skripsi masalah pbb

54
STRATEGI CAMAT DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN SANGIR JUJUAN (STUDI KASUS DI KANTOR CAMAT KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wadah atau tempat hidup dan berkembangnya rakyat Indonesia, yaitu sebagai tempat usaha atau kegiatan dari sekitar 250 juta jiwa lebih warga Negara beserta sejumlah penduduk Negara lain yang diperkenankan pemerintah Republik Indonesia mencari lapangan usaha di Indonesia. Untuk mengatur kepentingan sejumlah rakyat, roda pemerintahan harus berjalan lancar dan untuk itu diperlukan biaya atau uang yang jumlahnya sangat besar. Biaya atau uang tersebut diperoleh dari sumber yang terdapat dalam Negara, antara lain[1]: a. Sumber Bumi, air dan kekayaan alamnya; b. Pajak-pajak bea dan cukai; c. Hasil perusahaan-perusahaan negara; d. Retribusi, dan e. Sumber-sumebr lain (denda, keuntungan dari saham-saham, perdagangan, dll). Sebagai warga Negara kita semua harus menyadari kewajiban-kewajiban kita terhadap Negara sebagai imbalan atas perlindungan dan hak-hak yang diberikan terhadap kita. Dengan perkataan “tidak sepatutnyalah kita menerima atau menuntut berbagai hak dari Negara, sedang kita mengabaikan kewajiban-kewajiban kita terhadap negara”. Sebagai insan Pancasilais kita harus pandai menerima dan pandai pula memberi dan ini namanya “pandai bergotong royong dalam kehidupan bermasyarakat”. Kita menghendaki agar Negara menciptakan bagi kita semua kehidupan yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah dan kita harus mewujudkan kewajiban-kewajiban kita terhadap Negara dengan sebaik-baiknya. Negara telah memberikan hasil-hasil pembangunan melalui kegiatan pemerintahan yang meliputi segala bidang ekonomi, ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan sehingga kehidupan kita semua menjadi maju dan berkembang dalam suatu Negara yang aman dan kuat bebas dari segala gangguan dan rongrongan dan untuk itu semua kita harus sadar akan kewajiban-kewajiban kita semua terhadap negara, terutama dalam soal pembiayaannya, karena semua hasil pembangunan harus dibiayai. Dalam Negara Republik Indonesia yang kehidupan rakyat dan perekonomiannya sebagian besar bercorak agraris, bumi termasuk perairan dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya mempunyai fungsi penting dalam membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu bagi mereka yang memperoleh manfaat dari bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, karena mendapat sesuatu hak dari kekuasaaan Negara, wajar menyerahkan sebagian dari kenikmatan yang diperolehnya kepada Negara melalui pajak.

Upload: adi-sharvago-kolo

Post on 05-Aug-2015

1.398 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Masalah Pbb

STRATEGI CAMAT DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KECAMATAN SANGIR JUJUAN (STUDI KASUS DI KANTOR CAMAT KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wadah atau tempat hidup dan berkembangnya

rakyat Indonesia, yaitu sebagai tempat usaha atau kegiatan dari sekitar 250 juta jiwa lebih warga Negara

beserta sejumlah penduduk Negara lain yang diperkenankan pemerintah Republik Indonesia mencari

lapangan usaha di Indonesia. Untuk mengatur kepentingan sejumlah rakyat, roda pemerintahan harus

berjalan lancar dan untuk itu diperlukan biaya atau uang yang jumlahnya sangat besar. Biaya atau uang

tersebut diperoleh dari sumber yang terdapat dalam Negara, antara lain[1]:

a.       Sumber Bumi, air dan kekayaan alamnya;

b.      Pajak-pajak bea dan cukai;

c.       Hasil perusahaan-perusahaan negara;

d.      Retribusi, dan

e.       Sumber-sumebr lain (denda, keuntungan dari saham-saham, perdagangan, dll).

Sebagai warga Negara kita semua harus menyadari kewajiban-kewajiban kita terhadap Negara

sebagai imbalan atas perlindungan dan hak-hak yang diberikan terhadap kita. Dengan perkataan “tidak

sepatutnyalah kita menerima atau menuntut berbagai hak dari Negara, sedang kita mengabaikan

kewajiban-kewajiban kita terhadap negara”. 

Sebagai insan Pancasilais kita harus pandai menerima dan pandai pula memberi dan ini

namanya “pandai bergotong royong dalam kehidupan bermasyarakat”. Kita menghendaki agar Negara

menciptakan bagi kita semua kehidupan yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah dan kita harus

mewujudkan kewajiban-kewajiban kita terhadap Negara dengan sebaik-baiknya. Negara telah

memberikan hasil-hasil pembangunan melalui kegiatan pemerintahan yang meliputi segala bidang

ekonomi, ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan sehingga kehidupan kita semua

menjadi maju dan berkembang dalam suatu Negara yang aman dan kuat bebas dari segala gangguan

dan rongrongan dan untuk itu semua kita harus sadar akan kewajiban-kewajiban kita semua terhadap

negara, terutama dalam soal pembiayaannya, karena semua hasil pembangunan harus dibiayai. Dalam

Negara Republik Indonesia yang kehidupan rakyat dan perekonomiannya sebagian besar bercorak

agraris, bumi termasuk perairan dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya mempunyai fungsi

penting dalam membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945. Oleh karena itu bagi mereka yang memperoleh manfaat dari bumi dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya, karena mendapat sesuatu hak dari kekuasaaan Negara, wajar menyerahkan

sebagian dari kenikmatan yang diperolehnya kepada Negara melalui pajak.

Dari apa yang telah dikemukakan di atas, maka tersimpul falsafah dalam Undang-undang

Perpajakan di Negara kita c.q. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994  tentang Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) sebagai berikut[2]:

a.       Keikutsertaan dan kegotongroyongan rakyat dalam pembiayaan pembangunan;

b.      Bumi dan bangunan memberikan kedudukan social, ekonomi, yang lebih dan keuntungan bagi pemilik

dan/atau yang menguasainya;

c.       Bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara;

d.      Sistem perpajakan yang sederhana, mudah dimengerti dan efektif pelaksanaannya.

Page 2: Skripsi Masalah Pbb

Diundangkannya UU No.12/1994 tentang PBB oleh Pemerintah adalah sesuai dengan amanat

yang terkandung dalam Garis-garis Besar Haluan Negara, di mana Pemerintah perlu mengadakan

pembahasan sistem perpajakan yang berlaku dengan sistem yang memberikan kepercayaan kepada

Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban serta memenuhi haknya di bidang perpajakan sehingga

dapat mewujudkan perluasan dan peningkatan kesadaran perpajakan serta meratakan pendapatan

masyarakat.

Kesadaran untuk menjadi Wajib Pajak dan memenuhi segala kewajibannya perlu dibina sehingga

timbul di setiap kalbu rakyat/ penduduk yang hidup bermasyarakat di Negara Republik Indonesia. Dengan

demikian maka roda pemerintahan akan berlangsung lancar demi kepentingan rakyat/penduduk itu

sendiri dan lancarnya roda pemerintahan akan melancarkan pula tercapainya keseluruhan cita-cita

rakyat/penduduk yang hidup dalam Negara yang adil dan makmur dalam lingkup nilai-nilai Pancasila dan

berdasarkan UUD 1945. Setiap rakyat/penduduk harus sadar bahwa kewajiban membayar Pajak Bumi

dan Bangunan bukanlah untuk pihak lain, tetapi untuk melancarkan jalannya roda pemerintahan yang

mengurusi segala kepentingan rakyat/penduduk sendiri. Jadi sadar berkorban dan pengorbanan itu

adalah untuk kepentingannya sendiri dari generasi ke generasi.

Masih cukup banyak rakyat yang tidak sadar akan kewajiban-kewajibannya, yang seharusnya

mereka malu untuk kepentingannya, untuk kepentingan anak cucunya mereka enggan memenuhi

kewajibannya yang hanya setahun sekali dan jumlahnya yang tidak seberapa. Dapat diumpamakan

bahwa mereka yang hidup demikian adalah bagaikan benalu yang ingin hidup secara menumpang pada

kehidupan orang lain yang sadar akan kewajiban-kewajibannya. Mereka yang tidak sadar untuk

memenuhi kewajiban PBB-nya seakan-akan buta atau menutup mata akan adanya: jalan-jalan dan

sarana perhubungan lainnya yang mereka gunakan setiap harinya, sekolah dan rumah sakit yang

mencerdaskan dan menyehatkan kelurganya, polisi dan pengadilan yang melindungi dan memberikan

ketenangan hidupnya, aparatur pemerintahan dan pertahanan yang memudahkan segala kepentingan

dan melenyapkan segala bentuk rongrongan terhadap kemerdekaan hidupnya. Mereka buta atau sengaja

membutakan dirinya terhadap segala sesuatu yang mereka perlukan, yang adanya sarana dan

aparaturnya memerlukan sejumlah biaya besar.

Kita juga semua harus sadar bahwa di Negara manapun di dunia, pemungutan pajak oleh

pemerintahannya dilakukan terhadap rakyat di masing-masing Negara itu, sama keperluannya untuk

pembiayaan pemerintah dan pembangunan, hanya cara dan penggunaannya yang mungkin berbeda

antara satu Negara dengan Negara yang lain..

Di Negara kita, pajak dipungut atas asas semangat gotong royong dan digunakan sebesar-

besarnya untuk kepentingan rakyat/penduduk itu sendiri sesuai dengan ketentuan yang telah diatur

dalam undang-undang[3].

Menurut ketentuan undang-undang bahwa setiap pembayaran pajak harus masuk ke kas

Negara. Dalam pelaksanaannya, untuk penyetoran atau pembiayaan Pajak Bumi dan Bangunan dapat

dilakukan melalui bank, kantor pos dan giro, dan tempat lain yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan

(melalui petugas pemungut). Sedangkan wewenang penagihan dilimpahkan kepada Kepala Daerah

(Gubernur/Bupati.Walikota). Pelimpahan wewenang penagihan Pajak Bumi dan Bangunan ini hanya

untuk menagih wajib pajak pedesaan dan perkotaan, sedangkan untuk wajib pajak perkebunan,

perhutanan dan pertambangan penagihannya tidak dilimpahkan.

Walaupun pelimpahan wewenang di atas adalah merupakan pelimpahan kewenangan penagihan

PBB, tetapi pelimpahan kewenangan tersebut kepada Kepala Daerah (Gubernur/Bupati.Walikota),

bukanlah melimpahkan wewenang dalam urusan penagihan, tetapi hanya pelimpahan wewenang dalam

Page 3: Skripsi Masalah Pbb

hal pemungutan pajak saja. Pendataan obyek pajak dan penetapan pajak yang terhitung tetap menjadi

kewenangan Menteri Keuangan cq. Direktur Jenderal Pajak.

Jelasnya, penagihan PBB dilimpahkan kepada Kepala Daerah

(Gubernur/Bupati.Walikota),meliputi penagihan objek pajak persawahan/peladangan, perumahan,

industri/dagang/jasa, peternakan dan perikanan. Dalam hal ini meliputi kegiatan penarikan uang dari

wajib pajak serta pengawasan atas penyetoran PBB.

Oleh karena pemungutan pajak, dalam hal ini PBB telah dilimpahkan kepada Pemda seperti yang

telah disebutkan di atas, maka sehubungan dengan itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Strategi Camat dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di

Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan (Studi Kasus Kantor Kec. Sangir Jujuan Kab.

Solok Selatan)”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka pada rumusan masalah ini penulis akan

mengemukakan beberapa rumusan masalah yang merupakan inti dari pokok permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana strategi camat dalam meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan Sangir Jujuan

Kabupaten Solok Selatan?

2. Kendala-kendala apa saja yang ditemui dalam meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan

Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan?

3. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam rangka mengatasi kendala dalam meningkatkan

penerimaan PBB di Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan?

1.3  Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui strategi camat dalam meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan Sangir

Jujuan Kabupaten Solok Selatan;

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang ditemui dalam meningkatkan penerimaan PBB di

Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan;

3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi kendala dalam

meningkatkan penerimaan PBB di Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan.

1.4 Manfaat Penelitian

       Adapun manfaat penelitian ini penulis bagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:

1.      Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan Ilmu Administrasi Negara secara umum, dan kajian

tentang peranan camat dalam meningkatkan penerimaan PBB khususnya serta dapat dikembangkan

oleh peneliti-peneliti berikutnya.

2.      Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi petugas pajak/pegawai di kantor kecamatan yang diberikan

wewenang untuk mengurus masalah pajak terutama mengenai upaya atau langkah dalam meningkatkan

penerimaan pajak di daerah masing-masing.

Page 4: Skripsi Masalah Pbb

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penerimaan dalam negeri telah mengalami pergeseran, semula didominasi

oleh penerimaan minyak (migas) kemudian didominasi oleh penerimaan non

migas yaitu dari perpajakan. Penerimaan pajak merupakan sumber pemasukan

utama bagi negara dan merupakan pilihan yang tepat pada saat ini kerena sektor

ini relatif lebih stabil terhadap perubahan kondisi perekonomian dunia. Hal ini

perlu kita sadari mengingat kita tidak dapat lagi berharap banyak pada penerimaan

dari sektor migas, yang persediaannya semakin berkurang. Ditambah lagi dengan

situasi perekonomian dunia yang tidak stabil sehingga pengaruhnya terhadap

perokonomian Indonesia sebagai akibat adanya globalisasi ekonomi. Dari

kenyataan tersebut salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah adalah

meningkatkan penerimaan disektor perpajakan dengan memperhatikan asas

keadilan, kemampuan dan manfaat. Selain itu membayar pajak pada hakekatnya

merupakan perwujudan dari pelaksanaan kewajiban sebagai warga negara

Indonesia, juga sebagai wujud keikutsertaan dan kegotongroyongan nasional

dalam pembiayaan dan pembangunan. Dengan menyadari sepenuhnya bahwa

berhasilnya pembangunan nasional amat bergantung pada partisipasi seluruh

rakyat serta pada sikap mental, semangat dan disiplin para penyelenggara negara.

Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum berdasarkan Pancasila dan

Undang-undang Dasar tahun 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban

setiap orang, oleh karena itu menempatkan perpajakan sebagai salah satu

perwujudan kewajiban kenegaraan dalam kegotongroyongan nasional sebagai

Universitas Sumatera Utara

peran serta masyarakat dalam membiayai pembangunan. Dimana pada saat ini

pembangunan diwilayah perkotaan ataupun pinggiran kota semakin lama semakin

meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk Didalam memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari-hari manusia membutuhkan tanah. Untuk

memperoleh sebidang tanah biasanya melalui transaksi jual beli. Dengan adanya

transaksi jual beli ini menunjukkan bahwa tanah mempunyai nilai bagi manusia.

Pengertian nilai tersebut megandung arti bawah tanah dapat memberikan manfaat

atau hasil selama periode tertentu.

Page 5: Skripsi Masalah Pbb

Didalam masyarakat, bumi, air, dan kekayaan alam mempunyai fungsi yang

sangat penting. Sebagian besar orang membutuhkan tempat tinggal di atas tanah

yang berupa bangunan. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di

dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.

Orang atau badan yang memilki atau menguasai bumi, air, atau bangunan

mendapatkan kedudukan sosial ekonomi yang lebih baik dan memperoleh

keuntungan dari hal tersebut dianggap wajar jika mereka memberikan iuran

kepada Negara guna mewujudkan kelangsungan hidup dan guna meningkatkan

pembangunan.

Salah satu pajak yang merupakan penerimaan Negara adalah Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) yang dikenakan pada mereka yang mendapatkan manfaat dari

bumi dan bangunan serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya. PBB

dalam hal bumi merupakan permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada

dibawahnya, permukaan bumi meliputi tanah dan perairan, pedalaman (termasuk

rawa-rawa, tambak perairan) serta laut wilayah Republik Indonesia sudah

termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Sedangkan bangunan adalah konstruksi

Universitas Sumatera Utara

teknik yang ditanah atau diletakkan secara tetap pada tanah dan atau perairan,

yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal, tempat berusaha atau tempat yang

dapat diusahakan.

Peraturan yang mengatur PBB adalah Undang-Undang No. 12 Tahun 1985

tentang Pajak Bumi dan Bangunan dan Undang-Undang No. 12 Tahun 1994

tentang perubahan atas Undang-Undang No. 12 Tahun 1945 yang berlaku sejak

tanggal 1 Januari 1995, serta Undang-Undang No. 21 Tahun 1997 Tentang Bea

Perolehan Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB). PBB juga diatur dalam Peraturan

Pemerintah serta Keputusan Menteri Keuangan. PBB merupakan pajak pusat yang

dikelola secara bersama-sama Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) dengan

Pemerintah Daerah (Pemda)

Sistem PBB mempunyai sifat kebendaan atau pajak kebendaan, dimana dalam

pemungutannya tidak memperhatikan keadaan pribadi wajib pajaknya melainkan

hanya memperhatikan objek pajaknya saja. Selama ini sistem perpajakan,

khususnya pajak kebendaan dan kekayaan tumpangtindih mengakibatkan banyak

terjadinya kesalahpahaman sehingga diperlukannya pembaharuan sistem

perpajakan. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak Negara yang

Page 6: Skripsi Masalah Pbb

sebagaian besar penerimaannya menjadi pendapatan daerah yang antara lain

digunakan untuk penyediaan fasilitas yang juga dinikmati oleh masyarakat.

Fasilitas tersebut dibiayai melalui Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang

dilakukan masyarakat.

Permasalahan tentang pajak merupakan hal yang tidak mudah untuk

dipecahkan sebab menyangkut kepentingan negara dan masyarakat, disatu pihak

pemerintah berusaha agar mendapatkan penerimaan yang diperoleh dari rakyat

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran pajak sedangkan pemerintah

juga harus memperhatikan kondisi ekonomi rakyat jangan sampai pajak yang

harus dibayar menjadi suatu beban berat bagi rakyat. Maka diperlukan suatu

sistem dan perhitungan pajak yang jelas dan mudah dimengerti oleh masyarakat

sehingga diwujudkan keikutsertaan dan kegotongroyongan masyarakat dalam

pembangunan nasional.

Dasar pengenaan PBB untuk setiap bumi dan bangunan secara umum

berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Dimana NJOP adalah indikasi nilai

jual tanah dan bangunan yang dimiliki oleh wajib pajak NJOP bumi dan bangunan

tergantung pada luas dan nilai jual/m² tanah serta bangunan itu sendiri. Penentuan

NJOP untuk kelas tanah didasarkan pada nilai pasar tanah dan penentuan kelas

bangunan berdasarkan pada biaya untuk mendirikan bangunan tersebut. Setiap

tahun NJOP suatu daerah meningkat yang disebabkan oleh perkembangan

pembangunan yang pesat, pertambahan jumlah penduduk, dan kondisi dari objek

pajak seperti luas tanah dan luas bangunan. Semua hal tersebut merupakan

beberapa faktor yang menyebabkan harga pasar objek pajak disuatu daerah

meningkat.

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai

ekonomis tanah adalah faktor-faktor yang secara alami yang dimiliki tanah itu

sendiri dan faktor-faktor sosial ekonomi masyarakat yang langsung atau tidak

langsung memberi pengaruh terhadap nilai ekonomis dari suatu tanah. Faktor

ekonomis yaitu keadaan kesuburan tanah, kekayaan sumber alam bahan galian

yang terkandung didalam tanah, jauh dekatnya letak tanah terhadap pusat

keramaian, keadaan iklim dan lain-lain. Sedangkan dari faktor sosial ekonomi

Universitas Sumatera Utara

masyarakat yaitu meningkatnya kepadatan penduduk hingga menyebabkan

Page 7: Skripsi Masalah Pbb

meningkatnya permintaan atas tanah, pembanguan, prasarana jalan, lapangan

terbang, pasar, saluran pertiga aliran, penyediaan fasilitas penerangan, air minum,

sekolah, tempat rekreasi, dan ditemukannya teknologi baru yang dapat

meningkatkan nilai kemanfaataannya yang secara alami telah dimiliki oleh tanah

serta bangunannya.

Dari penjelasaan diatas diketahui bahwa dalam penentuan NJOP sangat

mempengaruhi besarnya Penerimaan PBB pada suatu daerah. Dimana hasil

penerimaan PBB tersebut dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian daerah Propinsi

sebesar 16,2 % dan daerah Kabupaten/ Kotamadya sebesar 64,8 % serta bagian

pemerintah pusat sebesar 10% yang nantinya dibagikan kepada seluruh

Kabupaten/ Kotamadya merupakan pendapatan daerah dan setiap tahun anggaran

dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Mengingat pentingnya penentuan NJOP sebagai dasar pengenaan besarnya

PBB yang harus dibayar oleh wajib pajak yang sangat berpengaruh dalam tingat

penerimaan PBB. Dimana hasil penerimaan tersebut sangat berpengaruh dalam

besarnya anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang akan digunakan

dalam pelaksanaan pembanguanan baik untuk daerah asal penerimaan ataupun

untuk daerah lain. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian pada Kantor

Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP PBB) Pratama Medan Belawan yang

wilayah kerjanya meliputi empat kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Medan Belawan.

2. Kecamatan Medan Labuhan.

3. Kecamatan Medan Deli.

Universitas Sumatera Utara

4. Kecamatan Medan Marelan.

Penelitian yang dilakukan penulis memilih judul “ Pengaruh kenaikan Nilai

Jual Objek Pajak (NJOP) Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) Pada KP PBB Pratama Medan Belawan”

B. Batasan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya

maka penulis mencoba untuk membuat batasan masalah dalam penulisan skripsi

ini, yaitu: Analisis difokuskan dengan memperkirakan nilai jual tanah dengan

mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi besarnya NJOP sehingga pada

akhirnya dapat digunakan untuk menentukan NJOP untuk kepentingan pajak

Page 8: Skripsi Masalah Pbb

melalui klasifikasi penggolongan nilai jual bumi dan bangunan, serta pengaruhnya

terhadap tingkat penerimaan pada KP PBB Pratama Medan Belawan.

C. Perumusan Masalah

Berkenaan dengan hal yang menjadi latar belakang permasalahan yang telah

diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana menentukan besarnya NJOP bumi dan bangunan pada wilayah

kerja KP PBB Pratama Medan Belawan?

2. Bagaimana pengaruh kenaikan besarnya NJOP terhadap tingkat

penerimaan PBB pada KP PBB Pratama Medan Belawan?

3. Apakah realisasi penerimaan di KP PBB Pratama Medan Belawan telah

mencapai target yang telah ditentukan?

Universitas Sumatera Utara

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana penentuan besarnya NJOP terhadap

bumi dan bangunan pada KP PBB Pratama Medan Belawan.

b. Untuk mengetahui pengaruh kenaikan besarnya NJOP terhadap

tingkat penerimaan PBB pada KP PBB Pratama Medan Belawan.

c. Untuk mengetahui apakah realisasi penerimaan di KP PBB Pratama

Medan Belawan telah mencapai target yang telah ditentukan .

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi Penulis sendiri adalah Guna meningkatkan prefosionalitas

dengan memantapkan pengetahuan dan keterampilan serta wawasan

dengan membandingkan antara teori-teori yang dipelajari dibangku

kuliah dengan praktek yang sebenarnya dilapangan.

b. Bagi Pihak-Pihak Lain, khususnya bagi almamater Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara, hasil penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitiannya serta dapat

menambah wawasan bagi pembaca.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Skripsi Masalah Pbb

E. Kerangka Konseptual

Untuk menyelesaikan masalah yang tertuang dalam skripsi ini, penulis akan

menguraiakan alur berfikir penulis dalam permasalahan sebagai berikut:

Gambar 1.1

Kerangka Konseptual

JUDUL

PENGARUH KENAIKAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK (NJOP)

TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN (PBB) PADA KP PBB PRATAMA MEDAN

BELAWAN

RENCANA PENERIMAAN

KLASIFIKASI OBJEKPAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

(KP PBB) PRATAMA MEDAN BELAWAN

PENENTUAN BESARNYA NJOP

REALISASI PENERIMAAN

BESARNYA PBB TERUTANG

Universitas Sumatera Utara

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tertarik memilih judul “ Pengaruh

Kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB) Pratama Medan Belawan “. Adapun yang menjadi

pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah klasifikasi objek pajak, penentuan

besarnya NJOP dimana keduanya merupakan dasar dari penentuan besarnya pajak

bumi dan bangunan (PBB) yang terutang. Dengan mengetahui besarnya Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB) yang terutang dapat diketahui bagamaimana

perbandingan antara rencana penerimaan dengan realisasi penerimaan pada

Kantor Palayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KP. PBB) Pratama Madan

Belawan.

Page 10: Skripsi Masalah Pbb

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

(Studi Kasus di Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Diajukan oleh :

0613010225/FE/EA

Ika Wulandari

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2010 ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

(Studi Kasus di Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

0613010225/FE/EA

Ika Wulandari

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2010 i

KATA PENGANTAR

Page 11: Skripsi Masalah Pbb

Segala puji syukur saya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan

menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula

memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pajak Bumi dan Bangunan (Studi

Kasus di Kel Selosari Kec Magetan)”

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi (SE), pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur. Walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap

kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan

maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat

tersusun sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin N, MM., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi., Wakil Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, Msi., Ketua Program Studi Akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. ii

5. Bapak Drs. Ec. H.E Achsan, AK., Dosen Pembimbing Utama yang dengan

sabar telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat berguna hingga

terselesaikannya skripsi ini.

6. Segenap tenaga pengajar, karyawan dan seluruh rekan-rekan mahasiswa

terutama Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur Surabaya.

7. Seluruh warga di kelurahan Selosari Kecamatan Magetan, yang telah

membantu penulis dalam penyediaan data-data yang dibutuhkan oleh penulis

guna penyelesaian sekripsi ini.

8. Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan dan

bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu.

Page 12: Skripsi Masalah Pbb

Akhirnya peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam

penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan

saran bagi perbaikan di masa mendatang. Besar harapan peneliti, semoga skripsi

ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, Januari 2010

Peneliti iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi

ABSTRAKSI .................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................ 6

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 6

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 8

2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 8

2.2. Landasan Teori ....................................................................... 14

2.2.1. Keuangan daerah ....................................................... 14

2.2.2. Pajak .......................................................................... 16

2.2.3. Pajak Bumi dan Bangunan ........................................ 18

2.2.3.1. Subyek Pajak Bumi dan Bangunan .............. 19

2.2.3.2. Maksud dan Tujuan ...................................... 20

2.2.3.3. Sifat Pajak Bumi dan Bangunan .................. 22 iv

2.2.3.4. Ketentuan Umum ......................................... 22

2.2.3.5. Tarif Pajak .................................................... 24

2.2.3.6. Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung

Pajak ............................................................. 24

Page 13: Skripsi Masalah Pbb

2.2.3.7. Tahun Pajak, Saat dan Tempat Yang

Menentukan Pajak Terutang ........................ 25

2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan

Pajak Bumi dan Bangunan ........................................ 25

2.2.4.1. Kesadaran Wajib Pajak Membayar Pajak .... 25

2.2.4.2. Pemahaman Wajib Pajak Akan Pajak .......... 27

2.2.4.3. Kemampuan Wajib Pajak Membayar Pajak 29

2.2.4.5 Sistem Pemungutan ...................................... 30

2.2.5. Teori-Teori Pedukung ............................................... 32

2.2.5.1. Pengaruh Tingkat Kesadaran WP terhadap

Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan .................................................... 32

2.2.5.2. Pengaruh Pemahaman WP Tentang

Undang-Undang dan Peraturan Perpajakan

PBB terhadap Keberhasilan Penerimaan

Pajak Bumi dan Bangunan .......................... 33

2.2.5.3. Pengaruh Kemampuan WP terhadap

Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan .................................................... 34 v

2.2.5.4. Pengaruh Sistem Pemungutan Terhadap

Keberhasilan Penerimaan pajak Bumi dan

Bangunan .................................................... 35

2.3. Diagram Kerangka Pikir ......................................................... 36

2.4. Hipotesis ................................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 38

3.1. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel ....... 38

3.2. Teknik Penentuan Sampel ...................................................... 43

3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 44

3.4. Teknik Analisis ....................................................................... 45

3.4.1. Uji Kualitas Data ....................................................... 45

3.4.1.1. Validitas (Validity) ...................................... 45

3.4.1.2. Reliabilitas (Reliability) .............................. 46

3.4.1.3. Normalitas ................................................... 47

3.4.2. Asumsi Klasik ........................................................... 47

Page 14: Skripsi Masalah Pbb

3.4.2.1. Auotokorelasi .............................................. 47

3.4.2.2. Multikolineritas ........................................... 48

3.4.2.3. Heteroskedasitas .......................................... 48

3.4.3. Analisis Regresi Berganda ........................................ 49

3.4.4. Uji Hipotesis .............................................................. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 52

4.1. Deskripsi Objek Penelitian ..................................................... 52

4.1.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ......................... 52 vi

4.1.2. Struktur Organisasi .................................................... 53

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 60

4.2.1. Gambaran Umum Penelitian ..................................... 60

4.2.2. Deskripsi Variabel Kesadaran Perpajakan (X1

4.2.3. Deskripsi Variabel Tingkat Pemahaman (X

) ........ 63

2

4.2.4. Deskripsi Variabel Kemampuan Wajib Pajak (X

) ........... 64

3

4.2.5. Deskripsi Variabel Pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan (X

) ... 66

4

4.2.6. Deskripsi Variabel Keberhasilan Penerimaan

PBB (Y) ...................................................................... 68

) .......................................................... 67

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian ...................................................... 69

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas .................. 69

4.3.1.1. Pengujian Validitas ...................................... 69

4.3.1.2. Hasil Pengujian Reliabilitas ........................ 72

4.3.1.3. Hasil Pengujian Normalitas ......................... 73

4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik ........................................... 74

4.3.2.1. Uji Autokorelasi .......................................... 74

4.3.2.2. Uji Multikolinieritas .................................... 76

4.3.2.3. Uji Heteroskedastisitas ................................ 76

Page 15: Skripsi Masalah Pbb

4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ................. 77

4.3.4. Pengujian Hipotesis .................................................... 80

4.3.4.1. Uji Kecocokan Model ................................. 80 vii

4.3.4.2. Pegujian Hipotesis Pengaruh Kesadaran

Perpajakan (X1), Tingkat Pemahaman (X2),

Kemampuan Wajib Pajak (X3) dan Sistem

Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

(X4

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 83

) Terhadap Keberhasilan Penerimaan

PBB (Y) ........................................................ 80

4.4.1. Implikasi Hasil Penelitian ......................................... 87

4.5. Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan

Penelitian Terdahulu ............................................................... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 89

5.1. Kesimpulan .............................................................................. 89

5.2. Saran ........................................................................................ 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Rencana Peneriman PBB dan Realisasi penerimaan PBB

Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan .. 4

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 61

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .............................. 61

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ............. 62

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .................... 63

Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel

Kesadaran Perpajakan (X1) ........................................................ 63

Tabel 4.6. Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel Tingkat

Pemahaman (X2) ........................................................................ 65

Tabel 4.7. Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel

Kemampuan Wajib Pajak (X3) ................................................. 65

Page 16: Skripsi Masalah Pbb

Tabel 4.8. Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel Sistem

Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (X4) ........................... 67

Tabel 4.9. Hasil Jawaban Responden Untuk Pertanyaan Variabel

Keberhasilan Penerimaan PBB (Y) ........................................... 68

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Kesadaran

Perpajakan (X1) ......................................................................... 70

Tabel 4.11. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Tingkat

Pemahaman (X2) ........................................................................ 70 ix

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel KemampuanWajib

Pajak (X3) .................................................................................. 71

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Sistem Pemungutan

Pajak Bumi dan Bangunan (X4) ................................................. 71

Tabel 4.14. Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Keberhasilan

Penerimaan PBB (Y) ................................................................. 72

Tabel 4.15. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 72

Tabel 4.16. Hasil Uji Normalitas ................................................................... 73

Tabel 4.17. Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................... 76

Tabel 4.18. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ........................................... 77

Tabel 4.19. Hasil Pengujian Anova ............................................................... 80

Tabel 4.20. Hasil Pengujian Regresi ............................................................. 80 x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi ............................. 75 xiii

ANALISA FAKTOR-FAKTORYANG MEMPENGARUHI

KEBERHAILSAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

(Studi Kasus di kel Selosari Kec magetan)

Ika Wulandari

Abstraksi

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

bernegara, khususnya di dalam melanjutkan pembangunan, karena pajak

merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran

negara. Selain itu, pajak digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional, baik

berupa barang dan jasa. Dengan demikian, jelas bahwa peranan penerimaan pajak

bagi suatu negara menjadi sangat dominan dan menunjang jalannya roda

Page 17: Skripsi Masalah Pbb

pemerintahandan pembangunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

dan membuktikan apakah tingkat kesadaran wajib pajak, tingkat pemahaman

wajib pajak, tingkat kemampuan wajib pajak dan system pemungutan

berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Kelurahan Selosari

Kecamatan Magetan.

Populasi penelitian ini adalah seluruh wajib pajak bumi dan bangunan tahun

2008 untuk wilayah kelurahan Selosari Kecamatan Magetan yang berjumlah

2.459 wajib pajak pajak Sedangkan sampel dalam penelitian yaitu sebanyak 96

responden dari jumlah populasi di kelurahan Selosari Kecamatan Magetan. Model

analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah regresi

linier berganda serta untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya digunakan F

dan Uji t.

Dari hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel

Kesadaran perpajakan,Tingkat pemahaman, kemampuan wajib pajak dan sistem

pemungutan berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan pajak

Keywords : Kesadaran perpajakan, Pemahaman wajib pajak, Kemampuan wajib

pajak, Sistem pemungutan dan Keberhasilan penerimaan pajak

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap negara pasti berupaya untuk menyejahterakan rakyatnya. Hal ini

dapat di lihat dari fasilitas – fasilitas yang tersedia yang bertujuan untuk

menyejahterakan rakyatnya. Namun yang harus kita ketahui, setiap fasilitas

yang tersedia pasti terdapat sumber pendapatan untuk membiayai itu semua.

Pendapatan terbesar suatu negara yang dapat kita lihat bahwa salah satunya

bersumber dari pajak.

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan

bernegara, khususnya di dalam melanjutkan pembangunan, karena pajak

merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran

negara. Selain itu, pajak digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional, baik

berupa barang ataupun jasa.

Page 18: Skripsi Masalah Pbb

Menurut Sunarto (2007 : 3) penggunaan uang pajak meliputi mulai dari

belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan,

misalnya pembangunan sarana umum, jembatan, sekolah, rumah sakit, dan lain

– lain. Dengan demikian, jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu

negara menjadi sangat dominan dan menunjang jalannya roda pemerintahan dan

bernegara, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif daa\lam membayar

pajak. 2

Namun dalam era modern ini, acuan yang paling pokok dalam

pemungutan pajak adalah dengan mempertimbangkan masalah bukti nyata dan

praktisnya pelaksanaan pemungutan pajak. Banyak orang merasa bahwa

pemotongan pajak mengakibatkan berkurangnya penghasilan yang mereka

terima, sementara dipihak lain tidak ada kontraprestasi (jasa timbale) yang

langsung merek rasakan.

Oleh karena itu, salah satu cara yang dilakukan oemerintah untuk

menngkatkan peranan masyarakat dalam perpajakan adalah dengan melakukan

reformasi pajak. Hal ini bertujuan menghapus keruwetan system perpajakan

sederhana, mudah, adil, memberikan kepastian hokum dan memberikan fasilitas

budgeter, regulated-social pajak, seperti yang terjadi pada pajak bumi sdan

bangunan.

PBB ini merupakan pajak obyekif atau kebendaan, yang dibayar oleh

pendapatan wajib pajak dimana tingkat kemampuan wajib pajak akan

memperngaruhi tingkat keberhasilan penerimaan pajak.

Jika dilihat dari fungsinya, pajak dibedakan menjadi 2 fungsi yaitu,

fungsi budgeter dan fungsi regulatory. Fungsi budgeter pajak berarti pajak

dijadikan sebagai alat pemerintah untuk menghimpun dana dari masyarakat

untuk berbagai kepentingan pembiayaan Negara. Sedangkan fungsi regulatory,

bahwa pajak dijadikan sebagai alat pemerintah untuk mengatur tercpainya

keseimbangan perekonomian dan politik Negara. 3

Untuk upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan perilehan dana

pertimbangan dari pemerintah pusat khususnya bagi hasil pajak dan bukan

pajak telah mendekati hasil yang diharapkan. Disamping bagian hasil pajak

pusat seperti PBB dan PPh, yang diterima telah cukup besar. Maka sesuai

direktur jendral lembaga departemen keuangan tanggal 4 juni 2001, bahwa

seluruh penerimaan Negara bukan pajak yang diperoleh dari suatu pelayanan

Page 19: Skripsi Masalah Pbb

yang kewenangannya telah diserahkan kepada daerah menjadi pendapatan asli

daerah (PAD) dan bukan merupakan penerimaan Negara bukan pajak lagi.

Perubahan tersebut dimaksudkan guna meningkatkan pelayanan public

yang pada akhirnya tentu akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat yang lebih luas. Desentralisasi kewenangan pada dasarnya adalah

mendekati fungsi pelayanan pada masyarakat, masyarakat dipermudah dalam

memnuhi hak dan kewajiban sebagai masyarakat.

Berkenaan dengan PBB, meskipun memiliki nilai rupiah relatif kecil

dibandingkan dengan pajak pusat lainnya, tetapi mempunyai dampak yang luas,

sebab hasil penerimaan PBB dikembalikan untuk pembangunan daerah yang

bersangkutan.

Disamping itu, PBB juga mempunyai wajib pajak yang terbesar

dibandingkan pajak – pajak lainnya, penerimaan PBB dari tahun ke tahun terus

meningkat dan berpresentase lebih besar dibandingkan dengan presentase

kenaikan pajak lain dan APBN (Suhardito dan Sudibyo, 1999: 3). 4

Namun kenyataannya juga tidak menutup kemungkinan penerimaan

PBB selalu berada dibawah pokok ketetapan sperti yang terjadi pada Kelurahan

Selosari Kabupaten Magetan Kecamatan Magetan. Hal ini disebabkan kurannya

kesadaran dari wajib pajak atas pentingnya pajak yang dibayarkan untuk

pembiayaan pembangunan.

Table 1.

Rencana Penerimaan PBB dan Realisasi penerimaan PBB Kelurahan

Selosari Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan.

No Tahun

Rencana

Penerimaan

Realisasi

Penerimaan

Prosentase

1 2004 35.150.636 30.011.868 87,08%

2 2005 39.921.223 28.558.901 71,53%

3 2006 58.166.991 44.956.126 77,28%

Sumber : KP PBB Wilayah Magetan Kelurahan Selosari, Tahun 2004 sampai

2006.

Page 20: Skripsi Masalah Pbb

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi penerimaan PBB di

Kelurahn selosari Kabupaten Magetan Kecamatan Magetan selalu dibawah

pokok ketetapan. Dimana persentase realisasi penerimaan tertinggi adalah

87,08% tahun 2004, sedangkan persentase realisasi nilai terendah adalah

71,53% tahun 2005. hal ini masih terdapat potensi pajak yang tertagih.

Penerimaan PBB yang selalu berada dibawah pokok ketetapan

menunjkkan bahwa pajak merupakan “momok” bagi masyarakat meskipun telah

dilakukan reformasi perpajakan dengan system baru. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena dengan membayar pajak, kesadaran wajib pajak, pemahaman

wajip pajak, kemampuan wajib pajak dan system pemungutan. Pada dasarnya 5

tidak ada masyarakat yang rela untuk membayar pajak. Untukitu dibutuhka

pemahaman yang cukup baik tentang pajak, sehingga masyarakat akan rela

untuk membayar pajak.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISA FAKTOR–FAKTOR

YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (studi Kaasus di Kelurahan Selosari

Kecamatan Magetan)”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah apakah tingkat kesadaran wajib pajak,

tingkat pemahaman wajib pajak, tingkat kemampuan wajib pajak, dan system

pemungutan berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB di Kelurahan

Selosari Kecamatan Magetan?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan secara

empiris tingkat kesadaran wajib pajak, tingkat pemahaman wajib pajak, tingkat

kemampuan wajib pajak, dan system pemungutan berpengaruh terhadap

keberhasilan penerimaan PBB di Kelurahan Selosari Kecamatan Magetan 6

1.4. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat penelitian antara lain dapat memberikan masukan

bagi beberapa pihak antar lain sebagai berikut:

1. Bagi KP PBB

Dari hasil penelitian tersebut bagi kantor pelayanan pajak PBB Magetan

Page 21: Skripsi Masalah Pbb

dpat imanfaatkan sebagai tambahan bahwa info atas indicator – indicator

yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan PBB, khususnya yang

berkaitan erat dengan factor – factor tingkat kesadaran wajib pjak, tingkat

pemahaman wajib pajak, kemampuan wajib pajak dan system pemungutan.

2. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan media yang baik untuk menambah pengetahuan,

wawasan dan ketrampilan dalam melakukan penelitian sekaligus mendalami

teori yang berkaitan dengan perpajakn khususnya kesadaran wajib pajak,

pemahaman wajib pajak, kemampuan wajib pajak dan system pemungutan.

3. Bagi Pembaca

Dari hasil penelitian tersebut khusunya yng berkenaan dengan materi PBB,

peneliti berharap bhwa bagi setiap pembaca memperoleh tambahan

wawasan dan bahan masukan sehingga dapat bermanfaat bagi kepentingan

penelitian lebih lanjut di kemudian hari.

Page 22: Skripsi Masalah Pbb

EVALUASI TERHADAP POTENSI PENDAPATAN

DAERAH DARI SEKTOR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

(Studi Kasus di Pemda Kabupaten Klaten)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas

Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

TRI MAYULIA

B 200 050 040

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA

2009 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan Nasional adalah untuk mewujudkan suatu

masyarakat yang adil dan makmur yang merata baik materiil dan spiritual

berdasarkan Pancasila di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

merdeka, bersatu, adil dan makmur. Menurut Todaro (2003), bahwa

pembangunan adalah harus diartikan sebagai suatu proses multidimensional

yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap

mental yang terbiasa dan lembaga-lembaga Nasional, termasuk pula

percepatan atau akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan

dan pemberantasan kemiskinan absolute.

Dalam pelaksanaan pembangunan Nasional diperlukan sarana dan

prasarana yang memadai. Salah satunya adalah tersedianya dana yang cukup.

Menurut Rahayu, dana atau biaya pembangunan daerah pada dasarnya

didukung oleh tiga kelompok sumber dana yaitu dana yang berasal dari :

1. Pendapatan Asli Daerah

Page 23: Skripsi Masalah Pbb

2. Alokasi dari Pusat

3. Dana melalui investasi swasta

Pemerintah mengambil kebijakan untuk mengambil keputusan

meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak. Berkaitan dengan

pemerintah daerah dan keuangan daerah pemerintah pusat memberikan kewenangan dan hak bagi pemerintah daerah untuk mengurus dan mengatur

keuangan daerahnya sendiri secara mandiri dan ini diwujudkan dalam UU.No.

33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah, UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, dan UU

No. 34 tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

Untuk lebih mengoptimalkan potensi keuangan daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintah, maka pemerintah daerah diharapkan untuk

mampu menggali segenap potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut

berdasarkan asas keadilan dan asas manfaat (Syamsi, 1993).

Kemampuan pengelolaan keuangan daerah dalam rangka otonomi

daerah merupakan hal yang bersifat urgent. Kaho (1999) mengatakan bahwa

keuangan daerah merupakan salah satu indikator untuk mengetahui

kemampuan daerah dalam melaksanakan pemerintahan secara baik. Untuk

dapat mewujudkan kemampuan keuangan daerah yang baik, maka diperlukan

sumber daya yang memadai. Setiap daerah terutama daerah tingkat II,

memiliki perbedaan kontribusi masing-masing pos penerimaan pada

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan evaluasi mengenai potensi

pendapatan daerah yang diperoleh dari sektor pajak daerah yaitu Pajak Bumi

dan Bangunan yang merupakan salah satu sumber penerimaan daerah yang

memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan asli daerah. Hal ini didukung dengan adanya UU No. 33 tahun 2004 tentang

perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,

tampak bahwa PBB merupakan sumber utama dari pendapatan asli daerah

(PAD) pemerintah kabupaten dan kota dan UU No. 22 tahun 1999 tentang

Pemerintah Daerah (otonomi daerah) pasal 80 menyatakan bahwa Pajak Bumi

dan Bangunan sektor perdesaan dan perkotaan hasilnya diserahkan kepada

daerah, Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu sumber penerimaan

daerah yang cukup besar dan masih mempunyai potensi untuk dikembangkan

peningkatanya baik jangka pendek maupun jangka panjang sebagai

Page 24: Skripsi Masalah Pbb

pembiayaan kegiatan pembangunan daerah.

PBB Menurut UU No. 12 tahun 1994 bahwa pajak bumi dan bangunan

bersifat kebendaan. Pajak kebendaan adalah pajak yang dipungut tanpa

memperhatikan keadaan wajib pajak tetapi hanya memperhatikan obyek pajak

saja. Pajak bumi dan bangunan merupakan sumber yang potensial bagi

penerimaan negara untuk membiayai pembangunan Nasional, khususnya

pembangunan daerah karena obyeknya tersebar di seluruh tanah air.

Obyek bumi merupakan benda yang mempunyai nilai ekonomi dan

jumlah yang relatif tetap dan nilainya terus bertambah dari tahun ke tahun.

Dengan diadakannya pemungutan pajak daerah khususnya pajak bumi dan

bangunan diharapkan akan meningkatkan penerimaan daerah, sehingga

mampu membiayai kegiatan pembangunan daerah masing-masing yang pada

akhirnya akan terwujud suatu masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Alasan pentingnya dilakukan penelitian karena dengan dilakukannya

evaluasi terhadap potensi Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak daerah,

yaitu pajak bumi dan bangunan dapat dilihat sejauh mana kemampuan untuk

mendapatkan penghasilan dari sektor pajak daerah khususnya pajak bumi dan

bangunan oleh suatu pemerintah daerah yang selanjutnya dapat digunakan

sebagai dasar untuk mengambil kebijaksanaan dalam melakukan pungutan

terhadap pajak bumi dan bangunan untuk tahun selanjutnya. Dengan

diadakannya evaluasi ini dapat diketahui realisasi penerimaan pajak bumi dan

bangunan, prosentase realisasi penerimaan terhadap pendapatan daerah serta

pertumbuhan setiap tahun yang kemudian selanjutnya dilakukan upaya-upaya

untuk meningkatkan realisasi penerimaan PBB, yang pada akhirnya mampu

meningkatkan pendapatan daerah guna membiayai segala pengeluaran yang

dilakukan oleh pemerintah daerah.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenahi sumber pendapatan daerah dari sektor pajak bumi dan bangunan,

oleh karena itu peneliti mengambil judul “EVALUASI TERHADAP

POTENSI PENDAPATAN DAERAH DARI SEKTOR PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN”. (Studi Kasus di Pemda Kabupaten Klaten )

B. Perumusan Masalah

Pajak Bumi dan Bangunan dipungut oleh Pemerintah Daerah

Page 25: Skripsi Masalah Pbb

dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan daerah dalam hal ini Pajak Bumi dan Bangunan dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Oleh karena

itu peneliti mengambil permasalahan:

1. Seberapa besar rasio perbandingan realisasi penerimaan terhadap rencana

penerimaan PBB untuk periode Tahun 2003-2007?

2. Berapa besar prosentase perbandingan realisasi penerimaaan PBB terhadap

Pendapatan Daerah dan rata-rata perbandingannya untuk periode Tahun

2003-2007?

3. Berapa tingkat pertumbuhan PBB dan rata-rata pertumbuhannya untuk

periode Tahun 2003-2007?

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi untuk mengetahui kebijaksanaan pemerintah

Daerah dalam meningkatkan penerimaan daerah yang didapat dari sektor

pajak daerah khususnya Pajak Bumi dan Bangunan yang diharapkan agar

mampu membiayai kegiatan pembangunan daerah. Untuk mempermudah

evaluasi maka permasalahan diatas dengan terperinci dirumuskan singkat

sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya mencakup data mengenai Pajak Bumi dan Bangunan

sebagai sumber pendapatan Daerah Kabupaten Klaten

2. Sampel penelitian yang digunakan jangka waktu dimana dibatasi dari

periode tahun 2003 – 2007.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui seberapa besar rasio perbandingan realiasi penerimaan PBB

yang dicapai terhadap Rencana Penerimaan Pemerintah Daerah Kabupaten

Klaten untuk periode Tahun 2003-2007.

2. Mengetahui seberapa besar prosentase realisasi penerimaan PBB yang

dicapai Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten untuk periode Tahun 2003-

2007.

3. Memperoleh gambaran tentang tingkat pertumbuhan PBB terhadap total

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klaten.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi pemerintah

Page 26: Skripsi Masalah Pbb

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

bagi dinas pendapatan daerah kabupaten klaten dalam mengambil

keputusan dalam pemungutan PBB.

2. Bagi Peneliti :

Manfaatnya bagi peneliti adalah untuk mengetahui penerapan teori

yang didapat dari bangku kuliah ke dalam praktek yang sesungguhnya dan

menambah pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan kemampuan

meneliti bagi penulis.

F. Sistematika Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta

sistematika skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori yang diharapkan akan

mendukung pokok permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi

ini seperti pengertian dan tinjauan tentang pendapatan daerah,

sumber-sumber pendapatan daerah, PAD (Pendapatan asli

daerah), dana perimbangan, pinjaman daerah, PBB (Pajak Bumi

dan Bangunan), tarif perhitungan PBB, rencana penerimaan PBB,

Pembagian hasil penerimaan PBB.

BAB III METODE PENELITIAN

Terdiri dari: jenis data, obyek penelitian data dan sumber data,

Metode pengumpulan data, analisis data.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran umum daerah penelitian, analisa data

serta hasil analisa data terhadap data yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti, pembahasan. BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran, dimana disini penulis akan

menerangkan hasil penelitian secara keseluruhan dalam suatu

kesimpulan serta akan memberikan saran-saran bagi pihak yang

bersangkutan terhadap masalah yang diteliti

Page 27: Skripsi Masalah Pbb

Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP

UPN “ Veteran “ Jawa Timur

OLEH :

FIKKY RACHMAD S

NPM. 0541010089

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

SURABAYA

2010 KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

berkat, dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan

judul “Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di

Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo”.

Laporan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kurikulum

Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada Ibu Dra. Diana

Hertati, Msi sebagai dosen pembimbing. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima

kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan sehingga penyusunan

laporan skripsi ini diantaranya :

1. Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. DR. Lukman Arif, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Page 28: Skripsi Masalah Pbb

Timur.

3. Ibu Dra Diana Hertati MSi, Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“

Jawa Timur.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur.

i ii

5. Bapak Ridho, Kasie Pemerintahan Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.

6. Bapak Drs. Suprapto.P.U, selaku Kepala Kelurahan Taman Kabupaten Sidoarjo.

7. Bapak Rudi Agus, selaku Sekretaris Kelurahan Taman Kabupaten Sidoarjo.

8. Bapak Tri Sulaksono, selaku Petugas Pemungut Kelurahan Taman.

9. Ibu Puryatin, selaku Petugas Pemungut Kelurahan Taman.

10. Orang tua, serta kakak-kakak terima kasih atas bantuan do’a restu yang di berikan.

11. Buat COMPPAX and GEPUK Lover’s dan untuk sahabat dan teman-temanku yang

tidak dapat kusebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12. Dan seluruh teman-teman Progdi Ilmu Administrasi Negara ’05.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan skripsi ini jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata

semoga dengan laporan skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya

bagi penulis dan bagi fakultas pada umumnya serta para pembaca.

Surabaya, Agustus 2010

P e n u l i s

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

DAFTAR TABEL .....................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................9

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................10

1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................................10

Page 29: Skripsi Masalah Pbb

BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................12

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................12

2.2 Landasan Teori..........................................................................................18

2.2.1 Kebijakan Publik..............................................................................18

2.2.1.1 Pengertian Kebijakan Publik................................................18

2.2.1.2 Langkah-Langkah Kebijakan Publik....................................20

2.2.2 Implementasi Kebijakan...................................................................21

2.2.2.1 Pengertian Implementasi Kebijakan .....................................21

2.2.2.2 Model-Model Implementasi Kebijakan ................................23

2.2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi

Kebijakan .............................................................................24

2.2.2.4 Pendekatan-Pendekatan Implementasi Kebijakan ................25

2.2.3 Penyuluhan.......................................................................................27

2.2.3.1 Pengertian Penyuluhan..........................................................27

iii

2.2.3.2 Tujuan Penyuluhan ...............................................................28

2.2.3.3 Metode Penyuluhan ..............................................................28

2.2.4 Pengawasan......................................................................................29

2.2.4.1 Pengertian Pengawasan.........................................................29

2.2.4.2 Bentuk – bentuk Pengawasan ...............................................29

2.2.5 Pajak Bumi dan Bangunan...............................................................30

2.2.5.1 Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan..................................30

2.2.5.2 Asas Pajak Bumi dan Bangunan ...........................................32

2.2.5.3 Subjek dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan ......................33

2.2.5.4 Pengecualian Objek Pajak Bumi dan Bangunan...................33

2.3 Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)........................................34

2.3.1 Pengertian Pemungutan ...................................................................34

2.3.2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan

Bangunan .........................................................................................35

2.4 Kerangka Berpikir.....................................................................................36

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................38

3.1 Jenis Penelitian..........................................................................................38

3.2 Fokus Penelitian........................................................................................39

Page 30: Skripsi Masalah Pbb

3.3 Lokasi Penelitian.......................................................................................41

3.4 Sumber Data..............................................................................................42

3.5 Teknik Pengumpulan Data........................................................................43

3.6 Analisis Data.............................................................................................45

3.7 Keabsahan Data ........................................................................................48

iv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................51

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian .........................................................51

4.1.1 Letak Geografis................................................................................51

4.1.2 Visi Misi dan MOTTO Kelurahan Taman.......................................52

4.1.3 Keadaan Penduduk...........................................................................53

4.1.4 Status Sosial Ekonomi .....................................................................54

4.1.5 Struktur Organisasi Kecamatan Taman ...........................................57

4.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Taman...................................58

4.1.7 Struktur Organisasi Kelurahan Taman.............................................61

4.1.8 Tugas Pokok dan Fungsi Kelurahan Taman ....................................62

4.1.9 Komposisi Pegawai Kelurahan Taman............................................64

4.2 Hasil Penelitian .........................................................................................67

4.2.1 Proses Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ...................67

4.2.2 Kendala-kendala yang dapat mempengaruhi Implementasi

Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) .............77

4.3 Pembahasan...............................................................................................83

4.3.1 Proses Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ...................83

4.3.2 Kendala-kendala yang dapat mempengaruhi Implementasi

Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) .............90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................96

5.1 Kesimpulan ...............................................................................................96

5.2 Saran .........................................................................................................98

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

v

DAFTAR TABEL

Page 31: Skripsi Masalah Pbb

Tabel 1.1 Target dan Realisasi PBB di Kelurahan Taman.........................................5

Tabel 4.1 Pembagian Wilayah berdasarkan RW serta RW….……………………...52

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Jenis Kelamin .............53

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Usia.............................54

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Pendidikan ..................55

Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Kelurahan Taman berdasarkan Mata Pencaharian .......56

Tabel 4.6 Komposisi Pegawai berdasarkan Jenis Jabatan..........................................65

Tabel 4.7 Komposisi Pegawai berdasarkan tingkat Pendidikan.................................65

Tabel 4.8 Komposisi Pegawai berdasarkan Pangkat / Golongan...............................66

vi

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ...................................................................................36

Gambar 2. Analisis Data ...........................................................................................48

Gambar 3. Struktur Organisasi Kecamatan Taman...................................................57

Gambar 4. Struktur Organisasi Kelurahan Taman ....................................................61 ABSTRAKSI

FIKKY RACHMAD SYAIFULLAH, 0541010089, IMPLEMENTASI

KEBIJAKAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI

KELURAHAN TAMAN KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO,

SKRIPSI, 2010.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan metode analisis data penelitian

kualitatif adalah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dimana dalam

penelitian ini digambarkan suatu fenomena dengan jalan mendeskripsikannya.

Fenomena dalam penelitian ini adalah proses kebijakan pemungutan pajak bumi dan

bangunan yang dimana program pemungutan tersebut tertulis dalam suatu aturan yaitu

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 serta Keputusan Gubernur Nomor 51 Tahun

2002.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah membuat kebijakan mengenai

target yang akan dicapai dari pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan. Target ini akan

Page 32: Skripsi Masalah Pbb

tercapai dengan baik apabila salah satunya didukung oleh partisipasi masyarakat /

wajib pajak dalam membayar pajak tersebut. Akan tetapi, dalam praktek pelaksanaan

pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan ini tidak sesuai dengan apa yang terdapat

dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 pasal 10 ayat (1) maupun pasal 11 ayat

(5) tentang Pajak Bumi dan Bangunan, khususnya masalah tentang proses

pembayaran yang diawali dengan penerbitan SPPT serta penyampaian SPPT dan

pembayaran PBB maupun mengenai Penyuluhan serta pengawasan yang dilakukan

sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 51 Tahun 2002. Terutama di desa-desa /

kelurahan dihadapkan pada masalah yaitu bagi kebanyakan masyarakat, Pajak Bumi

dan Bangunan merupakan suatu beban sehingga masyarakat enggan untuk

membayarnya. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya sebagian kesadaran dan

rasa tanggung jawab yang dimiliki wajib pajak, serta rendahnya sosialisasi tentang

PBB secara langsung dari petugas-petugas yang ada di lapangan.. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan pemungutan pajak

bumi dan bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo,

untuk mengetahui kendala-kendala yang dapat mempengaruhi implementasi

kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan

Taman Kabupaten Sidoarjo Situs penelitian ini adalah keberadaan dari sebuah

Kelurahan Taman Kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo. Adapun data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil dari wawancara dari

informan, sedangkan data sekunder yaitu berupa dokumen-dokumen yang diperoleh

dari Kelurahan Taman maupun dari petugas pemungut tersebut. Variabel penelitian

ini adalah satu yaitu kebiajakn pemungutan pajak bumi dan bangunan.

Informan dan responden dalam penelitian ini adalah pegawai Kelurahan

Taman yang utamanya menangani pemungutan ini serta dari wajib pajak tersebut.

Fokus dalam penelitian ini adalah proses pemungutan pajak bumi dan

bangunan serta kendala-kendala yang dapat mempengaruhi penerimaan.

Hasil dari penelitian tentang proses pemungutan pajak bumi dan bangunan

belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan karena proses yang terlalu lama

serta masih banyaknya kendala yang dihadapi oleh petugas pemungut pajak bumi dan

bangunan.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Kelurahan Taman sudah

menjalankan peranannya tapi belum sepenuhnya dapat terlaksana secara maksimal. BAB I

PENDAHULUAN

Page 33: Skripsi Masalah Pbb

1.1 Latar Belakang

Peranan pajak dalam pembangunan terasa sangat penting, sebab dana yang

dipergunakan untuk membangun bangsa Indonesia sebagian besar dibiayai dari

pendapatan pajak. Oleh sebab itu dari tahun ke tahun pemerintah terus berupaya

untuk mengoptimalkan pemasukan pajak. Guna mendukung tujuan tersebut perlu

adanya peraturan yang mendukung agar realisasi penerimaan pajak dapat tercapai.

Pajak sangat besar artinya, karena peranannya dapat menunjang

pertumbuhan ekonomi. Untuk itu pemerintah berupaya meningkatkan penerimaan

pajak, salah satunya melalui reformasi kebijakan perpajakan. Perubahan kebijakan

tersebut (peraturan perundang-undangan perpajakan) mengatur sistem perpajakan

secara menyeluruh yang sejalan dengan perkembangan perekonomian saat ini dan

di masa yang akan datang.

Perubahan yang dilakukan dalam sistem perpajakan yaitu dari sistem

official assessment menjadi sistem self assessment. Dengan adanya perubahan

sistem perpajakan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan wajib

pajak.

Dalam sistem perpajakan secara menyeluruh, administrasi pajak harus

efisien dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan perpajakan, yaitu tidak

menyulitkan baik pemerintah dalam melakukan pemungutan pajak maupun wajib

pajak dalam melakukan kewajibannya.

1

2

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)

yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar

pengeluaran umum (Mardiasmo, 2003:1).

Dalam pembiayaan pembangunan suatu daerah, pemerintah daerah

membutuhkan pajak sebagai salah satu sumber penerimaan daerah. Dengan

adanya pemberian otonomi daerah kepada pemerintah daerah dan di keluarkannya

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Daerah memberikan lebih banyak kewenangan kepada daerah dalam

menjalankan fungsi pemerintahan dan untuk mengatur sumber-sumber

Page 34: Skripsi Masalah Pbb

penerimaan daerah sebagai wujud pelaksanaan otonomi daerah.

Sumber-sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah

menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33

Tahun 2004 pasal 5 ayat (2) terdiri dari pendapatan asli daerah, dana

perimbangan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Dalam penerimaan dana perimbangan, salah satunya merupakan

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak ditentukan oleh

keadaan objek yaitu bumi/tanah dan atau bangunan. Keadaan subjek (siapa yang

membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak. Meskipun PBB memiliki nilai

rupiah kecil dibandingkan dengan pajak pusat lainnya tetapi memiliki dampak

yang luas, sebab hasil penerimaan PBB dikembalikan untuk pembangunan daerah 3

yang bersangkutan. PBB mempunyai wajib pajak terbesar dibandingkan dengan

pajak-pajak yang lain. Di samping itu merupakan satu-satunya pajak yang

mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Kebijakan pemerintah yang mengatur Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

tercantum dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang perubahan atas

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994, bahwa

pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan diserahkan kepada daerah, sebagaimana

disebutkan pada pasal 14 Undang-Undang tersebut, yaitu Menteri Keuangan dapat

melimpahkan kewenangan penagihan pajak kepada Gubernur dan atau Bupati/

Walikota. Sedangkan dalam pelaksanaan selanjutnya dapat dilimpahkan kepada

Camat dan Lurah selaku perangkat daerah Kabupaten/Kota.

Dengan adanya pelimpahan wewenang tersebut pemerintah daerah

berusaha membuat kebijakan-kebijakan untuk mencapai target yang ditetapkan

pemerintah pusat kepada masing-masing pemerintah daerah. Kebijakan yang

ditetapkan pemerintah daerah antara lain adalah menetapkan target-target yang

harus dicapai oleh daerah di tingkat bawahnya, sampai dengan tingkat

desa/kelurahan. Dimana pemungutan di tingkat desa/kelurahan merupakan ujung

tombak dari kegiatan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) secara

keseluruhan, karena di tingkat desa/kelurahan para petugas pemungut akan

berhadapan langsung dengan masyarakat wajib pajak.

Page 35: Skripsi Masalah Pbb

Kesadaran untuk menjadi wajib pajak yang patuh merupakan salah satu

kepatuhan terhadap hukum. Kepatuhan terhadap pembayaran pajak termasuk 4

tertib terhadap hukum perpajakan dimana disebutkan hokum perpajakan tidak

pandang bulu dan tidak luput dari perkecualian baik dimana saja serta siapa saja

semua sama berdasarkan ketentuan hukum perpajakan yang berlaku untuk

menghindari sanksi administrasi yang akan merugikan wajib pajak sendiri.

Masih cukup banyak rakyat yang tidak sadar akan kewajiban –

kewajibannya, yang seharusnya mereka malu bahwa untuk kepentingan –

kepentingannya, untuk kepentingan anak cucunya mereka enggan memenuhi

kewajibannya yang hanya setahun sekali dan jumlahnya tidak seberapa. Dapat

diumpamakan bahwa mereka yang hidup demikian adalah bagaikan benalu yang

ingin hidup secara menumpang pada kehidupan orang lain yang sadar akan

kewajibannya. Mereka tidak sadar untuk memenuhi kewajiban PBB-nya seakan

buta atau menutup mata akan adanya jalan – jalan dan sarana perhubungan

lainnya yang mereka gunakan setiap hari. Mereka buta atau sengaja membutakan

dirinya terhadap segala sesuatu yang mereka perlukan, yang adanya sarana –

sarana dan aparatur memerlukan sejumlah biaya besar.

Upaya untuk memperlancar penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan para

aparatur/petugas juga mempengaruhi tercapai atau tidaknya target pendapatan

Pajak Bumi dan Bangunan. Dimana untuk memperlancar penarikan dan

pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) diperlukan aparatur yang

berkualitas, karena para petugas adalah para pelaku yang terlibat langsung dalam

proses pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Adapun data yang diperoleh dari Kelurahan Taman bahwa target dan

realisasi penerimaan PBB selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut : 5

Tabel 1.1

Target dan Realisasi PBB di Kelurahan Taman

No Tahun Target Realisasi Persentase (%)

1. 2005 73.107.267 69.232.581 94,7

2. 2006 82.739.737 62.268.425 75,26

3. 2007 100.663.882 76.197.564 75,70

Page 36: Skripsi Masalah Pbb

4. 2008 109.241.278 77.544.937 70,99

5. 2009 113.921.972 75.188.501 66

Sumber : Kantor Kelurahan Taman, 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam 5 (lima) tahun terakhir

penerimaan PBB selalu gagal untuk memenuhi target PBB yang telah ditetapkan

yaitu mencapai 100%. hal ini menunjukkan masih ada sebagian wajib pajak yang

tidak melakukan pembayaran PBBnya karena kurangnya kesadaran dari

masyarakat tersebut. Salah satu usaha dari Kelurahan untuk meningkatkan target

PBB dilakukan cara pemberian penyuluhan kepada wajib pajak tentang arti

pentingnya Pajak Bumi dan Bangunan guna meningkatkan kesadaran masyarakat

untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak serta meningkatkan

kedatangan para petugas pemungut kepada wajib pajak yang menunda

pembayaran PBBnya dan melakukan pengawasan terhadap petugas pemungut

yang ada di lapangan.

Menurut Friedrich dalam Winarno (2007 : 17) dikatakan bahwa Kebijakan

sebagai suatu arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau

pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu yang memberikan hambatanhambatan dan peluang-peluang terhadap kebijakan yang diusulkan untuk

menggunakan dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu tujuan atau 6

merealisasikan suatu sasaran atau suatu maksud tertentu.

Implementasi pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan tidak terlepas dari

usaha-usaha yang dilakukan oleh petugas pemungut Pajak Bumi dan Bangunan

mulai dari penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) sampai

dengan pendataan yang diterima dari hasil pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan, termasuk di dalamnya adalah proses administrasi yang dijalankan.

Pada pelaksanaan di lapangan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

dapat dilihat pada pelaksanaan beberapa bagian dari proses pemungutan itu

sendiri , yang meliputi : Penerbitan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)

dan Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT), Pembayaran

Pajak Bumi dan Bangunan, Pemberian Penyuluhan serta Pengawasan sebagai

kebijakan Pemerintah dalam memenuhi target penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) serta kendala-kendala yang dapat mempengaruhi Implementasi

Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Sesuai dengan UU No. 12 Tahun 1994 pasal 10 tertulis bahwa

Page 37: Skripsi Masalah Pbb

“berdasarkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak, Direktur Jenderal Pajak

menerbitkan SPPT untuk disampaikan kepada masing-masing Kepala Kelurahan.

Namun, pada dasarnya dilakukan oleh petugas dari masing-masing RT namun

pada masyarakat ditemukan bahwa yang menyampaikan SPPT adalah petugas

kelurahan. Serta masih ditemukkan kendala-kendala, antara lain objek pajak tidak

sesuai dengan yang dimiliki wajib pajak serta kurangnya sosialisasi tentang PBB

secara langsung dari petugas yang ada di lapangan. Seperti yang dikemukakan

oleh Ibu Nurul selaku petugas loket PBB di kecamatan, pada 5 Januari 2010 : 7

“Dalam penyampaian SPPT yang melakukan adalah pegawai dari kelurahan yang

didampingi oleh petugas masing-masing RT. Penyampaian SPPT ini masih

ditemukan kendala-kendala diantaranya Objek pajak tidak sesuai dengan yang

dimiliki oleh wajib pajak serta rendahnya sosialisasi tentang PBB secara langsung

dari petugas-petugas yang ada di lapangan”.

Dari apa yang disampaikan oleh Ibu Nurul ternyata dalam penyampaian

SPPT masih belum terimplementasi secara baik sesuai UU No. 12 Tahun 1994

pasal 10 ayat (1) bahwa terdapat kendala-kendala, seperti masih rendahnya

sosialisasi tentang penyampaian SPPT kepada wajib pajak.

Sementara mengenai masalah pembayaran PBB sesuai dengan UU No. 12

Tahun 1994 pasal 11 tertulis bahwa “pembayaran PBB dilakukan di bank maupun

kantor pos yang telah ditunjuk oleh menteri Keuangan”. Namun kenyataannya

masyarakat lebih memilih untuk membayar melalui pegawai yang datang ke

wilayah masing-masing. Seperti apa yang disampaikan oleh Ibu Nurul selaku

petugas loket PBB di Kecamatan pada 5 Januari 2010 yang mengatakan bahwa :

“Masyarakat cenderung lebih memilih membayar melalui pegawai yang datang ke

wilayah masing-masing atau ke loket yang ada di kecamatan karena dianggap

cenderung tidak membuang biaya yang terlampau besar dibandingkan membayar

melalui bank maupun kantor pos”.

Sementara mengenai masalah pembayaran juga belum terimplementasi

secara baik sesuai dalam UU No. 12 Tahun 1994 pasal 11 ayat (5) yang tertulis

bahwa “pembayaran PBB dilakukan di bank maupun kantor pos yang telah

ditunjuk oleh menteri Keuangan”. Akan tetapi masyarakat lebih memilih

membayar melalui petugas yang datang ke wilayah masing-masing daripada

Page 38: Skripsi Masalah Pbb

melalui bank atau kantor pos maupun melalui loket pembayaran yang ada di

Kecamatan. Hal ini akibat kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh tim

intensifikasi kecamatan kepada masyarakat tentang mekanisme pembayaran PBB. 8

Serta masih banyaknya ditemukan wajib pajak yang menunggak pajaknya,

seperti yang diberitakan dalam harian Jawa Pos, Rabu 24 Februari 2010 bahwa

masih banyak ditemukan wajib pajak yang telambat memenuhi kewajibannya.

Hal inilah yang mengakibatkan pendapatan yang diperoleh melalui PBB

menurun. Masyarakat tidak memiliki inisiatif sendiri dalam melakukan

pembayaran. Sementara itu masih terdapat komunikasi yang belum efektif dan

sikap petugas kepada masyarakat.

Dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah,

disebutkan bahwa “Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari

penghimpunan data subjek pajak dan objek pajak atau retribusi, penentuan

besarnya pajak atau retribusi yang terhutang sampai pada kegiatan penagihan

pajak atau retribusi kepada wajib pajak atau wajib retribusi serta pengawasan

penyetorannya”.

Mengingat betapa pentingnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai

salah satu sumber Keuangan Negara dalam rangka untuk membiayai kegiatankegiatan pembangunan dan pemerintahan maka, diperlukan adanya penanganan

dan perhatian yang serius dari semua pihak. Baik mengenai petugas pemungut,

wajib pajak, maupun mengenai proses pelaksanaan pemungutan itu sendiri.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dengan judul

penelitian : “ Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten 9

Sidoarjo “.

1.2 Perumusan Masalah

Setiap tahun pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Daerah, membuat kebijakan mengenai target yang akan dicapai dari pemasukan

Pajak Bumi dan Bangunan. Target ini akan tercapai dengan baik apabila salah

satunya didukung oleh partisipasi masyarakat / wajib pajak dalam membayar

pajak tersebut.

Page 39: Skripsi Masalah Pbb

Akan tetapi, dalam praktek pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan ini tidak sesuai dengan apa yang terdapat dalam Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 1994 pasal 10 ayat (1) maupun pasal 11 ayat (5) tentang Pajak

Bumi dan Bangunan, khususnya masalah tentang proses pembayaran yang diawali

dengan penerbitan SPPT serta penyampaian SPPT dan pembayaran PBB maupun

mengenai Penyuluhan serta pengawasan yang dilakukan sesuai dengan Keputusan

Gubernur Nomor 51 Tahun 2002. Terutama di desa-desa / kelurahan dihadapkan

pada masalah yaitu bagi kebanyakan masyarakat, Pajak Bumi dan Bangunan

merupakan suatu beban sehingga masyarakat enggan untuk membayarnya. Hal ini

disebabkan karena masih rendahnya sebagian kesadaran dan rasa tanggung jawab

yang dimiliki wajib pajak, serta rendahnya sosialisasi tentang PBB secara

langsung dari petugas-petugas yang ada di lapangan.

Berdasarkan fenomena tersebut di atas maka peneliti merumuskan pokok

permasalahan dalam penelitian, yaitu : “Bagaimana Implementasi Kebijakan

Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman 10

Kabupaten Sidoarjo?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian, yaitu :

1. Untuk mengetahui implementasi kebijakan pemungutan pajak bumi

dan bangunan di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten

Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dapat mempengaruhi

implementasi kebijakan pemungutan pajak bumi dan bangunan di

Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

Sebagai wawasan dan pengalaman serta menambah pengetahuan

bagi penulis dan pembaca.

2. Bagi Instansi

Sebagai bahan masukan yang berarti bagi instansi yang berkaitan

dengan pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dalam

upaya penyempurnaan dan peningkatan kegiatan pemungutan

Page 40: Skripsi Masalah Pbb

Pajak Bumi dan Bangunan sehingga diharapkan dapat

meningkatkan hasil pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di

waktu yang akan datang.

11

3. Bagi Fakultas

Sebagai referensi yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti lainnya

yang ingin mengembangkan pokok kajian serupa di masa

mendatang, serta untuk memberikan tambahan literature

perpustakaan