika,
dan ruang lingkup matematika), bangun datar (pengertian bangun datar,
bentuk-bentuk bangun datar), media grafis papan gantung bangun datar
(definisi media grafis papan gantung bangun datar), dan kaitan media grafis
papan gantung bangun datar dengan pembelajaran matematika. Sedangkan
pada kajian pustaka memuat tentang hasil penelitian terdahulu yang relevan.
Bab III : bab ini merupakan bab tentang pelaksanaan penelitian. Pada
bab ini akan diuraikan mengenai subjek penelitian, dan deskripsi pelaksanaan
per siklus.
Bab IV : bab ini merupakan bab tentang hasil penelitian dan pembahasan.
Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi hasil penelitian tiap siklus (pra
siklus dan siklus berikutnya) dan pembahasan (hasil sebelum PTK dan hasil
penelitian per siklus).
Bab V : bab ini merupakan bab tentang penutup yang berisi kesimpulan
dan saran.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hakikat Hasil Belajar
a. Definisi Belajar
Usaha pemahaman mengenai makna belajar ini akan diawali
dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar, antara lain
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Cronbach memberikan definisi: “Learning is shown by a change
in behavior as a result of experience”.
2. Harold Spears memberikan batasan: “Learning is to observe, to
read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow
direction”.
3. Geoch, mengatakan: “Learning is a change in performance as
result of practice”.
Dari ketiga definisi diatas, maka dapat diterangkan bahwa belajar
itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
Disamping definisi-definisi tersebut, ada beberapa pengertian lain
dan cukup banyak, baik yang dilihat secara mikro maupun secara
makro, dilihat dalam arti luas ataupun terbatas/khusus. Dalam
20
pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan mental dan
fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam
arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi
ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman, 2011: 22).
Selanjutnya ada yang mengartikan, bahwa belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya ( Slameto, 2011: 02).
Dari beberapa pendapat tersebut, maka makna belajar
merupakan sebuah usaha yang dilakukan seseorang untuk merubah
perilaku secara keseluruhan dan menambah informasi dari yang
sebelumnya belum diketahui menjadi mengetahui informasi tersebut.
Belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seorang individu
dengan disengaja yang menghasilkan suatu perubahan bersifat
permanen.
a) Jenis-jenis Belajar
Jenis-jenis belajar menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1) Menurut Anisah Basleman dkk (2011: 130), jenis belajar ada
lima yaitu belajar informasi, belajar konsep, belajar
ketrampilan, belajar sikap, dan belajar pemecahan masalah.
21
2) Menurut Slameto (2011: 5) adalah sebagai berikut: a) Belajar
bagian (part learning, fractioned learning); b) Belajar dengan
wawasan (learning by insight); c) Belajar diskriminatif
(discriminatif learning); d) Belajar global/ keseluruhan
(global whole leraning); e) Belajar insidental (incidental
learning); f) Belajar instrumental (instrumental leraning); g)
Belajar intensional (intentional learning); h) Belajar mental
(mental learning); i) Belajar laten (latent learning); j) Belajar
produktif (productive learning); k) Belajar verbal (verbal
learning).
3) Menurut Nasution dalam Maslikhah (2009: 17) jenis-jenis
belajar antara lain: a) belajar berdasarkan pengamatan
(sensory type of learning), b) belajar berdasarkan gerak
(motor type of learning), c) belajar berdasarkan hafalan
(memory of learning), d) belajar berdasarkan pemecahan
masalah (problem type learning), e) belajar berdasarkan
emosi (emotional type learning).
b) Prinsip Umum Belajar
Prinsip umum belajar menurut Sukmadinata dalam Suyono
(2014: 128-129) sebagai berikut:
1) Belajar merupakan bagian dari perkembangan.
Belajar dan berkembang merupakan dua hal yang berbeda,
tetapi erat hubungannya. Dalam perkembangan dituntut
22
belajar, sedangkan melalui belajar terjadi perkembangan
individu yang pesat.
2) Belajar berlangsung seumur hidup. Hal ini sesuai dengan
prinsip pembelajaran sepanjang hayat (life long leraning).
3) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan,
lingkungan, kematangan, serta usaha dari individu secara
aktif.
4) Belajar mencakup semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu
belajar harus mengembangkan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor dan ketrampilan.
5) Kegiatan belajar berlangsung disembarang tempat dan
waktu.
6) Belajar berlangsung baik dengan guru maupun tanpa guru.
Berlangsung dalam situasi formal, informal, dan non-
formal.
7) Belajar yang terencana dan disengajamenuntut motivasi
yang tinggi.
8) Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana
sampai dengan yang amat kompleks.
9) Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan. Hambatan
dapat terjadi karena belum adanya penyesuaian individu
dengan tugasnya, adanya hambatan dari lingkungan,
kurangnya motivasi, kelelahan, atau kejenuhan belajar.
23
10) Dalam hal tertentu belajar memerlukan adanya bantuan dan
bimbingan orang lain.
c) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni (Muhibbin Syah,
2010: 145):
1) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan,
kondisi jasmani, dan rohani siswa;
2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi
lingkungan disekitar siswa.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni
jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode
yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.
b. Definisi Hasil Belajar
Kegiatan belajar dan mengajar sasarannya dalah hasil belajar,
jika cara dan motivasi belajar baik, maka diharapkan hasil
belajarnyapun juga baik. Hasil belajar lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes yang diberikan oleh guru dan perubahan sikap serta cara
pandang dan cara berfikir siswa setelah mengalami proses belajar.
Hasil belajar siswa digunakan untuk memotivasi siswa, dari untuk
perbaikan serta peningkatan kualitas pembelajaran oleh guru,
24
pemanfatan hasil belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran (Abdul Majid, 2011: 244).
Adapun pengertian hasil belajar yang dikemukakan oleh Anni
dkk dalam Supardi (2013: 22), bahwa hasil belajar adalah perubahan
perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas
belajar. Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan
yang spesifik. Karakteristik perubahan hasil belajar menurut Muhibbin
Syah (2010: 117) sebagai berikut:
1. Perubahan Intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat
pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan
disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik ini
mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya
perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia merasakan
adanya perubahan dalam dirinya, seperti penambahan
pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan tertentu,
ketrampilan dan seterusnya.
2. Perubahan positif-aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif
dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan
harapan. Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut
senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya sesuatu
yang baru yang lebih baik daripada apa yang telah ada
25
sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan
sendirinya seperti karena proses kematangan, tetapi karena usaha
siswa itu sendiri.
3. Perubahan efektif-fungsional
Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat
efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut
membawa pengaruh, makna, dan manfaat tertentu bagi siswa.
Selain itu perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional
dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila
dibutuhkan.
Selain itu, perubahan yang efektif dan fungsional biasanya
bersifat dinamis dan mendorong timbulnya perubahan-perubahan
positif lainnya. Sebagai contoh, jika seorang siswa belajar
menulis, maka disamping akan mampu merangkaikan kata dan
kalimat dalam bentuk tulisan, ia juga akan memperoleh
kecakapan lainnya seperti membuat catatan, mengarang surat, dan
bahkan menyusun karya sastra atau karya ilmiah.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut teori gestalt, belajar merupakan suatu proses
perkembangan. Artinya secara kodrati jiwa raga anak mengalami
perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu yang baik
yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari
lingkungannya. Berdasarkan teori ini, Ahmad Susanto (2013: 12)
26
mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal,
siswa sendiri dan dari lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti
kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat,
dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan;
yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-
sumber belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan
lingkungan.
Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Wasliman dalam Ahmad Susanto (2013: 12-14), hasil belajar dicapai
oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara
perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
1) Faktor Internal; faktor internal merupakan faktor yang
bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi
kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan,
minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan
belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik
yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
27
2. Matematika
a. Definisi Matematika
Matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang bersifat
pasti ternyata memiliki asal usul matematika tersendiri. Menurut Didi
Haryono (2014 : 6), istilah matematika berasal dari istilah Latin yaitu
Mathematica yang awalnya mengambil istilah Yunani yaitu
Mathematike yang berarti relacting to learning yang berkaitan dengan
hubungan pengetahuan. Kata Yunani tersebut mempunyai akar kata
Mathema yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu atau
pengetahuan (knowledge) yang ruang lingkupnya menyempit.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
bilangan.
Adapun definisi matematika menurut beberapa ahli sebagai
berikut:
a) Menurut Dienes, bahwa matematika merupakan ilmu kreatif, oleh
karena itu matematika harus dipelajari dan diajarkan sebagai ilmu
seni.
b) Menurut Sujono, ada beberapa pengertian matematika.
diantaranya, matematika diartikan sebagai cabang ilmu
pengetahuan yanga eksak dan terorganisasi secara sistematik.
Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang
28
penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan
bilangan. bahkan dia mengartikan bahwa matematika sebagai
ilmu bantu dalam menginterprtasikan berbagai ide dan
kesimpulan.
c) Menurut Aristoteles, matematika dipandang sebagai salah satu
dari tiga dasar yang membagi ilmu pengetahuan menjadi ilmu
pengetahuan fisik, matematika, dan teologi.
d) Menurut Kitcher, matematika difokuskan pada komponen bahasa
(language), pernyataan (statements), pertanyaan (question),
alasan (reasonings), dan matematika itu sendiri (Abdul Halim
Fathani, 2009: 19-21).
Abdul Halim Fathani (2009: 23-24) secara umum mendefinisikan
matematika sebagai berikut:
a) Matematika sebagai struktur yang terorganisasi;
b) Matematika sebagai alat (tool);
c) Matematika sebagai pola pikir deduktif;
d) Matematika sebagai cara bernalar;
e) Matematika sebagai bahasa artifisial; dan
f) Matematika sebagai seni yang kreatif.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu yang
mempelajari tentang bilangan, angka, penalaran logis, dan lebih
berkonsentrasi pada konsep.
29
b. Ciri-ciri Matematika
Menurut Newman dalam Abdul Halim Fathani (2009: 20), melihat
ada tiga ciri utama matematika, yaitu: 1) matematika disajikan dalam
pola yang lebih ketat, 2) matematika berkembang dan digunakan lebih
luas daripada ilmu-ilmu lain, dan 3) matematika lebih berkonsentrasi
pada konsep.
Terdapat beberapa ciri-ciri matematika secara umum disepakati
bersama (Abdul Halim Fathani, 2009: 59-71), diantaranya sebagai
berikut:
a) Memiliki objek kajian yang abstrak
Matematika mempunyai objek kajian yang bersifat abstrak,
walaupun tidak setiap yang abstrak adalah matematika. Sementara
beberapa matematikawan menganggap objek matematika itu
“konkret” dalam pikiran mereka, maka kita dapat menyebut objek
matematika secara lebih tepat sebagai objek mental atau pikiran.
Ada empat kajian matematika, yaitu fakta, operasi atau relasi,
konsep, dan prisip.
b) Bertumpu pada kesepakatan
Simbol-simbol dan istilah-istilah dalam matematika merupakan
kesepakatan atau konvensi yang penting. Dengan simbol dan
istilah yang telah disepakati dalam matematika, maka
pembahasan selanjutnya akan menjadi mudah dilakukan dan
dikomunikasikan.
30
c) Berpola pikir deduktif
Dalam matematika, hanya diterimapola pikir yang bersifat
deduktif. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan
pemikiran yang berpangkal dari hal yang bersifat umum
diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus. Pola
pikir deduktif ini dapat terwujud dalam bentuk yang amat
sederhana, tetapi juga dapat terwujud dalam bentuk yang tidak
sederhana.
d) Konsisten dalam sistemnya
Dalam matematika, terdapat berbagai macam sistem yang
dibentuk. Ada sistem-sistem yang berkaitan, ada pula sistem-
sistem yang dapat dipandang lepas satu dengan yang lainnya.
Sistem-sistem aljabar dengan sistem-sistem geometri dapat
dipandang lepas satu dengan lainnya. Di dalam masing-masing
sistem berlaku konsistensi. Artinya, dalam setiap sistem tidak
boleh terdapat kontradiksi. Suatu teorema ataupun definisi harus
menggunakan istilah atau konsep yang telah ditetapkan terlenih
dahulu.
e) Memiliki simbol yang kosong arti
Didalam matematika, banyak sekali simbol yang berupa huruf
latin, huruf Yunani, maupun simbol-simbol khusus lainnya.
Simbol-simbol tersebut membentuk kalimat dalam matematika
yang disebut model matematika. Model matematika dapat berupa
31
persamaan, pertidaksamaan, maupun fungsi. Selain itu adapula
model matematika yang berupa gambar (pictoral) seperti bangun-
bangun geometrik, grafik, maupun diagram. Contoh model
matematika, seperti x + y = z tidak selalu berarti bahwa x,y, dan z
berarti bilangan. Bilangan tersebut dapat berarti panjang, jumlah
barang, volume, nilai uang, dan lain-lain tergantung pada konteks
penerapan bilangan tersebut. Jadi secara umum, model atau
simbol matematika sesungguhnya kosong dari arti. Ia akan
bermakna sesuatu bila kita mengaitkannya dengan konteks
tertentu.
f) Memerhatikan semesta pembicaraan
Sehubungan dengan kosongnya arti dari simbol-simbol
matematika, bila kita akan menggunakannya maka harus
memperhatikan lingkup pembicaraannya, atau sering disebut
semesta pembicaraan. Misalnya bila kita berbicara mengenai
bilangan, maka simbol-simbol yang kita gunakan menunjukkan
bilangan-bilangan pula. Begitu pula bila kita berbicara tentang
transformasi geometris (seperti translasi, rotasi, dan lain-lain),
maka simbil-simbol matematika yang kita gunakan menunjukkan
suatu transformasi pula. Benar salahnya penyelesaian suatu soal
juga dittentukan oleh semesta pembicaraan yang digunakan.
32
c. Tujuan Matematika
Dalam artikel pembelajaran matematika yang diakses dari
http://www.sekolahdasar.net/2011/07/pembelajaran-matematika-di-
sekolah.html (Senin, 23 April 2018: 11.14 WIB ) tujuan pembelajaran
matematika pada umumnya adalah sebagai berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara
konsep dan mengaplikasikan dengan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memberi
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalm mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
d. Ruang Lingkup Matematika
Ruang lingkup matematika untuk SD/MI adalah sebagai berikut
(Depdiknas, 2003: 9):
33
1) Bilangan, meliputi:
a) Menggunakan bilangan dalam pemecahan masalah.
b) Menggunakan operai hitung bilangan dalam pemecahan
masalah.
c) Menggunakan konsep bilangan cacah dan pecahan dalam
pemecahan masalah.
d) Menentukan sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan
bilangan bulat dan pecahan serta menggunakan dalam
pemecahan masalah.
e) Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
2) Pengukuran dan Geometri
a) Melakukan pengukuran, mengenal bangun datar dan bangun
ruang, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
sehari-hari.
b) Melakukan pengukuran, menentukan unsur bangun datar dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
c) Melakukan pengukuran keliling, luas bangun datar dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
d) Melakukan pengukuran, menentukan sifat dan unsur bangun
ruang, menentukan kesimetrian bangun datar serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
34
e) Pengelolaan data meliputi: mengunpulkan, menyajikan, dan
menafsirkan data.
e. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Matematika Kelas I SD/MI struktur kurikulum 2013
Berikut ini kompetensi inti dan kompetensi dasar mata
pelajaran matematika kelas I kurikulum 2013 berdasarkan
permendikbud No. 67 tahun 2013:
a) Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
b) Kompetensi Dasar
1.1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
35
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, tertib dan mengikuti
aturan, peduli, disiplin waktu serta tidak mudah menyerah
dalam mengerjakan tugas.
2.2 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika
yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
2.3 Memiliki sikap objektif dan menghargai pendapat dan
karya teman sebaya dalam diskusi kelompok maupun
aktivitas sehari-hari.
3.1 Mengenal lambang bilangan dan mendeskripsikan
kemunculan bilangan dengan bahasa yang sederhana.
3.2 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan
benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau
tempat bermain.
3.3 Mengenal dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana
menggunakan gambar-gambar/benda konkrit.
3.4 Menunjukkan pemahaman tentang besaran dengan
menghitung maju sampai 100 dan mundur dari 20.
3.5 Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan
benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau
tempat bermain.
3.6 Menemukan bangun yang membentuk pola pengubinan
sederhana.
36
3.7 Menentukan pola dari barisan bangun datar sederhana
menggunakan benda- benda yang ada di lingkungan
sekitar.
3.8 Mengenal panjang, luas, waktu, dan suhu.
3.9 Membandingkan dengan memperkirakan lama suatu
aktivitas berlangsung menggunakan istilah sehari-hari
(lebih lama, lebih singkat).
3.10 Membandingkan dengan memperkirakan berat suatu
benda menggunakan istilah sehari-hari (lebih berat, lebih
ringan).
3.11 Membandingkan dengan memperkirakan panjang suatu
benda menggunakan istilah sehari-hari (lebih panjang,
lebih pendek).
3.12 Menentukan urutan berdasarkan panjang pendeknya
benda, tinggi rendahnya tinggi badan, dan urutan
kelompok berdasarkan jumlah anggotanya.
4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99 sebagai
hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah bilangan
asli lainnya dengan berbagai kemungkinan jawaban.
4.2 Menggunakan benda konkrit untuk menelusuri pecahan
dan jumlah uang .
4.3 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri dan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan
37
penjumlahan dan pengurangan terkait dengan aktivitas
sehari-hari serta memeriksa kebenarannya.
4.4 Mendeskripsikan, mengembangkan, dan membuat pola
yang berulang.
4.5 Membentuk berbagai bangun datar dengan menggunakan
papan berpaku atau media lainnya.
4.6 Melakukan pengubinan dari bangun datar sederhana
tertentu.
4.7 Membentuk dan menggambar bangun baru dari bangun-
bangun datar atau pola bangun datar yang sudah ada.
4.8 Mengelompokkan teman sekelas berdasarkan tinggi
badannya.
4.9 Mengumpulkan dan mengelola data pokok kategorikal
dan menyajikannya dalam grafik konkrit dan piktograf
tanpa menggunakan urutan label pada sumbu horizontal.
4.10 Membaca dan mendeskripsikan data pokok yang
ditampilkan pada grafik konkrit dan piktograf.
3. Bangun Datar
a. Pengertian Bangun Datar
Bangun datar merupakan bentuk-bentuk geometri berdimensi dua,
terletak pada bidang datar, dan memiliki dua unsur, yaitu panjang dan
lebar (Firmanawaty, 2003 : 61). Bangun datar terdiri dari persegi,
persegi panjang, segitiga (segitiga sama sisi, segitiga siku-siku,
38
segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang), jajar genjang, trapesium
(trapesium sama kaki, trapesium siku-siku, dan trapesium sembarang),
layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran. Adapun tiga bentuk
bangun datar yang terdiri dari segiempat, segitiga, dan lingkaran.
b. Bentuk-bentuk Bangun Datar
1) Segitiga
Segitiga merupakan bangun datar yang mempunyai 3 sisi. Yang
termasuk bangun segitiga meliputi:
Gambar 2.1 Segitiga Sembarang Gambar 2.2 Segitiga Sama Kaki
Gambar 2.3 Segitiga Sama Sisi Gambar 2.4 Segitiga Siku-siku
Contoh benda-benda berbentuk segitiga sebagai berikut:
Gambar 2.5 Hanger Gambar 2.6 Penggaris Gambar 2.7
rambu
Lalu lintas
2) Segi empat
39
Segi empat merupakan bangun datar yang mempunyai 4 sisi.
Yang termasuk bangun segi empat meliputi:
Gambar 2.8 Persegi Panjang Gambar 2.9 Persegi
Gambar 2.10 Layang-layang Gambar 2.11 Trapesium
Gambar 2.12 Jajar Genjang
Contoh benda-benda berbentuk segi empat sebagai berikut:
Gambar 2.13 Uang Kertas Gambar 2.14 Rambu Lalu
Lintas
40
Gambar 2.15 Lukisan
3) Lingkaran
Lingkaran merupakan bangun datar yang hanya mempunyai satu
sisi saja. Sisi lingkaran disebut sisi lingkar atau melengkung.
Gambar 2.16 Lingkaran
Contoh benda-benda berbentuk lingkaran:
Gambar 2.17 Jam dinding Gambar 2.18 Bola Basket
Gambar 2.19 Uang Logam
41
4. Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar
Menurut Hujair AH Sanaky (2013: 81), Media grafis termasuk dalam
media visual, dimana berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber
pesan ke penerima pesan (guru ke siswa). Saluran yang digunakan
mengutamakan indera penglihatan atau dengan kata lain visual. Dengan
media grafis penyampaian pesan dapat berhasil dan lebih efisien, pesan
yang disampaikan dituangkan ke dalam simbol komunikasi yaitu simbol-
simbol visual.
Sebetulnya banyak sekali upaya untuk meningkatkan hasil
pembelajaran. Salah satu usaha untuk mengatasinya dengan
menggunakan media grafis papan gantung bangun datar. media grafis
papan gantung bangun datar merupakan alat bantu model-model bangun
datar warna warni yang digantung, yang dibuat bertujuan untuk konkritisi
dari bentuk abstrak bangun datar. Dengan alat bantu model bangun datar
tersebut, siswa dapat menyerap materi pelajaran dari guru sesuai dengan
perkembangan daya nalarnya. media grafis papan gantung bangun datar
juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut uraiannya:
1. Kelebihan media grafis papan gantung bangun datar sebagai berikut:
a. media grafis papan gantung bangun datar sangat menarik
perhatian siswa dalam pembelajaran, karena terdapat bentuk-
bentuk bangun datar yang berwarna-warni.
b. media grafis papan gantung bangun datar mudah digunakan oleh
guru dengan hanya menggantungkan dipralon.
42
c. media grafis papan gantung bangun datar mudah dibuat sehingga
siapa saja bisa membuatnya.
d. media grafis papan gantung bangun datar ini, siswa menjadi
antusias dan dapat meningkatkan semangat belajar.
e. Dalam pralon terdapat gantungan yang fungsinya untuk
menggantungkan bangun datar atau yang lain, misalnya bangun
ruang. Sehingga media ini fleksibel bisa di pakai di kelas rendah
ataupun kelas atas.
f. Bahan-bahan dalam pembuatan media dapat menggunakan
barang bekas.
2. Kelemahan media grafis papan gantung bangun datar sebagai
berikut:
a. Jika media grafis papan gantung bangun datar kurang besar,
maka siswa yang ada di bangku belakang menjadi kurang
melihat media tersebut.
b. Media grafis papan gantung bangun datar akan mudah rusak
apabila tidak hati-hati dalam membawa, terutama bagian pralon
akan pecah.
Secara khusus, dapat dikatakan bahwa media grafis berfungsi
untuk: (a) menarik perhatian, (b) memperjelas sajian ide, (c)
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan (Arief S.Sadiman,
dkk dalam Sukiman, 2012: 86).
43
3. Langkah-langkah penggunaan media grafis papan gantung bangun
datar
a. Merangkai pralon dengan menyambungkan T sehingga
berbentuk seperti jemuran
b. Memasangkan kawat (berbentuk gantungan baju) di papan
bangun datar.
c. Mengantungkan papan bangun datar yang sudah terpasangkan
kawat ke pralon yang telah di rangkai.
d. Media grafis papan bangun datar siap digunakan.
5. Kaitan Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar dengan
Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan mata pelajaran yang paling tidak disukai anak
sehingga hasil belajarnya cukup rendah. Hal ini merupakan tantangan bagi
guru untuk dapat memberikan kegiatan pembelajaran matematika yang
menyenangkan, sehingga dapat membuat anak menjadi senang belajar
matematika, serta menyukai gurunya dalam pembelajaran matematika.
Dengan demikian hasil belajar anak pada materi matematika menjadi
optimal. Salah satu cara yang dilakukan oleh guru adalah dengan
menciptakan media pembelajaran.
Media pembelajaran sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika
karena objek kajian matematika yang abstrak (Abdul Halim Fathani,
2009:59). Dengan alat pembelajaran, materi matematika yang abstrak
disajikan kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta
44
manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu guru saat
membelajarkan matematika sebaiknya menggunakan alat peraga atau
media untuk memudahkan siswa mengenal konsep-konsep matematika.
Dalam pembelajaran matematika, seringkali siswa tingkat sekolah dasar
merasakan kesulitan. Salah satunya dalam pembelajaran matematika
materi bentuk-bentuk bangun datar. Anak-anak biasanya hanya melihat
bentuk-bentuk bangun datar tersebut yang berupa gambar 2 dimensi saja
(print out) atau hanya melihat gambar dibuku LKS. Padahal untuk anak
kelas rendah, guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar matematika
yang santai misalnya dengan memberi kegiatan memanipulasi benda-
benda konkret yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari
(Pitadjeng, 2015: 14). Oleh karena itu, kegiatan memanipulasi benda
konkret dari bentuk-bentuk bangun datar dapat menggunakan alat peraga
yaitu media grafis papan gantung bangun datar.
media grafis papan gantung bangun datar sangat penting digunakan
dalam pembelajaran matematika, karena media tersebut mempermudah
dan juga membantu siswa untuk mengingatkan bentuk-bentuk bangun
datar serta ciri-cirinya, terutama dalam pembelajaran matematika tingkat
sekolah dasar. Selain itu, media grafis papan gantung bangun datar sangat
menarik perhatian siswa karena bentuknya didesain warna warni dan
digantung dipralon dengan bentuk 3 dimensi, sehingga siswa dapat
terkesima ketika melihat media tersebut.
45
media grafis papan gantung bangun datar juga merupakan sebuah
inovasi yang digunakan dalam pembelajaran matematika supaya siswa
tidak mudah bosan dan jenuh sehingga suasana pembelajaran menjadi
menyenangkan. Dan dengan media tersebut siswa tidak hanya pasif
dikelas, tetapi aktif untuk mencari tahu ciri-ciri dari bangun datar dengan
praktik secara langsung menggunakan media tersebut.
Dengan demikian, media grafis papan gantung bangun datar dapat
membantu siswa untuk lebih mudah mengingat dan memahami bentuk-
bentuk bangun datar, sehingga diharapkan prestasi belajar siswa akan
meningkat.
6. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
1) Pengertian KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada
standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, karakteristik muatan pelajaran, dan kondisi
Satuan Pendidikan. Penentuan KKM harus mempertimbangkan
setidaknya 3 aspek, yakni karakteristik peserta didik (intake),
karakteristik muatan/mata pelajaran (kompleksitas), dan kondisi
satuan pendidikan, pendidik dan daya dukung (direktorat pembinaan
sekolah dasar , 2016: 8).
46
2) Prosedur Penetapan KKM
a. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap muatan pelajaran
setiap kelas dalam satu tahun pelajaran.
b. Tentukan komponen-komponen yang termasuk aspek
kompleksitas, intake, pendidik dan daya dukung.
c. Tentukan nilai untuk setiap aspek dengan skala 0-100.
d. Tentukan skor tiap aspek dengan rumus:
Skor Komponen= Skor yang diperoleh x Skor Maksimum
100
e. Tentukan KKM setiap KD dengan rumus:
KKM Per KD = jumlah total setiap aspek
Jumlah total aspek
f. Tentukan KKM setiap muatan pelajaran dengan rumus:
KKM Per KD = jumlah total KKM per KD
Jumlah total KD
g. Tentukan KKM Satuan Pendidikan.
Setelah KKM setiap muatan/mata pelajaran ditentukan, KKM
satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM yang
terendah dari seluruh KKM muatan/ mata pelajaran (Direktorat
pembinaan sekolah dasar , 2016: 43-46).
B. Kajian Pustaka
Guna kesempurnaan dan kelengkapan penelitian ini, maka perlu merujuk
beberapa penelitian terdahulu yang pokok permasalahannya hampir sama atau
bisa dikatakan relevan dengan penelitian ini. Berikut beberapa penelitian
yang relevan tersebut:
47
1. Penelitian yang dilakukan oleh Tilar Ningsih (2015)
Penelitian yang dilakukan oleh Tilar Ningsih (2015) yang berjudul
“Peningkatan hasil belajar mata pelajaran matematika materi bangun
datar melalui media benda konkret di kelas II semester II SD Negeri 2
Pajerukan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas tahun pelajaran
2013/2014” dengan rumusan masalah Apakah Pembelajaran matematika
materi bangun datar melalui media benda konkret dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas II semester 2 di SD Negeri 2 Pajerukan.
Penggunaan media benda konkrit dapat meningkatkan hasil belajar,
hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh siswa. Dengan nilai rata-rata
secara klasilal ketika pra siklus dan siklus I meningkat. Dari 55,9 menjadi
56,9 kemudian pada siklus ke II nilai rata-rata meningkat lagi menjadi
64,3. Siswa yang mencapai ketuntasan minimal pada pra siklus hanya
berjumlah 19 siswa atau 59,4% meningkat pada siklus ke I menjadi 21
siswa atau 65,6%. Kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 28
siswa atau 87,5%. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media konkrit dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Naeli Fadilah (2012)
Penelitian yang dilakukan oleh Tilar Ningsih (2015) yang berjudul
“peningkatan hasil belajar mata pelajaran matematika materi geometri
bangun datar menggunakan media benda konkret di kelas III MI Nurul
Falah Grujugan Tahun Pelajaran 2011/2012” dengan rumusan masalah
apakah pembelajaran matematika materi geometri bangun
48
datarmenggunakan media benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas III di MI Nurul Falah Grujugan.
Penggunaan media benda konkrit dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam proses pembelajaran matematika materi keliling dan
luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan media benda
konkret, hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi proses perbaikan
pembelajaran pada tiap siklusnya. Adapun ketuntasan belajar, dapat
dilihat pada saat studi awal peserta didik yang tuntas sebanyak 5 peserta
didik atau 29% dari jumlah seluruh peserta didik dan yang belum tuntas
sebanyak 12 atau 71% dari jumlah seluruh peserta didik. Meningkat pada
siklus I peserta didik yang tuntas sebanyak 11 peserta didik atau 65% dari
jumlah seluruh peserta didik dan yang belum tuntas sebanyak 6 peserta
didik atau 35% dari jumlah seluruh siswa. Dan pada siklus ke II, peserta
didik yang tuntas sebanyak 15 peserta didik atau 88% dari jumlah seluruh
peserta didik. Dan yang belum tuntas sebanyak 2 peserta didik atau 12%
dari jumlah seluruh peserta didik.
Data tersebut menunjukkan bahwa dari studi awal peserta didik
yang tuntas belajar hanya 5 peserta didik atau 29% . Peningkatan peserta
didik yang tuntas juga menjadi 22 peserta didik atau 65% pada siklus I
dan 15 peserta didik atau 88% yang tuntas pada siklus II. Dengan
demikian maka tiap siklus mengalami peningkatan pemahaman dan
penguasaan materi pembelajaran sehingga dapat meningkat pula prestasi
belajarnya.
49
3. Penelitian yang dilakukan oleh Oni Hartiawati (2014)
Penelitian yang dilakukan oleh Oni Hartiawati (2014) yang
berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Bangun
Datar Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar” dengan
rumusan masalah apakah dengan menggunakan model bangun datar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika di
kelas V Sekolah Dasar Negeri 11 Mempawah Hilir Kab. Pontianak.
Penggunaan model bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi nilai siswa dari siklus I
dan siklus II, terdapat peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai
KKM Matematika dengan menggunakan model bangun datar yaitu 6,0.
Pada siklus I jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 17 orang
siswa atau 80,95 % dimana nilai tertinggi yaitu 9,0 sedangkan siswa yang
tidak mencapai nilai KKM sebanyak 4 orang siswa atau 19,04%. Pada
siklus II semua siswa mencapai nilai KKM sehingga ketuntasan kelas
100%, dengan nilai tertinggi 10. Ini menunjukkan peningkatan terhadap
hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 11 Mempawah Hilir
dimana nilai rata-rata pada siklus I yaitu 6,62 dan meningkat pada siklus
II menjadi 8,28. Dengan menggunakan model bangun datar ternyata dapat
meingkatkan hasil belajar siswa.
Dari tiga hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan media benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika materi geometri bangun datar. Dapat terlihat,
50
bahwa media yang digunakan oleh para peneliti diatas, tidak sama dengan
media dalam penelitian ini. Karena dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan media grafis papan gantung bangun datar yang merupakan
media kebaruan dan belum pernah diteliti oleh orang lain.
51
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Al Ma‟arif Rowoboni yang
bertempar di Dusun Rowoganjar Desa Rowoboni Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang. Peneliti akan memaparkan lokasi pelaksanaan
penelitian serta informasi tentang keadaan atau kondisi yang ada disekitar
madrasah tersebut. Dalam hal ini, peneliti pandang perlu dipaparkan
karena agar tidak adanya salah persepsi tentang lokasi penelitian yang juga
berpengaruh terhadap analisis data yang akan dilakukan. Secara garis
besar informasi mengenai lokasi penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Identitas Madrasah
Nama Sekolah : MI Al Ma‟arif Rowoboni
Alamat : Dusun Rowoganjar Desa Rowoboni
Kecamatan Banyubiru Kabupaten
Semarang
Yayasan Penyelenggara : Yayasan Pendidikan Ma‟arif NU
NSM : 111233220081
NPSN : 60712766
Jenjang Akreditasi : Terakreditasi B
Tahun didirikan : 1957
Status Tanah / Luas : Wakaf / 950 m2
52
b. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah
1) Visi
Terwujudnya Madrasah yang Handal dan Islami.
2) Misi
a) Menyiapkan Siswa yang Memeliki Aqidah Salimah, Akhlak
Karimah, Akal yang Cerdas, Ilmu yang Luas, serta Amal
Shalih.
b) Menjadikan Madrasah Sebagai Rujukan dan Tujuan Belajar.
3) Tujuan Madrasah
a) Menjadikan Siswa Yang Unggul Dalam Prestasi Dan
Memiliki Daya Saing.
b) Menjadikan Madrasah Yang Unggul Dalam Prestasi.
c. Fasilitas sarana dan prasarana
Fasilitas sarana dan prasarana MI Al Ma‟arif Rowoboni disajikan
dalam tabel berikut :
Tabel 3.1 fasilitas Sarana dan Prasarana MI Ma‟arif Rowoboni
No Nama Jumlah/ Keterangan Kondisi
1. Lahan Madrasah 950 m2 Baik
2. Lluas Bangunan 450 m2 Baik
3. Ruang Kelas 6 Baik
4. Ruang Sirkulasi 1 Baik
5. Ruang Pimpinan 1 Baik
6. Ruang Guru 1 Baik
Bersambung ...
53
Sambungan ....
7. Ruang Perpustakaan 1 Baik
8. Ruang UKS 1 Baik
9. Lab. IPA 1 Baik
10. Tempat Ibadah 1 Baik
11. Gudang 1 Baik
12. Toilet 3 Baik
13. Tempat Parkir 1 Baik
14. Tempat Wudhu 1 Baik
15. Listrik 900 Watt Baik
16. Komputer 1 Baik
17. Printer 2 1 baik 1 rusak
18. Meja Anak 95 90 Baik 5 Rusak
19. Kursi Anak 95 Baik
20. Almari 12 10 Baik 2 Rusak
21. Proyektor 1 Baik
22. Televisi 1 Baik
23. Pengeras Suara 1 Baik
d. Keadaan Guru dan Karyawan
Jumlah guru dan karyawan di MI Al Ma‟arif tahun ajaran
2018/2019 berjumlah 7 orang yang terdiri dari 6 guru kelas dan 1
kepala madrasah.
54
Adapun nama-nama guru dan karyawan di MI Al Ma‟arif
Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2018/2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan MI Al Ma‟arif
Rowoboni.
NO NAMA NIP JABATAN
1. Arifudin Hirawan, S Pd. I 198008072005011001 Kepala Madrasah
2. Ani Ristiyani, A Ma - Guru Kelas I
3. Anis Thohiroh, S. Pd. I - Guru Kelas II
4. M Rif‟an Salis, A Ma - Guru Kelas III
5. Dania Rizky Septianti, S. Pd - Guru Kelas IV
6. Nur Hidayati, S. Pd. I - Guru Kelas V
7. Ummi Ati‟ Uwaida, S Th. I - Guru Kelas VI
e. Karakteristik siswa kelas I
Siswa yang ada di kelas I MI Al Ma‟arif Rowoboni berjumlah 15
anak yang rata-rata berumur 6-7 tahun. Mereka juga rata-rata dari
kalangan ekonomi menengah bahkan ada beberapa dari kalangan
bawah. Selain itu, tingkat kemampuan pemahaman siswa juga berkisar
dibawah rata-rata, sehingga mengakibatkan prestasi belajar siswa juga
berkisar dibawah rata-rata, sehingga mengakibatkan prestasi belajar
siswa menjadi rendah.
55
Siswa kelas I tersebut dengan jumlah 15 siswa terdiri dari 10 siswa
laki-laki dan 5 siswa perempuan. Nama-nama siswa tersebut disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas I MI Al Ma‟arif Rowoboni
No Nama Siswa Jenia Kelamin L/P
1. ARA L
2. AHK P
3. BAA L
4. EAR P
5. HSA P
6. IGA L
7. JAP P
8. LFN P
9. LQH L
10 MAD L
11. MAAH L
12. MBM L
13. MRA L
14 RKA L
15. SR L
56
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus di MI Ma‟arif Rowoboni
Banyubiru, dengan jadwal waktu penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.4 Jadwal pelaksanakan Penelitian
No Siklus Waktu Penelitian
1. Pra Siklus Senin, 07 Mei 2018
2. Siklus 1 Jum‟at, 11 Mei 2018
3. Siklus II Jum‟at, 18 Mei 2018
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap siklus I ini, peneliti melakukan perencanaan yang akan
dilaksanakan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti merancang tindakan yang akan
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan silabus dan menyusun RPP yang kemudian
dikonsultasikan dengan dosen pebimbing dan guru kelas I MI Al
Ma‟arif Rowoboni. Kemudian RPP tersebut digunakan oleh guru
sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas
tersebut. Adapun kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator
yang dicantumkan dalam siklus ini adalah sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti
a) Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
57
b) Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
c) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
d) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan
logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
2) Kompetensi Dasar
2.2 Menunjukkan perilaku teliti dan peduli dengan menata benda-
benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun
datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan kelompok terkecil
sampai terbesar,
3.2. Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan
benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat
bermain.
4.5. Membentuk dan menggambar bangun baru dari bangun-
bangun datar atau pola bangun datar yang sudah ada.
3. Indikator
58
a) Mengidentifikasi segitiga
b) Mengidentifikasi segiempat
c) Mengidentifikasi lingkaran
b. Menyiapkan materi dan alat-alat yang berupa media maupun lainnya
yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Materi diambil dari beberapa
buku yang relevan dengan pembelajaran matematika materi bangun
datar. Media yang digunakan yaitu media grafis papan gantung
bangun datar.
c. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran yang akan digunakan peneliti selama proses
pembelajaran matematika materi bangun datar berlangsung. Lembar
observasi dibuat dan digunakan peneliti untuk setiap pertemuan.
d. Menyusun soal untuk siswa. Soal tersebut diberikan dan dibagikan
setiap akhir pembelajaran dan bersifat close book untuk menguji
kemampuan siswa dalam materi pembelajaran yang diberikan oleh
guru. Soal tersebut dibuat oleh peneliti dengan pertimbangan guru
pengampu.
e. Mempersiapkan alat untuk dokumentasi yaitu kamera dan lainnya
yang berguna untuk mendokumentasikan setiap kegiatan
pembelajaran yang ada dikelas.
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, semua yang ada pada perencanaan akan
dilaksanakan pada tahap ini. Guru melaksanakan pembelajaran
59
matematika materi bangun datar sesuai dengan RPP yang dibuat oleh
peneliti yang telah disetujui dari pihak guru itu sendiri. Selain itu guru
juga menggunakan alat, media dan lainnya yang telah disiapkan oleh
dalam kegiatan tersebut. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti
melakukan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa
pada saat proses pembelajaran dikelas berlangsung. Data hasil
pelaksanaan tindakan diperoleh dari hasil pengamatan peneliti selama
proses pembelajaran serta hasil tes siswa yang diberikan setelah akhir
kegiatan pembelajaran.
Pada siklus I pelaksanaan dilakukan pada hari jum‟at tanggal 11
Mei 2018 diruang kelas I MI Al Ma‟arif Rowoboni dengan pembelajaran
sebagai berikut:
a. Pendahuluan
1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran. (Memberi salam, Mengajak semua siswa
berdo’a, Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa)
2) Memberi motivasi belajar peserta didik dengan menyanyikan lagu
bangun datar.
3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. (Melakukan
apresepsi tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu
pengukuran berat).
60
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai. (Menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai bentuk-
bentuk bangun datar)
5) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
mengenai bentuk-bentuk bangun datar sesuai silabus.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memperlihatkan bangun segitiga yang ada dalam media
grafis papan gantung bangun datar, “Bu guru mempunyai bangun
datar seperti ini, adakah diantara kalian yang sudah mengetaui
nama dari bangun datar ini ?”.
2) Lalu menjelaskan apa itu pengertian dari bangun segitiga.
3) Guru meminta siswa untuk menyebutkan benda-benda yang ada
disekitar yang berbentuk segitiga, “Coba sekarang bu guru minta
salah satu contoh bangun segitiga yang ada disekitar kalian ?”
4) Lalu guru menambahkan contoh-contoh benda yang berbentuk
segitiga yang belum disebutkan oleh siswa.
5) Guru melanjutkan penjelasan bangun segi empat yang ada dalam
media grafis papan gantung bangun datar.
6) Lalu menjelaskan apa itu pengertian dari bangun segi empat.
7) Guru meminta siswa untuk memberikan contoh benda yang
berbentuk bangun segi empat.
8) Guru memperlihatkan contoh uang kertas dan rambu lalu lintas,
kemudian melakukan tanya jawab dengan media tersebut.
61
9) Setelah semua siswa jelas, guru melanjutkan bentuk bangun datar
yang terakhir yaitu lingkaran.
10) Guru menjelaskan pengertian dari bangun lingkaran.
11) Lalu guru menunjuk 2 orang siswa untuk maju kedepan
memberikan pendapatnya mengenai contoh benda di sekitar yang
berbentuk bangun lingkaran.
12) Guru bersama siswa menanggapi dan mengoreksi pendapat dari
siswa yang ada didepan.
13) Guru bertanya kepada siswa apakah sudah jelas apa belum materi
yang telah disampaikan.
14) Jika sudah, guru memberikan latihan soal yang berjumlah 10 soal.
c. Penutup
1) Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan/ rangkuman
hasil belajar . (belajar bentuk bangun datar meliputi pengertian
macam-macam bangun datar, pengertian bangun datar, contoh
benda bangun datar disekitar kita)
2) Melakukan refleksi.
3) Menyampaikan pesan moral/ belajar Diantaranya: menanyakan
kembali tentang definisi lingkaran, segitiga, dan segi empat.
4) Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung. Misalnya : setelah
62
mempelajari bentuk-bentuk bangun datar siswa dapat
mengerjakan soal-soal terkait bangun datar. Manfaat tidak
langsung : siswa akan dapat mengetahui benda-benda disekitar
yang termasuk segitiga, lingkaran, dan segi empat.
5) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
( jika masih ada bagian yang belum dipahami siswa, guru
mengulas kembali bagian yang belum di pahami siswa, guru
meminta siswa untuk mempelajari kembali mengenai bentuk-
bentuk bangun datar di rumah).
6) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya. (akan di lanjutkan tentang pengelompokan
dan mengurutkan bangun datar pada pertemuan selanjutnya).
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran
berlangsung sebagai upaya untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajaran materi bangun datar menggunakan media grafis
papan gantung bangun datar. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap semua proses
kegiatan pembelajaran , hasil pembelajaran, situasi dalam pembelajaran,
dan kendala-kendala yang muncul selama proses pembelajaran
berlangsung. Selain itu, peneliti juga mengukur hasil pembelajaran siswa
dengan memberikan soal tes untuk dikerjakan secara individu setelah
63
proses pembelajaran sebagai hasil belajar siswa dan menguji kemampuan
siswa dalam penguasaan materi yang diberikan oleh guru. Hasil dari
instrumen tersebut dimasukkan kedalam data sebagai refleksi.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data menganalisis data yang
diperoleh selama melakukan observasi, yaitu data dari lembar observasi
mengenai hasil pengamatan peneliti terhadap aktivitas guru dan siswa
serta data yang diperoleh dari hasil tes belajar siswa materi sifat-sifat
bangun datar.
Refleksi bertujuan untuk mengetahui kelebihan maupun
kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran. Refleksi merupakan
kegiatan diskusi antara guru dan peneliti. Apabila telah diketahui letak
keberhasilan dan juga hambatan yang ada dari pembelajaran pada
pelaksanaan siklus I, maka dapat ditentukan rencana yang akan dilakukan
pada siklus selanjutnya yaitu siklus II.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap pelaksanaan siklus II ini, peneliti merencanakan tindakan
yang dilakukan siklus II hampir sama dengan perencanaan pada siklus I.
Kendala atau hambatan yang sesuai pada refleksi siklus I diupayakan
untuk diperbaiki pada siklus II ini. Dengan harapan pada siklus II ini
pembelajaran akan berhasil dan hasil belajar siswa dapat memuaskan dan
maksimal. Perencanaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
64
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peneliti merancang tindakan yang akan
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan silabus dan menyusun RPP yang kemudian
dikonsultasikan dengan dosen pebimbing dan guru kelas I MI Al
Ma‟arif Rowoboni. Kemudian RPP tersebut digunakan oleh guru
sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan dikelas
tersebut. Adapun kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator
yang dicantumkan dalam siklus ini adalah sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti
a) Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
b) Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
c) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
d) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
65
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
2) Kompetensi Dasar
2.2 Menunjukkan perilaku teliti dan peduli dengan menata
benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi
(bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau urutan
kelompok terkecil sampai terbesar,
3.2 Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan
benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau
tempat bermain.
4.5. Membentuk dan menggambar bangun baru dari bangun-
bangun datar atau pola bangun datar yang sudah ada.
3) Indikator
a) Menentukan kelompok bangun datar
b) Mengurutkan bangun datar
b. Menyiapkan materi dan alat-alat yang berupa media maupun
lainnya yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Materi diambil dari
beberapa buku yang relevan dengan pembelajaran matematika
materi bangun datar. Media yang digunakan yaitu media grafis
papan gantung bangun datar.
c. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran yang akan digunakan peneliti selama proses
pembelajaran matematika materi bangun datar berlangsung.
66
Lembar observasi dibuat dan digunakan peneliti untuk setiap
pertemuan.
d. Menyusun soal untuk siswa. Soal tersebut diberikan dan dibagikan
setiap akhir pembelajaran dan bersifat close book untuk menguji
kemampuan siswa dalam materi pembelajaran yang diberikan oleh
guru. Soal tersebut dibuat oleh peneliti dengan pertimbangan guru
pengampu.
e. Mempersiapkan alat untuk dokumentasi yaitu kamera dan lainnya
yang berguna untuk mendokumentasikan setiap kegiatan
pembelajaran yang ada dikelas.
2. Pelaksanaan
Pada siklus II, pelaksanaan dilakukan pada hari jum‟at tanggal 18
Mei 2018 diruang kelas I MI Al Ma‟arif Rowoboni dengan
pembelajaran sebagai berikut:
1. Pendahuluan
a. Kelas dibuka dengan salam dan doa bersama.
b. Mengondisikan siswa dengan menanyakan kabar dan gerakan
„senam otak/brain gym‟.
c. Memeriksa kerapian pakaian dan kebersihan kelas.
d. Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan dan aktivitas
pembelajaran yang akan dilakukan, sekaligus mereview
materi sebelumnya
67
e. Siswa menyimak arahan guru tentang sikap berdoa, teliti,
percaya diri, dan kerja sama.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi pengelompokan bangun datar
berdasarkan bentuknya.
b. Guru memperlihatkan berbagai macam bangun datar dalam
media grafis papan gantung bangun datar.
c. Lalu melakukan tanya jawab kepada siswa dengan
menggunakan media tersebut.
d. Guru menunjuk 3 siswa untuk maju kedepan, menyebutkan
bentuk-bentuk bangun datar yang lainnya dengan media
grafis papan gantung bangun datar Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
e. Guru melanjutkan materi yaitu tentang mengurutkan bangun
datar.
f. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang setiap
kelompok terdiri dari 5 orang.
g. Guru memberikan 6 macam bangun datar di setiap kelompok
dan siswa diminta untuk mengurutkan dari ukuran terkecil
sampai besar.
h. Guru menunjuk 2 perwakilan kelompok untuk persentasi
hasil diskusi ke depan kelas dengan menggantungkan 6
bangun datar tersebut ke media grafis papan gantung bangun
68
datar sesuai urutan yaitu dari ukuran kecil (kiri) sampai
ukuran besar (kanan).
i. Lalu guru bersama dengan siswa mengoreksi kebenarannya.
j. Setelah semua kelompok maju ke depan, guru memberikan
latihan soal guna untuk mengukur pemahaman sekaligus
menjadi evaluasi penbelajaran.
3. Penutup
a. Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan/
rangkuman hasil belajar . (belajar bentuk bangun datar
meliputi pengelompokan bangun datar dan mengurutkan
bangun datar)
b. Melakukan refleksi.
b. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari
hasil pembelajaran yang telah berlangsung. Misalnya :
setelah mempelajari bentuk-bentuk bangun datar siswa
dapat mengerjakan soal-soal terkait bangun datar. Manfaat
tidak langsung : siswa akan dapat membedakan ukuran kecil
dan besar, siswa dapat membedakan mana yang bangun
datar dan mana yang bukan termasuk bangun datar.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran. ( jika masih ada bagian yang belum dipahami
siswa, guru mengulas kembali bagian yang belum di pahami
siswa, guru meminta siswa untuk mempelajari kembali
mengenai bentuk-bentuk bangun datar di rumah)
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
69
e. Guru menutup pembelajaran dengan berdo‟a secara khidmat
dan mengucapkan salam.
3. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan
yang dilakukan saat melaksanakan pengamatan siklus I. Dari
pengamatan yang diperoleh saat menggunakan lembar observasi
aktivitas guru dan siswa, ternyata mengalami peningkatan yang
sangat baik. Siswa semakin tertarik untuk menggunakan media
grafis papan gantung bangun datar. Siswa antusias bahkan
sampai meminta guru untuk memberikan soal dengan
penyelesaiian menggunakan media grafis papan gantung bangun
datar. Semangat belajar siswa semakin tumbuh dan perhatian
siswa semakin terpusat. Kondisi kelas yang sebelumnya pasif
menjadi aktif kondusif dalam mengikuti proses pembelajaran dari
awal sampai akhir pembelajaran.
4. Refleksi
Pada tahap siklus II ini, peneliti mengumpulkan dan
menganalisis data yang diperoleh selama observasi. Yaitu data
yang diperoleh dari lembar pengamatan observasi mengenai
aktivitas guru dan siswa serta data yang diperoleh dari hasil tes
belajar siswa yang diberikan peneliti saat akhir pembelajaran
materi bangun datar. Hasil pengamatan tersebut dapat berupa
kelebihan maupun kekurangan dalam pencapaian pembelajaran.
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Penelitian Pra-Siklus
Penelitian pada tahap pra-siklus, dilakukan oleh peneliti secara
langsung dengan melakukan observasi pada proses pembelajaran oleh
guru kelas I MI Al Ma‟arif Rowoboni Banyubiru. Dari hasil observasi
tersebut, diperoleh bahwa belum adanya media, alat peraga dan
lainnya untuk membantu dalam proses pembelajaran dikelas. Sehingga
belum terjadi interaksi yang aktif antara guru dan siswa. Guru lebih
fokus dalam menerangkan, sedangkan sebagian siswa fokus dalam
memperhatikan materi yang diterangkan oleh guru sebagian siswa asik
dengan kegiatan sendiri-sendiri. Akibatnya, hasil belajar yang
diperoleh siswa berdampak rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh
siswa tersebut.
Dari hasil observasi, terdapat siswa salah dalam menyebutkan
nama bangun datar, jumlah sisi, dan jumlah sudut. Hal ini menjadi
acuan dan indikator rendahnya pemahaman siswa tentang konsep
bangun datar dan bentuk-bentuknya diakibatkan oleh penyampaian
guru yang belum bisa menarik perhatian siswa.
Selain itu peneliti juga mengambil data ulangan harian pelajaran
matematika materi bangun datar yang dilakukan oleh guru sebelum
menggunakan media grafis papan gantung bangun datar. Berikut ini
71
adalah data hasil ulangan harian siswa materi bangun datar kelas I MI
Al Ma‟arif Rowoboni Banyubiru sebelum menggunakan media papan
gantung bangun datar.
Tabel. 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa
NO Nama Nilai Keterangan
1. ARA 30 Belum Tuntas
2. AHK 50 Belum Tuntas
3. BAA 40 Belum Tuntas
4. EAR 60 Belum Tuntas
5. HSA 70 Tuntas
6. IGA 60 Belum Tuntas
7. JAP 40 Belum Tuntas
8. LFN 30 Tuntas
9. LLH 50 Belum Tuntas
10. MAD 60 Belum Tuntas
11. MAAH 70 Tuntas
12. MBM 40 Belum Tuntas
13. MRA 40 Belum Tuntas
14. RKA 40 Belum Tuntas
15. SR 30 Belum Tuntas
Jumlah 710
Rata-rata 47,3
72
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang mendapatkan
nilai lebih dari 67 sebanyak 2 siswa dari 15 siswa. Jika dihitung
kedalam hitungan persentase, maka jumlah siswa yang tuntas belajar
berkisar 13,3 %. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai kurang dari
67 sebanyak 13 siswa atau dalam persentase berkisar 86,7 %. Nilai
tertinggi yang diperoleh dari hasil ulangan tersebut 70 dan nilai
terendah 30. Nilai rata-rata dari nilai ulangan harian diatas sebesar
47,3.
Berdasarkan hasil observasi ini, maka peneliti bekerjasama dengan
guru kelas I untuk melakukan penelitian tentang peningkatan hasil
belajar matematika materi bangun datar kelas I MI Al Ma‟arif
Rowoboni Banyubiru dengan menggunakan media grafis papan
gantung bangun datar.
2. Deskripsi Penelitian Siklus I
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, siklus I dilaksanakan pada hari
Jumat, 11 Mei 2018. Pada siklus ini peneliti melaksanakan penelitian
sesuai jadwal yang sudah ada yaitu pada waktu hari pembelajaran
matematika. Peneliti melakukan penelitian dan pengematan terhadap
aktivitas yang dilakukan guru, siswa, dan hasil belajar siswa. Hasil
pengamatan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
a. Deskripsi Hasil Pengamatan Guru
73
Berdasarkan lampiran 6 halaman 130 hasil lembar
observasi pengamatan guru siklus I yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus I
NO Tahap Kriteria
K C B
1. Pendahuluan 0 2 2
2. Kegiatan Inti 0 4 3
3. Penutup 0 2 1
Jumlah 0 8 6
Dari tabel tersebut, diperoleh kriteria baik sebanyak 6
butir, kriteria cukup sebanyak 8 butir. Sehingga dikatakan
aktifitas guru pada siklus 1 ini masih tergolong kriteria cukup.
Dengan keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Kurang : guru belum memperlihatkan tanda-tanda perilaku
sesuai dengan indikator.
Cukup : guru mulai memperlihatkan tanda-tanda perilaku
sesuai dengan indikator.
Baik : guru sudah memperlihatkan dengan baik tanda
tanda perilaku sesuai indikator.
74
b. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Siswa
Berdasarkan lampiran 8 halaman 134 hasil lembar
observasi pengamatan siswa siklus I yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
NO Tahap Kriteria
K C B
1. Pendahuluan 0 2 2
2. Kegiatan Inti 2 3 0
3. Penutup 0 1 2
Jumlah 2 6 4
Dari tabel tersebut, diperoleh baik sebanyak 4 butir, kriteria
cukup sebanyak 6 butir, dan kriteria kurang sebanyak 2 butir.
Sehingga dikatakan pada siklus I ini aktifitas siswa belum terlihat
dengan baik. Dengan keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Kurang : guru belum memperlihatkan tanda-tanda perilaku
sesuai dengan indikator.
Cukup : guru mulai memperlihatkan tanda-tanda perilaku
sesuai dengan indikator.
Baik : guru sudah memperlihatkan dengan baik tanda
75
tanda perilaku sesuai indikator.
c. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
Berikut adalah data hasil belajar siswa pada siklus I:
Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO Nama Nilai Keterangan
1. ARA 70 Tuntas
2. AHK 90 Tuntas
3. BAA 90 Tuntas
4. EAR 90 Tuntas
5. HSA 90 Tuntas
6. IGA 90 Tuntas
7. JAP 80 Tuntas
8. LFN 90 Tuntas
9. LLH 60 Belum Tuntas
10. MAD 80 Tuntas
11. MAAH 70 Tuntas
12. MBM 80 Tuntas
13. MRA 50 Belum Tuntas
14. RKA 50 Belum Tuntas
15. SR 40 Belum Tuntas
Jumlah 1120
Rata-rata 74,6
76
Berdasarkan tabel tersebut, perolehan nilai diatas 67
sebanyak 11 siswa, dengan persentase 73,3 %. Siswa yang
mendapatkan nilai kurang dari 67 sebanyak 4 siswa, dengan
persentase 26,7 %. Nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 90 dan
nilai terendah 40. Sehingga diperoleh jumlah nilai 1120 dengan
rata-rata 74,6. Dengan kata lain, perolehan nilai lebih dari 60
dengan persentase 73,3 % belum mencapai indikator keberhasilan
yang telah ditetapkan peneliti sebelumnya, yaitu ≥ 85 %.
Sehingga harus melaksanakan siklus selanjutnya, yaitu siklus II.
d. Refleksi Tindakan Siklus I
Refleksi tindakan siklus I, bertujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dan juga hal-hal yang harus dievaluasi untuk
tindakan selanjutnya. Hasil refleksi pada siklus I adalah sebagai
berikut:
1) Hasil Pengamatan Guru (lampiran 6 halaman 130)
a) Kurangnya dalam mengkondisikan siswa agar lebih fokus.
b) Kurangnya dalam pemberian motivasi dalam
pembelajaran.
c) Siswa tidak diajak bernyanyi terlebih dahulu sebelum
memulai pembelajaran, padahal di RPP sudah ada.
d) Belum dilakukannya apersepsi sebelum masuk dalam
kegiatan inti.
2) Hasil Pengamatan Siswa (lampiran 8 halaman 134)
77
a) Kurangnya kesiapan siswa saat dimulainya pembelajaran.
b) Siswa belum maksimal dalam memperhatikan penjelasan
guru.
c) Kurangnya perhatian siswa saat diminta untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum diketahui.
d) Kurangnya tingkat kefokusan siswa saat mengerjakan
soal-soal tes.
3) Hasil Nilai Belajar Siswa
a) Perolehan rata-rata prestasi belajar pada siklus I adalah
74,6.
b) Persentase jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 73,3
%.
Melihat hal-hal tersebut, peneliti melakukan perbaikan
untuk pelaksanaan siklus selanjutnya, yaitu siklus II, diantaranya:
1) Guru mengkondisikan siswa lebih baik lagi supaya siswa
fokus dalam memperhatikan penjelasan guru.
2) Guru memberikan motivasi supaya siswa lebih aktif dan
antusias dalam belajar.
3) Guru mengajak siswa bernyanyi terlebih dahulu supaya siswa
lebih bersemangat dalam belajar.
4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa, supaya siswa
aktif dalam bertanya.
78
Berdasarkan perolehan nilai rata-rata dan persentase hasil
belajar belajar siswa pada siklus I , maka indikator keberhasilan
dinyatakan belum tercapai, sehingga tindakan pada siklus I
dilanjutkan ke siklus II.
3. Deskripsi Penelitian Siklus II
Pada siklus II dilaksanakan pada hari jum‟at 18 Mei 2018. Dengan
hasil pengamatan sebagai berikut:
a. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Guru
Berdasarkan lampiran 7 halaman 132 hasil lembar
observasi pengamatan guru siklus II yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
NO Tahap Kriteria
K C B
1. Pendahuluan 0 0 4
2. Kegiatan Inti 0 3 4
3. Penutup 0 1 2
Jumlah 0 4 10
Dari tabel tersebut, diperoleh kriteria baik sebanyak 10
butir, kriteria cukup sebanyak 4 butir. Sehingga dikatakan
aktifitas guru pada siklus II ini tergolong dalam kriteria baik
karena terjadi peningkatan dari siklus I. Dengan keterangan:
K = Kurang
79
C = Cukup
B = Baik
Kurang : guru belum memperlihatkan tanda-tanda perilaku
sesuai dengan indikator.
Cukup : guru mulai memperlihatkan tanda-tanda perilaku
sesuai dengan indikator.
Baik : guru sudah memperlihatkan dengan baik tanda
tanda perilaku sesuai indikator.
b. Deskripsi Hasil Pengematan Siswa
Berdasarkan lampiran 9 halaman 136 hasil lembar
observasi pengamatan siswa siklus II yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
NO Tahap Kriteria
K C B
1. Pendahuluan 0 1 3
2. Kegiatan Inti 0 3 1
3. Penutup 0 1 2
Jumlah 0 5 6
Dari tabel tersebut, diperoleh baik sebanyak 6 butir dan
kriteria cukup sebanyak 5 butir. Sehingga dikatakan pada siklus II
ini aktifitas siswa terlihat dengan baik. Dengan keterangan:
K = Kurang
80
C = Cukup
B = Baik
Kurang : guru belum memperlihatkan tanda-tanda perilaku
sesuai dengan indikator.
Cukup : guru mulai memperlihatkan tanda-tanda perilaku
sesuai dengan indikator.
Baik : guru sudah memperlihatkan dengan baik tanda
tanda perilaku sesuai indikator.
c. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
Pada siklus II, diperoleh data hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siswa suklus II
NO Nama Nilai Keterangan
1. ARA 76 Tuntas
2. AHK 96 Tuntas
3. BAA 100 Tuntas
4. EAR 100 Tuntas
5. HSA 100 Tuntas
6. IGA 100 Tuntas
7. JAP 100 Tuntas
8. LFN 100 Tuntas
9. LLH 84 Tuntas
10. MAD 88 Tuntas
11. MAAH 88 Tuntas
81
12. MBM 96 Tuntas
13. MRA 76 Tuntas
14. RKA 100 Tuntas
Bersambung ...
Sambungan ....
15. SR 52 Belum Tuntas
Jumlah 1356
Rata-rata 90,4
Berdasarkan tabel tersebut, perolehan nilai diatas 67
sebanyak 14 siswa, dengan persentase 93,3 %. Siswa yang
mendapatkan nilai kurang dari 67 sebanyak 1 siswa, dengan
persentase 6,7 %. Nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 100 dan
nilai terendah 52. Sehingga diperoleh jumlah nilai 1356 dengan
rata-rata 90,4. Dengan kata lain, perolehan nilai lebih dari 67
dengan persentase 93,3 % telah mencapai indikator keberhasilan
yang telah ditetapkan peneliti sebelumnya, yaitu ≥ 85 %.
d. Refleksi Tindakan Siklus II
Berdasarkan pelaksanaan siklus II, diperoleh hasil bahwa
pelaksanaan kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik
dibandingkan dengan pelaksanaan siklus I. Selama proses
pembelajaran, terlihat bahwa hampir semua siswa antusias dan
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa terlihat bersemangat
82
dalam belajar menggunakan media grafis papan gantung bangun
datar.
Sehingga diperoleh dampak positif dari penggunaan media
grafis papan gantung bangun datar, yaitu:
1) Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 90,4.
2) Persentase ketuntasan belajar siswa mencapai lebih dari 85 %.
Dengan demikian, pembelajaran matematika materi geometri
bangun datar siswa kelas I MI Al Ma‟arif Rowoboni
Banyubiru dengan manggunakan media grafis papan gantung
bangun datar dikatakan telah berhasil. Sehingga penelitian
dihentikan pada siklus II.
B. Pembahasan
1. Hasil Sebelum PTK
Sebelum pelaksanaan PTK, hasil ulangan harian siswa
menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kurang memuaskan, karena
masih terdapat hampir seluruh siswa yang belum mencapai KKM . siswa
yang belum tuntas dalam belajar sebanyak 13 siswa dan berkisar 86,7 %
dari 15 siswa. Sedangkan nilai KKM kelas I MI Al Ma‟arif Rowoboni
Banyubiru untuk mata pelajaran matematika adalah 67. Siswa yang
mencapai KKM hanya 2 anak dan berkisar 13,3 %. Adapun tabel jumlah
siswa yang tuntas dan belum tuntas dalam ulangan harian mata pelajaran
matematika, yaitu:
Tabel 4.8 Jumlah Siswa Tuntas dan dan Belum Tuntas Ulangan Harian
83
Kriteria Jumlah Persentase
Tuntas 2 13,3 %
Belum Tuntas 13 86,7 %
Berdasarkan hasil observasi di MI Al Ma‟arif Rowoboni Banyubiru,
ditemukan beberapa hal yang mempengaruhi hasil ulangan siswa tersebut.
Diantaranya, kurangnya media dalam proses pembelajaran, kurangnya
variasi dalam mengajar, dan kurangnya pemahaman dan tingkat
kefokusan siswa dalam belajar. Oleh karena itu, peneliti melakukan
penelitian terhadap mata pelajaran matematika melalui media grafis papan
gantung bangun datar.
2. Hasil Penelitian Siklus I
Berdasarkan hasil penelitian siklus I, proses pembelajaran lebih
meningkat daripada sebelum menggunakan media grafis papan gantung
bangun datar, namun masih terdapat juga kekurangan dalam
pembelajaran. Seperti, siswa kurang fokus saat guru menjelaskan dan
guru dalam mengkondisikan kelas masih kurang berhasil.
Rata-rata perolehan nilai hasil belajar siswa pada siklus ini adalah
74,6. Ketuntasan siswa mencapai 73,3 % atau 11 siswa dari 15 siswa telah
tuntas mata pelajaran matematika. Tetapi, masih terdapat 4 siswa yang
nilainya dibawah KKM. Berikut data perolehan nilai dan jumlah siswa
yang tuntas belajar.
Tabel 4.9 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus I
No Nilai Jumlah Siswa
84
1. 40 1
2. 50 2
3. 60 1
4. 80 3
5. 70 2
6. 90 6
Total 15
3. Hasil Penelitian Siklus II
Pada siklus II, peningkatan dan perubahan yang ditunjukkan lebih
meningkat. Siswa sangat antusias dan aktif dalam pembelajaran, terlebih
dengan menggunakan media grafis papan gantung bangun datar. Mereka
secara bergilir mempraktikan penggunaan media tersebut bersama
kelompoknya.
Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus II yaitu 90,4. Siswa
yang tuntas belajar sebanyak 14 siswa dengan persentase 93,3 %.
Sedangkan, siswa yang belum tuntas belajar hanya 1 siswa dengan
persentase 6,7 %. Adapaun perolehan nilai dan jumlah siswa yang tuntas
dalam belajar, yaitu:
Tabel 4.10 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus II
No Nilai Jumlah Siswa
1. 52 1
2. 76 2
3. 84 1
4. 88 2
85
5. 96 2
6. 100 7
Total 21
Dari 15 siswa kelas I MI AL Ma‟arif Rowoboni, terdapat 1 siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa tersebut
dikarenakan lemahnya dalam membaca dan menulis, sehingga membuat siswa itu
belum bisa menulis dan membaca. Selain itu siswa tersebut juga kurang
berkonsentrasi dalam belajar, saat guru mengajar sering kepala ditaruh dimeja dan
tidur di dalam kelas.
Dalam penelitian ini, ternyata diperoleh peningkatan hasil belajar dari
siklus sebelumnya. Sehingga melelui media grafis papan gantung bangun datar,
pelajaran matematika materi bangun datar pada kelas I dapat dikatakan hasil
belajarnya meningkat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan,
pembelajaran matematika materi bangun datar melalui media grafis papan
gantung bangun datar kelas I MI Al Ma‟arif Rowoboni, berdampak positif
terhadap peningkatan nilai hasil belajar siswa, dan ketuntasan belajar siswa.
Berikut adalah paparan peningkatan nilai hasil belajar siswa dari semua siklus,
yaitu:
Tabel. 4.11 Nilai Ulangan Harian Siswa
NO Nama Ulangan
Harian
Siklus I Siklus II
1. ARA 30 70 76
2. AHK 50 90 96
86
3. BAA 40 90 100
4. EAR 60 90 100
5. HSA 70 90 100
6. IGA 60 90 100
7. JAP 40 80 100
8. LFN 30 90 100
9. LLH 50 60 84
Bersambung ...
Sambungan ....
10. MAD 60 80 88
11. MAAH 70 70 88
12. MBM 40 80 96
13. MRA 40 50 76
14. RKA 40 50 100
15. SR 30 40 52
Jumlah 710 1120 1356
Rata-rata 47,3 74,6 90,4
Diagram 4.1 Persentase Nilai Siswa Tuntas dan Tidak Tuntas per Siklus
87
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar
siswa dari siklus ke siklus. Dari data nilai ulangan harian siswa diperoleh nilai
rata-rata 47,3, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 74,6, sedangkan pada siklus II
diperoleh nilai rata-rata 90,4.
Berdasarkan ketetapan indikator keberhasilan, yaitu persentase ketuntasan
belajar siswa telah mencapai lebih dari 85% maka pembelajaran matematika
materi bangun datar melalui media grafis papan gantung bangun datar, dikatakan
telah berhasil, sehinggs penelitian tindakan kelas dihentikan sampai pada siklus ke
II.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
Pra-Siklus Siklus I Siklus II
(Kiri) Tuntas (Kanan) )Tidak Tuntas
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan media grafis papan gantung bangun datar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa terhadap pembelajaran matematika materi bangun datar. Hal ini
dibuktikan dengan adanya peningkatan dari setiap siklusnya. Yaitu pada nilai rata-
rata kelas dan juga persentase ketuntasan belajar siswa. Pada pra-siklus, diperoleh
dari data 15 siswa, ternyata yang tuntas dalam belajar hanya 2 siswa, sedangkan 13
siswa dinyatakan belum tuntas, dengan diperoleh rata-rata 47,3 dan persentase
ketuntasan hanya mencapai 13,3%. Pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas belajar
sebanyak 11 siswa, dengan nilai rata-rata sebesar 74,6 , dan persentase ketuntasan
mencapai 73,3%. Dan pada siklus ke II, jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak
14 siswa dengan nilai rata-rata 90,4, dan persentase ketuntasan belajar klasikal
mencapai 93,3% lebih besar dari 85%. Maka dengan demikian, penelitian tindakan
kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Bagi Guru
a. Berdasarkan penelitian ini guru disarankan untuk menggunkan media grafis
papan gantung bangun datar dalam menyampaiakan materi bangun datar.
b. Hendaknya melakukan persiapan sebelum pembelajaran dimulai,
memberikan apersepsi dan juga motivasi pembelajaran kepada siswa.
c. Guru hendaknya menggunakan media, alat peraga atau penyalur lainnya
untuk pembelajaran agar lebih mudah dalam menyampaikan materi pelajaran.
89
d. Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta kreativitas
dalam memaksimalkan penggunaan peraga didalam kelas, agar siswa dapat
memahami materi yang disampaikan.
e. Guru hendaknya melakukan pendekatan serta pelayanan khusus untuk siswa
yang belum tuntas dalam belajar, dengan memberikan kesempatan siswa
belajar tambahan diluar jam pelajaran agar nilai siswa tersebut meningkat dan
tuntas dalam belajar.
2. Bagi Orang Tua
Untuk orang tua siswa berinisial SR, sebaiknya memberikan pendampingan
belajar kepada siswa tersebut, dan mencari solusi bersama pihak sekolah agar SR
tersebut hasil belajarnya dapat lebih baik.
3. Bagi Pihak Sekolah
a. Bagi pihak sekolah yang bersangkutan, sebaiknya memberikan dukungan
kepada guru untuk menciptakan media, alat peraga, atau perantara
pembelajaran yang dapat mempermudah proses belajar mengajar.
b. Pihak sekolah hendaknya melengkapi sarana prasarana sekolah untuk
kebutuhan pembelajaran serta melalui penggunaan media, alat peraga, dan
perantara lainnya.
c. Dibentuk Parent Class atau Parenting Class Community (PCC). PCC
dibentuk sebagai wadah bagi orang tua untuk belajar, dan berdiskusi tentang
perkembangan anak, cara pengasuhan, dan hal-hal lain mengenai anak.
4. Bagi Kebijakan Lain
Bagi pembaca yang lain diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan
menggunakan media grafis papan gantung bangun datar dengan lebih baik
90
dan menarik dari yang dibuat oleh peneliti sekarang. Karena didalam media
grafis papan gantung bangun datar masih terdapat kekurangan, anatara lain:
c. Jika media grafis papan gantung bangun datar kurang besar, maka
siswa yang ada dibangku belakang menjadi kurang melihat media
tersebut.
d. media grafis papan gantung bangun datar akan mudah rusak apabila
tidak hati-hati dalam membawa, terutama bagian pralon akan pecah.
91
92
Lampiran 1 Kompetensi Dasar , Materi Pokok, dan Pembelajaran Kelas I
MODEL SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(SD/MI)
MATA PELAJARAN
MATEMATIKA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2017
93
Kompetensi Dasar , Materi Pokok, dan Pembelajaran Kelas I
A. Kelas I
Alokasi waktu: 5 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Pembelajaran
Siswa mampu:
3.1 Menjelaskan makna
bilangan cacah
sampai dengan 99
sebagai banyak
anggota suatu
kumpulan objek
4.1 Menyajikan bilangan
cacah sampai
dengan 99 yang
bersesuaian dengan
banyak anggota
kumpulan objek
yang disajikan
Membilang
bilangan cacah
sampai dengan
99
Lambang
bilangan cacah
sampai dengan
99
Membilang secara urut untuk
menentukan banyak benda dari
sekumpulan benda (diam dan
bergerak)
Membaca dan menulis berbagai
bentuk dan ukuran lambang
bilangan
Memasangkan gambar dengan
bilangan, misalnya berdasarkan
banyak benda
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan bilangan cacah
sampai dengan 99
Menyajikan dan melaporkan hasil
penyelesaian masalah yang
94
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Pembelajaran
berkaitan dengan bilangan cacah
sampai dengan 99
Siswa mampu:
3.2 Menjelaskan
bilangan sampai dua
angka dan nilai
tempat penyusun
lambang bilangan
menggunakan
kumpulan benda
konkret serta cara
membacanya
4.2 Menuliskan lambang
bilangan sampai dua
angka yang
menyatakan banyak
anggota suatu
kumpulan objek
dengan ide nilai
tempat
Nilai tempat angka
penyusun lambang
bilangan
Mengelompokkan sekumpulan
benda dalam satuan dan puluhan
Menguraikan bilangan dalam
bentuk panjang (satuan dan
puluhan)
Menentukan nilai tempat suatu
angka pada sebuah bilangan
Menyelesaikan masalah yang
melibatkan nilai tempat dari
bilangan dua angka
Menyajikan hasil penyelesaian
masalah yang melibatkan nilai
tempat dari bilangan dua angka
Siswa mampu:
3.3 Membandingkan dua
bilangan sampai dua
angka dengan
menggunakan
kumpulan benda-
benda konkret
4.3 Mengurutkan
bilangan-bilangan
sampai dua angka
dari bilangan
terkecil ke bilangan
terbesar atau
sebaliknya dengan
menggunakan
kumpulan benda-
benda konkret
Urutan Bilangan:
Urutan dari
bilangan
terkecil ke
terbesar
Urutan dari
bilangan
terbesar ke
terkecil
Mengamati dan menyebutkan
sekumpulan benda/gambar
benda-benda di lingkungan
sekitar
Mengurutkan bilangan, gambar
sekumpulan benda melalui
berbagai kegiatan atau permainan
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan mengurutkan
bilangan
Mempresentasikan hasil
pengurutan bilangan
Siswa mampu:
3.4 Menjelaskan dan
melakukan
penjumlahan dan
pengurangan
bilangan yang
melibatkan bilangan
cacah sampai
dengan 99 dalam
Penjumlahan dan
pengurangan
bilangan cacah
sampai dengan 99
Melakukan penjumlahan dan
pengurangan dengan
menggunakan benda di sekitar
misalnya kerikil, kelereng, dan
lain-lain, dan menuliskannya
dalam bentuk kalimat matematika
Mengetahui pasangan bilangan
berjumlah 5 (1 dan 4, 2 dan 3)
95
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Pembelajaran
kehidupan sehari-
hari serta
mengaitkan
penjumlahan dan
pengurangan
4.4 Menyelesaikan
masalah kehidupan
sehari-hari yang
berkaitan dengan
penjumlahan dan
pengurangan
bilangan yang
melibatkan bilangan
cacah sampai
dengan 99
dan10 (1 dan 9, 2 dan 8, 3 dan 7, 4
dan 6, 5 dan 5)
Melakukan penjumlahan dan
pengurangan dengan berbagai
cara misalnya, menjumlahkan
bilangan dengan cara
pengelompokan bilangan
(misalnya menggunakan pasangan
5 dan 10)
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah
sampai dengan 99
Menyajikan penyelesaian masalah
yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai dengan 99
Siswa mampu:
3.5 Mengenal pola bilangan
yang berkaitan dengan
kumpulan
benda/gambar/gerakan
atau lainnya
4.5 Memprediksi dan
membuat pola bilangan
yang berkaitan dengan
kumpulan
benda/gambar/gerakan
atau lainnya
Pola bilangan
Mengamati gambar berpola.
Menentukan pola dari kumpulan
benda atau barisan bilangan
tertentu
Memprediksi pola bilangan atau
sekumpulan benda tertentu
Membuat pola bilangan dengan
menggunakan kartu bilangan atau
benda konkret lainnya
Menentukan pola bilangan
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan pola bilangan
Menyajikan penyelesaian masalah
yang berkaitan dengan pola
bilangan
Siswa mampu:
3.6 Mengenal bangun ruang
dan bangun datar
dengan menggunakan
berbagai benda konkret
4.6 Mengelompokkan
bangun ruang dan
bangun datar
berdasarkan sifat
tertentu dengan
menggunakan berbagai
benda konkret
Bangun datar dan
bangun ruang
sederhana
Persegi
Persegi
panjang
Segitiga
Lingkaran
Kubus
Balok
Kerucut
Tabung
Bola
Mengenal dan menjelaskan jenis-
jenis bangun datar (persegi,
persegipanjang, segitiga, dan
lingkaran)
Mengenal dan menjelaskan jenis-
jenis bangun ruang (balok, kubus,
tabung, kerucut dan bola)
Membuat bangun ruang dengan
menjiplak model bangun ruang,
kemudian melipat
Mengidentifikasi dan
menyebutkan benda-benda di
dalam kelas yang berbentuk
96
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Pembelajaran
persegi, persegipanjang, segitiga,
lingkaran, kubus, balok, kerucut,
tabung, dan bola
Menggambar atau melukis
bangun datar dan bangun ruang
sederhana
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan bangun datar
dan bangun ruang sederhana
Menyajikan penyelesaian masalah
yang berkaitan dengan bangun
datar dan bangun ruang sederhana
Siswa mampu:
3.7 Mengidentifikasi
bangun datar yang
dapat disusun
membentuk pola
pengubinan
4.7 Menyusun bangun-
bangun datar untuk
membentuk pola
pengubinan
Pengubinan
sederhana:
Persegi
Segitiga sama
sisi
Potongan
puzzle
Mengamati berbagai bentuk pola
pengubinan yang disusun dari
persegi atau segitiga sama sisi
atau bangun datar tak beraturan
(puzzle)
Menemukan pola pengubinan
dari bentuk persegi atau segitiga
sama sisi
Melanjutkan pola pengubinan
dari beberapa bangun datar
Menyajikan berbagai bentuk pola
pengubinan yang disusun dari
persegi, atau segitiga sama sisi
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan pengubinan
sederhana
Siswa mampu:
3.8 Mengenal dan
menentukan panjang
dan berat dengan satuan
tidak baku
menggunakan
benda/situasi konkret
4.8 Melakukan pengukuran
panjang dan berat
dalam satuan tidak baku
dengan menggunakan
benda/situasi konkret
Satuan tidak baku:
Panjang
Berat
Mengamati berbagai alat ukur
satuan tidak baku untuk
menentukan panjang atau berat
benda dari lingkungan sekitar
Mengenal, membuat dan
menggunakan alat ukur satuan tak
baku untuk mengukur panjang
misalnya lidi dengan panjang
tertentu digunakan sebagai satuan
tak baku dalam pengukuran
panjang
Mengukur berat benda dengan
satuan tidak baku, misalnya
melakukan percobaan mengukur
berat benda dengan kelereng
(berat sebuah batu setara dengan
berat 3 kelereng)
97
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Pembelajaran
Mengidentifikasi benda-benda
yang sesuai untuk digunakan
sebagai alat ukur satuan tak baku,
misalnya mengukur panjang sisi
meja dengan menggunakan pensil
sebagai alat ukur tak baku
Menyajikan dan melaporkan
berbagai hasil pengukuran
panjang dan berat berbagai benda
ke bentuk tabel sederhana dengan
alat ukur tidak baku
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan pengukuran
panjang dan berat
Siswa mampu:
3.9 Membandingkan
panjang, berat, lamanya
waktu, dan suhu
menggunakan benda/
situasi konkret
4.9 Mengurutkan
benda/kejadian/
keadaan berdasarkan
panjang, berat, lamanya
waktu, dan suhu
Ukuran panjang,
berat, lamanya
waktu, dan suhu
Mengukur panjang benda dengan
satuan tak baku (lidi, tali rapia,
kayu, dan lain-lain) dengan
meletakkannya berjejer secara
teratur kemudian
membandingkan panjangnya
Membandingkan beratsuatu
benda (lebih berat atau lebih
ringan)
Membandingkan lama waktu
berbagai aktivitas kegiatan (lebih
lama atau lebih cepat)
Membandingkan suhu berbagai
benda (lebih dingin atau lebih
panas) dengan memperhatikan
aspek keamanan
Mengurutkan benda/kejadian
/keadaan berdasarkan panjang,
berat, waktu dan suhu.
Menyajikan atau melaporkan
hasil membandingkan berbagai
panjang benda atau berat benda
ke dalam bentuk gambar atau
tabel
Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan ukuran panjang,
berat, lamanya waktu, dan suhu
98
Lampiran 2 Silabus
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas : I (Satu)
Tema 4 : Keluargaku
Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
99
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
PPKn
1.1 Menerima
kebera-
gaman
karak-
teristik
individu
dalam
kehidupa
n
beragama
sebagai
anugerah
Tuhan
Yang
Maha Esa
di
lingkunga
n rumah
dan
sekolah
1.2 Menerima
keber-
samaan
dalam
keberaga
man
sebagai
anugerah
Tuhan
Yang
Maha Esa
di
lingkunga
n rumah
dan
sekolah
Mengamati
mendengarka
n cerita sesuai
tema,
misalnya
keluargaku
Mengamati
gambar sesuai
tema,
Membaca
teks bacaan
sesuai tema
Mengamati
berbagai
kreasi,
misalnya
kreasi bingkai
foto
Mendengarka
n cerita
tentang tata
tertib
keluarga
(mislnya hal-
hal yang
menarik)
Mendengarka
n lagu sesuai
tema
Membaca
teks sesuai
tema untuk
melakukan
percakapan
Menyimak
penjelasan
tentang hasil
penjumlahan
melalui cerita
Mengamati
gambar
tentang
perbedaan
ciri-ciri fisik
Menanya
Menanya teks
bacaan, isi
gambar dll
yang diamati,
disimak dan
Unjuk kerja
Menyanyi
Bercerita
Gerak dan
lagu
Senam irama
Mengumpul
kan data
sesuai materi
Menebal-kan
gambar
Melakukan
gerakan
berlari
Tepuk
birama dan
irama
Menggun-
ting dan
menempel
gambar
Tes Lisan
Menjawab
pertanyaan
dari berbagai
kegiatan
yang
dilakukan
sesuai tema
Portofolio
Hasil gambar
Hasil
menempel,
melipat dan
menggun-
ting
Hasil
pembuatan
bingkai poto
Hasil
pembuatan
silsilah
keluarga
Gambar
foster
Menulis
peraturan di
rumah
Menulis
kosakata
4
mingg
u (M)
x 26
jam
pelajar
an (JP)
Buku
Temat
ik
Kelas
I
Media
gamba
r
Gamb
ar seri
Foto-
foto
lingku
ngan
sekitar
Benda
-
benda
seben
arnya
(
bahan
alam,
benda
di
ruang
kelas,
dll)
Teks
bacaa
n
VCD/
DVD/
foto
Teks
lagu
Kartu
kata
berga
mbar
Kartu
kosa
kata
Kartu
gamba
r
Kartu
angka
100
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
2.1
Menun
jukkan
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggung
jawab,
santun,
peduli,
dan
percaya
diri
dalam
berinterak
si dengan
keluarga,
teman,
dan guru
sebagai
perwuju-
dan nilai
dan moral
Pancasila
2.2
Menun
jukkan
perilaku
patuh
pada tata
tertib dan
aturan
yang
berlaku
dalam
kehidupa
n sehari-
hari di
rumah
dan
sekolah
dibaca
tentang
identitas
anggota
keluarga,
kegiatan
keluarga,
keluarga
besarku dan
kebersamaan
dalam
keluarga
sesuai gambar
dan atau teks
bacaan.
Tanya jawab
contoh sikap
menerima
perbedaan
dalam
keberagaman
karakteristik
individu di
rumah dan di
sekolah
Tanya jawab
tentang arti
bersatu
Eksplorasi
Mengumpulk
an data
identitas
anggota
keluarga,
kegiatan
keluarga,
keluarga
besarku,
kebersamaan ,
keberagaman
karakteristik
di rumah dan
di sekolah
melalui
berbagai
kegiatan dan
atau
permainan.
Mengumpulk
an data
3.2 Mengenal
tata ter-tib
dan
aturan
yang
berlaku
dalam
kehidupa
n sehari-
hari di
rumah
Tata
tertib
dan
aturan di
rumah
dan
sekolah
Keberag
aman
karakteri
stik
101
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
dan
sekolah
3.3 Mengenal
kebera-
gaman
karateristi
k individu
di rumah
dan di
sekolah
3.4 Mengenal
arti
bersatu
dalam
keberaga
man di
rumah
dan
sekolah
individu
Arti
bersatu
penjumlahan
dan
pengurangan
sampai
dengan 20
berdasarkan
soal cerita
sesuai tema
dengan
berbagai
kegiatan
Mendemonstr
asikan gerak
dasar
manipulatif
melalui
permainan
sederhana dan
atau
permainan
tradisional.
Mengeksplora
si hasil
kreativitas
membuat
kreasi dari
bahan alam,
hasil limbah
pada bentuk
geometri
dengan
berbagai
media
Mengeksplora
si pola gerak
dasar senam
irama
mengunakan
pola
lokomotor
dan non-
lokomotor
dengan atau
tanpa musik.
Mengeksplora
si aktivitas
jasmani
untuk melatih
keseimbangan
dan
kelincahan
4.1
Melaks
anakan
tata tertib
di rumah
dan
sekolah
4.2
Menga
mati dan
mencerite
rakan
kebersam
aan dalam
kebera-
gaman di
rumah
dan
sekolah
4.3
Menga
mati dan
mencerite
rakan
keberaga
man
karateristi
k individu
di rumah
dan
sekolah
Tata
tertib
dan
aturan di
rumah
dan
sekolah
Keberag
aman
karakteri
stik
individu
Arti
bersatu
Bahasa
Indonesia
1.1 Menerima
anugerah
102
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
Tuhan
Yang
Maha Esa
berupa
bahasa
Indonesia
yang
dikenal
seba-gai
bahasa
persa-
tuan dan
sarana
belajar di
tengah
keberaga
man
bahasa
daerah
1.2 Menerima
kebera-
daan
Tuhan
Yang
Maha Esa
atas
penciptaa
n manu-
sia dan
bahasa
yang
beragam
serta
benda-
benda di
alam
sekitar
tubuh melalui
permainan
sederhana (
Misal :
berjalan di
atas papan
titian, jalan
jinjit dll )
Mengumpulk
an data
tentang berat
benda yang
terdapat di
sekitar rumah
dan sekolah
dengan istilah
sehari-hari
Membanding
kan keadaan
dua keluarga
yang berbeda
Membuat
silsilah
keluarga
Menemukan
bilangan
terkecil dan
atau terbesar
dari suatu
deret bilangan
Mengekploras
i gerak dasar
lokomotor
dalam
berbagai
bentuk
permainan
sederhana dan
atau
tradisonal.
Mengasosiasi
Membuat
katagori
tentang
identitas
anggota
keluarga,
kegiatan
keluarga,
keluarga
2.3 Memiliki
perilaku
santun
dan sikap
kasih
sayang
mela-lui
pemanfaa
tan
bahasa
Indonesia
dan/atau
bahasa
daerah
2.5 Memiliki
103
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
perilaku
santun
dan jujur
dalam hal
kegiatan
dan
bermain
di
lingkunga
n melalui
pemanfaa
tan
bahasa
Indonesia
dan/atau
bahasa
daerah
besarku dan
kebersamaan
dalam
keluarga
Mengkatagori
-kan data
hasil
penjumlahan
dan
pengurangan
berdasarkan
soal cerita
sesuai tema
dalam bentuk
diagram
Menyimpulka
n hasil
kegiatan
tentang urutan
ukuran berat
dan panjang
Mengumpulk
an data kosa
kata pada teks
bacaan / cerita
tentang
keberadaan ,
kebersamaan
keluarga
dengan
bahasa lisan
dan atau
tulisan
Mengumpulk
an data lama
suatu aktivias
melalui
kegiatan
membandingk
an
Mengumpulk
an berbagai
bentuk
bangun datar
yang ada di
sekitar
sekolah dalam
bentuk grafik
.
Mengumpulk
an data
3.4 Mengenal
teks cerita
diri/
personal
tentang
keberadaa
n
keluarga
dengan
bantuan
guru atau
teman
dalam
bahasa
Indonesia
lisan dan
tulis yang
dapat diisi
dengan
kosakata
bahasa
daerah
untuk
membant
u
pemaham
an
3.5 Mengenal
teks
diagram/l
abel
tentang
anggota
keluarga
dan
Teks
cerita
diri
tentang
keberad
aan
keluarga
Teks
tentang
keluarga
, silsilah
keluarga
104
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
kerabat
dengan
bantuan
guru atau
teman
dalam
bahasa
Indonesia
lisan dan
tulis yang
dapat diisi
dengan
kosakata
bahasa
daerah
untuk
membant
u
pemaham
an
tentang sikap
keberagaman
karakteristik
individu di
rumah dan di
sekolah dalam
bentuk cerita
Menuliskan
kebersamaan
dalam
keberagaman
di rumah dan
di sekolah.
Menyimpulka
n
barisan/pola
bangun datar
benda-benda
di sekitarnya
dalam bentuk
gambar
Menyimpulka
n berat benda
yang lebih
berat atau
lebih ringan
dalam bentuk
tabel
Mengkomunik
asikan
Menyampaika
n secara lisan
contoh
perilaku
patuh pada
tata tertib dan
peraturan di
rumah dan di
sekolah
Menyampaiak
an secara
tertulis dan
lisan kosa
kata beserta
artinya
Menyanyikan
lagu anak
sesuai tema.
Menjelaskan
isi lagu yang
4.4
Menya
mpaikan
teks cerita
diri/
personal
tentang
keluarga
secara
mandiri
dalam
bahasa
Indonesia
lisan dan
tulis
yang
dapat diisi
dengan
kosakata
bahasa
daerah
untuk
membant
u
penyajian
4.5 Membuat
teks
diagram/l
abel
tentang
anggota
keluarga
Teks
cerita
diri
tentang
keberad
aan
keluarga
Teks
tentang
keluarga
, silsilah
keluarga
105
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
dan
kerabat
secara
mandiri
dalam
bahasa
Indonesia
lisan dan
tulis yang
dapat diisi
dengan
kosakata
bahasa
daerah
untuk
membant
u
penyajian
dinyanyikann
ya.
Melakukan
gerakan tarian
mengikuti
irama melalui
kegiatan
gerak dan
lagu .
Mengkomuni
kasikan
ekspresinya
memalui
kegiatan
mengolah
garis, warna
dan bentuk
melalui
berbagai
kegiatan
sesuai tema.
Mengkomuni
kasikan
silsilah
keluarga
melalui
tabel/diagram.
Mengkomuni
kasikan
secara lisan
hasil
pemecahan
masalah yang
berkaitan
dengan pola
barisan
bangun datar
Mengkomuni
kasikan
secara lisan
hasil kreasi
dalam
mengolah
garis, warna
dan bentuk
sesuai tema.
Mengkomuni
kasikan cerita
yang
didengarnya
dengan
Matematik
a
2.1
Menun
jukkan
perilaku
patuh
pada
aturan
dalam
mela-
kukan
penjumla
han dan
penguran
gan sesuai
prosedur/
aturan
dengan
memperh
atikan
nilai
tempat
puluhan
dan
satuan.
2.2
Menun
jukkan
peri-laku
teliti dan
per-duli
dengan
menata
benda-
benda di
106
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
sekitar
ruang
kelas
berdasark
an dime-
nsi
(bangun
datar,
bangun
ruang),
beratnya,
atau
urutan
kelompok
terkecil
sampai
terbesar
bahasanya
sendiri secara
lisan dan
tulisan.
Mengkomuni
kasikan
pengalaman
dalam
melakukan
kebersamaan
bersama
keluarga
melalui
berbagai
kegiatan
secara lisan
dan tulisan.
Mengkomuni
kasikan dalam
bentuk tabel
berat suatu
benda yang
ada di rumah
dan di sekolah
menggunakan
istilah sehari-
hari.
Mengkomuni
kasikan hasil
penjumlahan
dan
pengurangan
sesuai tema
secara lisan
maupun
tulisan.
Mengkomuni
kasikan
secara lisan
identitas
anggota
keluarga,
kegiatan
keluarga,
keluarga
besarku dan
kebersamaan
dalam
keluarga
Mengkomuni
kasikan hasil
3.3 Mengenal
dan
mempredi
ksi pola-
pola
bilangan
sederhana
meng-
gunakan
gambar-
gambar/b
enda
konkrit
3.5 Mengenal
bangun
datar dan
bangun
ruang
menggun
a-kan
benda-
benda
yang ada
di sekitar
rumah,
sekolah,
atau
tempat
bermain.
3.9
Memb
andingka
n dengan
memper-
kirakan
Pola-
pola
bilangan
Bangun
datar
Perkiraa
n waktu
(lama
kegiatan
)
Perkiraa
n berat
Panjang
suatu
benda
107
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
lama
suatu
aktivitas
berlang-
sung
menggun
akan
istilah
sehari-
hari (lebih
lama,
lebih
singkat)
3.10
Memb
andingka
n dengan
memper-
kirakan
berat
suatu
benda
menggu-
nakan
istilah
sehari-
hari (lebih
berat,
lebih
ringan
3.12
Menen
tukan
urutan
berdasark
an pan-
jang
pendekny
a benda,
tinggi
rendahny
a tinggi
badan,
dan
urutan
kelompok
berda-
sarkan
jumlah
anggotan
ya
operasi hitung
penjumlahan
dan
pengurangan
bilangan
sampai
dengan 20
melalui
berbagai
kegiatan.deng
an berbagai
kemungkinan
dalam bagan
Mengkomuni
kasikan
kreasinya
menggunakan
bahan alam di
lingkungan
sekitar
melalui
melalui
kegiatan
melipat,
menggunting
dan
menempel.
Mengkomuni
kasikan sikap
dan perilaku
sopan,mengha
rgai orang
lain, hidup
rukun dalam
keluarga
melalui
kegiatan
bermain
peran.
Mengkomuni
kasikan
bentuk baru
dengan cara
menyusun
berbagai
bentuk
bangun datar
dalam bentuk
gambar
Menceritakan
secara lisan 4.1 Mengurai Bilanga
108
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
sebuah
bilangan
asli
sampai
dengan 99
sebagai
hasil
penjumla
han atau
penguran
gan dua
buah
bilangan
asli
lainnya
dengan
berbagai
kemung-
kinan
jawaban
4.3
Menge
mukakan
kembali
dengan
kalimat
sendiri
dan
memecah
kan
masalah
yang
berkaitan
dengan
penjumla
han dan
penguran
gan ter-
kait
dengan
akti-vitas
sehari-
hari di
rumah,
sekolah,
atau
tempat
bermain
serta
memeriks
a
kebenaran
n asli
sampai
99
berkaita
n
dengan
penjuml
ahan
dan
pengura
ngan
Memeca
hkan
masalah
yang
berkaita
n
dengan
penjuml
ahan
dan
pengura
ngan
perbedaan
yang ada pada
dua gambar
dengan
kondisi
keluarga yang
berbeda.
109
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
nya
Seni
Budaya
dan
Prakarya
1.1
Merasa
kan
keindahan
alam
sebagai
salah satu
tanda-
tanda
kekuasaa
n Tuhan
2.1
Menunjuk
kan rasa
percaya
diri untuk
berlatih
meng-
ekspresik
an diri
dalam
mengolah
karya seni
3.1 Mengenal
cara dan
hasil
gambar
ekspresi
3.2 Mengenal
pola
irama
lagu
berva-
riasi
menggun
akan alat
musik
ritmis.
3.3. Mengenal
unsur-
unsur
gerak,
bagian-
bagian
gerak
anggota
tubuh dan
level
gerak
dalam
menari
Gambar
ekspresi
Pola
irama
dan alat
musik
ritmis
Unsur-
unsur
gerak
110
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
4.1
Mengg
ambar
ekspresi
dengan
mengolah
garis,
warna dan
bentuk
berdasark
an hasil
pengamat
an di
lingkunga
n sekitar
4.5
Menya
nyikan
lagu
anak-anak
dan
mempera
gakan
tepuk
birama
dengan
gerak
4.6
Memai
nkan pola
irama
lagu
bertan-da
birama
dua
dengan
tepuk dan
gerak
4.7
Menya
nyikan
lagu
anak-anak
dan
berlatih
mema-
hami isi
lagu
4.13 Membuat
karya
kerajinan
bahan
Gambar
ekspresi
Menyan
yikan
lagu
anak
dan
tepuk
birama
Memaha
mi isi
lagu
Kerajina
n
menemp
el
Kreasi
bahan
alam
hasil
limbah
mela-lui
melipat,
menggu
nting,
dan
menemp
el
111
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
alam
dilingkun
gan
sekitar
melalui
kegiatan
menempe
l
4.14 Membuat
karya
kerajinan
dari
bahan
alam hasil
limbah
diling-
kungan
rumah
melalui
kegiatan
melipat,
menggun-
ting dan
menempe
l
Pendidika
n Jasmani,
Olah raga
dan
Kesehatan
1.1
Mengh
argai
tubuh
dengan
seluruh
perangkat
gerak dan
kemampu
an-nya
sebagai
anu-gerah
Tuhan
2.6 Disiplin
selama
melakuka
n ber-
bagai
aktivitas
fisik
3,2.
Menge
tahui
konsep
gerak
dasar
non-
Konsep
gerak
dasar
non
lokomot
or
Konsep
112
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
lokomoto
r sesuai
dengan
dimensi
anggota
tubuh
yang
digunaka
n arah,
ruang,
gerak,
hubungan
, dan
usaha
dalam
ber-bagai
bentuk
per-
mainan
sederhana
dan atau
per-
mainan
tradisiona
l
3.3.
Menge
tahui kon-
sep dasar
manipu-
latif
sesuai
dengan
dimensi
anggota
tubuh
yang
digunaka
n, arah,
ruang
gerak,
hubungan
dan usaha
dalam
berbagai
bentuk
permaina
n seder-
hana dan
atau
permaina
n
dasar
gerak
manipul
atif
Aktivita
s fisik
113
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
tradisiona
l
3.9
Menge
tahui
dampak
jangka
pendek
melakuka
n aktivitas
fisik
4.1
Mempr
aktikkan
pola
gerak
dasar
lokomoto
r yang
dilandasi
konsep
gerak
(seperti
konsep:
tubuh,
ruang,
hubungan
, dan
usaha)
dalam
berbagai
bentuk
permaina
n seder-
hana dan
atau
tradisiona
l
4.3
Mempr
aktikkan
pola
gerak
dasar
manipulat
if yang
dilandasi
konsep
gerak
dalam
ber-bagai
bentuk
Pola
gerak
dasar
lokomot
or
melalui
praktek
Pola
gerak
dasar
manipul
atif
Aktivita
s
pengem
bangan
kebugar
an
melalui
praktek
114
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokas
i
Waktu
Sumber
Belajar
per-
mainan
sederhana
dan atau
per-
mainan
tradisiona
l
4.4.
Mempr
aktikkan
aktivitas
pengem-
bangan
kebugara
n jasmani
untuk
melatih
keseim-
bangan
dan
kecepatan
tubuh
melalui
permaina
n
sederhana
dan atau
tradisiona
l.
115
Lampiran 3 Materi Pelajaran
BANGUN DATAR
A. Mengenal bentuk bangun datar
1. Segitiga
Perhatikan gambar berikut ini !
Segitiga adalah bangun datar yang mempunyai 3 sisi.
Contoh benda-benda sehari-hari yang berbentuk segitiga sebgai berikut.
2. Segi Empat
Perhatikan bangun segi empat berikut ini !
Bangun datar diatas beragam, semuanya mempunyai empat sisi. Sehingga
dinamakan segiempat. Jadi, segi empat adalah bangun datar yang mempunyai 4
sisi.
Contoh benda-benda yang berbentuk segi empat sebagai berikut !
116
3. Lingkaran
Perhatikan bangun lingkaran berikut ini !
Lingkaran adalah bangun datar yang berbrntuk bundar, yang hanya mempunyai
satu sisi, sisi pada lingkaran disebut sisi lingkar atau melengkung.
Contoh benda-benda berbentuk lingkaran sebagai berikut.
2. Mengelompokkan Bangun Datar
117
Perhatikan gambar bangun datar berikut ini !
Berikut ini hasil pengelompokan bangun datar diatas berdasarkan
bentuknya.
Segitiga = A, E, J
Segi Empat = B, D, F, G, H
Lingkaran = C. I
3. Mengurutkan Bangun Datar
Perhatikan gambar bangun-bangun berikut ini.
A
B C
E D F
G
H I J
118
Urutan bangun datar terkecil adalah B. D, C, A.
B
A C
D
119
Lampiran 4 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Sekolah :MI AL Ma’arif Rowoboni
Mata pelajaran :Matematika
Kelas/Semester :I / II
Materi Pokok :1. Mengenal bentuk bangun datar
2. Mengelompokkan Bangun Datar
3. Mengurutkan Bangun Datar
Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit
B. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
C. Kompetensi Dasar
2.2. Menunjukkan perilaku teliti dan peduli dengan menata benda-benda di
sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang),
beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar
3.2. Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-benda
yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain.
4.5. Membentuk dan menggambar bangun baru dari bangun-bangun datar
atau pola bangun datar yang sudah ada.
120
Indikator :
1. Mengidentifikasi segitiga
2. Mengidentifikasi segiempat
3. Mengidentifikasi lingkaran
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menggunakan media grafis papan gantung bangun datar siswa
dapat mengenal bentuk-bentuk bangun datar sederhana, seperti segitiga,
segiempat, dan lingkaran.
2. Dengan menyimak penjelasan guru, siswa dapat membedakan bentuk
bangun datar dan bukan bangun datar dengan teliti.
3. Dengan mengamati benda-benda di sekitar lingkungan kelas, siswa dapat
menyebutkan benda-benda konkrit yang memiliki unsur segi empat,
segitiga dan lingkaran dengan tepat.
4. Dengan mengamati benda, siswa dapat mengelompokkan beberapa
bangun datar berdasarkan bentuknya.
5. Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengurutkan bangun datar dari
ukuran kecil sampai ukuran besar.
E. Materi Pembelajaran
Mengenal bentuk bangun datar
1. Segitiga
Perhatikan gambar berikut ini !
Segitiga adalah bangun datar yang mempunyai 3 sisi.
Contoh benda-benda sehari-hari yang berbentuk segitiga sebgai berikut.
121
2. Segi Empat
Perhatikan bangun segi empat berikut ini !
Bangun datar diatas beragam, semuanya mempunyai empat sisi.
Sehingga dinamakan segiempat. Jadi, segi empat adalah bangun datar
yang mempunyai 4 sisi.
Contoh benda-benda yang berbentuk segi empat sebagai berikut !
3. Lingkaran
Perhatikan bangun lingkaran berikut ini !
122
Lingkaran adalah bangun datar yang berbrntuk bundar, yang hanya
mempunyai satu sisi, sisi pada lingkaran disebut sisi lingkar atau
melengkung.
Contoh benda-benda berbentuk lingkaran sebagai berikut.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah tentang pengertian segitiga, segiempat, dan lingkaran.
2. Demonstrasi dan tanya jawab tentang contoh benda-benda bangun datar
yang ada di sekitar.
3. Latihan soal atau penugasan (tentang macam-macam bangun datar).
G. Media Pembelajaran
1. Media Papan Gantung Bangun Datar
2. Kertas lipat
3. Uang kertas dan uang logam
123
4. Print out gambar (Hanger, rambu lalu lintas, penggaris, jam dinding, bola,
piring)
H. Sumber Belajar
1. LKS Matematika kelas 1 untuk SD/MI oleh Annisa Citra Sari tahun 2017
(Sukoharjo: CV Hasan Pratama).
2. Buku paket Matematika untuk SD/MI kelas 1 oleh Heri Retnowati, dkk
tahun 2017, Hlm 165 (Depok: CV Arya Duta)
124
I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
Kegiatan pendahuluan berisi urian:
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran. (Memberi salam, Mengajak semua siswa berdo’a,
Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa)
b. Memberi motivasi belajar peserta didik dengan menyanyikan lagu
bangun datar.
Bangun Datar
Bangun datar bangun datar dalam matematika
Ayo semua ayo semua mari kita belajar
Persegi dan persegi panjang
Segitiga dan jajaran genjang
Belah ketupat, layang-layang
Trapesium juga lingkaran
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. (Melakukan apresepsi
tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu pengukuran
berat).
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai. (Menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai bentuk-bentuk
bangun datar)
e. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
mengenai bentuk-bentuk bangun datar sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
Langkah-langkah kegiatan :
a. Guru memperlihatkan bangun segitiga yang ada dalam media grafis
papan gantung bangun datar “Bu guru mempunyai bangun datar
125
seperti ini, adakah diantara kalian yang sudah mengetaui nama dari
bangun datar ini ?”.
b. Lalu menjelaskan apa itu pengertian dari bangun segitiga.
c. Guru meminta siswa untuk menyebutkan benda-benda yang ada
disekitar yang berbentuk segitiga, “Coba sekarang bu guru minta
salah satu contoh bangun segitiga yang ada disekitar kalian ?”
d. Lalu guru menambahkan contoh-contoh benda yang berbentuk
segitiga yang belum disebutkan oleh siswa.
e. Guru melanjutkan penjelasan bangun segi empat yang ada dalam
media grafis papan gantung bangun datar.
f. Lalu menjelaskan apa itu pengertian dari bangun segi empat.
g. Guru meminta siswa untuk memberikan contoh benda yang berbentuk
bangun segi empat.
h. Guru memperlihatkan contoh uang kertas dan rambu lalu lintas,
kemudian melakukan tanya jawab dengan media tersebut.
i. Setelah semua siswa jelas, guru melanjutkan bentuk bangun datar
yang terakhir yaitu lingkaran.
j. Guru menjelaskan pengertian dari bangun lingkaran.
k. Lalu guru menunjuk 2 orang siswa untuk maju kedepan memberikan
pendapatnya mengenai contoh benda di sekitar yang berbentuk
bangun lingkaran.
l. Guru bersama siswa menanggapi dan mengoreksi pendapat dari siswa
yang ada didepan.
m. Guru bertanya kepada siswa apakah sudah jelas apa belum materi
yang telah disampaikan.
n. Jika sudah, guru memberikan latihan soal yang berjumlah 10 soal.
3. Penutup (10 menit)
a. Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan/ rangkuman hasil
belajar . (belajar bentuk bangun datar meliputi pengertian macam-
macam bangun datar, pengertian bangun datar, contoh benda
bangun datar disekitar kita)
126
b. Melakukan refleksi.
c. Menyampaikan pesan moral/ belajar Diantaranya: menanyakan
kembali tentang definisi lingkaran, segitiga, dan segi empat.
d. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan
manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran
yang telah berlangsung. Misalnya : setelah mempelajari bentuk-
bentuk bangun datar siswa dapat mengerjakan soal-soal terkait
bangun datar. Manfaat tidak langsung : siswa akan dapat
mengetahui benda-benda disekitar yang termasuk segitiga,
lingkaran, dan segi empat.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. (
jika masih ada bagian yang belum dipahami siswa, guru mengulas
kembali bagian yang belum di pahami siswa, guru meminta siswa
untuk mempelajari kembali mengenai bentuk-bentuk bangun datar
di rumah)
f. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya. (akan di lanjutkan tentang pengelompokan dan
mengurutkan bangun datar pada pertemuan selanjutnya).
J. Penilaian Hasil Belajar
a. Penilaian Hasil Belajar : Menggunakan instrument penilaian hasil belajar
dengan tes tertulis (instrument terlampir).
b. Instrumen Penilaian.
Penilaian Hasil Belajar : Pilihan ganda 10 butir soal. (terlampir)
Banyubiru, 11 Mei 2018
Mengetahui
Kepala Madrasah Guru Kelas I
Arifudin Hirawan, S.Pd.I Ani Ristiyani, S.Pd.
NIP. 198008072005011001
127
Lampiran 5 RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Sekolah :MI AL Ma’arif Rowoboni
Mata pelajaran :Matematika
Kelas/Semester :I / II
Materi Pokok :1. Mengenal bentuk bangun datar
2. Mengelompokkan Bangun Datar
3. Mengurutkan Bangun Datar
Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
128
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
2.3. Menunjukkan perilaku teliti dan peduli dengan menata benda-benda di
sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang),
beratnya, atau urutan kelompok terkecil sampai terbesar
3.2. Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-benda
yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain.
4.5. Membentuk dan menggambar bangun baru dari bangun-bangun datar
atau pola bangun datar yang sudah ada.
Indikator :
1. Menentukan kelompok bangun datar
2. Mengurutkan bangun datar
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menggunakan media grafis papan gantung bangun datar, siswa
dapat mengenal bentuk-bentuk bangun datar sederhana, seperti segitiga,
segiempat, dan lingkaran.
2. Dengan menyimak penjelasan guru, siswa dapat membedakan bentuk
bangun datar dan bukan bangun datar dengan teliti.
3. Dengan mengamati benda-benda di sekitar lingkungan kelas, siswa dapat
menyebutkan benda-benda konkrit yang memiliki unsur segi empat,
segitiga dan lingkaran dengan tepat.
4. Dengan mengamati benda, siswa dapat mengelompokkan beberapa bangun
datar berdasarkan bentuknya.
5. Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengurutkan bangun datar dari
ukuran kecil sampai ukuran besar.
129
D. Materi Pembelajaran
1. Mengelompokkan Bangun Datar
Perhatikan gambar bangun datar berikut ini !
Berikut ini hasil pengelompokan bangun datar diatas berdasarkan
bentuknya.
Segitiga = A, E, J
Segi Empat = B, D, F, G, H
Lingkaran = C. I
A
B C
E D F
G
H I J
130
2. Mengurutkan Bangun Datar
Perhatikan gambar bangun-bangun berikut ini.
Urutan bangun datar terkecil adalah B. D, C, A.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah tentang pengelompokan bangun datar dan mengurutkan bangun
datar.
2. Berdiskusi tentang mengurutkan bangun datar.
3. Demonstrasi tentang mengurutkan bangun datar.
4. Penugasan atau latihan soal.
G. Media Pembelajaran
1. Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar
2. Pensil warna atau krayon
3. Karton yang berisi lagu bangun dataR
H. Sumber Belajar
1. LKS Matematika kelas 1 untuk SD/MI oleh Annisa Citra Sari tahun 2017
(Sukoharjo: CV Hasan Pratama).
2. Buku paket Matematika untuk SD/MI kelas 1 oleh Heri Retnowati, dkk
tahun 2017, Hlm 165 (Depok: CV Arya Duta)
B
A C
D
131
I. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
f. Kelas dibuka dengan salam dan doa bersama.
g. Mengondisikan siswa dengan menanyakan kabar dan gerakan „senam
otak/brain gym‟.
h. Memeriksa kerapian pakaian dan kebersihan kelas.
i. Siswa menyimak penjelasan guru tentang tujuan dan aktivitas
pembelajaran yang akan dilakukan, sekaligus mereview materi
sebelumnya
j. Siswa menyimak arahan guru tentang sikap berdoa, teliti, percaya diri,
dan kerja sama.
2. Kegiatan Inti
k. Guru menjelaskan materi pengelompokan bangun datar berdasarkan
bentuknya.
l. Guru memperlihatkan berbagai macam bangun datar dalam media
grafis papan gantung bangun datar.
m. Lalu melakukan tanya jawab kepada siswa dengan menggunakan media
tersebut.
n. Guru menunjuk 3 siswa untuk maju kedepan, menyebutkan bentuk-
bentuk bangun datar yang lainnya dengan media grafis papan gantung
bangun datar.
o. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
p. Guru melanjutkan materi yaitu tentang mengurutkan bangun datar.
132
q. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang setiap kelompok terdiri
dari 5 orang.
r. Guru memberikan 6 macam bangun datar di setiap kelompok dan siswa
diminta untuk mengurutkan dari ukuran terkecil sampai besar.
s. Guru menunjuk 2 perwakilan kelompok untuk persentasi hasil diskusi
ke depan kelas dengan menggantungkan 6 bangun datar tersebut ke
media grafis papan gantung bangun datar sesuai urutan yaitu dari
ukuran kecil (kiri) sampai ukuran besar (kanan).
t. Lalu guru bersama dengan siswa mengoreksi kebenarannya.
u. Setelah semua kelompok maju ke depan, guru memberikan latihan soal
guna untuk mengukur pemahaman sekaligus menjadi evaluasi
penbelajaran.
3. Penutup
c. Bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan/ rangkuman hasil
belajar . (belajar bentuk bangun datar meliputi pengelompokan
bangun datar dan mengurutkan bangun datar)
d. Melakukan refleksi.
b. Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari
hasil pembelajaran yang telah berlangsung. Misalnya : setelah
mempelajari bentuk-bentuk bangun datar siswa dapat
mengerjakan soal-soal terkait bangun datar. Manfaat tidak
langsung : siswa akan dapat membedakan ukuran kecil dan
besar, siswa dapat membedakan mana yang bangun datar
dan mana yang bukan termasuk bangun datar.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
133
pembelajaran. ( jika masih ada bagian yang belum dipahami
siswa, guru mengulas kembali bagian yang belum di pahami
siswa, guru meminta siswa untuk mempelajari kembali
mengenai bentuk-bentuk bangun datar di rumah)
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
J. Penilaian Hasil Belajar
a. Penilaian Hasil Belajar : Menggunakan instrument penilaian hasil belajar
dengan tes tertulis (instrument terlampir).
b. Instrumen Penilaian.
Penilaian Hasil Belajar : Pilihan ganda 25 butir soal. (terlampir)
Banyubiru, 11 Mei 2018
Mengetahui
Kepala Madrasah Guru Kelas I
Arifudin Hirawan, S.Pd.I Ani Ristiyani, S.Pd.SD
NIP. 198008072005011001
134
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lembar pengamatan Guru Pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar pada Siswa Kelas I MI AL
Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kab. Semarang
Pelaksanaan Siklus I
Nama Sekolah : MI AL Ma‟arif Rowoboni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : I
No Fase Kemampuan Guru Kriteria
K C B
1.
Pendahuluan
a. Mengucapkan salam Ѵ
b. Mengajak siswa untuk berdoa
bersama
Ѵ
c. Mengkondisikan siswa agar
fokus dalam pembelajaran
Ѵ
d. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
Ѵ
2.
Kegiatan Inti
a. Menjelaskan materi bentuk-
bentuk bangun datar dengan
menggunakan media grafis
papan gantung bangun datar
Ѵ
b. Penguasaan materi Ѵ
c. Melakukan tanya jawab Ѵ
d. Meminta siswa untuk mencari
informasi tentang ciri-ciri
Ѵ
135
bangun datar dengan
menggunakan media grafis
papan gantung bangun datar
e. Mampu mengarahkan siswa
saat menggunakan media
media grafis papan gantung
bangun datar
Ѵ
f. Membantu siswa ketika ada
kesulitan
Ѵ
g. Memberikan kesempatan
kepada siswa yang ingin
bertanya
Ѵ
3. Penutup a. Menyimpulkan materi Ѵ
b. Memberikan motivasi Ѵ
c. Menutup pembelajaran dengan
salam
Ѵ
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Banyubiru, 7 Mei 2018
Observer,
136
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lembar pengamatan Guru Pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar pada Siswa Kelas I MI AL
Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kab. Semarang
Pelaksanaan Siklus II
Nama Sekolah : MI AL Ma‟arif Rowoboni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : I
No Fase Kemampuan Guru Kriteria
K C B
1.
Pendahuluan
e. Mengucapkan salam Ѵ
f. Mengajak siswa untuk berdoa
bersama
Ѵ
g. Mengkondisikan siswa agar
fokus dalam pembelajaran
Ѵ
h. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
Ѵ
2.
Kegiatan Inti
h. Menjelaskan materi
pengelompokan bangun datar
berdasarkan bentuknya dan
mengurutkan bangun datar
dengan menggunakan media
grafis papan gantung bangun
datar
Ѵ
137
i. Penguasaan materi Ѵ
j. Melakukan tanya jawab Ѵ
k. Meminta siswa untuk
mengurutkan bangun datar
berdasarkan ukurannya dengan
media grafis papan gantung
bangun datar dalam kelompok
diskusi
Ѵ
l. Mampu mengarahkan siswa
saat menggunakan media
grafis papan gantung bangun
datar
Ѵ
m. Membantu siswa ketika ada
kesulitan
Ѵ
n. Memberikan kesempatan
kepada siswa yang ingin
bertanya
Ѵ
3. Penutup d. Menyimpulkan materi Ѵ
e. Memberikan motivasi Ѵ
f. Menutup pembelajaran dengan
salam
Ѵ
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Banyubiru, 7 Mei 2018
Observer,
138
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lembar pengamatan Siswa Pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar pada Siswa Kelas I MI AL
Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kab. Semarang
Pelaksanaan Siklus I
Nama Sekolah : MI AL Ma‟arif Rowoboni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : I
No Fase Kemampuan Siswa Kriteria
K C B
1.
Pendahuluan
a. Siswa menjawab salam Ѵ
b. Siswa membaca do‟a Ѵ
c. Siswa antusias ketika guru
memberikan apersepsi
Ѵ
d. Siswa antusias ketika guru
memberikan motivasi
Ѵ
2.
Kegiatan Inti
a. Memperhatikan penjelasan
guru
Ѵ
b. Menjawab pertanyaan guru Ѵ
c. Siswa mencari tahu ciri-ciri
bangun datar dengan
menggunakan media grafis
papan gantung bangun datar
Ѵ
d. Siswa mengajukan pertanyaan Ѵ
e. Siswa mengerjakan soal
latihan
Ѵ
139
3. Penutup a. Menyimpulkan pembelajaran
bersama guru
Ѵ
b. Membaca do‟a penutup
bersama guru
Ѵ
c. Menjawab salam Ѵ
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Banyubiru, 7 Mei 2018
Observer,
140
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lembar pengamatan Siswa Pada Pembelajaran Matematika Menggunakan
Media Grafis Papan Gantung Bangun Datar pada Siswa Kelas I MI AL
Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kab. Semarang
Pelaksanaan Siklus I
Nama Sekolah : MI AL Ma‟arif Rowoboni
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : I
No Fase Kemampuan Siswa Kriteria
K C B
1.
Pendahuluan
e. Siswa menjawab salam Ѵ
f. Siswa membaca do‟a Ѵ
g. Siswa antusias ketika guru
memberikan apersepsi
Ѵ
h. Siswa antusias ketika guru
memberikan motivasi
Ѵ
2.
Kegiatan Inti
f. Memperhatikan penjelasan
guru
Ѵ
g. Menjawab pertanyaan guru Ѵ
h. Siswa mempersentasikan hasil
diskusi tentang mengurutkan
bangun datar
Ѵ
i. Siswa mengajukan pertanyaan Ѵ
j. Siswa mengerjakan soal
latihan
Ѵ
141
3. Penutup d. Menyimpulkan pembelajaran
bersama guru
Ѵ
e. Membaca do‟a penutup
bersama guru
Ѵ
f. Menjawab salam Ѵ
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Banyubiru, 7 Mei 2018
Observer,
142
Lampiran 10 Soal Tes Formatif Siklus I
Soal latihan Siklus I
NO. Gambar Nama Bangun Contoh Benda
1.
2.
3.
4.
5.
143
Lampiran 11 Soal Tes Formatif Siklus II
A. Ayo perhatikan bangun datar berikut, kemudian urutkan mulai dari yang
terkecil !
1.
Urutannya adalah
2.
Urutannya adalah
3.
Urutannya adalah
4.
T
A B C
D
P Q
R S
A B
C
D
U V
W
144
Urutannya adalah
5.
Urutannya adalah ..............................................................................................
B. Warnailah bangun datar dibawah ini !
Warnai bangun segitiga dengan biru
Warnai bangun segitiga dengan merah
Warnai bangun lingkaran dengan kuning
D E F G
145
Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Penelitian
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
Gambar 1.1 Alamat Sekolah Gambar 1.2 Ruang kelas 3-6
Gambar 1.3 Ruang Kelas 1-2 Gambar 1.4 Pelaksanaan Siklus I
146
Gambar 1.5 Aplikasi media dalam pembelajaran (siklus I)
Gambar 1.6 siswa memberi contoh bangun segitiga dan segi empat dengan
media (Siklus I)
147
Gambar 1.7 Persentasi hasil diskusi Gambar 1.8 Gambar Media
Grafis (Siklus II) Papan Gantung Bangun Datar
Gambar 1.9 Siswa mengerjakan latian soal
148
149
150
151
152
153
154
155
156